Menghitung Dosis Obat PDF
Menghitung Dosis Obat PDF
Obat untuk anak biasanya dihitung menurut berat badan. Ada yang dihitung kebutuhan
sehari dibagi 3 dosis, ada yang dihitung per kali, lalu diberikan tiga dosis. Sayangnya
kemasan obat sering tidak seragam. Kapsul A dan B dari obat yang sama berisi dosis yang
lain. Satu sendok dapat berisi miligram obat yang berbeda.
Penurun demam
Obat standar biasanya parasetamol (generik) yang dijual dengan nama dagang Tempra,
Panadol, Sanmol, Bodrexin dll. Dosis parasetamol adalah 10-15 mg/kgBB/kali. Misalnya
anak dengan berat badan 10 kg memerlukan parasetamol 100-150 mg setiap kali
pemberian. Sayangnya, takaran parasetamol berbeda-beda. Satu sendok 5 ml dapat berisi
parasetamol 125 mg, 160 mg, atau 250 mg (bentuk Forte). Setiap 0,1 ml drops berisi
parasetamol 10 mg.
Masa kerja parasetamol agak pendek, sehingga sering memerlukan 4 kali pemberian/hari.
Parasetamol tidak merangsang lambung, tetapi pemberian terlalu banyak dan terlalu lama
menyebabkan gangguan fungsi hati.
Obat standar lain misalnya ibuprofen (Proris). Dosis adalah 10 mg/kgBB/kali. Setiap
sendok obat 5 ml dari Proris Suspensi berisi 100 mg, sedangkan Proris Forte berisi 200 mg.
Proris sebaiknya diberikan setelah makan untuk menghindari iritasi lambung.
Obat pilek
Yang paling sering adalah pseudo-ephedrin, misalnya Alco, Actifed, Neo-Triaminic.
Kemasan dalam bentuk drops memudahkan pemberian untuk anak kecil. Untuk bayi
kurang dari 1 tahun diberikan 0,2-0,4 ml setiap kali, boleh diulang 3 kali sehari. Obat ini
menyebabkan mengantuk.
Obat batuk
Obat batuk hitam masih menjadi standar. Boleh diberikan. Selain itu sering digunakan
Bisolvon atau Mucopect untuk mengencerkan lendir.
Obat diare
Sebenarnya sebagian besar diare disebabkan oleh virus dan akan sembuh sendiri dalam 3-4
hari. Obat terpenting adalah menjaga agar tidak terjadi kekurangan cairan tubuh. Pemberian
larutan gula-garam merupakan hal paling penting. Pedialyte merupakan cairan gula-garam
yang komposisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak. Berikan sebanyak jumlah
feses yang keluar, kira-kira 30-50 cc setiapo mencret. Bila menggunakan oralit, harus di
encerkan karena komposisi oralit dirancang untuk orang dewasa. Oralit untuk 200 ml
diencerkan sampai 300 ml.
Takaran obat sering menyusahkan.
Drops. Sering digunakan untuk memberikan obat berbentuk cair untuk bayi. Ada pipet
dengan ukuran, misalnya 0,4 ml; 0,3 ml. Ada pula pipet yang digunakan untuk menghtung
tetesan, misalnya 3 x 10 tetes. Obat berbentuk tetesan jangan diberikan langsung ke mulut
bayi karena bisa kelebihan bila obat menetes dengan cepat.Pipet juga jangan langsung,
karena pipet menjadi kotor bila tersentuh mulut.
Sendok obat. Satu sendok the dimaksudkan sama dengan satu sendok obat, yang berkuran
5 ml. Biasanya ada gars di tengah menunjukkan 2,5 ml. Satu sendok makan artinya 15 ml.
Puyer. Dokter di Indonesia masih suka memberi puyer. Biasakan untuk meminta copy
resep sehingga kita tahu apa yang diberikan kepada bayi. Buka puyer dan tuangkan isinya
ke dalam sendok kecil. Lalu berikan air, di aduk dengan sendok kecil lain sampai larut.
Pemberian puyer agak repot karena seringkali rasanya pahit, obat sulit larut dan lain-lain.
Puyer yang terkena udara sering menjadi basah karena sifatnya menarik air, jangan
digunakan lagi.
PENENTUAN DOSIS OBAT
AWAS OVER D0SIS !
DOSIS OBAT
Teori Y, dosis obat diukur dr Miligram per Kilogram berat badan pasien (mg/kg).
Contoh :
INH (isoniazid) obat TBC (tuberculosis) diberikan kpd anak dgn dosis antara 5-10 mg.
Bila berat badan anak 10 kg, maka dosisY berkisar 50-100 mg, atau bisa diambil dosis
tengahY 75 mg.
Pd praktikY, dosis jg ditentukan brdasarkn pertimbangan :
Usia, Kondisi pasien, Riwayat kesehatan pasien & keluargaY, AdaY obat penyerta, dll.
KETERBATASAN & KESALAHAN TAKARAN
Hal ini biasa terjadi pd jenis obat cair/sirup.
Disebabkan krn tdk ada ukuran tepat pd alat penakar atau
pemahaman singkatan takaran dosis
yg salah serta pemahaman satuan ukuran dosis yg kurang.
Contoh :
1. Sirup mesti diminum 3 x sehari 0,5 cc.
Namun dlm pipet takaran tdk trcantum ukuran tsb.
Atau dipipet yg tertulis malah 2,5 ml & 5 ml
2. Obat diminum 1,5 sdt.
Yg salah, "sdt" diartikan sbg "sendok teh",
padahal yg dimaksud adlh "sendok takar".
Walhasil yg trjadi adlh, obat ditakar dgn sendok teh.
Obat untuk anak biasanya dihitung menurut berat badan. Ada yang
dihitung kebutuhan sehari dibagi 3 dosis, ada yang dihitung per kali,
lalu diberikan tiga dosis. Sayangnya ekmasan obat sering tidak seragam.
Kapsul A dan B dari obat yang sama berisi dosis yang lain. Satu sendok
dapat berisi miligram obat yang berbeda.
Penurun demam
Obat standar biasanya parasetamol (generik) yang dijual dengan nama dagang Tempra,
Panadol, Sanmol, Bodrexin dll. Dosis parasetamol adalah 10-15 mg/kgBB/kali. Misalnya
anak dengan berat badan 10 kg memerlukan parasetamol 100-150 mg setiap kali
pemberian. Sayangnya, takaran parasetamol berbeda-beda. Satu sendok 5 ml dapat berisi
parasetamol 125 mg, 160 mg, atau 250 mg (bentuk Forte). Setiap 0,1 ml drops berisi
parasetamol 10 mg.
Masa kerja parasetamol agak pendek, sehingga sering memerlukan 4 kali pemberian/hari.
Parasetamol tidak merangsang lambung, tetapi pemberian terlalu banyak dan terlalu lama
menyebabkan gangguan fungsi hati.
Obat standar lain misalnya ibuprofen (Proris). Dosis adalah 10 mg/kgBB/kali. Setiap
sendok obat 5 ml dari Proris Suspensi berisi 100 mg, sedangkan Proris Forte berisi 200 mg.
Proris sebaiknya diberikan setelah makan untuk menghindari iritasi lambung.
Obat pilek
Yang paling sering adalah pseudo-ephedrin, misalnya Alco, Actifed, Neo-Triaminic.
Kemasan dalam bentuk drops memudahkan pemberian untuk anak kecil. Untuk bayi
kurang dari 1 tahun diberikan 0,2-0,4 ml setiap kali, boleh diulang 3 kali sehari. Obat ini
menyebabkan mengantuk.
Obat batuk
Obat batuk hitam masih menjadi standar. Boleh diberikan. Selain itu sering digunakan
Bisolvon atau Mucopect untuk mengencerkan lendir.
Obat diare
Sebenarnya sebagian besar diare disebabkan oleh virus dan akan sembuh sendiri dalam 3-4
hari. Obat terpenting adalah menjaga agar tidak terjadi kekurangan cairan tubuh. Pemberian
larutan gula-garam merupakan hal paling penting. Pedialyte merupakan cairan gula-garam
yang komposisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak. Berikan sebanyak jumlah
feses yang keluar, kira-kira 30-50 cc setiapo mencret. Bila menggunakan oralit, harus di
encerkan karena komposisi oralit dirancang untuk orang dewasa. Oralit untuk 200 ml
diencerkan sampai 300 ml.
DEWASA
ANAK
DEWASA
ANAK
DEWASA
Pemakaian : 3- 4 x / hari
Sediaan : Inj 24 mg/ml amp 10 ml, Tab 200 mg
TEOFILIN
Dosis :
DEWASA
ANAK
ANAK: unknown
Pemakaian : 3 x / hari
Sediaan : BRONEX Tab 8 mg, BISOLVON Inj 2mg/ml, Eliksir 4 mg/5 ml, Kapsul 8 mg,
Syrup 10mg/5 ml
ASETILSISTEIN
Dosis :
Pemakaian : 3 x / hari
Sediaan : Fluimucil Granula 200 mg/kantong, Kapsul 200 mg, Tablet Eff. 600 mg,
Fluimucil Pediatric Granula 100 mg /kantong
KARBOSISTEIN
Dosis :
ANAK
ANAK: unknown
Pemakaian : 3 x / hari
Sediaan : Syrup 15 mg/ml, Tab 30 mg, MUCOS Syrup 30 mg/ml
ANALGETIK ANTIPIRETIK
4. Golongan obat : PARA AMINO FENOL
