Anda di halaman 1dari 12

Gangguan Tidur pada

Lansia

PENDAHULUAN
Tidur merupakan fenomena alamiah yang mendasar dan
berkaitan dengan irama semesta alam .
Faktor usia berpengaruh terhadap kualitas tidur manusia
Usia Lanjut:
Pada lanjut usia gangguan tidur meliputi; sulit untuk tidur,
tidur dalam yang sebentar, bangun terlalu pagi dan total
tidur yang sedikit.
Meskipun gangguan tidur pada lanjut usia ditemukan
primer tapi sebagian besar berhubungan dengan kejiwaan
atau masalah medis atau dapat juga berhubungan dengan
penggunaan obat tertentu

FISIOLOGI TIDUR
Siklus tidur

Diatur di Nucleus Suprachiasmatik di Hipotalamus


Anteroventral
Memproduksi hormon Melantonin (MSH) sebagai
hormon pengatur waktu tidur dan bangun pada
manusia
Fase tidur normal terdiri dari 2 tipe:
1.NREM (Non Rapid Eye Movement)-4 stadium
2.REM (Rapid Eye Movement)

TIDUR PADA LANSIA


Tidur terfragmentasi dan efisiensi tidur berkurang.
(waktu yang lebih lama di tempat tidur namun lebih
singkat dalam keadaan tertidur).
Pada lanjut Usia NREM stadium 1 dan 2
cenderung meningkat, sementara stadium 3 dan 4
terjadi penurunan ataupun menghilang
Jam biologik menjadi lebih pendek, fase tidur
menjadi lebih maju, sehingga lanjut usia sering kali
tidur lebih awal dan bangun lebih awal pula.
Adanya gangguan medik sering menyebabkan
gangguan tidur pada lansia, seperti: penyakit
jantung, DM, GERD, artritis, ansietas, depresi,
demensia, skizophrenia,dll.

MACAM-MACAM GANGGUAN TIDUR


( PPDGJ III )
1.DYSSOMNIA
A. Insomnia

Merupakan ketidakmampuan untuk memulai tidur


atau mempertahankan keadaan untuk tidur, yang
dapat disebabkan oleh:
Gangguan medis
Gangguan saraf dan jiwa
Penggunaan obat-obatan
Hormon-hormon seperti kortikosteroid,
kontrasepsi oral, dll
Pengaruh lingkungan
gangguan psikofisiologi

Pembagian Insomnia berdasarkan waktu:


1.Transient Insomnia
2.Short-term Insomnia
3.Long-term Insomnia
B. Hipersomnia
Adalah gangguan tidur atau mengantuk secara berlebihan
bisa disebabkan oleh kondisi medis dan kondisi kejiwaan
C. Gangguan jadwal tidur

D. Dyssomnia Lain
Misalnya : pergerakan kaki yang periodik dan berulang, gerakan
menyentak dari ekstremitas bawah selama tidur lebih sering terjadi
pada lanjut usia dan biasanya berhubungan dengan tidur siang. Hal ini
biasanya disebabkan karena penghentian pemakaian obat sedative dan
antidepresan trisiklik
Dapat pula terjadi restless leg sindrome

E. Narkolepsi
Adalah gangguan idiopatik karena aktifitas REM yang berlebihan.
Narkolepsi disertai serangan mengantuk dengan salah satu gejala
dibawah ini:
1. Katapleksi
2. Paralisis tidur
3. Halusinasi hipnogogik

2. PARASOMNIA
Merupakan gangguan tidur yang abnormal yang
terjadi selama tidur termasuk tidur berjalan
( somnambulisme ), teror tidur, mimpi buruk,
banyak terjadi pada anak-anak dan jarang pada
lansia.

DIAGNOSIS
Dengan melihat keluhan dari penderita itu sendiri, bisa
dilakukan dengan bertanya mengenai pola tidurnya
lingkungannya, obat-obatan yang sedang digunakan dll.
Dengan melakukan pemeriksaan psikiatri dan pemeriksaan
medis kita dapat mengetahui apa yang menjadi penyebab
dari gangguan tidurnya.
Dapat juga dengan melakukan Studi Polisomnografi:
- EEG : Untuk melihat aktifitas otak
- EMG : Untuk memeriksa tonus otot
- EOG : Untuk mencatat gerakan bola mata sewaktu tidur

Terapi gangguan tidur pada


usia lanjut secara umum

1.

Non farmakologis

2. Farmakologis

KESIMPULAN
Gangguan tidur merupakan masalah yang umum
terjadi pada lanjut usia dan seringkali
berhubungan dengan medis dan gangguan
psikiatrik.
Gangguan tidur pada lansia dibutuhkan
penatalaksanaan terapi yang tepat dan
diusahakan dengan terapi non farmakologi.
Dibutuhkan pula kerjasama yang baik dan
terpadu dari tim kesehatan sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup lansia.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai