Sistem Penyemenan
Sistem Penyemenan
SISTEM PENYEMENAN
( CEMENTING SYSTEM )
bersama-sama
dalam
hopper,
sehingga
akan
o Jet Mixer : untuk mengaduk semen kering dan air yang ditempatkan
bersam-sama dalam hopper, sehingga akan menghasilkan bubur semen
yang benar-benar homogen.
o Motor penggerak pompa dan pompa : berfungsi untuk memompa
bubur semen.
Jenis-jenis cementing unit :
1.
2.
3.
b. Flow line
Merupakan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan bubur semen yang
dipompakan dari cementing unit ke cementing head.
c. Cementing head
Berfungsi untuk mengatur aliran bubur semen yang masuk ke lubang bor.
Ada dua type cementing head, yaitu :
1. Mac clatchie cementing head. Merupakan type cementing head yang cara
penggunaannya (pada waktu pemasukan bottom plug dan top plug) dengan
jalan membuka dan memasang kembali.
2. Plug container. Type ini lebih praktis dari mac clatchie, karena pada plug
container ini memasangnya top plug dan bottom plug tidak perlu
membukanya, akan tetapi sudah terpasang sebelumnya.
7.1.2 Peralatan Dibawah Permukaan
Peralatan penyemenan dibawah permukaan meliputi :
a. Casing
Merupakan pipa selubung yang berfungsi untuk :
o Melindungi lubang bor dari pengaruh-pengaruh fluida formasi dan
tekanan-tekanan di sekitarnya.
o Melindungi lubang bor dari keguguran.
o Memisahkan formasi produktif satu dengan lainnya.
o Bersama-sama memperkuat dinding lubang bor serta mempermudah
operasi produksi nantinya.
Jenis-jenis casing :
1. Conductor casing
2. Intermediate casing
3. Production casing
Spesifikasi casing
1. Diameter : 26, 20, 13 3/8, 9 5/8, 7 dst.
2. Grade : p. 110, h. 40, j. 55, n. 80.
3. Panjang : 30 ft/stand
4. Berat : 23 lb/ft, 26 lb/ft, 29 lb/ft
5. Thread : 4 thread/inch. 60
b. Centralizer
Untuk mendapatkan cincin semen yang baik (merata), casing harus terletak di
tengah-tengah lubang, untuk itu casing dilengkapi dengan centralizer.
Fungsi centralizer :
o Menempetkan casing di tengah-tengah lubang
e. Shoe trach
Merupakan pipa casing yang dipasang antara shoe dan collar sepanjang satu
batang atau lebih, tergantung dari ketinggian semen diannulus. Karena
ketinggian semen di annulus akan menentukan perbedaan tekanan hidrostatik
diluar dan didalam casing pada waktu memasukkan top plug. Shoe trach
berfungsi untuk menampung bubur semen yang bercampur udara atau lumpur
pendorong, agar tidak keluar annulus disekitar shoe.
f. Cementing plug
1. Bottom plug
Berfungsi untuk mencegah adanya kontaminasi antara lumpur dengan
bubur semen. Jadi untuk mendorong lumpur yang berada didalam casing
dan memisahkan casing dari semen dan juga membersihkan mud film
didalam dinding casing, pada bottom plug terdapat membran yang pada
tekanan tertentu dapat pecah, sehingga semen akan mengalir keluar dan
terdorong ke annulus sampai mencapai tujuan yang diharapkan. Bottom
plug terbuat dari bahan karet, pada bagian luar dan cast alluminium pada
bagian dalamnya.
2. Top plug
Berfungsi untuk mendorong bubur semen, memisahkan semen dari lumpur
pendorong agar tidak terjadi kontaminasi, membersihkan sisa-sisa semen
dalam casing. Alat ini sebagian besar terbuat dari karet dan pada bagian
bawahnya digunakan plat alluminium dan tidak mempunyai membrane
(selaput tipis). Apabila top plug ini sudah duduk (sampai pada bottom
Formasi di atas dan di bawah zona yang disemen cukup kompak dan
cukup jauh.
b. Cement basket
Letak di bawah stage cementing collar, berfungsi untuk menyekat ruang
annulus antara ruang bawah dan ruang atas stage collar.
c. Trip plug
Setelah primary cementing selesai, maka dimasukkan trip plug. Plug ini
berfungsi untuk membuka lubang pada stage cementing collar. Karena
beratnya, trip plug ini turun kebawah yang akhirnya mencapai sampai pada
stage cementing collar (pada lower inner sleeve).
Dengan tekanan tertentu lower inner sleeve akan turun dan membuka lubang
pada stage cementing collar disebut cementing ports.
d. Shut off plug
Setelah pendorongan bubur semen selesai, kemudian dimasukkan shut off
plug yang berfungsi untuk menutup cementing port sehingga tidak terjadi
aliran balik.
