Anda di halaman 1dari 18

BUBBOR PADDAS

A. Sejarah
Bubbor Paddas atau yang biasa disebut dengan Bubur Pedas adalah
makanan

khas

Kalimantan

Barat.

Sejarah

pedas

Bubur

Pontianak,
Barat

pertama

ditemukan
melayu

Kalimantan
kali

oleh

suku

Sambas

yang

tinggal di daerah pesisir pantai Pontianak, yaitu ibukota provinsi Kalimantan


Barat. Makanan ini kemudian populer sebagai makanan khas Pontianak.
Rasa dari bubur ini tidak pedas seperti namanya, namun bisa
ditambahkan sambal sesuai selera yang dihidangkan di luar dari bubur itu
sendiri. Bahan yang wajib ada dalam bubur ini adalah daun kesum, sesuai
dengan cerita sejarah yang kami temukan di beberapa sumber.
Pedas atau Paddas dalam budaya orang Sambas bukan berarti
memiliki rasa yang pedas, namun memiliki arti campuran dari berbagai
sayur-sayuran. Pada zaman dahulu, pembuatan dari Bubur Pedas ini akan
lebih lengkap jika disertai dengan 40 pucuk sayur atau 40 jenis sayur yang
berbeda sehingga memperkuat bahwa maksud kata pedas atau paddas pada
makanan khas Sambas ini adalah "banyaknya jenis sayur-sayuran yang
menambah kenikmatan bubur pedas itu sendiri", selain bahan pokok
utamanya adalah pakis, beras dan kelapa parut yang telah diolah.
ASAL USUL DAUN KESUM
Daun kesum merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara
yang memiliki aroma khas dan cita rasa pedas. Bentuk daunnya kecil
memanjang dan berwarna hijau tua. Berikut adalah cuplikan cerita dari
sumber yang kami dapat.
Pada zaman dahulu hiduplah seorang raja yang sangat kaya
memimpin sebuah kerajaan di Sambas. Raja tersebut memiliki banyak

pengawal dan pembantu di istana kerajaannya. Suatu hari, raja mengalami


suatu kesakitan dan harus terbaring di kamarnya. Nafsu makan sang raja
dengan seketika menurun bahkan menghilang. Semua penduduk istana
sangat mengkhawatirkan kesehatan raja karena tidak memiliki nafsu makan.
Karena peristiwa itu, sang raja memerintahkan seorang pembantu yang
bertugas sebagai juru masak kerajaan untuk membuat makanan untuk
dirinya. Pembantu tersebut kemudian meracik beras dan sayur-mayur untuk
dijadikan makanan dan obat untuk raja. Selesai mengolah semua bahan
makanan, pembantu tersebut dengan segera menyerahkan hasil masakannya
kepada raja. Tak disangka, raja dengan lahap menyantap racikan makanan
dari sang pembantu. Selesai menghabiskan makanan, raja menyuruh
pengawalnya untuk memanggil pembatu yang telah berhasil membuatkan
makanan yang sangat enak untuk raja. Pembantu tersebut kemudian
menghadap raja. Ada apa gerangan raja memanggil saya? tanya
pembantu tersebut. Raja kemudian menanyakan kepada pembantu tersebut
tentang sebuah daun yang dirasakan raja sangat khas dan enak saat
menyantap masakannya. Daun apakah yang kau gunakan dalam masakan
itu sehingga masakan tersebut bisa mengembalikan nafsu makanku? tanya
raja. Hamba menemukan tanaman tersebut di pekarangan istana ini, tetapi
hamba tidak mengetahui apa nama tanaman tersebut, jawab pembantu.
Kemudian, raja menanyakan nama pembantunya tersebut. Siapa namamu
wahai pembantu? tanya raja. Nama hamba Kasum, biasa orang-orang
memanggil hamba dengan Mak Kasum, jelas pembantu. Mendengar
jawaban tersebut, sang raja kemudian memberi nama daun khas tersebut
dengan daun kasum sesuai dengan nama Mak Kasum seorang pembantu
raja yang telah menggunakan daun ini sebagai bahan makanan untuknya.
B. Fungsi Makanan
1. Makanan sehari-hari
2. Makanan saat bulan Ramadhan
3. Makanan khas daerah
4. Salah satu kekayaan budaya Indonesia
C. Budaya Daerah dan Kemungkinan Silang Budaya

