Anda di halaman 1dari 3

Teori Darwin adalah teori yang terkenal dalam kehidupan manusia.

Darwin berpendapat
bahwa manusia berasal dari Kera. Nenek moyang manusia adalah kera yang berevolusi menjadi
manusia modern seperti sekarang ini. Pendukung teori Darwin beranggapan bahwa semua
makhluk berasal dari nenek moyang yang sama. Secara kasar, teori ini menyebutkan bahwa
nenek moyang manusia adalah kera.Pada awalnya kesimpulan itu adalah berdasarkan penemuan
penemuan tulang belulang hewan dan manusia purba termasuk kera purba. Kera tersebut secara
bertahap mengalami ‘perbaikan biologis’ selama jutaan tahun sehingga menjadi manusia.

Secara DNA juga dijelaskan bahwa kera mempunya DNA yang sangat mirip dengan
manusia, sehingga teori ini secara Logis bisa diterima. Namun kekuatan teori Darwin ini masih
ada kecacatan yaitu masih ada missing link dari proses evolusi manusia dari kera hingga manusia
modern. Missing link ini masih belum dapat ditemukan penyambungnya, sehingga tidak semua
orang bisa menerima teori darwin ini. Sebagian besar penganut agama samawi, termasuk Islam
mempunyai teori "sudden creation" yaitu manusia diciptakan langsung oleh Tuhan dan tidak
melalui proses evolusi sedangkan Pendukung Teori Darwin menolak teori sudden creation.

Mana yang benar?

Setelah mendapatkan pencerahan saya menyimpulkan bahwa teori ini salah. Kenapa
demikian? Pertama-tama saya membahas tentang hal gaib, dimana Hal gaib adalah hal yang
terjadi di luar kemampuan umum yang dimiliki manusia. Berbagai ilmu gaib yang hingga
sekarang ini berkembang adalah masih diluar kekuatan ilmu pengetahuan untuk memahaminya.

Contoh yang hingga kini merupakan legenda di Indonesia seperti misalnya, babi ngepet
atau bahkan ilmu maung (legenda sunda manusia harimau) dimana manusia bisa berubah
menjadi binatang, bukan merupakan hal aneh di Indonesia ini. Bahkan di luar negeripun ada
legenda werewolf yang merupakan perubahan manusia menjadi binatang. Walaupun sampai
sekarang tidak semua orang beruntung pernah melihat langsung. Jadi dari beberapa legenda
tersebut bisa dikatakan bahwa "suatu hal yang sangat mungkin bila manusia dapat berubah
menjadi binatang"
Selanjutnya coba lihat ayat ini:

[5:60] Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk
pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan
dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang)
menyembah thaghut ?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang
lurus.

Ayat ini menceritakan tentang umat nabi Musa yang melanggar larangan untuk bekerja
pada hari Sabat. (Sabat (‫שבת‬ shabbāṯ, Shabbat, "istirahat" atau "berhenti bekerja" dalam bahasa
Ibrani, atau Shabbos dalam ucapan Ashkenazi), adalah hari istirahat setiap Sabtu dalam
Yudaisme. Hari Sabat dirayakan dari saat sebelum matahari terbenam pada hari Jumat hingga
tibanya malam pada hari Sabtu.) dimana diceritakan dalam Al Quran, bahwa mereka dikutuk
menjadi kera dan babi, seperti ayat diatas.

Dikuatkan juga dengan ayat berikut:

[2:65] Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari
Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".

Pendapat ahli tafsir mengatakan bahwa kera pada ayat itu adalah perumpamaan sedangkan
Pendapat Jumhur mufassir ialah mereka betul-betul berubah menjadi kera, hanya tidak beranak,
tidak makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari. Namun bagaimana jika mereka
salah dan sebenarnya kera dan babi awalnya dimulai dari kejadian itu. Bisa jadi, karena tidak
dijelaskan/diceritakan tentang Babi dan kera sebelum Jaman Nabi Musa. Bahkan sebelum kisah
nabi Musa tidak diceritakan bahwa babi ataupun kera haram dimakan. Larangan memakan babi
dan kera ini muncul pada era nabi Musa.
ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa sebetulnya kejadian orang yang dikutuk ini adalah
legenda dari Yahudi, dimana hanya merupakan cerita dari mulut kemulut dari kaum Yahudi yang
entah kenapa bisa nongol dalam Al-Quran, sehingga mereka meragukan kebenaran cerita ini.
(saya tidak berhasil menemukan Kitab Yahudi dalam Bahasa Indonesia sehingga tidak bisa
melakukan cek ricek). Namun dengan dituliskannya kisah ini dalam Quran, saya pribadi
meyakini kebenarannya bahwa Tuhan telah mengubah manusia menjadi babi dan kera, atau
sekali lagi menegaskan: "suatu hal yang sangat mungkin bila manusia dapat berubah menjadi
binatang"

Anda mungkin juga menyukai