Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada suatu operasi pemboran terdapat tahap-tahap sampai sumur tersebut
berproduksi, salah satu tahapannya adalah proses penyemenan. Pada umumnya
operasi penyemenan bertujuan untuk melekatkan casing pada dinding lubang
sumur, melindungi casing dari masalah masalah mekanis sewaktu operasi
pemboran (seperti getaran), melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat
korosi dan untuk memisahkan zona yang satu terhadap zona yang lain di belakang
casing (Rudi Rubiandini,2008)
Menurut alasan dan tujuannya, penyemenan dapat dibagi dua, yaitu Primary
Cementing (Penyemenan Utama) dan Secondary Cementing atau Remedial
Cementing

(Penyemenan Kedua atau Penyemenan perbaikan).

Primary

Cementing adalah penyemenan pertama kali yang dilakukan setelah casing


diturunkan ke dalam sumur. Sedangkan Secondary Cementing adalah penyemenan
ulang untuk menyempurnakan primary cementing dan untuk menutup lapisan
yang sudah tidak produktif lagi (Rudi Rubiandini,2008).
Peneltian ini dilakukan didasari karena salah satu sumur produksi
dilapangan benakat barat mengalami penurunan jumlah produksi. Pada awalnya,
lapisan B pada sumur BKB 203 memproduksi minyak dengan nilai water cut
dibawah 70%. Namun, seiring bertambahnya umur produksi dan terjadinya water
coning sehingga menyebabkan volume air yang terproduksi lebih besar daripada
minyak. Hal ini mengakibatkan nilai water cut sumur mencapai 94%, sehingga
produksi pada lapisan B sumur BKB 203 tidak ekonomis lagi. Dengan
permasalahan ini dilakukan kebijakan untuk menutup perforasi pada sumur BKB
203 dengan dilakukannya secondary cementing dengan proses squeeze, yaitu
dengan mendorong bubur semen melalui tubing dan kemudian semen dimasukan
kedalam perforasi yang akan ditutup, guna membuka perforasi baru yang lebih
produktif. Alasan dilakukan penutupan terhadap perforasi lama adalah apabila
perforasi lama tidak dilakukan penyemenan akan mengakibatkan hidrokarbon

Universitas Sriwijaya

pada perforasi yang baru tidak dapat diangkat kepermukaan (over flow), dengan
kata lain perforasi baru ini dapat mengalami masalah yang sama pada perforasi
yang lama yaitu water coning.
Penelitian ini membahas mengenai perencanaan program penyemenan untuk
proses squeeze lapisan B pada sumur BKB 203 Benakat Barat Petroleum kerja
sama operasi (KSO) PT. Pertamina EP field Pendopo.
1.2. Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas akan dari penulisan Tugas Akhir ini dan
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Berapakah rencana dan realisasi volume slurry semen yang dibutuhkan untuk
penyemenan squeeze lapisan B pada sumur BKB 203 PT. Benakat Barat
Petroleum ?
2. Bagaimana evaluasi terhadap jenis additive yang digunakan dan rencana serta
realisasi volume additive semen yang dibutuhkan untuk penyemenan squeeze
lapisan B pada sumur BKB 203 Benakat Barat Petroleum?
3. Bagaimanakah perbandingan antara rencana dan realisasi waktu pemompaan
semen yang diperlukan untuk penyemenan squezze lapisan B pada sumur BKB
203 PT. Benakat Barat Petroleum ?
Dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi masalah pada perencanaan
perhitungan volume slurry semen dan additive yang digunakan serta waktu
pemompaan yang dibutuhkan pada sumur BKB 203 di PT. Benakat Barat
Petroleum.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :
1. Menghitung Banyaknya volume slurry semen yang dibutuhkan.
2. Melakukan evaluasi terhadap banyak dan jenis additive yang digunakan serta
menghitung rencana realisasi additive yang dibutuhkan.
3. Melakukan perhitungan rencana dan realisasi waktu pemompaan yang
dibutuhkan.
1.4. Manfaat Penelitian

Universitas Sriwijaya

Adapun manfaat dari perencanaan program penyemenan dengan proses


squeeze pada sumur BKB 203 di PT. Benakat Barat Petroleum kabupaten PALI
adalah :
1. Dapat dijadikan dasar perbaikan dalam perencanaan lanjutan program
penyemanan dengan proses squeeze.
2. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan didalam mengambil
kebijakan mengenai proses penyemenan squueze.
3. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan untuk melakukan
kajian perhitungan rencana waktu pemompaan yang dibutuhkan dalam proses
penyemenan.
1.5. Metode Penyelesaian
Metode penyelesaian adalah metode yang digunakan untuk mengetahui dan
memberikan solusi dari perumusan masalah agar tujuan penelitian dapat tercapai.
Metode penyelesaian pada penyusunan tugas akhir ini adalah :
Tabel 1.1. Metode Penyelesain
No
1

Perumusan Masalah
Berapakah rencana dan

Tujuan Penelitian
Menghitung

Metode Penyelesaian
Melakukan kajian

realisasi volume slurry

Banyaknya volume

terhadap kegiatan

semen yang dibutuhkan

slurry semen yang

penyemenan squeeze

untuk penyemenan

dibutuhkan

dan menghitung

squeeze lapisan B pada

kebutuhan dari

sumur BKB 203 PT.

volume slurry semen

Benakat Barat Petroleum ?

pada sumur BKB

Bagaimana evaluasi

Melakukan

203.
Melakukan kajian

terhadap jenis additive

evaluasi terhadap

terhadap jenis

yang digunakan dan

banyak dan jenis

additive dan

rencana serta realisasi

additive yang

menghitung volume

volume additive semen

digunakan serta

additive yang

yang dibutuhkan untuk

menghitung

dibutuhkan untuk

penyemenan squeeze

rencana realisasi

penyemenan squeeze

Universitas Sriwijaya

lapisan B pada sumur

additive yang

pada sumur BKB

BKB 203 Benakat Barat

dibutuhkan.

203.

Bagaimanakah

Melakukan

Melakukan evaluasi

perbandingan antara

perhitungan

data data

rencana dan realisasi

rencana dan

perencanaan dan

waktu pemompaan semen

realisasi waktu

realisasi waktu

yang diperlukan untuk

pemompaan yang

pemompaan semen

penyemenan squezze

dibutuhkan.

yang diperlukan

Petroleum?
3

lapisan B pada sumur

untuk penyemenan

BKB 203 PT. Benakat

squeeze pada sumur

Barat Petroleum ?

BKB 203

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai