Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study :

Stase Keperawatan Gerontik

Topik

Penyakit Diabetes Mellitus

Sub topik

Pencegahan DM

Sasaran

Tempat:

Aula Desa Lerep

Hari/Tanggal :

Rabu 29 Oktober 2014

Waktu

1 x 20 menit

I.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses pendidikan kesehatan penerima manfaat dapat
mengetahui tentang penyakit DM dan pencegahan DM dengan mudah.

II.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan bapak dapat :
1. Menyebutkan pengertian dari penyakit Diabetes Mellitus
2. Menyebutkan hal-hal apa saja yang dapat menimbulkan DM
3. Mengerti hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah
timbulnya DM
4. Mengetahui manfaat senam untuk mencegah DM
5. Melaksanakan pencegahan DM dengan melakukan senam dan diet
teratur.

III.

SASARAN

IV.

MATERI
1. Menyebutkan pengertian dari penyakit Diabetes Mellitus
2. Menyebutkan hal-hal apa saja yang dapat menimbulkan Diabetes
Mellitus
3. Mengerti hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah timbulnya

Diabetes Mellitus
4. Mengetahui manfaat senam dan diet untuk mencegah DM
5. Pencegahan DM dengan senam dan diet teratur.
V.

METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VI.

MEDIA
Alat

VII.

: Flip Chart dan Leaflet

KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Penerima manfaat mengikuti pendidikan kesehatan dari awal
sampai akhir
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Unit Rehabilitasi
Sosial Wening Werdha Ungaran.
2. Evaluasi Proses
a. Penerima manfaat antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
b. Penerima manfaat tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Penerima

manfaat

mengajukan

pertanyaan

dan

menjawab

pertanyaan secara benar.


3. Evaluasi Hasil
a. Penerima manfaat mengetahui dan memahami DM, penyebab DM
dan penatalaksanaan DM yang benar.
b. Penerima manfaat hadir saat pertemuan

VIII.

KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU

1.

3
menit

KEGIATAN PENYULUH

KEGIATAN PESERTA

Pembukaan :
a. Membuka kegiatan dengan a. Menjawab salam
mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan

b. Mendengarkan

tujuan

dari c. Memperhatikan

materi

yang d. Memperhatikan

penyuluhan
d. Menyebutkan
2.

10
menit

akan diberikan
pelaksanaan :
a. menjelaskan

tentang a. Memperhatikan

pengertian penyakit DM
b. menjelaskan
penyebab,

tentang b. Memperhatikan
tanda-tanda

dan

gejala penyakit DM
c. memberi kesempatan kepada c. Bertanya
peserta untuk bertanya
d. menjelaskan

hal-hal

berhubungan
pencegahan

dan

menjawab

pertanyaan yang diajukan


yang d. Memperhatikan
dengan

DM

dan

penatalaksanaan DM
e. mempraktikkan senam DM

e. Bertanya

dan

menjawab

pertanyaan yang diajukan

f. memberi kesempatan kepada f. Peserta mau mencoba senam


peserta untuk bertanya dan
mencoba senam DM
3.

5
menit

DM
g. Membagikan Leaflet

Evaluasi :

Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan


tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada penerima manfaat.

4.

2
menit

Terminasi :

Mengucapkan

terimakasih Mendengarkan

atas peran serta peserta.

IX.

Mengucapkan salam penutup

Menjawab salam

PENGORGANISASIAN
Pembicara/Fasilitator

Observer/Supervisor

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENATALAKSANAAN DIABETES MELLITUS


Di Wisma srikandi Unit Rehabilitasi Sosial Wening werdha ungaran

Oleh

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN
2014

Lampiran Materi

Diabetes Mellitus :
1. Pengertian
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
2. PENYEBAB
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b. Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans
dan insulin endogen.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi selbeta.
2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
3. Tanda dan gejala

Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM


lansia umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah
keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.
Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua,
sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus
dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya
gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta
kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh
dengan pengobatan lazim.
Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering
ditemukan adalah :
1. Katarak

