PERANGKAT LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
Oleh:
LAILATUL ROFIAH KUSUMA WARDANI, S.Pd
201314501
PORTOFOLIO
PERANGKAT LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
Oleh:
LAILATUL ROFIAH KUSUMA WARDANI, S.Pd
201314501
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan penggenggam alam semesta yang
telah memberikan bermacam kenikmatan. Salawat serta salam semoga selalu
terlimpahkan kepada manusia paling sempurna yang kita cintai, Rasulullah
Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa
menyibukan dirinya dalam kebaikan di jalan Allah yang mulia.
Portofolio ini merupakan himpunan dari tugas-tugas yang telah di
selesaikan dan pelajari oleh penulis selama mengikuti Workshop Pendidikan profesi
Guru (PPG) Pasca SM3T dengan rentang waktu terhitung bulan Maret 2015 sampai
dengan Juni 2015 di Universitas Negeri Surabaya.
Keberhasilan dalam penghimpunan portofolio ini tentunya tidak terlepas
dari kerja sama, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, yang sangat berarti
bagi penulis. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela selalu direktur Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Universitas Negeri Surabaya,
2. Dra. Titin Indah Pratiwi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan BK FIP UNESA,
beserta dosen-dosen pengajar dari jurusan BK yang telah meluangkan waktu
dan tenaga untuk membimbing dan mengarahkan kami,
3. Para staf, pegawai dan tim ahli PPG UNESA atas segala dukungan dan
pelayanannya yang tulus,
4. Pengelola Asrama Putri UNESA beserta staf yang telah memberi pelayanan
maksimal selama penulis tinggal di Asrama,
5. Dra. Retno Lukitaningsih, Kons. selaku dosen pamong yang selalu memberi
semangat dan perhatian,
6. Rekan-rekan seperjuangan PPG Pasca SM3T Ki Hajar Dewantara III atas
dukungan, semangat serta kerja samanya selama menempuh Pendidikan
Profesi Guru di UNESA dan penyelesaian portofolio ini.
Penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan dan bantuan yang
diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan penghimpunan portofolio workshop
BK ini. penyusunan Portofolio Perangkat Layanan Bimbingan dan Konseling ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran dari berbagai
pihak sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis memohon kepada Allah agar menerima jerih payah
perjuangan ini, dan menjadikan portofolio ini bermanfaat bagi penulis dan juga
pembaca. Sesungguhnya Allah Maha mendengar dan Maha Mengabulkan Doa.
Atas perhatian dan kerja samanya penulis ucapkan limpah terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAG I
BAG II
AUM ........................................................................................
ITP ............................................................................................
Program Umum BK .................................................................
Matriks Program Semester .......................................................
TOR ..........................................................................................
Evaluasi Program BK ...............................................................
1
4
11
27
34
37
146
159
164
175
197
207
212
223
iii
PENGEMBANGAN
DAN EVALUASI
PROGRAM BK
Dosen Pembimbing :
Drs. Moch Nursalim, M.Si
Sebelum menyusun sebuah program yang sesuai dengan kebutuhan 100 siswa kelas
VII SMP PPG, dibutuhkan triangulasi data yang bersumber dari beberapa
instrumen. Berikut disajikan hasil analisis datanya hingga penyusunan program dan
evaluasi.
:
:
:
:
BIDANG MASALAH
(KOMPONEN)
KODE
JMLH
ITEM
NO
JDK
25
2500
484
19%
2
3
4
KDP
PDP
DPI
15
55
20
1500
5500
2000
452
3738
1386
30%
68%
69%
ANM
30
3000
656
22%
Hubungan Sosial
HSO
15
1500
262
17%
Hubungan Muda-Mudi
HMM
15
1500
359
24%
Keadaan Hubungan
dalam Keluarga
KHK
25
2500
377
15%
EDK
15
1500
297
20%
10
Waktu Senggang
WSG
10
1000
687
69%
KLASIFIKASI
KURANG
BERMASALAH
CUKUP BERMASALAH
BERMASALAH
BERMASALAH
KURANG
BERMASALAH
KURANG
BERMASALAH
KURANG
BERMASALAH
KURANG
BERMASALAH
KURANG
BERMASALAH
BERMASALAH
69%
69%
70%
60%
50%
40%
30%
30%
22%
19%
20%
24%
17%
15%
20%
10%
0%
JDK
KNP
PDP
DPI
ANM
HSO
HMM
KHK
EDK
WS
Hasil dari ketiga komponen/bidang masalah dapat di rinci perbutir soal untuk
diketahui pernyataan yang bermasalah. Berikut bagan yang dimaksud;
77
64 73
83 80
52
20
0
82 76 75 79
94
92
72
60
79
76
64 67
33
8
76 77 78 79 80 91 92 93 94 95 106 107 108 109 110 121 122 123 124 125
Butir
soal
Pernyataan
Materi
No.108
skor 94
No.110
skor 92
No. 80
skor 83
No. 93
skor 82
Manajemen emosi
98
100
71
80
78
75
60
49
50
203
204
73
71
65
57
40
20
0
201
Butir
soal
No.216
skor 98
202
205
216
217
218
Pernyataan
Tidak mengetahui cara menggunakan
waktu senggang yang ada
219
220
Materi
Potensi diri
Managemen waktu
82
67
55
46 43
50
94
89
77
80
60
98
90
64
45
44
72
78
67
61
71 72 71 70 72 68 75
66
44
78
71 75
65
49 50
73 77
71
57
74
83
65
52
33
40
84 81
76 76 79
92
72
78
75
63 66
60
32
20
11
12
13
14
15
26
27
28
29
30
41
42
43
44
45
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
Butir soal
Pernyataan
No.72 Skor 98 Sarana belajar di sekolah kurang memadai.
No.98 skor 94 Ragu tentang kemanfaatan pendidikan lanjutan setamat sekolah ini.
Ragu apakah sekolah sekarang ini mampu memberikan modal yang kuat
No.100 skor 92 bagi para siswanya untuk menempuh pendidikan yang lebih lanjut.
No.28 skor 90
Materi
Orientasa sarana prasarana sekolah
Nilaiku dan Cita-citaku
Mengapa Manusia Perlu Belajar dan
Bekerja?
Gaya Belajar
Berdasarkan grafik profil kelompok, didapatkan hasil bahwa 100 responden siswa PPG
UNESA telah mencapai tugas perkembangan pada aspek Peran Soal sebagai Pria atau Wanita
(3,79), Kematangan Emosional (3,68), Penerimaan Diri dan Pengembangannya (3,66),
Kematangan Intelektual (3,55), Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya (3,52).
Sedangkan kelima aspek lainnya (Wawasan dan Persiapan Karir, Landasan Perilaku Etis,
Kesadaran Tanggung Jawab, Kemandirian Perilaku Ekonomis, dan Landasan Hidup
Religius) masih berada di bawah rata-rata Tugas Perkembangan, walaupun berada di posisi
di bawah rata-rata namun skor yang diperoleh tidak terlampau jauh dari skor rata-rata,
sehingga pemberian layanan-layanan dasar memungkinkan untuk dilakukan sebagai layanan
dasar.
8 Butir Terendah Kelompok
GRAFIK BUTIR TERENDAH KELOMPOK
Dari grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa butir pernyataan yang
mendapat skor jauh di bawah rata-rata. Artinya pernyataan-pernyataan tersebut dapat
mengindikasikan tugas perkembangan yang belum tercapai dan perlu diberikan layanan yang
sesuai.
Pada pernyataan Aspek Kemandirian Prilaku Ekonomis Butir 8-4 yakni :
a. Saya menabung apabila mempunyai uang lebih (skor 2)
b. Saya tidak begitu mengharapkan pemberian dari orang tua (skor 4)
c. Saya mengendalikan pengeluaran sehari-hari agar dapat menyisihkan uang untuk di
tabung (skor 5)
d. Saya mencoba memahami cara-cara orang mencari uang (skor 3)
Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Pengembangan dan Evaluasi Program BK
Instrumen pendukung (pilihan) : pedoman wawancara dengan kepala sekolah dan koordinator
guru BK.
Masalah ATP
Kesimpulan
need
assessment
Materi Layanan
Skor 94 pada
butir soal no
108 Keras
kepala atau
sukar
mengubah
pendapat
sendiri
meskipun kata
orang lain
pendapat itu
salah.
Skor 92 butir
soal no. 110
Mudah marah
atau tidak
mampu
mengendalikan
diri
Konsep diri
negatif
Belum bisa
menempatkan
diri dan
berinteraksi
secara baik
dengan teman
dan lingkungan
smp
Konsep diri
Aku dan
Lingkungan Diriku
Kurang bisa
mengendalikan
emosi dengan
wajar
Kurang
memahami
akhlakul karimah
sebagai insan
beriman
Skor 83 butir
soal no. 80
Ceroboh atau
kurang hatihati.
Kurang bisa
merencanakan
kegiatan seharihari yang
seimbang dan
selaras dengan
kesehatan fisik
dan mentalspiritual
Belum dapat
memahami dan
membiasakan diri
berprilaku
tanggung jawab
terhadap tugas
dan orang lain
Belum
memahami
potensi-potensi
yang ada dalam
diri pribadinya
Manajemen
Emosi
Belajar dari
Pribadi Idolaku
Nabiku
Dukungan
Sistem: sholat
dhuhur
berjamaah plus
kulum bergilir
Manajemen diri
meraih prestasi
Skor 82 pada
butir soal no. 93
Kurang serius
menghadapi
sesuatu yang
penting.
Skor 98 pada
butir soal
no.216
Tidak
mengetahui
cara
Bertanggung
jawab itu keren
Kolabaratif :
dengan guru
mata pelajaran
Potensi diri
Manajemen
Waktu
Penempatan dan
penyaluran:
Masalah ATP
Kesimpulan
need
assessment
menggunakan
waktu senggang
yang ada.
Sosial
Belajar
ekstrakulikuler
dan organisasi
Tugas
Perkembangan
dengan skor
3,04 butir 5-2
Saya
menengok
teman yang
sakit seperti
teman lain
Skor 94 pada
butir soal no. 72
Sarana belajar
di sekolah
kurang
memadai.
Skor 94 pada
butir soal no. 98
Ragu tentang
kemanfaatan
pendidikan
lanjutan
setamat sekolah
ini.
Skor 92 pada
butir soal no.
100
Ragu apakah
sekolah
sekarang ini
mampu
memberikan
modal yang kuat
bagi para
siswanya untuk
menempuh
pendidikan yang
lebih lanjut.
Skor 90 pada
butir soal no.28
Sukar
memahami
penjelasan guru
sewaktu
Materi Layanan
Belum mampu
membangun
hubungan
persahabatan
yang sehat dan
menumbuhkan
interaksi sosial
yang positif
Persahabatan
Sejati
Empati
Kurang mengenal
fasilitas sekolah
dan cara
pemanfaatannya
seoptimal
mungkin
Belum memahami
memahami
hubungan antara
prestasi belajar
dan keberhasilan
karier di masa
depan
Dukungan sistem
Belum
mengembangkan
apresiasi positif
terhadap sekolah
dan belajar
Mengapa
Manusia Perlu
Belajar dan
Bekerja?
Dukungan sistem:
Study Tour, temu
alumni
Kurang memiliki
kemampuan dan
ketrampilan
belajar
Gaya
Belajar/Learning
Style
Cara Belajar
Efektif
Masalah ATP
Kesimpulan
need
assessment
pelajaran
berlangsung.
Karier
Tugas
Perkembangan
dengan skor
2,69 butir 8-4
Saya
menabung
apabila
mempunyai
uang lebih
Materi Layanan
Aplikasi
instrumentasi :
tes IQ, tes Gaya
Belajar dan Tipe
Berfikir
Membiasakan diri
gemar hidup
menabung
Perilaku
Konsumtif dan
Produktif
Hemat pangkal
kaya (manajemen
uang saku)
Dukungan
Sistem:
Entrepreneurship
Day
(self understanding),
memiliki sikap positif, memiliki sikap mandiri secara emosional, sosial dan
ekonomis.
10
PROGRAM UMUM
BIMBINGAN DAN
KONSELING
TAHUN 2015-2016
10
1. RASIONAL
Pada Abad ke-21, setiap peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan
yang kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam
konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik memerlukan berbagai
kompetensi hidup untuk berkembang secara efektif, produktif, dan bermartabat
serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Pengembangan kompetensi hidup memerlukan sistem layanan pendidikan
pada satuan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran
mata pelajaran/bidang studi dan manajemen saja, tetapi juga layanan khusus
yang bersifat psiko-edukatif melalui layanan Bimbingan dan Konseling.
Berbagai aktivitas Bimbingan dan Konseling dapat diupayakan untuk
mengembangkan potensi dan kompetensi hidup peserta didik/konseli yang
efektif serta memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram, dan
kolaboratif agar setiap peserta didik/konseli betul-betul mencapai kompetensi
perkembangan atau pola perilaku yang diharapkan.
Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari pendidikan adalah
upaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka tercapainya
perkembangan yang utuh dan optimal. Program bimbingan dan konseling
merupakan kegiatan yang dilatarbelakangi aspek sosial, aspek psikologis dan
aspek pendidikan pada umumnya.
Aspek sosial menyangkut kehidupan individual sebagai pribadi maupun
sebagai
anggota
masyarakat.
Sekolah
sebagai
lembaga
pendidikan
11
2.
3.
4.
5.
12
6.
7.
PP No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja
guru BK atau Konselor.
8.
9.
2. VISI MISI
A. Visi Misi SMP PPG UNESA
VISI : Pribadi unggul dalam Prestasi, Budi pekerti yang dilandasi Iman
dan Taqwa, Kompetitif dan peduli dengan lingkungan.
MISI :
1.
beriman,
bertakwa
dan
memiliki
keunggulan
kompetitif.
2.
3.
Mewujudkan pengembangan
akademik
4.
5.
Mewujudkan
penyelenggaraan
pembelajaran
dengan
7.
13
8.
9.
14
3.
DESKRIPSI KEBUTUHAN
Berikut adalah rumusan hasil penilaian kebutuhan (need assessment) peserta
didik dan lingkungannya ke dalam rumusan perilaku-perilaku yang diharapkan
dikuasai peserta didik
No.
1
AUM
Pada aspek
Pendidikan
dan
Pengajaran
15
No.
ITP-SMP
Aspek
Kesadaran
Tanggung
Jawab
1. memahami potensi-potensi
yang ada dalam diri
pribadinya sehingga dapat
mengetahui minat dan
bakatnya
1. termotivasi untuk gemar
menabung dan mulai
mandiri secara ekonomi
2. memahami pengertian
perilaku konsumtif dan
produktif, memahami nilai
ulet dan kompetitif dalam
kehidupan sehari-hari
3. dapat melakukan
pengelolaan uang saku
sehingga siswa mengenal,
menyadari manfaat dan
membiasakan hidup hemat
Tugas Perkembangan
1. mempelajari cara-cara
dengan skor 3,04 butir 5memperoleh hak dan
2 Saya menengok teman
memenuhi kewajiban serta
yang sakit seperti teman
sadar akan resiko dari
lain, Saya ragu
pengambilan keputusan
mengemukakan
2. membangun hubungan
kekeliruan yang terjadi
persahabatan yang sehat
dan menumbuhkan sikap
saling percaya
3. memahami potensipotensi yang ada dalam
diri pribadinya sehingga
dapat mengetahui minat
dan bakatnya
4. menentukan dan
menjelaskan cita-cita
idealis yang ingin dicapai
serta merumuskan
langkah-langkah nyata
yang harus di tempuh
untuk meraihnya
16
No.
3
4.
kejujuran
17
kemandirian
(kemandirian
perilaku
6. KOMPONEN PROGRAM
A. Bidang layanan
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu
peserta
didik
dalam
memahami,
menilai,
dan
18
2.
3.
19
2) Layanan Responsif
Layanan ini merupakan layanan bantuan yang diberikan kepada peserta
didik secara sistematis sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang
mendesak, Layanan responsif ini diberikan pada peserta didik yang
tingkat perkembanganya dibawah nilai rata-rata kelompok. Strategi
layanan yang akan diberikan berupa: Layanan konseling individu,
konseling kelompok, dan konsultasi. Tujuan layanan responsif adalah
untuk:
Membantu konseli agar dapat memenuhi
kebutuhan dan
20
peserta
didik,
yang
diselenggarakan
secara
21
peserta
didik
ke
pihak
lain
sesuai
keahlian
dan
kewenangannya.
7. RENCANA OPERASIONAL
Strategi pelaksanaan bimbingan dan konseling melalui tahapan sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini meliputi kegiatan :
a. Analisis kebutuhan peserta didik
Ananlisis ini didasarkan dari :
1) Inventori Tugas Perkembangan (ITP)
2) Alat Ungkap Masalah (AUM)
3) Pengalaman konselor
4) Masukan dari berbagai pihak terkait (orang tua peserta didik, wali
kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah dan lain-lain)
b. Konsultasi program
c. Penyusunan program
d. Penyediaan sarana dan prasarana
e. Pembagian tugas
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan program BK meliputi dua kegiatan, yaitu :
a. Di dalam jam pembelajaran sekolah meliputi :
1)
22
2)
3)
himpunan
data,
kunjungan
rumah,
pemanfaatan
tatap
muka
dengan
peserta
didik
untuk
23
8.
PENGEMBANGAN TEMA
No.
1
instrumen
AUM
Pada aspek Diri
Pribadi
AUM
Pada aspek
Pendidikan dan
Pengajaran
AUM
Pada aspek
Waktu
Senggang
ITP-SMP
Aspek
Kemandirian
Prilaku
Ekonomis
ITP-SMP
Aspek
Kesadaran
Tanggung
Jawab
3
Wawancara
dengan Kepala
Sekolah
Materi
1. Konsep diri
2. Aku dan
Lingkungan Diriku
Manajemen Emosi
Belajar dari Pribadi
IdolakuNabiku
1. Membiasakan diri
gemar hidup
menabung
2. Perilaku Konsumtif
dan Produktif
3. Hemat pangkal
kaya (manajemen
uang saku)
Tugas Perkembangan dengan skor 3,04
1. Bertanggung jawab
butir 5-2 Saya menengok teman yang sakit
itu keren
seperti teman lain
2. Persahabatan Sejati
3. Potensi Diri
4. Cita-citaku Realistis
LOS (Layanan
Orientasi Siswa)
tentang sekolahan
fungsi BK
24
No.
9.
instrumen
Wawancara
dengan
Konselor
Materi
Aplikasi instrumentasi
dengan AUM, ATP, tes
IQ dan Minat Bakat
25
4.
PROGRAM
Managemen
Layanan
Dasar
Layanan
Responsif
Layanan
Perencanaan
Individual
Layanan
Dukungan
Sistem
RINCIAN
ATK
Kegiatan rapat
Fotokopi assesment
Layanan informasi, orientasi,
penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, bimbingan
kelompok.
Kegiatan pendukung
Konseling individual
Konseling kelompok
Alih tangan kasus
Advokasi
Mediasi
bimbingan karier
kegiatan ekstrakurikuler
pelatihan ketrampilan
Peningkatan profesionalisme
Akomodasi
Penelitian
Jumlah
JUMLAH
SUMBER
Rp
RKAS
2014/2015
Rp
RKAS
2014/2015
Rp
RKAS
2014/2015
Rp
RKAS
2014/2015
Rp
RKAS
2014/2015
Rp.
