Anda di halaman 1dari 5

Kenali Bahaya & Tanda Gejala Diabetes Melitus

Apa itu Diabetes?


Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang
mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan
berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan
neurologis. (Barbara C. Long).
Penyebab Diabetes
1) Diabetes Mellitus tergantung insulin (DMTI)
a. Faktor keturunan : apabila orangtua menderita diabetes mellitus
maka anaknya akan beresiko terkena diabetes mellitus pula.
b. Faktor imunologi : apabila terdapat kelaianan antibody tubuh
menyerang jaringan tubuh yang sehat / normal.
.
c. Faktor lingkungan : faktor yang dapat memicu kerusakan sel
pancreas yang menghasilkan hormone insulin, seperti virus atau
zat berbahaya lainnya.
2) Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DMTTI)
Secara pasti penyebab dari DM tipe II ini belum diketahui, factor
genetic diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya
resistensi insulin. Faktor risiko yang berhubungan dengan proses
terjadinya DM tipe II, diantaranya adalah:
a. Usia ( berkurangnya kerja insulin terjadi pada usia 65 tahun)
b. Obesitas / kegemukan
c. Riwayat keluarga
d. Kelompok etnis
Tanda Gejala Umum
Gejala yang lazim terjadi, pada diabetes mellitus sebagai berikut :
Pada tahap awal sering ditemukan :
a. Poliuri (banyak kencing)
b. Polidipsi (banyak minum)
c. Polifagi (banyak makan)
d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang.
e. Mata kabur

Pemeriksaan penunjang
a. Tes Toleransi Glukosa
Tes toleransi glukosa oral merupakan pemeriksaan yang lebih
sensitif daripada tes toleransi glukosa intravena yang hanya
digunakan dalam situasi tertentu. Tes toleransi glukosa oral
dilakukan dengan pemberian larutan karbohidrat sederhana.
b. Pemeriksaan glukosa darah/hiperglikemia (puasa, 2 jam setelah
makan/post prandial/PP) dan setelah pemberian glukosa per-oral
(TTGO).
Komplikasi
1) Hipoglikemia (kadar gula darah yang abnormal rendah) terjadi
apabila kadar glukosa darah turun dibawah 50 mg/ dl.
2) Diabetes Ketoasidosis. Ada tiga gambaran klinik yang penting
pada diabetes ketoasidosis :
Dehidrasi / kehilangan banyak cairan tubuh
Kehilangan elektrolit
Asidosis
2) Syndrom Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik (SHHNK)
Merupakan keadaan hipergklikemia yang disertai perubahan
tingkat kesadaran b. Komplikasi Kronik
3) Retinopati Diabetik / gangguan penglihatan
Disebabkan oleh perubahan dalam pembuluh-pembuluh darah
kecil pada retina mata
4) Nefropati Diabetik / gangguan pada ginjal
Bila kadar gluoksa darah meninggi maka kerja ginjal akan semakin
berat dan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal itu sendiri.
5) Neuropati Diabetikum / gangguan pada syaraf
Penatalaksanaan
Manajemen Monitoring Mandiri Pasien Diabetes Mellitus
1. Perencanaan pola makan dan diet yang tepat
2. Kontrol kadar gula darah

Nilai yang diharapkan dari pengukuran tersebut adalah berada


pada rentang antara 70 s.d 120 mg/dl.
3. Olahraga dan latihan
Penderita diabetes disarankan untuk melakukan olahraga secara
teratur dengan cara bertahap sesuai dengan kemampuan.
4. Pengobatan yang teratur
Diabetis harus minum obat yang diberikan oleh dokter secara
teratur, dan

jangan

sampai

terlewatkan.

Selain

itu,

tidak

diperkenankan untuk menambah atau mengurangi dosis obat


tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
5. Pengukuran tekanan darah dan kadar kolesterol secara teratur
Diabetisi harus melakukan pengukuran tekanan darah secara
teratur guna untuk mengantisipasi terjadinya komplikasi stroke
akibat hipertensi. Begitu pula dengan kadar kolesterol yang tinggi
merupakan resiko tinggi terjadinya atherosklerosis.
6. Menghindari stress yang berlebihan
Stress dapat meningkatkan kadar gula darah dan tekanan darah.
7. Mengurangi resiko
Penderita Diabetes rentan untuk mengalami komplikasi berupa
luka atau borok yang sukar sembuh. Seringnya mereka mendapati
luka yang sukar sembuh pada daerah kaki, untuk itu perawatan
kaki yang teratur sangat diperlukan. Jaga kelembaban kulit
dengan menggunakan lotion yang tidak menimbulkan alergi.
Potong kuku secara teratur dan ratakan ujung kuku dengan
menggunakan kikir, jangan pernah memotong ujung kuku terlalu
dalam. Pilih alas kaki yang nyaman dan sesuai dengan bentuk
serta ukuran kaki. Pilih bahan sepatu yang lembut dan sol yang
tidak keras. Pakai sepatu tertutup jika hendak bepergian keluar
rumah. Waspada jika terdapat luka sekecil apapun, segera obati
dengan antiseptik.

Referensi
Bustan. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka
Cipta
Price.Sylvia

A.2005.Patofisiologi

Konsep

Klinis

Proses-Proses

Penyakit.Jakarta: EGC
Smeltzer.Suzanne

C.2002.Buku

Ajar

Keperawatan

Medikal

Bedah.Edisi 8.Vol 2.Jakarta:EGC


Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia 2006. pdf

Anda mungkin juga menyukai