11. Amiotropi

2. Glaukoma

12. Ulkus Neurotropik

3. Retinopati

13. Penyakit ginjal

4. Gatal seluruh badan

14. Penyakit

5. Pruritus Vulvae

pembuluh

perifer

6. Infeksi bakteri kulit

15. Penyakit koroner

7. Infeksi jamur di kulit

16. Penyakit

8. Dermatopati
9. Neuropati perifer

darah

pembuluh

darah

otak
17. Hipertensi

10. Neuropati viseral


4. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
a. Diet
Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan
takaran karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh
dari zat ini. Ada dua golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan jenis
sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai

glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh karbohidrat


kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi rantai tunggal
dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat
sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen,
langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung
melejit.
b. Latihan
c. Pemantauan
d. Terapi (jika diperlukan)
e. Pendidikan
f. Senam diabetes mellitus
Gerakan senam diabetes merupakan gerakan yang energik, tapi tidak
mengentak seperti pada senam kesegaran jasmani (SKJ) namun juga tidak
low impact seperti pada senam lansia. Yang terutama gerakan senam
diabetes sendiri mampu untuk membakar kalori tubuh sehingga juga dapat
menurunkan kadar gula darah. Variasi gerakan dalam senam diabetes
sendiri

cukup

banyak

sehingga

senam

diabetes

tersebut

bisa

menggerakkan semua bagian tubuh, mulai dari kepala hingga ujung kaki.
Gerakan yang bervariasi pada senam tersebut juga berfungsi sebagai media
latihan mengingat pada otak, karena dengan membiasakan otak bekerja
akan dapat membantu meningkatkan daya ingat dan mencegah terjadinya
pikun.
Senam ini terbukti dapat mengontrol gula darah secara signifikan jika
dilakukan secara teratur 3-4 kali seminggu. Gerakan senam ini tidak terlalu
menghentak seperti senam SKJ, tapi juga tidak terlalu lambat seperti
senam lansia. Senam ini mampu membakar kalori dgn baik sehingga
mampu mengontrol gula darah. Bahkan banyak mereka yang bukan
penderita diabetes juga megikuti senam ini.

Manfaat senam diabetes:

1. Mengontrol gula darah


2. Menghambat dan memperbaiki factor resiko penyakit kardiovaskular
yang banyak terjadi pada penderita DM yaitu penyakit penyakit
vascular yang berbahaya yaitu Penyakit Jantung Koroner (PJK),
stroke, penyakit pembuluh darah perifer.
3. Dapat menurunkan berat badan.
4. Memberikan keuntungan psikologis ; olah raga yang teratur dapat
memperbaiki tingkat kesegaran jasmani karena memperbaiki system
kardiovaskular, respirasi, pengontrolan gula darah sehingga penderita
merasa fit, mengurangi rasa cemas terhadap penyakitnya, timbul rasa
senang dan lebih meningkatkan rasa percaya diri serta meningkatkan
kualitas hidupnya.
5. Mengurangi kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin
6. Mencegah terjadinya DM yang dini terutama bagi orang orang
dengan riwayat keluarga. Porsi latihan harus ditentukan supaya
maksud dan tujuan olah raga bagi penderita DM memberikan manfaat
yang baik.
Karena manfaatnya yang banyak, senam diabetes sebenarnya tidak
hanya diperuntukkan bagi kalangan diabetisi saja. Tapi, senam diabetes
tersebut juga bisa dilakukan oleh orang yang bukan penderita diabetes,
dengan tujuan untuk mencegah supaya tidak terkena penyakit diabetes.
Berikut adalah gerakan senam diabetes :
Pemanasan 1
Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke atas selurus bahu. Kedua
tangan bertautan. Lakukan bergantian dengan posisi kedua tangan di depan
tubuh.

Pemanasan 2

Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke depan tubuh hingga


lurus bahu. Kemudian, gerakkan kedua jari tangan seperti hendak
meremas. Lalu, buka lebar. Lakukan secara bergantian, namun tangan
diangkat ke kanan-kiri tubuh hingga lurus bahu.
Inti 1
Posisi berdiri tegap. Kaki kanan maju selangkah ke depan. Kaki
kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat ke kanan tubuh selurus bahu.
Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada.
Lakukan secara bergantian.
Inti 2
Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan betis
bentuk sudut 90 derajat. Kaki kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat
ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga
telapak tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.
Pendinginan 1
Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri lurus ke
depan selurus bahu. Tangan kanan ditekuk ke dalam. Lakukan secara
bergantian.
Pendinginan 2
Posisi kaki bentuk huruf V terbalik. Kedua tangan direntangkan ke
atas dengan membentuk huruf V.

Anda mungkin juga menyukai