Anda di halaman 1dari 58

13 Juli 2015

Kartika Septyaningrum
030.08.136

Laporan kasus dan


referat CA
Mammae
PEMBIMBING : DR. DWI ADANG, SP.B

PENDAHULUAN
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga mengambil pertumbuhan yang tidak normal, cepat
dan tidak terkendali. Carcinoma merupakan jenis kanker yang berkembang dari selsel epitel.
Karsinoma mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Pertumbuhannya bisa dimulai dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak
ataupun jaringan ikat payudara
pada April 2001 sampai April 2003 menunjukan bahwa dari 2.834 orang
memeriksakan benjolan di payudaranya, 2.229 diantaranya (78%) merupakan tumor
jinak, 368 orang (13%) terdiagnosis kanker payudara dan sisanya merupakan infeksi
dan kelainan bawaan payudara
WHO mengestimasikan bahwa 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang
waktu 2005-2015
Lemoine, Nigel Kirkham, Nicholas R. (2001). Progress in pathology. London: Greenwich Medical Media. p. 52)
Moningkey, Shirley Ivonne, 2000. Epidemiologi Kanker Payudara. Medika; Januari 2000. Jakarta.
Pradana JA, Sukarya WA. Nilai diagostik pemeriksaan BAJAH dalam mediagnosis kanker payudara yang dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan histopatologi di RSUD dr Soedarso Pontianak 2006-2010. 2011;2:42

IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nomor RM

: 134225

Nama

: Ny. Tjio Siu Moi

Jenis Kelamin
Umur
Tanggal Lahir

: Perempuan
: 60 tahun
: 09 Oktober 1955

Alamat : Karet Pasar Baru Barat VII/15 RT.003/002 Tanah Abang, Jakarta Pusat
Agama
Status marital

: Budha
: Menikah

Pendidikan

: Diploma

Pekerjaan

: Karyawati Jamsostek

Tanggal Masuk RS : 24 Maret 2015


Ruang

: Pulau Sibatik

ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 25 Juni
2015 pada pukul 07.00 WIB
KELUHAN UTAMA
Benjolan di payudara kiri, sejak 3 bulan yang lalu.

Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang ke poliklinik RSAL Dr. Mintoharjo dengan keluhan adanya benjolan di
payudara kiri sejak 3 bulan yang lalu, benjolan dirasa tidak nyeri, menetap, dan
sebesar telur puyuh. Pasien menyangkal keluarnya cairan dari payudara, puting
tertarik, kelainan kulit seperti kulit kering, terdapat luka, dan perubahan warna kulit
disekitar payudara. Tidak terdapat penurunan berat badan yang signifikan dan riwayat
menstruasi tidak ada kelainan. Pasien mengakui tidak ada demam, tidak ada mual dan
muntah, sesak nafas, tidak ada batuk - pilek, BAB dan BAK normal lancar. Pasien tidak
menggunakan KB

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah terdapat benjolan pada ketiak kanan dan
sudah dilakukan operasi pada tahun 2012. Tidak terdapat
riwayat hipertensi, kencing manis, maag dan alergi. Riwayat
kehamilan normal, usia saat melahirkan anak pertama 28
Tahun, dan riwayat menyusui sampai anak berusia 2
Riwayat
Tahun Kebiasaan
Pasien tidak pernah konsumsi rokok, alkohol serta obat
obatan terlarang. Pasien suka mengkonsumsi obat
glukosamide dan minyak ikan

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama.
Tidak terdapat riwayat keganasan atau kanker pada keluarga,
riwayat hipertensi, dan kencing manis.

Status Sosial
Cukup

Status Ekonomi
Cukup

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran

: Compos mentis

Kesan sakit

: Tampak sakit ringan

Kesan gizi

: Gizi Baik

Tanda vital
-

Tekanan darah

: 120/90 mmHg

Nadi

: 85 x/menit

Suhu

: 35,2C

Pernafasan

: 20 x/menit

STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephali, rambut di cat berwarna merah,
distribusi merata.

Wajah : Simetris, tidak pucat


Mata : Alis warna hitam, udem palpebra -/-, bulu mata berwarna hitam,
konjunctiva palpebra anemis -/-, sclera ikterik -/-, pupil bulat isokor, refleks
cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+
Hidung : Normosepti, pernafasan cuping (-), deviasi septum (-),
deformitas (-), sekret (-)
Telinga : Normotia, nyeri tekan tragus (-), nyeri tarik (-), serumen (-)
Mulut : Bibir simetris, sianosis (-), mukosa bibir basah, mukosa lidah merah
muda, tonsil T1-T1, kripta tidak melebar, detritus (-), faring tidak hiperemis,
oral higine
Leher
: KGBbaik
tidak teraba membesar, deviasi trakea (-)

STATUS GENERALIS
Thorax

Paru:
Inspeksi : Gerakan dada simetris kanan dan kiri
Palpasi
: Vocal fremitus simetris pada kedua lapang paru
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi
: Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-

Jantung:
Inspeksi : Pulsasi iktus cordis tidak terlihat jelas
Palpasi
: Iktus cordis teraba di ICS IV 1 cm medial dari linea midclavicularis sinistra,
thrill (-)
Perkusi : Batas atas jantung redup setinggi ICS 3 linea parasternal sinistra, batas kanan
jantung redup setinggi ICS 3-5 linea midclavicularis dextra, batas kiri jantung redup setinggi
ICS V 1 cm medial linea midclavicularis kiri.
Auskultasi
: S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

STATUS GENERALIS
Abdomen:

Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri tekan lepas (-), ballottement (-)
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)

Genitalia:
Tidak dilakukan

Ekstremitas:
Superior dan Inferior:
Inspeksi : Simetris, deformitas (-), edema (-)
Palpasi
: Akral hangat, tonus otot baik, edema (-)

STATUS LOKALIS
Regio mammae sinistra :
Inspeksi : Ukuran payudara tampak asimetris, tidak tampak
penebalan kulit, kemerahan (-), kulit kering (-), peau d orange (-),
papil mammae tampak sedikit retraksi, dan tidak ada sekret / darah.
Palpasi
: Teraba benjolan sebesar 3 x 2,5 cm, soliter,
berbatas tegas, permukaan tidak rata, tidak dapat digerakan,
terfiksasi dengan kulit, nyeri tekan (-)

Regio Axila sinistra

Inspeksi
: Terlihat massa 1x1 cm sebanyak 3 buah
Palpasi
: Teraba massa padat 1x1 cm, nyeri tekan (+), berbatas
tegas, dapat digerakan, permukaan rata berjumlah 3.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan
Nama test

18/6/15

Satuan

Nilai normal

Hasil
Hematologi
Leukosit

6.000

/ul

5.000 - 10.000

Eritrosit

4,10

juta/ul

4,2 - 5,4

Hemoglobin

12,7

g/dl

12 - 14

Hematokrit

38

37 - 42

Trombosit

334.000

ribu/ul

150.000 - 450.000

mg/dl

< 120

Kimia Darah

Gula Darah Sewaktu

84

Masa Pendarahan/BT

200

menit

Masa Pembekuan/CT

1130

menit

FOTO THORAX
Jantung dan Paru dalam batas normal
Tidak terlihat metastase ke paru

USG MAMMAE
Ukuran normal
Tampak lesi hypoekhoik heterogen batas tidak
tegas di jam 2 3, 1 cm dari areola dengan
ukuran sekitar 3,6 x 2,8 x 2,7 cm
Tak tampak jelas retraksi papilla
Kalsifikasi (-)
Axilla kiri tampak KGB multiple
Kesan : Abses mammae sinistra. DD :
malignancy proses

PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
Makroskopik : Jaringan coklat muda kenyal berlemak. Ukuran 5 x 4 x 3 cm
Mikroskopik : Sediaan dari Payudara kiri, terdiri atas massa tumor ganas
epithelial yang telah menginvasi stromal disekitarnya. Sel sel tumor
proliferatif, membentuk struktur Solid, Skirrus dengan banyak gambaran
cribiformis. Inti bulat hingga agak pleomorfik. Kromatin kasar. Mitosis dapat
ditemukan.
Kesimpulan
invasif

