Anda di halaman 1dari 12

PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

RESUME

Evaluasi dan Penunjukan Calon Ahli K3

Oleh:
Herwiyanto

PT FREEPORT INDONESIA
TEMBAGAPURA PAPUA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN 4


A. Pengertian

B. Sumber Bahaya dan Akibat yang Dapat Ditimbulkan oleh


Bejana Tekan

C. Botol Baja atau Tabung Gas

D. Instalasi Pipa

E. Dasar Hukum

F. Ruang Lingkup

G. Pemeriksaan dan Pengujian

BAB III PENUTUP

10

BAB I
PENDAHULUAN

Ketel atau pesawat uap dan bejana tekan merupakan peralatan yang
mempunya resiko sangat tinggi, apabila tidak dilakukan pemeliharaan dan
pemeriksaan secara teratur sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.

Pemerintah telah menetapkan syarat-syarat keselamatan kerja terhadap


pengunaan ketel uap dan pesawat uap serta bejana tekan. Oleh sebab itu
perusahaan harus mentaati peraturan/persyaratan yang sudah ditetapkan dan
memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja dalam penggunaan ketel uap
dan bejana tekan tersebut.

Dengan ditetapkan dan dilaksanakannya peraturan K3 dalam perusahaan


diharapkan dapat mengurangi resiko kecelakaan yang akan terjadi.

BAB II
PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

A. Pengertian
1. Pengenalan Ketel Uap
Ketel uap adalah pesawat yang digunakan untuk memanaskan air
menjadi uap.

Peralatan pesawat penguapan ialah suatu alat yang

dihubungkan pada pesawat uap.


Sumber-sumber Bahaya dan Akibatnya:
1.

Mamometer tidak berfungsi dengan baik akan mengakibatkan


ledakan.
2.
Safety valve tidak berfungsi mengakibatkan tertahannya tekana
yang berlebihan.
3.
Gelas duga tidak berfungsi mengakibatkan jumlah air tidak
terkontrol.
4.
Air pengisi ketel tidak berfungsi mengakibatkan terjadinya
pembengkaan bejana karena tidak adanya transfer panas.
5.
Boiler tidak dilakukan blow down dapat menimbulkan scall
6.
Terjadi pemanasan lebih Karena kekelebihan produksi uap.
7.
Tidak berfungsinga pompa air pengisi ketel.
8.
Karena perubahan tidak sempurna.
9.
Karena boilernya sudah tua sehingga sudah tidak memenuhi
syarat.
10.
Tidak teraturnya tekanan inspeksi sesuai peraturan yang
berlaku.
2. Pengetahuan Teknis Praktis Bejana Tekan
Bejana

tekan

adalah

sesuatu

utuk

menabung

fluida

yang

bertekanan. Termasuk bejana tekan:


-

Bejan penampung
Bejana pengangkut
Botol baja
Pesawat pendingin

Reaktor

Alat perlengkapan dan alat pengaman


Alat perlengkapan adalah semua perlengkapan yang
dipasang pada bejana tekan sesuau maksud dan tujuan.
Alat pengaman adalah suatu peralatan tang dapat digunakan
bila tekanan dalam bejana melebihi batas maksimum yang
dibutuhkan.
Plat nama adalah identitas lengkap yang berkaitan dengan
bejana dan ditempel pada dinding bejana.
-

Gas Bertekanan
Pengelompokan gas bertekanan menurut sifatnya:

Gas yang dapat mengurangi kadar zat asam adalah suatu gas
yang dapat bereaksi kimiawi dengan bahan bakar lain.

Gas mudah terbakar adalah gas yang mudah bereaksi dengan


oksigen dan menimbulkan kebakaran

Desain/Perencanaan
Dalam proses in harus diketahui terlebih dahulu tekanan yang di
butuhkan guna memperhitungkan ktebalan bejana termasuk di
dalamnya ketebalan karena korosi, serta temperature suhu yang
dibutuhkan guna mempertahankan pada dinding bejana selama
bejana dioperasionalkan.

Pemilihan bahan kontruksi terutama ditujukan untuk keperluan


keselamatan kerja serta mendapatkan biaya yang murah dengan
tidak terlepas dari pengaruh zat kimia.

Bejana tekan dibedakan menurut bentuk badan (stell), maupun


bentuk front (tutup) atau headnya. Sedangkan kedudukannya
dibedakan menurut sumbu atau garis sentralnya.

B. Sumber Bahaya dan Akibat yang Dapat Ditimbulkan oleh Bejana


Tekan
Kebakaran. Gas yang mudah terbakar yang dikemas dalam bejana
tekan, bila tercampur dengan udara serta sumber panas dapat
menimbulkan kebakaran atau ledakan.

Keracunan dan iritasi. Beberapa jenis gas tertentu mempunyai sifat-sifat


beracun yang sangat membahayakan bagi makluk hidup karena dapat
meracuni darah dalam tubuh melalui sistem pernapasan maupun
jaringan tubuh lainya.

Pernapasan tercekik (Aspisia). Sejumlah gas tertentu yang tampaknya


tidak berbahaya karena tidak beracun dan tidak dapat terbakar. tetapi
dapat mengakibatkan kematian apabila gas tersebut telah memenuhi
ruangan tertutup sehingga oksigen dalam ruangan tersebut tidak cukup
lagi memenuhi kebutuhan pernapasan.

Peledakan. Semua jenis gas betekanan yang tersimpan di dalam botol


baja

maupun

tangki

gas

mempunyai

bahaya

meledak

karena

ketidakmampuan kemasan dalam menahan tekanan gas yang ada


didalamnya.

Terkena cairan sangat dingin (Crygenic). Apabila terkena cairan yang


sangat dingin, maka cairan tersebur seketika akan menyerap panas
tubuh yang terkena sehingga mengakibatkan luka seperti terkena luka
bakar dan merusak jaringan tubuh, dan luka yang parah dapat
menyebabkan kematian bila tidak mendapatkan pertolongan segera.

C. Botol Baja atau Tabung Gas


1. Identitas dengan pewarnaan

Kelompok gas penyebab tercekik berwarna Abu-abu


Kelompok gas mudah terbakar atau meledak berwarna Merah
kecuali LPG dicat warna biru
Kelompok gas beracun berwarna Kuning Tua
Kelompok gas yang dapat menyengat berwarna Kuning Muda
Kelompok gas untuk keperluan kesehatan berwarna Putih
Kelompok gas campuran diberiwarna sesuai dengan jenis
campuran
Zat asam dan gas-gas lain yang termasuk kelompok gas
pengoksidasian berwarna Biru Muda

2. Identitas dengan huruf


Pada bagin botol baja diberi tulisan nama gas yang diisikan, dibuat
huruf balok warna hitam

3. Identitas dengan label


Ukuran dan tulisan label disesuaikan dengan jenis, sifat, dan potensi
bahaya serta kapasitas botol baja.
4. Identitas dengan plat nama atau tanda slagletter
Slagletter harus memberikan keterangan tentang:
-

Nama pemilk
Mana penbuat, nomor seri pembatan dan tahun pembeatan
Nama gas yang diisikan bukan symbol kimia
Berat botol baja tanta gas dan valve
Tekanan isis yang diijinkan
Berat maksimum gas yang diisikan jenis gas cair
Kapasitas tampung air
Tanda bahan pengisi bila jenis gas yang diisikan asetylene
Bulan dan tahun pada waktu uji tekan yang pertama

D. Instalansi Pipa
Instalansi pipa diberi warna yang berbeda menurut jenis fluida/gas yang
mengalir di dalamnya.

Instalansi pipa juga diberi identitas dengan

tanda-tanda sebagai berikut:


7

Nama fluida/gas yang mengalir di dalam pipa ditulis lengkap, bila


memungkinkan ditulis pada rumus kimianya
Besarnya tekanan pada fluida/gas yang mengalir di dalam pipa
ditulis dengan angka dan satuan tekanan
Arah aliran fluida/gas di dalam pipa ditulis dengan tanda panah
dengan warna yang menyolok

E. Dasar Hukum
1. UU Uap tahun 1930
2. Peraturan Uap tahun 1930
3. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4. Permen No. 01/Men/1982 tentang Bejana Tekan
5. Permen No. 02/Men/1982 tentang Klasifikasi Juru Las
6. Permen No. 01/Men/1988 tentang Klasifikasi dan Syarat-syarat
Operator Pesawat Uap

F. Ruang Lingkup
1. Pertimbangan-pertimbangan Desain

Gambar konstruksi harus memenuhi syarat mempunyai skala


yang cukup dan dapat dibaca dengan jelas
Data ukuran-ukuran pesawat serta bagian-bagiannya harus
dituliskan secara jelas
Gambar bagian (detail) konstruksi penyambungan antara satu
bagian ke bagian lain harus dicantumkan, sehingga bentuk
sambungan dapat diketahui secara jelas
Pelaksanaan pembuatan pesawat uap harus memenuhi prosedur
sesuai dengan standar yang jelas
Pelaksanaan pengujian pesawat uap harus memenuhi prosedur
yang berlaku

Penempatan ketel uap

Ruang ketel uap adalah bukan suatu tempat khusus dimana di


dalamnya tidak pasti untuk bekerja
Ketel uap harus ditempatkan dalam suatu ruangan atau
bangunan tersendiri yang terpisah dari ruangan kerja bagian
lainnya

2. Penggolongan Bejana Uap


Perbedaan antara ketel uap dan bejana uap adalah pada fungsi dan
operasinya. Ketel uap adalah sebagai penghasil uap sedangkan
bejana uap adalah sebagai penerima uap dalam kelangsungan suatu
proses yang menggunakan instalansi uap.

3. Pengoperasian Pesawat Uap


Agar pemeliharaan ketel uap dapat terlaksana dengan baik, maka
perlu diadakan pendidikan dan latihan terhadap operator ketel uap,
juru las untuk pesawat uap, yaitu :

Pendidikan operator ketel uap

Pendidikan dan latihan juru las

G. Pemeriksaan dan Pengujian


Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian serta Penerbitan Ijin
Pesawat uap:
1. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian
2. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan penerbitan ijin pemakaian
3. Prosedur pemeriksaan dan pengujian
4. Prosedur penerbitan ijin pemakaian pesawat uap

Pedoman Pelaksanaan dan Pengujian serta Penerbitan Pengesahan


Pemakaian Bejana Tekan:
1. Pemeriksaan dan pengujian dilakukan oleh ahli K3 spesialis pesawat
uap dan bejana tekan

2. Persyaratan keselamatan kerja harus dipatuhi bagi suatu bejana


tekan dan ketentuan teknis pelaksanaan pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan dan pengujian serta penertiban pengesahan pemakaian
bejana tekan, harus mentaati undang-undang dan pertauran yang
berlaku.

10

BAB III
PENUTUP

Semua persyaratan yang sudah ditetapkan dalam undang-undang dan


peraturan harus ditaati, mulai dari tahapan perencanaan, pengoperasian dan
pengujian/pemeriksaan.

Materi yang dibahas sudah cukup

untuk menambah wawasan dalam

pelaksanaan pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan.

11

12

Anda mungkin juga menyukai