Anda di halaman 1dari 33

b u k u INTERAKTIF

buku INTERAKTIF

dilengkapi dengan teknologi AUGMENTED REALITY

SERI ILMU PENGETAHUAN ALAM

Klasifikasi Mahkluk Hidup


dilengkapi dengan teknologi AUGMENTED REALITY

Klasifikasi
Mahkluk Hidup

BUKU
INTERAKTIF
SERI ILMU PENGETAHUAN ALAM

KLASIFIKASI HIDUP
MAHKLUK HIDUP
ISBN

Penyusun

: Dadang Andy Krisanto

Layout

: Rizal Arief Kurniawan

Ilustrator

: Muhammad Iqbal

AR Programer : Aditya Anwar


Penerbit

: CV. AFORTECH

Kata Pengantar
Puji Syukur, kami panatkan ke hadirat Allah SWT, atas
karuniaNya sehingga kami bisa menyelesaikan buku
interaktif Kelangsungan Hidup Mahkluk Hidup ini

Buku interaktif ini hadir, Sebagai bentuk pendekatan


baru kepada anak untuk lebih bisa memahami materi
yang tersaji pada buku dengan visualisasi yang jauh
lebih baik. Dengan menggunakan teknolodi Augmented
Reality, penulis berharap baik tenaga pendidik maupun
siswa lebih bersemangat lagi dalam mengeksplorasi
ilmu pengetahuan

Akhir kata, tidak ada yang sempurna didunia ini


termasuk penulis dan karyanya, tetapi penulis berharap
buku ini bisa memberikan suatu menfaat baru dalam
khasanah ilmu pengetahuan. Ucapan terimakasih tidak
lupa kami haturkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pengerjaan buku interaktif ini

penulis

Daftar isi
kata Pengantar
Daftar Isi
Mahkluk Hidup
Klasikasi Mahkluk Hidup
Sistem Klasikasi 6 Kingdom
Kingdom Bacteria
Struktur Sel
Morfologi
Habitat
Manfaat bakteri
Protozoa
Bentuk tubuh
Habitat
ciri-ciri
morfologi protozoa
siologi protozoa
kelas protozoa
Kingdom Chromista
Kingdom Fungi
Ciri ciri Fungi
Cara hidup Fungi
Habitat Fungi
Reproduksi Fungi
Kingdom Plantae
Ciri ciri plantae
Tumbuhan Paku
Tumbuhan Lumut
Tumbuhan Biji
Kingdom animalia
Vertebrata
invertebrata

I
ii
1
2
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
27
29
31
33
35
37
39
41
43
45
47
49
51
53
55

ii

Mahkluk Hidup
Dalam biologi dan ekologi, organisme (bahasa Yunani: organon
yang berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling
memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki
sifat hidup. Istilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang
memiliki lebih dari satu sel. Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu:

1. bergerak,
2. peka terhadap rangsang (iritabilitas),
3. memerlukan makan(nutrisi),
4. bernafas (respirasi),
5. tumbuh dan berkembang,
6. berkembangbiak (reproduksi),
7. adaptasi,
8. regulasi,
9. ekskresi.

Klasikasi
Mahkluk Hidup
Tujuan dari klasikasi makhluk hidup adalah:
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki mendeskripsikan ciri-ciri
suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis yang lain mengetahui
hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup memberi
nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya
Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasikasi
makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk
hidup yang sangat beraneka ragam. Mengetahui
hubungan kekerabatan antara makhluk hidup
satu dengan yang lain.

Sistem Klasikasi
6 Kingdom
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti,
makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu
Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia,
Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknyamembran inti sel.
Sel yang memiliki membran inti disebut sel eukariotik,
sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan
makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu
Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk
hidup memenuhi makanannya,dan tingkatan makhluk hidup.
Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom
monera menjadi kingdom Eubacteria dan Archaebacteria.

Mahkluk Hidup
Domain
Kerajaan/ Kingdom
Filum
Kelas
Ordo

kemudian Pada tahun 2004, seorang ilmuwan, Thomas Cavalier-Smith


mengklasikasikan makhluk hidup menjadi Kingdom juga, namun
dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof
menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista.

Famili

6 Kingdom menurut Klasikasi Cavalier-Smith, yaitu:

Genus

Kingdom Eubacteria
Kingdom Archaebacteria
Kingdom Protista
Kingdom Fungi (Jamur)
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom Animalia (Hewan)

Spesies

Kingdom Bacteria
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok
organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.
Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi
dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan
manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.

Struktur sel bakteri relatif sederhana, tanpa nukleus/inti sel,


kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel
prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.

Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat, di tanah, air,


udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai
agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia.
Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 m, tetapi ada bakteri
tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 m, yaitu Thiomargarita.
Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan
jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan).
Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan
mobilitasnya ini disebabkan oleh agel.

Struktur Sel
Seperti prokariot (organisme yang tidak memiliki membran inti)
pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif
sederhana. Sehubungan dengan ketiadaan membran inti,
meteri genetik (DNA dan RNA) bakteri melayang-layang di
daerah sitoplasma yang bernama nukleoid.

Salah satu struktur bakteri yang penting adalah dinding sel.


Bakteri dapat diklasikasikan dalam dua kelompok besar
berdasarkan struktur dinding selnya, yaitu bakteri gram negatif
dan bakteri gram positif. Bakteri gram positif memiliki dinding
sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan (sejenis molekul
polisakarida) yang tebal dan asam teikoat, sedangkan bakteri
gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan
mempunyai struktur lipopolisakarida yang tebal.

Metode yang digunakan untuk membedakan kedua jenis


kelompok bakteri ini dikembangkan oleh ilmuwan Denmark,
Hans Christian Gram pada tahun 1884. Banyak
bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti
agel dan mbria yang digunakan untuk bergerak,
melekat dan konjugasi.

10

Morfologi Bakteri
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan, medium, dan usia. Walaupun secara morfologi
berbeda-beda, bakteri tetap merupakan sel tunggal yang
dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya

Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan agel.


Bakteri yang tidak memiliki alat gerak biasanya hanya
mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau
lingkungan tempat bakteri tersebut berada. Sama seperti
struktur kapsul, agel juga dapat menjadi agen penyebab
penyakit pada beberapa spesies bakteri. Berdasarkan
tempat dan jumlah agel yang dimiliki, bakteri dibagi
menjadi lima golongan, yaitu:

Atrik, tidak mempunyai agel.


Monotrik, mempunyai satu agel pada salah satuujungnya.
Lofotrik, mempunyai sejumlah agel pada salah satuujungnya.
Amtrik, mempunyai satu agel pada kedua ujungnya.
Peritrik, mempunyai agel pada seluruhpermukaan tubuhnya.

11

12

Habitat
Lactobacillus acidophilus adalah jenis
bakteri yang mampu menghabitasi
daerah saluran pencernaan manusia,
terutama pada usus besar, diantaranya
adalah bakteri asam laktat dan
kelompok enterobacter jenis bakteri
yang mampu menghabitasi daerah
saluran pencernaan manusia,
terutama pada usus besar, diantaranya
adalah bakteri asam laktat dan
kelompok enterobacter

Halobacterium salinarum

Lactobacillus acidophilus

Halobacterium salinarum

merupakan arkaea ekstrim halolik,


yang artinya dapat hidup pada kadar
garam tinggi. Selain tahan terhadap
kadar garam tinggi, mikrob ini juga
tahan terhadap radiasi kadar tinggi,
dan dapat tinggal dalam kristal
garam selama ribuan dan jutaan
tahun

13

14

Manfaat Bakteri
Bakteri pengurai, Bakteri nitrikasi, Bakteri denitrikasi, dan
Bakteri nitrogen/ Keanekaragaman bakteri dan jalur metabolismenya
menyebabkan bakteri memiliki peranan yang besar bagi lingkungan.
Sebagai contoh, bakteri saprot menguraikan tumbuhan atau hewan
yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut
menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2,
gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.
Contoh bakteri saprot antara lain Proteus dan Clostridium. Tidak hanya
berperan sebagai pengurai senyawa organik, beberapa kelompok bakteri
saprot juga merupakan patogen oportunis.Frankia alni, salah satu
bakteri pengikat N2 yang berasosiasi dengan tanaman membentuk bintil
akar. Kelompok bakteri lainnya berperan dalam siklus nitrogen, seperti
bakteri nitrikasi. Bakteri nitrikasi adalah kelompok bakteri yang mampu
menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya
berlangsung secara aerob di dalam tanah. Kelompok bakteri ini bersifat
kemolitotrof.

Di bidang pertanian dikenal adanya suatu kelompok bakteri yang mampu


bersimbiosis dengan akar tanaman atau hidup bebas di tanah untuk
membantu penyuburan tanah. Kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah
bakteri pengikat nitrogen atau singkatnya bakteri nitrogen.

