Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan

1. Sebutkan keuntungan serta kerugian pemakaian masing-masing hewan


tersebut di atas.
Jawaban :
a. Mencit
Keuntungan :
Banyak gen mencit relatif mirip dengan manusia, mencit merupakan
binatang golongan menyusui atau mamalia yangmemiliki
kemampuan berkembang biak yang sangat tinggi, sangat cocok
digunakan dalam percobaan besar2ran, mudahdipelihara, dan reaksi
obat yang digunakan ke badannya dapat cepat terlihat.
Kerugian:
Mencit merupakn hewan yg tidak mempunyai kelenjar
keringat, jantung terdiri dari 4 ruang dengandinding atrium yang tipis
dan dinding ventrikel yang lebih tebal
b. Tikus
Keuntungan:
Tidak bersifat fotofobik, lebih resisten terhadap inveksi,
Kerugian:
Jika diperlakukan secara kasar akan menjadi liar dan galak,
c. Kelinci
Keuntungan:
Kelinci adalah hewan yang relative bersih dan mudah dibiakkan.
Kerugian:
Tidak memiliki struktur ginetika yg esensial dengan manusia, sulit di
biakkan.
d. marmot
Keuntungan:
Marmut adalah hewan percobaan yang paling mudah handling dan
restrainnya untuk penggunaandilaboratorium. Karakter marmut
lebih penakut dibandingkan mencit dan kelinci. Marmut
banyakmengeluarkan suara, terutama terdiri dari dengkingan,
siulan, dan suara mendengus sesuai kondisinya.
Kerugian:
marmut harus memerlukan keseimbangan dalam vola makannnya.
Dan akan jatuh sakit bila tampamakanan yang teratur. (Erikcit, ND)

2. Mencit adalah hewan yang paling banyak digunakan dalam percobaan di


laboratorium. Mengapa ?
Jawaban:
Karena mencit memiliki kesamaan secara fisiologi dengan manusia
maupun hewan lainnya,seperti hewan mamalia sehingga cocok
digunakan sebagai hewan penelitian. Selain itu mudahdalam
penanganan, siklus hidup pendek, pengadaan hewan yang tidak
sulit, dan polareproduksi mencit yang singkat.

Banyak gennya tikus relatif mirip dengan manusia.

Dalam binatang menyusui (mamalia)

Kemampuan berkembangbiak tikus sangat tinggi, relatif cocok untuk


digunakan dalameksperimen massal.

Tipe bentuk badan tikus kecil, mudah dipelihara dan obat yang
digunakan di badannyadapat relatif cepat termanifestasi
(Windasari,ND).

3. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam memilih spesies hewan


percobaan yang berifat skrining ataupun pengujian suatu efek khusus.
Jawaban :
Mudah untuk dipelihara
Menggunakan hewan yang dapat berproduksi secara cepat dan
banyak
Perhitungan dewasa kelamin harus tepat
Tingkat kematian hewan rendah
Jumlah konsumsi pakan dan minum
Memperhatikan umur penyapihan
Memperhatikan rasio kawin ( Windasari,ND).
4. Jelaskan secara spesifik dengan contoh-contoh, mengenai karakteristik
lingkungan fisiologis, anatomis, dan biokimiawi yang berada pada
daerah kontak mula antara obat dan tubuh.
a. Jumlah suplai darah yang berbeda:
Contoh : edema, memar, atau jaringan perut bekas luka, yang dapat menurunkan
absorpsi obat

Akibatnya: Adanya edema pada membran mukosa memperlambat absorpsi obat karena
obat membutuhkan waktu yang lama untuk berdifusi ke dalam pembuluh darah

b. Struktur anatomi yang berbeda:

Contoh : perbedaan tebal tipisnya membran lipid


Akibatnya : perbedaan cepat lambatnya obat dapat menembus membran
lipid tersebut

c. Enzim-enzim dan getah-getah fisiologis yang berbeda


Contoh : pemberian obat secara oral dan intravena
Akibatnya : pemberian obat secara oral akan lebih banyak berinteraksi
dengan dengan enzim pencernaan dibanding dengan intravena
(Agustina, 2012).

