Anda di halaman 1dari 13

Gangguan Psikososial pada Anak Usia Sekolah

dan Remaja yang Menderita Leukemia


Limfostik Akut dengan Hospitalisasi Berulang
di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana keperawatan
Pada Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

REGINA MASLI PUTRI


NPM. 220110110039

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
JATINANGOR
2014

LEMBAR PERSETUJUAN/PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kanker adalah penyakit akibat petumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini
dapat menyebar kebagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.
(Yayasan Kanker Indonesia, 2008)
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum
tulang. Biasanya ditandai dengan proliferasi sel-sel darah putih dengan manifestasi
adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi (sel blast) secara berlebihan dan
menyebabkan terdesaknya sel darah yang normal yang mengakibatkan fungsinya
terganggu.
Leukemia dibagi atas :
1.

Akut : Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) dan Leukemia Non Limfoblastik


Akut (LNLA) atau Leukemia Mieloblastik Akut

2.

Kronik : Leukemia Mielositik Kronik (LMK)

(Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular DEPKES, 2012)


Penyakit ini paling banyak dijumpai diantara semua penyakit keganasan
pada anak. Leukemia Akut merupakan 30-40 persen keganasan pada anak, puncak
kejadian di usia 2-5 tahun. Angka kejadian untuk anak usia kurang dari 15 tahun
dengan rata-rata 4-4,5 / 100.000 anak pertahun. Angka kematian karena leukemia di
RSCM dan RSKD tahun 2006-2010 adalah sebesar 20-30 persen dari seluruh jenis
kanker pada anak. (PPTM DEPKES, 2012)
7

2
Berdasarkan hasil penelitian Simanjorang dkk (2010) mengenai gambaran
epidemiologi leukemia nak di Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2004-2008
diperoleh data yaitu sekitar 52 kasus leukemia anak. Adapun jumlah kasus leukemia
anak di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sejak bulan November 2012-Januari 2013
diperoleh data yaitu 58 kasus leukimia yang terdiri dari 21 orang anak usia 2-5 tahun,
21 orang anak usia 6-9 tahun dan 16 orang anak 10-13 tahun.
Leukemia limfositik akut atau biasa di sebut ALL adalah bentuk leukemia
yang paling lazim dijumpai pada anak, insiden tertinggi terdapat pada usia 3-7 tahun,
dan menurun pada usia 10 tahun (hoffbrand, 2005). Jika anak positip menderita ALL
anak harus dilakukan terapi pemeliharaan yang cukup panjang (2-3 tahun), mungkin
pula diperlukan satu jangka waktu yang pendek atau suatu periode dengan kemoterapi
yang intensif. Sehingga anak harus mengalami hospitalisasi berulang (Jones, 2003).
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena alasan yang terencana
atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, mejalani terapi dan
perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah. Berbagai perasaan yang sering
dialami anak yaitu cemas, marah, atau sedih. (Supratini, Y.2004)
Anak merupakan populasi yang sangat rentan terutama ketika menghadapi
situasi yang membuat stres. Hal ini dikarenakan kemampuan koping yang digunakan
oleh orang dewasa pada anak-anak belum berkembang dengan sempurna.
(Utami,Y.2014)
Hospitalisasi dapat dianggap sebagai suatu pengalaman yang mengancam
dan merupakan sebuah stressor, serta dapat menimbulkan krisis bagi anak dan
keluarga. Hal ini mungkin terjadi karena anak tidak memahami mengapa di rawat,
stress dengan adanya perubahan akan status kesehatan, lingkungan dan kebiasaan
sehari-hari dan keterbatasan mekanisme koping. (Utami,Y.2014)
Menurut Alimul (2005) anak akan memberikan reaksi saat sakit dan
mengalami

proses

hospitalisasi.