26
KOMPONEN
LAYANAN
KEGIATAN
SASARAN
KELAS
TOPIK
P S B
Layanan Dasar
Orientasi
- Orientasi sekolah (Layanan
(Bimbingan Orientasi Sekolah) LOS
Klasikal)
VII
VII
-Pengalamanku dengan BK
-Pengalaman BK di Kelas
Sebelumnya
VIII
IX
a. Konsep diri
VII
SASARAN HASIL
YANG SPESIFIK
DAN DAPAT
DIUKUR
Mengenalkan kepada
siswa tentang lingkungan
sekolah baru yang berupa
visi misi sekolah,
personil sekolah,
lingkungan fisik dan non
fisik serta keunggulan
sekolah.
memberikan layanan
klasikal agar siswa dapat
menyesuaikan diri
dengan kelas barunya
dan memaksimalkan
fungsi dan layanan BK
sesuai dengan
karakteristik jenjang
kelas
Siswa dapat mengenali
konsep diri negatif dan
WAKTU
JL
3 4 1
AGT
2
SEP
3 4 1 2 3 4 1
OKT
2 3 4 1
NOP
DES
2 3 4 1
PELAKSANA
BIA
YA
Konselor,
Kepala
sekolah,
Waka
Kesiswaa
n
Konselor
Konselor
27
Klasikal)
VII
VII
VII
VII
VII
Konselor
Konselor
Konselor
Konselor
Konselor
Konselor
Konselor
28
h. Empati
i. Persahabatan Sejati
j. Potensi Diri
VII
VII
VII
Layanan
Pembelajar
an
a. Gaya Belajar/Learning
Style
VII
VII
Siswa mampu
membangun hubungan
persahabatan yang sehat
dan menumbuhkan
interaksi sosial yang
positif
Siswa dapat mengerti
dasar-dasar membangun
hubungan persahabatan
yang sehat dan
menumbuhkan sikap
saling percaya
Siswa dapat memahami
potensi-potensi yang ada
dalam diri pribadinya
sehingga dapat
mengetahui minat dan
bakatnya
Siswa dapat menentukan
dan menjelaskan cita-cita
idealis yang ingin dicapai
serta merumuskan
langkah-langkah nyata
yang harus di tempuh
untuk meraihnya
Siswa dapat mengerti,
mengenali dan
menerapkan gaya belajar
untuk pembelajaran di
kelas dan di rumah
Siswa padat memahami
dan mempraktekan caracara belajar yang dapat
membawa hasil
maksimal bagi
peningkatan prestasinya
Konselor
Konselor
Konselor
Konselor
Konselor
Konselor
29
Layanan
Penempatan
dan
Penyaluran
a. Penempatan dan
Penyaluran dalam belajar
kelompok
b. Penempatan dan
Penyaluran beasiswa
Bimbingan
Kelompok
c. Pemenpatan dan
penyaluran pada
ekstrakulikuler dan
orgaisasi
a. Manajemen Uang Saku
(Hemat pangkal kaya)
Aplikasi
Instrumenta
si
Layanan
Responsif
Konseling
Indinidual
VII
VII,
VIII, IX
Konselor,
alumni
dan guru
Mapel
Konselor,
wali kelas,
waka
kesiswaan
VII,
VIII, IX
VII
VII,
VIII, IX
Manajemen Emosi,
Menguasai Diri
Konselor
VII,
VIII, IX
VII,
VIII, IX
Konseling
Kelompok
Siswa dapat
merencanakan kegiatan
harian yang bermanfaat
dan mengisi waktu
senggang dengan baik
VII,
VIII, IX
Konselor
Konselor
Konselor
Pihak
yang
30
Berwenan
g
Pihak
yang
Berwenan
g
Pihak
yang
Berwenan
g
Referal
Pelanggaran Tata Tertib
Sekolah
Perencanaan
Individual
Peer
Guidance
Kunjungan
Rumah
Asesmen
Individual
Tersusunny
a Program
BK
VII,
VIII, IX
VII,
VIII, IX
VII,
VIII, IX
Konselor
Klasikal
Konselor
Dukungan
Sistem
VII,
VIII, IX
VII,
VIII, IX
Konselor
VIII
Bimbingan Kelompok,
Konsultasi
Konselor
VII,
VIII, IX
Konselor
VII
Konselor
VII,
VIII, IX
Konselor
VII
Konselor
Konselor,
Koordinat
or BK
31
Konselor,
Koordinat
or BK
Konselor
Konselor
Evaluasi dan
Akuntabilitas
Penelitian Tindakan
Bimbingan Konseling
(PTBK)
Workshop dan Seminat
tentang BK
Konselor
VII, IX
VII, IX
VII,
VIII, IX
VII,
VIII, IX
Konselor
a. Evaluasi
Kegiatan
Konselor
b. Evaluasi
Materi
Konselor
32
Mengetahui :
Koordinator BK SMP PPG UNESA
Mengesahkan,
Kepala SMP PPG UNESA
33
Nama Kegiatan
2.
3.
Tujuan :
Memberikan pelatihan manajemen emosi pada siswa agar siswa mampu
menguasai diri sendiri yakni dapat mengontrol ekspresi emosi yang sesuai
dengan keadaan dan taraf kewajaran dalam pergaulan sehari-hari.
4.
Sasaran/hasil :
10 siswa kelas VII yang mengalami masalah manajemen emosi mampu
mengontrol ekspresi emosi yang sesuai dengan keadaan saat berinteraksi
bersama orang lain.
5.
Petugas
: Guru BK/Konselor
6.
Tempat kegiatan
7.
Mekanisme Pelaksanaan
34
a. Perencanaan
Melakukan need assesmen pada siswa
Menentukan siswa peserta konseling kelompok
Mempersiapkan meteri dan metode yang sesuai karakteristik siswa dan
kemampuan konselor
Menyusun rancangan atau langkah-langkah konseling kelompok
Menentukan jadwal konseling
Menyiapkan tempat
Menyiapkan Media yang diperlukan
b. Pelaksananaan
o Langkah-langkah konseling kelompok
o tahap pembentukan
a) menerima secara terbuka dan mengucapkan salam
b) berdoa bersama
c) menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat melaksanakan
konseling kelompok
d) menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok
e) menjelaskan asas-asas konseling kelompok
f) perkenalan dilanjutkan dengan Games
g) ice breaking tentang ekspresi emosi
o tahap peralihan
a) Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut
b) Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan/sebagian
belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengatasi
suasana tersebut
c) memberi topik masalah pribadi yang dibahas dalam kelompok
(manajemen emosi)
o tahap kegiatan
a) Konselor mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan
(manajemen emosi)
b) Pembahasan masalah tersebut secara tuntas
35
Tanggal
Waktu
: 3 x pertemuan @ 60 menit
36
: Layanan Konseling
Kelompok Manajemen Emosi
2. Merumuskan Aspek evaluasi dan Instrumen:
No.
1
5
6
Aspek
Konselor
Kisi-kisi
Kemampuan verbal
Kemampuan mengelola kelompok
Kemampuan memotivasi
Penguasaan masalah
Kesiapan
Kemampuan menyampaikan
penjelasan strategi
Kemampuan berempati
Kemampuan non verbal
Membangun keakraban
Konseli
Kesukarelaan
Partisipasi
Antusias
menanggapi anggota kelompok
Menerima pendapat orang lain
Memilih strategi
Dinamika Suasana kelompok
kelompok Keaktifan kelompok
siswa
Kemampuan bekerja sama dalam
kelompok
Hasil
Adanya pemahaman baru
Adanya perubahan perilaku siswa
Perkembangan terselesaikannya
masalah
Kepuasan siswa terhadap layanan
Mempraktekan ekspresi emosi
yang tepat dan wajar
Media
Menarik
Kesesuaian dengan masalah
metode
kesesuaian metode konseling
kelompok dengan masalah
Kesesuaian metode konseling
dengan karakteristik siswa
waktu
Ketersediaan waktu
manajemen waktu
Instrumen
evaluasi
angket kepada
siswa
Observasi
(daftar ceklis)
Observasi
(daftar ceklis)
Wawancara dan
observasi
angket kepada
siswa
angket kepada
siswa
angket kepada
siswa
37
3. Menyusun Instrumen
INSTRUMENT EVALUASI PROGRAM BK
LAYANAN KONSELING KELOMPOK MANAJEMEN EMOSI
Nama
: ......
Kelas
: ......
Tanggal pengisian
: ..
Pengantar
Angket ini berisi beberapa daftar pernyataan yang digunakan sebagai media
untuk memperoleh informasi tentang pemberian layanan informasi pentingnya
bekonseling kelompok tentang manajemen emosi. Hasil jawaban angket ini tidak
akan mempengaruhi nilai prestasimu, untuk itu jawablah dengan sejujur-jujurnya
sesuai dengan apa yang kamu rasakan.
Petunjuk
1. Tulislah nama, kelas dan tanggal pengisian angket.
2. Bacalah semua pertanyaan ini dan pilihlah salah satu alternatif jawaban yang
paling sesuai menurut kamu
3. Berilah tanda cek () pada tempat yang disediakan
No
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
7
Nilai
Ya Tidak
38
No
9
Nilai
Ya Tidak
Pernyataan
Media yang digunakan dalam konseling kelompok menarik
perhatian kami
39
Observer
Kelas
Hari/Tanggal : ....................................................................
Petunjuk
Berilak tanda centang pada siswa yang menunjukkan perilaku sesuai tabel aspek
yang di nilai
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aspek yang
Dinilai
Siswa sukarela
menceritakan
latar belakang
masalahnya
Siswa aktif
berpartisipasi
dalam seluruh
rangkaian
kegiatan
konseling
kelompok
Siswa antusias
(menjawab,
menanggapi,
posisi duduk
condong) saat
kegiatan
konseling
kelompok
berlangsung
Siswa memberi
tanggapan
terhadap masalah
dan solusi dari
anggota
kelompok
Siswa dapat
menerima
pendapat orang
lain
Siswa mampu
memilih strategi
Nama siswa
Ahd
And
Atn
Dnd
Dni
Gsl
Ik
Itg
Nyt
Vsa
40
No.
7.
Aspek yang
Dinilai
konseling yang
paling sesuai
untuk langkah
pemecahan
masalahnya
Siswa mampu
membuat
kesimpulan sikap
yang harus di
ubah
8.
Suasana
Kelompok
dinamis dan akrab
9.
Selama kegiatan,
anggota
kelompok aktif
berinteraksi
10.
Siswa mampu
bekerja sama
dalam kelompok
11.
Adanya
pemahaman baru
pada diri siswa
12.
Adanya
perubahan
perilaku siswa
pada siswa
13.
Terdapat
perkembangan
terselesaikannya
masalah siswa
setelah konseling
kelompok
dilaksanakan
14.
Siswa terlihat
puas terhadap
layanan
15.
Siswa mampu
mempraktekkan
ekspresi emosi
Nama siswa
Ahd
And
Atn
Dnd
Dni
Gsl
Ik
Itg
Nyt
Vsa
41
No.
16.
Aspek yang
Dinilai
yang tepat dan
wajar pada sesi
konseling
kelompok
Nama siswa
Ahd
And
Atn
Dnd
Dni
Gsl
Ik
Itg
Nyt
Vsa
Siswa mampu
mempraktekkan
ekspresi emosi
yang tepat dan
wajar pada
kehidupan seharihari
total
Rata-rata
42
4. Menyebar instrumen
Instrumen di sebar setelah kegiatan layanan konseling kelompok di lakukan kepada 10 konseli anggota konseling kelompok.
Angket Siswa
Nomer
Urut Induk
1
2015006
2015009
2
2015011
3
2015021
4
5
2015022
6
2015028
7
2015036
2015039
8
9
2015058
10 2015086
Nama
Siswa
Ahmad
Andi
Anton
Dinda
Dini
Gisel
Ike
Itang
Nurhayati
Visca
TTL L/P
L
L
L
P
P
P
P
L
P
P
1
Y
Y
Y
Y
Y
T
T
Y
Y
Y
2
T
Y
Y
Y
T
Y
Y
Y
Y
Y
3
Y
Y
T
Y
Y
Y
Y
T
Y
Y
4
Y
T
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
5
Y
Y
Y
Y
T
Y
Y
Y
Y
Y
Nomer Item
6 7 8 9 10
Y Y Y Y T
Y Y Y Y Y
Y Y T Y Y
Y Y Y T Y
Y Y Y Y Y
Y T Y Y Y
T Y Y T Y
Y Y Y Y Y
Y Y Y Y Y
T Y Y Y Y
11
Y
Y
Y
T
Y
Y
T
Y
T
Y
12
Y
T
Y
Y
T
Y
Y
Y
T
Y
13
Y
Y
Y
Y
Y
T
Y
Y
Y
Y
14
Y
T
T
Y
Y
Y
T
T
Y
T
15
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Nama
Siswa
Ahmad
Andi
Anton
Dinda
Dini
Gisel
Ike
Itang
Nurhayati
Visca
Skor
%
Aspek
(dalam%)
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
8
80
2
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
8
80
3
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
8
80
4
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
9
90
5
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
9
90
6
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
8
80
85
Konselor
Skoring
7 8 9 10
1 1 1 0
1 1 1 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
0 1 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
9 9 8 9
90 90 80 90
85
media
11 12 13 14
1 1 1 1
1 0 1 0
1 1 1 0
0 1 1 1
1 0 1 1
1 1 0 1
0 1 1 0
1 1 1 0
0 0 1 1
1 1 1 0
7 7 9 5
70 70 90 50
70
70
metodewaktu
15
1 13
1 12
1 12
1 13
1 12
1 12
1 10
1 13
1 13
1 13
10 123
100
100
hasil
% Interpretasi
118
109
109
118
109
109
91
118
118
118
43
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Nama
Siswa
L/P
L
L
L
P
P
P
Ike
P
Itang
L
Nurhayati P
Visca
P
Ahmad
Andi
Anton
Dinda
Dini
Gisel
1
Y
Y
Y
Y
Y
T
T
Y
Y
Y
2
T
Y
Y
Y
T
Y
Y
Y
Y
Y
3
Y
Y
T
Y
Y
Y
Y
T
Y
Y
4
Y
T
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
5
Y
Y
Y
Y
T
Y
Y
Y
Y
Y
6
Y
Y
Y
T
Y
Y
T
Y
Y
Y
Nomer Item
7 8 9 10 11
Y T Y Y Y
Y Y Y T T
Y T T Y Y
Y Y Y Y Y
Y Y Y T Y
T Y Y Y Y
Y Y Y Y Y
Y T Y Y T
Y Y Y Y Y
T Y Y Y Y
12
T
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
13
Y
Y
Y
T
Y
Y
T
Y
T
Y
14
Y
Y
Y
Y
Y
T
Y
Y
Y
Y
15
Y
T
T
Y
Y
Y
T
T
Y
T
Nama
Siswa
1
Ahmad
1
Andi
1
Anton
1
Dinda
1
Dini
1
Gisel
0
Ike
0
Itang
1
Nurhayati
1
Visca
1
Skor
8
%
80
Aspek
(dalam%)
16
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Aspek Evaluasi
90
2
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
8
80
3
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
8
80
4
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
9
90
5
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
9
90
6
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
80
7
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
8
80
83
Konseli
Skoring
8 9 10
0 1 1
1 1 0
0 0 1
1 1 1
1 1 0
1 1 1
1 1 1
0 1 1
1 1 1
1 1 1
7 9 8
70 90 80
80
Dinamika
11
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
8
80
12
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
90
13 14 15
1 1 1
1 1 0
1 1 0
0 1 1
1 1 1
1 0 1
0 1 0
1 1 0
0 1 1
1 1 0
7 9 5
70 90 50
80
Hasil
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
100
Interpretasi
13
12
12
14
13
13
12
12
15
14
130
118
109
109
127
118
118
109
109
136
127
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
80
no
1
2
3
4
5
6
7
70
60
50
40
30
20
10
0
K O NS ELOR
5.
K O NS ELI
DIN A MIKA
K EL OMPOK
M EDIA
M ETO DE
W A K TU
Aspek
skor
Konselor
85 %
Konseli
83 %
Dinamika Kelompok
80 %
Media
85 %
Metode
70 %
Waktu
70 %
Hasil
90 %
interpretasi
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
H A S IL
44
5. Penilaian
Spesifikasi
Masalah
Aspek
yang
dinilai
Jenis Layanan
Konseling
Kelompok
Sasaran 10 siswa
kelas VII yang
memiliki skor
manajemen emosi
rendah dari hasil
angket, observasi
dan wawancara
Hasil penilaian
Target
%
Deskripsi
90
Simpulan
Secara keseluruhan
pelaksanaan kegiatan konseling
kelompok manajemen emosi
sudah berjalan dengan baik. Hal
tersebut ditandai dengan nilai
kemampuan konselor dalam
memimpin kelompok dari
tahap awal pembentukan
hingga pengakhiran yang di
ikuti dengan sukarela dan
semangat oleh konseli. Hal
yang masih harus di perhatikan
adalah masalah pemilihan
metode yang harus lebih fokus
pada masalah dan manajemen
45
No
Spesifikasi
dengan guru BK
yakni:
Ahmad, Andi,
Anton, Dinda, Dini,
Gisel, Ike, Itang,
Nurhayati, Visca
Masalah
Aspek
yang
dinilai
Hasil penilaian
Target
%
Deskripsi
Simpulan
46
No
Spesifikasi
Masalah
Aspek
yang
dinilai
90
Konseli
Hasil penilaian
Target
90
Deskripsi
Simpulan
yakni kebiasaan
mempermainkan pena
Konselor mampu
membangun keakraban
dalam kelompok konseling
87 Guru BK mampu menjawab
dengan baik dan siswa
mampu menerima dan
mengerti maksud jawaban
yang diberikan
Guru BK mampu memotivasi
siswa sehingga siswa
semangat untuk mengikuti
pemberian layanan
Guru BK mampu menguasai
kondisi kelas sehingga siswa
memperhatikan materi yang
disampaikan, tidak ada yang
bercanda sendiri ataupun
mengantuk
83 Siswa dengan sukarela
menceritakan latar belakang
47
No
Spesifikasi
Masalah
Aspek
yang
dinilai
Hasil penilaian
Target
%
Deskripsi
Simpulan
48
No
Spesifikasi
Masalah
Aspek
yang
dinilai
Dinamika
90
Kelompok
Hasil
Hasil penilaian
Target
90
Deskripsi
Simpulan
49
No
Spesifikasi
Masalah
Aspek
yang
dinilai
Metode
Hasil penilaian
Target
%
90
Deskripsi
Simpulan
Perkembangan
terselesaikannya masalah
sudah berjalan, namun belum
seluruhnya selesai dengan
baik
Siswa merasa senang dan
bersedia jika di ajak konseling
lagi di masa mendatang
Siswa dapat mempraktekkan
ekspresi emosi yang tepat
dan wajar
70 Metode yang digunakan
terlalu beragam sehingga ada
yang bisa dipahami siswa
yakni sosiodrama ada yang
masih
membingungkan
karena tidak disertai media
yang sesuai
Metode yang dilakukan sudah
sesuai dengan karakteristik
siswa SMP yang menyukai
50
No
Spesifikasi
Masalah
Aspek
yang
dinilai
Hasil penilaian
Target
%
Media
90
Waktu
90
Deskripsi
Simpulan
51
ANALISIS HASIL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING SMP PPG UNESA
No
ANALISIS
Perolehan siswa
Perolehan Pembimbing
Siswa dapat
Konselor dapat
memahami latar
meningkatkan kualitas
belakang masalah
diri khususnya dalam
mereka tentang
pemberian layanan
manajemen emosi
konseling Kelompok.
Secara keseluruhan
pelaksanaan kegiatan
konseling kelompok
manajemen emosi sudah
berjalan dengan baik. Hal
tersebut ditandai dengan
nilai kemampuan
Siswa dapat
konselor dalam
menjalin
memimpin kelompok dari
kebersamaan dan
tahap awal pembentukan
persahabatan
hingga pengakhiran yang
bersama anggota
di ikuti dengan sukarela
kelompok
dan semangat oleh
konseli. Hal yang masih
Siswa dapat
menyimulasikan
harus di perhatikan
respon tingkah laku
adalah masalah
yang tepat dan
pemilihan metode yang
wajar berkaitan
harus lebih fokus pada
dengan masalah
masalah dan manajemen
mereka
Konselor belajar
memahami cara yang
baik dalam
memberikan motivasi
kepada siswa pada saat
mengikuti kegiatan
konselor
kelompok/simulasi
DIAGNOSIS
PROGNOSIS
terlalu banyak
metode yang di
laksanakan konselor
sebagai strategi
konseling sehingga
awalnya
membingungkan
konseli.
52
No
ANALISIS
Perolehan siswa
Perolehan Pembimbing
memanajemen
emosi
DIAGNOSIS
PROGNOSIS
53
No
Hasil analisis
1.
