Dekubitus
POKOK BAHASAN
Pendahuluan
Tujuan
Definisi, etiologi, derajat
dekubitus
Perawatan dekubitus
Pencegahan terjadi dekubitus
PENDAHULUAN
Luka tekan (pressure ulcer) atau dekubitus
merupakan masalah serius yang sering terjadi
pada pasien yang mengalami gangguan
mobilitas.
MASALAH SERIUS !!!
Meningkatkan biaya perawatan
Memperlambat Program Rehabilitasi
Memperberat penyakit primer &
mengancam
kehidupan
Cont >>>>
Frekuensi ulkus dekubitus di berbagai
negara masih cukup tinggi. Di Amerika
Serikat, dalam beberapa penelitian
menunjukkan bahwa 3-10% pasien yang
dirawat dirumah sakit menderita
dekubitus dan 2,7% peluang terbentuk
dekubitus baru, namun angka tersebut
terus menunjukkan peningkatan hingga
7,7-26,9%.
Tujuan
1. Mampu mengenali definisi, etiologi,
faktor risiko, derajat dekubitus.
2. Mampu melakukan perawatan dekubitus
3. Berkurangnya angka insiden dekubitus
DEFINISI
Decubitus secara etmiologi berasal dari
bahasa latin Decumbere yg berarti
merebahkan diri
ETIOLOGI
Tekanan yang berlebihan atau lama
Pergeseran / gesekan dengan permukaan
kulit atau jaringan epitel
Patofisiologi
Adanya kompresi yang lama
padajaringan yg lunak diatas
tulang yg menonjol gangguan
suplai darah pada daerah yang
tertekaninsufisiensi aliran
darah, anoksia atau
iskemijaringan yg akhirnya
menyebabkan kematian sel
LOKASI/AREA TERBENTUKNYA
DEKUBITUS
SKOR NORTON
Meramalkan terjadinya dekubitus.
Skor dibawah 14 menunjukkan adanya
resiko tinggi terjadinya dekubitus.
KETERANGAN
Kondisi Fisik Umum :
Baik
Lumayan
Buruk
Sangat Buruk
Kesadaran
Komposmentis
Apatis
Konfus/soporis
Stupor/koma
Aktifitas
Ambulan
Ambulan dengan bantuan
Hanya bisa duduk
Tiduran
Mobilitas
Bergerak bebas
Sedikit terbatas
Sangat terbatas
Tidak bisa bergerak
Inkontinensia
Tidak
Kadang-kadang
Sering inkontinensia urin
Sering inkontinensia alvi dan urin
Skor total
SKOR
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
STADIUM
Stadium I
Peradangan pada epidermis, tampak
kemerahan/eritema atau lecet.
Orang yang berkulit putih, luka mungkin
kelihatan sebagai kemerahan yang menetap.
Penanganan
Kulit yang kemerahan dibersihkan secara
hati-hati dengan air hangat dan sabun,
diberi lotion,
Kemudian dimassase 2-3 kali/hari.
Stadium II
Hilangnya sebagian lapisan kulit epidermis
atau dermis, atau keduanya.
Ciri : luka superficial, abrasi, kulit merah,
membengkak, melepuh, atau membentuk
lubang yang dangkal. Lapisan kulit bagian
atas mulai mati
Penanganan
Perawatan luka harus aseptik dan
antiseptik.
Daerah bersangkutan diusap dengan es dan
dihembus dengan udara hangat bergantian
untuk merangsang sirkulasi.
Dapat diberikan salep topikal, mungkin juga
untuk merangsang tumbuhnya jaringan
muda/granulasi,
Penggantian balut dan salep ini jangan
terlalu sering karena dapat merusak
pertumbuhan jaringan yang diharapkan.
Stadium III
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap
Kerusakan atau nekrosis dari jaringan
subkutan atau lebih dalam, tapi tidak
sampai pada fascia
Luka terlihat seperti lubang yang dalam
Penanganan
Pertahankan luka selalu bersih dan eksudat
diusahakan dapat mengalir keluar.
Balutan jangan terlalu tebal dan sebaiknya
transparan sehingga memungkinkan untuk
sirkulasi udara/oksigen dan penguapan.
Kelembapan luka dijaga tetap basah, karena
akan mempermudah regenarasi sel-sel kulit.
Jika luka kotor dapat dicuci dengan larutan
NaCl fisiologis.
Antibiotik sistemik mungkin diperlukan.
Stadium IV
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap :
kerusakan yang luas,
nekrosis jaringan,
kerusakan pada otot, tulang atau tendon.
Penanganan
Jaringan nekrotik yang ada harus
dibersihkan dg cara dibuang/nekrotomi,
Memberikan oksigenisasi pada daerah
luka mis : hiperbarik, ozon
Nekrotik
Pencegahan Terjadinya
Dekubitus
1. Meningkatkan status kesehatan
penderita;
Nutrisi dan hidrasi yang cukup, vitamin
(vitamin C) dan mineral (Zn)
ditambahkan.
Atasi/obati penyakit-penyakit yang ada
pada penderita, misalnya DM.
CONT >>>
Mengurangi faktor tekanan
Ubah posisi mika-miki tiap 2 jam
Kasur dekubitor
Mengurangi regangan kulit & lipatan
kulit dg menjaga posisi penderita,
bantuan balok penyangga/ bantal kecil,
menggunakan kulit domba sebagai alas
tubuh
KESIMPULAN
Dekubitus dipengaruhi faktor instrinsik
(anemia,usia, malnutrisi, trauma medula
spinalis, demam, hipoksemia, hipotensi)
dan ekstrinsik (tempat tidur yang keras,
laken yang basah dan terlipat, kurangnya
mobilisasi)
Perkembangan dari luka dekubitus perlu
dimonitor dengan skala penilaian
perkembangan luka tekan.