Pemeliharaan Turbin Air PDF
Pemeliharaan Turbin Air PDF
PLTA
PLTA MILIK PT INDONESIA POWER
1.
:
:
:
:
:.
:.
:.
:.
Salinlah daftar tersebut dalam buku catatan anda dan hafalkan nomor-nomor
penting tersebut.
Inilah hasilnya. Periksalah pekerjaan anda dengan seksama dan berilah catatan
khusus untuk jawaban yang salah.
1.
2/3. Nomor-nomor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi keadaan darurat:
1. Control room
2. Keamanan/satpam
3. Supervisor Operasi
4. Supervisor keamanan
5. Polisi
6. Pemadam kebakaran
7. Petugas kesehatan
8. Pejabat penanggung jawab
:
:
:
:
:.
:.
:.
:.
Bila jawaban anda tidak semua betul, sebaiknya lihatlah kembali halaman 1 , dan pelajari
lagi.
Jika anda telah merasa yakin bahwa materi tersebut telah anda kuasai, lanjutkanlah.
2.
PENDAHULUAN
FUNGSI DAN PRINSIP KERJA BAGIAN UTAMA TURBIN AIR
Turbin air dalam instalasi turbin air yang dimaksud disini adalah peralatan yang
dipergunakan sebagai penggerak mula pada Pusat Listrik Tenaga Air.
Prinsip kerja turbin air adalah merubah energi air dengan ketinggian dan debit
tertentu (energi potensial air dan energi kinetic air) menjadi energi mekanik
berupa berputarnya poros turbin yang membawa daya untuk memutarkan
generator pembangkit tenaga listrik.
Komponen utama pada turbin air dan alat bantunya adalah terdiri dari :
- Rumah Turbin
- Distributor Turbin
- Runner / Roda Air
- Pengaman Tekanan Air
- Poros dan Bantalan
- Pipa Pelepas Air / Draft Tube
- Perapat Poros Turbin
- Pengatur Putaran Turbin (governor)
- Katup Utama (main inlet valve)
Terdapat pada turbin reaksi, dipasang diantara tutup turbin dan runner
berfungsi untuk melindungi tutup turbin terhadap kikisan air yang melalui
celah (clearance) antara tutup turbin dan runner. Terdapat pula turbin yang
mempunyai konstruksi dimana pelindung tutup turbin bersatu dengan cincin
dudukan sudu atur.
e. Cincin aus
Umumnya dipasang pada tutup turbin, pelindung tutup turbin dan runner
pada bagian sisi masuk dan sisi keluar dari celah antara tutup turbin dan
runner.
Berfungsi untuk melindungi bagian sisi masuk dan sisi keluar dari celah
tersebut dari kikisan air yang melalui celah akibat dari perubahan aliran air
masuk dan keluar dari celah (clearance).
f. Cicin pelepas air.
Pada umumnya terdapat pada turbin reaksi poros vertical, berfungsi untuk
melindungi tutup turbin bagian bawah dari bahaya kavitasi.
b. Cincin pengatur
Cincin
pengatur
digerakan
oleh
batang
pengatur
untuk
menggerakan/mengatur sudu-sudu atur secara serempak melalui
pengaman sudu-sdu atur dan tuas pengatur (sepatu sudu atur).
Pengaman sudu atur ( berbentuk kaca mata sudu atur atau baud sudu
atur) dipasang sebagai penghubung tuas penggerak sudu atur, berfungsi
sebagai pengaman sudu atur apabila terdapat benda yang mengganjal
sudu atur.
c. Batang pengatur.
Berfungsi untuk meneruskan gerakan dari servomotor distributor kepada
cincin pengatur.
2.3. Runner
2.3.1. Runner pada turbin reaksi.
Berfungsi untuk merubah tenaga kinetik dan potensial dari aliran air yang
keluar dari sudu-sudu atur menjadi tenaga mekanis berupa putaran poros
turbin yang membawa daya.
Runner pada turbin fancis dan turbin propeller mempunyai sudu-sudu jalan
(daun runner) yang posisinya tetap.
Runner pada turbin kaplan mempunyai sudu-sudu jalan yang posisinya dapat
diatur oleh servomotor dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan
pembukaan sudu-sudu atur untuk mendapatkan effisiensi yang optimal.
Runner turbin francis poros horizontal selain dapat dirancang dengan satu
aliran air (single flow), dapat juga dengan dua arah aliran air (double flow).
Sedangkan runner turbin francis poros vertikal selalu dengan satu arah aliran
air (single flow).
2.3.2. Runner pada turbin pelton.
Berfungsi untuk merubah tenaga kinetik dari pancaran air yang keluar dari
nosel menjadi tenaga mekanik berupa daya putar pada poros turbinyang
membawa daya.
Gambar 4 : Runner
Gambar 7 : Bantalan
2.6. Pipa pelepas air (draft tube)
Pipa pelepas air dipasang pada sisi keluar runner berfungsi untuk mengalirkan
air yang keluar dari runner ke saluran pembuangan (tail water level) dan untuk
memanfaatkan tinggi terjun air (energi potensial) dan memanfaatkan energi
kinetik air.