Menindaklanjuti ke dalam
bentuk layanan lain
Layanan ini dapat di tindak
lanjuti ke layanan konseling
individu dan layanan tutor
sebaya jika di butuhkan
54
ASESMEN
TEKNIK NONTES
DAN TES
Dosen Pembimbing :
Dra. Titin Indah Pratiwi, M.Pd
Pedoman Observasi
Pedoman Wawancara
Angket
1. Pedoman Observasi
Langkah-langkah Penyelenggaraan Daftar Cek (Check List)
Tahap persiapan:
1. langkah penetapan topik
Partisipasi Mahasiswa
Indikator
Presensi
Keaktifan
Prediktor
Item-item
pernyataan
Menghadiri
kegiatan wajib PPG
Menghadiri
kegiatan asrama
Mengikuti kegiatan
kerja bakti asrama
Menhadiri kegiatan
tahlil bulanan per
asrama
Bertanya pada dosen
saat workshop
Berpendapat dalam
kegiatan workshop
Melakukan
presentasi tugas
Keaktifan dalam
kegiatan Kelas
Keaktifan di luar
kelas/ asrama
(kepengurusan)
Menjadi petugas
apel
Menjadi pengurus
organisasi dalam
PPG
55
variabel
Indikator
Prediktor
Item-item
pernyataan
Tampil dalam
pentas
seni/inagurasi
Ketaatan
Peraturan
Penyelesaian
tugas
Peraturan PPG
Memakai pakaian
rapi
Peraturan asrama
Tetap tinggal di
asrama saat akhir
pekan
Mengumpulkan
portofolio tugas
Mengumpulkan
karya tulisan
Tugas PPG
Tugas asrama
Tahap pelaksanaan:
1. langkah-langkah penyiapan pedoman observasi
2. pengambilan atau penentuan posisi observasi
Observasi Quasi Partisipatif
: tidak berpartisipasi
56
Nama Mahasiswa
: .............................................
Observer
: .............................................
Hari/Tgl observasi
: .............................................
Petunjuk penggunaan
Isikan nama mahasiswa yang di observasi, nama anda sebagai pengobservasi,
serta hari dan tanggal observasi. Isikan tanda cek () pada kolom keterangan ya
jika perlaku yang diamati tampak, sebaliknya isikan tidak jika perilaku tersebut
tidak di tampak dilakukan oleh subjek.
No.
Keterangan
ya tidak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
57
Kesimpulan :
Format penilaian:
Keterangan
ya
= skor 1
Tidak = skor 0
Perhitungan =
: tidak berpartisipasi
58
Indikator
persiapan
prediktor
Persiapan
belajar
Selama KBM
Dengan
dosen
Dengan
teman
Sesudah
Item-item pernyataan
Mempelajari materi
sebelumnya
Datang tepat waktu
Memperhatikan
penjelasan dosen
Bertanya kepada dosen
Berpendapat dengan
baik dan santun
Mencatat materi Diklat
yang disampaikan
Menjawab pertanyaan
teman
Bekerja sama dengan
sesama mahasiswa
Menghargai pendapat
teman saat presentasi
tidak mengganggu teman
yang sedang
mengerjakan tugas
dapat membuat
rangkuman materi
Dapat mengerjakan
tugas yang diberikan
dosen
59
76% - 32%
33% - 0%
60
Nama Mahasiswa
Observer
Hari/Tgl observasi
Tempat Observasi
: .............................................
: .............................................
: .............................................
: .............................................
Petunjuk penggunaan
Perilah tanda cek pada kolom yang sesuai dengan gejala perilaku pada individu
Tingkat Kemunculan
No
Sering Kadang
Tidak
pernah
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan penilaian :
Tingkat kemunculan Sering
akhir)
61
62
Siswa
: .................................................................... L/P
Tanggal
: ....................................................................
Kelas
: ....................................................................
Tempat
: ....................................................................
Kejadian
..........................................................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................................................
Pengamatan
................................................
63
Kelas : ............................................
Pengamatan
................................................
Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Asesmen Psikologi Teknik Non Tes
64
2. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
HASIL ANALISIS SOSIOMERTI JURUSAN BAHASA INGGRIS
Responden
: Dua mahasiswano.03 atas nama Ar dan no.12 atas nama Ma
o Analisis : keduanya dipilih terbanyak pada item pertanyaan cenderung pasif dalam kegiatan diskusi (masing-masing dipilih
tujuh kali dari 22 responden) serta tidak dipilih sama sekali (nol pemilih) dalam item pertanyaan aktif dalam dalam
diskusi.
o Diagnosis: pasif dalam diskusi dikarenakan memiliki kecenderungan menarik diri
o Kajian teori:
Menurut Al-Mighwar (2006:192), Menarik diri (withdrawl) adalah bentuk tingkah laku yang menunjukkan adanya
kecenderungan putus asa dan merasa tidak aman sehingga menarik diri dari kegiatan dan takut memperlihatkan
usaha-usahanya. Sedangkan Diskusi menurut KBBI adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.
65
66
Pedoman Wawancara
1. Wawancara ke
: ................................................................
2. Waktu wawancara
: ................................................................
3. Tempat Wawancara
: ................................................................
4. Masalah
: ................................................................
5. Nama Mahasiswa
: .................................................................
6. Proses wawancara
: ................................................................
No.
Pertanyaan
1.
2.
3.
bagaimana pendapatmu
tentang rekan yang aktif
mendominasi dalam diskusi?
4.
5.
6.
7.
8.
Jawaban
67
No.
Pertanyaan
9.
10
11
12
13
14
Jawaban
7. Kesimpulan/catatan
:
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
.........................................................................................................
Surabaya,
Maret 2015
Pewawancara,
68
3. Angket
KISI-KISI ANGKET
HASIL ANALISIS SOSIOMERTI JURUSAN BAHASA INGGRIS
Responden
o Analisis
69
Variabel
Indikator
Prediktor
b. Optimis
Keberanian
Berpendapat
(Munawar, 2010)
c. Rasional dan
realistis
d. Mampu
menguasai emosi
Pernyataan
(+)
No
(-)
saya merasa memiliki keahlian
1 Kebanyakan orang lain
yang belum tentu dimiliki setiap
selalu terlihat lebih mampu
orang
dari pada diri sendiri
Saya percaya bahwa saya
2 Saya memiliki kekurangan
memiliki kelebihan
yang lebih banyak dari
pada kelebihan
Saya bersemangat untuk
3 Saya tidak ingin repot
mempelajari sesuatu walaupun
mengerjakan tugas yang
awalnya sulit
sulit
Saya ingin bisa meningkatkan
5 Saya sebenarnya seorang
prestasi saya di kelas
yang cenderung pemalas
Menurut saya, rekan yang
6 Menurut saya rekan yang
pandai berpendapat itu adalah
suka berpendapat itu
rekan yang bersemangat
memiliki tujuan untuk
belajar
mencari perhatian saja
Salah bicara bagi saya
11 Saya takut salah ketika
merupakan hal yang wajar jika
berpendapat
saya sedang belajar
Saya dapat dengan tenang
12 Saya menjadi gugup
menjawab pertanyaan dari
karena rekan-rekan
rekan maupun dosen
memperhatikan saya
ketika saya berpendapat
Saya merasa santai saat
13 Saya gemetar saat saya
berpendapat dalam diskusi di
dipaksa berbicara di
kelas
depan umum
No
4
7
8
9
10
14
16
19
70
Variabel
Indikator
Prediktor
e. Kemampuan
bersosialisasi
f. Bertindak tegas
g. Menyukai
tantangan
2. Kemampuan
mengungkapkan
pendapat
a. Bertindak nyata
b. Keterampilan
berbicara
c. Menerima
pendapat orang
lain
Pernyataan
No
(-)
15 Saya senang mengobrol
dengan teman dekat saya
saja
Ketika saya kurang mengerti,
17 Ketika kurang mengerti
saya bertanya pada dosen
saya cenderung diam
Saat terjadi perdebatan dalam 18 Saya lebih baik diam dan
diskusi kelas, saya mencoba
tidak ikut campur jika ada
untuk menjadi penengah
perdebatan di kelas
Dalam diskusi kelas, saya akan 24 Saya hanya mengutarakan
mengutarakan pendapat dan
pendapat kepada teman
mempertahankannya
sebangku
Saya cenderung selalu ikut aktif 28 Saya lebih senang
berdiskusi dalam kelas
memperhatikan temanteman lain yang
berpendapat
Ketika berpendapat di kelas
30 Suara saya semakin lama
suara saya dapat terdengar
semakin pelan ketika
dengan jelas
berbicara di depan kelas
Saya dapat menjelaskan
33 Saya sering tiba-tiba lupa
maksud dari pendapat saya
apa yang ingin saya
kepada orang lain
katakan saat mulai bicara
dalam forum diskusi
Saya senang jika ada rekan
34 Saya menjadi cemas ketika
yang menanggapi pendapat
ada teman yang
saya
mengkritik pendapat saya
Saya dapat menerima saran
35 Saya merasa pendapat
atau kritik dari rekan sekelas
rekan-rekan kadang
(+)
Saya mudah bergaul dengan
siapa saja
No
20
21
22
23
25
26
27
29
31
71
Variabel
Indikator
Prediktor
d. Sikap dalam
berpendapat
Pernyataan
No
(-)
kurang sesuai dengan
pendapat saya
Saya bisa bersikap dengan
36 Jantung saya berdebar
santai ketika berpendapat di
ketika saya berbicara di
kelas
kelas
Saya tetap santai dan apa
37 Saat saya berpendapat,
adanya ketika rekan-rekan
saya berusaha terlihat
memperhatikan saya saat
tidak gugup
berpendapat
Saya mengangkat tangan saya 38 Saya ragu-ragu
dengan yakin ketika akan
mengangkat tangan saya
berpendapat
ketika akan berpendapat
(+)
No
32
39
40
72
: Berani Berpendapat
75% - 51%
50% - 26%
25% - 0%
73
ANGKET
I.
Pengantar
Angket ini bukan suatu tes. Ini adalah pernyataan tentang beberapa
masalah atau kesukaran-kesukaran yang sering dihadapi oleh mahasiswa
di kelas workshop terutama tentang keberanian berpendapat dalam diskusi.
Angket ini sama sekali tidak mempengaruhi nilai dan hubunganmu dengan
dosen dan rekan di kelas. Angket ini hanya sebagai alat ukur biasa yanag
terjamin kerahasiaanya. Oleh karena itu isilah angket ini dengan sungguhsungguh dan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keaadaanmu.
II.
Petunjuk pengisian
a. Bacalah
pernyataan-pernyataan
ini
dengan
baik
sebelum
mengisinya.
b. Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan perasaan, pemikiran, dan
keadaanmu saat berada di kelas PPG dengan cara memberi tanda
chek () atau tanda silang (x) pada pilihan jawaban ya atau tidak.
c. Apabila ada halhal yang belum jelas, dapat langsung ditanyakan.
d. Teliti
kembali
apakah
jawabanmu
telah
benar-benar
Pernyataan
No. Pernyataan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SS
KS TS
74
No. Pernyataan
9.
10.
11.
12.
13.
SS
KS TS
75
No. Pernyataan
SS
KS TS
Terima kasih
76
MEDIA
BIMBINGAN DAN
KONSELING
Dosen Pembimbing :
Dr. Najlatun Naqiyah
LAP0RAN
TUGAS MEDIA BIMBINGAN DAN
KONSELING
MBAK BINTIF (TEMBAK BINTANG ASERTIF)
KELOMPOK 2
I Putu Sujaya
I Wayan Gede Hedwinusana
Lailatul Rofiah K. Wardani
Orance A. Tamelan
Septa W. Triwulan
Susten Tamonob
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Laporan ini disusun dengan maksud untuk melaporkan hasil kegiatan kami
tentang pembuatan media bimbingan konseling dengan judul penerapan media
permainan tembak bintang asertif (Mbak Bintif) dengan metode bimbingan
kelompok teknik sosiodrama untuk melatih prilaku asertif siswa.
Dalam menyelesaikan Laporan ini tidak sedikit kendala yang kami hadapi,
baik dalam pelaksanaan kegiatan maupun dalam penyusunan laporan ini. Namun
dengan adanya ketekunan keuletan dan kesabaran, akhirnya semua itu dapat teratasi
dengan baik. Lebih dari itu kami menyadari bahwa laporan ini tidak mungkin dapat
terwujud tanpa bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan arahan dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga
penyelesaian laporan ini. Untuk itu tidak lupa kami ucapan terimakasih kepada
Semua pihak yang telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian tugas dalam mata kulia media bimbingan konseling.
Kami menyadari dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam penyusunannya, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun, guna perbaikan laporan dimasa-masa mendatang. Semoga
segala bantuan, bimbingan dan petunjuk yang telah diberikan oleh semua pihak
memperoleh balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
penyusun
BAB 1
PELAKSANAAN
1. Dasar Pemikiran
a. Data Kebutuhan konseli berdasarkan hasil need asessmen
b. Kesesuaian dengan visi misi sekolah untuk mencetak generasi yang
berkarakter
c. Fenomena perilaku agresif dan pasif yang terjadi di kelas XI berdasarkan
laporan guru mata pelajaran dan pengamatan konselor
d. Bimbingan kelompok sesuai untuk memberikan pemahaman dan
melatihkan ketrampilan asertif
e. Bersikap Asertif merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus di
miliki siswa usia SMA
f. Karena teknik permainan tembak bintang sertif menarik dan menyenangkan
untuk dilakukan oleh siswa
g. Pengalaman konselor sehingga sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
konselor
2. Tujuan media
a. Tujuan umum
Sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan konselor dalam
memberikan layanan pribadi sosial di sekolah khususnya dalam
pelatihan asertif.
b. Tujuan khusus
Memudahkan siswa dalam memahami dan mempraktekkan perilaku
asertif di kehidupan sehari-harinya.
3. Bidang layanan
Layanan pribadi dan sosial
4. Perlengkapan media yang memadai
a. Peralatan media mbak bintif
Media permainan tembak bintang asertif atau di singkat mbak bintif
merupakan permainan yang mengadaptasi dari permainan papan tembak,
angka yang terdapat di dalam papan menunjukan nomor kartu simulasi mana
yang akan diambil untuk dibaca dan dipraktekkan atau di sosiodramakan oleh
77
1 Anak panah
78
79
80
81
82
83
84
Sticker reward
stiker bintang diberikan sebagai reward perilaku asertif
yang telah dlakukan bersasarkan panduan situasi dalam
kartu simulasi.
85
c. Skenario Pelaksanaan
SKENARIO BIMBINGAN KELOMPOK
PERMAINAN MBAK BINTIF (Tembak Bintang Asertif)
A. Perencanaan Bimbingan Kelompok untuk meningkatkan perilaku asertif siswa dengan media permainan Mbak Bintif (Tembak Bintang Asertif)
Materi
: Meningkatkan perilaku aserif siswa dengan metode bimbingan kelompok berbasis media permainan mbak bintif (tembak
bintang asertif)
Tujuannya
: untuk meningkatkan perilaku asertif siswa
Waktu
: 1 x pertemuan
Sasaran
: SMA
Format Kegiatan : Bimbingan Kelompok
Alat Bantu
: papan bintang asertif, anak panah asertif, kartu instruksi, sticker reward, name tag.
Tahapan
Tahap
Pembentukan
Konseli/Siswa
Tok, tok, tok,,, permisi bu
Selamat pagi bu
Konselor/Guru Pembimbing
Guru BK menyambut
Owh, ternyata kalian sudah datang.
kedatangan para konseli
Mari silahkan masuk.
dengan ramah.
Guru BK membalas
salam, dan
mempersilahkan para
konseli duduk.
Guru BK menanyakan
kabar konseli.
Waktu
20
menit
86
Tahapan
Konseli menjawab
pertanyaan guru BK
dengan serempak
Konseli/Siswa
Baik bu
Sehat bu..
Konseli menjawab
pertanyaan guru BK
dengan serempak
Konseli merespon
dengan serempak.
Konseli menjawab
pertanyaan guru BK
dengan serempak.
Ya bu.. mau bu
..
Konselor/Guru Pembimbing
Guru BK menanyakan
Wah, bagus kalau begitu.
kepada siswa, apakah
Apakah kalian tahu kenapa kalian
mereka tahu kenapa
semua ibu undang ke sini hari ini?
mereka diundang ke ruang
BK?
Guru BK menjelaskan
Jadi, ibu mengundang kalian ke sini,
tujuan kenapa mereka
bukan karena kalian bermasalah.
diundang ke ruang BK.
Justru karena kalian di pilih menjadi
agen asertif. Hal itu didapat dari
penyebaran angket beberapa waktu
yang lalu.
Guru BK merespon
Ya jelas keren dong adik-adik. Nanti
pertanyaan konseli.
kalian yang bertugas menularkan ke
teman-teman, keluarga dan lingkungan
kalian mengenai apa yang akan kita
pelajari ini.
Guru BK merespon
Pertanyaan yang sangat bagus sekali.
pertanyaan konseli.
Tetapi sebelum ibu menjawab
pertanyaan tersebut, apakah kalian
bersedia mengemban tugas ini. Ibu
yakin kalian senang dengan tugas ini.
Guru BK merespon
Bagus sekali adik-adik. Tetapi
jawaban konseli.
sebelum kita lebih jauh masuk dalam
kegiatan ini, alangkah baiknya kita
berdoa terlebih dahulu.
Siapa yang mau memimpin doa?
Guru BK menunjuk salah
Baik kalau begitu, ibu tunjuk saja ya?
satu konseli untuk
Dik Edwin yang pimpin doa y..
memimpin doa.
Waktu
87
Tahapan
Konseli/Siswa
Iya bu
Baik teman-teman, sebelum kegiatan
ini dimulai alangkah baiknya kalau
kita mengawalinya dengan berdoa,
agar kegiatan ini berjalan seperti yang
diharapkan. Berdoa menurut agama
dan kepercayaan masing-masing
dipersilahkan.
Edwin mengakhiri doa. selesai
Edwin menyetujui
permintaan guru BK,
dan memulai
memimpin doa.
Konselor/Guru Pembimbing
Guru BK ikut berdoa
Konseli menjawab
pertanyaan guru BK
dengan hampir
serempak.
Konseli merespon
dengan antusias.
Konseli merespon
dengan antusias.
Tembak-tembakan???
Cara bermainya bagaimana bu?
Guru BK merespon
pertanyaan konseli.
Waktu
88
Tahapan
Konseli menjawab
dengan serempak.
Konseli memulai
permainan sambil
membentuk tangannya
seperti pistol
sungguhan.
Konseli menanggapi
pertanyaan guru BK
Putu menanggapi
permintaan guru BK.
Konseli/Siswa
Septa : perkenalkan nama saya septa,
cita-cita saya ingin menjadi dokter
Cece : perkenalkan nama saya cece,
cita-cita ingin menjadi guru juga bu,,
tapi guru bahasa indonesia
Putu : perkenalkan nama saya putu,
cita-cita ingin menjadi wakil
presiden.
Bisa bu.
Susten : wakil presiden
Putu : guru BK
Edwin : dokter
Septa : guru bahasa indonesia
Cece : guru BK
Edwin : wakil presiden
Putu : polisi
Susten : wakil presiden
Putu : ????
Susten, Edwin, septa, cece : doorrr,
dooorrr, dorrrr (menembak putu)
Seru banget bu, kita bisa saling
mengenal dengan cara yang
menyenangkan.
Iya bu
Apakah saya akan dihukum bu??
Konselor/Guru Pembimbing
ia tidak menjawab dengan cita-cita
teman lainya, maka ia bisa kita
tembak.
Bisa kalian pahami?
Guru BK mempersilahkan
para konseli memulai
permainan.
Guru BK merespon
permainan yang dilakukan
para konseli.
Guru BK menanggapi
pernyataan konseli.
Guru BK menjawab
pertanyaan putu dan
melanjutkan kegiatan.
Waktu
89
Tahapan
Konseli menjawab
pertanyaan guru BK
dengan hampir
serempak.
Beberapa konseli
menanggapi
pertanyaan guru BK.
Beberapa Konseli
menanggapi
pertanyaan guru BK
Konseli menanggapi
jawaban guru BK
Septa mengangkan
tangannya
Septa menjawab
pertanyaan tersebut.
Konseli/Siswa
Belum tahu bu
Konselor/Guru Pembimbing
Guru BK merespon
Kalau kalian tidak tahu kata asertif,
jawaban para konseli
apa kalian pernah mendengar kata
dengan menunjukkan
pasif?
sebuah kertas yang
bertuliskan kata pasif.
Pernah bu
Guru BK menanggapi
Iya jawaban kalian sudah benar sekali.
Septa: pasif itu diam bu, tidak berani jawaban konseli.
Jadi pasif adalah sikap yang menerima
menyampaikan pendapat di depan
saja, diam, dan tidak berani
kelas
menyampaikan sesuatu dengan terus
Oce : pasif adalah orang yang sedikit
terang.
bicara bu
Setelah itu, apa kalian pernah
mendengar kata agresif??
Pernah bu
Guru BK menanggapi
Bagus sekali adik-adik, jawaban kalian
Edwin : agresif adalah menyakiti
jawaban para konseli.
semuanya benar. Jadi agresif adalah
perasaan orang lain bu
suatu sikap atau sifat yang dimiliki
Susten : agresif itu menyerang tanpa
orang yang dalam mengungkapkan
mempedulikan perasaan orang lain bu
sesuatu apapun yang ada dalam dirinya
Putu : agresif itu berani
cederung menyerang, menyakiti, dan
mengungkapkan perasaan, tapi dengan
tidak mengindahkan hak-hak orang
cara yang salah bu
lain.
