Ra 1
Ra 1
PENDAHULUAN
Rhematoid Artitis (RA) merupakan suatu penyakit yang tersebar luas serta melibatkan
semua kelompok ras dan etnik di dunia. RA merupakan suatu penyakit autoimun yang
ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang walaupun terutama mengenai
jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya. Sebagian besar pasien
menunjukan gejala penyakit kronik yang hilang timbul, yang jika tidak diobati akan
menyebabkan terjadinya kerusakan persendian dan jika tidak diobati akan menyebabkan
kerusakan persendian serta deformitas sendi yang progresif yang menyebabkan disabilitas
bahkan kematian dini. Walaupun faktor genetik, hormon seks, infeksi dan umur telah
diketahui berpengaruh kuat dalam menentukan pola morbiditas penyakit ini, hingga etiologi
RA yang sebenarnya tetap belum dapat diketahui dengan pasti.
Selama dekade terakhir ini telah banyak dilakukan penelitian tentang AR yang
mengakibatkan terjadinya perubahan dalam konsep AR sebagai penyakit dalam berbagai
bidang termasuk etiologi, diagnostik, patogenesis, dan penatalaksanaany. Berbagai cara
pendekatan yang dahulu banyak diterima, saat ini telah banyak ditinggalkan, sebaliknya cara
pendekatan yang dahulu dianggap tidak memuaskan, setelah diadakan penelitian kembali
dengan metodologi penelitian yang tepat ternyata merupakan cara pendekatan yang
sebenarnya amat bermanfaaat.
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI
Rheumatoid arthritis merupakan bentuk arthritis inflamasi yang menyebabkan nyeri
sendi dan kerusakan. Rheumatoid arthritis menyerang lapisan sendi (sinovium) menyebabkan
pembengkakan yang dapat menyebabkan sakit, berdenyut-denyut dan akhirnya cacat. Kadang
gejala rheumatoid arthritis membuat kegiatan sederhana - seperti membuka jari atau berjalanjalan sulit untuk dilakukan.
Rheumatoid arthritis adalah dua sampai tiga kali lebih banyak pada wanita
dibandingkan pada pria dan umumnya terjadi antara usia 40 dan 60. Tapi rheumatoid arthritis
juga dapat menyerang anak muda dan dewasa yang lebih tua. Tidak ada obat untuk
pengobatan Rheumatoid arthritis. Dengan perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup,
anda dapat hidup, panjang dan produktif dengan rheumatoid arthritis.
ANATOMI
Keterlibatan bersama adalah fitur karakteristik dari rheumatoid arthritis (RA). Secara
umum, sendi-sendi kecil tangan dan kaki yang terpengaruh dalam distribusi yang relatif
simetris. Sendi yang paling sering terkena, dalam rangka penurunan frekuensi, termasuk
(MCP) metakarpofalangealis, pergelangan tangan, interphalangeal proksimal (PIP), lutut,
metatarsophalangeal (MTP), bahu, pergelangan kaki, tulang belakang leher, pinggul, siku,
dan sendi temporomandibular. (Lihat Pemeriksaan Fisik.)
PATOFISIOLOGI
Pada Artritis reumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan synovial.
Proses fagositosis
memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran synovial, dan akhirnya
membentuk panus. Panus akan meghancurkan tulang rawan dan emnimbulkan erosi tulang,
akibatnya menghilangkan permukaan sendi yang akan mengalami perubahan generative
dengan menghilangnya elastisita otot dan kekuatan kontraksi otot.
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi synovial disertai edema, kongesti vascular
eksudat fibrin dan inflamasi selular. Peradangan yang berkelanjutan menyebabkan synovial
menjadi menebal terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini
granulasi membentuk pannus atau penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang
subcondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi
kartilago artikuler. Kartilago menjadi nekrosis.
Tingkat erosi dari kartilago persendian menentukan tingkat ketidakmampuan sendi.
Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi , karena
jaringan fibrosa atau tulang bersatu (akilosis). Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan
tendon dan ligament menjadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari
persendian. Invasi dari tulang sub condrial bisa menyebabkan osteoporosis setempat.
Lamanya rheumatoid arthritis
GEJALA
Tanda dan gejala rheumatoid arthritis meliputi:
Nyeri bilateral kanan dan kiri
Pembengkakan bilateral kanan dan kiri
Terdapat benjolan dari jaringan di bawah kulit pada lengan Anda (nodul reumatoid)
Kelelahan
Kaku pada pagi hari yang berlangsung setidaknya 30 menit
Demam
Definisi
Kekakuan
pada
disekitarnya,
2. Artritis pada 3 daerah
pagi
hari
sekurangnya
pada
selama
persendian
1
dan
jam sebelum
perbaikan maksimal
Pembengkakan jaringan lunak atau persendian atau lebih
efusi (bukan pertumbuhan tulang) pada sekurangkurangnya 3 sendi secara bersamaan yang diobservasi
oleh seorang dokter. Dalam kriteria ini terdapat 14
persendian yang memenuhi kriteria yaitu PIP, MCP,
pergelangan tangan, siku pergelangan kaki dan MTP kiri
dan kanan.
Sekurang-kurangnya
3.Artritis
pada persendian
tangan
4. Artritis simetris
terjadi
pembengkakan
satu
5. Nodul rheumatoid
bersifat simetris.
Nodul subkutan pada penonjolan tulang atau permukaan
ekstensor atau daerah juksta-artrikular yang diobservasi
6.Faktor
rheumatoid
serum
7. Perubahan gambaran
PIP
: Proximal
Interphalangeal,
MCP
: Metacarpophalangeal,
MTP: Metatarsophalangeal.
Tanda dan gejala muncul pada sendi yang lebih kecil pertama
Rheumatoid arthritis biasanya menyebabkan masalah dalam beberapa sendi pada saat yang
sama. Awalnya rheumatoid arthritis cenderung mempengaruhi sendi yang lebih kecil seperti,
sendi pergelangan tanga dan tangan, pergelangan kaki dan kaki. Sebagai penyakit yang
kronis, menyerang bahu, siku, lutut, pinggul, rahang dan leher juga bisa terlibat.
MANIFESTASI KLINIS
1.
Awitan (onset)
Kurang lebih 2/3 penderita AR, awitan terjadi secara perlahan, arthritis simetris terjadi
dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan dari perjalanan penyakit. Kurang lebih 15%
dari penderita mengalami gejala awal yang lebih cepat yaitu antara beberapa hari sampai
beberapa minggu. Sebanyak 10-15% penderita mempunyai awitan fulminant berupa arthritis
poliartikular, sehingga diagnosis AR lebih mudah ditegakkan. Pada 8-15% penderita, gejala
muncul beberapa hari setelah kejadian tertentu (infeksi). Arthritis sering kali diikuti oleh
kekakuan sendi pada pagi hari yang berlangsung selama satu jam atau lebih. Beberapa
penderita juga mempunyai gejala konstitusional berupa kelemahan, kelelahan, anoreksia dan
demam ringan.
2.
Manifestasi artikular
Penderita AR pada umumnya datang dengan keluhan nyeri dan kaku pada banyak
sendi, walaupun ada sepertiga penderita mengalami gejala awal pada satu atau beberapa sendi
saja. Walaupun tanda cardinal inflamasi (nyeri, bengkak, kemerahan, dan teraba hangat)
mungkin ditemukan pada awal penyakit atau selama kekambuhan, namun kemerahan dan
perabaan hangat mungkin tidak dijumpai pada AR yang kronik.