15

16

Protozoa
Protozoa dibedakan dari
prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik.
Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorol, dibedakan
dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel,
serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk
badan buah.

Permukan tubuh Protozoadibayangi oleh membransel yang tipis,


elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga
bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki
rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi
lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa
membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di
dalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida,
dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang
holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya,
Ada pula yang hololik (autotrof), yaitu dapat mensintesis
makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorot dan
cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprotik, yaitu menggunakan
sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula yang
bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan
unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya.

17

18

Bentuk Tubuh
Biasanya berkisar 10-50 m, tetapi dapat
tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat
di bawah mikroskop. Mereka bergerak di
sekitar dengan cambuk seperti ekor
disebut agela. Mereka sebelumnya jatuh
di bawah keluarga Protista. Lebih dari
30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa
terdapat di seluruh lingkungan berair dan
tanah, menduduki berbagai tingkat trophic.
Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu
terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun
demikian, Protozoa merupakan system
yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat
dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami
tumpang tindih.

Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.


Bentuk tubuh macam-macam ada yang
seperti bola, bulat memanjang, atau seperti
sandal bahkan ada yang bentuknya tidak
menentu. Juga ada memiliki igel
atau bersilia

19

20

Ciri-Ciri Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan
yang merupakan salah satu lum dari Kingdom Protista.
Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri
dengan menggunakan organel-organel antara lain
membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.

Ciri-ciri umum :

Organisme uniseluler (bersel tunggal)


Eukariotik (memiliki membran nukleus)
Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri
(heterotrof) Hidup bebas, saprot atau parasit
Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup Alat
gerak berupa pseudopodia, silia, atau agela

23

24

Habitat
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah.
Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan,
lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat
parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang
bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti
algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia.
Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada
permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan
kelembaban yang tinggi pada habitat apapun.
Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton.
Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air
tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air.
Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam
usus termit atau di dalam rumen hewan ruminansia.
Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat
menyebabkan penyakit serius. Protozoa yang lain membantu
karena mereka memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan
untuk ikan dan hewan lainnya. Protozoa hidup secara soliter atau
bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan
zooplankton.

21

www.answersingenesis.org

22

Morfologi Protozoa
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil.
Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk
mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk
mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak
vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies.
Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif
(trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista.
Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan
dapat membentuk kista untuk mempertahankan
hidupnya. Saat kista berada pada keadaan yang
menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi
sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai
dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau
khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan
protozoa mempunyai bentuk spesik, yang ditandai
dengan eksibilitas ektoplasma yang ada dalam
membran sel. Beberapa jenis protozoa seperti
Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras
yang tersusun dari Si dan Ca.

www.wikipedia.org

25

26

Fisiologi Protozoa
Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan
memangsa organisme lain (bakteri) ataupartikel organik,
baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa
yang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air
maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui

vakuola

membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat


berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara
pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada
membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk ke
dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola
kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel,
selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke
sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan
secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan
anggota lain dari kelompok Sarcodina. Partikel dikelilingi
oleh bagian membran sel yang eksibel untuk ditangkap
kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar
(vakuola makanan).
Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman.
Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan
tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola
membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan
ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak
tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan
protozoa untuk memangsa bakteri.

27

su.wikipedia.org

28

Kingdom Chromista
Nama Chromista berarti " berwarna " , dan meskipun beberapa chromists ,
seperti mildews, tidak berwarna , sebagian besar fotosintesis .Meskipun
mereka fotosintetik , chromists sama sekali tidak terkait erat dengan
tanaman , atau bahkan untuk ganggang lainnya . Tidak seperti
tanaman, Chromista memiliki klorol c , dan juga menyimpan energi
mereka dalam bentuk pati .

Juga , chromists fotosintesis sering membawa berbagai pigmen selain klorol,


yang tidak ditemukan pada tanaman . Ini adalah pigmen ini yang memberi
mereka coklat karakteristik mereka atau warna emas .Chromists fotosintesis
adalah beberapa organisme yang paling penting dalam ekosistem perairan .
Pantai dingin dan beriklim benua dilapisi dengan hutan kelp , di mana banyak
ikan komersial penting dan pakan kerang dan bereproduksi , dan diatom
sering menjadi sumber utama makanan untuk organisme laut dan air tawar.

