Juni 2004
adhesi pada jaringan sub-endotel. Faktor von Willebranf akan mengikat glikoprotein I b
(GPIb) trombosit dan kemudian diikuti dengan ikatan antara vWF dengan GPIIb/IIIa,
shingga vWF berfungsi sebagai jembatan antara trombosit dengan jaringan subendotel.3,4,5
Timbulnya penyakit von Willebrand didasari atas mutasi dari vWF mengakibatkan
defisiensi atau defek antigen vWF dan aktivitas vWF ( ristocetin cofaktor), kemudian
diikuti oleh penurunan aktifitas koagulasi F VII (FVIII C), oleh karena ekspresi normal
dari F VIII C dalam sirkulasi bergantung pada kompleksitas F VIII C dengna vWF.
Gen untuk vWF berlokasi pada kromosom 12, dan penyakit ini diturunkan secara
autosomal, mempengaruhi baik pada laki-laki maupun perempuan.3
III. KLASIFIKASI
Tipe mutasi yang mempengaruhi lokus dari faktor von Willebrand merupakan dasar
klasifikasi dari penyakit von Willebrand. Berdasarkan konvensi International society of
Thrombosis and Hemostasis (ISTH), ada 3 tipe besar, kemudian tipe 2 masih terbagi lagi
dalam 6 subtipe yang berbeda.3,5,6
Tipe 1, angka kejadian berkisar 70%, ditandai oleh defisiensi ringan sampai sedang
jumlah (kuantitatif) dari faktor von Willebrand normal. Ada penurunan yang paralel dari
F VIII C dan penyakit bersifat dominan autosomal. 3,5,6,7
Tipe 2, angka kejaadian berkisar 15-30%, ditandai oleh abnormalitas yang kualitatif dari
faktor von Willebrand, tidak adanya multimer dengan berat molekul yang tinggi.
Penyakit ini diturunkan baik secara autosomal dominan maupun resesif. Tipe 2 lebih
lanjut dibagi kedalam 6 subtipe.3,5,6,7
a. Tipe 2A, ditandai oleh kehilangan berat molekul multimer yang besar. Multimer ini
dibutuhkan untuk adhesi platelet selama hemostasis primer
b. Tipe 2 B, ada peningkatan ikatan dari faktor von Willebrand pada platelet. Ini
mengakibatkan hiper-aggregable platelet. Ini penting dalam membedakan tipe ini,
oleh karena salah satu dari standard terapi yaitu dDAVP dapat berperanan dalam
meningkatkan agregasi platelet dan memperburuk trombositopenia. Berdasarkan
alasan ini, DDAVP merupakan kontraindikasi untuk tipe ini.
c. Tipe 2 C, dengan gejala klinis menyerupai tipe 2 A, tetapi pada tipe ini dapat dijumpai
adanya kelainan multimer pada analisa multimer, tidak dijumpai multimer besar
dalam plasma, dan terjadi komlpeks yang berbeda. Kelainan diturunkan secara resesif
d. Tipe 2 N, adanya mutasi yang terjadi menyebabkan gangguan interaksi antara F VIII
dengan vWF. Mutasi berada pada segmen N-terminal vWF sub unit yang
mengandung domain pengikatan F VIII. Pada penderitanya dijumpai penurunan F
VIII oleh karena instabilitas dari faktor tersebut tanpa adanya ikatan dengan vWF.
Secara klinis penderitanya sering diduga sebagai hemofilia A ringan.
Tipe 3, angka kejadian sekitar < 1 %, ditandai dengan defisiensi yang komplet defisiensi
dari vWF. Penyakit ini bersifat resesif autosomal, dan bentuk terberat diantara ke 3 tipe.
Multimers, antigen vWF, aktifitas vWF, dan F VIII C biasanya tidak terdeteksi. Waktu
perdarahan lebih dari 15 menit. Pada tipe 1 dan 3 kelainan vWF bersifat kuantitatif,
sedangkan tipe 2 bentuk kelainan vWF adalah kualitatif.
Klasifikasi penyakit von Willebrand berdasarkan abnormalitas laboratorium
Type 1
Type 2 A
Type 2 B
Type 2 C
Transmisi genetik
Dominan aut.
Dominan aut.
Dominan aut.
