Anda di halaman 1dari 5

1.

Tinjauan Pustaka
a. Tinjauan Botani
1) Klasifikasi
Klasifikasi tanaman kemuning adalah sebagai berikut :
Kingdom
Divisi
Subdivisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotyledonae
: Sapindales
: Rutaceae
: Murraya
: Murraya paniculata (L.) Jack.

2) Sinonim
M. banati Elm., M. exotica L., M. exotica var. sumatrana Koord. Et. Val., M.
glenieli Thw., M. odorata Blanco, M. sumatrana Roxb., Chalcas paniculata L, C.
camuneng Burm.f., C. intermedia Roem., Connarus foetens Blanco, C.
santaloides Blanco.
Nama daerah
Kamuning (Sunda); kemuning, kumuning (Jawa); kajeni, kenapkemuning,
kemoning (Bali); kamoneng (Madura); kamuning (Madano, Makasar); kamoni
(Baro); palopo (Bugis); kamuni (Bima); dan eseki, tanasa, kamone, kamoni
(Maluku).
Nama asing
Jiu li xiang, yueh chu (C), orange Jessamine (I).
3) Morfologi
Merupakan semak atau pohon bercabang banyak dengan tinggi 3-8 m. Batang
keras, beralur, dan tidak berduri. Daun majemuk, berbentuk bulat telur sungsang
atau jorong, bersirip ganjil dengan anak daun 3-9, letak berseling, bertangkai,
ujung dan pangkal runcing, tepi rata atau agak beringgit, panjang 2-7 cm,lebar 13 cm,permukaan licin,mengilap, berwarna hijau, dan jika diremas tidak berbau.
Bunga majemuk berbentuk tandan sebanyak 1-8,keluar dari ketiak daun atau
ujung ranting, berwarna putih, berbau wangi. Buah buni, berbentuk bulat telur
atau memanjang, berdaging, panjang 8-12 mm,saat masih muda berwarna hijau,
setelah tua berwarna merah mengilap, dan berbiji dua. Biji kecil, lanset, putih,
berjumlah dua. Akar tunggang, kuning keputih-putihan.
Pohon Kemuning tumbuh liar didaerah lembab, kemuning juga biasa tumbuh di
semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman

pagar. Kemuning dapat ditemukan sampai ketinggian 400 m di atas permukaan


laut
Bagian yang digunakan
Daun, ranting, kulit batang, dan akar.

b. Tinjauan kimia (kandungan kimia dari tanaman, senyawa yang disolasi, dll)
1) Kandungan kimia dari Murayya paniculata L. (Jack)
Daun

kemuning

mengandung

senyawa

golongan

triterpenoid,

kumarin

(isomeranzin, muranganon asetat, murayatin, murangatin, meranzin hidrat,


febalosin dan muranganon) dan metil kafeat. Senyawa kumarin lainnya yaitu
murmeranzin dan muralonginal. Minyak atsiri dari daun kemuning mengandung
-siklositral,

metil

salisilat,

trans-nerolidol,

-cubeben,

(-)-kubenol

dan

isogermakren.
Daun mengandung cadinene, methyl-anthranilate, bisabolene,p-earyophyllene,
geraniol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl-salicylate, s-guaiazulene, osthole,
paniculatin, tannin, dan coumurrayin. Kulit batang mengandung mexotioin, dan 57-dimethoxy-8-2-3-dihidroxyisopentyl coumarin. Bunga kemuning mengandung
scopeletin,

sedangkan

buahnya

mengandung

semi-ec-carotenone.

mengandung semi-alfa-carotenon.
2) Senyawa yang diisolasi (Kumarin)
a) Sifat fisis dan kimia
Sifat fisis dari senyawa kumarin sebagai berikut:

Kristal berbentuk jarum dan tidak berwarna


Titik leleh 670 690 C
Titik didih 2970 2990 C
Mulai menyublim pada suhu 1000 C
Larut 0,25 g/100 ml pada suhu 250 C
Larut 47,00 g/100 ml etanol 70% pada suhu 400 C
Kristal berbentuk orthorombik atau rectangular

Sifat kimia dari senyawa kumarin diantaranya:

Buah

Sifat kelarutan kumarin sangat bervariasi, ada yang larut dalam pelarut
polar, ada yang sedikit larut dalam pelarut polar dan ada pula yang larut

dalam pelarut non polar


Peleburan kumarin dengan NaOH menghasilkan asam asetat dan salisilat
Nitrasi membentuk 6-nitrokumarin dan 8-nitrokumarin
Sulfonasi di bawah penangas air memberikan kumarin 6-asam sulfonat

dan pada suhu 1500 C memberikan 3,6-asam disulfonat


Halogenasi dalam kloroform pada suhu ruang dengan

menghasilkan kumarin 3,4-dibromida atau 3,6-dibromokumarin


Reduksi dengan almalgam natrium menghasilkan asam metilotat
Kumarin sulit dioksidasi dan stabil dalam asam kumarin
Cahaya radiasi atau radiasi ultraviolet mengubah kumarin menjadi suatu

bromida

dimer (titk lelehnya 2630 C)


b) Kereaktifan Senyawa Kumarin
Kumarin dan turunannya adalah senyawa yang sangat reaktif. Keberadaan
gugus metil di posisi C-4 atau C-6 membuat inti kumarin lebih reaktif, dan dapat
mengakibatkan inti kumarin menjalani reaksi halogenasi serta kondensasi
dengan aldehida. Karbon-6 pada cincin aromatik dapat mengalami serangan
elektrofilik, misalnya sulfonasi atau reaksi asilasi Friedel-Craft. Sebuah substituen
metil pada inti kumarin bereaksi secara berbeda, tergantung pada posisi
serangan. Sebagai contoh, sebuah gugus metil yang terikat pada C-6 atau C-4
lebih reaktif dari gugus metil di posisi C-3 atau C-5 (Rashamuse, 2008).
c. Tinjauan farmakologi
1) Sifat kimia dan farmakologis
Rasa pedas, pahit, hangat, berkhasiat mematikan rasa (anesthesia), penenang
(sedative), antiradang (antiinflamasi), menghilangkan bengkak (antiswelling),
antirematik, melancarkan peredaran darah, antitiroida.

2) Efek Farmakologis
Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa
tanaman ini memiliki sifat. Rasa pedas, pahit, hangat. Masuk meridian jantung,
lever dan paru-paru. Pematirasa, penenang, anti-radang, menghilangkan
bengkak, anti rematik, melancarkan peredaran darah, anti-tiroida.

Pemberian secara oral ekstrak kemuning dengan dosis 100, 200 dan 400 mg/kg
bb selama 14 hari bisa mereduksi level glukosa darah, kolesterol dan trigliserida
serta kadar lemak secara signifikan (Gautam et al., 2012). Pada pemberian
ekstrak etanolik daun kemuning dengan dosis 315 mg/kg BB tikus setelah
pemberian selama 15, 45 dan 90 hari, mampu menurunkan kadar kolesterol
darah tikus sebesar 15,34-25,75%. Aorta tikus juga mengalami penurunan
timbunan lemak setelah pemberian ekstrak etanolik daun kemuning pada hari ke
90 (Pramono et al, 2004).
Infusa daun kemuning dengan dosis 30 mg/10 g bb mencit albino pada
percobaan analgesik mempunyai potensi analgesik mendekati asetosal 52 mg/kg
bb. Ekstrak etanol 80% daun kemuning dosis 500 mg per oral dapat
menghambat 66,67% intensitas geliat pada mencit yang diinduksi nyeri
menggunakan asam asetat 0,7% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2010).

3) Khasiat dan manfaat


Berkhasiat mengatasi radang buah zakar(orchitis), radang saluran napas
(bronchitis), infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, sakit gigi, haid
tidak teratur, lemak tubuh berlebihan, sebagai pelangsing tubuh, nyeri pada tukak
(ulkus), memar akibat benturan, rematik, keseleo, digigit serangga dan ular
berbisa, eksim, bisul, koreng, epidemikencephalitis B, dan luka terbuka dikulit.
4) Catatan khusus
Diluar negeri sudah dibuat obat paten dengan nama Tongzhongling. Kapsul
prolipid juga mengandung tumbuhan obat ini.
2. Metodologi

a. Penapisan Fitokimia
Ekstrak diuapkan sampai kering, tambahkan air panas dan dinginkan. Setelah
dingin bagi menjadi dua tabung. Tabung pertama ditambahkan ammonia 10%
dan tabung kedua sebagai pembanding. Kemudian dilihat dibawah lampu UV,
jika terdapat fluorosensi kuning kehijauan atau kebiruan berarti positif kumarin.

b. Ekstraksi (ajukan 1 metode & alasan pemilihan metode tersebut)

c. Pemantauan ekstrak*)
d. Fraksinasi (metode ke 1) & alasan pemilihan metode
e. Pemantauan fraksi *)
f.

Fraksinasi (metode ke 2) & alasan pemilihan metode

g. Pemantauan subfraksi
h. Pemurnian, karakterasasi & identifikasi
*) untuk setiap pemantauan sampaikan metode yang digunakan, fase diam, fase
gerak, penampak bercak yang digunakan dan nilai Rf dari senyawa yang akan
diisolasi
3. Daftar Pustaka
AgroMedia, Redaksi. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat 431 Jenis Tanaman
Penggempur Aneka Sakit. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Dalimartha, Setiawan. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I. Jakarta :
Trubus Agriwidya.
Hembing, Prof. 2000. Ensiklopedia Milenium Tumbuhan Berkhasiat Obat
Indonesia. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai