Anda di halaman 1dari 3

kadmium adalah logam putih keperakan, yang dapat ditempa dan diliat.

Ia
melebur pada 321 C. Ia melarut dengan lambat dalam asam encer dengan
melepaskan hidrogen (disebabkan potensiaal elektrodenya yang negatif).

kadmium membentuk ion bivalen yang tak berwarna. Kadmium klorida, nitrat
dan sulfat larut dalam air, sulfidanya tak larut dan berwarna kuning khas.
reaksi ion kadmium (II) reaksi-reaksi ini dapat di pelajari paling mudah
dengan larutan kadmium sulfat 0.25M.
1.Hidrogen sulfida (gas atau larutan air jenuh): endapan kuning kadmium
sulfida :

Reaksi ini dapat-balik; jika konsentrasi asam kuat dalam larutandi atas 0,5M,
pengendapan akan tak sempurna. Asam pekat melarutkan endapan oleh
sebab yang sama. Endapan tak larut dalam kalium sianida (RACUN), ini
membedakan ion kadmium dari tembaga.

2.Larutan amonia bila ditambahkan tetes demi tetes : endapan putih


kadmium(II) hidroksida :

Endapan melarut dalam asam, pada mana kesetimbangan bergeser ke kiri.


Reagensia yang berlebihan melarutkan endapan, pada mana ion-ion
tetraaminakadmium(II) terbentuk :

kompleks ini tak berwarna.

3. Natrium hidroksida : endapan putih kadmium (II) hidroksida :

Endapan tak larut dalam reagensia berlebihan; warna dan komposisinya


tetap tak berubah bila dididihkan. Asam encer melarutkan endapan dengan
menggeser kesetimbangan ke kiri.

4. Kalium sianida (RACUN) : endapan putih kadmium sianida, bila


ditambahkan perlahan-lahan kepada larutan :

Reagn yang berlebihan melarutkan endapan, pada mana ion tetrasiano


kadmit(II) terbentuk :

Kompleks yang tak berwarna ini tak terlalu stabil; bila gas hidrogen sulfida
dialirkan kadmium sulfida akan mengendap :

Perbedaan yang menyolok dalam kestabilan kompleks-kompleks tembaga


dan kadmium tetrasianato, di pakai sebagai dasar untuk pemisahan ion-ion
tembaga dan kadmium (lihat gambar I.32)
5.Kalium tiosianat : tak membentuk endapan (perbedaan dari tembaga).
6.Kalium iodida : tak membentuk endapan (perbedaan dari tembaga).
7.Dinitro-p-difenil karbazida (0,1%)

menbentuk produk yang berwarna cokelat dengan kalium hidroksida, yang


berubah menjadi biru kehijauan dengan formaldehida.
Taruh setetes larutan uji yang asam, netral, atau amoniakal, di atas kempeng
bercak dan campur dengan 1 tetes larutan natrium hidroksida (2M) dan 1
tetes larutan kalium sianida (10%). Bubuhkan 1 tetes pereaksi dan 2 tetes
larutan formaldehida (40%). Terbentuknya endapan cokelat, yang berwarna
cepat sekali menjadi biru-kebhijauan. Reagensia kalau sendirian, berwarna
merah dalam larutan basa, dan berwarna lembayung dengan formaldehida,
maka sebaiknya bandingkan warna yang dihasilkan dalam uji blanko dengan
air murni, bila kita menyelidiki kadmium yang jumlahnya sangat sedikit
sekali.
Dengan adanya tembaga dalam jumlah yang banyak sekali, harus di pakai 3
tetes dari masing-masing larutan kalium sianida dan formaldehida; kepekaan
adalah 4 ug Cd, dengan adanya tembaga sebanyak 400 kali lipat dari itu.
8. 4-Nitronaftalena-diazoamino-azo-benzena ('cadion 2B) (0,02%).

Kadmium hidroksida membentuk zat warna merah dengan reagensia, yang


kontras dengan rona biru reagensia.
taruh setetes reagensia di atas kertas reaksi-tetes. tambahkan satu tetes

larutan uji (yang harus diasamkan sedikit dengan asam asetat (2M), dan
mengandung sedikit natrium kalium tartrat), dan lalu satu tetes kalium
hidroksida (2M). Dihasilhan suatu bercak berwarna merah-jambu terang,
yang dikitari oleh lingkaran berwarna biru.
kepekaan : 0,025 ug Cd.
Gangguan dari tembaga, nikel, kobalt, besi, kromium, dan magnesium
dicegah dengan menambahkan natrium kalium tartrat pada larutan uji : maka
hanya perak (dapat dihilangkan sebagai perak iodida dengan menambahkan
sedikit larutan KI) dan merkurium yang menggangu. Merkuri paling baik
dihilangkan dengan menambahkan sedikit natrium kalium tartrat, beberapa
butir kristal hidroksilamina hidroklorida, diikuti dengan larutan natrium
hidroksida sampai larutan bersifat basa; merkurium akan mengendap sebagai
logam. Timah (II) klorida tak cocok untuk reduksi ini, karena bagian terbesar
dari kadmium akan teradsorbsi padan endapan merkurium itu.
Reagensia dibuat dengan melarutkan 0.02 g. 'kadion 2B' dalam 100 ml
etanol kepada mana ditambahkan 1 ml kalium hidroksida 2M. Larutan ini tak
boleh dipanaskan. Asam mineral akan merusaknya.
9. Uji kering
a. Uji pipa tiup. semua senyawa kadmium bila dipanaskan dengan alkali
karbonat diatas arang, mengahasilkan kerak berwarna coklat kadmium
oksida CdO.
b. Uji pia, Garam kadmium di reduksikan oleh natrium oksalat menjadi unsur
kadmium. yang biasanya di peroleh sebagai cermin logam, dikelilingi oleh
sedikit kadmim oksida cokelat. Pada pemanasan dengan belerang, logam itu
berubah menjadi kadmium sufida kuning.
Taruh sedikit garam kadmium yang tercampur dengan natrium oksalat yang
sama berat, dalam sebuah tabung pemijar kedil, dan panaskan. Terjadilah
cermin logam kadmium dengan pinggiran yang coklat. Biarkan menjadi
dingin, tambahkan sedikit bunga belerang dan panaskanlagi. Cermin logam
berangsur-angsur menjadi sulfida yang berwarna jingga, yang menjadi kuning
setelah didinginkan. Jangan kacaukan ini dengan sublimat belerang yang
kuning.

Anda mungkin juga menyukai