Owh begitu ya bu
Guru BK menanggapi
Nah, asertif itu berada di antara pasif
Jadi asertif itu apa??
pertanyaan konseli.
dan agresif. Ada yang bisa menarik
kesimpulan apa yang dimaksud dengan
asertif?
Saya bu
Guru BK mempersilahkan Ya, silahkan dik septa
septa menjawab
pertanyaan tersebut.
Asertif itu tidak diam, dia berani
Guru BK merespon
Ya bagus sekali, jawaban dik septa
mengungkapkan sesuatu dengan cara
jawaban septa.
sudah benar sekali. Ada yang mau
yang baik.
mengungkap kan pendapatnya lagi?
Waktu
90
Tahapan
Beberapa konseli
mengangkat
tangannya.
Beberapa konseli
menjawab pertanyaan
tersebut.
Konseli/Siswa
Saya bu.
Susten :Asertif adalah berani aktif
dengan cara yang sopan, tidak
menyerang, dan memperhatikan hakhak orang lain
Edwin : Kalau saya, Asertif adalah
suatu sikap yang berani menyatakan
sesuatu dengan terus terang tanpa
menyakiti perasaan orang lain.
Tahap
Peralihan
Para Konseli
menjawab pertanyaan
guru BK hampir
serentak.
Bersedia bu
Siap bu
Permainan apa itu bu??
Tahap
Kegiatan
Beberapa konseli
bertanya dengan penuh
antusias.
Konselor/Guru Pembimbing
Guru BK mempersilahkan Ya silahkan kalian jawab, mulai dari
konseli menjawab satu
dik susten ya..
persatu.
Guru BK menanggapi
Wah,, benar sekali adik-adik. Berarti
jawaban para konseli.
kalian sudah mengetahui apa itu asertif
dan perbedaannya dengan pasif dan
agresif. Agar kalian lebih memahami
dan bisa menularkannya kepada orangorang di sekitar kalian, maka kalian
harus belajar mempraktekan dan
melatih sikap asertif tersebut. Ibu
mempunyai sebuah permainan yang
sangat menarik untuk melatih sikap
asertif kalian. Apakah kalian bersedia
dan siap untuk melatih sikap asertif
kalian?
Guru BK merespon
Bagus sekali adik-adik, ibu sangat
pertanyaan konseli.
senang dengan semangat kalian.
Nama permainannya adalah Mbak
Bintif (Tembak bintang asertif). Kalian
lihat papan yang berbentuk bintang
berwarna-warni dan berisikan angka di
atas?? Itulah yang akan kita gunakan
bermain.
Guru BK menjelaskan
Masing-masing akan bergiliran
cara permainan tersebut.
menembak papan bintang yang ada di
depan tersebut dengan anak panah ini
(sambil menunjukkan anak panah).
Nanti akan kena di salah satu nomer
yang ada di papan tersebut. Di nomer
tersebut bersembunyi sebuah instruksi
Waktu
5
menit
30
menit
91
Tahapan
Konseli/Siswa
Putu mengangkat
tangannya.
Putu bertanya
Saya bu
Menembaknya dari mana bu??
Kalau tidak kena bagaimana bu??
Konselor/Guru Pembimbing
yang harus kalian peragakan dengan
teman yang kalian pilih. Sampai disini
ada yang ingin kalian tanyakan?
Guru BK mempersilahkan Ya silahkan putu
putu bertanya.
Guru BK merespon
Wah pertanyaan bagus.
pertanyaan putu dan
Kalian menembak dari sini (sambil
menjelaskan lebih rinci.
menunjuk satu titik tempat untuk
menembak)
Nah, apabila tidak menancap dan/
menancap di luar gambar bintang, ibu
akan mengijinkan kalian mengulang
dan membantu kalian hingga anak
panah yang kalian lempar menancap di
salah satu warna dan angka yang
tertulis di warna tersebut. Dalam papan
bintang tersebut, terdapat 24 angka dan
warna. Dan masing-masing dari angka
dan warna tersubut berisi satu kartu
intruksi. Jadi terdapat 24 kartu
instruksi dalam papan bintang asertif
tersebut. Dari 24 kartu intruksi
tersebut, terdapat 19 kartu yang berisi
perintah memperagakan situasi
tertentu. Dan 5 kartu yang ibu sebut
kartu gubrak, kartu yang berisi
perintah untuk menghibur temanteman kalian. Yang melempar ibu
sebut sebagai pelempar, sedangkan
yang tidak melempar bertugas sebagai
pengamat yang bertugas menilai
Waktu
92
Tahapan
Konseli/Siswa
Semua konseli
menjawab pertanyaan
guru BK dengan
serempak.
Sudah bu
Konseli menggunakan
name tag nya masingmasing.
Konselor/Guru Pembimbing
penampilan pelempar dalam
melakukan instruksi di kartu tersebut.
Yang penampilannya dianggap bagus
dan sesuai dengan instruksi akan
mendapat satu stiker bintang. Dan
yang penampilannya dianggap cukup
bagus akan mendapat stiker smile.
Stiker-stiker tersebut akan di tempal
pada name tag yang akan ibu bagikan
sebelum memulai permainan ini. Dan
yang paling banyak mendapat bintang
akan dinyatakan sebagai pemenangnya
dan akan mendapatkan hadiah dari ibu.
Sudah bisa kalian pahami?
Guru BK membagikan
Nah kalau kalian sudah mengerti,
name tag untuk masingkalian pakai name teg ini. Stiker yang
masing konseli.
kalian dapat nanti ditempelkan di
kolom yang sudah ibu sediakan di
dalam name tag.
Guru BK
Nah karena putu tadi tertembak oleh
menginstruksikan untuk
teman-temannya. Jadi ibu mau putu
memulai permainan.
yang pertama menjadi pelempar.
Silahkan berdiri putu.
Guru BK membacakan
Nah, karena anak panahnya menancap
kartu instruksi yang harus di no. 4, kartu instruksinya adalah
diperagakan oleh putu.
Anda sedang belajar di kamar, lalu
kakak anda bernyanyi dengan keras di
kamarnya, dan ini menggagu anda,
coba praktekan bagaimana anda
meminta kakak anda mengecilkan
suaranya.
Waktu
93
Tahapan
Konseli/Siswa
Konseli menjawab
dengan serentak
Konseli menjawab
dengan serentak.
Konselor/Guru Pembimbing
nah, silahkan putu pilih salah seorang
teman yang diajak memperagakan
situasi tersebut dengan perilaku yang
asertif.
Guru BK merespon
Wahh,, tepuk tangan untuk putu dan
peragaan situasi tersebut.
Edwin. Bagaimana menurut kalian
apakah putu sudah menunjukkan sikap
asertif? Bagian manakah yang
menunjukan sikap keasertifan putu??
Guru BK merespon
jawaban konseli.
Waktu
94
Tahapan
Konseli/Siswa
Susten menyanyikan
lagu garuda pancasila
sambil bertepuk tangan
menghibur temantemannya
Konseli menjawab
pertanyaan guru BK.
..
..
Konselor/Guru Pembimbing
Edwin, dan
Untuk pelempar berikutnya, dik susten
mempersilahkan mereka
ya. Mari dik susten silahkan ke depan.
untuk duduk ketempatnya
masing-masing, serta
melanjutkan permainan.
Guru BK membacakan
Nah, karena anak panah mengenai
kartu instruksi yang harus angka 16. Wah selamat dik susten
diperagakan oleh susten.
kamu mendapat kartu gubrak. Jadi
instruksinya adalah Silahkan
menghibur teman anda dengan
menyanyikan lagu perjuangan
Republik Indonesia.
Guru BK mengapresiasi
Tepuk tangan adik-adik. Stiker apa
usaha susten menghibur
yang akan kita berikan kepada susten?
teman-temannya.
Guru BK memberikan
stiker smile pada susten
dan melanjutkan
permainan.
Guru BK membacakan
kartu instruksi yang harus
diperagakan oleh cece.
Waktu
95
Tahapan
Cece memilih Edwin
untuk memperagakan
situasi tersebut
Konseli menjawab
pertanyaan guru BK.
Konseli menjawab
pertanyaan guru BK
dengan serempak.
Edwin ke depan dan
bersiap menembak.
Konseli/Siswa
Edwin: halo cece kamu ada dimana
ini
Cece: aku masih di kantin
Edwin : kenapa kamu uda seminggu
ini menghubungi aku?
Cece: akhir-akhir ini aku lagi sibuksibuknya. maaf
(Bel tanda masuk kelas bordering, tapi
Edwin masih saja melanjutkan
pembicaraan)
Cece: maaf win, nanti saya telpon lagi
ya? Bel sekolah sudah bunyi, saya
harus segera ke kelas
Edwin: ya deh kalau begitu
Cece berani mengakhiri pembicaraan
dengan sopan bu
Bintang bu
..
Konselor/Guru Pembimbing
Guru BK merespon
Wah,, tepuk tangan untuk cece dan
peragaan situasi tersebut.
Edwin.. Bagaimana menurut kalian
apakah cece sudah menunjukkan sikap
asertif? Bagian manakah yang
menunjukan sikap keasertifan cece??
Guru BK merespon
jawaban konseli.
Guru BK memberikan
stiker bintang, dan
melanjutkan permainan.
Guru BK membacakan
kartu instruksi yang harus
diperagakan oleh edwin.
Waktu
96
Tahapan
Edwin memilih septa
untuk di ajak
memperagakan situasi
tersebut.
Konseli menjawab
pertanyaan guru BK.
Konseli menjawab
pertanyaan guru BK
dengan serempak.
Konseli/Siswa
Septa : nyam, nyam, nyam,
nyam, nyam, nyam, sedangkan rumus
molekul adalah rumus yang
menyatakan jumlah dan jenis atomatom unsure yang menyusun satu
molekul senyawa. Rumus dan
contohnya sudah ada dalam buku.
Kalau kalian tidak bodoh, pasti kalian
bisa ngerti maksud rumus itu
(dengan serentak siswa siswi melihat
buku dan mencoba memahami rumus
tersebut. Tetapi setelah beberapa lama,
siswa masih terlihat kebingungan
dengan rumus-rumus tersebut. Hingga
akhirnya salah seorang siswa
mengangkat tangannya)
Edwin : maaf bu, saya kurang
mengerti dengan rumus ini bu. Bisakah
ibu menjelaskannya dengan contoh
yang lebih mudah untuk dimengerti??
Konselor/Guru Pembimbing
Guru BK merespon
Wah,, tepuk tangan untuk edwin dan
penampilan Edwin dan
septa.. Bagaimana menurut kalian
septa
apakah edwin sudah menunjukkan
sikap asertif? Bagian manakah yang
menunjukan sikap keasertifan edwin??
Guru BK merespon
jawaban konseli.
Guru BK memberikan
Edwin dan septa stiker
bintang, dan melanjutkan
permainan.
Waktu
97
Tahapan
Susten mengangkat
tangannya dan
menyampaikan
pendapatnya.
Konseli/Siswa
Maaf bu, saya tadi cuma dapat kartu
gubrak, boleh tidak saya melempar
lagi bu??
Septa mengangkat
tangannya paling
cepat.
Konselor/Guru Pembimbing
Guru BK merespon
Wah, susten sampai ketagihan.
permintaan susten.
Bagaimana ya? Karena waktunya
masih beberapa menit, jadi ibu izinkan
lagi 2 penempak. Siapa yang mau lagi
selain dik susten??
Guru BK merespon.
Wahh,, dik septa cepat sekali. Jadi dik
susten sama dik septa kita berikan
untuk menembak lagi. Silahkan dik
susten menembak terlebih dahulu.
Guru BK membacakan
Nah, karena anak panah mengenai
kartu instruksi yang harus angka 5. Jadi situasi yang harus
diperagakan oleh susten.
diperagakan oleh susten adalah anda
mendapat surat dari guru BK karena
anda melanggar peraturan membawa
HP saat ujian. Coba praktekkan,
bagaimana cara anda memberitahu
kedua orang tua anda.
Guru BK merespon
Wah,, tepuk tangan untuk susten dan
penampilan susten dan
cece. Bagaimana menurut kalian
cece.
apakah susten sudah menunjukkan
sikap asertif? Bagian manakah yang
menunjukan sikap keasertifan susten??
Waktu
98
Tahapan
konseli menjawab
pertanyaan guru BK
konseli menjawab
pertanyaan guru BK
Konseli/Siswa
Konselor/Guru Pembimbing
Cece : Berarti sekarang kamu tidak
boleh membawa HP ke sekolah lagi??
Susten : ia bu.. dan tadi pagi saya
membawanya ke sekolah, dan
kemudian HP saya di sita!
Cece : terus??
Susten : saya ketahuan oleh anggota
Osis dan di laporkan ke guru BK, saya
dipanggil keruang BK lalu diberikan
surat panggilan orang tua
Cece : oohh.. ibu kali ini tidak
marah tapi lain kali jangan di bawa
lagi yaa.. sekarang Mana suratnya
nak?
Susten : ini bu suratnya...(sambil
memberikan surat) makasih ya bu
karena ibu tidak marah.. dan lain kali
saya tidak akan ulang lagi...!!!
Susten berani menyampaikan surat
Guru BK merespon
Ya benar sekali, jadi stiker apa yang
dari guru BK dan menjelaskan dengan jawaban konseli.
pantas didapatkan oleh dik susten??
sopan kenapa ia mendapat surat
tersebut.
Bintang bu
Guru BK memberikan
Ini untuk kalian ya
stiker bintang kepada
Nah, silahkan septa ke depan.
susten dan cece.
Nampaknya septa sangat ingin sekali
menembak bintang itu, semoga dapat
kartu yang bagus ya..
Amin bu
Guru BK membacakan
Nah, karena anak panah pas menancap
..
kartu instruksi yang harus di nomor 20, jadi instruksinya
diperagakan oleh septa.
adalah??
Waktu
99
Tahapan
Konseli/Siswa
Septa menanyakan ke
teman sebelah kirinya,
apa yang harus
dilakukannya. Dan
cece pun menjawab.
Septa memimpin
teman-temannya
bertepuk pramuka..
Septa merespon dan
langsung duduk.
Para konseli
menghitung bintang
yang dimiliki, dan
menyimpulkan siapa
yang paling banyak
mendapat bintang.
Para konseli merespon
kata-kata guru BK.
Konselor/Guru Pembimbing
Wahh,, selamat septa, kamu mendapat
kartu gubrak. Jadi instruksinya adalah
Selamat kamu beruntung mendapat
kesempatan menghibur temantemanmu.
#tugas: bertanyalah ke teman sebelah
kirimu, apa yang dilakukan untuk
menghibur teman-temanmu.
Guru BK merespon.
Ya boleh,, silahkan septa pimpin
teman-temannya.
..
Guru BK merespon
penampilan septa.
Guru BK melanjutkan
kegiatan.
Guru BK merespon
jawaban konseli.
Guru BK merespon
pertanyaan konseli dan
melanjutkan kegiatan.
Waktu
100
Tahapan
Tahap
Pengakhiran
Konseli/Siswa
Konselor/Guru Pembimbing
kalian terapkan dikehidupan seharisehari. Ibu yakin banyak hadiah yang
lebih bagus yang akan kalian dapatkan.
Nah sebelum kalian pulang, coba
kalian simpulkan apa yang kalian
dapatkan dari kegiatan ini.
Coba Edwin sebagai pemenang yang
pertama menyampaikan pendapatnya.
Para konseli
Edwin: saya jadi bisa belajar menjadi Guru BK merespon
Nah, bagus sekali. Berarti kalian sudah
menyampaikan
lebih berani menyatakan perasaan
jawaban para konseli.
memahami dan sudah bisa langsung
pendapatnya.
dengan terus terang
mempraktekkan apa yang kita pelajari
Septa: saya dapat membedakan mana
hari ini. Jadi tugas kalian berikutnya,
yang mana termasuk perilaku pasif,
sebagai agen-agen asertif adalah
agresif, dan asertif
mempraktekkan sikap asertif di
Putu: saya mengetahui hal yang baru
kehidupan sehari-hari. Apabila kalian
Cece: saya bisa bertemu dengan
berhasil, tempelkan stiker bintang
teman-teman baru, dan belajar bersama
yang akan ibu bagikan di name tag
dengan mereka
kalian. Bisakan kalian pahami?
Susten: saya bisa berperilaku yang
lebih asertif
Para konseli menjawab Bisa bu
Guru BK mengakhiri
Nah, karena waktunya sudah habis.
pertanyaan guru BK
kegiatan.
Kita akhiri saja kegiatan ini. Tapi
dengan serempak.
sebelum kita akhiri kegiatan ini, ada
baiknya kita berdoa dulu sebelum
meninggalkan ruangan ini. Siapa yang
mau memimpin doa? Ya ibu tunjuk
saja ya. Ayo cece silahkan pimpin
doanya.
Cece memimpin doa
..
guru BK mempersilahkan Nah, silahkan berdiri adik-adik.
para konseli berdiri dan
menyuruh siswa
Waktu
5
menit
101
Tahapan
Konseli/Siswa
Para konseli
AKU BISA ASERTIF!!!
mengatakan aku bisa
asertif dengan
semangat dan optimis.
Para konseli merespon. Ya ibu
Terima kasih ibu
Selamat siang
Konselor/Guru Pembimbing
mengatakan aku bisa
Sebelum pulang, ayo kita katakan
asertif
bersama-sama dengan semangat dan
optimis aku bisa asertif
Nah, hati-hati pulangnya ya adikadik..
Guru BK merespon
pernyataan konseli.
Waktu
Sama-sama adik-adik,,
Selamat siang juga.
102
d. Naskah Materi
dalam
mengekspresikan
perasaan,
pendapat,
kebutuhan
secara
103
Melatih individu yang merasa bahwa dirinya tidak memiliki hak untuk
menyatakan pikiran, kepercayaan, dan perasaan-perasaannya.
Melatih individu yang sulit mengungkapkan rasa kasih dan responrespon positif yang lain.
Meningkatkan penghargaan terhadap diri sendiri.
Membantu untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.
Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
Dapat berhubungan dengan orang lain dengan konflik, kekhawatiran dan
penolakan yang lebih sedikit
Ciri Ciri Perilaku Asertif
Menurut Fensterheim dan Baer (dalam Sikone:2006), ciri-ciri individu yang
berperilaku asertif adalah sebagai berikut:
Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata
maupun tindakan.
Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka.
Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan
baik.
Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuan terhadap pendapat
orang lain, atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung
bersifat negatif.
Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika
membutuhkan.
Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang
tidak menyenangkan dengan secara tepat.
Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan.
Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan tetap berusaha
untuk mencapai apa yang diinginkannya sebaik mungkin, sehingga baik
berhasil maupun gagal ia akan tetap memiliki harga diri (self esteem) dan
kepercayaan diri (self confidence).
104
hak-hak
orang
lain,
dapat
mengekspresikan
perasaannya tetapi dengan melukai perasaan orang lain. Tujuan yang ingin
dicapai orang yang agresif adalah untuk menang, kadang-kadang
dipenuhi dengan rasa frustasi dan dendam.
Pasif (Non Asertif)
Ciri-ciri dari perilaku ini adalah gagal untuk menyatakan hak-hak
pribadinya, tidak menerima hak-hak pribadinya, terhambat untuk
mengekspresikan perasaan dan keinginannya dengan tujuan untuk
memenuhi tuntutan orang lain, oleh karenanya jarang memiliki kepuasan
pribadi dan sering mengalami kecemasan
Upaya-Upaya Asertif
Ada beberapa hal yang dapat diupayakan untuk tampil asertif yaitu :
Mengetahui pikiran dan perasaan diri sendiri, apa keinginan sejati siswa.
Berfikir secara realistik, menguji kembali berbagai jargon dan mitos yang
selama ini siswa terima tanpa kritik.
Berkomunikasi dengan apa yang siswa inginkan dan jangan mendustai
diri siswa.
Bersikap positif terhadap orang lain.