Resesif aut
Waktu perdarahan Memanjang/N Memanjang
Memanjang
Memanjang
V III : C
Menurun/N
Menurun/N
Menurun/N
N
vWF
Menurun
Menurun/N
Menurun/N
N
vWF:Rag
Rendah
Rendah atau N
Rendah atau N
N
Ristocetin
Menurun
Sangat menurun Menurun/N
Menurun
Cofactor
RIPA
Menurun/N
Tdk ada atau Meningkat
Sangat
sangat menurun
menurun
Struktur multimer normal
Tdk
ada Tdk
ada Tdk
ada
dlm plasma &
multimer besar multimer besar multimer
platelet
& intermediat
besar
Type 3
Resesif aut.
Memanjang
Sangat menurun
Tdk ada
Rendah
Tdk ada
Tdk ada
bervariasi
Pada generasi I menerangkan seorang suami (John) mempunyai vWD ringan dengan istri
(Mary) normal, pada generasi kedua menerangkan bahwa ada 50% kesempatan setiap
anak-anak john dan Mary lahir mempunyai gen vWD. Pada diagram diperlihatkan ada 1
dari 2 anak perempuan (Ann) dan 1 dari 2 anak laki-laki (Peter) yang menerima defek
gen. Keduanya menderita tipe 1 vWD. Pada generasi 3 anak perempuan dengan vWD
(Ann) menikah dengan laki-laki normal (Charles). Anak mereka mempunyai 50%
kesempatan yang sama untuk mendapatkan penyakit. Pada diagram memperlihatkan
seorang anak perempuan (Julia) menderita vWD. Anak laki-laki yang menderita vWD
(Peter) menikah dengan perempuan (Isabel) yang juga carier kromosom 12 abnormal.
Anak-anak mereka mempunyai 25% kesempatan normal (Claire), 50% menderita tipe 1
(Helen & David), dan 25% tipe 3 (Robert).8
V. MANIFESTASI KLINIK
Berat ringannya gejala klinis yang ditimbulkan sangat bervariasi, kadang kala secara
klinis sangat sulit dibedakan dengan hemofilia. Pada hemofilia, kadar faktor koagulasi
yang menurun, stabil dari waktu ke waktu, berbeda dengan penyakit von Willebrand
kadar faktor koagulasinya bervariasi dari waktu ke waktu. Ada suatu periode dimana
penderita bebas dari gejala klinis yang ditimbulkannya tetapi tiba-tiba muncul kemudian
pada suatu periode lain dengan perdarahan berulang.2
Perdarahan timbul pada kulit dan daerah mukosa berbentuk epistaksis, menorhagia,
perdarahan gusi atau bahkan perdarahan traktus digestivus, bentuknya lebih
menggambarkan adanya kelainan trmbosit dari pada kelainan faktor VIII.2,3
Perdarahan cukup serius lebih sering terjadi setelah dipicu trauma atau sesudah tindakan
pembedahan, Jarang terjadi perdarahan spontan yang serius kecuali pada tipe 3, dimana
perdarahan dapat terjadi tanpa sebab yang jelas. Variasi berat ringannya perdarahan tidak
hanya berbeda pada masing-masing individu tetapi seringkali bervariasi dalam diri
individu itu sendiri dari waktu ke waktu. Wanita dengan penyakit von Willebrand yang
mengalami perdarahan saat melahirkan anak pertama dapat mengalami perdarahan yang
tak berarti pada saat melahirkan anak berikutnya, demikian pula sebaliknya dapat
terjadi.2,3,9
Golongan darah juga dapat mempengaruhi gejala yang ditimbulkan oleh penyakit von
Wilebran. Penderita dengan golongan darah O seringkali mempunyai vWF lebih rendah
daripada golongan darah lain, sehingga gejala yang ditimbulkan penderita dengan
golongan darah O akan lebih serius dibanding dengan golongan darah yang lain.2
Inkonsistensi dari gejala klinis dan hasil tes laboratorium yang tidak spesifik
menyebabkan timbulnya kesulitan untuk mendiagnosis penyakit ini.2
VI. TES LABORATORIUM
Tes laboratorium sulit dipakai sebagai dasar untuk mendiagnosis adanya penyakit von
Willebrand, oleh karena hasil tes tidak spesifik akibat adanya variasi tipe dan gejala yang
fluktuatif dari penyakit. Perlu pengulangan tes laboratorium dan pencatatn hasil tes yang
didata dengan baik dari waktu ke waktu. Tes-tes yang dianjurkan berupa tes saring
meliputi masa perdarahan, jumlah trmbosit, dan tes APTT (activated partial
thromboplastin time), tes khusus berupa tes vWF ; Ag, Ristocetin Cofactor Activity
(vWF:Rco), F VIII Coagulant Activity (F III :C). Untuk membedakan sub tipe dari
penyakit von Willebrand dilakukan tes Ristocetin-Induced Platelet Aggregation (RIPA),
analisis multimer plasma dan DNA.2,5
1. Masa perdarahan (Bleeding Time)
Pada penyakit von Willebrand masa perdarahan umumnya memanjang walau pada
beberapa kasus dapat normal. Tes ini tidak spesifik karena akan memanjang juga pada
semua kelainan trombosit dan vaskuler
2. APTT (activated Partial Thromboplastin Time)
Tes ini akan memanjang bila terdapat penurunan F VIII. Pada penyakit von
Willebrand, timbul kelainan secara kuantitatif/kualitatif vWF sehingga fungsi sebagai
carier protein terhadap F VIII tidak optimal yang akan memberikan hasil APTT yang
memanjang. Beberapa tipe penyakit von Willebrand yang memberikan hasil APTT
normal, hal ini bergantung kadar F VIII yang diangkut oleh vWF.