Product number
Centralizer
Turbo centralizer
155 20
157 20
155 25
157 25
155 35
157 35
155 45
157 45
156 45
158 45
155 50
157 50
155 55
157 55
155 65
157 65
155 70
157 70
155 85
157 85
155 95
157 95
155 10
157 10
155 13
157 13
Guide shoe
2
2
3
4
4
5
5
6 5/8
7
7 5/8
8 5/8
9 5/8
10
11
13
135 20
135 25
135 35
135 40
135 45
135 50
135 55
135 65
135 70
135 75
135 85
135 95
135 10
135 11
135 13
untuk
Float shoe
2
2
3
4
4
5
5
6 5/8
7
7 5/8
8 5/8
9 5/8
10
11
13
125 20
125 25
125 35
125 40
125 45
125 50
125 55
125 65
125 70
125 75
125 85
125 95
125 10
125 11
125 13
OD
4
5
6
6
7
8
9
10
11
Length
8
8
8
8
8
9
9
10
11
Wt
2
2
4
4
5
6
7
8
13
OD
4
5
6
6
7
8
9
10
11
Length
8
8
8
8
8
9
9
10
11
Wt
2
2
4
4
5
6
7
8
13
7.2.6 Scratcher
7.2.6.1 Fungsi
Berfungsi untuk membersihkan dinding lubang bor dari mud cake
sehingga didapat lubang bor yang bersih.
7.2.6.2 Mekanisme Kerja
Dipasang pada bagian luar casing sehingga dapat membersihkan
dinding lubang bor.
7.2.6.3 Spesifikasi
Table 7.2.6 Spesifikasi B & W Reciprocating scratchers & turbulators
Series
Multi-flex
Type
Max OD = casing OD
7
EA 10
Slip on
EA 20
Latch on
EA 30
Multi-flex clusters
Split body
EA 14
Nu-Coil (Shoot wire)
Slip on (series of 4)
ECO5
Slip on
EC15
Latch on
Slip on
EC 10
Slip on
EC 20
Turbulator
Latch on
ED 10
Slip on
ED 20
Latch on
8 5/8
5
12
6
14
8
16
10
18
OD
4
5
6
6
7
8
9
10
11
12
12
16
18
Length
8
8
8
8
8
9
9
10
11
12
13
16
20
Weight
2
2
4
4
5
6
7
8
13
15
15
35
63
20
19
7.2.9 Mac Clatchie Cementing Head
20
63
7.2.9.1 Fungsi
Untuk mengatur aliran bubur semen yang masuk kedalam lubang bor
7.2.9.2 Mekanisme
Cara penggunaannya pada waktu pemasukan bottom plug dan top plug
dengan jalan membuka dan memasang kembali.
7.2.9.3. Spesifikasi
Tabel 7.2.9 Spesifikasi Mac Clathie Head
Casing Head, mm
88.9
114.3
127.0
139.7
168.3
Weight, kg
100
105
120
125
140
8 ft
0 in
High Overal
3 ft
4 in
Width Overal
5 ft
1 in
7.2.11 Casing
7.2.11.1 Fungsi
Untuk memperkuat dinding lubang bor dengan semen,, memisahkan
zona produktif dan melindungi lubang bor dari keruntuhan.
7.2.11.2 Mekanisme Kerja
Casing dipasang mulai dari permukaan yang disebut dengan surface
acsing. Lalu memasang coductor casing, intermidiate casing dan yang
terakhir pada zona formasi produktif adalah production casing, dimana
semakin kedalam diameter casing semakin kecil.
7.2.11.3 Spesifikasi
Grade
Panjang
Berat
Thread
Size
CDode Order
26
p 110
30 ft/stand
23 lb/ft
4 thread / in
5611-044
20
h 40
26lb/ft
56011-050
13 3/8
j 55
29lb/ft
8 5/8
56011-085
9 5/8
n 80
133/4
56011-133
16
56011-100
Length (in)
OD (in)
Code
32
5.1562
54001-54044
33
6.0500
54001-54050
34
82500
54001-54070
8 5/8
35
10.000
54001-54085
7.3. PEMBAHASAN
Salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam suatu operasi
pemboran adalah penyemenan. Berhasil tidaknya suatu pemboran, diantaranya
tergantung dari berhasil tidaknya penyemenan sumur tersebut. Penyemenan
bertujuan untuk melekatkan casing pada dinding lubang sumur, melindungi casing
dari masalah-masalah mekanis dan fluida formasi yang bersifat korosif, serta
untuk memisahkan zona yang satu dengan zona yang lain dibelakang casing.
Penyemenan condoctor casing bertujuan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi fluida pemboran dengan formasi. Penyemenan intermediate casing
bertujuan untuk menutup tekanan formasi abnormal atau untuk mengisolasi
daerah lost circulation. Penyemenan production casing bertujuan untuk mencegah
terjadinya aliran antar formasi dan mencegah terjadinya korosi pada casing.
Centralizer dan scratchers dipasang pada bagian luar casing untuk
menengahkan
casing
(agar
didapatkan
cincin
semen
yang
baik)
dan
7.4. KESIMPULAN
1. Peralatan penyemenan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
o Peralatan diatas permukaan
o Peralatan dibawah permukaan
2. Peralatan penyemenan diatas permukaan meliputi :
o Cementing unit
o Flow line
o Cementing head
3. Peralatan penyemenan dibawah permukaan meliputi :
o Casing
o Centralizer
o Scratchers
o Peralatan floating
o Shoe trach
o Cementing plug
4. Penyemenan bertingkat dilakukan bila :
o Sumur terlalu dalam
o Formasi diatas dan dibawah zona yang disemen cukup kompak dan
cukup jauh
o Menghindari tekanan pompa yang berlebihan, sehingga dapat
mengurangi biaya.
5. Menurut tujuannya penyemenan dapat dibagi :
o Primary cementing
o Secondary cementing
o Squeeze cementing
o Re-cementing
o Plug back cementing