2.6.1. Pipa pelepas air pada turbin reaksi.
Mempunyai bentuk konis dengan penampang yang membesar ke arah sisi
keluar (divergent). Dengan bentuk ini akan diperoleh dua hal yang saling
berkaitan, yaitu :
- Kecepatan air pada sisi keluar lebih kecil dari pada kecepatan air pada sisi
masuk.
- Tekanan pada sisi keluar lebih besar dari pada tekanan pada sisi masuk,
sehingga seolah-olah aliran air terhisap dari sisi masuk ke sisi keluar, oleh
karena itu disebut pula pipa hisap (draft tube).
a. Pada runner yang dipasang diatas permukaan saluran pembuangan (tail
water level), maka pipa pelepas air mempunyai fungsi yaitu :
- Untuk memanfaatkan sisa energi potensial air , yaitu beda tinggi antara
runner dengan permukaan saluran pembuangan.
Bila air dibiarkan keluar dari runner secara bebas, maka turbin hanya
akan berkerja pada beda tinggi antara permukaan kolam atau waduk
sampai dengan sisi keluar runner.
Dengan dipasangnya pipa yang menghubungkan antara runner
dengan permukaan saluran pembuangan dengan bagian sisi keluarnya
terndam air, maka akan diperoleh kevakuman pada sisi keluar runner
atau sisi masuk pipa lepas yaitu tekanan ditempat ini lebih kecil dari
tekanan udara luar, maka turbin akan bekerja dengan beda tinggi
antara permukaan kolam atau waduk dengan permukaan saluran
pembuangan.
kebocoran
air
dari
celah
Bagaimana setelah anda membaca topik materi diatas, sebelum anda berpindah ke
halaman berikutnya: cobalah jelaskan bagian utama turbin air dan fungsinya secara
singkat dan jelas.
Jika anda telah selesai menuliskan tugas tersebut cocokkan dengan jawaban dibawah
ini.
Jika anda telah puas dengan jawaban anda, lanjutkan pada topik materi selanjutnya.
Setelah anda membaca teori turbin air diatas, sambil anda mengingat apa
yang telah dijelaskan sebelumnya sekaligus untuk melihat sejauh mana
pemahaman yang dapat anda terima, maka cobalah anda:
1. Jelaskan tujuan pemeliharaan.
2. Apa saja yang dikerjakan pada waktu pemeliharaan rutin
Jika anda telah selesai, maka lanjutkan pada halaman berikutnya:
Bagaimana jawaban anda, apakah sesuai dengan jawaban diatas, coba anda
bandingkan dan perhatikan dimana letak kesalahan yang anda sering lakukan,
ulangi lagi topik pelajaran ini jika anda melakukan banyak kesalahan.
Jika anda puas dengan jawaban anda, pindahlah ke halaman berikut.
5.
REFERENSI
6.1.3.2. Inspeksi
Mekanikal Inspection
1. Pemeriksaan Secara Visual.
2. Cek kerusakan (kavitasi dan kikisan air)
Manual Book
6.1.3.3. Assembly
URAIAN
REFERENSI
Pemasangan
1. Buka/bongkar tutup lubang draft tube
2. Masukan draft tube
3. Buka/lepas sling katun dan shakle
3. Pasang dan kencangkan baut-baut
4. Pasang pipa-pipa kavitasi
5. Pasang pipa vacuummeter
6. Buka chain block dan triplek
7. Membersihkan lokasi bekas pekerjaan
8. Lepas tagging dari operator
6.2.2.
URAIAN
Pembongkaran
1. Lepas sensor temperature bantalan
2. Buka pipa-pipa saluran minyak
3. Pasang eye bolt, shackle, sling kain, chain block
dan special tool pada bearing.
4. Periksa clearance turbin bearing terhadap journal
shaft menggunakan filler gauge
5. Lepas baut-baut pengikat bearing
6. Angkat bearing secara hati-hati menggunakan
chain block dan tempatkan pada tempat yang
aman.
7. Lepas baut-baut dudukan/rumah bearing
8. Pasang eye bolt, shackle, sling kain, chain block
dan special tool pada rumah bearing
REFERENSI
1. Instruction Manual Book
URAIAN
REFERENSI
Inspection
1. Cleaning bearing
2. Periksa babit metal meliputi :
a. Visual inspection
b. NDT
3. Ukur diameter journal shaft bearing
4. Ukur diameter bearing
5. Lakukan contact check journal bearing terhadap
journal shaft bearing
Pemasangan
1. Pasang rumah/dudukan
2. Pasang eye bolt, shackle, sling kain, chain block
dan special tool pada rumah bearing
3. Permukaan rumah bearing diberi auto sealer
4. Pasang baut-baut dudukan atau rumah bearing
5. Pasang bearing secara hati-hati menggunakan
chain block
6. Pasang packing bearing pada permukaan bagian
samping bearing
7. Beri auto sealer pada permukaan atas bearing
8. Pasang dan kencangkan baut-baut pengikat
bearing
9. Periksa clearance turbin bearing terhadap journal
shaft menggunakan filler gauge
10. Pasang pipa-pipa saluran minyak
11. Pasang sensor-sensor temperature bearing
12. Membersihkan lokasi bekas pekerjaan
8. Special Tools
9. Gland Seal Installation
Tool.
