Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INSTRUMENTASI LASER DAN SERAT OPTIK

MACAM-MACAM LASER BERDASARKAN PUMPING

Oleh :
Hilyatul Aimah

2413031070

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI & INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015

1.1 Macam-macam Laser Berdasarkan Pumping


Laser berdasarkan pumping ada dua macam, yaitu laser yang di pompa
secara optis dan laser yang di pompa secara elektris. Berikut penjelasannya.
a. Laser yang dipompa secara optis
Laser yang menggunakan cara pemompaan secara optis adalah
laser dengan jenis inversi populasi. Inversi populasi merupakan jumlah
atom-atom yang berada dalam keadaan tereksitasi (atom-atom dengan
elektron berenergi tinggi) dibandingkan dengan jumlah atom-atom
yang berada dalam keadaan dasar (ground). Salah satu laser yang
berjenis inversi populasi adalah laser rubi. Laser rubi dihasilkan
melalui transisi atom dari tingkat metastabil ke tingkat energi dasar.
Pemompaan optisnya dilakukan dengan menempatkan batang rubi
dengan dua cermin di ujung-ujungnya di dekat sebuah tabung cahaya,
dimana batang rubi merupakan medium penguat dan tabung cahaya
memompa sinar ke batang penguat tersebut (batang rubi). Prinsip
kerjanya yaitu: pertama, pemancar laser berada dalam keadaan normal
(tanpa penguatan).

Lalu tabung cahaya menyala dan menginjeksi cahaya ke dalam batang


rubi. Cahaya ini mengeksitasi atom-atom rubi.

Kemudian beberapa dari atom rubi tersebut memancarkan foton.

Sejumlah foton-foton tersebut bergerak dengan arah yang sejajar


sumbu rubi, sehingga foton tersebut terpantul bolak-balik pada cermincermin di ujung-ujung batang rubi. Ketika bergerak melalui kristal
rubi, foton ini menstimulasi pemancaran foton pada atom lain

Sinar

yang

bersifat

monokromatik,

berfase

tunggal,

sejajar,

meninggalkan rubi melalui cermin setengah perak. Sinar itulah yang


kemudian keluar menjadi sinar laser.

b. Laser yang dipompa secara elektris


Laser yang dipompa secara elektris ini menggunakan prinsip
dengan memompakan lucutan listrik diantara duah buah elektroda.
Sistemnya terdiri dari satu atau lebih jenis gas. Atom-atom gas tersebut
mengalami tumbukan dengan elektron-elektron lucutan sehingga
memperoleh tambahan hasil energi untuk bereksitasi.
Beberapa tingkat energi yang dimiliki atom neon hampir sama
dengan tingkat energi atom helium. Setelah bertumbukan atom helium
akan segera kembali ke tingkat energi dasar. Karena aturan seleksi
memperbolehkan transisi dari tingkat-tingkat energi ke sepuluh tingkat
energi yang memiliki konfigurasi 2p53p, maka atom neon dapat dipicu

untuk memancarkan laser. Dua buah elektroda dipasang di dekat


ujung-ujungnya dan dihubungkan dengan sumber tegangan tinggi
untuk menimbulkan lucutan listrik dalam tabung. Laser yang kontinu
sangat berguna untuk transmisi sinyal dalam komunikasi, musik atau
gambar-gambar televisi.
1.2 Proses Keluarnya Cahaya Laser dari Laser Semikonduktor
Laser semikonduktor biasa disebut dengan laser injeksi, karena proses
memompanya dilakukan dengan cara menginjeksikan arus listrik melalui
sambungan PN semikonduktornya. Laser semikonduktor memiliki prinsip
kerja yang sama dengan LED, dimana pancaran fotonnya disebabkan oleh
bergabungnya kembali elektron dan lubang (hole) di daerah sambungan PNnya.

Dibandingkan dengan LED, laser semikonduktor masih mempunyai dua


syarat tambahan, yang pertama yaitu bahannya harus diberi doping banyak
sekali sehingga tingkat energi Fermi-nya melampaui tingkat energi pita
konduksi di bagian N dan masuk ke bawah tingkat energi pita valensi di
bagian P. Hal ini perlu agar keadaan inversi populasi di daerah sambungan PN
dapat dicapai. Yang kedua, rapat arus listrik maju yang digunakan haruslah
besar, sehingga melampaui harga ambangnya. Besarnya sekitar 50 ribu
ampere/cm2 agar laser yang dihasilkan bersifat kontinu.

Anda mungkin juga menyukai