PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indeks massa tubuh merupakan ukuran standar yang berhubungan dengan berat badan
dan tinggi badan. Indeks massa tubuh juga membantu dalam pengukuran resiko terjadinya
kelainan kesehatan dalam populasi dengan indeks massa tubuh yang berbeda.Batas atas IMT
normal merupakan indikasi peningkatan resiko untuk menghadapi gangguan kesehatan.1
Peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) erat kaitannya dengan penyakit hipertensi
baik pada laki-laki maupun pada perempuan. Kenaikan berat badan sangat berpengaruh pada
mekanisme timbulnya kejadian hipertensi pada orang yang obesitas akan tetapi mekanisme
terjadinya hal tersebut belum dipahami secara jelas namun diduga pada orang yang obesitas
terjadi peningkatan volume plasma dan curah jantung yang akan meningkatkan tekanan
darah.2
Batasan dalam menentukan Indeks Massa Tubuh menurut tabel indeks WHO tahun
2000 adalah berat badan dinyatakan normal bila nilai IMT 18.5 24.99, berat badan
dinyatakan overweight bila nilai IMT 25.00 29.99, berat badan dinyatakan obese bila nilai
IMT >30.00, dan berat badan dinyatakan underweight bila nilai IMT < 18.511.3
Kelebihan berat badan sudah menjadi hal biasa di dunia baik di negara maju maupun
di negara yang sedang berkembang. Hal tersebut patut mendapat perhatian karena kelebihan
berat badan dapat memacu kelainan kardiovaskuler terutama stroke dan penyakit jantung,
Diabetes, kelainan muskuloskeletal, dan beberapa kanker (WHO, 2011). Salah satu kelainan
kardiovaskuler yang terpenting adalah hipertensi. Sekitar 75% hipertensi secara langsung
berhubungan dengan kelebihan berat badan.4
Penelitian yang dilakukan oleh The National Heart, Lung and Blood Institute tahun
2005 menghasilkan data bahwa tekanan darah tinggi lebih banyak ditemukan pada individu
dengan obesitas sentral dibandingkan dengan obesitas periferal.Orang yang mengalami
obesitas pada usia 20 45 tahun memiliki risiko 6 kali lebih besar untuk memiliki tekanan
darah tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal pada usia yang
sama. Peningkatan prevalensi obesitas dianggap sebagai salah satu faktor risiko yang paling
penting terhadap kejadian tekanan darah tinggi dan obesitas sentral selalu dihubungkan
dengan risiko penyakit kardiovaskular.5
Tekanan darah adalah pengaturan tekanan pada dari arteri rata-rata untuk mengontrol
curah jantung, resistensi perifer total dan volume darah. Tekanan darah arteri rata-rata (Mean
Arterial Pressure) merupakan gaya utama yang digunakan untuk mendorong darah ke seluruh
tubuh. Tekanan ini harus cukup tinggi untuk mendorong darah ke jaringan, tahap tekanan
yang tinggi darah tidak dapat mengalir ke otak dan organ-organ vital dan mengakibatkan
hipoksia. Namun, tekanan ini juga tidak boleh terlalu tinggi karena dapat menimbulkan beban
kerja jantung dan meningkat resiko rupture pembuluh darah kecil.6
Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 Kementerian Kesehatan RI,
prevalensi hipertensi diIndonesia pada usia diatas 18 tahun mencapai 29,8%.6 Prevalensi ini
semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Riset ini juga menunjukkan bahwa
sebanyak 76% kasus hipertensi dalam masyarakat belum terdiagnosis (Medicinus, 2012). 7
Sedangkan prevalensi yang didapatkan menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013
di provinsi Banten menunjukan sebanyak 23%.8
Menurut Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2013, jumlah kasus hipertensi
menduduki peringkat pertama dari sepuluh penyakit di Kota Serang dengan jumlah penderita
pada laki-laki sebanyak 2.141 sedangkan pada perempuan 4.716 orang. Hal ini menunjukkan
bahwa hipertensi menduduki peringkat teratas dalam hal penyakit terbesar di Kota Serang
(DinKes Kota Serang, 2013)9
Melihat prevalensi tekanan darah yang meningkat terhadap proporsi berat badan yang
berlebih maka penulis melakukan penelitian tentang hubungan indeks massa tubuh dengan
tekanan darah pada guru SMK Swasta di Serang.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada guru SMK Swasta di Yayasan
Informatika dan Yayasan Rachmatoellah Serang?
Menilai berat badan pada dan tinggi badan guru SMK Swasta di Yayasan
Informatika dan Yayasan Rachmatoellah Serang?
Menilai tekanan darah pada guru SMK Swasta mengetahui hubungan antara
indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada guru SMK Swasta di Yayasan
Informatika dan Yayasan Rachmatoellah Serang?
1.4 Hipotesis
Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada
guru SMK Swasta di Yayasan Informatika dan Yayasan Rachmatoellah Serang.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat untuk ilmu pengetahuan
Bilamana hasil penelitian ini terbukti, maka diharapkan dapat menjadi salah
satu sumber informasi dan menambah ilmu pengetahuan mengenai hubungan
indeks massa tubuh terhadap tekanan darah.
1.5.2 Manfaat untuk profesi