: Gambaran histologik sesuai dengan Karsinoma Mammae

DIAGNOSIS

CARCINOMA MAMMAE
SINISTRA

PENATALAKSANAAN
Modified Radical Mastektomi pada hari kamis, 25 Juni 2015 Pukul 12.00 WIB
Laporan Operasi

Posisi pasien supine, dilakukan tindakan Anestesi umum

Persiapan Instrumen dan alat-alat operasi

Marking daerah operasi

Tindakan Asepsis dengan Antiseptik

Medan operasi ditutup dengan duk steril berlubang

Insisi lapis demi lapis dan penghentian perdarahan dengan couter

Eksisi tumor

Pasang drainase subkutan

Jahit luka

Operasi selesai

Pemeriksaan
S

Keluhan
Keadaan umum

27 Juni 2015
Nyeri pada luka post-op jika bergerak. Belum BAB
sejak post-op

Sakit sedang

Tidak tampak sakit

Kesadaran

Compos mentis

Compos mentis

Tanda vital

TD 120/90 mmHg, Nadi 80 x/m, RR 20 TD 120/70 mmHg, Nadi 86 x/m, RR 20x/m, Suhu
x/m, Suhu 36,5oC

35,5oC

Normocephali

Normocephali

Mata

CA -/-, SI -/-, oedem -/-

CA -/-, SI -/-, oedem -/-

THT

Tak ada keluhan

Tidak ada keluhan

Paru

Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-

Kepala

Tanggal

26 Juni 2015
Luka Post-op masih terasa nyeri

Jantung
Abdomen

rhonki -/S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Datar, supel, nyeri tekan (-), nyeri tekan Datar, supel, nyeri tekan (-), nyeri tekan lepas (-),
lepas (-), bising usus (+), shifting dullness bising usus (+), shifting dullness (-), timpani
(-), timpani

Status lokalis

Pasien Post-op terpasang selang drainase Pasien Post-op terpasang selang drainase dan elastic

payudara

dan elastic perban.

perban.

Diagnosis

Post op

Post op

Ceftriaxone 2x1 gr

Ceftriaxone 2x1 gr

Ranitidine 2x50 mg

Ranitidine 2x50 mg

Ketorolak 3x30mg

Ketorolak 3x30mg

Terapi

PROGNOSIS
Prognosis pada pasien ini 65% sesuai dengan kriteria 5 years survival rate
Tingkat Penyebaran secara klinik

Ketahanan
tahun

Stadium I : Tumor kecil, terbatas pada payudara

85%

Stadium II : Tumor lebih besar, kelenjar terkena 65%


tetapi bebas dari sekitarnya
Stadium III : Kanker lanjut dan penyebaran ke 40%
kelenjar
Stadium IV : Tersebar di luar lokasi regional

10%

hidup

RESUME
Pasien wanita 60 tahun datang dengan benjolan sejak 3 bulan yang lalu,
benjolan dirasa menetap, tidak nyeri, perubahan kulit disangkal, nipple
discharge (-), puting susu sedikit retraksi, penggunaan terapi hormon (-),
riwayat penyakit keganasan sebelumnya (-). Hasil pemeriksaan fisik: Compos
mentis, Tampak sakit sedang, TD: 120/90, N: 85x/m, S: 35,2oC, RR: 20x/m,
Conjungtiva anemis (-), status generalis dalam batas normal, status lokalis:
payudara tampak asimetris, tidak tampak penebalan kulit, kemerahan (-),
kulit kering (-), peau d orange (-), papilla mammae tampak sedikit retraksi,
dan nipple discharge (-). Teraba benjolan sebesar 3 x 2,5cm, soliter,
berbatas tegas, permukaan tidak rata, dapat digerakan, terfiksasi dengan
kulit, nyeri tekan (-). Pemeriksaan laboratorium terdapat penurunan jumlah
eritrosit. Pemeriksaan USG payudara : Abses mammae sinistra. Pemeriksaan
Histopatologis : Sampel berasal dari jaringan tumor yang diambil sebelum
mastektomi, jaringan coklat muda kenyal berlemak ukuran 5 x 4 x 3 cm,
Gambaran histologis sesuai dengan Karsinoma Mammae invasive, NOS

PEMBAHASAN
keluhan adanya benjolan di payudara kiri sejak 3 bulan yang lalu,
benjolan dirasa tidak nyeri, menetap, dan sebesar telur puyuh
Umumnya benjolan yang terdapat pada payudara merupakan benjolan yang tidak nyeri.
Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit
atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah
di bawah kulit. Pada stadium invasive, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau
kulit di sekitarnya.

Pada pasien ini benjolan yang teraba tidak dapat digerakan


menandakan bahwa karsinoma yang terjadi sudah berada pada stadium
invasive, hal tersebut juga sesuai dengan hasil histopatologis yang
menunjukan gambaran yang karsinoma yang invasive.

Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD.
Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah FKUI. Kanker Payudara. Dalam : Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Bina Rupa Aksara ; 2009 ;

PEMBAHASAN
Pada hasil pemeriksaan fisik
ditemukan payudara asimetris dan
terdapat sedikit retraksi pada puting.
Benjolan yang melekat pada kulit atau puting
susu akan menyebabkan kulit atau puting susu
menjadi tertarik ke dalam (retraksi) yang mana
retraksi tersebut juga akan menyebabkan
payudara asimetris
Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah FKUI. Kanker Payudara. Dalam : Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Bina Rupa Aksara ; 2009 ;
Hal. 322-40.

PEMBAHASAN
Pasien pernah memiliki benjolan pada ketiak
kanan dan sudah dilakukan operasi pada
tahun 2012. Riwayat kehamilan normal, usia
saat melahirkan anak pertama 28 Tahun, dan
riwayat menyusui sampai anak berusia 2
tahun.
Berdasarkan riwayat penyakit dahulu pasien, pasien
memiliki beberapa faktor resiko yang memperkuat
kecenderungan pasien mengidap Ca Mammae
Sabiston D, Christopher D. Buku Ajar Bedah Bagian 2. Jakarta : EGC
"World Cancer Report".International Agency for Research on Cancer. 2008. Retrieved2011-02-26

PEMBAHASAN
Berdasarkan klasifikasi stadium TNM, pasien ini
termasuk kedalam :
T2 yang mana artinya diameter terbesar tumor masih sekitar
2-5cm.
N1 yang mana artinya terdapat metastasis pada kgb aksila
ipsilateral yang mobil
M0 yang artinya tidak ada metastasis jauh.

Berdasarkan klasifikasi TNM, maka stadium kanker


payudara yang dialami pasien adalah Stadium IIb
Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging
Manual, 6th ed. New York: Springer, 2002, p 228.

PEMBAHASAN
Pada pasien ini dilakukan operasi dengan jenis modified
radikal mastektomi
Terdapat pembesaran KGB aksila dan belum ada perluasan ke
daerah dinding dada, sehingga tidak memenuhi syarat dilakukannya
BCS dan tidak perlu dilakukan Radikal mastektomi.

Selain tindakan operatif dilanjutkan dengan terapi


adjuvant sesuai dengan indikasi dan keadaan pasien
menurut protokol penatalaksanaan kanker payudara
dari PERABOI

PEMBAHASAN
Prognosis pada pasien ini 65% sesuai dengan kriteria 5 years survival rate
Tingkat Penyebaran secara klinik

Ketahanan
tahun

Stadium I : Tumor kecil, terbatas pada payudara

85%

Stadium II : Tumor lebih besar, kelenjar terkena 65%


tetapi bebas dari sekitarnya
Stadium III : Kanker lanjut dan penyebaran ke 40%
kelenjar
Stadium IV : Tersebar di luar lokasi regional

10%

hidup

TINJAUAN PUSTAKA

EMBRIOLOGI
Pada minggu ke-5 atau 6 dalam waktu perkembangan
janin terbentuk dua band ventral dari ectoderm yang
menebal (milk line) pada embrio. Dua berkas lapisan
tebal ectoderm ini muncul pada dinding depan tubuh
dan terbentang dari aksila ke lipat paha.
pada embrio manusia hanya bagian-bagian kecil yang
dapat bertahan yaitu di daerah pectoral yang akhirnya
berkembang menjadi kelenjar mamma dewasa.