PARACETAMOL
Dosis :
DEWASA
ANAK
DEWASA
DEWASA
ANTI INFLAMASI
- Dosis lazim th/ = 1,2 1,8 g/hari
- Dosis max = 2,4 gram / hari (terbagi dlm 3 4 dosis)
ANALGETIK
- Dosis lazim th/ = 0,6 1,2 g / hari (terbagi dlm 3 4 dosis)
DEWASA
Pemakaian : 3 4 x / hari
Sediaan : NALFON Kapsul 300 mg, KapTab Ss. 600 mg
NATRIUM DIKLOFENAK
Dosis :
DEWASA
ANAK
Dosis :
Pemakaian : 2 4 x / hari
Sediaan : Kapsul 25 mg
ANTIHISTAMIN
7. Golongan obat : ANTI HISTAMIN (AH-1)
KLORFENIRAMIN MALEAT ( CTM )
Dosis :
DEWASA
ANAK
DEWASA: 25 50 mg
ANAK: 5 mg/kgBB/hari
Pemakaian : 3 x / hari
Sediaan : Inj 10 mg/ml, Syrup 12,5 mg/5 ml
DEKSKLORFENIRAMIN MALEAT
Dosis :
DEWASA: 2 mg
ANAK
- 2 6 thn : 0,5 mg
- 6 12 thn : 1 mg
Pemakaian : 3 4 x / hari
Sediaan : POLARAMINE Tab 2 mg, Syrup 2 mg/5 ml
8. Golongan obat : ANTI HISTAMIN (AH-1) NON SEDATIF
LORATADIN
Dosis :
DEWASA: 10 mg / hari
ANAK
DEWASA: 10 mg/hari
Pemakaian : 1 x / hari
Sediaan : PROALERT Syrup 5 mg/5 ml, Tab 10 mg
TERFENADIN
Dosis :
ANAK
- 3 6 thn : 15 mg 2x / hari
- 6 12 thn : 30 mg 2x / hari
Pemakaian : 1 2 x / hari
Sediaan : NADANE Tab 60 mg, Tab Forte 120 mg, Suspensi 30 mg / 5 ml
9. Golongan obat : ANTI HISTAMIN (AH-2)
SIMETIDIN
Dosis :
DEWASA
Pemakaian : 2 x / hari
Sediaan : Tab 200 mg
RANITIDIN
Dosis :
Pemakaian : 2 x / hari
Sediaan : Tab 150 mg, ZANTADIN Tab 300 mg
FAMOTIDIN
Dosis :
DEWASA: 20 40 mg
DEWASA
ANAK
KLARITROMISIN
Dosis :
DEWASA
ANAK
ANAK
Inj 276 mg/vial, Dry Syrup 600 mg/15 ml, 900 mg/22,5 ml
11. Golongan obat : KUINOLON
SIPROFLOKSASIN
Dosis :
DEWASA
Pemakaian : 2x / hari
Sediaan : Tab 250 mg, 500 mg
ASAM NALIDIKSAT
Dosis :
DEWASA
ANAK
Dosis :
Pemakaian : 2 x / hari
Sediaan : Kapsul 250 mg, 500 mg
DOKSISIKLIN
Dosis :
DEWASA
- 100-200 mg
- Acne : 50 mg/hari selama 6-12 minggu
Pemakaian : 1 x / hari
Sediaan : Kapsul 100 mg
OKSITETRASIKLIN
Dosis :
Pemakaian : 2x / hari
Sediaan : Inj 50 mg/vial, Salep Mata 1%,
Salep 3% @ tube 5 gr
13. Golongan obat : PENISILIN (a.c)
AMPISILIN
Dosis :
DEWASA
Pemakaian : 3 x / hari
Sediaan : Kapsul 250 mg, KapTab 500 mg,
Dry Syrup 125 mg/5 ml, 250 mg/ 5 ml
FENOKSIMETIL PENISILIN ( Penc-V)
Dosis :
ANAK
DEWASA
ANAK
DEWASA
- 500 mg
- 50 mg/kgBB/hari
Pemakaian : 4 x / hari
Sediaan : Kapsul 250 mg, Suspensi 125 mg/5 ml (60 ml)
TIAMFENIKOL
Dosis :
Pemakaian : 4 x / hari
Sediaan : Kapsul 250 mg, 500 mg
AMUBISID
16. Golongan obat : METRONIDAZOL
METRONIDAZOL
Dosis :
ANAK
Kuliah Ibu Mae Sri Hartati Wahyuningsih tgl 6 dan 7 September 2004
Sebagai calon dokter, kuliah farmasi kali ini bertujuan agar kita dapat memahami
pengetahuan obat sebagai penunjang keberhasilan penatalaksanaan kesehatan. Materi yang
akan dibahas meliputi batasan obat, kategori obat, derivate obat, dosis obat, dan cara
pemberian obat.
I. BATASAN OBAT
Sebagai bahan kimia, obat identik dengan racun. Yang membedakan adalah cara pemberian
dan dosisnya. Bila indeks terapinya sempit, seperti digoksin dan xantine, tingkat
toksisitasnya akan semakin tinggi.
Berdasarkan Permenkes RI No. 242/1990, OBAT JADI: merupakan sediaan atau paduan
bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi/menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
Kegunaan obat, antara lain:
Diagnosis
Contohnya barium sulfat (BaSO4) yang digunakan sebagai cairan kontras dalam
pemeriksaan radiology untuk melihat fungsi organ tertentu.