URAIAN
Pembongkaran
1. Pasang chain block, shackle dan eye bolt
2. Lepas baut cover dan angkat cover
3. Lepas baut pengikat shaft seal
4. Ukur Clearance antara shaft seal dengan
journal shaft
5. Lepas shaft seal dan angkat keluar
Pengecekan
1. Bersihkan shaft seal
2. Periksa keausan
3. Periksa tingkat korosi
4. Ukur diameter shaft seal
5. Ukur diameter journal shaft
Pemasangan
1. Pasang shaft seal
2. Ukur Clearance antara shaft seal dengan
journal shaft
3. Pasang baut pengikat shaft seal
4. Pasang cover shaft seal
5. Bongkar chain block, shackle, eye bolt
6. Membersihkan lokasi bekas pekerjaan
REFERENSI
1. Kunci ring
2. Kunci pas
3. Kunci shock.
4. Shackle
5. Sling kain
6. Balok kayu
7. Filler Gauge
8. Chain block 2 Ton.
9. Screw Driver.
10. Trecker
11. Special tool
12. Sigmat
13. Outside micrometer
14. inside micrometer
15. Takel
16. Mesin las
17. Mesin gurinda tangan
6.4.2.
REFERENSI
URAIAN
1.4. Kendorkan tutup turbin pakai treker secara
perlaha-lahan
1.5. Turunkan tutup turbin pakai chain block secara
perlahan-lahan
1.6. Siapkan balok kayu dibawah
1.7. Simpan tutup turbin diatas balok kayu
1.8. Lepas chain block dan shackle
2. Tutup turbin bagian atas
2.1. Buka sepatu sudu atur dengan cara membuka
baut yang mengikat sepatu sudu dengan
regulator ring
2.2. Buka stang regulator ring
2.3. Pasang shakle, chain block pada tutup turbin
2.4. Angkat regulator ring dan simpan di tempat yang
aman
2.5. Buka sepatu sudu, spi sudu dan bos sudu atur
2.7. Buka sudu-sudu atur
2.6. Buka baut-baut tutup turbin bagian atas
2.7. Siapkan balok untuk menyimpan cover turbin
2.8. Angkat cover turbin bagian atas dan letakan
diatas balok yang telah disediakan
Pengecekan
1. Bersihkan tutup turbin, sudu atur dan
perlengkapannya.
2. Periksa pelindung tutup turbin meliputi :
a. Visual inspection
b. NDT
c. Kerusakannya
3. Periksa sudu atur meliputi
a. Visual inspection
b. NDT
c. Kerusakannya
d. Ketebalan
e. Kelurusan as sudu atur
4. Periksa diameter dalam teflon bos sudu atur
5. Periksa diameter as sudu atur
Pemasangan
1. Tutup turbin bagian atas
REFERENSI
URAIAN
1.1. Ganti rubber coord pada tutup turbin
1.2. Pasang tutup turbin dengan menggunakan chain
block/takel
1.3. Pasang stel pen tutup turbin dan pasang bautbautnya
1.4. Pasang bos sudu atur
1.5. Pasang ring pengatur sudu dan batang
penggeraknya
1.6. Pasang sudu atur, sepatu sudu dan spi sudu
2. Tutup turbin bagian bawah
2.1. Ganti rubber coord pada tutup turbin
2.2. Angkat / pasang tutup turbin dengan
menggunakan chain block
2.3. Pasang stel pen tutup turbin dan pasang bautbautnya
2.4. Pasang bos sudu atur
2.5. Membersihkan lokasi bekas pekerjaan
REFERENSI
REFERENSI
Catatan:
1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis
sebagaimana formulir 1 terlampir.
2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta
merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.
DAFTAR PUSTAKA
UNIT:
UNIT:
JAM/HARI
TANGGAL :
DESKRIPSI PERALATAN
CATATAN PENGAMATAN
JUMLAH
LOKASI
PENGOPERASIAN PERALATAN/SYSTEM:
NO.
LANGKAH-LANGKAH
NO.
LANGKAH-LANGKAH
NO.
LANGKAH-LANGKAH
PERSIAPAN :
PEMBONGKARA
N DAN
PEMERIKSAAN
GANGGUAN/
KERUSAKAN
PEMASANGAN
KOMENTAR PEGAWAI:
KOMENTAR MENTOR/ASESOR:
MENTOR /ASESOR:
Catatan:
Pegawai dapat menggunakan kertas kosong lain, jika ada yang perlu disampaikan tapi
tidak tercakup pada formulir diatas atau kurang halamannya.
UNIT:
UNIT:
:
JAM/HARI
TANGGAL :
CATATAN PENGAMATAN
KOMPETEN
BELUM KOMPETEN
BENTUK PELATIHAN
OFF THE JOB
KOMENTAR:
ASSESOR :
ON THE JOB