KU-1201
PENGANTAR REKAYASA &DESAIN II
KELOMPOK 6
Syauqi Abdurrahman (16713041)
Gradi Desendra (16713131)
Firanza Fadilla (16713227)
Assyifa Reyhannisa (16713317)
DAFTAR ISI
. 6
3.1.2 Misi
. 6
. 6
. 4
. 8
. 9
. 9
. 9
. 11
.
12
. 12
. 13
. 13
. 15
. 15
. 15
...
21
. 21
. 22
BAB I
LATAR BELAKANG
Saat ini kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat. Meningkatnya
kebutuhan energi ini tidak disertai dengan ketersediaan sumberdaya penghasil energi yang
memadai. Salah satu sumber daya penghasil energi yang telah banyak digunakan ialah
bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil dapat menghasilkan energi yang besar. Namun bahan
bakar fosilini tidak dapat diperbarui.
Penggunaan bahan bakar fosil secara terus menerus membuat persediaan bahan
bakar fosil semakin menipis. Salah satu alternatif sumberdaya penghasil energi selain
bahan bakar fosil ialah bahan bakar yang berasal dari biomassa seperti arang. Arang
merupakan kandungan karbon yang ada pada biomassa.
Sekarang, penggunaan arang mulai dimanfaatkan di berbagai bidang, di antaranya
bidang tataboga dan kuliner yang menggunakan arang sebagai bahan bakar untuk
mematangkan makanan karena ada aroma khas yang tercipta, bahkan digunakan secara
langsung untuk minuman (biasanya kopi), bidang lingkungan yang menggunakan arang
sebagai bahan untuk alat penjernih air karena kandungan karbon di dalam arang, dan di
bidang-bidang lainnya.
Dewasa ini, banyak yang melirik arang sebagai sumber bahan bakar alternatif
(bahan bakar dari biomassa) karena memiliki manfaat yang sangat besar dan harga yang
sangat murah, jika dibandingkan dengan minyak bumi, gas alam, dan batu bara.Untuk itu,
dalam praktikum kali ini, kami akan mencoba membuat arang dengan proses pirolisis
dengan kualitas baik, kuantitas yang banyak, serta waktu pembentukannya relatif singkat.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari praktikum pembuatan arang kami adalah:
1
Bagaimana kondisi dan karakteristik asap cair yang nantinya akan dihasilkan?
BAB III
ANALISIS KEBUTUHAN DESAIN
3.1
Visi
Menciptakan arang yang baik berkualitas denganberbahan dasar limbah
Misi
3.2
STRATEGI PRODUKSI
3.2.1
Analisis SWOT
Matriks
SWOT
Strength
Weakness
Opportunit
y
Threat
3.3
melakukan perbandingan dengan beberapa bahan baku yang dapat menghasilkan arang
dengan kualitas yang baik dalam jumlah besar. Arang berkualitas yang kami harapkan
adalah arang dengan kandungan karbon terikat yang tinggi, nilai kalor yang tinggi,
komponen volatil yang rendah, kandungan abu yang rendah, dan kandungan kelembaban
yang rendah.
BAB IV
ALTERNATIF DESAIN DAN PEMILIHAN DESAIN FINAL
4.1
ALTERNATIF DESAIN
4.1.1AlternatifBahan Pengarangan
Berikut ini merupakan tabel yang memaparkan alternatif bahan yang dipilih
praktikan sebagai bahan dasar pembuatan arang.
Tabel 01
Deskripsi Alternatif Desain
Alternatif
Deskripsi Desain
1.
Serbuk Gergaji
Sumber: pixabay.com
Desain dengan serbuk gergaji menghasilkan arang yang berkualitas
karena memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu 5219 kkal/kg serta
tidak berbau. Selain itu, serbuk gergaji mudah didapatkan dan harganya
murah.
Namun serbuk gergaji memiliki kekurangan, yaitu bentuknya berupa
bubuk sehingga harus dipadatkan. Selain itu, arang dari serbuk gergaji juga
mudah terbakar dan harus menggunakan penutup kasa. Serbuk gergaji saat
2.
ini juga banyak digunakan untuk media tanam jamur tiram daripada arang.
