Anda di halaman 1dari 2

BAB 4

PEMBAHASAN
Pada bab ini, kelompok berusaha untuk membahas tentang kasus yang dirawat
dengan dengan cara membandingkan tinjauan teoritis dengan yang ditemukan pada
klinik. Diharapkan pada pembahasan ini ditemukan persamaan persamaan dan
perbedaan-perbedaan yang kemudian dicari apa yang menjadi penyebab adanya
perbedaan tersebut.
Berdasarkan teori, klien dengan schizofrenia mempunyai faktor predisposisi
dari teori biologis maupun psikososial. Secara biologis, klien dengan schizifrenia
terjadi karena adanya faktor genetik dan kecacatansejak lahir pada bagian
hipokampus otak. Pada kasus yang ada kedua teori biologis diatas tidak ditemukan,
karena Nn. M tidak mempunyai keluarga yang mengalami gangguan jiwa, untuk teori
kecacatan hipokampus otak, sampai saat ini kelompok tidak menemukan data yang
menunjang. Selain teori biologis, terdapat juga teori psikososial yang mengemukakan
tentang terjadinya gangguan schizofrenia, yaitu teori sistem keluarga yang berkata
bahwa schizofrenia terjadi oleh karena suatu perkembangan disfungsi keluarga.
Berdasarkan pengkajian yang ada, klien sudah ditinggal oleh ayahnya sejak kecil dan
selama itu klien tinggal dengan paman yang menentukan semua kehidupannya
termasuk dalam pemilihan calon suami yang secara langsung menyebabkan klien
mengalami kondisi gangguan kejiwaan, selain juga karena mungkin mekanisme
koping dari klien yang kurang adekuat.
Beberapa perbedaan yang juga terlihat pada klien Nn. M dalam simtologi
yang ditampilkan, dimana klien menampilkan tanda menarik diri , afek datar dan
tidak ada kontak mata, tanpa diikuti adanya halusinasi karena pada schizofrenia
kompleks tidak spesifik terjadi halusinasi.
Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien Nn. M adalah isolasi
sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah, gangguan komunikasi
verbal, dan defisit perawatan diri. Pada tinjauan teori klien dengan schizofrenia secara
umum diagnosa keperawatan yang timbul adalah resiko tinggi terhadap kekerasan:
diarahkan pada diri sendiri atau orang lain, isolasi sosial, koping individu tak efektif,
perubahan persepsi-sensori : pendengaran/ penglihatan perubahan proses fikir,
kerusakan komunikasi verbal dan kurang perawatan diri.

DOKUMEN :
ANGKATAN III

SUBHAN

PSIK

FK

UNAIR

SURABAYA

BAB 5
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial :
menarik diri pada schizifrenia simplek khususnya pada klien Nn. M
ditemukan beberapa diagnosa keperawatan yang sama dengan teori, namun
demikian tetap ada perbedaan khususnya pada gejala yang timbul, demikian
juga pada faktor predisposisi tidak ditemukan seperti yang dikatakan pada
teori, kemungkinan besar hal ini dikarenakan koping individu yang kurang
atau tidak efektif. Karena itu perlu peran serta perawat yang optimal dalam
memberikan asuhan individu yang satu dengan yang lain.
2. Saran
Bagi perawat unit psikiatri atau jiwa, perlu terapi yang lebih spesifik
khususnya pada klien dengan menarik diri dengan cara membuka hubungan
interpersonal yang lebih baik guna memberikan kesempatan kepada klien
untuk lebih terbuka dan pada akhirnya dapat bersosialisasi dengan
lingkungan.

DOKUMEN :
ANGKATAN III

SUBHAN

PSIK

FK

UNAIR

SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai