I.
II.
Pemahaman tentang :
1.
2.
3.
4.
Dalam pendekatan MTBS tersedia Formulir Pencatatan untuk Bayi umur 2 bulan sampai 5
tahun
a. Memeriksa tanda bahaya umum kemungkinan tidak bisa minum atau
menyusui, memuntahkan semuanya, kejang, latargis atau tidak sadar
b. Menanyakan empat keluhan utama yaitu batuk atau sukar bernapas, diare,
demam dan masalah telinga
c. Memeriksa dan mengklasifikasi status gizi
d. Memeriksa dan klasifikasi anemia
e.
Memeriksa status imunisasi dan pemberian Vitamin Adan menentukan
apakah anak membutuhkan imunisasi dan vitamin A pada kunjungan tersebut
f. Menilai masalah atau keluhan lain yang dihadapi anak
III.
b. Apakah anak selalu memuntahkan semua sama sekali tidak dapat menelan
apapun.
c. Apakah anak kejang, pada saat kejang lengan dan kaki anak menjadi kaku
karena otot-ototnya berkontraksi
d. Apakah anak letargis atau tidak sadar tidak bereaksi ketika disentuh,
digoyangkan atau bertepuk tangan
3. Batuk atau sukar bernapas
Infeksi saluran pernapasan dapat terjadi pada bagian mana saja dari saluran
pernapasan seperti hidung, tenggorokan, laring, trakea, saluran udara atau paru
Anak dengan batuk atau sukar bernapas mungkin menderita Pneumonia atau
infeksi saluran pernapasan berat lainnya.
Menilai batuk atau sukar bernapas:
a. Apakah anak sukar bernapas dimana pola pernapasan yang tidak biasa
cepat atau berbunyi atau terputus-putus dan sudah berapa lama ; jika lebih
3 minggu berarti batuk kronis, kemungkinanan TBC, asma , batuk rejan
b. Hitung napas dalam 1 menit pada bayi tenang
Jika umur anak 2 sampai 12 bulan dikatakan bernapas cepat jika frekuensi
50 kali permenit atau lebih dan jika umur anak 12 bulan sampai 5 tahun
dikatakan bernapas cepat 40 kali permenit.
c. Amati gerak napas pada dada atau perut anak itu, dinding dada bagian
bawah masuk ke dalam ketika anak menarik napas.
d. Dengar adanya stridor bunyi yang kasar saat anak menarik napas dan
stridor terjadi apabila ada pembengkakan pada laring, trakea sehingga
menyebabkan sumbatan masuknya udara kedalam paru-paru
KLASIFIKASI BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS
Tanda dan Gejala
Klasifikasi
PNEUMONIA BERAT ATAU
PENYAKIT SANGAT BERAT
PNEUMONIA
BATUK BUKAN PNEUMONIA
4. Diare
Ibu mudah mengenal diare karena perubahan bentuk tinja yang tidak seperti
biasanya dan frekuensi beraknya lebih sering dibandingkan biasanya. Diare
terjadi apabila tinja mengandung air yang lebih banyak dari normal. Sebagian
besar diare yang menyebabkan dehidrasi berat adalah diare karena kolera. Jika
diare berlangsung selama 1 hari atau lebih disebut DIARE PERSISTEN dan
diare denagn darah dalam tinja dengan atau tanpa lendir disebut DISENTERI
yang disebabkan oleh shigella
Biasanya bayi dehidrasi rewel dan gelisah dan jika berlanjut bayi
menjadi letargis atau tidak sadar, karena bayi kehilangan cairan matanya
menjadi cekung anak malas minum jika ia lemah dan tidak bisa minum tanpa
dibantu dan jika dicubit kulit akan kembali dengan lambat atau sangat lambat.
Cubit kulit perut dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk lihat apakah kulit
itu kembali lagi dengan sangat lambat (lebih dari 2 detik), lambat atau segera.