105
Nama barang
Sterofom
Satuan
Harga
2
Jumlah
106
No
Nama barang
Print Spanduk 60 x 60
cm
3 Kertas duplek
4 Print kartu
a. Kartu intruksi
b. Sticker
c. Nama
teg
reward
5 Double tape
6 Lakban bening
7 Anak panah
a. Peniti
b. Tali rafia
c. Konde
d. Lakban kecil
Jumlah
Satuan
Harga
1
1
Jumlah
Rp. 5.000,-
1 pack
1 pack
5
Rp. 20.000,- Rp. 20.000,Rp. 5.000,- Rp. 5.000,Rp. 1.000,- Rp. 5.000,-
1
1
1 set
1 gulung
@1
@1
c. Bahan Pustaka
Aryani, 2004. Mengembangkan Pribadi Yang Asertif . Jakarta : Rajawali
press
Breitman,P & Hatch, C.2005. Katakan Tidak Tanpa Merasa Bersalah.
Penyadur:Sari Nurmawati. Semarang: Dahara Press
Sikone.2006. Menanamkan Sikap Asertif di Sekolah.(Online),
(http://id.shvoong.com/social-sciences/1685406-menanamkansikap-asertif-di-sekolah/, diakses 12 April 2015).
Zulkhan.2009. Asertivitas :Apa Maknanya & Haruskah Menjadi Asertif?
(online),
(http://zulkhankomunitaspelangi.blogspot.com/2011/02/asertivitas-apa-maknanyaharuskah.html. diakses 12 April 2015)
8.
Rencana Evaluasi
Laiseg : balikan dari konseli berupa pendapat dan kesimpulan mengenai
materi sekaligus media dan kegiatan layanan.
Laijapen: pengumpulan tugas rumah berupa pencatatan mandiri keberhasilan
menerapkan tingkah laku asertif, observasi dari guru mata pelajaran.
Laijapan: follow up pada kegiatan lain sesuai kebutuhan siswa.
107
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Refleksi konselor
Konselor telah melaksanakan layanan bimbingan kolompok teknik
sosiodrama dengan media mbak bintif (tembak bintang asertif) pada hari
Kamis, 18 April 2015 di PPG UNESA. Berikut beberapa refleksi konselor
pada tiap tahap;
Tahap pembentukan:
Konselor telah menyambut siswa dengan hangat,
konselor dan siswa duduk lesehan di atas karpet ruang
BK karena posisi lesehan paling sesuai untuk dapat
bergerak bebas.
Konselor dapat membuka dan menjelaskan tujuan
kedatangan konseli dengan menyampaikan bahwa
konseli adalah siswa pilihan yang akan dilantik menjadi
agen asertif BK sehingga siswa tidak memiliki pikiran
negatif atas pemanggilan guru BK dan mau bekerja sama
mengikuti kegiatan.
Konselor memakai ice breaking/Games dengan nama
tembak-tembakan sebagai jembatan untuk korelasi
menuju media di tahap kegiatan yakni media tembak
bintang asertif
Saat tahap peralihan, siswa bernama Putu bertanya
tentang arti asertif, namun konselor mencegahnya
dengan meminta pernyataan kesiapan terlebih dahulu,
hal ini membuat konselor terkesan terlalu menuntun
langkah demi langkah proses bimbingan dan kurang
luwes serta menghargai siswa.
Tahap peralihan
:
Diawali pengantar pembagian lencana asertif, konselor
memberikan pertanyaan dan penawaran kegiatan
pelatihan asertif kepada semua siswa
Tahap kegiatan
108
2.
Tahap pengakhiran:
Refleksi konseli/siswa
Terdapat lima konseli yang mendapatkan layanan bimbingan kelompok
teknik sosiodrama dengan media mbak bintif. Kelima konseli adalah siswa
kelas IX yang terpilih melalui hasil angket karena memiliki skor agresif dan
asertif yang cukup tinggi dan berdasarkan observasi serta wawancara
konselor kepada beberapa guru mata pelajaran. Tujuan di pilihnya mereka
adalah untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan tentang tingkah laku
asertif sebagai suatu alternatif tingkah laku agresif dan pasif yang dilakukan,
Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Media Bimbingan dan Konseling
109
Tindak lanjut
a. Terapan media
Pelaksanaan bimbingan kelompok dengan tema perilaku asertif
menggunakan media permainan yang berjudul mbak bintif (tembak
bintang asertif). Di dalam permainan mbak bintif ini terdapat beberapa
alat-alat sebagai pendukungnya. Berikut beberapa alat-alat
pendukungnya.
1) Papan tembak bintang asertif
Papan tembak bintang asertif merupakan sasaran yang harus di
tembak menggunakan anak panah asertif. Di dalam papan
tembak bintang asertif terdapat angka yang berisikan kartu
instruksi dan kartu gubrak secara acak. Jika anak panah
tertancap pada salah satu angka dan mendapatkan kartu
instruksi, maka pemain harus melakukan instruksi yang terdapat
dalam kartu.
2) Anak panah bintang asertif
110
2.
Dapat
berkomunikasi
secara langsung
dan terbuka
jawaban
Sikap asertif yang siswa
lakukan adalah
mengangkat tangan
kemudian bertanya dengan
sopan kepada guru
tersebut dan meminta guru
tersebut untuk
menjelaskan kembali.
Sikap asertif yang
seharusnya siswa lakukan
adalah menjelaskan
kepada guru dengan sopan,
bahwa sebenarnya ada
kemungkinan kesalahan
dalam koreksi, namun
harus dengan bahasa yang
sopandan memintanya
untuk mengoreksi
kembali, dan jika di
perlukan bawa pekerjaan
milik teman, jika memang
guru tersebut kurang
percaya
Mengangkat tangan sambil
mengangkat tangan dan
berkata maaf sebelumnya
pimpinan rapat, saya minta
bicara!
maka lebih baiknya jika
mengatakan apa yang tidak
kita sukai dengan cara
yang sopan kepada teman
agar dia tidak tersinggung,
jelaskan jika sikap tersebut
tetap tetap ada pada
dirinya maka
kemungkinan apa yang
akan terjadi, namun jangan
lakukan di depan orang
111
No
indikator
6. Kamu
hendak
mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler teater
disekolah, namun kamu takut
meminta izin ke orang tua karena
akan menginap beberapa hari.
Coba praktekan bagaimana cara
meminta izin yang benar agar
kamu dapat mengikuti kegiatan
tersebut.
jawaban
banyak karena akan
membuat temanmu malu
maka lebih baiknya jika
mengatakan apa yang tidak
kita sukai dengan cara
yang sopan kepada teman
agar dia tidak tersinggung,
jelaskan jika sikap tersebut
tetap tetap ada pada
dirinya maka
kemungkinan apa yang
akan terjadi, namun jangan
lakukan di depan orang
banyak karena akan
membuat temanmu malu
Menjelaskan kepada orang
tua dengan baik dan sopan
apa saja yang akan di
lakukan di sana dan
meyakinkan orang tua
bahwa siswa akan baik
baik saja,
112
No
indikator
3.
Mampu memulai,
melanjutkan dan
mengakhiri suatu
pembicaraan
dengan baik
4.
jawaban
Sikap asertif yang di
tunjukan adalah jika siswa
di tanya oleh guru maka
siswa harus
memberitahukan apa yang
siswa ketahui dan tidak
menutupi kesalahan teman
113
No
indikator
beralasan
dan
cenderung bersifat
negatif
5.
114
No
indikator
jawaban
Sikap asertif yang di
tunjukan adalah dengan
mencoba meminjam uang
pada teman tersebut dengan
cara yang sopan
115
7) reward / hadiah
Pelaksanaan permainan tembak bintang asertif terdapat
pemenang asertif. Di dalam permainan ini, pemenang asertif
akan mendapatkan reward / hadiah, tetapi anggota kelompok
yang lain juga mendapatkan reward/hadiah dengan tujuan
memberikan penghargaan terhadap anggota kelompok yang
sudah berusaha mempraktekkan instruksi asertif.
8) Evaluasi
Pelaksanaan bimbingan kelompok menggunakan media
permainan mbak bintif (tembak bintang asertif) ini mampu
membentuk anggota kelompok untuk bisa berperilaku asertif.
Dalam proses bermain, anggota kelompok sangat antusias dan
merasakan senang. Ini terlihat dari anggota kelompok
memperhatikan konselor ketika memberikan penjelasan cara
bermain dan menantikan kartu instruksi yang akan didapatkan.
Selain itu saat anggota kelompok mempraktekkan instruksi,
terlihat dengan serius mempraktekkannya dan tidak sungkansungkan ketika di dalam mempraktekkannya terdapat peristiwa
yang lucu. Permainan ini berprinsip bahwa dengan
mensimulasikan langsung suatu perilaku, anggota kelompok
dengan mudah menangkap materi yang disampaikan oleh
konselor. Sehingga, media permainan tembak bintang asertif ini
dapat mempermudah kerja seorang konselor. Tetapi, media
permainan yang dipraktekkan juga memiliki kelemahankelemahan.
Kelemahan-kelemahannya yaitu;
1. Tidak terdapat tanda bahwa angka di papan asertif sudah
terkena tembakan
2. membutuhkan waktu yang cukup untuk mempraktekkan
instruksi-instruksi asertif
3. konselor harus menyediakan reward / hadiah sejumlah
anggota kelompok yang berarti konselor mengeluarkan
anggaran dana ekstra untuk menyiapkannya.
Untuk pelaksanaan selanjutnya konselor harus dapat
menutupi kelemahan-kelemahan yang ada sehingga media
permainan mbak bintif (tembak bintang asertif) lebih baik lagi
untuk dipraktekkan.
116
EVALUASI
Tabel data angket akuntabilitas media Mbak Bintif
no
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
nama penilai
alfian
muslimin
farid
kusniati
zaynus
maepin
Ita
tri
hamzah
Tami
Haris
Elis
Fay
Janwar
hamka
Oce
Yiswi
Nuzul
total
prosentase
per aspek
pilihan jawaban
total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
36
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
34
3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
34
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
38
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
38
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
39
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
36
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
34
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
38
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
34
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
37
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
38
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
32
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4
3
3
3
4
3
4
3
3
4
34
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
34
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
33
67 66 60 67 62 67 65 70 62 63
93% 92% 83% 93% 86% 93% 90% 97% 86% 88%
89%
90%
93% 90%
92%
88%
prosen
tase
90%
85%
85%
100%
95%
95%
98%
90%
85%
95%
85%
93%
95%
80%
100%
85%
85%
83%
kejelasan
tujuan
media
an
sa
ua
ng a
pe edi
m
kelayakan
kepatutan
n
aa
n
ta
pa
n
gu
ke
te
Ke
117
No
Spesifikas
i
Bidang
Bimbingan
PribadiSosial
Tema
ASER
TIF
Aspek
yang
dinilai
Target
Ketepatan
100
Hasil penilaian
%
Deskripsi
%
89
Jenis
Layanan
Bimbingan
Kelompok
Sasaran 5
siswa kelas
IX yang
cenderung
pasif dan
agresif di
kelas
berdasarka
n data
angket dan
laporan
guru mata
pelajaran
Kegunaan
Simpulan
100
90
Media
Mbak
Bintif
sesuai
dengan
kisi-kisi
perilaku
asertif
Pemilihan
teknik
sosiodrama
dan media
mbak
bintif dapat
meningkat
kan
perilaku
asertif
siswa
Waktu
yang
digunakan
untuk
layanan
kurang dari
satu jam
Media
yang
digunakan
dapat
membantu
konselor
untuk
meningkat
kan
perilaku
3asertif
si4swa
Siswa
mengetahu
i bahwa
Secara
keseluruhan
media Mbak
Bintif atau
media tembak
bintang asertif
sudah
memenuhi
kriteria
akuntabel
karena
memenuhi
skor ketepatan,
kegunaan,
kepatutan,
kelayakan,
penguasaan
media dan
kejelasan
tujuan media.
Media mbak
bintif dianggap
telah sesuai
mencerminkan
perilaku asertif
dan dapat
meningkatkan
perilaku
asertrif siswa,
situasi-siruasu
dalam kartu
simulasi yang
ada telah patut
sehingga
perangkat
media ini
layak guna di
lapangan.
Konselor pun
telah
menguasai
118
Kepatutan
100
93
Kelayakan
100
90
Penguasaa
n media
100
92
permainan
tembak
bintang
dapat
membantu
meningkat
kan sikap
asertifnya
Media
tersebut
sangat
patut di
gunakan
untuk
meningkat
kan
perilaku
asertif
Media
tembak
bintang
sangat
layak di
gunakan
dalam
layanan
bimbingan
kelompok
dalam
meningkat
kan
perilaku
asertif
Konselor
sangat
menguasai
media
yang di
gunakan
dalam
media
kelompok
Siswa
mengerti
prosedur
dan tata
cara
penggunaa
n media
dalam
layanan
bimbingan
penggunaan
media dalam
layanan
bimbingan
kelompok.
Namun masih
perlu
peningkatan
pada
manajemen
waktu,
pemberian
instruksi yang
lebih lama
serta
pengucapan
tujuan media
kepada siswa
dengan lebih
eksplisit atau
gamblang.
119
Kejelasan
tujuan
media
100
88
kelompok
karena
konselor
menjelaska
n prosedur
sambil
memberika
n contoh
praktek,
namun
belum ada
sesi khusus
untuk
menjelaska
n semua
prosedur
dan
perangkat
permainan
Tujuan
media
yang di
gunakan
jelas dan
dapat di
aplikasikan
oleh siswa
namun
konselor
belum
menyebutk
an tujuan
tersebut
secara
gamblang
dalam
kata-kata
kepada
siswa
120
ANALISIS
Perolehan
Perolehan
siswa
Pembimbing
Siswa dapat Konselor
mengerti arti
dapat
asertif serta
meningkatk
contoh
an kualitas
perilaku
diri
asertif di
khususnya
kehidupan
dalam
sehari-hari
pemberian
Siswa dapat
layanan
mempraktek
bimbingan
an dan
Kelompok.
melatih
perilaku
Konselor
asertif
belajar
dalam
memahami
simulasi
sosiodrama
cara yang
baik dalam
Siswa dapat
memberika
membedaka
n motivasi
n perilaku
kepada
pasif,
siswa pada
agresif, dan
saat
asertif
mengikuti
kegiatan
Siswa dapat
bimbingan
menjalin
kelompok
kebersamaa
teknik
n dan
sosiodrama
persahabata
menggunak
n bersama
an media
anggota
permainan
kelompok
mbak bintif
DIAGNOSIS
Konselor
terlalu terburuburu dalam
menjelaskan
prosedur
permainan dan
memperkenalk
an peralatan
permainan
sehingga
konselor
terkesan
berbicara
terlalu cepat.
Konselor
Kuang dapat
memanajemen
waktu
bimbingan
yang sesuai
dengan target
pertemuan
layanan
Tujuan media
dan tujuan
kegiatan harus
di sampaikan
dengan katakata yang jelas
oleh konselor
agar siswa
mengerti
tujuan atau
PROGNOSI
S
Konselor
harus belajar
lebih
berkomitmen
dengan waktu
kesepakatan
konseling.
Akan lebih
baik jika
konselor
menyimulasik
an kegiatan
konseling
kelompok
yang akan di
lakukan
bersama
teman sejawat
untuk
mengevaluasi
metode yang
diberikan
serta
manajemen
waktu.
Perlu
modifikasi
pada prosedur
media saat
pelembaran
anak panah
dengan
memberikan
variasi cara
121
Deskripsi
Hasil
Evaluasi
dalam kartu
simulasi
yang ada
telah patut
sehingga
perangkat
media ini
layak guna
di lapangan.
Konselor
pun telah
menguasai
penggunaan
media dalam
layanan
bimbingan
kelompok.
Namun
masih perlu
peningkatan
pada
manajemen
waktu,
pemberian
instruksi
yang lebih
lama serta
pengucapan
tujuan media
kepada
siswa
dengan lebih
eksplisit atau
gamblang.
ANALISIS
Perolehan
Perolehan
siswa
Pembimbing
DIAGNOSIS
arah kegiatan
yang akan
mereka
lakukan
PROGNOSI
S
melempar
anak panah
Perlu di
berikan
modifikasi
terhadapa
prosedur
permainan
mbak bintif
pada saat
melempar
anak panah
agar porsi
penggunaan
media Mbak
Bintif tidak
lebih sedikit
dari teknik
sosiodrama
122
Hasil analisis
Dari hasil
evaluasi yang
telah
dilaksanakan
maka dapat
disimpulkan
bahwa layanan
ini terlaksana
dengan baik
dengan teknik
yang tepat dan
media yang
layak untuk
memberikan
pengetahuan
dan pelatihan
tentang tingkah
laku asertif
123
2015
PENGEMBANGAN
SOFTWARE INTERAKTIF
CABEE (CARA BELAJAR
EFEKTIF DAN EFESIEN)
UNTUK SISWA SMP/MTS
1. Dasar Pemikiran
Seiring dengan perkembangan zaman yang mengagung-agungkan IPTEKS
124
125
2. Nama media
4. Manfaat media
Bagi konselor:
a. Membantu mempermudah konselor dalam memberikan layanan
di bidang belajar yang sesuai kebutuhan konseli usia SMP/Mts.
b. Membantu Konselor dalam melakukan asesmen psikologi tentang
Gaya Belajar siswa.
c. Dengan menggunakan software SLTS ini, berarti mengefisiensikan
waktu, biaya dan tenaga Konselor.
d. Menjadi media yang dapat menimbulkan minat siswa untuk
datang pada Konselor dan mendapatkan tindak lanjut hasil
interpretasi tes Gaya Belajar serta informasi cara belajar efektif
dan efisien.
e. Mendapatkan tambahan media BK tentang bidang belajar
berbentuk software yang ditujukan untuk siswa.
f. Memberikan rintisan solusi dari tidak adanya jam BK atau kelas
nyata dengan menghadirkan multimedia yang mengarah pada
cyber class atau kelas virtual yang mandiri, bebas ruang dan waktu
serta sesuai perkembangan zaman.
126
Bagi siswa:
a. Membantu konseli atau siswa dalam mengenali gaya belajar diri
yang dengan pengetahuan tersebut diharapkan siswa dapat
mengoptimalkan cara belajarnya menjadi efektif dan efisien dan
memperoleh hasil belajar yang maksimal.
b. Dapat menjadi jembatan pembuka wawasan baru yang positif
tentang layanan BK di SMP/Mts sehingga siswa mau
memanfaatkan peran dan fungsi BK dengan semaksimal mungkin.
c. Memiliki media software interaktif tentang cara belajar efektif
dan efisien yang dapat diakses sesuai dengan kebutuhan siswa.
Bagi guru:
a. Pengetahuan dan kemampuan siswa tentang belajar efektif dan
efisien dapat membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas.
5. Bidang Layanan
Media software interaktif CaBEE ini membidik bidang belajar
6. Rancangan Media
127
Materi:
cara belajar
sesuai modalitas/
tes gaya belajar
cara menghadapi
ujian
cara belajar di
sekolah
cara berhitung
cara belajar di
rumah
cara menghafal
128
Menurut Slameto (2003: 69) bahwa memilih cara belajar yang tepat
akan meningkatkan hasil belajar. Cara belajar yang tepat adalah cara
belajar yang sistematis yaitu efektif dan efisien. Efektif berarti tepat
dan dapat memberikan hasil, dan efisien berarti hasil tersebut
diperoleh. Selain itu, cara belajar yang baik akan menyebabkan
keberhasilan belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan
menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar, maka cara belajar
siswa perlu mendapat bimbingan yang sebaik-baiknya baik dari guru
maupun orang tua.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
cara belajar siswa adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa
pada situasi belajar tertentu, kegiatan-kegiatan tersebut merupakan
pencerminan usaha belajar yang dilakukannya.
2. Klasifikasi Cara Belajar
Cara belajar seseorang secara teratur dimulai dari cara belajar
mandiri di rumah dan cara belajar di sekolah.
a. Cara Belajar di Rumah
Menurut Djamarah, 2002 (dalam Ningrum, 2011: 14) cara belajar
dirumah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Mempunyai fasilitas dan perabot belajar
Fasilitas dan perabot belajar juga berperan dalam menentukan
keberhasilan belajar siswa. Siswa yang belajar tanpa fasilitas
akan mengalami hambatan dalam belajar. Fasilitas dan perabot
belajar yang dimaksud tentu saja yang berhubungan materil
seperti kertas, pensil, penggaris, buku catatan, meja dan kursi
belajar.
2) Mengatur waktu belajar
Masalah mengatur waktu belajar mempunyai arti penting
dalam cara belajar sendiri di rumah. Menjelaskan bahwa siswa
yang tidak bisa membagi waktunya dalam belajar akan
menghadapi kebingungan pelajaran apa yang akan dipelajari
hari ini atau hari berikutnya. Menurut Slameto (2003: 82) agar
belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil perlulah
seseorang siswa mempunyai jadwal yang baik dan
melaksanakannya dengan teratur atau disiplin.