Payudara Aksesori (polymastia) atau Puting Aksesori


(polythelia) dapat terjadi di sepanjang garis susu ketika
regresi yang normal gagal

EMBRIOLOGI
A-D : stadium pembentukkan kelenjar dan
sistem duktus berasal dari epidermis.
Septa jaringan ikat berasal dari mesenkim
dermis. E : eversi putting menjelang
kelahiran.

ANATOMI

ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO


Etiologi pasti kanker payudara masih
belum dipahami dengan baik. Namun,
ada beberapa faktor risiko yang
meningkatkan kemungkinan kanker
payudara. Faktor-faktor risiko terbagi
menjadi dua, yaitu faktor risiko yang tidak
dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang
dapat dimodifikasi.

UNMODIFIED RISK
Jenis kelamin
Wanita 100 kali lebih mungkin untuk mendapatkan kanker payudara daripada pria

Usia
Kemungkinan untuk menjadi kanker payudara semakin meningkat seiring bertambahnya umur seorang wanita.

Kepadatan payudara
Wanita dengan jaringan payudara lebih padat mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara karena ada banyak sel yang
bisa menjadi kanker

Riwayat keluarga

Gen seperti BRCA1 dan BRCA2 yang dapat meningkatkan risiko pengembangan kedua payudara dan kanker ovarium. gen ini mungkin
diturunkan dari orang tua kepada anak mereka. Sebuah gen ketiga (TP53) juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Gen lain yang telah terlibat termasuk P53, P65 dan ATM.

Riwayat kanker payudara

Wanita yang telah menderita kanker payudara pada satu payudara sebelumnya lebih mungkin untuk mendapatkan kanker payudara
pada payudara lain atau payudara yang sama lagi.

Riwayat tumor jinak payudara sebelumnya


Biasanya benjolan jinak atau non-kanker pada payudara tidak menunjukkan kanker payudara. Namun, beberapa perubahan jinak
payudara mungkin mendahului kanker payudara. Ini termasuk hiperplasia atipikal duktal (sel yang tumbuh normal dalam saluran) dan
lobular carcinoma in situ (sel-sel abnormal di dalam lobus payudara).

Riwayat reproduksi dan menstruasi

Kanker payudara, terutama yang sensitif terhadap hormon, dirangsang untuk tumbuh dengan hormon estrogen pada wanita.
Meningkatnya paparan estrogen berhubungan dengan peningkatan risiko untuk berkembangnya kanker payudara, sedangkan
berkurangnya paparan justru memberikan efek protektif. Beberapa faktor yang meningkatkan jumlah siklus menstruasi seperti menarche
dini (sebelum usia 12 tahun), nuliparitas, dan menopause yang terlambat (di atas 55 tahun) berhubungan juga dengan peningkatan
risiko kanker. Diferensiasi akhir dari epitel payudara yang terjadi pada akhir kehamilan akan memberi efek protektif, sehingga semakin
tua umur seorang wanita melahirkan anak pertamanya, risiko kanker meningkat.
"World Cancer Report".International Agency for Research on Cancer. 2008. Retrieved2011-02-26

MODIFIED RISK
Obesitas
Mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih berisiko terkena kanker payudara.
Ini adalah hipotesis bahwa wanita ini mungkin memiliki tingkat estrogen yang lebih tinggi
dalam darah mereka.

Konsumsi Alkohol

Wanita yang mengkonsumsi jumlah alkohol yang tinggi lebih mungkin untuk mendapatkan
kanker payudara.

Paparan radiasi

Wanita yang telah terkena terapi radiasi untuk kanker sebelumnya berada pada risiko yang
lebih besar terkena kanker payudara.

Penggunaan Terapi penggantian hormon (HRT)


HRT dikaitkan dengan sedikit peningkatan risiko terkena kanker payudara. HRT Gabungan
dan HRT Estrogen dapat meningkatkan risiko kanker payudara, meskipun risikonya adalah
sedikit lebih tinggi dengan HRT gabungan
"World Cancer Report".International Agency for Research on Cancer. 2008. Retrieved2011-02-26

PATOFISIOLOGI
Pertumbuhan dan perkembangan
Carsinoma mammae berasal dari jaringan
epitel dan paling sering terjadi pada
sistem duktal, mula mula terjadi
hiperplasia sel sel dengan
perkembangan sel sel atipik. Sel - sel ini
akan berlanjut menjadi carsinoma insitu
dan menginvasi stroma

Price, Wilson Lorraine, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses Proses Penyakit, Edisi 6, Jakarta : EGC 2005

GEJALA KLINIS
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:

Benjolan pada payudara


Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema
hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau dorange), mengkerut, atau timbul ulkus pada payudara. Ulkus semakin lama akan
semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah.
Pendarahan pada puting susu.
Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul ulkus, atau bila sudah muncul metastase ke
tulang-tulang.
Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh
Keluarnya cairan (Nipple discharge)
Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. Keluhan di tempat lain
Keluhan di tempat lain yang berhubungan dengan metastasis
Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi bentuk, ukuran, dan simetris dari
kedua payudara, apakah terdapat edema
(peau dorange), retraksi kulit atau puting
susu, dan eritema

Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD

PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan palpasi pada payudara
apakah terdapat massa, termasuk
palpasi kelenjar limfe di aksila,
supraklavikula, dan parasternal.
Setiap massa yang teraba atau
suatu lymphadenopathy, harus
dinilai lokasinya, ukurannya,
konsistensinya, bentuk, mobilitas
atau fiksasinya.

Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Recommended (diharuskan)
USG payudara atau mamografi
Foto thorax
USG Abdomen (Hepar curiga metastase)

2. Optional (atas indikasi)


Bone Scanning atau Bone Survey (jika sitologi atau tanda klinis sangat mencurigai pada lesi > 5
cm)
CT scan
Pemeriksaan Sitologi (Fine Needle Aspiraton Biopsy)
Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologik curiga ganas. Pemeriksaan ini belum
merupakan Gold Standard. Bila mampu, dianjurkan untuk diperiksa triple diagnostic
Pemeriksaan Histopatologik (Gold Standard Diagnostic)

Laboratorium

Pemeriksaan Laboratorium rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan perkiraan
metastasis.
Albar, Z. A., Tjindarbumi, D., Ramli, M., Lukitto, P., Reksoprawiro, S., Handojo, D., & Achmad, D. (2004). Protokol PERABOI 2003. Perhimpunan Ahli Bedah
Onkologi Indonesia

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakan
berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang
dengan gold standard nya
pemeriksaan histopatologik.

KLASIFIKASI
. Non invasive carcinoma
Ductal carcinoma in situ
Lobular carcinoma in situ

Invasive carcinoma

Pagets disease dari papilla mammae


Invasive ductal carcinoma
Adenocarcinoma with productive fibrosis (scirrhous, simplex, NST) (80%)
Medullary carcinoma (4%)
Mucinous (colloid) carcinoma (2%)
Papillary carcinoma (2%)
Tubular carcinoma (2%)
Invasive lobular carcinoma

Albar, Z. A., Tjindarbumi, D., Ramli, M., Lukitto, P., Reksoprawiro, S., Handojo, D., & Achmad, D. (2004). Protokol
PERABOI 2003. Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia

KLASIFIKASI

KLASIFIKASI
Pada sistem TNM ini dinilai tiga faktor utama, yaitu :
Tumor itu sendiri. Seberapa besar ukuran tumornya dan dimana
lokasinya (T, Tumor)
Kelenjar getah bening di sekitar tumor. Apakah tumor telah menyebar
kekelenjar getah bening disekitarnya (N, Node)
Kemungkinan tumor telah menjalar ke organ lain (M, Metastasis)
Ketiga
faktor T, N, M dinilai baik secara klinis sebelum

dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan


pemeriksaan histopatologi (PA).

Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging Manual, 6th ed. New
York: Springer, 2002, p 228

TNM
T Ukuran Tumor Primer
Tx= tumor primer tidak dapat dinilai
T0= tidak terdapat tumor primer
Tis= karsinoma in situ
T1= ukuran terbesarnya<2 cm
T1a = >0,1 0,5 cm
T1b = 0,5 1 cm
T1c = 1 2 cm
T2= >2 5 cm
T3= > 5 cm
T4= Ukuran berapa pun dengan ekstensi ke dinding dada
T4a = ekstensi ke dinding dada
T4b = edema, ulcerasi, peau dorange
T4c = mencakup keduanya
T4d = Mastitis karsinomatosa

Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging Manual, 6th ed. New

TNM
N KGB regional

Nx= KGB regional tidak dapat dinilai


N0= tidak terdapat metastase KGB
N1= metastase ke KGB Axilla ipsilateral, mobil
N2= metastase ke KGB axilla ipsilateral, terfixir
N2a = metastase ke KGB axilla ipsilateral, terfixiratau melekat
ke struktur lain
N2b = metastase hanya pada KGB mammaria interna
N3= metastase KGB infraclavicula ipsilateral dgn/tanpa
metastase KGB axilla
N3a = metastase KGB infraclavicula ipsilateral
N3b = metastase KGB axilla dan mammaria interna
N3c= metastase ke KGB supraclavicula
Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging Manual, 6th ed. New
York: Springer, 2002, p 228

TNM

M Metastase
Mx= metastase jauh belum
dapat dinilai
M0= tidak terdapat
metastase jauh
M1= Terdapat metastase

Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging Manual, 6th ed. New

STAGE
Stage 0
Stage I
Stage IIA

Stage IIB

Stage IIIA

Stage IIIB

Stage IIIC
Stage IV

Tis
T1a
T0
T1a
T2
T2
T3
T0
T1a
T2
T3
T3
T4
T4
T4
Any T
Any T

N0
N0
N1
N1
N0
N1
N0
N2
N2
N2
N1
N2
N0
N1
N2
N3
Any N

M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M1

Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging Manual, 6th ed. New
York: Springer, 2002, p 228

PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan karsinoma
payudara adalah :

Untuk meningkatkan ketahanan hidup


Mencegah metastasis
Kosmetik
Mengembalikan kualitas hidup pasien
Menghilangkan gejala yang mengganggu
Clinical Practice Guidelines, Management of early breast cancer, National Breast
Cancer Center. 2001

PENATALAKSANAAN

BREAST CONSERVING SURGERY


Terapi standar untuk wanita dengan karsinoma mammae invasif
stadium I dan II.
Indikasi dari tindakan BCS
Besar tumor lebih dari 3cm
Pasien menginginkan payudaranya tetap dipertahankan.

Syarat-syarat untuk dilakukan BCS

Tumor tidak terletak di sentral


Tidak ada tanda keganasaan yang difus
Tumor tidak multiple,
Perkiraan kosmetik payudara cukup baik untuk kosmetik pasca BCS
Terdapat sarana radioterapi yang memadai
Pasien bersedia melakukan control rutin setelah pengobatan

SIMPLE MASTEKTOMI
Definisi
Tindakan pembedahan onkologis pada tumor jinak atau
ganas payudara dengan mengangkat seluruh jaringan
payudara yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim
payudara, areola dan puting susu serta kulit diatas
tumornya tanpa disertai diseksi kelenjar getah bening aksila
Indikasi
ipsilateral.
kanker payudara stadium 0 (in situ), dan tumor jinak
payudara yang mengenai seluruh jaringan payudara