Dalam tambahan untuk peran mereka sebagai produsen untuk hewan laut,
chromists menyediakan banyak produk untuk industri. Alginat adalah bahan
kimia kental diekstrak dari rumput laut , ini digunakan dalam produksi kertas,
pasta gigi , dan es krim , di mana alginat membantu untuk memperbaiki
tekstur dan memastikan pembekuan seragam dan mencair .Nenek moyang
Chromista , seperti coccolithophorids , bertanggung jawab untuk deposito
batu kapur dan formasi batuan lainnya .The kerangka chromists mati
menumpuk di lantai danau dan lautan , di mana mereka bisa menjadi
deposito tebal silika atau kalsium karbonat . Deposito ini berguna untuk
menafsirkan iklim kuno , dan dalam mencari minyak

31

32

Kelas Protozoa
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
1. Rhizopoda (Sarcodina)
Alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak
dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan
penjuluran protoplasma sel
2. Flagellata (Mastigophora)
Alat geraknya berupa agel (bulu cambuk).Bergerak
dengan agel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai
alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan
3. Ciliata (Ciliophora)
Alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata
ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu
fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak
dan mencari makanan.
4. Sporozoa
Protozoa yang tidak memiliki alat gerak.
Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah
kedudukan tubuhnya

www.adrawingproject.com

29

30

Kingdom Fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk
hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar
tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah cendawan
sebagai sinonim bagi Fungi.
Awam menyebut sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur,
kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud
adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.
Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan
adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang
sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak).
Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual.
Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda
melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah,
sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora,
bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang
disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora.
Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus.
Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces.
Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh
menjadi tubuh buah.

Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi

33

www.icker.com

34

Ciri-Ciri Fungi
Dengan jenis eukariota lainnya: Sama seperti eukariota,
sel fungi memiliki membran inti dengan kromosom yang
mengandung DNA. Selain itu, sel fungi juga memiliki
beberapa organel sitoplasmik seperti mitokondria, sterol,
dan ribosom.

Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas untuk


fotosintesis dan merupakan organisme heterotrof,
memerlukan senyawa organik sebagai sumber energinya.

Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel dan


vakuola. Fungi bisa bereproduksi secara seksual
maupun aseksual, dan seperti grup tanaman basal
lainnya (seperti tumbuhan paku dan lumut daun),
fungi akan menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut
daun dan algae, fungi memiliki nukleus yang haploid.
Dinding sel terbuat dari zat kitin

35

36

Cara Hidup Fungi


Dalam klasikasi, kingdom Fungi dikelompokkan menjadi beberapa divisi
berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya yaitu :
1. Zigomycota
Tubuhnya bersel banyak, dinding sel dari kitin, hifa tidak bersekat,
kumpulan hifa membentuk miselium, pembiakan aseksual ( vegetatif )
tidak membentuk zoospora, tapi membentuk sporangium dengan
banyak spora yang warnanya hitam, pembiakan seksual dengan fusi
(penggabungan) dari gametangia berinti banyak pada ujung hifa
membentuk sebuah zigospora berinti banyak, hidupnya saprot dan parasit
.
2. Ascomycota
Tubuhnya bersel satu dan bersel banyak, yang bersel banyak membentuk
hifa bersekat, kumpulan hifa membentuk miselium, pembiakan aseksual
( vegetatif ) membentuk spora aseksuall yang disebut konidia / konidium /
konidiospora dan dengan membentuk tunas,pembiakan seksual
dengan gametangia
4. Deuteromycota
Disebut Fungi imperfecti ( jamur tidak sempurna ), Memiliki hifa
3. Basidiomycota
Bersifat makroskopis umumnya memiliki tubuh buah yang besar , tubuhnya
bersel banyak, membentuk hifa bersekat, dengan inti satu atau dua
kumpulan hifa membentuk cabang yang membesar ( basidium ),
mempunyai tubuh buah ( basidiokarp ) bentuk ada yang seperti :
payung,lembaran, pembiakan aseksual ( vegetatif ) membentuk
tunas,konidia dan fragmentasi miselium., fragmentasi adalah memutuskan
sebagian tubuh yang berupa benang (hifa) untuk menjadi individu baru
( jamur). pembiakan seksual dengan konjugasi atau dengan basidiospora
yang dibentukdalam basidium

yang bersekat, dapat membentuk spora vegetatif disebut


konidium, belum diketahui pembiakan generatifnya.
5. Chytridiomycota
Sebagian besar Chytridiomycota merupakan organisme akuatik,
beberapa di antaranya bersifat saprotik dan parasit pada
invertebrata akuatik. Ciri utama divisio ini adalah nutrisi yang
absorbtif dan dinding selnya tersusun atas senyawa chitin,
memiliki hifa senositik dan bereproduksi dengan membentuk
zoospora beragel. Contohnya Chytridium.

37

38

Habitat Fungi
Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar
jamur hidup di tempat yang lembap. Habitat fungi berada di darat
(terestrial) dan di tempat lembap. Meskipun demikian banyak pula
fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut
atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.

www.youtube.com

www.icker.com

39

40

Reproduksi Fungi
Fungi melakukan reproduksi secara aseksual
dan seksual. Reproduksi secara aseksual
terjadi dengan pembentukan kuncup atau
tunas pada jamur uniseluler serta pemutusan
benang hifa (fragmentasi miselium) dan
pembentukan spora aseksual (spora
vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi
jamur secara seksual dilakukan oleh spora
seksual. Spora seksual dihasilkan secara
singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu
tahap plasmogami dan tahap kariogami.

www.youtube.com

41

42

Kingdom
Plantae
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta),
tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae).

Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari


banyak sel yang berdiferensiasi membentuk jaringan.
Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat
makanannya sendiri (bersifat autotrof).

43

44

Ciri-Ciri
( Struktur Sel Tumbuhan)
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) meliputi organisme

Nukleus

multiseluler yang sel selnya telah terdiferensiasi,


bersifat eukariotik, dan memiliki dinding sel selulosa.
Hampir seluruh anggota tumbuhan memiliki klorol
dalam selnya sehingga bersifat autotrof atau dapat
menyusun makanan sendiri. Kebanyakan tumbuhan
memiliki organ reproduksi multiseluler, yang disebut

Rough
endoplasmic
recticulum

gametangium. Organisme yang termasuk tumbuhan


adalah lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
Lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji umumnya
termsuk kedalam tumbuhan tumbuhan darat.

Central
Vacuole

Chloroplast
Golgi apparatus
Mitochondrion

45

46

Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku termasuk golongan tumbuhan yang telah berkormus dan
merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana.
Kurang lebih 550 juta tahun yang lalu (Zaman karbon), hutan paku
raksasa mendominasi permukaan bumi.
Akar
Akar paku bersifat seperti akar serabut, berupa rizoma. Ujung akar
dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel sel yang dapat dibedakan
dengan sel sel akarnya sendiri. Pada titik tumbuh akar, terdapat
sebuah sel puncak berbentuk bidang empat yang membelah keempat
arah menurut bidang sisinya. Sel yang dibentuk kearah luar akan menjadi
kaliptra, sedangkan ketiga arah lainnya akan menjadi akan menjadi selsel
akar. Selsel akar akan membentuk epidermis (kulit luar), korteks
(kulit dalam), dan silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat pembuluh
angkut (oem dan xilem) yang bertipe konsentris. Xilem berada di
tengah dan dikelilingi oleh oem.
Batang
Batang pada sebagian besar jenis paku tidak tampak karena terdapat di
dalam tanah berupa rimpang,mungkin menjalar atau sedikit tegak.
Jika muncul diatas permukaan tanah, batangnya sangat pendek 0,5 meter.
Akan tetapi, ada batang beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon
atau paku tiang yang dapat mencapai 5 meter dan kadang kadang
bercabang, seperti Alsophila dan Cyathea.
Daun
Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda

47

48

Tumbuhan Lumut
Berdasrkan struktur tubuhnya, ada ahli yang menganggap
bahwa tumbuhan lumut masih berupa talus, tetapi ada pula
yang menganggap lumut telah berkormus (mempunyai akar,
batang dan daun). Lebih tepatnya lumut merupakan peralihan
antara tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berkormus.
Ada ahli botani yang menganggap lumut merupakan
perkembangan dari alga hijau yang berbentuk lamen.

Lumut melakukan dua adaptasi yang memungkinkannya untuk


tumbuh di tanah. Pertama, tubuhnya diselubungi oleh kutikula
lilin sehingga dapat mengurangi penguapan dari tubuhnya.
Kedua, gamet gametnya berkembang didalam suatu struktur
yang disebut gametangium. Sebagai akibatnya, zigot hasil
fertilisasi berkembang didalam jaket pelindung. Karena lumut
belum mempunyai jaringan pengangkut, maka air masuk
kedalam tubuh lumut secara imbibisi. Setelah air masuk ke
tubuh lumut, kemudian didistribusikan ke bagian bagian
tumbuhan, baik secara difusi, dengan daya kapilaritas, maupun
aliran sitoplasma. Sistem pengangkutan air seperti itu
menyebabkan lumut hanya dapat hidup dirawa dan ditempat teduh.
Lumut tidak pernah berukuran tinggi dan besar, kebanyakan
tingginya kurang dari 20 cm. Tumbuhan lumut teradaptasi untuk
hidup di darat, tidak berkormus, dan memiliki pergiliran keturunan.

49

50

Tumbuhan Biji
:
Seperti halnya lumut dan paku, tumbuhan biji juga
mengalami pergiliran keturunan. Generasi sporot bersifat dominan,
sedangkan gametot bergantung sepenuhnya pada sporot.
Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada
mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak
dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu
menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk
gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari,
struktur reproduksi terbentuk di dalam strobilus.
Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
Ciri-ciri Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh
daun buah, mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa
pohon, perdu, semak, liana dan herba. Dalam reproduksi terjadi
pembuahan ganda. Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu
Monocotyledoneae (berkeping satu) dan Dicotyledoneae
(berkeping dua).
Monocotyledoneae
Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari
pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. Umumnya tidak
bercabang. Akar dan batang tidak berkambium. Contohnya:
Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang),
Cocos nucifera (kelapa)
Dicotyledoneae
Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, berakar tunggang, batang dari
pangkal besar makin ke atas makin kecil. Batang bercabang, akar dan
batang berkambium. Contohnya: Casia siamea (johar), Arachis
hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji),
Ficus elastica (karet).

51

52

Kingdom Animalia
(Struktur Sel Hewan)
Flagellum
Kingdom animalia adalah organisme yang memiliki ciri eukaryotik,
multiseluler, tidak memiliki klorol dan dinding sel, hidup heterotrof
(memperoleh makanan dari organisme lain), dan dapat bergerak
pindah tempat/bebas untuk memperoleh makanan dan
mempertahankan hidupnya,Kingdom animalia terdiri dari kelompok
invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan vertebrata
(hewan bertulang belakang).

Pembagian kelompok hewan ini berdasarkan adanya : penyokong


tubuh (notocord), tulang belakang (vertebrae), jenis rongga tubuh,
sistem tubuh, otot dan pergerakan serta penutup tubuh.

Lysosome

Nukleus

Microvilli

Endoplasmic
Recticulum
Mitochondrion

53

54

Vertebrata
(hewan bertulang belakang)
Vertebrata adalah sublum dari Chordata, mencakup semua
hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari
vertebra. Vertebrata adalah sublum terbesar dari Chordata.
Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan
(kecuali remang, belut jeung, "lintah laut", atau hagsh), ambia,
reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali
jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.

Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan


massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak
di dalam tulang belakang. Sistem respirasi menggunakan insang
atau paru-paru.

55

56

Invertebrata
(hewan tak bertulang belakang)
INVERTEBRATA (Hewan Tidak Bertulang Belakang)
Invertebrata dikelompokan menjadi delapan lum, yaitu
Porifera,
Coelenterata,
Plathyhelminhtes,
Nemathelminthes,
Annelida, Mollusca,
Arthropoda dan
Echinodermata.

www.wikipedia.org

57

58

Daftar Pustaka

petunjuk pemakaian

Ann, kramer. 1999. Ensiklopedia Populer Anak.


Jakarta: PT. Ichar Baru Van Hoeve.
Brandwein, P.F. 1990. Concepts in Science.
Teacher Edition. New York: Harcourt,
Brace & World, Inc.

Instal aplikasi yang terdapat pada CD pendamping buku

Bumei, David. 1997. Jendela IPTEK:


Jakarta: Balai Pustaka.
Diana Puspita, Iip Rohima. 2009.
Alam Sekitar IPA Terpadu :
untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Farndon, John. 2004. Grolier Science Library:
Great Scientists. Essex: Miles Kelly Publishing Ltd.
Farndon, John & Ian Graham. 2004.
Grolier Science Library:
Discovering Science. Essex:
Miles Kelly Publishing Ltd.

Jalankan aplikasi lalu Arahkan kamera pada barcode yang


terdapat dalam buku dan selamat berkreasi

KARIM, Saeful. 2008. Belajar IPA:


Membuka Cakrawala Alam sekitar 2 untuk
kelas VIII/ SMP/MTs.Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasiona
McDermott, L. C. 1996. Physics by Inquiry.
Volume I & II. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Rinie Pratiwi P. 2008. Contextual
Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam:
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2008.
Ilmu Pengetahuan Alam 2:
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasiona

iii

iv

Anda mungkin juga menyukai