Anda di halaman 1dari 7

Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap,

mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat
warna, zat pewangi dan zat pengawet, digunakan sebagai obat dalam. (Kristina, 2007)
Sebagai pelarut utama digunakan etanol 90% yang dimaksudkan untuk mempertinggi
kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, dan propilen glikol. Sebagai pengganti
gula dapat digunakan sirup simplek. (Anonim, 1978). Namun pada preformulasi ini kami
menggunakan Glycerolum sebagai pemanisnya.
Khasiat masing-masing bahan :
Acetaminopheum : zat aktif sebagai analgetikum dan antipiretikum
Glycerolum : pelarut, pemanis
Propilenglycolum : pelarut
Sorbitoli solution 70% : pelarut
Aethanolum : pelarut
Zat tambahan yang cocok :
Zat pewangi (essence apel)
Zat pewarna (hijau)
Zat pengawet (Asam Benzoat)
Aquadest : zat tambahan, pelarut
Pengujian sediaan:
1. Organoleptis
Diamati apakh elixir yang dibuat sudah sesuai dengan standar elixir yaitu
berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap.
2. Kejernihan
Dilakukan dengan cara mengamati dengan mata sediaan larutan elixir, apakah
ada partikelnya atau tidak bila tidak berarti larutan tersebut sudah jernih.
3. Densitas (Bobot Jenis)
Dilakukan denganmenggunakan piknometer yaitu dengan cara :
a. Ambil dan timbang piknometer yang bersih
b. Letakkan diatas arloji dan diisi denag larutan elixir yang akan diuji
c. Masukkan pikno kedalam bekerglass 200 ml yang berisi es dan gumpalan es

d. Biarkan sampai suhu 20C


e. Segera ambil tetesan cairan yang berada diluar ujung kapiler dengan kertas
saring menyedot sisi ujung kapiler terus tutup kapilernya dengan tudung
cepat-cepat
f. Biarkan suhu mencapai suhu kamar terlebih dahulu, baru bagian luar pikno
dilap
g. Timbang pikno dengan isinya
h. Bobot jenis dihitung dengan rumus

b-a
ca
a = berat piknometer kosong
b = berat gliserin sebelum uji
c = berat gliserin setelah uji
4. Viskositas
Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan
viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :
a. Viskometer kapiler / Ostwald
Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir
karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji
dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang
viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat 2 tanda tersebut.
( Moechtar,1990 )
Jika 1 dan 2 masing-masing adalah viskositas dari cairan yang tidak
diketahui dan cairan standar , 1 dan 2 adalah kerapatan dari masing-masing
cairan, t1 dan t2 adalah waktu alir dalam detik.
Rumusnya adalah:

1 = 1 . t1
2 2 . t2

1 = 1 . t1 . 2
2 . t2
b. Viskometer Hoppler
Berdasrkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi
keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat gaya archimides. Prinsip
kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui
tabung gelas yang hampir tikal berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan
jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel. ( Moechtar,1990 )
c. Viskometer Cup dan Bob
Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob
dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah.
Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan
geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan
penueunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah
zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebt aliran sumbat.
( Moechtar,1990 )
d. Viskometer Cone dan Plate
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan,
kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh
motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang
semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.
( Moechtar,1990 )
5. pH

Sediaan diukur pH nya dengan menggunakan pH meter, yaitu disesuaikan


dengan pH usus karena sediaan diabsorbsi di usus jadi pH sediaan harus sama
dengan pH usus.
Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap,
mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat
warna, zat pewangi dan zat pengawet, digunakan sebagai obat dalam. (Kristina, 2007)
Sebagai pelarut utama digunakan etanol 90% yang dimaksudkan untuk mempertinggi
kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, dan propilen glikol. Sebagai pengganti
gula dapat digunakan sirup simplek. (Anonim, 1978). Namun pada preformulasi ini kami
menggunakan Glycerolum sebagai pemanisnya.
Khasiat masing-masing bahan :
Acetaminopheum : zat aktif sebagai analgetikum dan antipiretikum
Glycerolum : pelarut, pemanis
Propilenglycolum : pelarut
Sorbitoli solution 70% : pelarut
Aethanolum : pelarut
Zat tambahan yang cocok :
Zat pewangi (essence apel)
Zat pewarna (hijau)
Zat pengawet (Asam Benzoat)
Aquadest : zat tambahan, pelarut
Pengujian sediaan:
1. Organoleptis
Diamati apakh elixir yang dibuat sudah sesuai dengan standar elixir yaitu
berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap.
2. Kejernihan
Dilakukan dengan cara mengamati dengan mata sediaan larutan elixir, apakah
ada partikelnya atau tidak bila tidak berarti larutan tersebut sudah jernih.
3. Densitas (Bobot Jenis)
Dilakukan denganmenggunakan piknometer yaitu dengan cara :

a. Ambil dan timbang piknometer yang bersih


b. Letakkan diatas arloji dan diisi denag larutan elixir yang akan diuji
c. Masukkan pikno kedalam bekerglass 200 ml yang berisi es dan gumpalan es
d. Biarkan sampai suhu 20C
e. Segera ambil tetesan cairan yang berada diluar ujung kapiler dengan kertas
saring menyedot sisi ujung kapiler terus tutup kapilernya dengan tudung
cepat-cepat
f. Biarkan suhu mencapai suhu kamar terlebih dahulu, baru bagian luar pikno
dilap
g. Timbang pikno dengan isinya
h. Bobot jenis dihitung dengan rumus

b-a
ca
a = berat piknometer kosong
b = berat gliserin sebelum uji
c = berat gliserin setelah uji
4. Viskositas
Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan
viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :
a. Viskometer kapiler / Ostwald
Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir
karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji
dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang
viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat 2 tanda tersebut.
( Moechtar,1990 )
Jika 1 dan 2 masing-masing adalah viskositas dari cairan yang tidak
diketahui dan cairan standar , 1 dan 2 adalah kerapatan dari masing-masing
cairan, t1 dan t2 adalah waktu alir dalam detik.
Rumusnya adalah:

1 = 1 . t1
2 2 . t2

1 = 1 . t1 . 2
2 . t2
b. Viskometer Hoppler
Berdasrkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi
keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat gaya archimides. Prinsip
kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui
tabung gelas yang hampir tikal berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan
jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel. ( Moechtar,1990 )
c. Viskometer Cup dan Bob
Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob
dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah.
Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan
geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan
penueunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah
zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebt aliran sumbat.
( Moechtar,1990 )
d. Viskometer Cone dan Plate
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan,
kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh
motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang
semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.
( Moechtar,1990 )
5. pH

Sediaan diukur pH nya dengan menggunakan pH meter, yaitu disesuaikan


dengan pH usus karena sediaan diabsorbsi di usus jadi pH sediaan harus sama
dengan pH usus.

Anda mungkin juga menyukai