Gangguan Tidur Pada Lanjut Usia
Gangguan Tidur Pada Lanjut Usia
Lansia
PENDAHULUAN
Tidur merupakan fenomena alamiah yang mendasar dan
berkaitan dengan irama semesta alam .
Faktor usia berpengaruh terhadap kualitas tidur manusia
Usia Lanjut:
Pada lanjut usia gangguan tidur meliputi; sulit untuk tidur,
tidur dalam yang sebentar, bangun terlalu pagi dan total
tidur yang sedikit.
Meskipun gangguan tidur pada lanjut usia ditemukan
primer tapi sebagian besar berhubungan dengan kejiwaan
atau masalah medis atau dapat juga berhubungan dengan
penggunaan obat tertentu
FISIOLOGI TIDUR
Siklus tidur
D. Dyssomnia Lain
Misalnya : pergerakan kaki yang periodik dan berulang, gerakan
menyentak dari ekstremitas bawah selama tidur lebih sering terjadi
pada lanjut usia dan biasanya berhubungan dengan tidur siang. Hal ini
biasanya disebabkan karena penghentian pemakaian obat sedative dan
antidepresan trisiklik
Dapat pula terjadi restless leg sindrome
E. Narkolepsi
Adalah gangguan idiopatik karena aktifitas REM yang berlebihan.
Narkolepsi disertai serangan mengantuk dengan salah satu gejala
dibawah ini:
1. Katapleksi
2. Paralisis tidur
3. Halusinasi hipnogogik
2. PARASOMNIA
Merupakan gangguan tidur yang abnormal yang
terjadi selama tidur termasuk tidur berjalan
( somnambulisme ), teror tidur, mimpi buruk,
banyak terjadi pada anak-anak dan jarang pada
lansia.
DIAGNOSIS
Dengan melihat keluhan dari penderita itu sendiri, bisa
dilakukan dengan bertanya mengenai pola tidurnya
lingkungannya, obat-obatan yang sedang digunakan dll.
Dengan melakukan pemeriksaan psikiatri dan pemeriksaan
medis kita dapat mengetahui apa yang menjadi penyebab
dari gangguan tidurnya.
Dapat juga dengan melakukan Studi Polisomnografi:
- EEG : Untuk melihat aktifitas otak
- EMG : Untuk memeriksa tonus otot
- EOG : Untuk mencatat gerakan bola mata sewaktu tidur
1.
Non farmakologis
2. Farmakologis
KESIMPULAN
Gangguan tidur merupakan masalah yang umum
terjadi pada lanjut usia dan seringkali
berhubungan dengan medis dan gangguan
psikiatrik.
Gangguan tidur pada lansia dibutuhkan
penatalaksanaan terapi yang tepat dan
diusahakan dengan terapi non farmakologi.
Dibutuhkan pula kerjasama yang baik dan
terpadu dari tim kesehatan sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup lansia.
TERIMA KASIH