Simulasi Load Flow Analysis ETAP 12 Power Station PDF
Simulasi Load Flow Analysis ETAP 12 Power Station PDF
V Vs
Sij Vi i
Zij
I2
P2 jQ2
V2*
P2 jQ2
Y12V1 Y12V2 Y13V3 Y24V
V2
Dengan menyelesaikan untuk V2 didapatkan
V2
1 P2 jQ2
(Y21V1 Y23V3 Y24V4 )
*
Y22 V2
Besaransebenarnya
Besaran dasar
Zbase
KVA 1
KVB L - N
KVL-N 2 x 1000
KVAB 1
KVBL-N 2
MVAB 1
Zbase
KVA 3
3 KVB L - L
KVBL-N 2
MVAB 3
Mengubah base
Zn(pu)
=
KVBo
KV n
B
Zo
(pu)
KVABn
KVA o
B
Mode
Dalam sistem tenaga, mode operasi sumber
dibedakan menjadi tiga (untuk ETAP 12), yaitu:
a. Swing
Pada mode ini sumber dimodelkan sebagai
penyuplai beban sistem yang dinamis.Artinya besar
pembangkitan daya aktif maupun daya reaktifnya
bergantung dari berapa kekurangan daya
pembangkitan sumber yang mode operasinya selain
swing.Sehingga dalam prakteknya sumber daya
dengan mode swing memiliki respon perubahan
daya yang cepat.Syarat utama dalam melakukan
analisis aliran daya, dalam sistem harus ada
minimal satu sumber tenaga yang memiliki mode
swing.Utamanya adalah sumber yang memiliki
kapasitas terbesar.
b. Voltage Control
Sumber daya ini memiliki karakteristik yang telah
fix sesuai setting yang diinginkan operator.
Pengisian data untuk sumber tenaga dengan mode
ini adalah dengan mengeset nilai daya aktif dan
range pembangkitan daya reaktifnya.
c. MVar Control
Secara umum mode ini sama dengan mode voltage
control. Di dalam sistem tenaga listrik real mode
ini tidak ada. Mode MVar control berfungsi
sebagai pengontrol tegangan suatu bus yang
ditentukan dengan mengatur besar pembangkitan
daya reaktif sesuai dengan ratingnya.
Dalam praktek analisis aliran daya, sumber tenaga
grid selalu dioperasikan sebagai mode swing
karena memiliki kapasitas yang sangat besar
dibanding beban total sistem.
Rated KV
Tegangan sistem grid (transmisi atau distribusi)
yang diambil untuk suplai sistem kelistrikan.
MVASc
Data MVASc (Mega Volt Ampere Short Circuit)
merupakan data besar arus hubung singkat terbesar
yang dapat dikontribusikan oleh grid saat terjadi
gangguan.Besarnya
MVASc
merupakan
representasi nilai ekivalen Z sistem grid yang
diambil pada suatu gardu induk.Sehingga nilai
MVASc besarnyaberbeda-beda untuk tiap gardu
induk tempat penyulang sistem kelistrikan diambil.
Grounding
Sistem grounding pada grid secara analisis tidak
mempengaruhi perhitungan studi aliran daya.
Tetapi dalam single line diagram perlu ditentukan
untuk analisis yang lebih lanjut (analisis hubung
singkat, aliran daya harmonik, dan studi kestabilan
%Eff
Persentase efisiensi pembangkitan generator.
Poles
Banyaknya kutub pada desain generator yang
digunakan.
MW/KW(untuk Design Setting)
Besar pembangkitan daya aktif tetap yang akan
disuplai ke sistem
Catatan: Sesuai dengan contoh single line diagram,
generator beroperasi menggunakan mode voltage
control, sehingga perlu penentuan besar
pembangkitan daya aktif.
Max. Q dan Min. Q
Besar
range
maksimum
dan
minimum
pembangkitan daya reaktif yang dapat dilakukan
oleh generator.
1.3.3 Bus
Untuk memudahkan pengisian data peralatan
maupun beban akan lebih efektif dan cepat apabila
kita melakukan pengisian data bus terlebih dahulu.
Jika kita melakukan desain sistem kelistrikan yang
baru maka perlu kita pertimbangkan terlebih
dahulu level tegangan berapa saja yang akan kita
gunakan dalam sistem.
Mode
Untuk sistem dengan dua jenis sumber (Grid dan
Generator) umumnya generator diopersikan sebagai
mode
voltage
control
atau
MVar
Control.Sedangkan untuk sistem dengan sumber
dari beberapa generator, mode swing dipilih untuk
generator dengan kapasitas terbesar.
MW/KW(untuk Rating)
Kapasitas pembangkitan daya aktif maksimum
yang dapat diberikan oleh generator.
kV
Tegangan terminal generator maksimum.
%PF
Faktor daya generator saat beroperasi nominal.
