Solusi SPL
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH METODE NUMERIK
MA 3072
Nama
NIM
: 12213035
Shift
: Jumat
Tanggal Praktikum
: 27 Februari 2015
Asisten Modul
LABORATORIUM KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................................... 1
Daftar Isi ............................................................................................................................................ 2
Daftar Gambar ................................................................................................................................... 3
A. Teori Singkat ................................................................................................................................ 4
B. Algoritma Penyelesaian Masalah .................................................................................................. 5
C. Source Program ............................................................................................................................. 8
D. Hasil Eksekusi ............................................................................................................................ 13
E. Analisis ........................................................................................................................................ 16
F. Kesimpulan .................................................................................................................................. 18
G. Pustaka ........................................................................................................................................ 18
DAFTAR GAMBAR
A. Teori Singkat
Dalam menentukan solusi dari system persamaan linear dapat digunakan beberapa
metode menggunkan konsep matriks yaitu :
Metode ini diawali dengan menyusun matriks dan vector dalam baris dan kolom.
Setelah itu digunakan konsep pivoting parsial, yakni memilih nilai mutlak terbesar
sebagai elemen referensi. Setelah itu dilakukan operasi OBE (Operasi Baris Elementer)
untuk menghasilkan matriks segitiga atas. Dan pada akhirnya dapat digunakan substitusi
mundur untuk menentukan solusi akhir dari system persamaan linear.
Metode ini diawali dengan menyusun matriks dari system persamaan linear dalam baris
dan kolom kemudian dilakukan OBE seperti langkah pada Eliminasi Gauss sehingga
menghasilkan matriks segitiga atas. Dari proses membuat matriks segitiga atas tersebut
langsung juga dapat dibuat matriks segitiga
Ax=b
A = LU, maka :
LUx=b
y = U x, maka :
Ly=b
Dari proses ini dapat ditentukan y menggunakan substitusi maju dan kemudian untuk
4
menentukan x digunakan subsitusi mundur. Pada akhirnya akan ditemukan solusi akhir
dari system persamaan linear.
3. Metode Jacobi
Metode ini menggunakan persamaan untuk X 1, X 2, dst dari masing masing persamaan
linear. Kemudian nilai tebakan awalnya dimasukkan ke dalam persamaan tersebut
sehingga dihasilkan nilai yang selanjutnya digunakan sebagai inputan x1, x2, dst. Pada
akhirnya diharapkan akan dihasilkan nilai x yang konvergen dengan batasan galat yang
dikehendaki.
Metode ini hampir mirip dengan metode Jacob namun perbedaannya adalah pada
metode ini nilai inputan yang digunakan untuk iterasi adalah nilai x terbaru hasil dari
proses subtitusi di system persamaan linear. Pada akhirnya diharapkan akan
dihasilkan nilai x yang konvergen dengan batasan galat yang dikehendaki.
B. Algoritma Penyelesaian Masalah
1. Metode Eliminasi Gauss dan Pivoting
3. Metode Jacobi
C. Source Program
1. Metode Eliminasi Gauss dan Pivoting
10
4. Metode Jacoobi
D. Hasil Eksekusi
1. Hasil Eksekusi Metode Gauss dan Pivoting
3. Metode Jacoobi
14
15
E. Analisa
-x1-2x2-4x3-2x5=-6
4x1+x2+5x3-3x4+x5=-3
x1-3x2+2x3+x4=-1
5x1-3x2+4x3+x4+x5=1
2x1+x2-4x3+x4-2x5=-1
Dari penyelesaian system persamaan linier dengan beberapa metode dapat dianalisa
menjadi beberapa bagian penting. Pada penyelesaian dengan program C++ didapatkan hasil
untuk x1= 0; x2 = 1; x3 = 0 ; x4= 2 ; dan x5 = 2. Dari metode yang dipakai tidak semua
metode menghasilkan solusi dari pesamaan. Pada Gauss Sidel dan Jacoobi didapatkan hasil
tak hingga maka kedua metode tersebut tidak menghasilkan solusi persamaan linier untuk
persamaan tersebut
Pada proses perhitungan menggunakan metode Eliminasi Gauss dan Dekomposisi
Segitiga / faktorisasi LU tidak diperlukan nilai galat sebagai inputan karena metode ini tidak
16
menggunakan konsep iterasi tetapi menggunakan operasi baris elementer dan subtitusi
mundur dan maju. Pada saat proses sebelum OBE, dilakukan proses pivoting untuk menukar
elemen referensi dengan elemen mutlak terbesar di kolom yang sama. Setelah itu dilakukan
proses OBE pada masing masing baris yang kemudian dihasilkan matriks segitiga atas. Yang
perlu diperhatikan dalam proses ini adalah ketepatan pemilihan elemen referensi. Pada
metode dekomposisi segitiga perlu dibuat matriks segitiga atas dan segitiga bawah kemudian
dilakukan proses subtitusi maju untuk menghasilkan nilai y, dan proses subtitusi mundur
untuk menghasilkan nilai x.
Pada proses menggunakan eliminasi gauss dan dekomposisi segitiga bisa dipastikan
solusi system persamaan linear akan didapatkan. Namun tidak berlaku untuk metode Jacobi
dan Gauss Seidel. Kedua metode tersebut memerlukan galat dalam proses iterasinya dan
belum tentu dihasilkan nilai yang konvergen. Terbukti pada metode Gauss Seidel dan Jacobi
pada akhir program ditemukan bahwa nilai x adalah tak hingga yang artinya bahwa proses
tersebut divergen.
Metode Iterasi Gauss-Seidel maupun metode Jacoobi mendapatkan hasil yang divergen
karena tidak memenuhu syarat kekonvergenan metode iterasi yaitu:
Dapat dilihat bahwa elemen yang akan diiterasi harus lebih besar dari penjumlahan mutlak
elemen lain. Apabila syarat tersebut tidak terpenuhi maka iterasi tidak selalu konvergen.
Persamaan pada soal, tidak ada suatu koefisien yang lebih besar dari penjumlahan koefisien
lain. Jadi wajar iterasi yang dilakukan divergen.
Dari semua metode yang digunakan, yang paling sederhana, efektif, dan efisien adalah
metode Eliminasi Gauss menggunakan Pivoting Parsial. Hal ini disebabkan karena dalam
prosesnya pasti ditemukan solusi system persamaan linear ( tidak seperti metode Gauss
Seidel yang dapat menghasilkan nilai divergen ). Di samping itu, algoritma yang dibutuhkan
lebih sederhana daripada metode lain dan tidak membutuhkan galat maupun proses iterasi.
Sedangkan untuk metode Jacobi dan Gauss Seidel memiliki kelemahan yakni dalam prosesnya
bisa dihasilkan nilai x yang divergen sehingga solusi persamaan linear tidak dihasilkan,
membutuhkan input galat, dan terlalu lama dalam proses iterasi sehingga kurang efektif dan
efisien, dan algoritma yang digunakan lebih rumit daripada metode lain.
17
F. Kesimpulan
x1= 0
x2 = 1
x3 = 0
x4= 2
x5 = 2
Metode Gauss Seidel dan Jacobi meghasilkan nilai tak hingga yang artinya dalam
prosesnya dihasilkan nilai yang divergen.
Metode Eliminasi Gauss adalah metode paling efektif dan efisien serta paling
sederhana algoritmanya.
G. Pustaka
Djohan, Warsoma. 2011. Diktat Metode Numerik. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Raharjo.Budi.2011.Pemrograman C++.Bandung : Penerbit Informatika Bandung
Chapra,Steven S.,Canale Raymond.2010.Numerical Methods for Engineers Sixth
Edition.New York : McGraw-Hill
18