Anda di halaman 1dari 5

AL-HIKAM ALHATIMIYAH (IMAM IBNU ARABI)

Published on July 12, 2009 in Artikel Islam.


1.
Allah ber tajalli (mendzahirkan kekuasaan NYA) kepada setiap individu alam
(ciptaanNYA) dengan misteri tajalli yang sesuai kepada individu alam tersebut.
2.
Setiap alam ciptaan itu mendapatkan bagian nasibnya dari yang dihadapinya menururt
(Hadis): Setiap sesuatu tunduk kepada tujuan diciptakannya masing-masing.
3.
Sirnakan apa yang engkau sandarkan kepadamu, maka akan abadi apa yang disandarkan
kepadaNYA.
4.
Segala anugrah yang sesuai dengan hawa nafsumu maka itu adalah ujian, dan
segala ujian yang menyalahi hawa nafsumu itu adalah anugrah
5.
Jika engkau pasrahkan segala urusanmu kepadaNYA, maka engkau menjadi rehat
dari segala banyak pertikaian (zahir dan bathin).
6.
Semua pemberian Allah itu baik, kemudian sesuatu yang sesuai dengan hawa
nafsumu maka engkau anggap baik, dan yang menyalahi hawa nafsumu engkau
anggap buruk. Padahal (Katakanlah semuanya dari sisi Allah (ayat)).
7.
Takutlah kepada segala ke Akuan yang ada padamu walaupun sebuah ketaatan (aku
melakukan, aku saleh dan lain-lain), dan jangan cemas terhadap segala yang engkau
terpaksa melakukannya walaupun itu sebuah maksiat (dan hatimu tenteram dengan
iman).
8.
Semua mhkluk itu sama dari segi kehalusan ruh, dan mereka berbeda dari segi
ketransparanan jasad.
9.
Dengan apa engkau memperlakukan makhluk dengan itu juga Allah memperlakukanmu.
Dan dengan apa engkau memperlakukan Allah, dengan itu juga makhluk
memperlakukanmu.
10. Seorang zahid bukanlah orang yang zuhud dari dirham dan dinar (harta), akan tetapi
seorang zahid adalah yang zuhud dari selain Yang Maha Perkasa (Allah).
11. Tidak akan memperoleh keridhanNYA seorang yang di dalam hatinya ada sesuatu selain
NYA.
12. Murid (Orang yang menghendaki Allah): adalah orang yang berjalan menuju Allah
bersama (diri) nafsunya. Sedang Murad (Orang yang dikehendaki Allah): adalah orang
yang terpaksa dijalankan oleh NYA.
13. Tidak dapat diharapkan sampai kepada Allah dari orang yang tidak tabi
(mengikuti) Rasulullah SAW.
14. Orang yang tidak menyandang sifat-sifat rohani (akhlak spiritual), maka ia tidak berubah
dari tahapan kehewanan.
15. Barangsiapa yang kekuasaan fisiknya dominan, maka ia tidak mengenal (menguasai)
nafsunya (karena dengan hilangnya dominasi kekuasaan fisik/jasad, sifat buruk
kehewanannya akan lenyap dan spritualnya akan meningkat).
16. Tidak faham apa yang kami katakan, kecuali orang yang telah menapaki jejak Rasulullah
SAW
17. Janganlah engkau mengambil ilmu ini kecuali dari orang yang mengamalkannya
18. Barangsiapa yang hawa nafsunya masih hidup (tidak melawannya), maka ia tidak
mungkin menyaksikan (hatinya) Allah.

19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.

Selama engkau dalam pencaharian Allah, maka janganlah berdiri bersama makhluk.
Orang yang berjalan menuju kepada Allah itu terputus dari melihat dirinya.
Barangsiapa telah merasa puas dengan yang murni halal, dapat diharapkan baginya
kesempurnaan jiwanya (kamal).
Barangsiapa yang ikhlas niatnya karena Allah semata, maka Allah bersama MalaikatNYA
akan menanganinya.
Engkau telah terhijab (terhalang) dari-NYA denganmu, jika engkau disirnakan dari
dirimu oleh-NYA, maka engkau akan melihatNYA bersamamu.
Jika sifat kemanusiannmu (nafsu) belum sirna dan mati, maka engkau tidak naik ke
tangga-tangga alam malakut (kesucian rohani).
Engkau tidak mengenal Allah dan sifatNYa, selama engkau belum menyaksikan rahasia
dan ayat-ayat (tanda wujud dan qudrah) NYA di dalam dirimu.
Barangsiapa yang tidak mengambil jalan ini (jalan menuju kepada Allah) dari para
tokoh (yang sempurna akhlaknya), maka ia masih berputar dari musthail ke
mustahil.
Barangsiapa yang belum merealisasikan hakikat-hakikat (makna) nama dan huruf, maka
ia dipalingkan dari menyingkap (faham) rahasia kesamaran sesuatu.
Rahasia Allah tidak ditampakkan kecuali kepada orang yang bumi dan langitnya telah
berubah.
Tidak mengenal Isim Adzam (Nama Agung (Allah)) melainkan orang yang memiliki
kedudukan kuat dalam kewalian.
Barangsiapa yang telah mengenal Nama Agung, maka ia telah menguasai dua alam.
Engkau tidak menjadi hamba bagi Allah sedang engkau cenderung (hati) kepada sesuatu
selainNYA.
Hikmah-hikmah Ketuhanan adalah sumber ruh yang luhur.
Dengan futuh Ketuhanan, maka engkau sebagai bagian (alam raya) universal.
Tidak melihat kehalusan ruh kecuali orang yang telah jernih dari ketebalan fisik.
Ketika titik rahasia hakikat telah tertulis; maka telah terkesan di dalamnya berbagai
bentuk alam. Kemudian ketika telah terpusat ke centralnya, maka setiap bentuk telah
lepas di alamnya, lalu terpusat kepada Yang Maha Penyayang (Allah).
Tidak dapat menangani kata-kata dan huruf melainkan orang telah tersingkaf
keghaibannya.
Yang disebut budak itu adalah seorang budak fisiknya, kecuali orang yang telah
dibebaskan Allah untuk didiriNYA.
Janganlah engkau bersahabat kepada para tokoh sufi melainkan orang yang halnya
(prilaku zahir dan bathinnya) telah menterjemahkan perkataannya.
Hakikat itu tidak dapat diucapkan oleh lisan, namun ia adalah sebuah rasa bathin (dzauq)
dan emosi yang halus (wujdan).
Syekh (Murobbi) itu adalah seorang yang telah mencabutmu (menyelamtkan) dari
nafsumu, dan menyingkapkan kepadamu rahasia dirimu.
Syekh adalah seorang yang memikul kesusahanmu, dan memperlihatkan kepadamu fasefase kedekatan (kepada Allah).
Tidakk patut mentarbiyah seseorang melainkan orang yang sifatnya dari sifat Allah
(akhlaknya mulia).
Tidak mampu bertindak di alam ini melainkan orang yang Allah telah menjadi
pendengaran, penglihatan dan lisannya.
Janganlah engkau tinggalkan perantara selama engkau belum menjadi basath (merasa
senang karena dekat kepada Allah).
CintaNYA kepadamu adalah cinta asal (induk) kepada cabangnya, sedang cintamu
kepadaNYA adalah cinta cabang kepada asalnya.
Allah SWT itu Dzahir dari segi makhlukNYA, dan Bathin dari segi DzatNYA.
Barangsiapa telah mengenal Allah maka ia tidak lagi memerlukan makhluk
Tidaklah seorang yang arif itu mengenal Allah, melainkan dengan iman yang terdapat di
dalam hatinya, tidak juga seorang yang jahil mengingkari Allah melainkan dengan hijab
yang menghalanginya dari NYA.
Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah dalam semua urusan dan segala yang
ditanganinya, maka Allah akan mendatangkan rezekinya yang tidak ia sangka-sangka dan
allah akan menanganinya.
Kedekatan Allah kepada makhluk bukan dari segi DzatNYA.

51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.

