KEHAMILAN
(PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA)
RIDWAN AMIRUDDIN
ESTI KANDI P;WAHYU AYANI ;A. CHAERUNNISA;
A. WIRDATI AMBAS ;A. AFIFAH
BAGIAN EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2007
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM
Unhas Makassar 2007.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Preeklampsia dan Eklampsia............................... 4
B. Etiologi Preeklampsia dan Eklampsia................................ 4
C. Gejala Preeklampsia dan Eklampsia...................................5
D. Komplikasi..........................................................................6
E. Pencegahan..........................................................................7
BAB III PEMBAHASAN
A. Frekuensi Preeklampsia dan Eklampsia..............................8
B. Distribusi Preeklampsia dan Eklampsia............................10
C. Determinan Preeklampsia dan Eklampsia.........................11
D. Program Pemerintah..........................................................12
E. Isu-isu Terkini Kematian Ibu.............................................15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................... 16
B. Saran..................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................18
POWER POINT
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM
Unhas Makassar 2007.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan status gizi dan
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan
terutama untuk ibu hamil, melahirkan dan masa nifas. Penyebab tingginya angka
kematian ibu juga terutama disebabkan karena faktor non medis yaitu faktor
ekonomi, sosial budaya, demografi serta faktor agama. Sebagai contoh banyak kaum
ibu yang menganggap kehamilan sebagai peristiwa alamiah biasa padahal kehamilan
merupakan peristiwa yang luar biasa sehingga perhatian terhadap kesehatan ibu hamil
harus diperhatikan.Rendahnya pengetahuan ibu terhadap kesehatan reproduksi dan
pemeriksaan kesehatan selama kehamilan juga menjadi sebab tingginya kematian ibu
selain pelayanan dan akses mendapatkan pelayanan kesehatan yang buruk. (Ketut
Sudhaberata,2006)
World Health Organization (WHO) memperkirakan 585.000 perempuan
meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran dan aborsi yang
tidak aman. Sekitar satu perempuan meninggal setiap menit. (WHO,2004)
Negara-negara di Asia termasuk Indonesia adalah negara dimana warga
perempuannya memiliki kemungkinan 20-60 kali lipat dibanding negara-negara Barat
dalam hal kematian ibu karena persalinan dan komplikasi kehamilan. Di negaranegara yang sedang berkembang,
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM
Unhas Makassar 2007.
kematian. Angka kematian ibu di Indonesia adalah 470 per 100.000 kelahiran. Angka
yang sangat mengkhawatirkan karena meningkat dari angka yang tercatat peda
beberapa tahun sebelumnya. Pada tahun 1997, AKI mencapai 397 orang per 100.000
kelahiran yang berarti bertambah sekitar 73 orang.
Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya,
diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan.
Dengan kecenderunganseperti ini, pencapaian target MDG untuk menurunkanAKI
akan sulit bisa terwujud kecuali apabila dilakukanupaya yang lebih intensif untuk
mempercepat laju penurunannya.
Data menunjukkan sebagian besar kematian terjadi pada masyarakat miskin
dan mereka yang tinggal jauh dari Rumah Sakit. Penyebab kematian ibu yang
utama adalah perdarahan, eklampsia, partus lama, komplikasi aborsi,
dan infeksi. Kontribusi dari penyebab kematian ibu tersebut masingmasing adalah perdarahan 28 %, eklampsia 13 %, aborsi yang tidak
aman 11 %, serta sepsis 10 %.Salah satu penyebab kematian tersebut adalah
B. RUMUSANMASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM
Unhas Makassar 2007.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Preeklampsia dan eklampsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan
yang disebabkan langsung oleh kehamilan itu sendiri.
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat
kehamilan, setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala
ini dapat timbul sebelum 20 minggu bila terjadi penyakit trofoblastik.
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau
nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang atau koma. Sebelumnya wanita tadi
menunjukkan gejala-gejala Preeklampsia.
B. ETIOLOGI
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak
teori-teori dikemukakan para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya, oleh
karena itu disebut penyakit teori. Namun belum ada yang memberikan jawaban
yang memuaskan. Teori yang sekarang ini dipakai sebagai penyebab Preeklampsia
adalah teori iskemia plasenta. Namun teori ini belum dapat menerangkan semua hal
yang berkaitan
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM
Unhas Makassar 2007.
C. GEJALA
1. Gejala Preeklampsia
Biasanya tanda-tanda Preeklampsia timbul dalam urutan: pertambahan berat
badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada
Preeklampsia ringan tidak ditemukan gejala-gejala subyektif. Pada Preeklampsia
berat
Gejala-gejalanya adalah:
1. Tekanan darah sistolik 160 mmHg
2. Tekanan darah diastolik 110 mmHg
3. Peningkatan kadar enzim hati/ ikterus
4. Trombosit < 100.000/mm
5. Oliguaria < 400 ml/24 jam
6. Proteunaria > 3 g/liter
7. Nyeri epigastrium
8. Skotoma dan gangguan visus lain atau nyeri frontal yang berat
9. Perdarahan retina
10. Edema pulmonum
11. Koma
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM
Unhas Makassar 2007.