MODIFIED RADIKAL
MASTEKTOMI
Modified Radical Mastectomy
Mempertahankan baik M. Pectoralis mayor dan M.
Pectoralis minor, dengan pengangkatan KGB
aksilla

Batasan anatomi

Batas anterior M. Latissimus dorsi pada bagian


lateral, garis tengah sternum pada bagian medial,
bagian inferiornya 2-3 cm dari lipatan inframammae dan bagian superiornya m. subclavia

RADICAL MASTEKTOMI
Definisi
Tindakan pembedahan onkologis pada tumorganas
payudara dengan mengangkat seluruh jaringan payudara
yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim payudara,
areola, puting susu dan kulit diatas tumornya disertai
diseksi kelenjar getah bening aksila ipsilateral serta otot
pektoralis mayor dan minor secara enbloc.

Indikasi

Pada kanker payudara yang mengalami perluasan ke


dinding dada (m. pectoralis mayor atau minor).

Protokol PERABOI 200

Protokol PERABOI 200

HORMONAL TERAPI
Macam terapi hormonal
Additive
Abiative

: pemberian tamoxifen
: bilateral oophorectoml (ovarektomi bilateral)

Dasar pemberian :
Pemeriksaan Reseptor
Status hormonal

ER + PR + ; ER + PR - ; ER PR +

Additive : Apabila :
ERPR +
ER+PR (menopause tanpa pemeriksaan ER & PR)

ERPR +

Abiasi : Apabila

Tanpa pemeriksaan reseptor


Premenopause
Menopause 1-5 tahun dengan efek estrogen (+)
Perjalanan penyakit slow growing & intermediateo growing

Protokol PERABOI 200

SCREENIN
G

DAFTAR PUSTAKA
Lemoine, Nigel Kirkham, Nicholas R. (2001).Progress in pathology.London: Greenwich Medical Media. p.52)
Moningkey, Shirley Ivonne, 2000. Epidemiologi Kanker Payudara. Medika; Januari 2000. Jakarta.
Pradana JA, Sukarya WA. Nilai diagostik pemeriksaan BAJAH dalam mediagnosis kanker payudara yang dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan
histopatologi di RSUD dr Soedarso Pontianak 2006-2010. 2011;2:42.
Anggorowati L. Faktor Risiko Kanker Payudara Wanita. 2013;8:2.
Sadler, TW. Embriologi Kedokteran Langman 7th . Jakarta: EGC, 2000; p371-3.
Anatomi Payudara. 2008. Available at : http://creasoft.wordpress.com/2015/01/25/anatomi-payudara . Accessed on 2015
Moore KL, Anne MP. Anatomis Klinis Dasar. Jakarta : Hipokrates ; 2002.
Sabiston D, Christopher D. Buku Ajar Bedah Bagian 2. Jakarta : EGC ; 1995.
American Cancer Society (September 13, 2007)."What Are the Key Statistics for Breast Cancer?" . Archived fromthe originalon January 5, 2008.
Retrieved 2008
"World Cancer Report" .International Agency for Research on Cancer . 2008. Retrieved2011-02-26
Sjamsuhidajat R, Jong W. Tumor Ganas Payudara. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC ; 2005 ; hal. 394-401.
Price, Wilson Lorraine, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses Proses Penyakit, Edisi 6, Jakarta : EGC 2005.
Schwartz. Principles Of Surgery Part 1. 7th edition. Jakarta : EGC ; 2000 ; pg. 533
Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD.
Albar, Z. A., Tjindarbumi, D., Ramli, M., Lukitto, P., Reksoprawiro, S., Handojo, D., & Achmad, D. (2004). Protokol PERABOI 2003. Perhimpunan
Ahli Bedah Onkologi Indonesia.
Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah FKUI. Kanker Payudara. Dalam : Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Bina Rupa Aksara ; 2009 ; Hal. 322-40.
Modified with permission from American Joint Committee on Cancer: AJCC Cancer Staging Manual, 6th ed. New York: Springer, 2002, p 228.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai