Alat Alat Ekstraksi
Alat Alat Ekstraksi
2.3.1
Tang dental
Tang dental telah digunakan sejak jaman Yunani dan pertama kali
Gambar : Tang dental oleh Sir John Toms (Sumber : Datarkar, Abhay N. 2007.
Exodontia Practice. New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publishers)
Tang dental adalah alat yang paling sering digunakan dalam ekstraksi gigi.
Penggunaan alat ini membuat operator dapat menggapai bagian akar gigi dan
meluksasi dari socketnya dengan memberikan tekanan padanya. Tang memiliki paruh
dan pegangan yang dihubungkan oleh engsel. Semakin besar rasio antara panjang
pegangan dan panjang paruh, semakin besar gaya yang diberikan kepada akar.
Panjang pegangan harus sesuai dengan tangan operator. Semakin besar panjang di
antara engsel dan tangan operator, semakin besar pula pergerakan tang dalam tangan,
karenanya energi yang diberikan pada gigi akan berkurang.
Blade tang dipaksa masuk ke dalam ligament periodontal untuk
memisahkannya dari gigi. Karena itu, paruh harus selalu tajam. Blade tang stainless
steel dapat dipertajam dengan lempeng sandpaper yang diaplikasikan ke luar
ujungnya.
Seharusnya bagian dalam permukaan dalam blade harus sesuai dengan
permukaan akar. Dalam praktek ukuran dan bentuk akar bervariasi sehingga tidak
mungkin untuk menentukan tang yang sangat sesuai dengan permukaan akar dan akar
dipegang pada ujung paruh yang menciptakan dua titik kontak. Bila ada titik kontak
tunggal antara gigi dan blad , gigi dapat hancur ketika dipegang. Lebih baik
menggunakan tang dengan blade yang sedikit sempit ketimbang tang dengan blade
yang terlalu lebar.
2.3.1.1 Tang maksila
1. Tang anterior maksila
Tang ini memiliki paruh yang berdekatan dan pegangannya lurus tanpa
lengkungan. Paruhnya simetris dan ditempatkan segaris dengan pegangan. Paruh
lebih pendek dibandingkan pegangan. Tang ini digunakan untuk mengekstraksi gigi
insisivus dan kaninus maksila.
Gambar : Tang molar maksila (kanan dan kiri) (Sumber : Datarkar, Abhay N. 2007.
Exodontia Practice. New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publishers)
4. Tang cow horn maksila
Tang berpasangan ini memiliki desain yang sama dengan tang molar maksila
selain mereka memiliki paruh yang berbentuk seperti tanduk sapi. Satu paruh lancip
masuk ke dalam bifurkasi bukal dan paruh lainnya memiliki notch yang memegang
bagian palatal akar. Tang berpasangan ini digunakan untuk sisi kanan dan kiri secara
terpisah. Tang ini digunakan untuk molar maksila yang terkena karies parah.
Kelemahan utama tang ini adalah mereka menghancurkan tulang alveolar ketika
digunakan pada gigi yang berdekatan.
Gambar : Tang cow horn maksila (kanan dan kiri) (Sumber : Datarkar, Abhay N.
2007. Exodontia Practice. New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publishers)
5. Tang bayonet maksila
Tang ini didesain untuk mencabut akar maksila. Paruh simetris dan berdekatan
satu sama lainnya. Paruh sempit agar sesuai dengan akar. Pegangan memiliki angulasi
sehingga dapat mencapai bagian paling posterior.
Gambar : Tang molar ketiga (Sumber : Datarkar, Abhay N. 2007. Exodontia Practice.
New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publishers)
2.3.1.2 Tang Mandibular
1. Tang anterior mandibula
Tang ini memiliki paruh yang mirip dengan tang insisivus maksila, yaitu
berdekatan satu sama lain. Paruh terletak pada sudut yang tepat pada pegangan. Tang
ini digunakan untuk mengekstraksi gigi insisivus dan kaninus mandibula.
Tang ini memiliki desain yang sama dengan tang anterior mandibula kecuali pada
ruang diantara dua paruh lebih besar dibandingkan dengan tang insisivus untuk
mengakomodasi mahkota premolar yang memiliki diameter lebih besar.
Desain tang ini sama dengan tang molar mandibula selain paruhnya lancip dan
berbentuk kerucut. Tang ini digunakan untuk ekstraksi molar mandibula
5. Tang universal
Tang universal memiliki paruh yang mirip dengan tang molar mandibula
kecuali mereka menghadap satu sama lain pada sudut kanan pada pegangannya. Tang
ini didesain untuk mengekstraksi molar ketiga.
Gambar : (A,B) straight elevator, (C) apexo elevator, (D) winters cryer elevator
1. Knabel tang
a. Paruh bulat ( Round nose rongeur ), Untuk membuka dinding socket pada
waktu mengambil sisa akar dan untuk mengambil fragmen gigi.
b. Paruh seperti gunting (Side cutting forcep), untuk
membuang
Gambar :
permukaan paruh
4. Jarum
Digunakan untuk menutup (penjahitan) mukosa. Bentuknya yang setengah
lingkaran memungkinkan jarum dapat digunakan pada ruang yang terbatas (kavitas
oral).
Gambar : curved-needle
5. Gunting
Gunting jahit (suture scissor) ini digunakan untuk menggunting benang saat
penjahitan. Gunting jahit yang biasa digunakan adalah tipe Dean, yang memiliki
pegangan sedikit melengkung.