Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Politik Pemilihan Tingkat Nasional dan daerah yang
Dibina Oleh Ibu Wike, S.Sos., M.Si
Disusun Oleh
Luluk Agus Tiningsih
125030100111106
Publik-E
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
2015
M
D
P
B
M
R
P
A
R
E
K
A
S
I
D
E
N
Di dalam Penjelasan UUD 1945, dicantumkan pokok-pokok Sistem Pemerintahan Negara Republik
Indonesia pada era Orde baru, antara lain sebagai berikut :
1. Indonesia adalah negara hukum (rechtssaat)
Negara Indonesia berdasar atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka
(machtsaat). Ini mengandung arti bahwa negara, termasuk di dalamnya pemerintah dan
lembaga-lembaga negara lain, dalam melaksanakan tugasnya/ tindakan apapun harus dilandasi
oleh hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
2. Sistem Pemerintahan Presidensiil
Sistem pemerintahan pada orde baru adalah presidensiil karena kepala negara sekaligus sebagai
kepala pemerintah dan menteri-menteri bertanggung jawab kepada presiden. Tetapi dalam
kenyataan, kedudukan presiden terlalu kuat. Presiden mengendalikan peranan paling kuat dalam
pemerintahan.
3. Sistem Konstitusional
Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar). Sistem ini memberikan ketegasan
cara pengendalian pemerintahan negara yang dibatasi oleh ketentuan konstitusi, dengan
sendirinya juga ketentuan dalam hukum lain yang merupakan produk konstitusional, seperti
Ketetapan-Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah, dan sebagainya. Diadakan
tata urutan terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan pada TAP MPRS No.
XX/MPRS/1966 urutannya adalah sebagai berikut :
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. UU
4. Peraturan Pemerintah
5. Kepres
6. Peraturan pelaksana lainnya, misalnya Keputusan Menteri, Instruksi Menteri, Instruksi
Presiden dan Peraturan Daerah. (Erman Muchjidin,1986:70-71).
4. Kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Kedaulatan rakyat dipegang oleh suatu badan yang bernama MPR sebagai penjelmaan seluruh
rakyat Indonesia Tugas Majelis adalah:
1. Menetapkan Undang-Undang Dasar,
2. Menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara,
3. Mengangkat kepala negara (Presiden) dan wakil kepala negara (wakil presiden).
Majelis inilah yang memegang kekuasaan negara tertinggi, sedang Presiden harus menjalankan
haluan negara menurut garis-garis besar yang telah ditetapkan oleh Majelis. Presiden yang
diangkat oleh Majelis, tunduk dan bertanggungjawab kepada Majelis. Presiden adalah
mandataris dari Majelis yang berkewajiban menjalankan ketetapan-ketetapan Majelis.
5. Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi menurut UUD
Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara, tanggung jawab penuh ada di tangan
Presiden. Hal itu karena Presiden bukan saja dilantik oleh Majelis, tetapi juga dipercaya dan
diberi tugas untuk melaksanakan kebijaksanaan rakyat yang berupa Garis-garis Besar Haluan
Negara ataupun ketetapan MPR lainnya.
6. Presiden tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Kedudukan Presiden dengan DPR adalah sejajar. Dalam hal pembentukan undang-undang dan
menetapkan APBN, Presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Oleh karena itu, Presiden
harus bekerja sama dengan DPR. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan, artinya
kedudukan Presiden tidak tergantung dari Dewan. Presiden tidak dapat membubarkan DPR
seperti dalam kabinet parlementer, dan DPR pun tidak dapat menjatuhkan Presiden.
7. Menteri negara ialah pembantu Presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada
Dewan Perwakilan Rakyat.
Presiden memilih, mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara. Menteri-menteri
itu tidak bertanggung jawab kapada DPR dan kedudukannya tidak tergantung dari Dewan.,
tetapi tergantung pada Presiden. Menteri-menteri merupakan pembantu presiden.
8. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Meskipun kepala negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi bukan berarti ia
diktator atau tidak terbatas. Presiden, selain harus bertanggung jawab kepada MPR, juga
harus memperhatikan sungguh-sungguh suara-suara dari DPR karena DPR berhak mengadakan
pengawasan terhadap Presiden (DPR adalah anggota MPR). DPR juga mempunyai wewenang
mengajukan usul kepada MPR untuk mengadakan sidang istimewa guna meminta
pertanggungjawaban Presiden, apabila dianggap sungguh-sungguh melanggar hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan
tarcela.
9. Sistem Kepartaian
Sistem kepartaian menggunakan sistem multipartai, tetapi hanya ada 3 partai, yaitu Golkar, PDI,
dan PPP. Secara faktual hanya ada 1 partai yang memegang kendali yaitu partai Golkar dibawah
pimpinan Presiden Soeharto.
Selain penilaian bahwa kebijakan Gus Dur Kontroversial, berkembang pula pendapat bahwa
kebijakan Gus Dur dianggap berjalan sendiri tanpa mau menaati aturan ketatanegaraan, termasuk di
dalamnya urusan protokoler. Dalam suasana sikap pro dan kontra masyarakat atas kepemimpinan
Gus Dur, muncul kasus bruneigate, skandal Bruneigate mengakibatkan kredibilitas rakyat terhadap
Gus Dur semakin turun drastis. Ketua MPR, Amien Rais yang dulu sangat bersemangat mendukung
Gus Dur berbalik arah.Presiden Gus Dur memang terkenal dengan sikapnya yang controversial,
melupakan tanggung jawab dan mengeluarkan maklumat presiden disaat ketua MPR Amien Rais
secara tegas menolak dekrit yang di buat oleh presiden Gus Dur hal ini menyebabkan dirinya
semakin tidak popular dan mempercepat proses kejatuhannya dari kursi kepresidenan. Apalagi
ternyata dekrit tersebut tidak mendapat dukungan dari TNI dan Polri.
Puncak jatuhnya Gus Dur dari kursi kepresidenan terjadi ketika MPR atas usulan DPR
mempercepat Sidang Istimewa MPR. MPR menilai Presiden Gus Dur telah melanggar Tap No.
VII/MPR/2000, karena menetapkan Komjen (Pol) Chaeruddin sebagai pemangku sementara jabatan
Kapolri.
Kemudian Melalui Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001, Megawati secara resmi
diumumkan menjadi Presiden Indonesia ke-5. Meski ekonomi Indonesia mengalami banyak
perbaikan, seperti nilai mata tukar rupiah yang lebih stabil, namun Indonesia pada masa
pemerintahannya tetap tidak menunjukkan perubahan yang berarti dalam bidang-bidang lain.
Sikapnya yang jarang bersosialisasi dianggap sebagai pemimpin yang 'dingin'. Sejak kenaikan
Megawati sebagai presiden, aktivitas terorisme di Indonesia meningkat tajam, beberapa peledakan
bom terjadi yang menyebabkan sentimen negatif terhadap Indonesia dari kancah internasional.
Setelah masa pemerintahan Megawati berakhir Indonesia menyelenggarakan kembali
pemilu presiden secara langsung pertamanya. Dalam kampanye, seorang calon dari partai baru
bernama Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, muncul sebagai saingan Megawati.
Partai Demokrat yang sebelumnya kurang dikenal, menarik perhatian masyarakat dengan
pimpinannya, Yudhoyono, yang karismatik dan menjanjikan perubahan kepada Indonesia.
Pemilihan putaran pertama menyisihkan kandidat lainnya sehingga yang tersisa tinggal Megawati
dan SBY. dan yang memenangkan pemilu untuk periode 2004-2009 adalah SBY, kemudian untuk
periode 2009-2014 , lalu di gantikan oleh Presiden Jokowi dari pasrtai PDIP, Joko Widodo
(Jokowi) dilantik sebagai Presiden Indonesia ke-7 dilakukan di Gedung DPR/MPR, Jakarta pada
tanggal 20 Oktober 2014 pagi. Upacara ini menandai secara resmi dimulainya jabatan Joko Widodo
sebagai Presiden dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Indonesia, yang telah memenangkan
pemilihan umum presiden pada 9 Juli 2014. Berikut adalah daftar kabinet Kerja Jokowi :
Sistem politik indonesia yang sudah dilakukan amandemen ini yang berbeda terletak di kekuasaan
MPR. Untuk lebih jelasnya, lihat saja informasi dibawah ini :
U
B
M
D
P
U
K
P
r
K
D
R
e
M
s
1
A
i
9
d
4
K
e
5
Y
n
1. Presiden memegang kekuasaan eksekutif, yang menjadi kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Presiden bersama dengan wakilnya itu dipilih oleh rakyat melalui pemilu dalam
satu paket. Masa jabata presiden dengan wakil presiden adalah 5 tahun dan setelah itu dapat
dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan. Dan presiden tidak dapat membubarkan parlemen
maka dari itu presiden tidak bertanggung jawab pada parlemen.
2. DPR menetapkan anggaran belanja negara, dan juga berfungsi untuk mengawasi jalannya
pemerintahan. Selain itu, DPR juga berwenang dalam membentuk UU. DPR tidak bisa
dibubarkan oleh badan eksekutif beserta kabinetnya, tetapi DPR bisa melakukan pengajuan
usulan pemberhentian presiden beserta wakilnya kepada MPR.
3. Dibentuknya sebuah dewan pertimbangan yang berada dibawah presiden karena DPA
ditiadakan.
4. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik dengan bentuk negara indonesia adalah
kesatuan. Negara Indonesia ini terbagi dalam 33 daerah provinsi menggunakan prinsip
desentralisasi yang bertanggung jawab, nyata dan juga luas. Karena itulah, terdapat pemerintah
daerah dan juga pemerintah pusat.
5. Tidak adanya perbedaan tingkat, seperti lembaga tertinggi maupun lembaga tinggi negara. Yang
ada adalah lembaga lembaga negara yang seperti BPK, DPR, MPR, MK, Presiden, DPD, MA
dan juga KY.
Tugas dan Fungsi Menteri Negara
1. Menteri Negara Riset dan Teknologi
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.
perumusan kebijakan nasional di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengai
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengai
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.
Fungsi :
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.
SUMBER :
Devender, Ryza Van. 2013. Sistem Pemerintahan Indonesia Orde Baru dan Era Reformasi. (online).
melalui
http://ryzha39.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-indonesia-orde-
2009.
Tugas
Fungsi
Menteri
Negara.
(online).
https://tunas63.wordpress.com/2009/10/11/tugas-fungsi-menteri-negara/.
Diakses
Melalui
pada
2014.
Susunan
Lengkap
Kabinet
Kerja
JokowiI.
(online).
Melalui
Melalui
http://news.liputan6.com/read/2150242/menteri-susi-pemerintah-tetap-