Rangkaianpenyearahgelombang 120327064558 Phpapp02
Rangkaianpenyearahgelombang 120327064558 Phpapp02
Editor By
Muh. Syihab Ikbal, S.Pd
Hamaron D, S.Pd
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Judul Percobaan ......................................................................................... 1
B. Latar Belakang........................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
D. Tujuan Percobaan ...................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 3
A. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave Rectifier) .......... 4
B. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier) ............... 7
BAB III METODOLOGI EKPERIMEN ............................................................... 13
A. Alat dan Bahan ........................................................................................ 13
B. Prosedur Kerja ......................................................................................... 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 17
A. Hasil Pengamatan .................................................................................... 17
B. Analisis Data ........................................................................................... 22
C. Pembahasan ............................................................................................. 34
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 38
A. Kesimpulan .............................................................................................. 38
B. Saran ........................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Percobaan
Judul percobaan ini yaitu Penyearah Gelombang
B. Latar Belakang
Hampir sebagian besar peralatan elektronika menggunakan sumber daya
listrik 220 volt / 50 Hz dari PLN. Beberapa peralatan seperti radio atau tape kecil
menggunakan baterai sebagai sumber tegangan namun sebagian menggunakan
listrik PLN sebagai sumber tenaganya. Untuk itu dibutuhkan suatu rangkaian
yang dapat mengubah arus listrik bolak-balik (AC) dari PLN menjadi arus listrik
searah (DC). Komponen yang melaksanakan konversi ini disebut dengan
rangkaian penyearah gelombang yang dalam perkembangannya dikembangkan
menjadi suatu catu daya.
Secara prinsip, rangkaian penyearah gelombang terdiri dari transformator,
dioda,
dan
kondensator/kapasitor.
Transformator
merupakan
komponen
Current). Ini merupakan dasar atau langkah awal untuk memperoleh arus DC
halus yang dibutuhkan oleh suatu peralatan elektronika. Bentuk dari suatu
rangkaian penyearah adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dan
rangkaian penyearah gelombang penuh.
C. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada percobaan ini yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah penerapan dioda sebagai suatu komponen penyearah?
2. Bagaimana prinsip kerja rangkaian penyearah setengah gelombang?
3. Bagaimana prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh?
4. Bagaiman pengaruh pemasangan kapasitor pada rangkaian penyearah
gelombang?
D. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini yaitu sebagai
berikut:
1. Memahami fungsi dioda sebagai penyearah.
2. Memahami prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang.
3. Memahami prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh.
4. Mengidentifikasi pengaruh pemasangan kapasitor pada rangkaian penyearah
gelombang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Vin
VP(in)
t
Vout
VP(out)
t
Gambar 2.3: keluaran pada penyearah setengah gelombang
yang
dipasang
pada
rangkaian
akan
menyaring
atau
....... (1)
D1
AC
RL
D2
Gambar 2.6: Penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda
10
Selain itu terdapat rangkaian penyearah gelombang penuh dengan tipe lain
yang dinamakan penyearah type jembatan. Rangkaian ini terdiri dari empat
diode. Bentuk rangkaian penyearah gelombang penuh dengan jembatan dapat
ditunjukkan pada gambar berikut ini:
12
13
14
BAB III
METODOLOGI EKSPERIMEN
E. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
1. Alat-alat yang digunakan yaitu:
a. Osiloskop Sinar Katoda (CRO)
1 set
1 buah
c. Kabel penghubung
10 buah
d. Voltmeter digital
1 buah
2 buah
b. Dioda Kuprok
1 buah
1 buah
Resistor 150 J
1 buah
Resistor 220 J
1 buah
Resistor 270 J
1 buah
1 buah
Elco 3300 F
1 buah
Elco 4700 F
1 buah
15
F. Prosedur Kerja
1. Penyearah Setengah Gelombang
a. Catat spesifikasi komponen alat yang digunakan, selanjutnya rangkai kit
percobaan seperti pada gambar berikut :
16
17
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Penyearah Setengah Gelombang
Spesifikasi komponen:
Resistor
: 100
Capasitor 1 (C1)
: 1000 F = 10-3 F
Capasitor 2 (C2)
Capasitor 3 (C3)
: 5 volt/div
: 0,02 sekon
Frekuensi (f)
: 24 volt
: 12 volt
Hz
: 10,7 volt
: 4 skala
: 3 skala
: 4 skala
19
20
21
: 100
Capasitor 1 (C1)
: 1000 F = 10-3 F
Capasitor 2 (C2)
Capasitor 3 (C3)
: 5 volt/div
: 5 ms/div
Periode (T)
: 0,02 sekon
Frekuensi (f)
: 24 volt
: 12 volt
Hz
22
23
B. Analisis Data
= 100
C1
= 1000 F
C2
= 3300 F
24
C3
= 4700 F
= 5 Volt/div
Nst vertikal
= 1 volt/skala
Batas ukur horisontal = 5 ms/div
Nst Horisontal
= 1 ms/skala
Nst Horisontal
= 10-3 sekon/skala
Periode (T)
Periode (T)
= 0,02 sekon
Frekuensi ( f )
Hz
1
0,02
Frekuensi ( f )
= 50 Hz
= 24 volt
25
Vp
2
24
2
Vp
= 12 volt
Vrms
2
12
2
Vrms
= 8,48 volt
Vdc
Vdc
= 7,64 volt
= 5 Volt/div
Nst vertikal
5 /
5
= 1 volt/skala
Vout (Vp) CRO
Vp
= 12 volt
26
Vrms
2
12
2
Vrms
= 8,48 volt
Vdc
= 0,901 x Vrms
= 0,901 x 8,48
Vdc
= 7,67 volt
=
=
% KR Vrms
(A)
[ ]
10,77,67
10,7
x 100 %
x 100 %
= 28,32 %
PF
27
= 0,4 volt
Vrpp1a
Vrpp1a
= 1,6 volt
= 0,2 volt
Vrpp2a
Vrpp2a
= 0,6 volt
= 0,1 volt
Vrpp3a
Vrpp3a
= 0,4 volt
1
2 . .1
Vp
1
25010010 3
12 volt
28
Vrpp1b
= 1,2 volt
=
Vrpp2b
1
2 . .2
Vp
1
2501003,310 3
12 Volt
= 0,36 volt
=
Vrpp3b
1
2 . .3
Vp
1
2501004,710 3
12 Volt
= 0,26 volt
[ Vrpp 1a Vrpp 1b ]
Vrpp 1a
[ 1,61,2 ]
1,6
100 %
100 %
= 25 %
% KR Vrpp2
[ Vrpp 2a Vrpp 2b ]
Vrpp 1a
[ 0,60,36]
0,6
100 %
100 %
= 40 %
29
% KR Vrpp3
[ Vrpp 3a Vrpp 3b ]
Vrpp 3b
[ 0,40,26 ]
0,4
100 %
100 %
= 35 %
Pelaporan Fisika (PF)
PF1
PF2
PF3
= 100
C1
= 1000 F
C2
= 3300 F
C3
= 4700 F
30
= 5 Volt/div
Nst vertikal
= 1 volt/skala
Batas ukur horisontal = 5 ms/div
Nst Horisontal
= 1 ms/skala
Nst Horisontal
= 10-3 sekon/skala
Periode (T)
Periode (T)
= 0,02 sekon
Frekuensi ( f )
Hz
1
0,02
Frekuensi ( f )
= 50 Hz
= 24 volt
31
Vp
2
24
2
Vp
= 12 volt
Vrms
2
12
2
Vrms
= 8,48 volt
Vdc
Vdc
= 7,64 volt
= 5 Volt/div
Nst vertikal
5 /
5
= 1 volt/skala
Vout (Vp) CRO
Vp
= 12 volt
32
Vrms
2
12
2
Vrms
= 8,48 volt
Vdc
= 0,901 x Vrms
= 0,901 x 8,48
Vdc
= 7,67 volt
= 20 Volt (B)
=
=
% KR Vrms
(A)
[ ]
207,67
20
x 100 %
x 100 %
= 61,65 %
PF
= 1000 F = 10-3 F
= 0,2 volt
33
Vrpp1a
Vrpp1a
= 0,8 volt
= 0,1 volt
Vrpp2a
Vrpp2a
= 0,3 volt
= 0,04 volt
Vrpp3a
Vrpp3a
= 0,2 volt
= 1000 F = 10-3 F
=
=
Vrpp1b
1
2 . .1
Vp
1
25010010 3
12 volt
= 1,2 volt
34
=
Vrpp2b
1
2 . .2
Vp
1
12 Volt
2501003,310 3
= 0,36 volt
= 4700 F = 470 x 10-6 F
=
Vrpp3b
1
2 . .3
Vp
1
2501004,710 3
12 Volt
= 0,26 volt
[ Vrpp 1a Vrpp 1b ]
Vrpp 1a
[ 0,81,2 ]
0,8
100 %
100 %
= 50 %
% KR Vrpp2
[ Vrpp 2a Vrpp 2b ]
Vrpp 1a
[ 0,30,36 ]
0,3
100 %
100 %
= 20 %
35
% KR Vrpp3
[ Vrpp 3a Vrpp 3b ]
Vrpp 3b
[ 0,20,26 ]
0,2
100 %
100 %
= 30 %
Pelaporan Fisika (PF)
PF1
PF2
PF3
C. Pembahasan
1. Penyearah Setengah Gelombang
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka nilai tegangan input
(Vpp) sebesar 24 volt dan gelombang masukan yang terbentuk adalah berbentuk
sunisoidal. Kemudian ketika diukur tegangan outputnya (Vp) maka diperoleh nilai
sebesar 12 volt dan nilai tegangan output yang diperoleh dengan voltmeter digital
sebesar 10,7 volt. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai tegangan efektif
36