Nominal kV
1.3.4 Cable
Unit System
Untuk menentukan standar satuan yang akan
digunakan dalam menyatakan besaran listrik.
Frequency
Standar frekuensi sistem yang digunakan.
Conductor Type
Jenis bahan konduktor kabel.
Installation
Menentukan bagaimana kabel dipasang dalam
sistem kelistrikan, apakah dipasang dengan cara
yang akan menyebabkan efek magnetik kabel atau
tidak. Karena jika efek magnetik muncul akibat
arus
yang
mengalir
akan
menyebabkan
bertambahnya nilai reaktansi kabel menjadi 5%15% lebih besar.
kV
%Class
Menetukan besar tegangan kontinyu maksimum
yang dapat diaplikasikan pada kabel.
Source
Insulation
#/C
Digunakan untuk menentukan jenis insulasi kabel
serta konfigurasinya.
Catatan:
1/C artinya dalam satu kabel terdapat satu
konduktor saja
3/C artinya dalam satu kabel terdapat tiga
konduktor
Size
Menentukan ukuran diameter kabel.
kW/HP
Untuk menentukan daya aktif yang diperlukan
motor induksi saat beroperasi maksimum sesuai
dengan kapasitasnya.
%PF
Menentukan besar faktor daya lump load.
kV
Menentukan
induksi.
Motor/Static Load
Digunakan untuk menentukan perbandingan antara
beban statis dan beban motor yang digabung
menjadi lump load.
rating
tegangan
terminal
motor
%Eff
Digunakan untuk menentukan efisiensi motor
induksi jika dioperasikan dalam keadaan 100%,
75%, dan 50% dari keadaan full load.
SF
Service Factor berisi angka 0 hingga 1. Angka SF
menunjukkan frekuensi (seberapa sering) motor
induksi dioperasikan.
Poles
Banyaknya kutub pada desain motor induksi yang
digunakan.
Poles
Banyaknya kutub pada desain motor sinkron yang
digunakan.
kW/HP
Untuk menentukan daya aktif yang diperlukan
motor sinkron saat beroperasi maksimum sesuai
dengan kapasitasnya.
kV
Menentukan
sinkron.
rating
tegangan
terminal
motor
Initial Condition
Pilihan ini digunakan untuk melakukan inisiasi
awal sebelum running program. Program load flow
akan semakin cepat konvergen apabila nilai inisiasi
yang diberikan semakin mendekati nilai
sesungguhnya.
Report
Digunakan untuk pemilihan outup report ETAP
Power Sattion, apakah parameter bus ditampilkan
dalam persen atau kV.
Method
Digunakan untuk memilih metode studi aliran daya
yang ingin digunakan serta untuk menentukan
jumlah iterasi dan tingkat presisi program iterasi.
Loading Category
Digunakan untuk memilih skenario (umumnya
didefinisikan dalam perbedaan waktu operasi plant)
dalam melakukan analisis aliran daya.Skenario ini
dapat diubah parameternya pada semua jenis
beban.
Charger Loading
Apabila dalam single line diagram terdapat
peralatan charger, maka mode pembebanannya
dapat ditenukan. Untuk Loading Category jika
pembebanan charger sesuai dengan mode Loading
Category yang dipilih untuk load flow, sedangkan
Operating Load jika charger digunakan sesuai
dengan beban yang disuplai (parameter besar
operasi charger dapat diketahui dari DC load flow).
Load Diversity Factor
Update
Pilihan yang digunakan untuk melakukan update
beberapa parameter peralatan setelah kita
melakukan running load flow. Contohnya apabila
kita mencentang Transformers LTC maka setelah
kita melakukan running load flow secara otomatis
ETAP 12akan menghitung berapa penambahan tap
trafo yang diperlukan untuk perbaikan aliran daya.
Apabila
lilitan pada
jumlah
sehingga
nilai
Capacitor Bank
Dalam pengoperasian sistem tenaga listrik terdapat
parameter besaran yang harus diperhatikan yaitu
faktor daya atau cos . Faktor daya merupakan
perbandingan antara besar daya aktif dan daya total
yang menunjukkan besar konsumsi daya reaktif
suatu sistem.Umumnya sistem tenaga listrik
beroperasi dalam kondisi lagging, karena beban
Sehingga :
[
[
]
(
)]
[
(
)]
[
]
[
]
kV/Max.kV
Untuk menentukan besar tegangan nominal dan
maksimum untuk kerja capacitor bank.
Kvar/Bank
Untuk menentukan berapa besar kompensasi daya
reaktif untuk setiap bank.
# of Banks
Untuk menentukan jumlah capacitor bank yang
akan diinstal pada single line diagram/sistem.
Dengan memasukkan parameter tersebut akan
didapatkan hasil simulasi pada bus SS-04B sebagai
berikut.