Ni Putu Ardiyani
2. Hipersomnia
Menurut Mubarak & Chayatin (2007:259) mengatakan bahwa hipersomnia
ini adalah kebalikan dari insomnia, dimana seseorang mengalami kelebihan tidur
yang disebabkan karena gangguan sistem saraf,
gangguan fungsi organ yaitu hati atau ginjal. Hipersomnia ini biasanya terjadi
pada siang hari dan sekarang sudah banyak dilakukan koping untuk menghindari
tugas atau tanggung jawab di siang hari. Sedangkan menurut Saryono & Widianti
(2010:123-124) menyatakan bahwa hipersomnia adalah keadaan dimana
seseorang mengalami kelebihan tidur dan keadaan mengantuk pada siang hari.
Akan tetapi gangguan ini harus dibedakan dengan orang yang mengalami
kelelahan saat beraktifitas, karena kelelahan bisa juga membuat seseorang
mengantuk berlebihan di siang hari. Hipersomnia ini disebabkan karena dari
faktor kesenangan tidur, usia, kebutuhan dan lain-lain. Dan menurut Hidayat
(2009:129) mengatakan bahwa hipersomnia ini adalah gangguan pola tidur yang
berlebihan dimana pada umumnya rentang waktu tidur seseorang adalah 8 jam
dimalam hari (menurut umur), sedangkan pada kasus hipersomnia ini seseorang
tidur lebih dari 9 jam pada malam hari.
Daftar Pustaka :
Hidayat, A.A.A. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia-Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Mubarak, W.I. & Chayatin, N. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori
& Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Saryono & Widianti, A.T. 2010. Catatan Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia.
Yogyakarta: Nuka Medika.
Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan,Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.