3) Mengulang bahan pelajaran
Setelah pulang dari sekolah jangan lupa mengulang bahan
pelajaran dirumah. Apa yang dijelaskan oleh guru di sekolah
tidak mesti semuanya terkesan dengan baik, tentu saja ada
Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Media Bimbingan dan Konseling
129
4)
5)
6)
7)
130
8) Memanfaatkan perpustakaan
Sebagai seorang pelajar harus mengetahui dan
memanfaatkan perpustakaan karena dalam perpustakaan
terdapat banyak buku yang dapat membantu dalam proses
belajar siswa.
b. Cara Belajar di Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal, karena di
sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan
terorganisasi termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar
mengajar di dalam kelas. Pendidikan di sekolah mengarahkan
belajar siswa supaya memperoleh pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, sikap dan nilai yang semuanya menunjang
perkembangan.
Siswa harus memiliki cara belajar yang efektif dan efisien agar dapat
mengikuti pendidikan di sekolah dengan baik, sehingga
keberhasilan dalam belajar dapat tercapai. Djamarah, 2002 dalam
Ningrum, 2011: 16) mengklasifikasikan cara belajar yang efektif di
sekolah sebagai berikut:
1) Masuk Kelas Tepat Waktu
Sebagai siswa yang terikat oleh suatu peraturan sekolah, yang
salah satunya adalah siswa harus masuk kelas tepat waktu
tidak bisa dilalaikan. Ini adalah kewajiban yang mutlak yang
harus ditaati oleh semua siswa. Masuk kelas tepat waktu
adalah suatu sikap mental yang banyak mendapatkan
keuntungan. Teman-treman di kelas tidak terganggu ketika
sedang menerima pelajaran dari guru. Penjelasan guru dapat
didengar dengan jelas. Siswa sendiri dapat belajar dengan
tenang sambil mencatat hal-hal yang penting dari penjelasan
guru.
2) Memperhatikan Penjelasan Guru
Ketika sedang menerima penjelasan dari guru tentang materi
tertentu maka semua perhatian harus tertuju pada guru.
Pendengaran harus benar-benar dipusatkan kepada penjelasan
guru. Jangan bicara sendiri saat guru menjelaskan karena itu
dapat mengganggu konsentrasi pendengaran. Pentingnya
memperhatikan penjelasan guru karena apa yang guru jelaskan
terkadang tidak ada di dalam buku paket atau sudah ada dalam
buku tetapi keterangannya belum jelas.
3) Menghubungkan Pelajaran yang Sedang Diterima dengan
Bahan yang Sudah Dikuasai
Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Media Bimbingan dan Konseling
131
132
133
134
135
136
finish
Need Asessment
Judul, pokok
bahasan/subpokok
bahasan, sasaran, tujuan
finishing
Uji coba program dan revisi
Membuat Flowchart
Memahami alur
pembelajaran sesuai
model interaktif yang
dipilih
Membuat Storyboard
Organisasi materi
dalam bentuk frame
(tahapan penyajian)
revisi
produksi
Pembuatan animasi,
pemrograman
Mengumpulkan bahan
Teks, grafis, animasi,
video, audio
Pemilihan
software
pengembang
137
2. Membuat Flowchat
Flow chart adalah penggambaran menyeluruh mengenai alur program
yang dibuat dengan simbol-simbol tertentu. Dengan flow chart alur
program/software dari start sampai finish dapat tergambarkan secara
utuh, hal ini juga penting terutama untuk bahan pegangan proses
pemrograman (Darmawan:2011).
3. Story Board/Naskah
story board merupakan penjelasan lebih lengkap dari setiap alur yang
terdapat pada flow chart. Fungsi story board di antaranya; sebagai
pedoman bagi narrator (pengisi suara), sebagai pedoman bagi
programmer dan pembuat animasi, sebagai dokumen tertulis/naskah
dari multimedia yang dikembangkan, dan sebagai bahan pembuat
manual book yang berfungsi sebagai buku petunjuk penggunaan.
Bagan
flow chart
CaBEE
Portofolio Workshop PPG-BK 2015
Media
Bimbingan
dan Konseling
138
Deskripsi
Visual
Audio
Tombol
Sound
effect
Tampilan awal
pembukaan
software CaBEE
instru
men
masuk
Tampilan login
Memasukkan
data siswa
berupa
Nama
Kelas
No absen
audio
masuk
139
No.
Deskripsi
3 Petunjuk singkat
Visual
Audio
audio
Tombol
oke
audia
Tes Gaya
Belajar
Cara
Belajar
Efektif dan
Efisien
Dan
Biografi
penggunaan
Menu utama
Tampilan menu
Cara belajar
efektif dan
efisien
Cara
berhitung
Caramengi
kuti ujian
Cara
mengingat
Cara
belajar di
sekolah
Cara
belajar di
rumah
Tampilan
tes
gaya belajar
Pertanyaan
tampil
satu
persatu disertai
tiga tombol
Iya
Kadangkadang
tidak
140
No.
Deskripsi
6.1 Halaman salah
Visual
Audio
Tombol
kembali
Halaman yang
mengajak siswa
untuk
mengkonsultasik
an hasil software
ke konselor
menu
Halaman
penjelasan cara
belajar di
sekolah
menu
10
Biografi
Halaman Close
11
menu
Video pengembang
Ucapan terimakasih
4. Mengumpulkan bahan
Proses mengumpulkan bahan grafis, animasi dan audio (termasuk
merekam suara) sesuai rencana dalam story Board.
5. Produksi
Tahap desain di software Adobe Photoshop, animasi dan pemrograman
di software Adobe Flash
6. Finishing/prototipe software CaBEE selesai di buat dan siap di uji
cobakan dan di revisi
Langkah-langkah penerapan media:
Software interaktif CaBEE ini adalah media yang dapat digunakan oleh
siswa dengan bantuan atau tanpa bantuan konselor.
Jika CaBEE diberikan secara mandiri, maka langkah penerapan medianya
hanya dengan menyebarkan file software dan buku panduan digital CaBEE
Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Media Bimbingan dan Konseling
141
2.
Kegiatan Konselor
Kegiatan Siswa
Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam sebagai tanda - Memperhatikan dan
pembukaan
dan
pembangkit
mendengarkan kegiatan
semangat siswa.
yang disampaikan
b. Mengisi Daftar Presensi Siswa.
konselor.
a. Pengaturan tempat siswa, sehingga - Merespon kegiatan yang
satu siswa satu komputer atau
disampaikan
konselor
laptop dengan Games singkat.
dengan
mengikuti
Apersepsi
bermain degan aktif dan
b. Menyampaikan materi pengait
bertannya.
yakni cara belajar dan efektif secara
ringkas
c. Menyampaikan topik, tujuan, dan
membahas buku panduan
Kegiatan Inti
- Eksplorasi
- Mendengarkan
a. Mengkopikan file software
penjelasan dan perintah
CaBEE kepada masing-masing
konselor.
siswa dibantu koordinator siswa
- Duduk di tempat duduk
yang disertai fasilitas
komputer atau laptop
- Aktif mencoba software
CaBEE secara aktif
- Elaborasi
a. Memberikan waktu kepada
siswa untuk mengeksplorasi
penggunaan software CaBEE
Alokasi
waktu
20
20
- Konfirmasi
- Aktif menyampaikan
a. Merefleksikan hasil Perolehan
hasil
perwakilan siswa
belajar/pengalaman
menggunakan software
15
142
No
3.
Kegiatan Konselor
Alokasi
waktu
Kegiatan Siswa
7. Personil
Konselor sebagai pengembang media dan fasilitator,
Guru BK di sekolah yang telah diberi pelatihan terlebih dahulu sebagai
asisten fasilitator,
Siswa sebagai pengguna media.
8. Rancangan Biaya
Untuk menghasilkan software yang menarik tentunya
membutuhkan kesiapan dana, tapi karena media software ini sifatnya
permanen sehingga dapat digunakan terus menerus, dana yang
dikeluarkan merupakan investasi jangka panjang. Berikut perkiraan
anggaran dana dalam pengembangan software interaktif CaBEE:
No
Nama barang
1.
Desain dan
programing ahli
media
Kepingan CD untuk
arsip tersimpan
2
3
Cover cd
Lain-lain
Satuan
Harga
Jumlah
Rp. 250.000,-
Rp. 250,000,-
Rp. 2500,-
Rp. 7.500,-
1 pack
Rp. 12.000,-
Rp. 12.000,-
Rp.10.000,-
Jumlah
Rp. 350.000,-
143
10
9. Evaluasi
Pertanyaan untuk mengetes pemahaman
menggunakan software CaBEE.
Tabel Kisi-kisi angket
Sub Variabel
1. Pemahaman
siswa
terhadap
materi
Indikator
terdapat nilai dan
manfaat terhadap
pemahaman meteri
yang disampaikan
oleh software
terdapat pengaruh
terhadap persepsi,
afeksi dan perilaku
siswa
2. Kemudahan
media
3. Tampilan
media yang
menarik
kemudahan
penggunaan produk
untuk dipelajari dan
dimengerti akan isi
produk
yang
disampaikan melalui
software
merangsang
perhatian
dan
menggugah minat
penggunaan
konseli
setelah
pertanyaan
setelah
mencoba
software interaktif
CaBEE, apakah yang
kamu
ketahui
tentang cara belajar
efektif dan efisien?
apa hasil tes gaya
belajarmu?
Bagaimana
cara
belajar di rumah
yang efektif dan
efisien?
Bagaimanakah
tips/cara menghafal
materi pelajaran?
Apa yang kamu
pikirkan dan rasakan
setelah
mencoba
CaBEE?
Apakah
kamu
memiliki keinginan
untuk
mengonsultasikan
hasil
tes
gaya
belajarmu atau cara
belajarmu kepada
guru BK?
Ceritakan
pengalamanmu saat
menggunakan
CaBEE? Sulit atau
mudah digunakan?
bagaimana
pendapatmu
tentang
tampilan
CaBEE?
Ceritakan
144
Sub Variabel
Indikator
pertanyaan
hal-hal
yang
menurutmu menarik
dan
yang
mengganggumu!
apakah
kamu
tertarik
untuk
menggunakan
CaBEE? Jika iya
kenapa? Jika tidak
kenapa?
145
KONSELING
INDIVIDU
Dosen Pembimbing :
Dr. Budi Purwoko
TUGAS PRESENTASI
TEORI KONSELING
GESTALT
Oleh:
Alfian Yanis Candra Kirana
Hamka Arifuddin
Lailatul Rofiah Kusuma Wardani
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
Hakekat Manusia:
1. Manusia memiliki sifat dasar baik dan memiliki
kemampuan untuk menangani kehidupannya dengan
berhasil walaupun kadang butuh bantuan
2. Setiap individu memiliki kesanggupan memikul tanggung
jawab pribadi dan hidup sepenuhnya sebagi pribadi yang
terpadu atau utuh
Faktor Penyebab:
1. Ketidakseimbangan dengan lingkungan
2. Kurang menyadari bagian dari dirinya
3. Ketidakmampuan individu
mengintegrasikan pikiran, perasaan, dan
tingkah lakunya
4. Mengalami kesenjangan antara waktu
sekarang dengan yang akan datang
5. Tidak mau bertanggung jawab, ingin tetap
tergantung pada orang lain
GESTALT
Konseling:
1. Manusia dalam kehidupannya
selalu aktif sebagai suatu
keseluruhan (holistik)
2. Manusia aktif terdorong kearah
keseluruhan dan integrasi
pemikiran, perasaan dan tingkah
lakunya
3. Setiap individu memiliki
kemampuan untuk menerima
tanggung jawab pribadi, memiliki
dorongan untuk mengembangkan
kesadaran yang akan mengarahkan
menuju terbentuknya integritas
atau keutuhan pribadi
Pribadi Ideal:
1. Mencapai kesadaran diri
2. Menghayati hidup pada tataran disini
dan sekarang
3. Mampu mengungkapkan masalahmasalah pribadi yg tak terselesaikan
4.
Pribadi Bermasalah:
1. Pribadi yang terpolarisasi, baik fisik
maupun mental
2. Cemas terhadap masa lalu dan masa
yang akan datang
3. Tidak bertanggung jawab
4. Bergantung pada orang lain
Konselor
Fasilitator dan
frustator
Konseli
Partisipasi aktif
memakna
Teknik:
a. Eksperimen
b. Penggunaan bahasa
c. Analisis impian
d. Bermain topdog atau underdog
e. Bermain peran (empty chair & making
around)
f. Fantasi
g. Interpretasi koneksi tubuh
h. Kelompok
Tujuan
Sadar diri,
menghayati hidup
di sini sekarang,Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Konseling Individu
mengungkapkan
masalah yg tak
selesai, ketrmpln
mengelola hidup
158
IMPLEMENTASI STRATEGI
THOUGHT STOPPING (TS)
Kelompok 4:
Alfian Yanis Candra Kirana
Hamka Arifuddin
Lailatul Rofiah Kusuma Wardani
1. Masalah
Hamka adalah seorang mahasiswa tingkat awal di sebuah perguruan tinggi
negeri yang ada di Surabaya. Sebenarnya ia seorang yang supel dan cukup
pintar, namun setiap kali ada kegiatan presentasi, Hamka selalu terlihat
gugup dan mengalami kecemasan. Rasa cemasnya muncul dikarenakan
adanya pikiran-pikiran negatif yang berulang-ulang pada pikirannya, seperti
takut ditertawakan teman-temannya, takut tidak bisa menjawab pertanyaan
dari dosen, takut apa yang dikerjakannya salah dan mendapatkan nilai yang
jelek dan takut dipermalukan di depan kelas. Hal-hal seperti itulah yang
selalu terngiang-ngiang dan selalu muncul dalam pikirannya dan
membuatnya gugup ketika ada kegiatan presentasi di kelas. Padahal
sebenarnya jika Hamka menghentikan pikiran negatif tentang ketakutan
kegagalan presentasi tersebut, ia mampu melaksanakan presentasi dengan
baik.
159
160
tadi adalah cara berpikir yang negatif. Tetapi apabila kamu berpikir
seperti ini, biar aku laki-laki, aku juga dapat kegiatan presentasi
dengan baik atau aku tahu sebetulnya jika aku mau, aku punya
kemampuan, aku harus mengerjakannya. Pikiran-pikiran semacam ini
lebih positif, sedangkan pikiran-pikiran negatif tadi dapat mengganggu
kemampuanmu untuk kegiatan presentasi. Sebab, kamu memulai
meyakinkan bahwa kamu adalah tidak berguna. Selain itu, ketika kamu
berpikir bahwa kamu akan mulai, sudah diawali dengan rasa gugup dan
ingin menyerah atau keluar dari situasi tersebut. Nah, disinilah pikiranpikiran positifmu diperlukan untuk membantumu agar merasa lebih
rileks. Dengan demikian akan meningkatkan penampilanmu di kelas
apabila sedang kegiatan presentasi.
Ki: Ya... ya... masuk akal juga bu!
Ko: Nah baiklah... begini, saya akan menjelaskan sedikit tentang apa yang
akan kita lakukan, sehingga kamu dapat mengerti bagaimana hal
tersebut dapat membantumu. Pertama, saya akan memintamu untuk
menyampaikan hal-hal yang spesifik yang biasa kamu pikirkan tentang
dirimu sendiri dan kapasitasmu dalam kegiatan presentasi. Untuk setiap
pikiranmu yang negatif, saya akan mengajarimu cara untuk
menghentikan pikiran semacam itu, sehingga pikiran-pikiran tersebut
tidak berlanjut. Kemudian setelah kamu merasa bahwa kamu memiliki
kontrol untuk menghentikan pikiran-pikiran tersebut, kita akan belajar
ke pikiran-pikiran yang positif. Kita cari pikiran-pikiran yang dapat
mengatasinya, sebab pikiran-pikiran ini nanti akan membantumu
mengatasi situasi itu. Nanti saya membantu melatihmu sampai kamu
bisa
dan
terbiasa
menggunakan
pikiran-pikiran
yang
dapat
161
162
kamu mulai hal-hal seperti kamu tidak bisa kegiatan presentasi atau
kamu bodoh tadi, maka berteriaklah stop...!
Ki: Stop...!
Ko: Nah!... bagus . apa yang terjadi pada dirimu?
Ki: Ya... jadi berhenti pikiran ini. Tentu saja, masih aneh kelihatannya.
Ko: Ya, memang demikian awalnya. Nanti secara bertahap kita akan sampai
pada titik dimana kamu dapat menghentikan pikiran dengan
memikirkan satu kata stop. Saat ini mari kita lakukan beberapa kali
sampai kamu terbiasa.
Ko: Baiklah, saya kini ingin mencoba hal yang sama, hanya kali ini jika
kamu menemui pikiran-pikiran negatifmu. Hentikanlah dengan
mengatakan
stop!
pada
dirimu
sendiri
tanpa
seorangpun
mendengarnya.
Ko: Wah... itu bagus sekali. Sepertinya kamu mampu untuk menghentikan
pikiran-pikiran tersebut dengan tepat.
Ki: Ya... ternyata saya bisa juga. Tapi apakah saya tidak lupa ya cara
melakukannya?
Ko: Oh... tidak bisa, jika kamu melatihnya. Teruskan dengan membuat halhal yang baru atau lebih positif dan buanglah hal-hal yang lama atau
negatif. Paling tidak sekarang kamu berlatih 3 kali sehari, persis seperti
yang telah kita lakukan hari ini, kemudian selanjutnya sesuaikan
dengan kebutuhanmu. Jika pikiran-pikiran ini muncul, maka kamu
dapat melakukan dengan cara sama seperti ini. Lalu... dapatkah kamu
mencatat hasil latihanmu setiap hari?
Ki: Oh ya bu... tentu saja bisa. Maksud ibu kan mencatat setiap saya berlatih
dan waktu atau kapan saya melakukannya. Begitu kan bu?
Ko: Ya benar. Ingatlah untuk mencatat berapa kali atau berapa sering,
dimana dan berapa lama kamu melakukannya. Baiklah... selamat
berlatih.
Ki: Terimakasih bu...!
163
Laporan Konseling
Individu
A. RUMUSAN MASALAH
1. Deskripsi Masalah
a) Identitas Konseli (Inisial)
Nama
: Ll
Usia
: 24 tahun
Alamat
b) Gambaran Kasus
Ll adalah salah seorang mahasiswi 24 tahun yang sedang
melanjutkan program pendidikan profesi guru di salah satu perguruan
tinggi negeri Surabaya. Ll gadis yang sederhana, ramah, ceria, dan rajin
menyapa siapa saja. Ll mudah bergaul dan tidak pilih-pilih teman, oleh
karena itu Ll mempunyai banyak teman dan cukup dikenal banyak orang.
Secara intelektual Ll dapat dikatakan cerdas, terbukti pada saat kegiatan
perkuliahan Ll mampu menyelesaikan tugas-tugas perkuliahannya tepat
waktu dan aktif mengeluarkan ide atau gagasannya pada saat proses
perkuliahan. Anak sulung ini juga rajin membantu orang tuanya berjualan
makanan ringan yang dijajakan pada teman-teman dikampus dan pada
siapapun yang ditemuinya dengan ceria.
Akhir-akhir ini, kira-kira 2 minggu berjalan. Beberapa kali
konselor mengamati dan mendapati Ll mengalami perubahan, seperti Ll
yang biasanya ramah dan ceria tiba-tiba menjadi pendiam, cemberut,
murung, dan suka menyendiri. Menurut informasi dari salah seorang
temannya, setiap kali ditanya mengenai penyebab perubahan perilakunya
itu, Ll tidak memberikan jawaban yang serius dan pasti.
Setelah melakukan pendekatan yang cukup panjang, dan konselor
mengamati setiap hari perilaku Ll dan mencoba mengorekorek
informasi dari Ll sendiri, secara tidak langsung Ll bercerita bahwa
perubahan yang dialami dikarenakan salah seorang teman laki-laki
sekampusnya yaitu X. Dalam suatu wawancara dengan Ll, Ll menyatakan
bahwa mereka pernah mengalami hubungan yang dekat (tapi bukan
hubungan pacaran) dengan X pada saat bertugas disuatu daerah terpencil
Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Konseling Individu
164
165
Kesalahan
Kognitif
Diabaikan oleh
seseorang yang
bermakna (si
X)
Berpikiran
bahwa dirinya
tidak berarti
dan hidupnya
tidak
bermakna.
Gangguan
Afektif
(perasaan,
emosi)
konseli merasa
kecewa, sedih
dan kesal
dengan dirinya
sendiri.
Pola Perilaku
konseli
menunjukkan
perilaku pendiam,
cemberut, murung,
dan suka
menyendiri.
3. Analisis
Menangkap apa yang sedang terjadi pada diri konseli dan untuk
mengembangkan beberapa dugaan teoretik atau hipotesis menyangkut masalah
konseli (menduga hubungan kausal antara gejala dengan gejala lain atau
faktor-faktor tertentu yang telah diidentifikasi)
Dari kasus diatas, yang menjadi tema kognitif meliputi: konseli
mempunyai konsep pola pikir negatif tentang dirinya sendiri yaitu
konseli Berpikiran bahwa dirinya tidak berarti dan hidupnya tidak
bermakna. Berawal dari sebuah peristiwa lingkungan yaitu konseli
diabaikan oleh seseorang yang bermakna (si X) sehingga konseli
mengalami gangguan emosi dan perasaan yaitu merasa sedih, kecewa dan
kesal dengan dirinya sendiri. Kesalahan kognitif yang disertai gangguan
afektif pada konseli tersebut menyebabkan terbentuknya pola perilaku
166
seperti konseli menjadi pendiam, murung, raut wajah tampak sedih, dan
suka menyendiri.
Konselor dapat menggunakan informasi tersebut guna membuat hipotesis
menyangkut gejala perilaku konseli, meliputi (tetapi tidak terbatas) hal-hal
berikut :
Konsep negatif / kesalahan kognitif dari pikiran konseli yang
beranggapan bahwa dirinya tidak berarti dan hidupnya tidak bermakna
lagi menimbulkan masalah afektif yaitu konseli merasa kecewa, sedih
dan kesal dengan dirinya sendiri kemudian memunculkan pola perilaku
yang negatif dan tidak sehat. Dalam pendekatan teori kognitif
memandang bahwa pikiran yang positif akan memunculkan tingkah laku
positif, begitu juga sebaliknya.
B. RUMUSAN TUJUAN
Membantu konseli mengubah pola pikirnya yang negatif dan merusak diri yaitu
berpikiran bahwa dirinya tidak berarti dan hidupnya tidak bermakna lagi menjadi
pola pikir yang lebih sehat dan positif.
C. TEKNIK-TEKNIK DAN TAHAPAN KONSELING
1. Teknik Pemecahan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan maka teknik
yang dapat digunakan untuk mengubah pikiran negatif konseli yaitu pikiran
bahwa dirinya tidak berarti dan hidupnya tidak bermakna lagi, menjadi berpikir
positif dan lebih sehat, dalam pendekatan konseling Kognitif adalah teknik
Thought Stopping. Pendekatan ini memandang bahwa pikiran yang positif
akan memunculkan tingkah laku positif, begitu juga sebaliknya pikiran negatif
akan memunculkan tingkah laku negatif.
2. Teknik Thought Stopping
Thought Stopping merupakan keterampilan memberikan intruksi
kepada diri sendiri (swaperintah) untuk menghentikan alur pikiran negatif
melalui penghadiran rangsangan atau stimulus yang mengagetkan. Stimulus
yang mengagetkan didasarkan pada pandangan bahwa pikiran itu ketika
beroperasi akan berjalan seperti aliran sungai. Aliran pikiran ini dapat
dibuyarkan atau dihambat jalannya sehingga terputus dengan cara
pemblokiran.
Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Konseling Individu
167
168
Kata-kata (verbalisasi)
(relaks) dan
169
keras
tentang
pikiran-pikiran
tersebut.
Jika
muncul
170
171
4. Tahapan Konseling
a. Pembukaan
1) Membangun hubungan konseling yang melibatkan konseli (rapport)
dengan terpenuhinya asas-asas BK terutama asas kerahasiaan,
kesukarelaan, keterbukaan dan kegiatan.
2) Menegosiasikan kontrak. Membangun perjanjian antara konselor
dengan konseli, berisikan: (1) kontrak waktu, yaitu berapa lama waktu
pertemuan yag diinginkan oleh konseli dan konselor tidak
berkeberatan; (2) kontrak tugas, yaitu berbagi tugas antara konselor
dan konseli; (3) kontrak kerjasama dalam proses konseling, yaitu
terbinanya peran dan tanggungjawab bersama antara konselor dan
konseli dalam seluruh rangkaian kegiatan konseling.
b. Transisi
a) Memperjelas dan mendefinisikan masalah. Jika hubungan konseling
sudah terjalin dengan baik dan konseli telah melibatkan diri, maka
konselor harus dapat membantu memperjelas masalah konseli.
b) Membuat penafsiran dan menjajaki atau menaksir kemungkinan masalah
dan merancang bantuan yang mungkin dilakukan, yaitu dengan
membangkitkan semua potensi konseli, dan menentukan berbagai
alternatif yang sesuai, untuk mengantisipasi masalah yang dihadapi
konseli.
c) Menjaga agar hubungan konseling tetap terpelihara. Hal ini bisa terjadi
apabila konseli merasa senang terlibat dalam pembicaraan atau
wawancara
konseling,
serta
menampakkan
kebutuhan
untuk
b)
172
c)
d)
Kesepakatan yang telah dibangun pada saat kontrak tetap dijaga, baik
oleh pihak konselor maupun konseli.
d. Penutupan
a) Konselor bersama konseli merangkum atau membuat kesimpulan
mengenai hasil proses konseling, dan melakukan refleksi.
b) Memberikan penguatan bahwa konseli mampu merubah pikiranpikirannya yang negatif / yang merusak diri menjadi pikiran yang lebih
positif.
c) Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan
kesepakatan yang telah terbangun dari proses konseling sebelumnya.
d) Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera)
e) Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya
D. Rencana Evaluasi Konseling
1. Rumusan Evaluasi
a) Evaluasi Proses, melaksanakan evaluasi terhadap bagaimana proses
berjalannya konseling individu dengan menerapkan teknik thought
stoping/berhenti berpikir.
b) Evaluasi Hasil, melaksanakan evaluasi terhadap hasil/dampak yang timbul
dari pelaksanaan konseling individu dengan menerapkan teknik thought
stoping/berhenti berpikir.
2. Kriteria Keberhasilan Konseling
a) Konseling dapat dikatakan berhasil apabila kegiatan konseling yang
dilaksanakan oleh konselor dan konseli dapat berjalan sesuai dengan
langkah-langkah atau tahapan dalam rencana pelaksanaan layanan
konseling individu (RPLKI) yang telah dirancang oleh konselor. (dengan
menggunakan instrumen lembar penilaian konseling individu)
b) Konseling dapat dikatakan berhasil apabila tujuan konseling sudah
tercapai.
173
174
Kasus Stan
1. Analisis perkasus
Terapi Psikoanalitik
Determinstik, genetik, analitis, perkembangan, historis, insight,ketidaksadaran,
motivasional
Inti Analisis
Masalah
Perhatian yang besar bisa diberikan
kepada bahan yang ditekannya seperti
kecemasan yang berhubungan dengan
terobosan dorongan-dorongan seksual
dan agresifnya yang terancam
Dia
meninternalisasi
perasaan
bersalahnya yang menjadi tekanan.
Akibatnya,
Stan
menunjukkan
kecenderungan merusak diri, yaitu
suatu cara untuk menghukum dirinya
sendiri.
Keasyikannya minum alkohol bisa
disimpulkan
sebagai
bukti
dari
keterpakuan pada oral, karena pada
masa dini anak-kanaknya tidak pernah
dicintai dan diterima, stan masih
menderita karena deprivasi, dan dengan
nekat terus mencari persetujuan dan
penerimaan dari orang lain.
Konsep Kunci
Konflik intrapsikis (antara di, ego,
superego) menimbulkan kecemasan.
Terdapat tiga bentuk kecemasan yakni
kecemasan neurotik (takut bahwa
instink-instink akan terlepas dan
menyebaban melakukan sesuatu yang
mendatangkan hukuman), kecemasan
realistik (ketakutan terhadap ancaman
bahaya luar), dan kecemasan moral
(kecemasan kata hati).
Kekuatan-kekuatan
irasional
berpengaruh kuat; bahwa seseorang
dikendalikan
oleh
impuls-impuls
seksual dan agresif.
Gangguan prilaku yang dialami oleh
manusia dikendalikan oleh dorongandorongan atau instik-instik yang tidak
disadari, bahwa gangguan perilaku yang
dialami di masa sekarang berkaitan
dengan pengalaman kehidupan masa
lampau, khususnya peristiwa-peristiwa
traumatik yang dialami pada masa
kanak-kanak serta kompleks terdesak
Dorongan naluriah dibedakan menjadi
dua,yakni naluri hidup (libido) dan
naluri mati atau naluri merusak
(tanatos).
175
Terapi Psikoanalitik
Determinstik, genetik, analitis, perkembangan, historis, insight,ketidaksadaran,
motivasional
Inti Analisis
menggeneralisasikan
ketakutan
terhadap ibunya kepada semua wanita.
Selanjutnya, bisa disimpulkan bahwa
Stan mengawini wanita yang mirip
dengan ibunya dan menstimulasi
perasaan
impoten
Stan
dalam
kehadirannya.
Tujuan
Karena stan memilih seorang terapis
wanita, maka terdapat peluang untuk
mengembangkan hubungan transferensi
dan usaha menembusnya akan menjadi
inti proses terapeutik. Tujuannya adalah
membuat hal-hal yang tak disadari
menjadi disadari hingga dia tidak lagi
dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan
tak sadar.
Hubungan Terapeutik
Karena stan memilih seorang terapis
wanita, maka terdapat peluang untuk
mengembangkan hubungan transferensi
dan usaha menembusnya akan menjadi
inti proses terapuitik. Bahwa Stan
lambat laun akan berelasi dengan
terapis sebagaimana dia berelasi dengan
ibunya, dan bahwa hubungan semacam
itu akan menjadi bahan yang berguna
untuk memperoleh pemahaman atas
sumber kesulitannya
Teknik
Stan akan menghabiskan waktu
terapinya untuk menghidupkan kembali
dan mengeksplorasi pengalaman masa
anak-kanaknya
Konsep Kunci
genital/eksploitasi organ
kelamin
sambil melakukan fantasi seksual.
Peristiwa
anak
laki-laki
mengembangkan fantasi pada ibunya
disebut Oedipus complex. Dan jika tidak
terpecahkan,
anak
akan
mengembangkan kepribadian palis
yang cenderung ke sesama jenis dan
tidak bisa benar-benar mencintai lawan
jenis.
Mencapai hal-hal yang tidak disadari
menjadi disadari. Menata ulang
kepribadian dasar. Membantu konseli
menghidupkan kembali pengalamanpengalaman masa usia awal dan
menembus konflik yang direpresi, serta
mencapai kesadaran intelektual.
Teknik
utama
yang
digunakan
melingkupi analisis mimpi, penafsiran,
asosiasi bebas, analisis resistensi dan
transferensi. Teknik-teknik tersebut
sebagai
metode
mengungkap
ketaksadaran,
konflik-konflik
dan
pengalaman masa lampau yang
direpresi.
Tes-tes
penyingkapan
kepribadian seringkali digunakan.
Pertanyaan
digunakan
untuk
mengungkap kasus-kasu masa lalu.
176
Terapi Eksistensial-Humanistik
Kesadaran diri, kebebasan memilih, tangung jawab pribadi, kecemasan, pencarian makna,
kesepian, kontak sosial, kematian
Inti Analisis
Masalah
Terapis akan meminta stan agar
menyadari bahwa dia tidak perlu
menjadi korban pengkondisian masa
lampau, tetapi bahwa dia bisa menjadi
arsitek dalam merancang ulang
kehidupannya.
Konsep Kunci
Setiap manusia itu pada dasarnya
diciptakan baik dan memiliki
kebebasan serta potensi untuk
menangani beberapa kondisi
bawaannya dengan cara memilih untuk
bertanggung jawab dan membuat
hidupnya bermakna
Keinginan Stan bunuh diri dianggap Manusia tak bisa menghindari fakta
sebagai simbolik yang mengarahkan ketiadaan atau kematian. Perasaan
pada pencarian kebermaknaan hidup
tidak berdaya yang disebabkan
karenanya memicu manusia menjalani
hidup lebih bermakna
Perasaan bersalah Stan dinilai sebagai
perasaan bersalah neurotik karena Stan Manusia hanya benar-benar menjadi
berlandaskan
pandangan
tentang manusia jika ia sanggup membuat
mengecewakan orang lain dan bukan pilihan atau keputusan betapapun
memenuhi pengharapan mereka. Stan sulitnya
hidup
yang
sedang
harus belajar bahwa perasaan bersalah dihadapinya, merak harus membuat
akan berguna jika berlandaskan pilihan dengan sadar dan bertanggung
kesadarannya
atas
penyia-nyiaan jawab
potensinya sendiri. Stan juga perlu
menerima kenyataan bahwa dia sekali
kali bisa merasa kesepian karena
memilih untuk diri sendiri hidup dari
pusat dirinya sendiri menekankan rasa
kesepian
Tujuan
Membantu seseorang agar ia dapat
Dia bisa membebaskan diri dari melihat dirinya yang bebas dan menjadi
kekuatan-kekuatan deterministik dan sadar akan tanggung jawabnya.
menerima tanggung jawab yang data Menyadarkan konseli bahwa ia
dengan
kebebasan
mengarahkan bertanggung jawab atas kejadiankehidupannya sendiri.
kejadian yang menimpanya sebagai
bentu-kannya. Mengidentifikasi faktor
penghambat kebebasan konseli.
177
Terapi Eksistensial-Humanistik
Kesadaran diri, kebebasan memilih, tangung jawab pribadi, kecemasan, pencarian makna,
kesepian, kontak sosial, kematian
Inti Analisis
Hubungan Terapeutik/Proses
Konseling
....mendekati Stan dengan pandangan
bahwa ia memiliki kesanggupan untuk
memperluas
kesadaran
dan
memutuskan sendiri arah kehidupan
masa depannya.
Konsep Kunci
Membantu seseorang bahwa ia dapat
melihat dirinya yang bebas dan
menjadi sadar akan tanggung
jawabnya. Menyadarkan konseli
bahwa ia bertanggung jawab atas
kejadian-kejadian yang menimpanya
sebagai bentu-kannya.
Mengidentifikasi faktor penghambat
kebebasan konseli.
178
Terapi Client-Centered
Humanistik, pengalaman, eksistensial, organismik, konsep diri, medan fenomena,
fenomenologis, positif, berfungsi penuh
Masalah
Stan
dipercaya
mampu
untuk
menemukan jalannya sendiri dan akan
mempercayai bahwa di dalam dirinya
sendiri memiliki sumber-sumber yang
diperlukan
bagi
pertumbuhan
pribadinya. Stan akan didorong untuk
secara bebas berbicara tentang perasaanperasaan gagal, tidak layak adu tidak
merasa
diri
sebagai
laki-laki
sejati,ketakberdayaan
yang
kadang
muncul serta perasan takut dan tidak
pastinya.
Tujuan
Terapis akan memberikan kepada Stan
kebebasan dan rasa aman untuk
mengeksplorasi
aspek-aspek
yang
mengancam dari diri dan manahan diri
dari keinginan menghakimi dan mengkritik
Stan atas perasaan-perasaan yang
dimilikinya.
Hubungan Terapeutik
Hubungan
terapeutik
cenderung
membebaskan Stan dari cara-cara yang
meniadakan diri. Berkat perhatian dan
kepercayaan dari terapis, Stan akan
mampu meningkatkan keyakinannya
sendiri dan mempercayai kemampuan
dirinya untuk mengatasi kesulitan dan
menemukan cara hidup baru.
Teknik
Terapi Clint Center tidak akan menitik
beratkan diagnosis atau penggalian
untuk memperoleh informasi dari masa
lampau Stan. Sebaliknya, Stan akan
didorong untuk secara Stan akan didorong
untuk secara bebas berbicara tentang
perasaan-perasaan gagal, tidak layak adu
tidak merasa diri sebagai laki-laki sejati,
ketakberdayaan yang kadang muncul
serta perasan takut dan tidak pastinya.
179
Terapi Gestalt
Eksistensia, pengalaman, humanistik, kesadaran, di sini dan sekarang, konfrontasi, perasaan,
kebuntuan, urusan tak selesai, bermain peran, kontak
Inti Analisis
Masalah
..... kepada urusan yang tak selesai yang
dimiliki oleh stan dengan orang tua,
saudara-saudara, dan dengan bekas
istrinya. .....terutama perasaan-perasaan
dendam kepada semua orang itu yang
diarahkan kepada dirinya sendiri. Situasi
hidup Stan sekarang akan menjadi titik
perhatian, tetapi Stan perlu mengulangi
perasaan-perasaan masa lampaunya yang
bisa menghambat upayanya sekarang
dalam mengembangkan keakraban dengan
orang lain.
Tujuan
Terapi gestalt ditujukan ke arah
penyelesaian urusan masa lampau Stan
yang tak selesai yang menghambat fungsi
diri Stan sekarang. melalui kesadaran atas
apa yang dilakukan sekarang dan
bagaimana mengunci diri dari masa
lampaunya, stan bisa meningkatkan
kesanggupan memikul tanggung jawab
pribadi atas kehidupanya sendiri
Hubungan Terapeutik/Proses Konseling
Butir utama adalah bahwa Stan akan
menghadapi ketakutannya sendiri dan
terlibat dalam dialog dengan kutub-kutub
yang ada di dalam dirinya. Yang menjadi
sasaran
bukanlah
menghilangkan
perasaan-perasaanya, melainkan belajar
untuk hidup dengan polaritasnya
Teknik
Stan terlibat permainan dialog dimana
sisi top dok-nya bisa berbicara kepada sisi
under dok-nya. Dalam diri Stan. Kedua sisi
tersebut bergulat untuk memperoleh
kendali terhadap satu sama lain. Stan
memainkan sendiri kedua sisi dirinya itu,
sehingga teknik kursi kosong bisa
digunakan.
Konsep Kunci
seseorang
mengalami
gangguan
perkembangan jika orang tersebut
membiarkan dirinya dikelilingi oleh
banyak masalah yang tak terselesaikan
(unfinished Business).
Masalah yang tak terselesaikan adalah
emosi-emosi yang terpendam yang
diasosiasikan dengan fantasi/ingatan
tertentu
Daripada
membicarakan
masalah
kesedihan, gestalt menggiring konseli
untuk merasakan kembali sebuah
kesedihan itu dalam situasi di sini dan
sekarang
Manusia kehilangan kekuatannya &
cemas krn menghabiskan energi untuk
meratapi kekeliruan di masa lampau &
mengangankan rencana-rencana masa
depan yang tak berkesudahan semua itu
hanya penipuan diri atas pelarian dari
tanggung jawab.
Dengan bantuan teknik/permainanpermainan konseli diarahkan mencapai
kesadaran penuh tentang masalahmasalah
yang tak terselesaikan,
kekuatan sumber pribadinya, maka
mereka akan menemukan jalan tembus
dari kebuntuan yang mudah menuju
pemecahan masalah dan mencapai
perkembangan dan aktualisasi diri.
180
Analisis Transaksional
Kognitif, analitik, kontrak,interpersonal, konfrontasi, game, transaksil, keputusan ulang, gaya
ego
Masalah
Stan akan membentuk kontrak bersama
yang akan menyepesifikkan area area
kehidupannya yang ingin dirubah.
Eksplorasi masa lampau digunakan untuk
mengenali putusan putusan dini yang
negatif.
Tujuan
Stan perlu belajar bahwa putusannya
tentang cara mengada yang digunakan
pada masa anak-anak agar dirinya survive
boleh jadi tidak layak lagi dan belajar
bahwa putusan-putusan dininya bisa
diubah
Hubungan Terapeutik
Terapis
AT
akan
lebih
suka
mengonfrontasi Stan dengan permainanpermainan
yang
dimainkannya,
pengumpulan
perasaan
yang
digunakannya
untuk
membenarkan
skenario kehidupan dan keputusan
dininya
Teknik
Stan akan memulai terapinya dengan
membentuk kontrak bersama terapisnya
yang akan menyesifikkan area kehidupan
yang ingin diubahnya
peningkatan
kesadaran
untuk
membebaskan
diri
dari
skenario
kehidupan yang terbentuk pada masa
kanak- kanak
Masalah
Jika Stan bisa belajar lebih banyak tentang
tingkah laku yang layak, ia bisa
menghapus kecemasan dan perasaan
bersalah yang tidak realistis, memperoleh
respon yang lebih adaftif.
Tujuan
modifikasi tingkah laku yang selama ini
menimbulkan perasaan bersalah dan
kecemasan pada stan
181
Hubungan Terapeutik
membantu konseli menerjemahkan
tujuan umumnya ke dalam tujuan
kongkret yang dapat diukur
Teknik
Pertama stan akan belajar prosedur
relaksasi. Kemudian dia mencatat
ketakutan yang spesifik yang berkaitan
dengan kegagalan. Di urutkan dalam
hierarki. Kemudian Stan membayangkan
suatu adegan yang berhubungan
ketakutan.
Fokus
pada
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perilaku
dan
menemukannya untuk merencanakan apa
yang dapat dilakukan pada perilaku
bermasalahnya. Konseli aktif dalam
aturan dan pola-pola pencapaian tujuan
tindakan dan mengevaluasi bagaimana
tujuan dapat dicapai.
Teknik utamanya melingkupi disensitisasi,
latihan asertif, pengondisian operan,
aversi, dan sistemik. Menggunakan
prinsip-prinsip belajar untuk mengubah
tingkah laku. Pertanyaan yang sering
digunakan apa, bagaimana, dan kapan,
dan tidak menggunakan mengapa. Tidak
menggunakan prosedur pengetesan.
Masalah
Mengajarkan kepada Stan bahwa dia telah
memelihara gagasan yang irasional
dengan mereindoktrinasi diri dalam cara
yang tidak kritis dan bahwa dia bisa
belajar mengatasi sumber dari kesulitankesulitannya.
Tujuan
menyingkirkan gagasan irasional Stan dan
menginternalisasi suatu filsafat hidup
yang rasional
Hubungan Terapeutik
Terapis aktif direktif serta memusatkan
perhatiannya kepada aspek kognitif dan
behavioral
Teknik
Menantang konseli memeriksa gagasan
irasional,
Mengevaluasi
cara-cara,
mereindoktrinasi diri dengan putusan
182
Terapi Realita
Realitas, rasional, kognitif, ilmiah, direktif, didaktik, kontrak, dukungan, komitmen, positif, saat
sekarang.
Inti Analisis
Masalah
Asumsi yang dipegang adalah bahwa jika
Stan mulai bisa meningkatkan rasa harga
dirinya dan menyadari kekuatankekuatannya sendiri, niscaya perasaanperasaannya yang negatif tentang dirinya
sendiri akan berubah
Tujuan Konseling
Tujuan-tujuan akan dibuat spesifik dan
konkret dan terapis akan membantu Stan
dalam menentukan realistis tidaknya
tujuan-tujuan yang ingin dicapai, yakni
dengan
mengajukan
pertanyaanpertanyaan yang menuntut reaksi negatif
Stan untuk membuat penilaian terhadap
kehidupannya.
Hubungan Terapuetik/Proses Konseling
Terapis bisa meminta Stan menilai
kebiasaan minum alkoholnya, yakni
apakah kebiasaannya itu merupakan
pengorbanan
yang
pantas
untuk
memperoleh
kesenangan-kesenangan
sesaat, jika Stan setuju bahwa kebiasaan
minumnya itu tidak kondusif bagi usahausaha
memperoleh
apa
yang
diinginkannya dari segi kepuasan jangka
panjang, maka Stan bisa membuat
rencana-rencana
untuk
menghapus
kebiasaanya minum alkohol. ..... tidak
akan
dibiarkan
untuk
meminta
dimaklumi ataupun untuk menyalahkan
Konsep Kunci
Manusia adalah produk alamiah sosial
yang memiliki kebutuhan dasar untuk
mencapai Identitas berhasil. Agar
terhindar dari ganggguan perilaku,
individu harus mengembangkan identitas
berhasil dan ini dapat dilakukan dengan
cara mempresepsi realitas secara benar
bagaimana adanya.
Membantu konseli menjadi lebih dalam
menemukan
kembali
kebutuhankebutuhannya. Memampukan konseli
untuk menghubungkan kembali dengan
orang-orang yang dipilihnya untuk
ditempatkan pada dunia berkualitasnya.
183
Terapi Realita
Realitas, rasional, kognitif, ilmiah, direktif, didaktik, kontrak, dukungan, komitmen, positif, saat
sekarang.
Inti Analisis
orang lain. .....beberapa saran khusus
yang bisa diberikan oleh terapis....
Teknik
Beberapa strategi dan cara mungkin
digunakan adalah pertama-tama suatu
kontrak yang spesifik yang akan
menentukan batas waktu terapi dan
tujuan-tujuan terapi. ....terapis akan
menantang stan dalam melakukan
penilaian terhadap kehidupannya...
Konsep Kunci
184
BIMBINGAN DAN
KONSELING
KELOMPOK
Dosen Pembimbing :
Elisabeth Christiana, M.Pd
RPL Bimbingan
Kelompok
Teknik
Permaian
Simulasi
Workshop Bimbingan dan Konseling Kelompok
Anggota Kelompok
Susten Tamonob
Farid Dinar Kurniawan
I Putu Sujaya
Muslimin
Lailatul Rofiah Kusuma Wardani
Sri Utami Hidayati
: Kepemimpinan
Bidang Bimbingan
: Pribadi-Sosial
Jenis Layanan
Kelas
:Kematangan
intelektualMempelajari
: 1.
Siswa
mengetahui,
menyimulasikan
memberikan
peran
penilaian
kepemimpinan
dalam
memahami,
dan
empat
dapat
tipe
permainan
Siswa
memahami
ciri
tipe
untuk
yang
diperankan
siswa
lainnya
2. siswa dapat menyimulasikan peran tipe
pemimpin sesuai kartu yang diperoleh
dalam
permainan
Siswa
memahami
ciri
tipe
untuk
: Tipe-tipe pemimpin
: permainan simulasi
Alat/Bahan
Waktu
: 40 menit
LANGKAH-LANGKAH
1. Tahap Pembentukan
a. Menerima secara terbuka dengan cara menyambut kehadiran anggota
kelompok dengan ramah dan mengucapkan terimakasih
b. Berdoa
c. Menjelaskan arti bimbingan kelompok
d. Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok
e. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok
f. Menjelaskan
asas-asas
bimbingan
kelompok
(kerahasiaan,
2. Tahap Peralihan
a. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok
b. Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut
c. Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan/sebagian belum
siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut
3. Tahap Kegiatan
a. Konselor menyampaikan peraturan
b. Konselor mensimulasikan permainan (memberikan contoh bermain)
c. Di dalam bimbingan kelompok ini ada 5 konseli
d. Konselor menyerahkan kartu pesan yang berisi watak pemimpin
kepada 5 konseli yang diacak oleh konselor, kartu pesan tersebut
terbuat dari kertas yang di print dan dilapisi oleh kardus. Isi dari kartu
pesan tersebut adalah:
1. Pemimpin Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia
membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya
sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan
kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus
dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi
sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak
mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu
melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana
kerja yang kooperatif
2. Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan
demokratis
berorientasi
pada
manusia
dan
Kepemimpinan paternalistik
Kepemimpinan
paternalistik
lebih
diidentikkan
dengan
Pengakhiran
a. Menjelaskan bahwa kegiatan akan diakhiri
b. Salah satu anggota kelompok merangkum kegiatan apa yang sudah di
dapat
c. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai kemajuan yang
dicapai masing-masing
d. Pembahasan kegiatan lanjutan
e. Pesan serta tanggapan anggota kelompok
f. Siswa mengisi instrumen lembar penilaian kegiatan bimbingan
kelompok
g. Ucapan terima kasih
h. Berdoa
i. Perpisahan
Refleksi umum
karena
berorientasi
pada
Guru BK/Konselor,
RPL Konseling
Kelompok
Tugas Individu Workshop Bimbingan dan Konseling Kelompok
Oleh :
Lailatul Rofiah Kusuma Wardani
b. Tahun Ajaran
: 2015 - 2016
c. Kelas
: Bimbingan Konseling
: Lailatul R. K Wardani
Konseli
: Ni Kadek Maepin
I Putu Sujaya
Janwar T Zacharias
2. Waktu
a. Tanggal
: 22 Mei 2014
b. Jam Pelayanan
: 12.0012.40
c. Volume Waktu
: 40 Menit
d. Tempat
: Ruang Kelas BK
: Pribadi
4. Materi Pelayanan
a. Tema
5. Tujuan Layanan
a. Jenis Layanan
b. Kegiatan Pendukung
:-
191
6. Fungsi Layanan
: Pengentasan
: Konseling kelompok
b. Kegiatan pendukung
: Himpunan Data
8. Sarana
a. Media
: Lembaran Kertas
b. Instrumen
:-
c. Sumber
:-
9. Sasaran Penilaian
menerima
anggota
kelompok
secara
terbuka
dan
192
menjalani
perkembangannya
dengan
lebih
lancar
dan
193
dialami
194
b. Penilaian Hasil
1. Laiseg
: Angket
195
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Konselor
196
BIMBINGAN
KLASIKAL
Dosen Pembimbing :
Denok Setiawati, M.Pd.,Kons.
1. Bidang Bimbingan
: Pribadi
2.
Aspek Perkembangan
: Pengembangan diri
3.
Pokok Materi
: Memahami Diri
4.
Judul Materi
: Who am I?
5. Jenis Layanan
: Layanan Informasi
6.
Tujuan Layanan
keinginan diri
7. Fungsi Layanan
: Pemahaman
8. Subyek Layanan
: Siswa kelas X
9. Waktu
: 2x45 menit
10. Metode
11. Alat/media
Pertemuan Pertama
Tahap
Pendahuluan
Inti
Waktu
5 menit
35 menit
197
Tahap
4)
5)
6)
7)
Penutup
1)
2)
Waktu
5 menit
Pertemuan Kedua
Tahap
Pendahuluan
Inti
Penutup
Waktu
5 menit
35 menit
5 menit
198
b. Laijapen
c. Laijapang
:-
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
199
Pemahaman Diri
A. MENGENAL DIRI
1. Siapa saya ?
Pertanyaan diatas sangat sederhana, tetapi memerlukan jawaban yang
sangat mendalam dan mungkin tidak mudah karena pertanyaan itu
menggambarkan sejauh mana seseorang memahami dirinya. Ada orang
yang tahu benar siapa dirinya, tetapi banyak juga orang yang belum
mengenal dirinya secara utuh. Banyak aspek diri yang harus diungkap,
diantaranya : kelebihan dan kekurangan seseorang baik yang menyangkut
fisik, psikis, minat dan bakat, cita-cita, kepribadian, kebutuhan-kebutuhan
pokok, gaya hidup yang saya inginkan, dan lain sebagainya.
Manusia sebagai makhluk yang unik, artinya diantara yang satu
dengan yang lain berbeda, tentu mempunyia jawaban yang berbeda pula
dalam menjabarkan pernyataan diatas. Tidak menutup kemungkinan dalam
perjalanan hidup seseorang jabaran itupun dapat berubah-ubah. Hal ini
dikarenakan proses pengenalan dan pemahaman diri akan terus berlangsung
dengan waktu yang tidak terbatas dan sepanjang waktu itu pula manusia
akan terus berkembang hingga mampu mengembangkan kecakapan
penggalian dan pengolahan informasi.
2. Potensi diri yang bersifat Psikologis
Potensi
adalah
daya,
kekuatan,
kemampuan,
kesanggupan,
200
201
202
203
204
205
206
1. Bidang Bimbingan
: Sosial
2.
Aspek Perkembangan
sebaya
3.
Pokok Materi
4.
Judul Materi
Butuh Aku
5. Jenis Layanan
: Layanan Informasi
6.
Tujuan Layanan
8. Subyek Layanan
9. Waktu
: 1x40 menit
10. Metode
11. Alat/media
Tahap
Pendahuluan
1)
2)
3)
Inti
1)
Waktu
5 menit
20 menit
207
Tahap
2)
3)
4)
5)
Penutup
1)
2)
Waktu
15 menit
b. Laijapen
c. Laijapang
:-
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
208
Lembar kegiatan
Apa yang kamu lakukan untuk dapat bekerja sama dengan orang lain ?
Dalam kelompok yang telah dibuat diskusikanlah pendapat berikut ini dengan
menjawab setuju atau tidak disertai alasannya. Dalam membina kerja sama
perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Debat Kusir
setuju / tidak
alasan
..................
2. Hormati pendapat orang lain
setuju / tidak
alasan
................
3. Mengatakan kamu salah pada teman
setuju / tidak
alasan
................
4. Jika kamu salah, segera akui dengan simpatik
setuju / tidak
alasan
................
5. Mulai dengan hal-hal yang disepakati bersama
setuju / tidak
alasan
....................
Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Bimbingan Klasikal
209
video
210
211
1. Bidang Bimbingan
: Belajar
2. Aspek Perkembangan
: Kematangan intelektual
3.
Pokok Materi
mengantisipasi
kesulitan
belajar
yang
5. Jenis Layanan
: Layanan Informasi
6.
Tujuan Layanan
yang efektif efisien dan pemecahan masalahmasalah belajar yang mungkin terjadi
7. Fungsi Layanan
8. Subyek Layanan
: Siswa kelas X
9. Waktu
: 1x45 menit
10. Metode
11. Alat/media
Tahap
Pendahuluan
1)
2)
3)
Inti
1)
2)
Waktu
5 menit
35 menit
212
Tahap
3)
4)
5)
6)
Penutup
7)
1)
2)
3)
4)
Waktu
5 menit
b. Laijapen
c. Laijapang
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
213
A. Pengertian Belajar
B. Prinsip Belajar
Landasan utama dalam mencapai keberhasilan belajar adalah kesiapan
mental. Tanpa kesiapan mental, maka tidak akan dapat bertahan terhadap
berbagai kesukaran (kesulitan) yang dihadapi selama belajar.
Setiap siswa hendaknya mempunyai minat yang besar terhadap semua mata
diklat yang diterima di sekolah. Suka atau tidak suka semua mata diklat harus
ditempuh. Sikap membenci mata diklat tidak ada manfaatnya,yang terbaik ialah
mengambil sikap positif dengan berusaha menyukai semua mata diklat yang
diajarkan.
Dalam kegiatan belajar tidaklah selalu lancar seperti yang kita harapkan.
Kadang kita juga mengalami hambatan-hambatan,baik yang datangnya dari
dalam maupun dari luar diri kita. Hambatan-hambatan tersebut harus dapat kita
hindari. Untuk itu kita perlu memahami hambatan-hambatan yang terjadi,antara
lain:
A. Hambatan yang Berasal Dari Dalam Diri Kita
Kesehatan yang kurang baik mengakibatkan tidak dapat
berkonsentrasi.
Fisik yang kurang sehat (penglihatan kabur,pendengaran
yang kurang,gagap dll).
Intelegensi yang kurang/rendah (kemampuan belajar
yang rendah).
Kebiasaan buruk,malas.
Persepsi negatif (perasaan pesimis,rendah diri,tertekan,
takut dan cemas).
Sikap yang negatif terhadap diri,lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat.
Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Layanan Bimbingan Klasikal
214
215
ulang kita katakan sebagai fakta,dan apapun yang anda dengar atau baca
tentang subyek itu akan diterima.
Segera balikkan dan ubah kalimat diatas menjadi Saya mampu
mempelajari/memahami semuanya,baik matematika,bahasa Inggris
dan banyak lagi ilmu yang ada di dunia ini
4. Saya tidak Akan Ingat Apa yang Saya Pelajari
Ketika pernyataan diatas dikeluarkan terus menerus,maka akan
terkirim perintah penghapusan mental ke otak,yang menghapus bersih isi
file-file mental secepat kita mengisinya.
Hentikan otak kita dari kalimat-kalimat yang merusak diri, dan
gantikan dengan percakapan diri yang memperkuat kesadaran tentang
betapa kuat kemampuan belajar kita yang diwariskan sejak lahir. Dengan
mengubah pernyataan diatas menjadi Saya sudah belajar mengingat
banyak hal penting, nama, fakta, tanggal. Saya dapat dan akan
mengingat aspek penting ini
LATIHAN 1 :
1. Tuliskan perubahan tingkah laku dari hasil belajar yang pernah
kalian alami!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
2. Coba sebutkan pikiran atau persepsi negatif dalam proses belajar
yang selama ini ada di benak kalian!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
3. Coba buatlah program-kebalikan dari persepsi negatif yang sudah
kalian tulis,dengan sebuah keyakinan yang kuat dan positif !
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Portofolio Workshop PPG-BK 2015 Layanan Bimbingan Klasikal
216
Otak Kanan
Otak kanan berhubungan dengan hati
(tersembunyi di bawah sadar),yang bertugas untuk
memunculkan
kreativitas
(creativity),imajinasi
(imagination) dan emosi (emotion). Penggunaan dari
otak kanan lebih dominan hingga mencapai 80%
Otak Kiri
Untuk otak kiri berhubungan dengan pikiran
(terlihat dipermukaan). Adapun tugasnya berkenaan
dengan
menganalisis
(analysis),
logika
(logic),kalkulasi/berhitung (calculation) dan meneliti
(detail). Untuk penggunaannya hanya mencapai
20%
217
LATIHAN 2
Lingkari nomor-nomor pada pernyataan yang kalian setujui
untuk menentukan gaya belajar sesuai dengan kekuatan
diri masing-masing
1. Saya lebih suka mendengarkan informasi yang ada dikaset daripada
membaca buku.
2. Jika mengerjakan sesuatu,saya selalu membaca instruksinya terlebih
dahulu.
3. Saya lebih suka membaca daripada mendengarkan penjelasan dari
guru.
4. Saat seorang diri,saya biasanya memainkan musik/lagu atau
bernyanyi.
5. Saya lebih suka berolahraga daripada membaca buku
6. Saya selalu dapat menunjukkan arah utara atau selatan di mana pun
saya berada.
7. Saya suka menulis surat,jurnal atau buku harian.
8. Saat berbicara,saya suka mengatakan,saya mendengar anda,itu
terdengar bagus,itu bunyinya bagus.
9. Kamar tidur,ruangan,meja,mobil atau rumah saya biasanya
berantakan/tidak teratur.
10. Saya suka merancang,mengerjakan dan membuat sesuatu dengan
kedua tangan saya.
11. Saya tahu hampir semua kata dari lagu yang saya dengar.
12. Ketika mendengar oranglain bicara,saya biasanya membuat gambar
dari apa yang mereka katakan dalam pikiran saya.
13. Saya suka olahraga dan rasanya saya adalah olahragawan yang baik.
14. Mudah sekali bagi saya untuk mengobrol dalam waktu yang lama
dengan kawan saya saat berbicara di telepon.
15. Tanpa musik,hidup sangat membosankan.
16. Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat mudah berbicara
dengan siapa saja.
17. Saat melihat obyek dalam bentuk gambar,saya dapat dengan mudah
mengenali obyek yang sama walupun posisi obyek itu diputar/diubah.
18. Saya biasanya mengatakan, saya rasa,saya perlu menemukan pijakan
atas hal ini, atau saya ingin bisa menangani hal ini.
19. Saat mengingat suatu pengalaman,saya sering kali melihat
pengalaman itu dalam bentuk gambar di dalam pikiran saya.
20. Saat mengingat suatu pengalaman,saya sering kali mendengar suara
dan berbicara pada diri saya mengenai pengalaman itu.
21. Saat mengingat suatu pengalaman,saya sering kali ingat bagaimana
perasaan saya terhadap pengalaman itu.
22. Saya lebih suka musik daripada seni lukis.
23. Saya sering mencoret-coret kertas saat berbicara di telepon atau dalam
suatu pertemuan/rapat.
218
3
23
6
25
7
30
12
31
TOTAL:
17
33
4
20
8
22
11
27
TOTAL:
14 15
32 34
10
28
13
29
18 21
35 36
219
220
LATIHAN 3
Berilah tanda (V) pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan kebiasaan belajar kalian!
NO
KEBIASAAN BELAJAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
YA TIDAK
KETERANGAN
221
222
1. Bidang Bimbingan
: Karir
2. Aspek Perkembangan
3.
Pokok Materi
4. Judul Materi
5. Jenis Layanan
: Layanan Informasi
6.
Tujuan Layanan
perencanaan
karier
dengan
8. Subyek Layanan
9. Waktu
: 1x45 menit
10. Metode
11. Alat/media
Tahap
Pendahuluan
1)
2)
3)
Inti
1)
Waktu
5 menit
35 menit
223
Tahap
Penutup
Waktu
5 menit
: pertanyaan refleksi
- Kalau kamu diterima di suatu tempat kerja atau
pekerjaan tertentu, gambarkan dalam narasi tempat
kerja apa yang kamu inginkan dan atau pekerjaan
seperti apa yang kamu inginkan!
b. Laijapen
224
c. Laijapang
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
225
226
227
228
229
230