Nailed Joint
Nailed Joint
ANALISIS SAMBUNGAN
PAKU
Alat sambung paku masih sering dijumpai pada struktur atap,
dinding, atau pada struktur rangka rumah. Tebal kayu yang disambung
biasanya tidak terlalu tebal berkisar antara 20 mm sampai dengan 40
mm. Paku bulat merupakan jenis paku yang lebih mudah diperoleh
dari pada paku ulir. Paku ulir (deformed nail) memiliki koefisien
gesekan yang lebih besar dari pada paku bulat sehingga tahanan
cabutnya lebih tinggi. Tahanan
I.
paku baja satu irisan yang dibebani secara tegak lurus terhadap sumbu
alat pengencang dan dipasang tegak lurus sumbu komponen struktur,
diambil
sebagai
nilai
terkecil
dari
nilai-nilai
yang
dihitung
42
diambil sebesar dua kali tahanan lateral acuan satu irisan yang terkecil.
Tabel 7. Tahanan lateral acuan satu paku (Z) pada sambungan dengan
satu irisan yang menyambung dua komponen
Moda kelelehan
3,3Dts Fes
KD
Z
3,3k1DpFem
IIIm
Z KD 1 2Re
k1 1 21 Re
dengan:
2 Fyb 1 2 Re D 2
3Fem p 2
3,3k2Dts Fem
III
Z KD 2 R e
k2 1
IV
21 Re
Re
Z
3,3D2
KD
dengan:
2 Fyb 1 2 Re D 2
3Fem ts2
2FemFyb
31 Re
Catatan:
= 2,2
: untuk D 4,3 mm
= 0,38D+0,56
= 3,0
= Fem
Re
/ Fes
Fe
43
yb
Nilai kuat tumpu kayu untuk beberapa nilai berat jenis dapat
dilihat pada Tabel 8. Semakin besar nilai berat jenis suatu kayu, maka
semakin besar pula nilai kuat tumpunya. Umumnya alat sambung paku
digunakan pada kayu dengan berat jenis tidak tinggi mengingat
mudahnya paku untuk tekuk (buckling). Tekuk pada paku juga
disebabkan oleh tingginya nilai banding antara panjang dan diameter
paku (angka kelangsingan) sebagai ciri khas alat sambung paku.
berbagai nilai berat jenis kayu
Fe untuk
Berat jenis kayu G
Nilai
F e (N/mm )
0,4
0,4
0,5
0,5
0,6
0,6
0,70
21,2
0
26,3
5
31,9
0
38,1
5
44,7
0
51,8
5
59,4
44
(hardened steel nails) memiliki kuat lentur yang lebih tinggi dari pada
nilai di Tabel 9. Dimensi paku yang meliputi diameter dan panjang
dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 9. Kuat lentur paku untuk berbagai diameter paku bulat
Diameter paku
Kuat lentur paku Fyb
3,6 mm
689 N/mm2
620 N/mm2
552 N/mm2
483 N/mm2
414N/mm
D > 8,3 mm
310 N/mm2
Jenis paku
Diameter
Panjang
(mm)
(mm)
CN50
2,8
51
Tabel 10. Berbagai ukuran diameter dan panjang paku
CN65
3,1
63
CN75
3,4
76
CN90
3,8
89
CN100
4,2
102
CN110
5,2
114
45
700
600
Douglas fir
Tahanancabut(N)
500
400
300
Tsugi
200
100
0
0
Slip
Gambar 20. Pengujain tahanan cabut paku dan grafik hasil pengujian
46
b
(b)
c
a
e
c : jarak ujung
d : jarak tepi dengan beban
e : jarak tepi tanpa beban
47
Cd
p
(a)
v4D
p
p
(b)
Gambar 22. Sambungan paku dua irisan (a) dan satu irisan (b)
48
Cd = p/12D
Cd = 0,00
6D p 12D,
p 6D,
2. Serat ujung
C
eg
Paku
Paku
Batang pemegang
Ctn
49
Kayu samping
Paku miring
Kayu utama
Cdi
) sebesar 0,8.
50
10 kN
2,5/12
5/12
20 kN
10 kN
2,5/12
ts ) = 25 mm
p)
p = 102 mm 25 mm 50 mm = 27 mm
KD = 2,2
Z ) satu irisan
3,3Dts Fes =
3,3x4, 2x25x31,98 = 10074 N
KD
2,2
51
IIIm
k1 1 21 Re
2Fyb 1 2Re D2
3Fem p2
2x620x1 2x14,2
2,21 2x1
1 21 1
3x31,98x27 2
= 1,22
3,3k1DpFem =
KD 1 2Re
Moda kelelehan
IIIs
k2 1 21 Re
2Fyb 1 2Re D2
3Femts2
Re
=
21 1
= 1,26
3x31,98x252
1
Z
3,3k2Dts Fem
KD 2 Re
3,3x1, 26x4, 2 ,2
x25x31,98
2 1
= 4221 N
Moda kelelehan IV
2
3,3D2
KD
2FemFyb =
31 Re
2x31,98x620
2,2
3,3x4,2
31 1
= 4302 N
52
Tahanan lateral acuan (N)
Moda kelelehan
10074
Is
4432
IIIm
4221
IIIs
4302
IV
Z = 2 x 4221 = 8442 N
Z')
p
27
Cd = 12D = 12x4,2 = 0,536
Z ' Cd Z ( Cdi , Ceg , dan Ctn tidak diperhitungkan)
Z ' 0,536x8442
Z ' = 4525 N
Zu zZ '
Z u 0,8x0,65x4525
Zu )
Zu = 2353 N
53
nf )
P
20000
n f = Zu = 2353 = 8,5 paku
(dipasang sebanyak 10 paku seperti gambar di bawah)
3
2x2,5/12
5/12
CL
Satuan dalam cm
7,5
6x5
7,5
: 10xD
: 5xD
Jarak ujung ( c )
: 15xD
: 5xD
= 42 mm
50 mm
= 21 mm
30 mm
= 63 mm
75 mm
= 21 mm
30 mm
Contoh 2
Hitunglah
jika paku yang dipergunakan adalah CN75, berat jenis kayu adalah
0,55 dan faktor waktu
sebesar 1,00.
3x5
P
5/12
4x3
3/12
Satuan dalam cm
54
Penyelesaian
yb
= 689 N/mm2
= 76 mm - 30 mm = 46 mm
(diameter
< 4,3
K D = 2,2
Tahanan
lateralpaku
acuan
(N) mm) Moda kelelehan
5831
Is
3126
IIIm
2163
IIIs
1622
IV
Cd
Z ' Cd Z
Z ' 1,00x1622 1
622 N
Cd 1,00
55
P n f zZ '
P 12x1,00x0,65x1622
P 12651 N
Gaya tarik P maksimum adalah 12,6 kN
Contoh 3
Tampak samping
Tampak atas
5/12
4
2x3/12
2x3
2
Satuan dalam cm
4x3
tersusun dari kayu dengan berat jenis 0,6 dan paku CN65. Asumsikan
nilai faktor waktu
sebesar 0,8.
56
Penyelesaian
satu irisan
689 N / mm
ts
Kedalaman penetrasi
= 30 mm
= 63 mm 30 mm = 33 mm
IIIm
2248
IIIs
1461
IV
Karena penempatan paku pada dua sisi, maka tahanan lateral acuan:
Z = 2 x 1461 N = 2921 N
Menghitung tahanan lateral acuan terkoreksi Z '
Nilai koreksi penetrasi
Cd
Cd =
maka
Cd
33
37,2
57
p = 33 = 0,89
12D
37,2
0,89
P n f zZ '
P 9x0,8x0,65x2599 12163 N
Gaya tarik P maksimum adalah 12 kN
Contoh 4
2/12
20 kN
20 kN
5/12
5/12
2/12
58
Penyelesaian
satu irisan
Kuat lentur
tumpupaku
kayu; FFybes F689
em N31,98
Kuat
/ mm N
/ mm dan Re 1,00
2
Kedalaman penetrasi
= 63 mm 20 mm = 43 mm
IIIs
1235
IV
Karena penempatan paku pada dua sisi, maka tahanan lateral acuan:
Z = 2 x 1233 N = 2466 N
Menghitung nilai koreksi penetrasi
P = 46 mm > 12D (12x3,4 = 40,8 mm)
Cd
Cd 1,00
59
P
n f z
'
20000
1,00x0,65x2466
12,5 15 paku
Z
CL
2x2,5/12
4x3
5/12
6x5
7,5
Satuan dalam cm
7,5
Contoh 5
20 kN
Satuan dalam mm
40/150
40
30 kN
2x25/150
45
25
25
Gambar contoh 5
Rencanakan sambungan seperti gambar di atas dengan menggunakan
alat sambung paku CN50. Kayu penyusun sambungan memiliki berat
jenis 0,5. Asumsikan = 1,0, Ceg= 1,0, dan Ctn= 1,0.
60
Penyelesaian
satu irisan
F = 689 N/mm
yb
= 51 mm 25 mm = 26 mm
IIIm
1266
IIIs
1008
IV
Karena penempatan paku pada dua sisi, maka tahanan lateral acuan:
Z = 2 x 1008 N = 2016 N
Cd )
Cd
61
p
26 = 0,77
12D 33,6
Z')
P
n f zZ
'
n
f
20000
1,00x0,65x1552
= 19,8 20 paku
30
40/150
2x25/150
Satuan dalam mm
5xa
a = (150/cos45o)/5