Tongkol Jagung
Sumber: indonesiabiobutanol.wordpress.com
Arang berbahan dasar tongkol jagung akan berkualitas karena memiliki
9
nilai kalor sebesar 5600 kkal/kg. Harganya yang relatif murah dan mudah
didapatkan karena merupakan limbah menambah nilai plus bahan dasar ini.
Kekurangan penggunaan tongkol jagung adalah ia harus dikeringkan
dalam waktu yang cukup lama karena tongkol jagung memiliki kandungan
air yang banyak. Selain itu, karakteristik bonggol jagung yang tidak terlalu
3.
Sumber:indonesiawood.net
Arang berbahan dasar kayu albasia akan berkualitas karena memiliki
nilai kalor sebesar 5950 kkal/kg. Harganya relatif murah. Selain itu, ia juga
mudah didapatkan karena banyak yang menjadi limbah dan sisa-sisa mebel.
Karakteristik kayu albasia yang memiliki kadar air tinggi membuatnya
4.
Sumber: youngmuhajir.files.wordpress.com
Ampas tebu dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan arang
dengan nilai kalor sebesar 5130 kkal/kg. Selain itu, ampas tebu biasanya
merupakan limbah dari pengolahan tebu sehingga mudah didapatkan dan
harganya murah. Ia juga mudah dikeringkan.
Kekurangan penggunaan ampas tebu adalah mudah mengalami
fermentasi atau pengasaman jika tidak kering.
10
Berikut ini merupakan tabel komposisi bahan pembuatan arang dari alternatifalternatif desain yang ada.
Tabel 02
Komposisi Bahan Pembuatan Arang
Persen (%)
Nilai
Kalor
Bahan
Hidrogen
(H)
Senyawa
Organik
Senyawa
Anorganik
Abu
Carbon
Matter
Karbon
(C)
Serbuk
Gergaji
5219
48.85
11.5
87.5
2.2
0.12
0.04
2.0
Tongkol
Jagung
5600
31.81
38.42
91.7
1.7
0.02
0.05
3.2
Kayu
Albasia
5950
55
15.4
Ampas
Tebu
5130
24.7
65.9
88.4
7.8
0.08
0.12
3.2
(kkal/kg
Pada
desain
Deskripsi
ini, tungku tidak
diberi
atau
11
panas
bisa
merambat
keluar
serta
Tungku Dilapisi
Handuk
4.
bahan
terpadatkan
dan
panas
tidak
4.2
bahan
baku utama
kayu
pertimbangansebagaiberikut:
12
13
BAB V
PENDALAMAN DESAIN
5.1
SKEMA/GAMBAR DESAIN
Desain yang dipilih kelompok kami adalah desain proses dengan menyusun biomassa
berlapis-lapis dan tiap lapisannya disirami minyak tanah. Saat api mulai menyala,
biomassa disiram minyak tanah tambahan agar api (panas) cepat menyebar sehingga
biomassa terbakar merata. Terkadang biomassa perlu sedikit diubah posisinya agar
persebaran panas dari api merata.
5.2
Hal ini dilakukan beberapa kali hingga jumlah biomassa dirasa cukup, kemudian
dinyalakan dengan korek api. Awalnya hanya bagian atas saja yang terbakar, tetapi dengan
berjalannya waktu api akan menjalar ke bawahnya. Dengan bantuan tongkat, posisi
biomassa yang terbakar dapat diubah-ubah sehingga api merata ke seluruh kayu.
5.3
5.4
15
Kandungan
Persentase
Air
10 60 %
Senyawa Organik
15 35 %
Nitrogen
0,4 1,2 %
Fosfor
0,2 0,6 %
Kalium
0,8 1,5 %
Kapur
47%
Karbon
12 17 %
16
BAB VI
PRAKTIKUM REALISASI DESAIN
6.1
Alat
Tungku pirolisis
Korek api
Kipas
Sarung tangan
Penampung asap cair
6.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum antara lain :
1. Kayu Albasia
2. Minyak tanah
6.2
PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Kayu albasia dijemur agar kadar air berkurang.
2. Tungku pirolisis disiapkan
3. Kayu albasia dimasukkan satu lapis kedalam tungku
4. Lapisan kayu disirami dengan minyak tanah
5. Ditambahkan satu lapisan kayu lagi
6. Lapisan kayu disirami minyak lagi
7. Kayu tersebut dibakar dengan korek api
8. Susunan kayu diubah sesuai kebutuhan
9. Tungku ditutup
10. Asap cair ditampung
11. Setelah asap yang keluar dari tungku dianggap habis , ujung tungku ditutup
17
6.3
HASIL PENGAMATAN
6.3.1
Dalam praktikum yang dilakukan, asap cair yang dihasilkan selama proses
sebanak dua puluh tetes.dan waktu mulai tetesan pertamanya sangat lama.
6.3.2
Bahan baku
Arang jadi
Arang tidak jadi
Massa (gram)
1766
240
1526
Menurut uji kualitatif, arang menunjukkan hasil yang baik. Arang tidak
megeluarkan asap saat dibakar dan tidak cepat menjadi abu. Selain itu arang
18
6.4
PERHITUNGAN-PERHITUNGAN
Massaarang total
x 100
Massa bahan baku awal
240 gram
x 100
1766 gram
13.59
6.5
PRAKTIKUM
Hasil percobaan pembuatan arang menghasilkan arang 240 gram dengan asap cair
sebanyak 20 tetes. Hasil percobaan tersebut tidak mencapai target awal percobaan yang
idealnya adalah 20%, sedangkan hasilnay adalah 13.59 %. Ketidaktercapaian target dalam
percobaan ini dapat diakibatkan oleh berbagai hal yang akan dijabarkan dalam analisis
diagram fishbone.
6.6
Man
Method
Machine
Problem
19
Material
Mother Nature
MAN
Kurangnya pengalaman dan pengetahuan praktikan dalam hal pirolisis atau pengarangan
menyebabkan proses pengarangan yang dilakukan tidak berlangsung secara ideal.
METHOD
Kekurangan praktikan seperti dalam poin MAN di atas menyebabkan praktikan terlambat
menutup reactor pengarangan, hal ini menyebabkan beberapa bahan baku berubah
menjadi abu, bukan arang.
MACHINE
Kondisi reactor pengarangan yang tidak tertutup sempurna (ada kebocoran pada sisinya)
menyebabkan ada asap yang tetap keluar setelah reactor ditutup, hal ini menyebabkan
beberapa bahan baku mengalami oksidasi, bukan karbonisasi.
MATERIAL
Material atau bahan baku yang kami gunakan masih lembab, ditandai dengan banyaknya
asap cair yang terbentuk, hal ini menyebabkan bahan baku kami sukar terbakar dan sukar
untuk dapat diarangkan.
MOTHER NATURE
Ketika praktikum dilakukan, angin bertiup cukup kencang sehingga menyulitkan proses
pembakaran. Angin juga menyebabkan proses pembakaran tidak merata pada seluruh
reactor. Keadaan ini menyebabkan ada bahan baku yang sudah terbakar hingga nyaris
menjadi abu, namun masih ada bahan baku yang nyaris tidak terbakar.
20
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Arang dapat dibuat dari berbagai macam jenis biomassa yang tersedia di
alam.Dengan membandingkan nilai kalor biomaassa yang digunakan, kita dapat
menyimpulkan kualitas arang yang terbentuk.Tidak hanya itu, arang yang berkualitas juga
tergantung dengan metode pengarangan atau pirolisis yang digunakan.
7.1
7.2
DAFTAR PUSTAKA
21
Anonim. 2013. " Kesulitan Rumput, Peternak Cirebon Manfaatkan Limbah Kulit
Kacang".
http://bandung.bisnis.com/read/20111113/6/109968/kesulitanrumputpeternak-cirebon-manfaatkan-limbah-kulitkacang(diakses tanggal 12 April 2013).
Berita resmi statistik Badan Pusat Statistik No. 45/07/ Th. XVI, 1 Juli 2013.
Wikipedia. 2014. Arang. http://id.wikipedia.org/wiki/Arang (diakses tanggal 28
Februari 2014).
22