KLASIFIKASI DERAJAT DEHIDRASI
Tanda dan Gejala
Terdapat 2 atau lebih tanda
berikut :
Letargis atau tidak sadar
Mata Cekung
Tidak bisa minum atau
malas minum
Cubitan
kulit
perut
kembalinya
sangat
lambat
Terdapat 2 atau lebih tanda
berikut :
Gelisah atau rewel
Mata Cekung
Haus minum dengan
lahap
Cubitan
kulit
perut
kembali lambat
Tidak cukup tanda dehidrasi
berat atau ringan/sedang
Klasifikasi
DIARE DEHIDRASI BERAT
DIARE DEHIDRASI
/SEDANG
RINGAN
Tanpa dehidrasi
DIARE PERSISTEN
KLAIFIKASI DISENTRI
Darah dalam tinja
DISENTRI
5. Demam
Anak dengan demam mungkin menderuta malaria, campak, demam berdarah
atau penyakit berat lainnya
a. Malaria
Demam merupakan tanda utama malaria dan anak dengan malaria
mungkin menderita anemia kronis. Malaria berat adalah malaria dengan
komplikasi seperti malaria serebral atau anemia berat.Harus mengetahui
risiko malaria di daerah anda tinggi, rendah, atau tanpa resiko.Pada risiko
rendah tanyakan apakah anak dapat berkunjung keluar dalam 2 minggu
terakhir. dan pemeriksaan malaria dapat dilakukan dengan alat diagnostik
cepat, praktis dan tepat. Ambil sediaan darah periksa RDT jika belum
dalam 28 hari dan periksa mikroskopis darah jika pernah dilakukan RDT
dalam 28 hari terakhir (tidak dilakukan untuk daerah tanpa resiko malaria)
Kemudian lanjutkan penilaian anak demam
Sudah berapa lama anak itu demam
Jika lebih dari 7 hari apakah demam setiap hari
Apakah pernah mendapat obat anti malaria dalam 2 minggu
terakhir
Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir
Apakah ada kaku kuduk
Apakah ada pilek
Lihat ada tanda campak yaitu ruam kemerahan yang menyeluruh
dan salah satu dari batuk, pilek atau mata merah
b. Campak
Demam dan ruam kemerahan yang menyeluruh adalah tanda utama
campak. Campak disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan.
Jika anak sedang sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir periksa
adanya gejala komplikasi campak seperti : luka dimulut, nanah pada mata
dan kekeruhan pada kornea
c. Demam Berdarah Dengue
DBD adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang
jumlah kasus maupun daerah yang terjangkit cenderung meningkat. DBD
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti
Lakukan penilaian untuk DBD hanya jika demam 2 hari sampai dengan 7
hari.
Apakah anak mengalami bintik merah dikulit atau perdarahan
akibat trombositopeni. Perdarahan dari hidung dan gusi sangat
dimungkinkan disebabkan DBD
Apakah sering muntah bercampur darah /berwarna kopi
Apakah beraknya berwarna hitam
Apakah ada nyeri ulu hati
Apakah ada tanda syok ujung ekstermitas teraba dingin, nadi teraba
lemah atau tidak teraba.
Bintik perdarahan di kulit (petekie)
Uji torniket (+) ditemukan sebanyak 10 /lebih petekie pada daerah
seluas diameter 2,8 cm
Klasifikasi
PENYAKIT BERAT DENGAN
DEMAM
MALARIA
Klasifikasi
MALARIA
Klasifikasi
Klasifikasi
DENGAN
KOMPLIKASI BERAT
CAMPAK
CAMPAK
KOMPLIKASI
DAN/MULUT
DENGAN
PADA MATA
Klasifikasi
DBD
6. Masalah telinga
Jika anak menderita infeksi telinga, nanah terkumpul di belakang gendang
telinga yang menyebabkan nyeri dan sering kali demam dan jika tidak diobati
gendang telinga mungkin pecah.
Tanyakan apakah telinga anaknya sakit jika sakit ada infeksi telinga
Adakah nanah /cairan yang keluar dari telinga merupakan tanda infeksi
dan tanyakan sudah berapa lama
Lihat adanya cairan /nanah keluar dari telinga
Raba adanya pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga
KLASIFIKASI MASALAH TELINGA
Klasifikasi
Pembengkakan yang
nyeri di belakang telinga
Tampak cairan /nanah
dari telinga dan telah
terjadi kurang dari 14
hari ATAU
Nyeri telinga
MASTOIDITIS
TIDAK
ADA
TELINGA
INFEKSI
Klasifikasi
KURUS
NORMAL
8. Anemia
Kekurangan zat besi pada makanan dapat menyebabkan anemia atau dari
penyakit malaria yang dapat menghancurkan sel darah merah dan parasit
seperti cacing yang dapat terjadi perdarahan
Menilai Anemia
Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan yang merupakan tanda
anemia dan bandingkan telapak tangan anak dengan telapak tangan
anda dikatakan agak pucat jika kulit telapak tangan anak itu pucat dan
dikatakan sangat pucat jika telapak tangan kelihatan putih. Kepucatan
dapat dilihat juga melalui konjungtiva
KLASIFIKASI ANEMIA
Tanda dan Gejala
Klasifikasi
ANEMIA BERAT
ANEMIA
TIDAK ANEMIA
JENIS VAKSIN
0-7 hari
HB 0
1 bulan
BCG, Polio 1
TEMPAT
Rumah
Posyandu
2 bulan
DPT/HB1, Polio 2
Posyandu
3 bulan
DPT/HB 2, Polio 3
Posyandu
4 bulan
DPT/HB3, Polio 4
Posyandu
9 bulan
Campak
Posyandu
JENIS VAKSIN
TEMPAT
0 hari
HB 0, BCG, Polio 1
RS/RB/Bidan
2 bulan
DPT/HB1, Polio 2
RS/RB/Bidan
3 bulan
DPT/HB 2, Polio 3
RS/RB/Bidan
4 bulan
DPT/HB3, Polio 4
RS/RB/Bidan
9 bulan
Campak
RS/RB/Bidan
3. Merujuk anak
- Menjelaskan pentingnya rujukan dan minta persetujuan untuk
membawa anaknya ke RS
- Hilangkan kekhawatiran ibu dan bantu untuk mengatasi setiap
masalah
- Tulis surat rujukan untuk dibawa ke RS
- Membawa peralatan yang diperlukan selama perjalanan ke RS
4. Menentukan tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan
rujukan
Anak yang tidak memerlukan rujukan dapat ditangani di klinik saudara yaitu
yang mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
- Batuk : bukan pneumonia
- Diare dehidrasi ringan /sedang
- Diare tanpa dehidrasi
- Diare persisten
- Anemia
- Kurus
- Infeksi telinga kronis
- Demam : bukan DBD
- Demam : bukan malaria
- Campak dengan komplikasi dimulut dan mata
Tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan
a.
Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosisnya dan
jadwal pemberian
Memberi antibiotik oral yang sesuai
Memberi obat anti malaria artemisin combination therapi (ACT)
Parasetamol pada demam tinggi > 38.5 C dan nyeri telinga
- Memberi vit A pada campak tanpa komplikasi hanya pada hari 1 sebagai
suplemen pada semua balita umur 6 bulan. Kapsul biru (100.000 IU) pada
umur 6 bln 11 bulan, kapsul merah (200.000 IU) pada umur 12 bulan 5
tahun. Diberikan setiap 6 bulan sekali (Pebruari dan Agustus)
Memberi Zat besi dalam bentuk tablet dan sirup
b.
Memberikan cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan
pemberian makanan (Zinc adalah zat mikro yang penting untuk kesehatan dan
pertumbuhan dan zinc sangat diperlukan dalam proses kesembuhan) kecuali
pada bayi muda
- Rencana terapi A (penanganan diare di rumah) diare tanpa dehidrasi dengan
memberi cairan semaunya, beri tablet zinc, lanjutkan pemberian makan, dan
kunjungan ulang
- Rencana terapi B (penanganan dehidrasi ringan /sedang dengan oralit) dengan
pemberian oralit 3 jam pertama dan segera dirujuk
- Rencana terapi C (penanganan di RS)
dengan rehidrasi melalui
intravena/menggunakan pipa nasogastrik pada dehidrasi berat
- Menangani diare persisiten dengan memerlukan makanan khusus
- Mengobati disentri yaitu dengan kotrimoksasol/asam nalidiksat
- Tindakan dan pengobatan infeksi lokal salep mata dengan
tetrasiklin/kloramfenikol, mengeringkan telinga dengan kertas penyerap, luka
dimulut dengan Gentian violet
- Memberi imunisasi setiap anak sakit sesuai kebutuhan
c.
Kunjungan ulang
V. KONSELING BAGI IBU
Sangat penting menyediakan waktu untuk menasehati ibu dengan cermat dan
menyeluruh. Konseling memerlukan keterampilan komunikasi, menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti dan mengecek pemahaman ibu. Konseling yang dapat
diberikan:
a. Mengajari ibu cara pemberian obat di rumah
b. Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah
c. Mengajari ibu cara mencampur dan memberi oralit
d. Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit
e. Menilai cara pemberian makan anak
f. Menentukan masalah pemberian makan anak
g. Menasehati ibu tentang masalah pemberian makan anak
h. Menasehati ibu tentang pemberian cairan selama anak sakit
i. Menasehati ibu kapan harus kembali ke petugas kesehatan
VI. KUNJUNGAN ULANG UNTUK PELAYANAN TINDAK LANJUT
Untuk kunjungan ulang gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai
klasifikasi sebelumnya
Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian klasifikasi dan tindakan
terhadap masalah baru tersebut seperti pada bagan PENILAIAN, KLASIFIKASI
DAN TINDAKAN/PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI
5 TAHUN
*Kunjungan ulang sesudah 2 hari pada
masalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Pneumonia
Diare persisiten
Disentri
Malaria, Demam mungkin bukan
malaria
Demam bukan malaria
Campak dengan komplikasi pada
mata dan mulut
Mungkin DBD,Demam mungkin
bukan DBD
Infeksi telinga akut