Kaum sufi itu tidak berbicara dalam buku-buku mereka melainkan disebabkan sebagian
apa-apa yang mereka saksikan dengan mata hati mereka.
Tauhid adalah menafikan dua dan menetapkan ke Esaan.
Tauhid adalah kefanaanmu -wahai orang yang bertauhid-, keududukanmu, kebaqaanmu
dalam dirimu dan kejauhanmu.
Sabar jauh dari NYA adalah kesabaran dan malapetaka
Sabar dekat dengan NYA adalah kesabaran dan keindahan
Barangsiapa bertaubat kerana nafsunya maka dilanggar, dan barangsiapa yang diberi
taubat oleh Allah maka kokoh dan kuat.
Barangsiapa yang tidak didekatkan (kepada Allah) oleh inayah-NYA, maka amal-amal
solehnyapun akan membuatnya jatuh.
Sifat yang menghiasi para wali itu adalah: diam, tidak tidur malam, sedikit makan, dan
menjauhi makhluk.
Banyak makan dari yang halal akan mematikan hati para sufi, sedikit makan dari yang
haram akan membawa berbagai dosa dan penyebab di siksa.
Barangsiapa lubuk hatinya jujur (sidq), maka cerdas mata hatinya.
Barangsiapa yang perkataannya jujur maka istiqamah prilakunya
Barangsiapa banyak berdzikir kepada Allah, maka Allah akan banyak memberikan futuh
(faham mendalam dan luas).
Semua kebaikan terhimpun di dalam kegaiban perbendaharan lapar (Mujahadah).
Barangsiapa yang beruntung mendapatkan wali abdal (sempurna), maka bergembiralah
dengan mendapatkan kedudukan sempurna.
Alam-alam keluhuran adalah gambaran makna ruhiyah, sedang alam-alam kerendahan
gambaran bungkusan jasad.
Yang disebut tahapan ke 7 wali Abdal adalah merupakan cerminan sifat kesempurnaan
Jalan-jalan hak (menuju kepada Allah) itu tidak terkira banyaknya, dan yang paling dekat
adalah menrendah diri kepada Allah (dzul) dan tawadhu mengikuti kehendakNYA.
(inkisar).
Janganlah engkau bersahabat (berteladan) kepada sesama ikhwan melainkan yang
jujur perkataannya.
Futuh Ketuhanan adalah Kemenangan yang terdapat dalam kesendirian dengan Allah.
Tidak akan sampai kepeda kedekatan (kepada Allah) melainkan orang yang mencari
(bertauhid) DZAT Allah.
Tidak dinamakan pada hakikatnya- seorang yang Arif (mengenal Allah) kecuali orang
yang telah diliputi ketentuan azali kewilyahannya (kewalian).
Huruf itu perbendaharaan Allah yang tersembunyi, maka barangsiapa yang
menyaksikannya, maka ia dapat mengatur alam ulwi (keluhuran) dan sufli (kerendahan).
Rahasia huruf tidak akan terbonngkar, orang yang arif (mengenal Allah) tidak merasa di
awasi oelh selain Allah dan tidak takut.
Memakan yang subhat mewariskan hati yang keras
Syekh adalah orang yang menyingkap semua hijab yang menghalangimu, dan yang
meminta idzin Allah untuk kedekatanmu.
Syekh adalah yang telah mematikan nafsumu sebelum engkau mematikannya, dan yang
membawa ruhmu ke dalam alam-alam ketuhanannya.
Syekh adalah orang yang memindahkanmu dari api kejauhan dan keterputusan kepada
surga kedekatan dan ketersambungan (kepada Allah).
Syekh adalah seorang yang membawa namamu dan menghapus bentuk dan sifatmu.
Syekh adalah seorang yang menampkan kondisi jiwamu kepadamu dan bukan yang
mengambil hartamu.
Jika engkau bertujuan kepada memakan yang halal, maka engkau dalam ketaatan
dengan pertolonganNYA- menjadi kuat.
Barangsiapa yang menerima hatinya (qanaah) dengan dunia (harta) yang sedikit, maka
akan mudah baginya setiap kesulitan.
Tidak dinamakan seorang Arif Billah, melainkan seorang yang melihat (hatinya) hak
(Allah) dan membisikanNYA (selalu munajat).
Khumul (tidak suka populeritas) itu menghilangkan berbagai hijab (penghalang dekat
kepada Allah), sedang syahwat itu mewariskna sifat ujub.
Arif billah bukanlah seorang yang menafkahkan harta dari kantong, akan tetapi seorang
yang makan dari langit (gaib).

85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.