2. Gejala eklampsia
Pada umumnya kejangan didahului oleh makin memburuknya Preeklampsia
dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan,
mual keras, nyeri di epigastrium dan hiperrefleksia. Bila keadaan ini tidak dikenal
dan tidak segera diobati, akan timbul kejangan terutama pada persalinan bahaya ini
besar.
D. KOMPLIKASI AKIBAT PREEKLAMPSIA dan EKLAMPSIA
Komplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin. Komplikasi dibawah
ini biasanya terjadi pada Preeklampsia berat dan eklampsia.
1. Solusio plasenta. Komplikasi ini terjadi pada ibu yang menderita hipertensi
akut dan lebih sering terjadi pada Preeklampsia.
2. Hipofibrinogenemia. Pada Preeklampsia berat
3. Hemolisis. Penderita dengan Preeklampsia berat kadang-kadang menunjukkan
gejala klinik hemolisis yang di kenal dengan ikterus. Belum di ketahui dengan
pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hati atau destruksi sel darah
merah. Nekrosis periportal hati sering di temukan pada autopsi penderita
eklampsia dapat menerangkan ikterus tersebut.
4. Perdarahan otak. Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian
maternal penderita eklampsia.
5. Kelainan mata. Kehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlansung
sampai seminggu.
6. Edema paru-paru.
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM
Unhas Makassar 2007.
diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat.
2.
3.
4.
Mencari
pada
tiap
pemeriksaan
tanda-tanda
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM
Unhas Makassar 2007.
5.
Mengakhiri
kehamilan
sedapat-dapatnya
pada
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM 10
Unhas Makassar 2007.
BAB III
PEMBAHASAN
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa Preeklampsia dan eklampsia
merupakan penyebab kematian ibu terbesar di negara- negara berkembang. disamping
perdarahan dan infeksi. Berikut ini gambaran epidemiologi Preeklampsia dan
eklampsia.
A. FREKUENSI KEJADIAN PREEKLAMPSIA dan EKLAMPSIA.
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM 11
Unhas Makassar 2007.
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM 12
Unhas Makassar 2007.
Tabel 2
Distribusi Kejadian Preeklampsia dan Eklampsia Menurut Umur
Tahun 2006
Umur (Tahun)
Keterangan
20 30
Kejadiannya 1-2 %
>35
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM 13
Unhas Makassar 2007.
Di negara-negara, berkembang
eklampsia disebabkan karena masih rendahnya status sosial ekonomi disertai dengan
kurangnya pengetahuan dan persepsi tentang kesehatan terutama kesehatan
reproduksi mengakibatkan terbatasnya pemahaman dan akses ibu terhadap pelayanan
kesehatan.
Determinan
yaitu:
1. Primigravida atau nullipara, terutama pada umur reproduksi ekstrem, yaitu
remaja dan umur 35 tahun keatas.
2. Multigravida dengan kondisi klinis:
b. Kehamilan ganda dan hidrops fetalis.
c. Penyakit vaskuler termasuk hipertensi esensial kronik dan diabetes
mellitus
d.
3.
5.
6.
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM 14
Unhas Makassar 2007.
7.
D. PROGRAM PEMERINTAH
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM 15
Unhas Makassar 2007.
1) Meningkatkan mutu dari, dan akses ke pelayanan perawatan kesehatan ibu dan
bayi.
2) Mendukung jangkauan dan kapasitas bidan di desa dan dukun bayi.
3) Memberdayakan masyarakat untuk mengenali kesulitan-kesulitan selama masa
kehamilan dan persalinan agar dapat mengambil tindakan tepat guna membantu
ibu dan bayi.
4) Memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam merencanakan, melaksanakan,
mengelola dan mengawasi program persalinan yang aman
2.
KOMPLIKASI KEHAMILAN
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM 17
Unhas Makassar 2007.
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM 18
Unhas Makassar 2007.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
2.
Eklampsi merupakan salah satu dari tiga besar penyebab kematian ibu
di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia.
3.
B. SARAN
1.
2.
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM 19
Unhas Makassar 2007.
3.
4.
5.
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM 20
Unhas Makassar 2007.
DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro, hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono:
Jakarta
Wiknjosastro, hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono:
Jakarta
Jurnal kesehatan Indonesia Vo. 1, No 5. April 2007. Tantangan Pencapaian
Millenium Development Goals (MGDs) Bidang Kesehatan
Profil RSUD A. Djemma Masamba Luwu Utara. 2006
www.cermin dunia kedokteran. (Penanganan Preeklampsia Berat dan Eklampsia,
2006) Searching 12 september 2007.
www.yahoo.com (Profil penderita Preeklamsia-Eklamsia di RSU Tarakan, Kaltim,
2000) Searching 12 september 2007
www.Digized by USU Digital Library. (Pendarahan selama kehamilan, 2004)
Searching 12 september 2007
Jurnal Penelitian Dinamika Sosial Vol.2. No. 1. April 2001. Mengidentifikasi
Penyebab Kematian Ibu dan Merumuskan upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu
Pada Masyarakat Nelayan.
Wibisono Bambang dr. Kematian Perinatal pada Preeklampsia - Eklampsia. FK.
Undip Semarang, 1997:6-12.
Current Issue pre eklampsie dan eklamsi di Indonesia; Bagian epidemiologi FKM 21
Unhas Makassar 2007.