Bubbor Paddas merupakan bubur nasi yang dimasak dengan bumbubumbu, sayuran dan daging sapi. Bubur ini hampir mirip dengan bubur
Manado namun perbedaannya adalah dalam bubur Manado tidak ada
penggunaan daging di dalamnya.
Menurut beberapa sumber, banyak informasi yang menyatakan bahwa
bubbor paddas sebenarnya berasal dari Melayu. Namun jika dilihat dari segi
geografis, Melayu atau Malaysia dan Kalimantan barat masih dalam satu
pulau sehingga kemungkinan penyebaran kebudayaan dari bubbor paddas ini
sangat besar potensinya. Selain itu jika dilihat dari komposisi bubur yang
hampir mirip dengan bubur Manado, ada kemungkinan bubbor paddas ini
merupakan persilangan antara bubur Melayu dan bubur Manado.
Di beberapa daerah, bubur pedas ini biasa disajikan saat bulan puasa.
Hal ini karena kandungan vitamin dari sayuran dan bahan lain dalam bubur
ini dipercaya dapat mengembalikan stamina dengan cepat.
D. Resep Masakan
BAHAN DAN BUMBU
250 gr beras, cuci bersih
100 gr tua setengah parut
2 lembar daun salam
2 batang serai, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
2 liter air
150 gr daging sapi potong dadu
100 gr wortel, potong dadi
100 gr ubi jalar, potong dadu
5 helai kacang panjang, potong-potong
1 ikat daun kangkung
1 ikat daun pakis
50 gr daun kasum
Jagung manis
BUMBU DAN REMPAH:

3 siung bawang merah


1 siung bawang putih
1 buah cabai merah
2 sdt garam

sdt merica bubuk

BAHAN PELENGKAP

100 gr kacang tanah goreng


50 gr ikan teri goreng
Sambal
Kecap
Cuka
Lada
Bawang goreng

CARA PENGOLAHAN:
1. Sangrai beras, daun salam, serai dan lengkuas hingga matang.
Ambil rempah daunnya . angkat. Tumbuk halus beras sedikit kasar.
Sisihkan
2. Sangrai kelapa parut hingga kecoklatan. Tumbuk halus dan
sisihkan
3. Didihkan air rebus daging hingga matang. Masukkan bumbu halus.
Aduk rata. Masak hingga harum dan kaldu tinggal 1 ltr.
4. Masukkan ubi jalar, wortel dan kacang panjang hingga setengah
matang. Tambahkan beras tumbuk dan kelapa parut sangrai
tumbuk. Masak sambil aduk-aduk agar bubur tidak hangus di
bagian bawah.
5. Masukkan kangkung, pakis dan daun kesum. Masak hingga
matang. Aduk rata
6. Sajikan saat panas atau hangat dengan pelengkap.

JUHU UMBUT SAWIT


A. Sejarah
Sebuah kebiasaan dahulu kala yang terdapat di masyarakat dayak
yaitu menanami pohon kelapa di sekitar rumahnya yang berjumlah 2-3 pohon
ini menjadi tradisi yang tidak pernah ditinggalkan. Ketika suatu saat
diadakannya acara-acara seperti pernikahan atau kematian maka masyarakat

dayak akan memotong batang


pohon yang berada dibagian
akar pohon sejumlah 12 batang
untuk

diambil

inti

atau

bonggolnya.
Para sesepuh suku dayak
pada dahulu kala mengambil
umbut dari pohon kelapa buah
yang sudah cukup tua. Pohon yang sudah beranjak tua ini di tebang. Pada
bagian dasar batang pohon kelapa yang berada didalam tanah dikupas hingga
yang tersisa adalah bagian inti (bonggol) yang berwarna putih dan bertekstur
lunak. Ketika dalam keadaan belum diolah, rasa dari umbut yang berwarna
putih ini manis dan bisa langsung dikonsumsi sebelum jadi masakan. Namun,
akan lebih nikmat bila umbut ini dioalah menjadi sayur.
Pada dasarnya, apabila diadakan suatau acara pada kalangan suku
dayak, mereka cukup menebang pohon kelapa ini untuk diolah menjadi
sayuran untuk kemudian dihidangkan kepada tamu. Dalam artian lain bahwa
suku dayak pada zama dahulu tidak ingin menjadi beban pada orang lain
ketika diadakan suatu acara atau hajatan dan mereka dapat memanfaatkan
hasil kebun mereka sendiri dan disinilah mulai ada hidangan yang tidak
terlewatkan pada suku dayak yaitu Juhu umbut sawit. Juhu sendiri adalah
sayur dan umbut sawit adalah bonggol/inti batang kelapa sawit yang berada di
dalam tanah kemudian dikupas hingga tersisa yang berwarna putih dan berasa
manis.

