Adalah isim yang menunjukkan makna Min, yang jelas serta Nakirah, dinashobkan
sebagai Tamyiz oleh lafaz yg ditafsirinya.
Seperti SYIBRIN ARDHON = Sejengkal tanah (Tamyiz dari ukuran jarak), QOFIIZIN
BURRON = Sekofiz gandum (Tamyis dari ukuran takaran), MANAWAINI ASALAN WA
TAMRON = Dua Manan madu dan kurma (Tamyiz dari ukuran berat).
Pengertian Tamyiz adalah: Isim Nakiroh yg menunjukkan makna Min, sebagai penjelasan lafazh
samar sebelumnya. contoh:
HAADZA AR-ROJULU THOOHIRUN QOLBA HU*
*Menashobkan lafazh QOLBA HU, sekalipun sebagai penjelasan bagi lafazh samar sebelumnya, tapi ini
tidak dinamakan Tamyiz karena berupa Isim Marifah, dinashobkan oleh sifat Musyabbahah sebagai
Maful Bih (Insya Allah akan dijelaskan nanti secara khusus pada Bab Sifat Musyabbahah).
Keluar dari definisi Tamyis yg punya makna MIN, yaitu HAAL yg punya makna FI.
Keluar dari defini Tamyiz menjelaskan lafazh samar sebelumnya, yaitu Isimnya LAA Nafi Jinsi. contoh:
LAA ROJULA FIL-MASJIDI*
*lafazh ROJULA sekalipun mengandung makna MIN yakni MIN ROJULIN, tapi fungsinya bukan untuk
menjelaskan, namun sebagai Min Lil Istighroq.
1.
2.
ISYTAROITU SITTATA ASYARO KITAABAN = aku membeli enam belas kitab
Contoh Tamyiz Dzat atau Tamyiz Mufrad untuk lafazh ukuran jarak:
ISYTAROITU DZIROOAN SHUUFAN = Aku membeli satu Dzira (satu hasta) kain wool.
Contoh Tamyis Dzat atau Tamyis Mufrad untuk lafazh ukuran takaran:
ISYTAROITU IRDABBAN QOMHAN = Aku membeli satu Irdabb (24 Gantang)Gandum.
Contoh Tamyis Dzat atau Tamyis Mufrad untuk lafazh ukuran berat/timbangan:
ISYTAROITU RITHLAN SAMNAN = aku membeli satu Rithl minyak Samin.
Atau diberlakukan juga untuk lafazh-lafazh yang serupa dengan ukuran-ukuran, contoh:
SHOBIBTU ALAA ANNAJAASATI DZANUUBAN MAAAN = Aku menuangkan pada Najis satu
timba air.
ISYTAROITU NIHYAN SAMNAN = Aku membeli satu Nihy minyak samin (Nihy : wadah
kantong dari kulit khusus tempat samin).
Contoh dalam Al-Quran:
.
FAMAY-YAMAL MITSQOOLA DHARROTIN KHOIROY-YAROH. WAMAY-YAMALMITSQOOLA
DZARROTIN-SYARROY-YAROH*.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya
dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Al-Zalzalah :7-8)
*Lafazh KHIRON dan SYARRON dinashobkan sebagai Tamyiz dari lafzh serupa ukuran timbangan,
yaitu lafazh MITSQOOLA DZARROTIN.
*****
2. TAMYIZ JUMLAH ATAU TAMYIZ NISBAT:
Yaitu Tamyiz untuk menghilangkan kesamaran makna umum dari penisbatan dua lafazh di dalam
tarkib jumlah.
Tamyiz Nisbat/Jumlah dalam pertimbangan asalnya terbagi dua macam:
1. Tamyiz Nisbat peralihan dari Faail, contoh:
HASUNA ASY-SYAABBU KHULUQON* = pemuda itu baik akhlaqnya
*Lafazh KHULUQON dinamakan Tamyiz Nisbat, karena menghilangkan kesamaran penisbatan
HASUNA kepada lafazh ASY-SYAABBU, sebagai Tamyiz nisbat peralihan dari Fail, karena asalnya :
HASUNA KHULUQU ASY-SYAABBI = Akhlaq pemuda itu baik.
Contoh dalam Al-Quran:
WASYTAALAR-ROSU SYAIBAN* = dan kepalaku telah ditumbuhi uban (QS. Maryam :4)
*Lafazh SYAIBAN sebagai Tamyiz Nisbat peralihan dari Fail lafazh ROSU karena takdirnya:
WASYTAALA SYAIBURROSI.
2. Tamyiz Nisbat peralihan dari Maful, contoh:
WAFFAITUL-UMMAALA UJUURON* = aku membayar para pekerja itu ongkos
*Lafazh UJUURON sebagai Tamyiz Nisbat menghilangkan kesamaran penisbatan WAFFAITU kepada
UMMAALA disebut Tamyiz Nisbat Manqul dari Maful, karena asalnya adalah: WAFFAITU UJUUROLUMMAALI = aku membayar ongkos para pekerja.
Contoh dalam Al-Quran:
WA FAJJARNAA AL-ARDHO UYUUNAN* = Dan Kami jadikan bumi memancarkanmata airmata air (QS. Al-Qomar 12)
*Lafazh UYUUNAN adalah Tamyiz Nisbat yg dimanqul/dialihkan dari Maful Bih, karena taqdirannya
adalah: WAFAJJARNAA UYUUNAL-ARDHI.
Hukum Irob TAMYIZ umumnya adalah Nashob. adapun Amil yg menashobkan bagi Tamyiz Dzat
adalah Isim Mubham/isim yg samar. sedangkan Amil yg menashobkan Tamyiz Nisbat adalah
Musnadnya yg berupa kalimah Fiil atau yg serupa pengamalan Fiil.