Kartika Septyaningrum
030.08.136
PENDAHULUAN
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga mengambil pertumbuhan yang tidak normal, cepat
dan tidak terkendali. Carcinoma merupakan jenis kanker yang berkembang dari selsel epitel.
Karsinoma mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Pertumbuhannya bisa dimulai dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak
ataupun jaringan ikat payudara
pada April 2001 sampai April 2003 menunjukan bahwa dari 2.834 orang
memeriksakan benjolan di payudaranya, 2.229 diantaranya (78%) merupakan tumor
jinak, 368 orang (13%) terdiagnosis kanker payudara dan sisanya merupakan infeksi
dan kelainan bawaan payudara
WHO mengestimasikan bahwa 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang
waktu 2005-2015
Lemoine, Nigel Kirkham, Nicholas R. (2001). Progress in pathology. London: Greenwich Medical Media. p. 52)
Moningkey, Shirley Ivonne, 2000. Epidemiologi Kanker Payudara. Medika; Januari 2000. Jakarta.
Pradana JA, Sukarya WA. Nilai diagostik pemeriksaan BAJAH dalam mediagnosis kanker payudara yang dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan histopatologi di RSUD dr Soedarso Pontianak 2006-2010. 2011;2:42
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nomor RM
: 134225
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Tanggal Lahir
: Perempuan
: 60 tahun
: 09 Oktober 1955
Alamat : Karet Pasar Baru Barat VII/15 RT.003/002 Tanah Abang, Jakarta Pusat
Agama
Status marital
: Budha
: Menikah
Pendidikan
: Diploma
Pekerjaan
: Karyawati Jamsostek
: Pulau Sibatik
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 25 Juni
2015 pada pukul 07.00 WIB
KELUHAN UTAMA
Benjolan di payudara kiri, sejak 3 bulan yang lalu.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah terdapat benjolan pada ketiak kanan dan
sudah dilakukan operasi pada tahun 2012. Tidak terdapat
riwayat hipertensi, kencing manis, maag dan alergi. Riwayat
kehamilan normal, usia saat melahirkan anak pertama 28
Tahun, dan riwayat menyusui sampai anak berusia 2
Riwayat
Tahun Kebiasaan
Pasien tidak pernah konsumsi rokok, alkohol serta obat
obatan terlarang. Pasien suka mengkonsumsi obat
glukosamide dan minyak ikan
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama.
Tidak terdapat riwayat keganasan atau kanker pada keluarga,
riwayat hipertensi, dan kencing manis.
Status Sosial
Cukup
Status Ekonomi
Cukup
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Kesan sakit
Kesan gizi
: Gizi Baik
Tanda vital
-
Tekanan darah
: 120/90 mmHg
Nadi
: 85 x/menit
Suhu
: 35,2C
Pernafasan
: 20 x/menit
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephali, rambut di cat berwarna merah,
distribusi merata.
STATUS GENERALIS
Thorax
Paru:
Inspeksi : Gerakan dada simetris kanan dan kiri
Palpasi
: Vocal fremitus simetris pada kedua lapang paru
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi
: Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Jantung:
Inspeksi : Pulsasi iktus cordis tidak terlihat jelas
Palpasi
: Iktus cordis teraba di ICS IV 1 cm medial dari linea midclavicularis sinistra,
thrill (-)
Perkusi : Batas atas jantung redup setinggi ICS 3 linea parasternal sinistra, batas kanan
jantung redup setinggi ICS 3-5 linea midclavicularis dextra, batas kiri jantung redup setinggi
ICS V 1 cm medial linea midclavicularis kiri.
Auskultasi
: S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
STATUS GENERALIS
Abdomen:
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri tekan lepas (-), ballottement (-)
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
Genitalia:
Tidak dilakukan
Ekstremitas:
Superior dan Inferior:
Inspeksi : Simetris, deformitas (-), edema (-)
Palpasi
: Akral hangat, tonus otot baik, edema (-)
STATUS LOKALIS
Regio mammae sinistra :
Inspeksi : Ukuran payudara tampak asimetris, tidak tampak
penebalan kulit, kemerahan (-), kulit kering (-), peau d orange (-),
papil mammae tampak sedikit retraksi, dan tidak ada sekret / darah.
Palpasi
: Teraba benjolan sebesar 3 x 2,5 cm, soliter,
berbatas tegas, permukaan tidak rata, tidak dapat digerakan,
terfiksasi dengan kulit, nyeri tekan (-)
Inspeksi
: Terlihat massa 1x1 cm sebanyak 3 buah
Palpasi
: Teraba massa padat 1x1 cm, nyeri tekan (+), berbatas
tegas, dapat digerakan, permukaan rata berjumlah 3.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan
Nama test
18/6/15
Satuan
Nilai normal
Hasil
Hematologi
Leukosit
6.000
/ul
5.000 - 10.000
Eritrosit
4,10
juta/ul
4,2 - 5,4
Hemoglobin
12,7
g/dl
12 - 14
Hematokrit
38
37 - 42
Trombosit
334.000
ribu/ul
150.000 - 450.000
mg/dl
< 120
Kimia Darah
84
Masa Pendarahan/BT
200
menit
Masa Pembekuan/CT
1130
menit
FOTO THORAX
Jantung dan Paru dalam batas normal
Tidak terlihat metastase ke paru
USG MAMMAE
Ukuran normal
Tampak lesi hypoekhoik heterogen batas tidak
tegas di jam 2 3, 1 cm dari areola dengan
ukuran sekitar 3,6 x 2,8 x 2,7 cm
Tak tampak jelas retraksi papilla
Kalsifikasi (-)
Axilla kiri tampak KGB multiple
Kesan : Abses mammae sinistra. DD :
malignancy proses
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
Makroskopik : Jaringan coklat muda kenyal berlemak. Ukuran 5 x 4 x 3 cm
Mikroskopik : Sediaan dari Payudara kiri, terdiri atas massa tumor ganas
epithelial yang telah menginvasi stromal disekitarnya. Sel sel tumor
proliferatif, membentuk struktur Solid, Skirrus dengan banyak gambaran
cribiformis. Inti bulat hingga agak pleomorfik. Kromatin kasar. Mitosis dapat
ditemukan.
Kesimpulan
invasif
DIAGNOSIS
CARCINOMA MAMMAE
SINISTRA
PENATALAKSANAAN
Modified Radical Mastektomi pada hari kamis, 25 Juni 2015 Pukul 12.00 WIB
Laporan Operasi
Eksisi tumor
Jahit luka
Operasi selesai
Pemeriksaan
S
Keluhan
Keadaan umum
27 Juni 2015
Nyeri pada luka post-op jika bergerak. Belum BAB
sejak post-op
Sakit sedang
Kesadaran
Compos mentis
Compos mentis
Tanda vital
TD 120/90 mmHg, Nadi 80 x/m, RR 20 TD 120/70 mmHg, Nadi 86 x/m, RR 20x/m, Suhu
x/m, Suhu 36,5oC
35,5oC
Normocephali
Normocephali
Mata
THT
Paru
Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Kepala
Tanggal
26 Juni 2015
Luka Post-op masih terasa nyeri
Jantung
Abdomen
Datar, supel, nyeri tekan (-), nyeri tekan Datar, supel, nyeri tekan (-), nyeri tekan lepas (-),
lepas (-), bising usus (+), shifting dullness bising usus (+), shifting dullness (-), timpani
(-), timpani
Status lokalis
Pasien Post-op terpasang selang drainase Pasien Post-op terpasang selang drainase dan elastic
payudara
perban.
Diagnosis
Post op
Post op
Ceftriaxone 2x1 gr
Ceftriaxone 2x1 gr
Ranitidine 2x50 mg
Ranitidine 2x50 mg
Ketorolak 3x30mg
Ketorolak 3x30mg
Terapi
PROGNOSIS
Prognosis pada pasien ini 65% sesuai dengan kriteria 5 years survival rate
Tingkat Penyebaran secara klinik
Ketahanan
tahun
85%
10%
hidup
RESUME
Pasien wanita 60 tahun datang dengan benjolan sejak 3 bulan yang lalu,
benjolan dirasa menetap, tidak nyeri, perubahan kulit disangkal, nipple
discharge (-), puting susu sedikit retraksi, penggunaan terapi hormon (-),
riwayat penyakit keganasan sebelumnya (-). Hasil pemeriksaan fisik: Compos
mentis, Tampak sakit sedang, TD: 120/90, N: 85x/m, S: 35,2oC, RR: 20x/m,
Conjungtiva anemis (-), status generalis dalam batas normal, status lokalis:
payudara tampak asimetris, tidak tampak penebalan kulit, kemerahan (-),
kulit kering (-), peau d orange (-), papilla mammae tampak sedikit retraksi,
dan nipple discharge (-). Teraba benjolan sebesar 3 x 2,5cm, soliter,
berbatas tegas, permukaan tidak rata, dapat digerakan, terfiksasi dengan
kulit, nyeri tekan (-). Pemeriksaan laboratorium terdapat penurunan jumlah
eritrosit. Pemeriksaan USG payudara : Abses mammae sinistra. Pemeriksaan
Histopatologis : Sampel berasal dari jaringan tumor yang diambil sebelum
mastektomi, jaringan coklat muda kenyal berlemak ukuran 5 x 4 x 3 cm,
Gambaran histologis sesuai dengan Karsinoma Mammae invasive, NOS
PEMBAHASAN
keluhan adanya benjolan di payudara kiri sejak 3 bulan yang lalu,
benjolan dirasa tidak nyeri, menetap, dan sebesar telur puyuh
Umumnya benjolan yang terdapat pada payudara merupakan benjolan yang tidak nyeri.
Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit
atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah
di bawah kulit. Pada stadium invasive, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau
kulit di sekitarnya.
Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD.
Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah FKUI. Kanker Payudara. Dalam : Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Bina Rupa Aksara ; 2009 ;
PEMBAHASAN
Pada hasil pemeriksaan fisik
ditemukan payudara asimetris dan
terdapat sedikit retraksi pada puting.
Benjolan yang melekat pada kulit atau puting
susu akan menyebabkan kulit atau puting susu
menjadi tertarik ke dalam (retraksi) yang mana
retraksi tersebut juga akan menyebabkan
payudara asimetris
Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah FKUI. Kanker Payudara. Dalam : Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Bina Rupa Aksara ; 2009 ;
Hal. 322-40.
PEMBAHASAN
Pasien pernah memiliki benjolan pada ketiak
kanan dan sudah dilakukan operasi pada
tahun 2012. Riwayat kehamilan normal, usia
saat melahirkan anak pertama 28 Tahun, dan
riwayat menyusui sampai anak berusia 2
tahun.
Berdasarkan riwayat penyakit dahulu pasien, pasien
memiliki beberapa faktor resiko yang memperkuat
kecenderungan pasien mengidap Ca Mammae
Sabiston D, Christopher D. Buku Ajar Bedah Bagian 2. Jakarta : EGC
"World Cancer Report".International Agency for Research on Cancer. 2008. Retrieved2011-02-26
PEMBAHASAN
Berdasarkan klasifikasi stadium TNM, pasien ini
termasuk kedalam :
T2 yang mana artinya diameter terbesar tumor masih sekitar
2-5cm.
N1 yang mana artinya terdapat metastasis pada kgb aksila
ipsilateral yang mobil
M0 yang artinya tidak ada metastasis jauh.
PEMBAHASAN
Pada pasien ini dilakukan operasi dengan jenis modified
radikal mastektomi
Terdapat pembesaran KGB aksila dan belum ada perluasan ke
daerah dinding dada, sehingga tidak memenuhi syarat dilakukannya
BCS dan tidak perlu dilakukan Radikal mastektomi.
PEMBAHASAN
Prognosis pada pasien ini 65% sesuai dengan kriteria 5 years survival rate
Tingkat Penyebaran secara klinik
Ketahanan
tahun
85%
10%
hidup
TINJAUAN PUSTAKA
EMBRIOLOGI
Pada minggu ke-5 atau 6 dalam waktu perkembangan
janin terbentuk dua band ventral dari ectoderm yang
menebal (milk line) pada embrio. Dua berkas lapisan
tebal ectoderm ini muncul pada dinding depan tubuh
dan terbentang dari aksila ke lipat paha.
pada embrio manusia hanya bagian-bagian kecil yang
dapat bertahan yaitu di daerah pectoral yang akhirnya
berkembang menjadi kelenjar mamma dewasa.
EMBRIOLOGI
A-D : stadium pembentukkan kelenjar dan
sistem duktus berasal dari epidermis.
Septa jaringan ikat berasal dari mesenkim
dermis. E : eversi putting menjelang
kelahiran.
ANATOMI
UNMODIFIED RISK
Jenis kelamin
Wanita 100 kali lebih mungkin untuk mendapatkan kanker payudara daripada pria
Usia
Kemungkinan untuk menjadi kanker payudara semakin meningkat seiring bertambahnya umur seorang wanita.
Kepadatan payudara
Wanita dengan jaringan payudara lebih padat mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara karena ada banyak sel yang
bisa menjadi kanker
Riwayat keluarga
Gen seperti BRCA1 dan BRCA2 yang dapat meningkatkan risiko pengembangan kedua payudara dan kanker ovarium. gen ini mungkin
diturunkan dari orang tua kepada anak mereka. Sebuah gen ketiga (TP53) juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Gen lain yang telah terlibat termasuk P53, P65 dan ATM.
Wanita yang telah menderita kanker payudara pada satu payudara sebelumnya lebih mungkin untuk mendapatkan kanker payudara
pada payudara lain atau payudara yang sama lagi.