3. Jumlah trombosit
Pemeriksaan ini harus dimasukkan sebagai tes saring. Trombosit akan berkurang pada
tipe 2B, terutama pada saat kehamilan atau pembedahan. Tipe lain tidak mengalami
perubahan jumlah trombositnya.
4. vWF;Ag
Tes ini dasarnya adalah dengan cara imunologik (EIA, RIA atau Laurel). Pada cara
Laurel, plasma di elektroforesis pada agarose yang mengandung anti-vWF antibody.
Kadar vWF;Ag menurun pada penderita dengan defek kuntitatif, hasilnya normal
pada kelainan tipe 2
5. vWF; Rco
Ristocetin adalah suatu antibiotika yang mempromosi interaksi antara vWF dan GPIb
trombosit. Bila ristocetin ditambahkan pada suspensi trombosit normal yang telah
difiksasi plasma pasien, maka derajad aglutinasi yang terjadi tergantung dari adanya
vWF. Adanya aglutinasi dapat dideteksi secara visual biasa atau dengan agregometer.
6. F VIII:C
Tes ini didasarkan pada tes APTT atau dengan cara khromogenik. Dasarnya adalah
pembentukan F Xa. Karena F VIII sekresi dan waktu paruhnya dari vWF maka hasil
tes ini biasanya paralel dengan tes vWF;Ag.
7. RIPA
Tes ini didasarkan pada konsentrasi vWF dan afinitasnya terhadap GPIb. Ristocetin
dengan berbagai konsentrasi akan ditambahkan pada plasma kaya trombosit dan
dilihat derajad agregasi yang terjadi menggunakan agregometer. Pada tipe 3 hasilnya
tak terdeteksi, hasil rendah dijumpai pada tipe 2 A dan 2 M.
8. Analisis multimer vWF
Tes ini berguna untuk menentukan tipe/subtipe penyakit von Willebrand. Analisis
dapat dilakukan dengan menggunakan tehnik elektroforesis dengan SDS (sodium
dodecyl sulphat polyacrylamide).
9. Analisis DNA
Analisis secara langsung pada DNA akan memberikan gambaran lebih jelas tentang
berbagai bentuk varian dari penyakit von Willebrand
V. DIAGNOSIS BANDING
Jika penderita dengan waktu perdarahan memanjang, harus membedakan penyakit von
Willebrand dari penyakit-penyakit dengan platelet kualitatif lain (lihat tabel )
Aquired qualitative disordes menunjukkan onset dari tendensi perdarahan. Penyakit
platelet intrinsik kongenital ditandai dengan adanya riwayat dalam keluarga dan waktu
perdarahan yang memanjang. Penyakit von Willebrand ditegakkan bila didapatkan tes
vWF yang abnormal dan hasil aggregasi platelet yang normal.
Jika penderita dengan tes APTT memanjang, tes faktor VIII:C akan membedakan
penyakit von Willebrand dari semua penyakit akibat APTT memanjang kecuali hemofilia
(lihat tabel). Hemofilia didiagnosis jika faktor VIII:C menurun, tetapi semua tes vWF
(antigen factor VIII, aktivitas cofactor ristocetin) normal