Pencegahan
1. MENURUT UU FARMASI
Obat Bebas
Obat ini dijual bebas biasanya bertanda lingkaran hijau.
Obat Bebas Terbatas
Tandanya lingkaran biru, jenis ini dapat diperoleh tanpa resep dokter namun ada
pembatasan aturan minum yang biasanya dicantumin di kemasan. Contohnya: antimo,
procold,dll.
Obat Keras
Harus dengan resep dokter, bertanda lingkaran merah dengan huruf K di tengahnya.
Obat Narkotika
Kemasannya bertanda lingkaran putih dengan palang merah di tengahnya.
Adalah sejumlah obat dalam satuan berat/isi/ unit yang memberikan efek terapetik
pada penderita dewasa.
MACAM-MACAM DOSIS
~ dosis lazim adalah dosis yang biasa diberikan untuk suatu obat.
~ dosis terapeutik adalah range dosis yang masih aman untuk terapi.
:
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DOSIS
1. FAKTOR OBAT:
KATEGORI ANAK:
Anak premature : lahir kurang 35 minggu
Anak baru lahir : Neonatus s/d 28 hari
Bayi : infant s/d 1 tahun
Balita : 1-5 tahun
Anak : 6-12 tahun
Catatan: Perhitungan dosis menggunakan dasar perbandingan dengan dosis dewasa punya
kelemahan sbb.
Perhitungan dosis menggunakan dasar perbandingan dengan dosis dewasa punya
kelemahan sbb.
Umur-Tidak tepat (variasi BB & LPT)
BB -Tidak dapat bagi semua obat
LPT Tidak praktis
DOSIS OBAT UNTUK OBESITAS
Definisis obesitas adalah berat badan > 20% BB ideal, akibatnya ada perbedaan komposisi
komponen tubuh dengan BB normal.
Menurut Rische, BB ideal = (T-100) x 0,9 (Kg) ; T = Tinggi (cm)
Jadi, obat itu bisa BERMANFAAT, jika dipakai sesuai indikasinya (tujuan
spesifik dari efek obat), sesuai dosisnya dan mempertimbangkan efek samping
obat terhadap kondisi fisik organ dari setiap pasien. Dokterpun butuh waktu
yang panjang, kuliah selama 6-7 tahun agar bisa memakai obat untuk kebaikan
dan kesembuhan penyakit pasien. Dan, obat akan SANGAT BERBAHAYA jika
dipakai oleh para remaja dan orang-orang yang tidak memahami obat.
Adiksi/Ketergantungan
Orang akan mengalami ketergantungan jika minum obat dalam jangka waktu
tertentu. Butuh ratusan batang rokok dan puluhan gelas kopi serta waktu yang
lama untuk membuat seseorang ketagihan terhadap rokok dan kopi. Narkoba?
Hanya butuh beberapa tablet! Bahkan narkoba generasi baru memiliki efek
adiksi yang sangat kuat. Hanya minum sekali atau dua kali sudah langsung
ketagihan. Jika sudah ketagihan orang akan sulit untuk keluar. Coba lihat,
peringatan bahaya apapun yang ditulis dibungkus rokok, orang tetap membeli
rokok dan tetap asyik merokok!
Ketergantungan fisik dan psikis
Peningkatan dosis
Gejala putus obat
Over dosis
Ketergantungan Fisik
Zat obat ini dianggap oleh tubuh sebagai salah satu unsur yang harus ada,
disamping hormon, enzym, oksigen dan zat makanan. Tanpa adanya obat ini
dalam darah, sistem organ-organ tubuh menjadi kacau balau.
Ketergantungan Psikis
Memori otak penderita terhadap obat sangat dominan. Setiap hari yang
dipikirkan lebih dahulu adalah obat. Tidak ada lagi sekolah, pekerjaan, cita-cita
bahkan masa depan. Sahabat, pacar, keluarga bahkan orang tua tidak lagi
penting. Yang paling penting adalah obat!
Peningkatan Dosis
Untuk menimbulkan efek yang diinginkan (halusinasi, mimpi indah, bayangan
indah) penderita membutuhkan sejumlah dosis. Dosis ini akan meningkat terus,
2 butir obat, 4 tablet akhirnya belasan tablet harus diminum. Yang berbahaya
adalah jika peningkatan dosis ini mendekati atau mencapai DOSIS LETHAL! Ini
tidak disadari oleh penderita.
Gejala Putus Obat
Penderita akan mengalami kondisi ini jika obat menghilang dalam darah dan
penderita tidak mendapatkan obat. Gejala yang muncul adalah unjuk rasa dari
setiap organ. Sakit kepala, mual-muntah-bahkan mencret tidak terkendali. Sesak
nafas, berdebar-debar. Nyeri hebat disetiap titik ditubuhnya. Gelisah, ketakutan
dan sulit tidur.
Anehnya sakit yang ribuan volt ini langsung lenyap begitu penderita
mendapatkan obat. Gejala putus obat adalah pengalaman yang menakutkan
bagi penderita. Ini menjadi satu alasan penderita melakukan apa saja hanya
untuk mendapatkan obat, untuk menghindarkan dirinya dari gejala putus obat.
Setiap pemakai obat kronis pasti pernah mengalami episode ini.
Over Dosis
Para pengguna Narkoba yang kronis sesungguhnya berada sangat dekat dengan
area ini. Over dosis sering kali terjadi dan ini tidak disadari oleh penderita.
Peningkatan dosis yang terjadi secara perlahan-lahan atau mencoba memakai
jenis narkoba edisi baru dengan dosis yang biasa dipakai. Padahal setiap obat
dosisnya tidak sama. Efeknya bisa berbeda. Dalam dosis toksik (over dosis) obatobatan ini menekan pusat nafas di otak. Kematian terjadi oleh karena depresi
pusat pernafasan. Pemberian oksigen atau nafas buatan dalam kondisi emergensi
tidak akan menolong, sebab masalahnya ada di pusat pernafasan di otak, bukan
diparu-parunya. Jika tidak diobati, semua pemakai narkoba akan FINISH dan
game over dititik ini.
Efek Buruk dan Komplikasi Narkoba
Gangguan/kegagalan hati
Gangguan/kegagalan ginjal
HIV-AIDS
Pemakaian jarum suntik bergantian, tidak steril
Hepatitis
Cita-cita dan masa depan anak hilang
Keracunan DEFINISI
KERACUNAN ASETAMINOFEN
Lebih dari 100 jenis produk yang mengandung asetaminofen bisa dibeli secara bebas, tanpa
resep dokter. Sediaan untuk anak-anak tersedia dalam bentuk sirup, tablet dan kapsul.
Asetaminofen bisa ditemukan dalam beberapa obat berikut:
Tylenol
Anacin-3
Liquiprin
Panadol
Tempra.
Kandungan asetaminofenn dalam beberapa jenis sediaan obat dan kekuatannya:
Supositoria (tablet/kapsul yang dimasukkan ke dalam anus atau vagina) : 120 mg, 125 mg,
300 mg, 600 mg
- Tablet kunyah : 80 mg
- Kekuatan normal : 325 mg
- Kekuatan ekstra : 500 mg
- Elixir: 325 mg/sendok teh, 160 mg/sendok teh, 120 mg/ sendok teh
Prognosis tergantung kepada jumlah asetaminofen yang tertelan dan tindakan pengobatan.
Jika pengobatan dimulai dalam waktu 8 jam setelah keracunan, atau dosis yang tertelan
masih dibawah dosis racun, maka prognosisnya sangat baik.
KERACUNAN ASPIRIN
Aspirin atau obat yang mirip dengan Aspirin (salisilat) biasanya tidak dianjurkan diberikan
kepada anak-anak dan remaja karena memiliki resiko terjadinya sindroma Reye.
Tetapi pada penyakit tertentu (misalnya artritis rematoid juvenil) pemberian Aspirin
kepada anak-anak/remaja dibenarkan/diperlukan.
Aspirin ditemukan pada:
Aspirin
Ecotrin
Anacin (kaplet dan tablet)
Alka Seltzer
Bufferin.
Overdosis Aspirin (salisilisme) pada anak yang telah meminum Aspirin dosis tinggi selama
beberapa hari biasanya lebih berat.
Bentuk salisilat yang paling beracun adalah minyak wintergreen (metil salisilat), yang
merupakan komponen dari obat gosok dan larutan penghangat. Seorang anak dapat
meninggal karena menelan kurang dari 1 sendok teh metil salisilat murni.
Gejala awal dari salisilisme adalah mual dan muntah, diikuti dengan pernafasan yang cepat,
hiperaktivitas, peningkatan suhu tubuh dan kadang kejang.
Anak menjadi mengantuk, mengalami kesulitan dalam bernafas dan pingsan.
Kadar Aspirin yang tinggi dalam darah menyebabkan anak menjadi sering berkemih, dan
hal ini bisa menyebabkan dehidrasi.
Dilakukan pengurasan lambung sesegera mungkin. Jika anak dalam keadaan sadar,
diberikan arang aktif melalui mulut atau melalui selang yang dimasukkan ke dalam
lambung.
Untuk mengatasi dehidrasi ringan, anak diharuskan minum sebanyak mungkin (susu
maupun jus buah).
Untuk dehidrasi yang lebih berat, diberikan cairan melalui infus.
Demam diatasi dengan kompres hangat.
Untuk mengatasi perdarahan bisa diberikan vitamin K1.
Prognosis tergantung kepada kadar salisilat dalam darah. Kadar yang bisa menimbulkan
keracunan adalah 150-300 mg/kg berat badan.
Pemaparan timah hitam dalam jumlah yang lebih kecil, terutama melalui debu atau tanah
yang telah terkontaminasi oleh timah hitam, bisa meningkatkan kadar timah hitam pada
anak-anak; karena itu perlu diberikan pengobatan meskipun tidak ditemukan gejala.