Reaksi

tersebut

dipengaruhi

oleh

tingkat

3
perkembangan, pengalaman sebelumnya, support system dalam keluarga, ketrampilan
koping dan berat ringannya penyakit.
Anak-anak dapat bereaksi terhadap stres hospitalisasi sebelum mereka
masuk, selama hospitalisasi, dan setelah pemulangan. Konsep sakit yang dimiliki
anak bahkan lebih penting dibandingkan usia dan kematangan intelektual dalam
memperkirakan tingkat kecemasan sebelum hospitalisasi (Carson, Gravley, dan
Council,1992; Clatworthy, Simon, dan Tiedeman,1999; Wong,2003). Berkembangnya
gangguan emosional jangka panjang dapat merupakan dampak dari hospitalisasi.
Gangguan emosional tersebut terkait dengan lama dan jumlah masuk rumah sakit,
dan jenis prosedur yang dijalani di rumah sakit. Hospitalisasi berulang dan lama
rawat lebih dari 4 minggu dapat berakibat gangguan dimasa yang akan datang.
(Utami, Y.2014)
Hospitalisasi mungkin akan mempengaruhi beberapa aspek psikososial pada
anak. Menurut Erikson, psikososial secara khusus diartika sebagai tahap-tahap
kehidupan seseorang dari lahir sampai mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial
yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan
psikologis. Terdapat perbedaan pencapaian yang harus dicapai pada setiap tahap,
berbeda anatara anak usia sekolah dengan remaja.
Psikososial anak usia sekolah
Psikososial remaja
Rumah Sakit Umum Pendidikan dr. Hasan Sadikin menjadi rumah sakit
rujukan dari rumah sakit umum di daerah sehingga menjadi pusat pelayanan
kesehatan bagi penderita leukemia baik untuk rawat inap ataupun untuk
Berdasarkan uraian diatas, hospitalisasi yang berulang akan menimbulkan
beberapa reaksi psikososial yang akan menimbulkan penurunan kualitas kesehatan,
sehingga penderita yang mengalami depresi dalam dirinya akan merasakan situasi
yang menekan. Namun, reaksi psikososial terhadap suatu penyakit adalah bervariasi
pada setiap orang, dari reaksi sedih hingga pada gangguan mental emotional yang
3

4
parah seperti depresi (Fahrudin.2004 dalam Fahrudin.2011). Sehingga

penulis

tertarik untuk mengetahui gambaran psikososial pada anak usia sekolah dan remaja
yang menderita Leukemia Limfostik Akut dengan hospitalisasi berulang di RSUP Dr.
Hasan Sadikin.
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah inti fenomena yang akan diteliti sebagai akibat
adanya kesenjangan teori dan realitas di lahan praktik. Diawali dengan
membandingkan kenyataan atau fenomena dengan harapan sesuai dengan teori dan
konsep. Peneliti akan membuat pernyataan yang sangat mendasar, dimana dengan
penelitianakan menjawab tujuan penelitian
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan gambaran psikososial pada anak usia sekolah dan remaja yang
menderita Leukemia Limfostik Akut dengan hospitalisasi berulang di RSUP Dr.
Hasan Sadikin
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. gambaran psikososial pada anak usia sekolah yang menderita Leukemia
Limfostik Akut dengan hospitalisasi berulang di RSUP Dr. Hasan Sadikin
b. gambaran psikososial pada remaja yang menderita Leukemia Limfostik
Akut dengan hospitalisasi berulang di RSUP Dr. Hasan Sadikin
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Praktis
1.4.2. Kegunaan Teoritis
1.5. Kerangka Penelitian
4

5
1.6. Metode Penelitian
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Variabel I
2.1.1. Pengertian

2.1.2.

2.2. Variabel 2
2.2.1. Pengertian

2.2.2.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
3.2. Variabel Penelitian

6
3.3. Definisi Operasional
Buat kalimat pembuka terlebih dahulu
Tabel 1. : Definisi Operasional
Variabel

Definisi
Operasional

Cara Ukur

Hasil Ukur

3.4. Populasi dan Sampel


3.4.1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah
3.4.2. Sampel
Isikan ukuran besaran sample dan teknik samplingnya
3.5. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data

3.6. Instrumen Penelitian

3.7. Analisis Data

3.8. Etika Penelitian

Skala
Hasil
Pengukura
n

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai