Anda di halaman 1dari 4

AT-TAMYIZ

Adalah isim yang menunjukkan makna Min, yang jelas serta Nakirah, dinashobkan
sebagai Tamyiz oleh lafaz yg ditafsirinya.

Seperti SYIBRIN ARDHON = Sejengkal tanah (Tamyiz dari ukuran jarak), QOFIIZIN
BURRON = Sekofiz gandum (Tamyis dari ukuran takaran), MANAWAINI ASALAN WA
TAMRON = Dua Manan madu dan kurma (Tamyiz dari ukuran berat).

Pengertian Tamyiz adalah: Isim Nakiroh yg menunjukkan makna Min, sebagai penjelasan lafazh
samar sebelumnya. contoh:

ISYTAROITU RITHLAN ASALAN* = aku membeli satu Ritl madu.


* lafazh ASALAN adalah Tamyiz, karena berupa Isim dengan dalil tanwin, dan Nakiroh yg
mengandung makna MIN lil bayan, yakni takdirannya MINAL-ASALI berfungsi untuk menjelaskan
kalimah sebelumnya yg samar. karena perkataan ISYTAROITU RITHLAN masih mengundang
kesamaran, pendengar tidak akan faham apa yg dikehendaki dengan RITHLAN, apakah madu ataukah
kurma atau beras?. oleh karena itu perkataan Rithl sepantasnya diberi penjelasan atau Tamyiz oleh
lafazh-lafazh lain yg dimaksud, sebagaimana contoh ASALAN maka hilanglah kesamaran dan dapat
difahami serta jelas apa yg dimaksud.
Keluar dari defini Tamyiz Nakirah, yaitu berlafazh Marifah. contoh :


HAADZA AR-ROJULU THOOHIRUN QOLBA HU*
*Menashobkan lafazh QOLBA HU, sekalipun sebagai penjelasan bagi lafazh samar sebelumnya, tapi ini
tidak dinamakan Tamyiz karena berupa Isim Marifah, dinashobkan oleh sifat Musyabbahah sebagai
Maful Bih (Insya Allah akan dijelaskan nanti secara khusus pada Bab Sifat Musyabbahah).
Keluar dari definisi Tamyis yg punya makna MIN, yaitu HAAL yg punya makna FI.
Keluar dari defini Tamyiz menjelaskan lafazh samar sebelumnya, yaitu Isimnya LAA Nafi Jinsi. contoh:


LAA ROJULA FIL-MASJIDI*
*lafazh ROJULA sekalipun mengandung makna MIN yakni MIN ROJULIN, tapi fungsinya bukan untuk
menjelaskan, namun sebagai Min Lil Istighroq.

1.
2.

Tamyiz ada dua:


Tamyiz Mufrod atau disebut Tamyiz Dzat
Tamyiz Jumlah atau disebut Tamyiz Nisbat
1. TAMYIZ MUFROD ATAU TAMYIZ DZAT:

Digunakan sebagai Tamyiz bagi lafazh-lafazh yg menunjukkan :


1. Adad/bilangan.
2. Ukuran Jarak
3. Ukuran Takaran
4. Ukuran Berat
Contoh Tamyiz Dzat atau Tamyiz Mufrad untuk lafazh Adad/bilangan:


ISYTAROITU SITTATA ASYARO KITAABAN = aku membeli enam belas kitab
Contoh Tamyiz Dzat atau Tamyiz Mufrad untuk lafazh ukuran jarak:


ISYTAROITU DZIROOAN SHUUFAN = Aku membeli satu Dzira (satu hasta) kain wool.
Contoh Tamyis Dzat atau Tamyis Mufrad untuk lafazh ukuran takaran:


ISYTAROITU IRDABBAN QOMHAN = Aku membeli satu Irdabb (24 Gantang)Gandum.
Contoh Tamyis Dzat atau Tamyis Mufrad untuk lafazh ukuran berat/timbangan:



ISYTAROITU RITHLAN SAMNAN = aku membeli satu Rithl minyak Samin.
Atau diberlakukan juga untuk lafazh-lafazh yang serupa dengan ukuran-ukuran, contoh:


SHOBIBTU ALAA ANNAJAASATI DZANUUBAN MAAAN = Aku menuangkan pada Najis satu
timba air.


ISYTAROITU NIHYAN SAMNAN = Aku membeli satu Nihy minyak samin (Nihy : wadah
kantong dari kulit khusus tempat samin).
Contoh dalam Al-Quran:

INNALLADZIINA KAFARUU WAMAATUU WAHUM KUFFAARUN FALAY-YAQBALU MIN


AHADIHIM MILUL-ARDHI DZAHABAN WALAWIFTADAA BIH.*
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya,
maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emassepenuh bumi, walaupun
dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu.. (QS. Ali Imron : 91).
*Lafazh DZAHABAN = emas, dinashobkan sebagai Tamyiz dari lafazh serupa ukuran-ukuran yaitu
lafazh MILUL-ARDHI = sepenuh bumi.

.
FAMAY-YAMAL MITSQOOLA DHARROTIN KHOIROY-YAROH. WAMAY-YAMALMITSQOOLA
DZARROTIN-SYARROY-YAROH*.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya
dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Al-Zalzalah :7-8)
*Lafazh KHIRON dan SYARRON dinashobkan sebagai Tamyiz dari lafzh serupa ukuran timbangan,
yaitu lafazh MITSQOOLA DZARROTIN.
*****
2. TAMYIZ JUMLAH ATAU TAMYIZ NISBAT:
Yaitu Tamyiz untuk menghilangkan kesamaran makna umum dari penisbatan dua lafazh di dalam
tarkib jumlah.
Tamyiz Nisbat/Jumlah dalam pertimbangan asalnya terbagi dua macam:
1. Tamyiz Nisbat peralihan dari Faail, contoh:


HASUNA ASY-SYAABBU KHULUQON* = pemuda itu baik akhlaqnya
*Lafazh KHULUQON dinamakan Tamyiz Nisbat, karena menghilangkan kesamaran penisbatan
HASUNA kepada lafazh ASY-SYAABBU, sebagai Tamyiz nisbat peralihan dari Fail, karena asalnya :


HASUNA KHULUQU ASY-SYAABBI = Akhlaq pemuda itu baik.
Contoh dalam Al-Quran:


WASYTAALAR-ROSU SYAIBAN* = dan kepalaku telah ditumbuhi uban (QS. Maryam :4)
*Lafazh SYAIBAN sebagai Tamyiz Nisbat peralihan dari Fail lafazh ROSU karena takdirnya:
WASYTAALA SYAIBURROSI.
2. Tamyiz Nisbat peralihan dari Maful, contoh:


WAFFAITUL-UMMAALA UJUURON* = aku membayar para pekerja itu ongkos
*Lafazh UJUURON sebagai Tamyiz Nisbat menghilangkan kesamaran penisbatan WAFFAITU kepada
UMMAALA disebut Tamyiz Nisbat Manqul dari Maful, karena asalnya adalah: WAFFAITU UJUUROLUMMAALI = aku membayar ongkos para pekerja.
Contoh dalam Al-Quran:



WA FAJJARNAA AL-ARDHO UYUUNAN* = Dan Kami jadikan bumi memancarkanmata airmata air (QS. Al-Qomar 12)

*Lafazh UYUUNAN adalah Tamyiz Nisbat yg dimanqul/dialihkan dari Maful Bih, karena taqdirannya
adalah: WAFAJJARNAA UYUUNAL-ARDHI.
Hukum Irob TAMYIZ umumnya adalah Nashob. adapun Amil yg menashobkan bagi Tamyiz Dzat
adalah Isim Mubham/isim yg samar. sedangkan Amil yg menashobkan Tamyiz Nisbat adalah
Musnadnya yg berupa kalimah Fiil atau yg serupa pengamalan Fiil.

Anda mungkin juga menyukai