Anda di halaman 1dari 3

Asal Usul Tari Bedana Marawis Lampung

Tari Bedana Marawis adalah tari tradisional Lampung yang telah


dikreasikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Hari Jayaningrat dan
bapak Nurdin Hasan, tarian ini disebut tari Bedana Marawis karena tarian ini
menggunakan properti gendang marawis. Gendang marawis ini digunakan ketika
para penari membawakan tarian tersebut.
Tari ini berfungsi sebagai hiburan, dengan durasi waktu sekitar lima menit.
Adapun penarinya yaitu ditarikan oleh penari laki-laki dan perempuan secara
berpasangan. Namun dapat pula ditarikan oleh sepasang penari putra saja atau
penari putri saja sesuai dengan kebutuhan. Penari berjumlah genap, tarian ini
dapat ditarikan oleh minimal enam orang penari. Dalam penelitian ini, tari Bedana
Marawis diajarkan di sekolah hanya pada gerakan penari putri saja.
2.3.2 Asal Usul Tari Bedana Marawis
Tari Bedana Marawis merupakan perkembangan dari tari Bedana. Tari ini
diciptakan oleh bapak Hari Jayaningrat pada tahun 2001. Tari Bedana Marawis
merupakan sebuah tarian pergaulan yang berangkat dari khasanah tari tradisi. Pola

gerak dalam tari Bedana Marawis merupakan bentuk kreasi dari tari Bedana
baku/tradisi.
Tari Bedana Marawis diciptakan setelah tari Bedana Tayuhan. Tari Bedana
Tayuhan diciptakan pada tahun 1997, karena dirasa sudah cukup lama dan karena
jumlah tarian kreasi Lampung masih sedikit, maka diciptakanlah tari Bedana
Marawis ini.
Awal mula munculnya ide diciptakannya tarian ini karena lagu Dilom Sebik Hati
yang diciptakan oleh bapak Saiful Anwar, seorang seniman. Lagu tersebut sering
didengarkan oleh bapak Hari Jayaningrat. Beliau mempunyai keinginan untuk
membuat tarian dengan iringan lagu tersebut, bahkan sebelum tari Bedana
Tayuhan diciptakan. Akhirnya, pada tahun 2001 barulah terealisasi keinginan
beliau.
Proses penciptaan tari Bedana Marawis ini memakan waktu sekitar setengah
bulan, lengkap dengan iringan musiknya. Penciptaan tari ini tidak terlepas dari
dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, diantaranya para pemusik dari LDC
(Lampung Dance Community) dan para penari dari LDC pula. Tempat yang sering
digunakan dalam proses penciptaan tari ini adalah di Pasar Seni, Enggal, Bandar
Lampung.
2.3.2 Gerak
Gerak dalam tari Bedana Marawis merupakan perkembangan dari sembilan ragam
gerak tari Bedana, yaitu tahtim, khesek gantung, khesek injing, ayun, jimpang,
gelek, ayun gantung, humbak muloh, dan belitut. Gerak tersebut dikreasikan

sehingga terbentuk tarian baru. Selain itu ada tambahan gerak lain dengan
menggunakan rebana marawis.

Anda mungkin juga menyukai