B. Fungsi
Sebagai makanan ketika diadakannya acara-acara seperti pernikahan
atau kematian pada suku dayak yang didapat dari hasil kebun atau pohon
kelapa yang ditanam di sekitar rumah.
C. Persilangan Juhu Umbut Sawit dengan Sayur Rebung

Sayur rebung atau yang biasa disebut jangan bung atau sayur
pring(bambu) dalam bahasa jawa adalah olahan bambu yang masih muda
yang bisa dikonsumsi. Bambu muda atau rebung ini memiliki rasa yang
sangat enak jika diolah oleh orang yang faham cara pengolahan rebung
dengan baik. Dalam kuliner didaerah Jawa, sayur rebung ini cukup banyak di
minati. Sayur rebung ini sangat mirip dengan makanan tradisional daerah
Kalimantan yaitu Juhu Umbut Sawit. Namun ada beberapa perbedaan dari
segi bahan utama yaitu di daerah Jawa menggunakan rebung atau bambu
muda sedangkan di daerah Kalimantan menggunakan bonggol batang pohon
kelapa sawit.
Adanya perbedaan dalam bahan utamanya ini karena terdapat
perbedan budaya yang ada di masing-masih daerah. Karena di Kalimantan
sangat mudah ditemui pohon kelapa sawit maka sebab itu bonggol batangnya
digunakan sebagai bahan utama dank arena kebiasaan masyarakat Kalimantan
khususnya suku dayak yang memiliki kebiasaan menanam pohon sawit di
sekitar rumah mereka agar ketika akan diadakan sebuah acara mereka tidak
merepotkan orang lain dan memilih untuk lebih bisa memanfaatkan hasil
kebun mereka sendiri. Lain halnya dengan di daerah Jawa yang
memanfaatkan bambu muda atau rebung ini mememang karena mereka
memanfaatkan banyaknya tanaman rebung sejak zaman dulu untuk santapan
sehari-hari.
Dari segi penampilan dan pengolahan antara juhu umbut sawit dengan
sayur rebung sangat mirip. Bumbu yang digunakanpun juga sama. Namun,
karena adanya perbedaan budaya atau kebiasaan dimasing-masih wilayah dan
ketersediaan bahan yang ada membuat masakan memiliki variasi rasa yang
berbeda.
D. Resep Masakan
Bahan :

1 kg umbut atau inti (bonggol) batang pohon kelapa yang berwarna putih
kemudian di cuci dan di iris tipis. Lalu, dilakukan perendaman agar umbut

tidak berubah menjadi warna merah.


tulang iga sapi yang sudah dipotong-potong lalu dicuci bersih.

1 iris labu kuning dipotong 2 cm.


Bumbu :

6 gelas santan cair dan 2 gelas santan kental


6 siung bawang merah dan 2 siung bawang putih
3 lembar daun salam
1 ruas kunyit laos dan serai dipukul hingga pecah
1 sendok teh ketumbar, sedikit terasi dan garam
Cara membuat :

Umbut yang telah direndam ditiriskan.


Rebus tulang iga sampai agak matang, lalu masukan umbut dan labu

kuning.
Tumbuk/gerus semua bumbu sampai halus, kecuali daun salam, laos dan

serai.
Masukkan bumbu kedalam wajan umbut yang telah direbus.
Biarkan matang dan bumbu meresap.
Jika air berkurang, bisa di tambah sesuai selera.

IWAK PAKASAM
A. Latar Belakang
Iwak pakasam atau iwak basamu atau iwak haruk merupakan
makanan tradisional dari daerah Kalimantan Selatan khususnya bagi suku
Banjar yang digunakan sebagai lauk pauk. Sentra pembuatan iwak pakasam
adalah di Desa Mahang Sungai Hanyar, Kecamatan Pandawa Kabupaten Hulu
Sungai Tengah yang ibu kotanyanya yaitu Barabai sehingga disebut pula
sebagai Pakasam Mahang, dari sinilah iwak pakasam dikirim atau
didistribusikan ke seluruh daerah Banjar. Pembuatan iwak pakasam
merupakan salah satu upaya dalam pengawetan ikan hasil tangkapan pada
masyarakat kabupaten Banjar tepatnya di daerah Pemurus Dalam. Cara
masyarakat tersebut dalam menangkap ikan yaitu dengan cara merengge atau
meringgi yaitu menangkap ikan dengan menggunakan jarring yang

dibentangkan lurus dan panjang


sehingga

ikan

didalamnya.
tangkapan

tersangkut

Banyaknya
tersebut

masyarakat

hasil

membuat

mencari

cara

bagaimana ikan hasil tangkapan


tersebut

dapat

bertahan

lama

sampai beberapa bulan bahkan


tahunan. Akhirnya masyarakat membuat iwak pakasam tersebut yang diberi
garam kemudian disiami beberapa hari dengan tambahan cuka dan diberi
taburan beras ketan atau nasi dingin yang telah dikeringkan dan disangrai
yang kemudian didiamkan.
Iwak pakasam merupakan hasil ikan fermentasi atau pengawetan
makanan dengan garam yang telah dilakukan turun termurun, dalam istilah
banjar proses ini disebut Jaruk yaitu pengawetan yang menggunakan ikan
air tawar yaitu iwak haruan (ikan gabus), ikan pepuyu, dan ikan sepat.
Perbedaan pengawetan iwak pakasam dengan yang lain yaitu pada proses
pengolahannya yang ditambah
dengan samu yaitu beras atau
beras ketan yang disangrai atau
ditumbuk halus namun masih
berbetuk.

Iwak

pakasam

mempunyai aroma asam yang


khas yaitu bau asam yang
menusuk, semakin buruk atau
asam aromanya maka akan semakin enak rasa iwak pakasam tersebut, terlebih
lagi jika dibungkus dengan daun pisang. Sehingga banyak orang
menyebutnya dengan nama iwak haruk yang artinya buruk atau busuk.
Terdapat dua jenis pakasam yaitu yang berbentuk basah dan kering, pakasam
dapat bertahan lebih lama jika disimpan dalam lemari pendingin. Dalam hasil
proses fermentasi tersebut, terdapat sedikit perbedaan rasa antara iwak
pakasam dari daerah Hulu Sungai dengan dari Banjar. Rasa pakasan dari Hulu
Sungai lebih masam dibandingkan dengan rasa pakasam dari Banjar. Hal ini

mungkin dikarenakan proses fermentasi iwak pakasam Hulu Sungai lebih


lama sehingga rasanya menjadi lebih masam.
B. Silang Budaya
Pemerintahan Malaysia mengeluarkan sebuah buku tentang 100
makanan warisan kuliner Malaysia dan salah satu diantaranya adalah
pakasam. Namun dengan nama yang sedikit berbeda yaitu Ikan Pakasam.
Perbedaan iwak pakasam dan ikan pakasam ini pada bahan utamanya yaitu
ikan. Pada iwak pakasam menggunakan ikan air tawar yaitu iwak haruan
(ikan gabus), ikan pepuyu, dan ikan sepat. Sedangkan pada ikan pakasam
menggunakan ikan air laut yaitu seperti ikan Gelama, Kembong dan
Sembilang. Di Malaysia, pakasam merupakan jeruk ikan yang diperam
menggunakan beras yang digoreng yang nantinya akan menghasilkan aroma
wangi bila ikan digoreng.
C. Resep
Bahan :
- Iwak Haruan (Ikan Gabus) kg
-

Beras 200 gr
Garam 4 sdm

- Minyak goreng secukupnya

Cara membuat :
1

Ikan dibersihkan hingga sisik dan isi

perut ikan tidak ada lagi.


Beras disangrai hingga berubah warna
menjadi kuning kemudian ditumbuk
namun jangan sampai halus seperti

tepung.
Campur ikan dengan garam dan beras

tumbuk secukupnya jangan sampai halus.


Diamkan kurang lebih satu hari.

Setelah itu, penyajian ikan dapat digunakan dengan cara digoreng pada

minyak yang telah dipanaskan sebelumnya.


Iwak Pakasam siap disajikan, terutama dalam keadaan hangat.

Mandai Basang
A. Sejarah
Orang Banjar menyebut kulit cempedak sebagai mandai ada juga yang
menyebutnya dami (Sultan, 2007). Uniknya Mandai sendiri tidak akan
ditemui di daerah lain. Jadi hanya berada di daerah Barabai di Kabupaten
Hulu Sungai Tengah atau Balangan yang tepatnya di Batumandi Kab.
Balangan

Provinsi

Kalimantan

Selatan (Fahmi, 2013). Mandai


sudah

lama

alternatif

dijadikan
bagi

Banjar,bermula

dari

lauk
orang

kebiasaan

orang banjar yang suka memakan


buahnya

sedangkan

bagian

lainnya dibuang. Lalu orang banjar terpikir untuk memanfaatkan bagian yang
terbuang itu dengan memanfaatkan kulitnya untuk dijadikan lauk nabati.
Sejak saat itulah orang banjar menjadikan mandai sebagai lauk nabati sebagai
makanan tradisional.
B. Fungsi makanan

Mandai basang biasa disajikan untuk acara silaturahmi, pernikahan,


dan acara khitanan.
C. Budaya daerah
Termasuk makanan tradisional
D. Bahan Utama, Bumbu, Dan Cara Pengolahan
Sebelum diolah, kulit cempedak dikupas bagian luarnya sehingga
tampak putih kemudian dibersihkan. Bagian yang berwarna putih itulah yang
dinamakan mandai atau dami. Sebelum diolah mandai atau dami ini harus
direndam dengan air atau ada juga yang direberi garam saat perendaman
terlebih dahulu selama beberapa jam sesuai masakan yang akan dibuat.
Tujuan perendaman ini membuat mandai atau dami menjadi lebih lunak dan
menambah sensasi makan lebih enak seperti menggigit daging. Bumbu yang
digunakan yaitu bawang merah,bawang putih, cabe merah keriting, dan
garam. Cara pengolahannya dengan digoreng saja.
E. Resep
Bahan :

Kulit cempedak yang sudah dibersihkan dan direndam (mandai)


Minyak goreng
3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
3 cabe merah keriting
Garam

Cara membuat :
1
2

Mandai yang telah direndam dipotong-potong kecil-kecil


Bumbu-bumbu seperti bawang merah,bawang putih, cabe

keriting dihaluskan bersamaan


Campurkan mandai ke dalam bumbu, aduk dengan rata

sambil diremas-remas agar bumbu meresap


Panakan minyak goreng, jika sudah panas merata goreng
mandai dalam minyak panas sampai warnanya keemasan
lalu angkat

Hidangkan dipiring dan hias dengan garnish untuk


mempercatik tampilan

AMPARAN TATAK
A. Latar Belakang

Amparan

tatak

adalah

jajanan khas masyarakat Banjar,


Kalimantan Selatan. Makanan ini
sudah lama ada dan hingga saat
ini masih tetap dibuat dan di
konsumsi

oleh

masyarakat

Banjar.

Jajanan

ini

banyak

dijual

ketika

Ramadhan.

Nama

biasanya
lain

bulan
dari

amparan tatak adalah nangka


susun. Namun untuk saat ini,
sudah tidak banyak yang tahu akan nama lain dari jajanan ini. Diberi nama
nangka susun karena dulunya masyarakat Banjar membuat jajanan ini tidak
hanya menggunakan pisang, namun juga menggunakan nangka.Menurut
orang-orang Banjar tempo dulu, amparan tatak pisang terbuat dari pisang
masak yang dicampur dengan tepung beras dan ditambahkan garam
secukupnya, kemudian disumap (dikukus). Jika ingin menambah citarasanya,
biasanya ditambahkan santan kelapa dan gula pasir secukupnya. Penambahan
yang dilakukan hanya untuk memberi rasa yang berbeda namun tetap tanpa
menambahkan lapisan atas yang umumnya berwarna putih seperti yang ada
pada kue amparan tatak saat ini. Jadi amparan tatak sebenarnya adalah nama
dari bagian kue basah khas Banjar ini yang akhirnya orang sekarang lebih
sering menyebutnya amparan tatak pisang karena kebanyakan yang ada saat
ini adalah yang terbuat dari pisang.
B. Cara Pengolahan
Bahan utama dari kue amparan tatak adalah tepung beras. Salah satu
yang membuat amparan tatak ini khas adalah memakai pisang mahuli yang
memang khas dari Kalimantan. Cara pengolahannya adalah membuat adonan
yang pertama yaitu dengan mencampur tepung beras dengan santan, dan
kemudian tambahkan gula sambil diaduk. Setelah adonan rata, masukkan
potongan pisang kedalam adonan lalu tuang adonan ke loyang dan kemudian

