Aldehid Keton
Aldehid Keton
Salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol
primer. Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan mengoksidasi
aldehidnya menjadi asam karboksilat. Oksidasi khrompiridin komplek seperti
piridinium khlor kromat adalah oksidator yang dapat merubah alkohol primer
menjadi aldehid tanpa merubahnya menjadi asam karboksilat.
pereaksi
tollens
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B.
Fehling A merupakan larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan
campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat
dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu
larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat
sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Reaksi Aldehid dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata
dari Cu2O.
Ikatan rangkap C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas
hidrogen membentuk suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan
penurunan bilangan oksidasi atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi
hidrogen tergolong reduksi.
Manfaat aldehid:
1. Larutan formaldehida 37% (formalin) yang digunakan untuk mengawetkan
hewan dalam laboratorium atau museum. Formalin juga berperan dalam
membunuh kuman (desinfektan).
2. Formaldehida sebagai bahan pembuatan plastik terms set, damar buatan,
dan insektisida.
3. Etanal atau asetaldehida sebagai bahan untuk karet atau damar buatan.
Zat warna dan bahan organic yang penting misalnya asam asetat, aseton,
etilasetat, dan 1- butanol.
Zat ini sampai sekarang banyak diproduksi melalui :
1. Oksidasi methanol dengan oksigen dari udara dengan katalis Cu:
2CH3 OH + O2 ---->
2H CHO + 2H2O
2. Reduksi CO dengan gas hydrogen melalui katalisator Ni atau Pt:
CO + H2 ----> H CHO
3. Distlasi kering dari garam format :
2H + COONa ----> H CHO + Na2CO3
B. Keton
Keton adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan
dengan 2 gugus hidrokarbon. Gugus tersebut bisa gugus hidrokarbon atau
gugus benzena. Bedanya dengan aldehid, pada keton tidak akan pernah ada
atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil. Pembuatan keton ynag
paling umum adalah oksidasi dari alkohol sekunder. Hampir semua oksidator
dapat dipakai. Pereaksi yang khas antara lain khromium oksida (CrO3),
phiridinium khlor kromat, natrium bikhromat (Na2Cr2O7) dan kalium
permanganat (KMnO4).
2. Reduksi
Dengan gas hidrogen, keton direduksi menjadi alkohol sekunder. Reaksinya
adalah:
R-CO-R + H2 R-CHOH-R
Manfaat keton:
1. Aseton (propanon) digunakan sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat
yang kurang polar dan non-polar seperti lilin, plastik, sirlak, dan pelarut
selulosa asetat dalam memproduksi rayon.
2. Aseton juga digunakan sebagai pembersih cat kuku/kuteks (nail polish
remover).
3. Aseton digunakan untuk membuat senyawa organik lain seperti kloroform
yang digunakan sebagai obat bius.
4. Beberapa keton siklik digunakan sebagai bahan pembuatan parfum karena
memiliki bau harum.
C. Perbedaan Aldehid dan Keton
1. Aldehid mempunyai sebuah atom hidrogen yang terikat pada gugus
karbonil, sedangkan keton tidak.
2. Aldehid lebih mudah teroksidasi daripada keton sehingga aldehid bereaksi
baik dengan pereaksi tollens dan fehling dibandingkan dengan keton.
3. Aldehid lebih reaktif daripada keton dalam hal reaksi adisi nukleofilik.
D. Sifat Fisis Aldehid dan Keton
1. Titik didih
Aldehid sederhana seperti metanal memiliki wujud gas (titik didih -21C),
dan etanal memiliki titik didih +21C. Ini berarti bahwa etanal akan mendidih
pada suhu yang mendekati suhu kamar. Aldehid dan keton lainnya berwujud
cair, dengan titik didih yang semakin meningkat apabila molekul semakin
besar. Besarnya titik didih dikendalikan oleh kekuatan gaya-gaya antarmolekul, yaitu:
a. Gaya dispersi van der Waals
Gaya tarik ini menjadi lebih kuat apabila molekul menjadi lebih panjang
dan memiliki lebih banyak elektron. Peningkatan gaya tarik ini akan
meningkatkan ukuran dipol-dipol temporer yang terbentuk. Inilah sebabnya
mengapa titik didih meningkat apabila jumlah atom karbon dalam rantai juga
meningkat baik pada aldehid maupun pada keton.
b. Gaya tarik dipol-dipol van der Waals
Aldehid dan keton adalah molekul polar karena adanya ikatan rangkap
C=O. Seperti halnya gaya-gaya dispersi, juga akan ada gaya tarik antara
dipol-dipol permanen pada molekul-molekul yang berdekatan. Ini berarti
bahwa titik didih akan menjadi lebih tinggi dibanding titik didih hidrokarbon
yang berukuran sama dan hanya memiliki gaya dispersi.
Berikut adalah tabel perbandingan titik didih antara alkana, aldehid, dan
keton dengan jumlah atom karbon dan panjang rantai yang sama:
molekul
tipe
CH3CH2CH3
alkana
-42
CH3CHO
aldehid
+21
CH3CH2OH
alkohol
+78
Pada tabel di atas, aldehid (yang memiliki gaya tarik dipol-dipol dan gaya
tarik dispersi) memiliki titik didih yang lebih tinggi dari alkana berukuran
sebanding yang hanya memiliki gaya dispersi. Akan tetapi, titik didih aldehid
lebih rendah dari titik didih alkohol. Pada alkohol, terdapat ikatan hidrogen
ditambah dengan dua jenis gaya-tarik antar molekul lainnya (gaya-tarik dipoldipol dan gaya-tarik dispersi). Walaupun aldehid dan keton merupakan molekul
yang sangat polar, namun keduanya tidak memiliki atom hidrogen yang terikat
langsung pada oksigen, sehingga tidak bisa membentuk ikatan hidrogen
sesamanya.
2. Kelarutan dalam air
Aldehid dan keton yang kecil dapat larut secara bebas dalam air tetapi
kelarutannya berkurang seiring dengan pertambahan panjang rantai. Sebagai
contoh, metanal, etanal dan propanon yang merupakan aldehid dan keton
berukuran kecil dapat bercampur dengan air pada semua perbandingan
volume.
Alasan mengapa aldehid dan keton yang kecil dapat larut dalam air adalah
bahwa walaupun aldehid dan keton tidak bisa saling berikatan hidrogen
sesamanya, namun keduanya bisa berikatan hidrogen dengan molekul air. Salah
satu dari atom hidrogen yang sedikit bermuatan positif dalam sebuah molekul air
bisa tertarik dengan baik ke salah satu pasangan elektron bebas pada atom
oksigen dari sebuah aldehid atau keton untuk membentuk sebuah ikatan
hidrogen.
Antara aldehid atau keton dengan molekul air juga terdapat gaya dispersi
dan gaya tarik dipol-dipol. Pembentukan gaya-gaya tarik ini melepaskan energi
https://arullatif.wordpress.com/2012/05/17/laporan-aldehid-dan-keton/
http://www.chem-istry.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/mengenal_aldehid
_dan_keton/
http://marischemistry.blogspot.com/2013/07/aldehid-dan-keton.html
http://infokimiawan13o1a-1.blogspot.com/2013/12/identifikasi-senyawa-aldehiddan-keton-i.html
http://bisakimia.com/2012/12/09/senyawa-turunan-alkana-keton/
http://www.ilmukimia.org/2013/03/pembuatan-aldehida-dan-keton.html