Dengan sebab dzikirmnu (kepada Allah) bukan disebabkan lafadz Allah- kamu akan
sampai tingkatan-tingkatan keagungan (jalalah).
Jika nama Allah itu sebagai penghalang (dari selain Allah), maka hatimu bercahaya dan
terabg benerang
Barangsiapa yang banyak (berdzikir) nama Allah AL LATIF, maka akan hilang darinya
segala kekasaran dan hijab tebal yang mnutupi.
Barangsiapa yang telah melazimkan dzikir Allah, maka Allah telah memutus dia dari
segala sesuatu selainNYA.
Barangsiapa yang tidak mencari dzatNYA (Hakikat wujud), maka ia tidak menyaksikan
keberkahanNYA.
Barangsiapa yang tidak sempurna akalnya, maka ia tidak mungkin berpindah (dari satu
makam ke makan lain).
Barangsiapa yang tidak tinggal di ketinggian gunung (kedudukan ruh melampaui nafsu)
maka ia tidak mampu mendapatkan kemurnian Keagungan.
Hati-hatilah pada abad 10 (hijriyah)
Di abad 10 H. abad buruk sangka terhadap orang-orang soleh
Agama bukanlah banyak berpuasa, agama hanyalah takut kepada Allah di setiap saat.
Wahyu para Nabi melalui malaikat, dan wahyu para wali dengan ilham.
Acuan kata-kata bahasa, tidak mengandung ekspresi/ungkapan makna-makna berbagai
hal (kondisi jiwa).
Melihat Dzat Allah itu dilarang, menyaksikan sifat-sifatNYA itu dikuatkan tauhdinya
Allah Taala; DzatNYA tertutup dari makhlukNYA, dan sifatNYA tajalli di dalam hati
Dengan adanya (maujudat) Alam, maka Allah menampakkan nama-nama dan sifatsfatNYA.
CintaNYA kepadamu adalah demi kedzuhuranNYA padamu dengan sifat-sifatNYA,
sedang cintamu kepadaNYA demi berdirinya keinginanmu kepada berbagai keberakahan.
Cinta itu memperbaiki hubungan dan buah dari usaha.
Marifat adalah sebuah kemurnian iman, dan penyaksian ihsan.
Marifat adalah pengetahuan Ketuhanan dan penyingkapan semua (selain Allah).
Syekh bukanlah orang yang dikhidmati oleh kerajaan dunia, akan tetapi Syekh adalah
orang yang dikhidmati oleh malaikat keluhuran.
Taubat itu meninggalkan Kekuhuan dosa (Israr) serta konsisten memohon ampunan
(istigfar)
Menunaikan kewajiban merupakan pendekatan diri yang paling utama
Barangsiapa makanannya baik (halal dan baik) maka banyak keberkahannya.
Seorang yang menjaga subhat-subhat kecil maka ia selamat dari kecelakaan besar.
Seorang yang jujur hatinya menghadap kepada Allah (sidq tawajuh) maka Allah
memberikan segala yang ia harapkan.
Barangsiapa yang takut kepada Allah sebagai tuhannya, maka segala selainNYA takut
kepadanya.
Saudara adalah seorang yang mengerti akan keadaan saudaranya dalam hidupannya dan
setelah matinya.
Ketika keadaan syaraiah (agama) itu rusak, maka tanda-tanda kiamat akan datang
segera.
Ketika muamalah kepada sesame manusia telah rusak, maka akan banyak penyakit waswas.
Dengan sebab penguasanya lupa daratan, maka hukum menjadi terabaikan.
Wahai anankku Belajarlah ilmu-ilmu yang memberi manfaat bagimu di hadapan Allah.
Tidak ada ilmu yang lebih utama engkau pelajari daripada ilmu tauhid
Sekadar banyaknya makan dan minum seseorang, selama itu pula lamanya ia dalam hisab
di akhirat.
Seorang Syekh adalah seorang yang menyingkapkan penghalangmu darimu serta
mempersaksikan hakikat keterpedayaanmu (magrurmu)
Kekasih adalah orang yang oleh Allah dibuatnya tertarik kepadanya (orang yang dipilih
Allah untuknya) dan yang dihadapinya dari berbagai arah (orang yang menjadi tumpuan
tujuannya).
Barangsiapa yang menjaga masuknya yang haram kepadanya, maka tidaklah musibah itu
menyentuhnya.
Janganlah engkau memakan makanan bagianmu kecuali dari yang jelas halal.

122. Barangsiapa yang meningalkan cara makan hewan, maka ia dapat menyaksikan
kelembutan kemanusiaan.
123. Tidak boleh dikatakan: Aku telah sampai kepada hakikat segala rahasia (Allah),
melainkan orang yang mengatakannnya dalam kondisi jiwa tertentu (kondisi yang datang
iradah dari Allah)
124. Syuhudmu (persaksian hati) yang sempurna terhadap berbagai alam, adalah satu bukti
akan naiknya dari derajat ketiada sempurnaan /kekurangan.
125. Orang yang sampai (kepada Allah) adalah orang yang telah Allah persaksikan
kepadaNYA di dalam segala sesuatu.
126. Setiap makhluk adalah tawanan nafsunya, meskipun ia pencariannya adalah keharibaan
qudus (Allah).
Sumber Website Syekh Rohimuddin bin nawawi Al Bantani

Anda mungkin juga menyukai