5. Uraikan secara terperinci kondisi-kondisi penerimaan obat yang


menentukan rute pemberian obat yang dipilih.
Jawaban :
a. Oral :
mudah dilakukan dan ekonomis, hanya dapat dilakukan pada pasien
dalam kondisi menelan yang baik,dapat di absorpsi melalui rongga
mulut, Kerja obat oral lebih lambat dan efeknya lebih lama. Namun
kebanyakan dari klien lebih menggunakan rute oral.
b. Subkutan :
cocok untuk sediaan suspensi dan emulsi, dapat menimbulkan rasa
sakt pada lokasi penyuntikan. Cara pemberian ini terutama
dilakukan pada obat-obatan yang harus menyebar dan diserap oleh
tubuh secara perlahan-lahan seperti insulin. Tempat yang dianjurkan
untuk penyuntikan subkutan adalah lengan bagian atas, kaki bagian
atas, dan daerah di sekitar pusar
c. Intravena :
tidak ada proses absorpsi, cocok untuk obat yang tidak stabil di
saluran pencernaan, dapat diberikan pada volume yang besar
d. Intervena:
Suntikan masuk ke dalam aliran darah memalui vena, dapat
menimbulkan efek yang cepat. Rute ini tepat untuk obat yang terlalu
mengiritasi jaringan yang diberikan di rute lain.
e. Intramuskular
menyuntik ke dalam dermis tepat di bawah epidermis. Biasanya
dilakukan untuk menguji reaksi alergi terhadap jenis obat tertentu.
Secara umum, dilakukan pada daerah lengan, tangan bagian ventral.
(Suhartina,2013)

6. Sebutkan implikasi-implikasi praktis dari rute pemberian obat


(umpamanya persyaratan sediaan farmasi yang diberikan dengan rute
tertentu, dosis obat jika dipilih rute pemberian tertentu dsb).
Jawaban :
a. Oral
Obat diberikan melalui mulut dan ditelan. Obat oral ini lebih murah
daripada pemberian obat yang lain. Kerja obat oral lebih lambat dan
efeknya lebih lama Obat oral ini diabsorpsi terlebih dahulu di
lambung, dan duodenum merupakan jalan masuk utama sirkulasi
sistemik karena permukaan absorpsinya lebih besar. Metabolisme
langkah pertama oleh usus atau hati membatasi efikasi banyak obat
ketika diminum per oral. Makanan dalam lambung memperlambat
waktu pengosongan lambung sehingga obat dihancurkan oleh asam.
Pada usus luas permukaan penyerapan memungkinkan penyerapan
(absorpsi) dapat lebih cepat dan sempurna, karena dicapai melalui
lipatan mukosa, jonjot mukosa, dan kripta mukosa serta mikrovili.

b. sublingual
Pemberian obat secara Sublingual dilakukan dengan cara diletakkan
di bawah lidah, kemudian larut dan mudah diabsorpsi. Obat yang
diberikan secara Sublingual tidak boleh ditelan, jika obat ditelan
maka efek yang diinginkan tidak akan tercapai.
Contoh obat yang biasa diberikan secara sublingual : Gliserin
c. Parental
Rute Parental adalah pemberian obat melalui prnginjeksian ke dalam
jaringan tubuh. Biasanya Pemberian obat dengan rute parenteral ini
lebih mudah di proses di dalam tubuh.
d. Topical
Rute pemberian topical diberikan dengan cara pemakaian dibagian
uar tubuh.
(Suhartina,2013)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina ,Anisa . 2012.Sifat Kerja Obat. Avaible at http://nissanissofkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-49831-Umum-sifat%20kerja


%20obat.html [24 Maret 2015].
Erikcit.
ND.
Percobaan
I.
Avaible
at
https://www.scribd.com/doc/154738646/Percobaan-i [ 23 Maret 2015].
Suhartina.2013. Rute Pemberian Obat. Available online at : http://suhartina
fkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-70954-Umum-makalah%20kel
%205%20FKp%20UNAIR%20A11.html . [diakses pada tanggal 24
maret 2015].
Windasari. ND. Praktikum Farmakologi. Avaible at
http://www.academia.edu/7020052/Praktikum_farmakologi [ 23 Maret
2015].

Anda mungkin juga menyukai