Kanker payudara, terutama yang sensitif terhadap hormon, dirangsang untuk tumbuh dengan hormon estrogen pada wanita.
Meningkatnya paparan estrogen berhubungan dengan peningkatan risiko untuk berkembangnya kanker payudara, sedangkan
berkurangnya paparan justru memberikan efek protektif. Beberapa faktor yang meningkatkan jumlah siklus menstruasi seperti menarche
dini (sebelum usia 12 tahun), nuliparitas, dan menopause yang terlambat (di atas 55 tahun) berhubungan juga dengan peningkatan
risiko kanker. Diferensiasi akhir dari epitel payudara yang terjadi pada akhir kehamilan akan memberi efek protektif, sehingga semakin
tua umur seorang wanita melahirkan anak pertamanya, risiko kanker meningkat.
"World Cancer Report".International Agency for Research on Cancer. 2008. Retrieved2011-02-26
MODIFIED RISK
Obesitas
Mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih berisiko terkena kanker payudara.
Ini adalah hipotesis bahwa wanita ini mungkin memiliki tingkat estrogen yang lebih tinggi
dalam darah mereka.
Konsumsi Alkohol
Wanita yang mengkonsumsi jumlah alkohol yang tinggi lebih mungkin untuk mendapatkan
kanker payudara.
Paparan radiasi
Wanita yang telah terkena terapi radiasi untuk kanker sebelumnya berada pada risiko yang
lebih besar terkena kanker payudara.
PATOFISIOLOGI
Pertumbuhan dan perkembangan
Carsinoma mammae berasal dari jaringan
epitel dan paling sering terjadi pada
sistem duktal, mula mula terjadi
hiperplasia sel sel dengan
perkembangan sel sel atipik. Sel - sel ini
akan berlanjut menjadi carsinoma insitu
dan menginvasi stroma
Price, Wilson Lorraine, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses Proses Penyakit, Edisi 6, Jakarta : EGC 2005
GEJALA KLINIS
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi bentuk, ukuran, dan simetris dari
kedua payudara, apakah terdapat edema
(peau dorange), retraksi kulit atau puting
susu, dan eritema
Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan palpasi pada payudara
apakah terdapat massa, termasuk
palpasi kelenjar limfe di aksila,
supraklavikula, dan parasternal.
Setiap massa yang teraba atau
suatu lymphadenopathy, harus
dinilai lokasinya, ukurannya,
konsistensinya, bentuk, mobilitas
atau fiksasinya.
Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Recommended (diharuskan)
USG payudara atau mamografi
Foto thorax
USG Abdomen (Hepar curiga metastase)
Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan perkiraan
metastasis.
Albar, Z. A., Tjindarbumi, D., Ramli, M., Lukitto, P., Reksoprawiro, S., Handojo, D., & Achmad, D. (2004). Protokol PERABOI 2003. Perhimpunan Ahli Bedah
Onkologi Indonesia
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakan
berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang
dengan gold standard nya
pemeriksaan histopatologik.
KLASIFIKASI
. Non invasive carcinoma
Ductal carcinoma in situ
Lobular carcinoma in situ
Invasive carcinoma
Albar, Z. A., Tjindarbumi, D., Ramli, M., Lukitto, P., Reksoprawiro, S., Handojo, D., & Achmad, D. (2004). Protokol
PERABOI 2003. Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
Pada sistem TNM ini dinilai tiga faktor utama, yaitu :
Tumor itu sendiri. Seberapa besar ukuran tumornya dan dimana
lokasinya (T, Tumor)
Kelenjar getah bening di sekitar tumor. Apakah tumor telah menyebar
kekelenjar getah bening disekitarnya (N, Node)
Kemungkinan tumor telah menjalar ke organ lain (M, Metastasis)
Ketiga
faktor T, N, M dinilai baik secara klinis sebelum
Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging Manual, 6th ed. New
York: Springer, 2002, p 228
TNM
T Ukuran Tumor Primer
Tx= tumor primer tidak dapat dinilai
T0= tidak terdapat tumor primer
Tis= karsinoma in situ
T1= ukuran terbesarnya<2 cm
T1a = >0,1 0,5 cm
T1b = 0,5 1 cm
T1c = 1 2 cm
T2= >2 5 cm
T3= > 5 cm
T4= Ukuran berapa pun dengan ekstensi ke dinding dada
T4a = ekstensi ke dinding dada
T4b = edema, ulcerasi, peau dorange
T4c = mencakup keduanya
T4d = Mastitis karsinomatosa
Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging Manual, 6th ed. New
TNM
N KGB regional
TNM
M Metastase
Mx= metastase jauh belum
dapat dinilai
M0= tidak terdapat
metastase jauh
M1= Terdapat metastase
Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging Manual, 6th ed. New
STAGE
Stage 0
Stage I
Stage IIA
Stage IIB
Stage IIIA
Stage IIIB
Stage IIIC
Stage IV
Tis
T1a
T0
T1a
T2
T2
T3
T0
T1a
T2
T3
T3
T4
T4
T4
Any T
Any T
N0
N0
N1
N1
N0
N1
N0
N2
N2
N2
N1
N2
N0
N1
N2
N3
Any N
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M1
Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging Manual, 6th ed. New
York: Springer, 2002, p 228
PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan karsinoma
payudara adalah :
PENATALAKSANAAN
SIMPLE MASTEKTOMI
Definisi
Tindakan pembedahan onkologis pada tumor jinak atau
ganas payudara dengan mengangkat seluruh jaringan
payudara yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim
payudara, areola dan puting susu serta kulit diatas
tumornya tanpa disertai diseksi kelenjar getah bening aksila
Indikasi
ipsilateral.
