Disusun oleh :
Husama Allauddin Bariq
20130210141
I.
PENDAHULUAN
II.
PEMBAHASAN
A. Panen
Umur panen untuk setiap jenis bunga anggrek berbeda-beda, tetapi ratarata untuk anggrek potong dendrobium sekitar 3 - 4 bulan setelah memasuki masa
inisiasi fase generatif. Selain dari umur, saat panen yang tepat dapat diketahui dari
kondisi bunganya. Bila telah terdapat sekitar 70% kuntum bunga yang mekar
maka tangkai bunga itu sudah layak dipotong (dipanen). Tempat pemotongan di
dekat pangkal tangkai bunga atau sekitar 2 cm dari tempat melekatnya tangkai
bunga pada bulb. Pada saat memanen, dianjurkan agar tangkai bunga dipotong
10 cm dari permukaan tanah menggunakan pisau atau gunting tajam. Metode ini
dilakukan agar tangkai bunga cepat kering sehingga tidak mudah terinfeksi
penyakit busuk batang.
Pemanenan sebaiknya dilakukan sewaktu bunga mengandung banyak air
yaitu sekitar pukul 06.00 - 08.00. Walaupun demikian, pemanenan dapat juga
dilakukan pada pukul 16.00 - 17.00. Pada jam tersebut penghisapan air yang
dilakukan oleh tanaman berlangsung lebih banyak daripada penguapannya.
Tujuan pemanenan pada pagi atau sore hari adalah untuk menurunkan tigkat
kerusakan bunga akibat kekurangan air dan panas (Sandra, 2005). Jika pemanenan
dilakukan pada siang hari, dikhawatirkan tanaman sudah mulai melakukan
metabolisme secara aktif sehingga daya tahan bunga terhadap kelayuan menjadi
rendah.
B. Pascapanen
Periode pascapanen (postharvest period) adalah rentang waktu antara saat
dipanennya hasil tanaman sampai hasil tanaman tersebut dinikmati konsumen.
Pada periode pascaanen tersebut sering muncul hama dan penyakit yang
menurunkan kualitas dan kuantitas hasil tanaman. Oleh karena itu, penyakit yang
terdapat pada periode pascapanen disebut penyakit pascapanen (postharvest
disease) atau penyakit fase kedua (second phase disease).
Lamanya atau panjangnya periode pascapanen tidak sama, dan ini sangat
dipengaruhi oleh macam dan penggunaan suatu komoditas, termasuk juga tahaptahap pekerjaan yang dialami komoditas tersebut. Periode pascapanen anggrek
meliputi:
pengkelasan
(grading),
pengemasan
(packing),
penyimpanan,
penyebaran (distributing).
C. Penyimpanan
Bunga potong anggrek agar tetap dalam kualitas yang baik sampai hasil
tanaman tersebut dikonsumsi dapat diberikan perlakuan pendinginan, pengawetan,
penggunaan antiseptik, dan pengeringan.
1. Pendinginan
Suhu
rendah
menyebabkan
aktivitas
organisme
juga
rendah
termasuk
metabolismenya. Suhu rendah tidak merusak hasil tanaman, juga tidak membunuh
organisme pengganggu (parasit).
2. Pengawetan
Pengawetan merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang masa kesegaran
dan kualitas bunga potong. Tiga hal yang dilakukan berkenaan dengan
pengawetan yaitu menambah nutrisi, menambah keasaman air, dan menghambat
jasad renik pembusuk (Amiarsi et al., 1999). Zat pengawet digunakan pada empat
macam metode, yaitu conditioning, pulsing, bud opening, dan holding.
a. Conditioning
Tujuan utama perlakuan ini adalah untuk menjaga turgiditas bunga potong dengan
cara merendam dalam air setelah mengalami stress air selama penanganan,
penyimpanan, dan transportasi.
b. Pulsing
Merupakan perendaman segera setelah bunga dipanen dengan konsentrasi larutan
yang tinggi dan dalam jangka waktu yang relatif pendek. Pengaruh dari pemberian
larutan pulsing adalah dapat memperpanjang vaselife, meskipun pulsing yang
dilakukan hanya dengan merendam dalam air.
c. Holding
Larutan holding merupakan larutan untuk merendam bunga potong sampai terjual
atau selanjutnya digunakan oleh konsumen untuk bunga yang telah dirangkai
dalam vas. Halevy dan Mayak (1981) mengemukakan bahwa dalam Larutan
holding umumnya terdiri dari komponen air, gula, germisida, hormon tumbuhan,
senyawa mineral (asam sitrat, asm benzoat, asam sodium, aluminium, dan boron).
d. Bud opening
Larutan ini digunakan untuk pemanenan bunga pada tingkat yang lebih awal dari
pada pemanenan biasa, kemudian memekarkan bunga terpisah dari tanamannya
(Halevy dan Mayak, 1979). Larutan yang digunakan untuk bud opening hampir
sama dengan yang digunakan untuk pulsing, namun waktu yang dibutuhkan untuk
bud opening lebih lama dibandingkan dengan waku untuk pulsing, dan
konsentrasi gula yang digunakan lebih rendah dibandingkan untuk pulsing
(Halevy dan Mayak, 1981).
Cara penyimpanan bunga potong ditentukan oleh jenis bunga. Bunga yang berasal
dari daerah tropis akan rusak bila disimpan pada suhu 10 - 15 oC seperti bunga
anthurium, heliconia, anggrek cattleya dan vanda. Bunga yang berasal dari daerah
subtropis baik disimpan pada suhu 2 - 8 oC.
Walaupun suhu penyimpanan rendah dan sesuai untuk bunga yang
disimpan, tetapi kelembaban udara relatif harus tinggi, sebab kelembaban yang
rendah akan menyebabkan terjadi dehidrasi sehingga bunga layu. Kelembaban
yang relatif baik adalah 90 - 95%, sedang bila di atas 95% akan memungkinkan
terjadinya pembusukan oleh bakteri psikofilik. Tidak adanya cahaya dalam ruang
penyimpanan tidak berpengaruh terhadap mutu bunga, tetapi ruang penyimpanan
harus bebas dari etilen.
D. Pengkelasan Tanaman (Grading)
Pengkelasan tanaman merupakan menyeleksi tanaman berdasarkan kriteria
tertentu yang kemudian dikelompokkan ke dalam beberapa kelas. Kelas-kelas
yang diberikan antara lain kelas 1, kelas 2, dan kelas 3.
Kegiatan pengkelasan tanaman ini dibagi menjadi dua:
1. Pengkelasan pindah tanam (grading repotting), yaitu pengkelasan tanaman
yang dilakukan pada tanaman yang telah siap dipisah (split). Tanaman
yang akan dipisahkan minimal memiliki umur lima bulan dan memiliki
empat batang sehat dalam satu pot. Tanaman yang masuk kriteria pindah
tanam dipindahkan ke bagian depan bed dan diberi tanda batas dengan pot
kosong.
2. Pengkelasan konsumen (grading inden), yaitu pengkelasan tanaman yang
dilakukan pada tanaman yang telah dipesan oleh konsumen untuk
memenuhi kriteria tertentu. Tanaman yang telah masuk kriteria tertentu
dipindahkan pada blok khusus tanaman inden agar pada saat hari
pengiriman keadaan tanaman sesuai dengan pesanan konsumen.
Pengkelasan ini dilakukan 1 - 2 minggu sebelum tanggal pengiriman.
Pengecekan QC dilakukan pada saat tanaman berada di ruang packing
untuk dipak ke tempat tujuan. Pengemasan disesuaikan dengan daerah
tujuan tanaman tersebut.
Pengkelasan tanaman dilakukan oleh operator pemeliharaan tanaman dan operator
packing di net house. Pengkelasan dilakukan pada siang hari saat proses
pemupukan dan pengobatan dihentikan. Ketika melakukan pengkelasan tanaman,
dua orang operator berpasangan untuk mempermudah dan efisiensi waktu kerja.
Tanaman yang dikelompokan sesuai dengan kriteria pot plant, jika tanaman
dipindah ke blok khusus untuk tanaman inden maka dibuat laporan bed transfer
mix oleh kepala regu net house.
E. Pengangkutan.
Pengangkutan merupakan kegiatan memindahkan tanaman dari lokasi
panen ke ruang packing untuk diproses ke tahap selanjutnya. Selama proses
panen, bunga anggrek yang telah dipotong ditampung terlebih dahulu di troli
pengangkutan bunga. Penyimpanan bunga hasil panen di troli disesuaikan dengan
blok letak tanaman tersebut dipelihara untuk mempermudah proses evaluasi
tanaman.
kuntum kuncup. Bunga dipisahkan antara bunga dengan kuntum bunga lengkap,
kuntum bunga hilang satu, dan kuntum bunga hilang lebih dari satu. Bunga
dengan penampakan baik dan kuntum lengkap dimasukkan ke dalam kelas good
flower, kemudian dikelaskan berdasarkan panjang tangkai, jumlah kuntum
keseluruhan, dan jumlah kuntum mekar. Bunga tersebut dikelaskan menjadi
ukuran XL, L, M, S, BQ, SS, dan UZ. Bunga dengan kuntum bunga hilang satu
dimasukkan dalam kelas second grade (SG) dengan ukuran bunga minimal M,
sedangkan bunga dengan kuntum hilang lebih dari satu, tangkai bengkok, dan
kuntum hilang satu dengan ukuran S, BQ, SS dan UZ dimasukkan dalam kelas
reject (RZ). Bunga yang telah dikelaskan diikat setiap sepuluh tangkai sesuai
dengan ukurannya, kemudian diletakkan pada troli pengkelasan.
G. Pengawetan.
Pengawetan merupakan kegiatan pemberian larutan tertentu untuk
memperpanjang kesegaran bunga setelah dipotong dari tanaman induknya.
Pengawetan dilakukan pada bunga yang baru dipotong dan pada bunga yang telah
dikelaskan. Pengawetan pada bunga yang baru dipotong dilakukkan dengan
memasukkan bunga ke dalam ember berisi larutan perendaman untuk menjaga
kesegaran bunga. Sebelum dimasukkan ke dalam ember, bunga disiram terlebih
dahulu dengan air untuk menghilangkan panas lapang. Bunga yang telah
dikelaskan diawetkan dengan menggunakan kapas yang telah direndam
menggunakan larutan pengawet dan dibungkus dengan plastik putih yang
kemudian diikat dengan karet.
H. Pengemasan (Packing).
Tujuan packing antara lain untuk memperpanjanng umur bunga, oleh
karena itu cara packing yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan jenis tanaman
dan tujuan pengiriman. Pada umumnya bunga potong dikemas dengan cara
memasukkan ke dalam keranjang tau kotak karton. Apabila pesanan terdiri atas
beberapa jenis bunga tetapi masing-masing hanya sedikit, bunga dikemas menjadi
satu di dalam satu kotak karton. Menurut Sutiyoso (2003) cara packing untuk
anggrek potong ada tiga macam, yaitu pengemasan kering (dry packing),
pengemasan basah (wet packing), dan pengemasan basah dengan kapas.
1. Pengemasan kering (dry packing).
Pangkal tangkai bunga yang telah dipotong dibiarkan saja, tanpa perlakuan.
Kekurangan cara ini yaitu bunga potong hanya bertahan sebentar.
2. Pengemasan basah (wet packing) dengan tube.
Pangkal bunga dipotong dimasukkan ke dalam tube yang telah berisi air dan
bahan pengawet.
3. Pengemasan basah (wet packing) dengan kapas.
Pangkal bunga tidak dimasukkan dalam tube, tetapi ditutup kapas yang telah
dicelupkan ke dalam air. Kapas kemudian dililitkan di sekeliling pangkal tangkai
bunga. Setelah itu, dibungkus dengan helaian plastik putih transparan dan diikat
dengan karet.
Pengemasan tanaman merupakan kegiatan pembungkusan tanaman ke
dalam wadah tertentu sebelum tanaman didistribusikan ke konsumen. Kegiatan ini
dibedakan menjadi dua, yaitu pengemasan bunga potong dan pengemasan pot
plant. Pengemasan bunga potong hanya ditujukan untuk distribusi lokal,
sedangkan pot plant ditujukan untuk distribusi lokal dan luar kota. Bunga potong
ukuran XL, L, M, S, dan SG dikemas sebanyak lima ikat perkardus dengan posisi
saling menyilang antar kuntum bunga dan ujung tangkai, sedngkan bunga potong
ukura BQ, SS, dan UZ dikemas sebanyak sepuluhikat perkardus dengan posisi
kuntum buga berada pada ujung luar boks. Ujung kuntum bunga diletakkan
dengan jarak 10 cm dari boks karton untuk mencegah kerusakan akibat benturan
selama proses pengiriman.
Pengemasan
dalam
kota
dilakukan
untuk
tanaman
yang
akan
Gambar Jenis-jenis pengemasan pot plant dalam kota (a); bareroot (b); dan luar
kota (c).
Boks karton yang telah siap dikirim diberi stempel, tanda tangan, dan
tanggal oleh tim QC sebagai tanda bahwa produk tersebut telah lolos QC.
Koordinator membuat bukti pengeluaran tanaman untuk diserahkan ke bagian
administrasi stok. Pengiriman tanaman dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah disusun oleh koordinator packing. Boks karton kemudian disusun dalam
mobil boks berpendingin untuk dikirim ke konsumen. Penyusunan karton boks
dalam mobil tidak disusun secara bertumpuk karena bagian atas boks terdapat
tangkai bunga sehingga boks tidak tertutup. Satu mobil boks dapat memuat sekitar
delapan belas boks pot plant.
DAFTAR PUSTAKA