ABSTRAK
Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah gangguan tingkah laku
yang terjadi pada masa perkembangan dimana penderitanya mengalami kesulitan mengontrol
tingkah laku dan pemusatan perhatian dalam jangka waktu tertentu. Jika dibandingkan dengan
anak normal lainnya, mereka tidak memiliki keterampilan social, tidak konsisten, kurang dalam
berpikir logis, dan tidak dapat di prediksi. Hiperaktivitas adalah suatu peningkatan aktifitas
motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi,
setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda. Selain kesulitan dalam aspek kognitif,
anak-anak dengan gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas ini juga mengalami gangguan
tingkah laku. Penyebab pasti dari ADHD belum diketahui, tetapi, diduga kuat ADHD itu
berhubungan erat dengan faktor genetika. Karena cenderung muncul pada keluarga yang
mempunyai riwayat ADHD. Saudara sepupu dari anak ADHD mempunyai peluang 5 kali lebih
besar dibanding keluarga tanpa riwayat ADHD, sedangkan saudara kandung berpeluang 30%
lebih tinggi untuk sama-sama mengalami gangguan ADHD, dibanding anak yang saudaranya
tidak mengalami ADHD. Sementara anaqk kembar identik mempunyai resiko tinggi untuk
berbagi ADHD dengan saudara kembarnya.
Kata kunci:
PENDAHULUAN
TENTANG
ANAK
situasi
kelompok;
(5)
Seringkali
menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelum selesai ditanyakan; (6) Sulit melaksanakan perintah dari orang lain; (7)
Sulit mempertahankan perhatian dalam
tugas-tugas atau aktivitas permainan; (8)
Seringkali berpindah dari satu aktivitas
yang belum selesai ke aktivitas lain; (9)
Sulit bermain dengan tenang; (10)
Berbicara terlalu banyak (cerewet); (11)
seringkali mengganggu atau mencampuri urusan orang lain; (12) Seringkali melupakan hal-hal yang dibutuhkan untuk tugas-tugas.
PENUTUP
Banyak orang tua maupun guru
yang tidak mengetahui perilaku hiperaktif, sehingga mereka tidak memberikan penangan yang cepat dan tepat.
Penderita hiperaktivitas yang tidak ditangani dengan baik, dapat mengalami
penyimpangan periku seperti suka
mengamuk, menyakiti orang atau
menyerang bahkan perilaku criminal
lainnya. Banyak metode yang dapat
digunakan seperti terapi perilaku,
Sonrise, metode bermain, terapi music,
dan terapi kesibukan.
DAFTAR PUSTAKA
Bagaskara, Riana. 2010. Anak beresiko:
Identifikasi, Asesmen, dan Intervensi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Baihaqi