kanker payudara stadium 0 (in situ), dan tumor jinak
payudara yang mengenai seluruh jaringan payudara
MODIFIED RADIKAL
MASTEKTOMI
Modified Radical Mastectomy
Mempertahankan baik M. Pectoralis mayor dan M.
Pectoralis minor, dengan pengangkatan KGB
aksilla
Batasan anatomi
RADICAL MASTEKTOMI
Definisi
Tindakan pembedahan onkologis pada tumorganas
payudara dengan mengangkat seluruh jaringan payudara
yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim payudara,
areola, puting susu dan kulit diatas tumornya disertai
diseksi kelenjar getah bening aksila ipsilateral serta otot
pektoralis mayor dan minor secara enbloc.
Indikasi
HORMONAL TERAPI
Macam terapi hormonal
Additive
Abiative
: pemberian tamoxifen
: bilateral oophorectoml (ovarektomi bilateral)
Dasar pemberian :
Pemeriksaan Reseptor
Status hormonal
ER + PR + ; ER + PR - ; ER PR +
Additive : Apabila :
ERPR +
ER+PR (menopause tanpa pemeriksaan ER & PR)
ERPR +
Abiasi : Apabila
SCREENIN
G
DAFTAR PUSTAKA
Lemoine, Nigel Kirkham, Nicholas R. (2001).Progress in pathology.London: Greenwich Medical Media. p.52)
Moningkey, Shirley Ivonne, 2000. Epidemiologi Kanker Payudara. Medika; Januari 2000. Jakarta.
Pradana JA, Sukarya WA. Nilai diagostik pemeriksaan BAJAH dalam mediagnosis kanker payudara yang dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan
histopatologi di RSUD dr Soedarso Pontianak 2006-2010. 2011;2:42.
Anggorowati L. Faktor Risiko Kanker Payudara Wanita. 2013;8:2.
Sadler, TW. Embriologi Kedokteran Langman 7th . Jakarta: EGC, 2000; p371-3.
Anatomi Payudara. 2008. Available at : http://creasoft.wordpress.com/2015/01/25/anatomi-payudara . Accessed on 2015
Moore KL, Anne MP. Anatomis Klinis Dasar. Jakarta : Hipokrates ; 2002.
Sabiston D, Christopher D. Buku Ajar Bedah Bagian 2. Jakarta : EGC ; 1995.
American Cancer Society (September 13, 2007)."What Are the Key Statistics for Breast Cancer?" . Archived fromthe originalon January 5, 2008.
Retrieved 2008
"World Cancer Report" .International Agency for Research on Cancer . 2008. Retrieved2011-02-26
Sjamsuhidajat R, Jong W. Tumor Ganas Payudara. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC ; 2005 ; hal. 394-401.
Price, Wilson Lorraine, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses Proses Penyakit, Edisi 6, Jakarta : EGC 2005.
Schwartz. Principles Of Surgery Part 1. 7th edition. Jakarta : EGC ; 2000 ; pg. 533
Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD.
Albar, Z. A., Tjindarbumi, D., Ramli, M., Lukitto, P., Reksoprawiro, S., Handojo, D., & Achmad, D. (2004). Protokol PERABOI 2003. Perhimpunan
Ahli Bedah Onkologi Indonesia.
Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah FKUI. Kanker Payudara. Dalam : Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Bina Rupa Aksara ; 2009 ; Hal. 322-40.
Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging Manual, 6th ed. New York: Springer, 2002, p 228.
TERIMAKASIH