Penyebab arthritis pada AR adalah synovial yaitu adanya inflamasi pada membrane
synovial yang membungkus sendi. Pada umumnya sendi yang terkena adalah persendian
besar seperti bahu dan lutut juga bisa terkena. Sendi yang terlibat pada umumnya simetris,
meskipun pada presentasi awal bisa tidak simetris. Sinovitis akan menyebabkan erosi
peermukaan sendi sehingga terjadinya deformitas dan kehilangan fungsi. Ankilosis tulang
(destruksi sendi disertai kolaps dan pertummbuhan tulang yang berlebihan) bisa terjadi di
beberapa sendi khususnya pada pergelangan tangan dan kaki. Sendi pergelangan tangan
hampir selalu terlibat, demikian juga sendi interfalang proksimal dan netakarpofalangeal.
Sendi interfalang distal dan sakroiliaka tidak pernah terlibat.
3.
Manifestasi Ekstaartikular
Walaupun arthritis merupakan manifestasi klinis utama, tetapi AR merupakan
4.
Deformitas
Kerusakan dari struktur struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit. Dapat
terjadi pergeseran urnal atau deviasi jari, subluksasi sendi matakarpofalangenal, deformitas
boutonniere, dan leher angsa merupakan beberapa deformitas tangan yang sering dijumpai
pada klien. Pada kaki terdapat protrusi (tonjolan) kaput metatarsal yang timbul sekunder dari
subluksasi matatersal. Sendi sendi yang sangat besar juga dapat terangsang dan akan
mengalami pengurangan kemampuan begerak terutama dalam melakukan gerakan ekstensi.
Nodul nodul reumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada sekitar sepertigao
rang dewasa penderita Artritis reumato id. Lokasi yang paling sering dari doformitas ini
adalah bursaolekranon (sendi siku) atau disepanjang permukaan ekstenso r dari lengan,
walaupun demikian nodul nodul ini dapat juga timbul pada tempat tempat lainnya.
Adanya nodul nodul ini biasanya merupakan suatu petunjuk penyakit yang aktif dan lebih
barat. Manifestasi ekstraartikuler, artritis reumatoid juga dapat menyerang juga dapat
menyerang organ organ lain diluar sendi. Jantung (perikarditis), paru -paru (pleuritis),
mata, dan pembuluh darah dapat rusak
Manifestasi Ekstraartikuler dari Arthritis Rheumatoid
Organ
Kulit
Jantung
Paru paru
Mata
System saraf
Manifestasi
Nodula subkutan
Vaskulitis, menyebabkan bercak bercak coklat.
Lesi lesi skimotik.
Perikarditis
Temponade pericardium (jarang)
Lesi peradangan pada miokardium dan katup jantung
Pleuritis dengan atau tanpa efusi
Peradangan pada paru paru
Skleritis
Neuropati perifer
Sindrom kompresi perifer, termasuk sindrom carpal tunner,
neuropati saraf ulnaris, paralisis peronealis, dan abnormalitas
Sistemik
vertebra servikal.
Anemia (sering)
Osteoporosis generalisata
Sindrom felty
Sindrom sjogren (keratokonjungtivitis sika)
Amiloidosis (jarang).
FAKTOR RESIKO
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko rheumatoid arthritis meliputi:
Seks. Perempuan lebih mungkin untuk mengembangkan rheumatoid arthritis dibandingkan
pria.
Usia. Rheumatoid arthritis terjadi paling sering antara usia 40 dan 60. Namun, juga bisa
terjadi pada orang dewasa dan pada anak-anak (juvenil rheumatoid arthritis).
Riwayat keluarga. Jika anggota keluarga Anda memiliki rheumatoid arthritis, Anda
mungkin memiliki peningkatan risiko penyakit. Dokter tidak percaya Anda bisa langsung
mewarisi rheumatoid arthritis. Sebaliknya, itu percaya bahwa Anda dapat mewarisi
kecenderungan untuk rheumatoid arthritis.
Merokok. Merokok meningkatkan risiko rheumatoid arthritis.
Berhenti dapat mengurangi risiko Anda.
Diagnosis banding
Artritis reumatoid harus dapat dibedakan dengan kelainan-kelainan yang menyebabkan
poliartritis yaitu :
Ankilosing spondilitis.
Penyakit Reiter.
Artritis gout.
Demam reumatik.
Osteoartritis.
Selain itu pemeriksaan pencitraa, yaitu foto polos dan MRI juga dapat dilakukan. Foto polos
bermanfaat dalam membantu menentukan prognosis, menilai kerusakan sendi secara
longitudinal,dan bila diperlukan terapi pembedahan. Sedangkan MRI mampu mendeteksi
adanya erosi lebih awal dibandingkan dengan pemeriksaan radiografi konvensional dan
mampu menampilkan struktur sendi secara rinci.
PROGNOSIS
Pada umumnya pasien artritis reumatoid akan mengalami manifestasi penyakit yang
bersifat monosiklik (hanya mengalami satu episode artritis reumatoid dan selanjutnya
akan mengalami remisi sempurna). Tapi sebagian besar penyakit ini telah terkena artritis
reumatoid akan menderita penyakit ini selama sisa hidupnya dan hanya diselingi oleh
beberapa masa remisi yang singkat (jenis polisiklik). Sebagian kecil lainnya akan
menderita artritis reumatoid yang progresif yang disertai dengan penurunan kapasitas
fungsional yang menetap pada setiap eksaserbasi.
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama dari program pengobatan adalah untuk menghilangkan nyeri dan
peradangan, mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal dari klien, serta
mencegah dan atau memperbaiki deformitas yang terjadi pada sendi. Penatalaksanaan
yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan jutuan itu meliputi pendidikan, istirahat,
latihan fisik dan termoterapi, gizi, serta obat obatan.
Pengobatan harus deberikan secara paripurna, karena penyakit sulit sembuh. Oleh
karena itu, pengobatan dapat dimulai secara lebih dini. Klien harus diterangkan mengenai
penyakitnya dan diberikan dukungan psikologis. Nyeri dikurangi atau bahkan
dihilangkan, reaksi inflamasi harus ditekan, fungsi sendi dipertahankan, dan deformitas
dicegah dengan obat antiinflamasi nonsteroid, alat penopang ortopedis, dan latihan
terbimbing.
NSAIDs
Obat anti-infalamasi nonsteroid (NSAID) dapat mengurangi gejala nyeri dan
mengurangi proses peradangan. Yang termasuk dalam golongan ini adalah ibuprofen dan
natrium naproxen. Golongan ini mempunyai risiko efek samping yang tinggi bila di
konsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Kortikosteroid
Golongan kortikosteroid seperti prednison dan metilprednisolon dapat mengurangi
peradangan, nyeri dan memperlambat kerusakan sendi. Dalam jangka pendek
10
kortikosteroid memberikan hasil yang sangat baik, namun bila di konsumsi dalam jangka
panjang efektifitasnya berkurang dan memberikan efek samping yang serius.
BAB III
KESIMPULAN
Rheumatoid arthritis merupakan bentuk arthritis inflamasi yang menyebabkan nyeri
sendi dan kerusakan. Rheumatoid arthritis menyerang lapisan sendi (sinovium) menyebabkan
pembengkakan yang dapat menyebabkan sakit, berdenyut-denyut dan akhirnya cacat. Kadang
gejala rheumatoid arthritis membuat kegiatan sederhana - seperti membuka jari atau berjalan-
11
jalan sulit untuk dilakukan. Tanda dan gejala rheumatoid arthritis meliputi: nyeri bilateral
kanan dan kiri, pembengkakan bilateral kanan dan kiri, terdapat benjolan dari jaringan di
bawah kulit pada lengan Anda (nodul reumatoid), kelelahan, kaku pada pagi hari yang
berlangsung setidaknya 30 menit, demam. Penatalaksanaanya dengan NSAID, kortikosteroid,
DMARD.
REFERAT BEDAH
RHEUMATOID ARTHRITIS
12
PEMBIMBING :
dr.Andre S.,SpOT
Disusun oleh :
CLaresia Inezs Youvana (07-170)
KEPANITERAAN BEDAH
PERIODE 27 JUNI 2011 - 21 JULY 2011
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2011
13