(Vrms) sebesar 8,48 volt, sehingga besarnya nilai tegangan dc (Vdc) pada
masukan dan keluaran sebesar 7,64 volt.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada bagian input dari rangkaian penyearah
setengah gelombang, dapat dilihat melalui CRO bahwa bentuk gelombang input
adalah gelombang sinusoidal. Gelombang ini merupakan gelombang arus bolak
balik yang senantiasa berubah terhadap waktu. Namun, setelah melalui komponen
dioda, bentuk gelombang menjadi setengah dari gelombang input. Ini
menunjukkan bahwa pada saat gelombang input melewati komponen diode maka
gelombang tersebut akan disearahkan oleh diode. Namun, keluaran yang terbentuk
ini masih merupakan gelombang yang kasar. Untuk menghaluskan gelombang
keluaran tersebut maka dipasang kapasitor pada rangkaian. Kapasitor akan
menyaring gelombang keluaran sehingga akan terbentuk gelombang riak yang
halus. Dari data-data yang diperoleh, dapat ditunjukkan besarnya nilai tegangan
riak pada kapasitor 1000 F sebesar 1,6 volt, untuk kapasitor 3300 F diperoleh
nilai sebesar 0,6 volt dan untuk kapasitor 4700 F diperoleh nilai sebesar 0,4 F.
Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai kapasitor
yang digunakan maka gelombang riak (Vrpp) yang dihasilkan akan semakin kecil,
dan tegangan riak juga akan semakin halus.
37
tegangan riak menjadi semakin kecil yaitu sebesar 0,2 volt. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakain besar nilai kapasitor yang digunakan maka nilai
tegangan riak akan semakin kecil sehingga gelombang riak akan semakin merata.
39
BAB I
PENUTUP
G. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan pada percobaan ini yaitu sebagai
berikut:
1. Dioda merupakan komponen aktif yang dapat menyearahkan arus AC menjadi
arus DC pada keadaan berpanjar maju.
2. Adapun prinsip kerja dari half-Wafe Rectifier adalah pada saat tegangan bolak
balik positif dioda akan panjar maju. Saat itu arus akan mengalir dari
transformator ke dioda, beban dan kembali ke transformator sehingga pada
ujung-ujung beban akan terdapat beda tegangan yang bentuknya sama dengan
tegangan masukan. Setengah periode berikutnya dioda akan dipanjar mundur,
saat itu tidak ada arus yang mengalir sehingga pada ujung-ujung beban tidak
ada tegangan.
3. Pada penyearah gelombang penuh membalikkan masing-masing putaran
setengah negatif sehingga mendapatkan jumlah dua kali putaran positif pada
isyarat keluarannya.
4. Pengaruh pemasangan kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang adalah
berperan sebagai penyaring isyarat keluaran sehingga terbentuk gelombang
riak/ripple
gelombang riak yang terbentuk dan nilai tegangan riak juga akan semakin
kecil.
40
H. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan dalam percobaan ini yaitu sebagai
berikut:
1. Sebelum melakukan pengamatan, CRO (Osiloskop) sebaiknya dikalibrasi
terlebih dahulu agar tampilan gelombang menjadi lebih baik.
2. Jangan menyentuh bagian lilitan primer transformator sebab memiliki
tegangan yang tinggi yaitu sebesar 220 volt / 50 Hz.
3. Jika komponen resistor, dioda, dan kapasitor menjadi panas pada saat
pengamatan maka segera lepaskan sambungan dari sumber tegangan PLN
agar tidak mengakibatkan kerusakan pada komponen yang digunakan.
4. Keaktifan dan ketelitian sangat diperlukan pada saat melakukan pengamatan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Http///Eksperimen elka/pp_full.php.htm. diakses pada tanggal 11
Januari 2011.
Bakri, Abdul Haris dkk. 2008. Dasar-Dasar Elektronika. Makassar: Badan Penerbit
UNM.
Rusmadi, Dedi. 1999. Mengenal Teknik Elektronika. Bandung: Pionir Jaya.
Shrader, Robert L. 1989. Komunikasi Elektronika (Revisi Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
Sutrisno, 1986, Elektronika Teori dan Penerapannya, Bandung; ITB
Tim Penyusun. 2007. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar II. Makassar:
Laboratorium Fisika UIN Alauddin.
42