Pada dewasa, serangkaian gejala yang khas bisa timbul dalam waktu beberapa minggu atau
lebih, yaitu berupa perubahan kepribadian, sakit kepala, di dalam mulut terasa logam, nafsu
makan berkurang dan nyeri perut samar-samar yang berakhir dengan muntah, sembelit
serta nyeri kram perut. Pada dewasa jarang terjadi kerusakan otak.
Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan berkurangnya aktivitas bermain
selama beberapa minggu. Kemudian gejala yang serius timbul secara mendadak dan dalam
waktu 1-5 hari menjadi semakin memburuk, yaitu berupa:
- muntah menyembur yang berlangsung terus menerus
- berjalan goyah/limbung
- kejang
- linglung
- mengantuk
- kejang yang tak terkendali dan koma.
Gejala kerusakan otak tersebut terutama terjadi akibat pembengkakan otak.
Baik pada anak-anak maupun dewasa bisa terjadi anemia.
Beberapa gejala bisa menghilang secara spontan, tetapi jika kembali terjadi pemaparan oleh
timah hitam, gejalanya akan kembali memburuk.
Resiko tinggi ditemukan pada anak-anak yang tinggal di rumah tua/lama yang dicat dengan
cat yang mengandung timah hitam.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar timah hitam di dalam darah.
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pengukuran jumlah timah hitam yang dibuang
melalui air kemih, analisa contoh sumsum tulang serta rontgen perut dan tulang panjang.
Kapsul succimer akan berikatan dengan timah hitam dan membantu melarutkannya di
dalam cairan tubuh sehingga dapat dibuang ke dalam air kemih.
Efek sampingnya adalah ruam kulit, mual, muntah, diare, nafsu makan berkurang, terasa
logam di mulut dan kelainan pada fungsi hati (kadar transaminase).
Jika kadar timah hitam cukup tinggi sehingga kemungkinan akan terjadi kerusakan otak,
maka penderita segera dirawat.
Dimercaprol dan kalsium dinatrium edetat diberikan melalui serangkaian suntikan.
Pengobatan dilakukan selama 5-7 hari untuk menghindari berkurangnya cadangan logam
yang penting dalam tubuh (terutama seng).
Dimercaprol seringkali menyebabkan muntah, karena itu diberikan cairan infus.
Pengobatan ini mungkin perlu diulangi dengan selang waktu tertentu.
Setelah pengobatan dihentikan, kadar timah hitam dalam darah biasanya kembali
meningkat karena timah hitam yang tersisa di dalam jaringan tubuh dilepaskan. Untuk
membantu membuangnya, penisilamin per-oral diberikan 2 hari setelah pemberian kalsium
dinatrium edetat.
Untuk menggantikan hilangnya logam lain selama pemakaian penisilamin, seringkali
diberikan suplemen zat besi, seng dan tembaga.
Efek samping dari kalsium dinatrium edetat kemungkinan terjadi akibat berkurangnya
seng, yaitu berupa kerusakan ginjal, kadar kalsium darah yang tinggi, demam serta diare.
Kerusakan ginjal biasanya bersifat sementara.
Penisilamin bisa menyebabkan ruam kulit, proteinuria (protein dalam air kemih) dan
penurunan jumlah sel darah putih. Efek tersebut bersifat sementara dan akan menghilang
pada saat pemakaian penisilamin dihentikan.
Pada beberapa penderita, dimercaprol bisa menyebabkan hemolisis (penghancuran sel
darah merah).
Obat-obat tersebut tidak digunakan sebagai tindakan pencegahan pada pekerja timah hitam
atau siapapun yang terpapar oleh kadar timah hitam yang tinggi, karena dapat
meningkatkan penyerapan timah hitam. Yang terpenting adalah mengurangi pemaparan
oleh timah hitam.
Jika anak-anak memiliki kadar timah hitam sebesar 10 mikrogram/dL atau lebih, maka
sebaiknya pemaparan oleh timah hitam dikurangi.
Pemulihan sempurna mungkin memerlukan waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun,
dan kemungkinan akan meninggalkan efek saraf yang permanen.
Setelah mengalami keracunan timah hitam, sistem saraf dan otot bisa tidak berfungsi
sebagaimana mestinya, Sistem pembuluh darah dan ginjal juga bisa mengalami gangguan.
Anak yang bertahan hidup bisa mengalami kerusakan otak yang permanen.
KERACUNAN ZAT BESI
Sejumlah besar zat besi bisa menyebabkan diare, muntah, peningkatan jumlah sel darah
putih dan kadar gula darah yang tinggi.
Jika dalam waktu 6 jam pertama tidak timbul gejala dan kadar zat besi di dalam darah
rendah, maka kecil kemungkinan terjadinya keracunan.
Zat besi ditemukan pada:
Fero-sulfat (Feosol, Slow Fe)
Fero-glukonat (Fergon)
Fero-fumarat (Femiron, Feostat)
Suplemen mineral
Suplemen vitamin.
Gejala overdosis zat besi biasanya terjadi melalui beberapa tahap:
1. Stadium 1 (dalam waktu 6 jam)
- muntah
- rewel
- diare
- nyeri perut
- kejang
- mengantuk
- penurunan kesadaran
- perdarahan lambung (gastritis hemoragika) akibat iritasi saluran pencernaan.
Jika kadar zat besi di dalam darah tinggi, juga bisa terjadi:
- pernafasan dan denyut nadi cepat
- tekanan darah rendah
- peningkatan keasaman darah.
Tekanan darah yang sangat rendah atau penurunan kesadaran selama 6 jam pertama
menunjukkan bahwa keadaannya sangat serius.
2. Stadium 2 (dalam waktu 10-14 jam), terjadi perbaikan semu yang berlangsung
selama 24 jam.
3. Stadium 3 (antara 12-48 jam).
Bisa terjadi syok (tekanan darah sangat rendah), aliran darah ke jaringan berkurang
dan kadar gula darah turun.
Kadar zat besi dalam darah mungkin normal, tetapi pemeriksaan menunjukkan
adanya kerusakan hati.
Gejala lainnya adalah:
- demam
- peningkatan jumlah sel darah putih
- kelainan perdarahan
- kelainan konduksi listrik di jantung
- disorientasi
- gelisah
- mengantuk
- kejang
- penurunan kesadaran.
Bisa terjadi kematian.
4. Stadium 4 (setelah 2-5 minggu) : bisa terjadi komplikasi seperti penyumbatan usus,
sirosis atau kerusakan otak.
Jika hasil pemeriksaa darah menunjukkan kadar zat besi yang rendah, dilakukan observasi
selama 6 jam dan jika tidak timbul gejala, anak tidak perlu dirawat.
Jika kadar zat besi tinggi atau timbul gejala, maka anak perlu dirawat.
Di rumah sakit dilakukan pengurasan lambung.
Digunakan arang aktif, meskipun tidak banyak menyerap zat besi.
Mungkin perlu dilakukan pencucian usus untuk membuang zat besi.
Suntikan deferoksamin (yang akan mengikat zat besi di dalam darah) diberikan kepada
anak yang memiliki kadar zat besi tinggi atau menunjukkan gejala.
Kekurangan zat besi akibat pengobatan dan perdarahan bisa menyebabkan anemia.
Rontgen lambung atau usus bagian atas dilakukan 6 minggu atau lebih setelah keracunan,
untuk mengetahui adanya penyempitan organ akbiat iritasi lapisan saluran pencernaan.
Prognosis biasanya baik, hanya sekitar 1% yang meninggal. Resiko kematian pada anak
yang mengalami syok dan kesadarannya menurun adalah sebesar 10%.
Kematian bisa terjadi bahkan dalam waktu 1 minggu setelah keracunan, tetapi jika dalam
waktu 48 jam gejala-gejalanya telah hilang, maka akan terjadi pemulihan sempurna.
KERACUNAN HIDROKARBON
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon.
Hidrokarbon banyak ditemukan di dalam minyak bumi, gas alam dan batubara.
Keracunan hidrokarbon biasanya terjadi karena anak menelan hasil penyulingan minyak
bumi, seperti bensin, minayk tanah, pengencer cat dan hidrokarbon terhalogenasi (misalnya
karbon tetraklorida yang banyak ditemukan di dalam larutan dan pencair dry-cleaning atau
etilen diklorida).
Kematian banyak terjadi pada remaja yang dengan sengaja menghirup atsiri. Sejumlah
kecil bahan tersebut (terutama dalam bentuk cairan yang mudah mengalir) bisa masuk ke
dalam paru-paru dan menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
Cairan yang lebih kental, yang digunakan pada semir furnitur, sangat berbahaya karena
bisa menyebabkan iritasi dan pneumonia aspirasi yang berat.
Gejalanya terutama menyerang paru-paru dan usus; pada kasus yang sangat berat juga
menyerang otak.
Pada awalnya anak mengalami batuk dan tersedak, kemudian pernafasan menjadi cepat.
Kulitnya tampak kebiruan karena berkurangnya kadar oksigen dalam darah. Selanjutnya
terjadi muntah dan batuk yang menetap disertai megap-megap.
Pada anak yang lebih besar, sebelum terjadinya muntah, mereka mengeluh merasa
terbakar/panas di lambung.
Gejala neurologis meliputi mengantuk, koma dan kejang. Gejala yang lebih berat
ditemukan pada anak yang telah menelan cairan yang lebih encer, minyak anjing laut
mineral atau h idrokarbon halogenasi (misalnya karbon tetraklorida).
Bisa terjadi kerusakan pada ginjal dan sumsum tulang.
Pada kasus yang berat, terjadi pembesaran jantung, denyut jantung yang tidak teratur dan
henti jantung.
Peradangan paru-paru yang cukup berat biasanya menyebabkan kematian dalam waktu 24
jam. Pemulihan pneumonia berlangsung dalam waktu 1 minggu; tetapi jika penyebabnya
adalah karena menelan minyal anjing laut mineral, masa pemulihan biasanya memerlukan
waktu 5-6 minggu.
Pada kasus yang berat, pneumonia dapat dilihat pada rontgen dada dalam waktu 2 jam
setelah keracunan; pada 90% kasus, pneumonia bisa terlihat pada rontgen dada dalam
ANTIDOTUM
Antidotum lebih difokuskan terhadap over dosis atau dosis toksik dari suatu obat. Kondisi
suatu obat dapat menimbulkan keracunan bila digunakan melebihi dosis amannya. Selain
itu, perbedaan metabolisme tubuh setiap orang terhadap dosis obat juga mempengaruhi.
Obat dapat menjadi racun bila dikonsumsi dalam dosis berlebihan. Dalam hal ini, obat
tidak akan menyembuhkan melainkan berbahaya. Umumnya akan timbul efek sampingnya.
Praktisi kesehatan seperti dokter dan apoteker harus berhati-hati
dalam memilih dosis obat yang sesuai dengan kondisi penderita.
Obat yang sama dapat diberikan dalam dosis yang berbeda kepada
bayi, anak-anak, dewasa dan usia lanjut. Hal ini disebabkan
perbedaan kesempurnaan pembentukan organ-organ tubuh
terutama hati dalam tiga jenis manusia tersebut.
Pengobatan terhadap keracunan obat yang umum untuk keracunan
yang terjadi kurang dari 24 jam yaitu dengan membilas lambung
bila obat baru ditelan, memuntahkan obat sampai tindakan khusus
untuk mempercepat pengeluaran obat dari tubuh. Setelah bilas lambung, karbon aktif dan
suatu pencahar perlu diberikan.
ZAT ANTITOKSIK
Saat ini manusia sering terkena zat-zat toksik baik dari makanan, air dan lingkungan. Di
rumah pun bukan berarti tidak berbahaya karena masih ada kemungkinan keracunan
insektisida maupun herbisida. Tergantung dari sifat yang dimiliki oleh zat toksik tersebut,
sehingga bisa terserap melalui lambung, usus, paru-paru dan atau kulit.
Untungnya, hati (liver) memiliki kemampuan mendetoksifikasi zat-zat toksik tersebut
sehingga dapat dikeluarkan melalui urine, empedu dan udara. Namun, apabila kecepatan
penyerapan melebihi kecepatan ekskresinya, zat toksik itu akan menumpuk dalam
konsentrasi kritis dan mengakibatkan munculnya efek toksik dari zat tersebut.
Zat-zat tosik seperti sulfida, arsenik, logam berat dapat masuk ke dalam tubuh dan
menyebabkan efek keracunan. Untuk itu, dibutuhkan zat antitoksik seperti Desferrioksamin
Metansulfonat untuk keracunan besi akut.
kelainan pada kulit yaitu keluarnya bintik-bintik kemerahan dan terasa gatal. Selain itu
gejala keracunan obat lainnya pada keadaan lebih berat dapat menimbulkan Syok
Anafilaktik (=shock anafilactic) yang dapat membahayakan keselamatan jiwa penderita.
Gejala mulai dari ringan sampai berat seperti: penglihatan terasa gelap, tekanan darah
menurun, denyut nadi cepat sampai menimbulkan hilangnya kesadaran. Dan bila tidak
ditangani segera akan menimbulkan kematian.
Keracunan obat ini dapat terjadi di mana saja. Bila kita mengalami hal tersebut atau ada
orang lain yang mengalami keracunan obat, cara yang terbaik adalah dengan membawa
orang tersebut ke Rumah Sakit segera. Di fasilitas kesehatan biasanya sudah disediakan
berbagai obat yang dapat digunakan untuk mengatasi syok anafilaktik ini. Akan tetapi, bila
hal di atas tidak mungkin dilakukan cara yang terbaik adalah dengan meletakkan penderita
pada posisi kepala lebih rendah dari anggota badan (posisi trendelenburg). Posisi ini
bertujuan untuk meningkatkan tekanan perfusi di dalam jaringan otak (cerebral).
Tindakan selanjutnya adalah dengan memberi minum orang tersebut dengan Air Kelapa.
Berdasarkan pengalaman saya sendiri, penggunaan air kelapa ini sangat manjur untuk
mengatasi berbagai keracunan yang disebabkan oleh obat, baik itu obat yang dibeli di
warung atau di toko obat oleh penderita maupun dari petugas kesehatan.
Bila Anda berobat dengan petugas kesehatan atau di Rumah Sakit, biasanya dilakukan uji
kulit (skin test) terlebih dahulu untuk menguji apakah seseorang alergi terhadap obat
tersebut atau tidak. Namun, bila Anda membeli obat di warung atau toko obat, Anda tidak
tahu apakah alergi atau tidak terhadap obat yang dikonsumsi.
Oleh karena itu, penggunaan Air Kelapa untuk mengatasi keracunan obat ini layak untuk
digunakan. Semakin cepat, semakin baik.