A. Sejarah
Bubbor Paddas atau yang biasa disebut dengan Bubur Pedas adalah
makanan
khas
Kalimantan
Barat.
Sejarah
pedas
Bubur
Pontianak,
Barat
pertama
ditemukan
melayu
Kalimantan
kali
oleh
suku
Sambas
yang
Bubbor Paddas merupakan bubur nasi yang dimasak dengan bumbubumbu, sayuran dan daging sapi. Bubur ini hampir mirip dengan bubur
Manado namun perbedaannya adalah dalam bubur Manado tidak ada
penggunaan daging di dalamnya.
Menurut beberapa sumber, banyak informasi yang menyatakan bahwa
bubbor paddas sebenarnya berasal dari Melayu. Namun jika dilihat dari segi
geografis, Melayu atau Malaysia dan Kalimantan barat masih dalam satu
pulau sehingga kemungkinan penyebaran kebudayaan dari bubbor paddas ini
sangat besar potensinya. Selain itu jika dilihat dari komposisi bubur yang
hampir mirip dengan bubur Manado, ada kemungkinan bubbor paddas ini
merupakan persilangan antara bubur Melayu dan bubur Manado.
Di beberapa daerah, bubur pedas ini biasa disajikan saat bulan puasa.
Hal ini karena kandungan vitamin dari sayuran dan bahan lain dalam bubur
ini dipercaya dapat mengembalikan stamina dengan cepat.
D. Resep Masakan
BAHAN DAN BUMBU
250 gr beras, cuci bersih
100 gr tua setengah parut
2 lembar daun salam
2 batang serai, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
2 liter air
150 gr daging sapi potong dadu
100 gr wortel, potong dadi
100 gr ubi jalar, potong dadu
5 helai kacang panjang, potong-potong
1 ikat daun kangkung
1 ikat daun pakis
50 gr daun kasum
Jagung manis
BUMBU DAN REMPAH:
BAHAN PELENGKAP
CARA PENGOLAHAN:
1. Sangrai beras, daun salam, serai dan lengkuas hingga matang.
Ambil rempah daunnya . angkat. Tumbuk halus beras sedikit kasar.
Sisihkan
2. Sangrai kelapa parut hingga kecoklatan. Tumbuk halus dan
sisihkan
3. Didihkan air rebus daging hingga matang. Masukkan bumbu halus.
Aduk rata. Masak hingga harum dan kaldu tinggal 1 ltr.
4. Masukkan ubi jalar, wortel dan kacang panjang hingga setengah
matang. Tambahkan beras tumbuk dan kelapa parut sangrai
tumbuk. Masak sambil aduk-aduk agar bubur tidak hangus di
bagian bawah.
5. Masukkan kangkung, pakis dan daun kesum. Masak hingga
matang. Aduk rata
6. Sajikan saat panas atau hangat dengan pelengkap.
diambil
inti
atau
bonggolnya.
Para sesepuh suku dayak
pada dahulu kala mengambil
umbut dari pohon kelapa buah
yang sudah cukup tua. Pohon yang sudah beranjak tua ini di tebang. Pada
bagian dasar batang pohon kelapa yang berada didalam tanah dikupas hingga
yang tersisa adalah bagian inti (bonggol) yang berwarna putih dan bertekstur
lunak. Ketika dalam keadaan belum diolah, rasa dari umbut yang berwarna
putih ini manis dan bisa langsung dikonsumsi sebelum jadi masakan. Namun,
akan lebih nikmat bila umbut ini dioalah menjadi sayur.
Pada dasarnya, apabila diadakan suatau acara pada kalangan suku
dayak, mereka cukup menebang pohon kelapa ini untuk diolah menjadi
sayuran untuk kemudian dihidangkan kepada tamu. Dalam artian lain bahwa
suku dayak pada zama dahulu tidak ingin menjadi beban pada orang lain
ketika diadakan suatu acara atau hajatan dan mereka dapat memanfaatkan
hasil kebun mereka sendiri dan disinilah mulai ada hidangan yang tidak
terlewatkan pada suku dayak yaitu Juhu umbut sawit. Juhu sendiri adalah
sayur dan umbut sawit adalah bonggol/inti batang kelapa sawit yang berada di
dalam tanah kemudian dikupas hingga tersisa yang berwarna putih dan berasa
manis.
B. Fungsi
Sebagai makanan ketika diadakannya acara-acara seperti pernikahan
atau kematian pada suku dayak yang didapat dari hasil kebun atau pohon
kelapa yang ditanam di sekitar rumah.
C. Persilangan Juhu Umbut Sawit dengan Sayur Rebung
Sayur rebung atau yang biasa disebut jangan bung atau sayur
pring(bambu) dalam bahasa jawa adalah olahan bambu yang masih muda
yang bisa dikonsumsi. Bambu muda atau rebung ini memiliki rasa yang
sangat enak jika diolah oleh orang yang faham cara pengolahan rebung
dengan baik. Dalam kuliner didaerah Jawa, sayur rebung ini cukup banyak di
minati. Sayur rebung ini sangat mirip dengan makanan tradisional daerah
Kalimantan yaitu Juhu Umbut Sawit. Namun ada beberapa perbedaan dari
segi bahan utama yaitu di daerah Jawa menggunakan rebung atau bambu
muda sedangkan di daerah Kalimantan menggunakan bonggol batang pohon
kelapa sawit.
Adanya perbedaan dalam bahan utamanya ini karena terdapat
perbedan budaya yang ada di masing-masih daerah. Karena di Kalimantan
sangat mudah ditemui pohon kelapa sawit maka sebab itu bonggol batangnya
digunakan sebagai bahan utama dank arena kebiasaan masyarakat Kalimantan
khususnya suku dayak yang memiliki kebiasaan menanam pohon sawit di
sekitar rumah mereka agar ketika akan diadakan sebuah acara mereka tidak
merepotkan orang lain dan memilih untuk lebih bisa memanfaatkan hasil
kebun mereka sendiri. Lain halnya dengan di daerah Jawa yang
memanfaatkan bambu muda atau rebung ini mememang karena mereka
memanfaatkan banyaknya tanaman rebung sejak zaman dulu untuk santapan
sehari-hari.
Dari segi penampilan dan pengolahan antara juhu umbut sawit dengan
sayur rebung sangat mirip. Bumbu yang digunakanpun juga sama. Namun,
karena adanya perbedaan budaya atau kebiasaan dimasing-masih wilayah dan
ketersediaan bahan yang ada membuat masakan memiliki variasi rasa yang
berbeda.
D. Resep Masakan
Bahan :
1 kg umbut atau inti (bonggol) batang pohon kelapa yang berwarna putih
kemudian di cuci dan di iris tipis. Lalu, dilakukan perendaman agar umbut
kuning.
Tumbuk/gerus semua bumbu sampai halus, kecuali daun salam, laos dan
serai.
Masukkan bumbu kedalam wajan umbut yang telah direbus.
Biarkan matang dan bumbu meresap.
Jika air berkurang, bisa di tambah sesuai selera.
IWAK PAKASAM
A. Latar Belakang
Iwak pakasam atau iwak basamu atau iwak haruk merupakan
makanan tradisional dari daerah Kalimantan Selatan khususnya bagi suku
Banjar yang digunakan sebagai lauk pauk. Sentra pembuatan iwak pakasam
adalah di Desa Mahang Sungai Hanyar, Kecamatan Pandawa Kabupaten Hulu
Sungai Tengah yang ibu kotanyanya yaitu Barabai sehingga disebut pula
sebagai Pakasam Mahang, dari sinilah iwak pakasam dikirim atau
didistribusikan ke seluruh daerah Banjar. Pembuatan iwak pakasam
merupakan salah satu upaya dalam pengawetan ikan hasil tangkapan pada
masyarakat kabupaten Banjar tepatnya di daerah Pemurus Dalam. Cara
masyarakat tersebut dalam menangkap ikan yaitu dengan cara merengge atau
meringgi yaitu menangkap ikan dengan menggunakan jarring yang
ikan
didalamnya.
tangkapan
tersangkut
Banyaknya
tersebut
masyarakat
hasil
membuat
mencari
cara
dapat
bertahan
lama
Iwak
pakasam
Beras 200 gr
Garam 4 sdm
Cara membuat :
1
tepung.
Campur ikan dengan garam dan beras
Setelah itu, penyajian ikan dapat digunakan dengan cara digoreng pada
Mandai Basang
A. Sejarah
Orang Banjar menyebut kulit cempedak sebagai mandai ada juga yang
menyebutnya dami (Sultan, 2007). Uniknya Mandai sendiri tidak akan
ditemui di daerah lain. Jadi hanya berada di daerah Barabai di Kabupaten
Hulu Sungai Tengah atau Balangan yang tepatnya di Batumandi Kab.
Balangan
Provinsi
Kalimantan
lama
alternatif
dijadikan
bagi
Banjar,bermula
dari
lauk
orang
kebiasaan
sedangkan
bagian
lainnya dibuang. Lalu orang banjar terpikir untuk memanfaatkan bagian yang
terbuang itu dengan memanfaatkan kulitnya untuk dijadikan lauk nabati.
Sejak saat itulah orang banjar menjadikan mandai sebagai lauk nabati sebagai
makanan tradisional.
B. Fungsi makanan
Cara membuat :
1
2
AMPARAN TATAK
A. Latar Belakang
Amparan
tatak
adalah
oleh
masyarakat
Banjar.
Jajanan
ini
banyak
dijual
ketika
Ramadhan.
Nama
biasanya
lain
bulan
dari
Tepung beras
Pisang mahuli
Santan kental
Santan sedang
Gula pasir
Garam
Cara membuat
500gr
1 sisir
500 cc
500 cc
150gr
1\2 sdt
Masukan tepung beras 400gr aduk bersama santan sedang hingga rata,beri
wadah. Beri garam & 100 gr tepung beras sisa aduk hingga rata.
Setelah 20mnt tuang perlahan adonan santan kental tadi ke atas adonan
kedua keatas adonan pertama lalu kukus lagi selama 25 menit. Setelah
matang, angkat, dinginkan, dan sajikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.travelesia.co/2014/09/10-bubur-khas-indonesia.html.
Diaksespada 28 Maret 2015
Anonim.
2013.
Filosofi
Kata
Bubur
Pedas.
Ahmad.
28
Oktober
2011.
Amparan
Tatak.
http://galeribanua.blogspot.com/2011/10/amparan-tatak.html Diakses
tanggal 29 Maret 2015.
Indrawanto,
Evi.
2012.
Bubur
Pedas
Yang
Tak
Pedas.
Sayur
Umbut
Kelapa.
Ihsan.2008.
PakasamMetodePengawetanIkanKhasBanjar.https://1hsan06.wordpres
s.com/2008/12/07/pakasammetode-pengawetan-ikan-khas-banjar/.
Diaksespada 28 Maret 2015
Nafis,
Moh.
Fuad.2012.
InovasiBaruIkanPakasam
Kedah
Ori
http://mabmonline.org/kisah-mak-kasum-dalam-
Sayur
Rebung
Santan.