KELOMPOK 2
1. A. HARITZA ADITYAWARMAN
(KETUA)
2. AHMAD HIDAYAT (ANGGOTA)
3. AGUNG KURNIA (ANGGOTA)
4. ARHAM TAHIR (ANGGOTA)
5. MUHAMMAD
HIJIR
ISMAIL
(ANGGOTA)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunianya kepada kita semua, sehingga makalah sederhana
dengan judul Budaya Kepemimpinan Masyarakat Makassar
dapat terselesaikan sebagai tugas yang diberikan oleh Bapak
Guru pada mata pelajaran Bahasa Daerah.
Olehnya, kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dan
ibu guru yang telah membimbing kami dan memberikan
masukan-masukannya, demikian pula kepada teman-teman yang
turut membantu menyelesaikan penulisannya
Makalah yang kami susun ini sudah tentu masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat membutuhkan masukan,
kritikan maupun saran dari para pembaca demi kesempurnaan
dari makalah ini.
Harapan penulis dengan tersusunnya makalah ini, adalah
semoga
dapat
memberikan
pengetahuan
kepada
para
pembacannya paling tidak merupakan bahan bacaan yang
berguna khususnya kepada adik-adik kelas yang nantinya juga
mendapat pelajaran yang sama.
Demikian kata pengantar ini, akhirnya kami mengucapkan
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sekian
Bantaeng, Tanggal 1 September 2013
Penulis
ii
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut silsilah raja-raja Gowa, raja pertama yang
memerintah di kerajaan Gowa adalah Tumanurunga Bainea, yaitu
seorang raja putri yang turun dari kayangan. Raja ini merupakan
utusan untuk menyelamatkan umat manusia karena saat itu
negeri Gowa sedang berada dalam kekacauan.
Pada masa pemerintahan Tumanurunga, raja memerintah
berdasarkan demokrasi terbatas. Akan tetapi, lama-kelamaan
unsur demokratis ini semakin kabur, yang menonjol adalah
monarki absolute raja seolah-olah mengusai hidup-mati
rakyatnya. Mengapa hal ini bisa terjadi ?
Salah satu penyebabnya karena lebih memudarnya
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap nilai-nilai
dasar yang dimiliki penutur bahasa Makassar selama ini. Padahal,
konsep-konsep ini perlu dihayati dan diamalkan bukan saja oleh
setiap individu, tetapi terutama para pemimpin. Menurut
pendapat masyarakat Makassar yang ditemukan dalam rapang,
maju-hancurnya suatu negeri ditentukan oleh pemimpinnya. Oleh
karena itu, seorang pemimpin harus memiliki persyaratan
tertentu agar ia dapat menjadi pemimpin yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya tutakbalakna.
1. Syarat-syarat pemimpin
Kedua,
Ketiga,
Keempat,
Kelima,
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa :
1. Menurut pendapat masyarakat Makassar yang ditemukan
dalam rapang, maju-hancurnya suatu negeri ditentukan oleh
pemimpinnya.
2. Ada 4 syarat- syarat pemimpin antara lain :
- Jujur
- Cerdas
- Berani
- Dermawan
3. Tanda- tanda kejayaan sebuah negeri ada 2 yaitu :
- Pemimpin yang berkuasa itu berlaku jujur, cerdas dan
bijaksana
- Kalau keinginan rakyat sudah sejalan dengan keinginan
penguasa (pemerintah)
4. Penyebab hancurnya sebuah negeri ada 5 yaitu :
- Jika pemimpin yang berkuasa tidak mau diperingati
- Jika tidak ada lagi orang cerdas/ahli dalam negeri itu
- Jika hakim sudah makan suap