kukus selama kurang lebih 25


menit dengan api sedang. Sambil
menunggu adonan yang pertama
dikukus, adonan kedua dibuat
menggunakan bahan yang sama
yaitu tepung beras dan santan.
Namun santan yang digunakan
pada adonan kedua ini lebih kental bila dibandingkan santan yang untuk
adonan pertama. Campur tepung beras dan santan lalu ditambahkan sedikit
garam. Setelah 25 menit, tuangkan adonan kedua keatas adonan yang pertama
lalu kukus lagi selama 25 menit. Setelah matang, angkat dan dinginkan. Lalu
potong sesuai selera dan sajikan.
C. Silang
Di Jawa, akan repot membuat kue amparan tatak jika yang digunakan
haruslah pisang mahuli yang khas dari Kalimantan. Untuk itu, pisang mahuli
dapat digantikan dengan pisang yang memang di Jawa sering dijumpai dan
sering juga diolah menjadi makanan. Contohnya seperti pisang raja ataupun
pisang tanduk. Pembuatan adonan juga dapat ditambahkan tepung sagu untuk
membuat kuenya tidak terlalu lembek karena hanya menggunakan tepung
beras. Dapat juga ditambahkan daun pandan saat perebusan santan agar
aromanya harum.
D. Resep Makanan
Bahan-bahan

Tepung beras
Pisang mahuli
Santan kental
Santan sedang
Gula pasir
Garam

Cara membuat

500gr
1 sisir
500 cc
500 cc
150gr
1\2 sdt

Masukan tepung beras 400gr aduk bersama santan sedang hingga rata,beri

gula hingga. Larut saring agar halus.


Potong-potong pisang masukan ke dalam adonan tepung tadi kemudian

kukus. 25 mnt dalam loyang kukusan yang sudah dipanaskan.


Sambil menunggu 25menit. Kukusan, masukan santan kental dalam

wadah. Beri garam & 100 gr tepung beras sisa aduk hingga rata.
Setelah 20mnt tuang perlahan adonan santan kental tadi ke atas adonan
kedua keatas adonan pertama lalu kukus lagi selama 25 menit. Setelah
matang, angkat, dinginkan, dan sajikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. PakasamdanManday,Masakankhasbanjar paling


Indonesia.http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2011/0
5/01/pakasam-dan-mandaymasakan-khas-banjar-palingindonesia-359477.html. Diaksespada 28 Maret 2015
Anonim. 2015. Mandai. http://kuliner.ilmci.com/resep/2015/14/mandai.aspx.
Diaksespada 28 Maret 2015Anonim. 2014. Bubur Khas Indonesia.

http://www.travelesia.co/2014/09/10-bubur-khas-indonesia.html.
Diaksespada 28 Maret 2015
Anonim.

2013.

Filosofi

Kata

Bubur

Pedas.

http://www.cakrawawasan.com/2013/07/filosofi-kata-bubur-pedasmakanan khas.html#ixzz3VmJNlVvp. Diaksespada 28 Maret 2015


Boom, Bombastic Momy. 2014.https://dapurmasak.com/resep/amparan-tatakpisang-resep-original-khas-kal-sel-14375?ref=author_kitchen_recipe
Diakses tanggal 29 Maret.
Hazimy,

Ahmad.

28

Oktober

2011.

Amparan

Tatak.

http://galeribanua.blogspot.com/2011/10/amparan-tatak.html Diakses
tanggal 29 Maret 2015.
Indrawanto,

Evi.

2012.

Bubur

Pedas

Yang

Tak

Pedas.

http://eviindrawanto.com/2012/08/bubur-pedas-yangtak-pedas/. Diaksespada 28 Maret 2015


Infospecial.2012.

Sayur

Umbut

Kelapa.

http://www.infospesial.net/12164/sayur-umbut-kelapa-pohon-sawitmuda-umbut-enau-kalimantan-tengah/. Diaksespada 28 Maret 2015

Ihsan.2008.
PakasamMetodePengawetanIkanKhasBanjar.https://1hsan06.wordpres
s.com/2008/12/07/pakasammetode-pengawetan-ikan-khas-banjar/.
Diaksespada 28 Maret 2015
Nafis,

Moh.

Fuad.2012.

InovasiBaruIkanPakasam

Kedah

Ori

Online.http://maibuatramai.blogspot.com/2012/10/inovasi-baru-ikanpekasam-ori-online.html. Diaksespada 28 Maret 2015

Rasyid, Sabhan.2011. Kisah MakKasum dalamSejarahBubur


Padas

http://mabmonline.org/kisah-mak-kasum-dalam-

sejarah-bubur-padas/.Diaksespada 28 Maret 2015


Sajiansedap.2011.

Sayur

Rebung

http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/19471/sayur-rebungbersantan. Diaksespada 28 Maret 2015

Santan.

Anda mungkin juga menyukai