BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Biologi Perikanan ini adalah :
1. Dapat melakukan analisis morfometri pada ikan sampel sehingga dapat
diketahui korelasi antara beberapa parameter bagian tubuh dari satu jenis ikan.
2. Dapat melakukan identifikasi individu ikan.
3. Mengetahui cara memperoleh indeks kematangan gonad, tingkat kematangan
gonad, dan menghitung nilai fekunditas dari suatu individu.
4. Dapat menganalisis pola kebiasaan makan dari suatu spesies ikan.
5. Dapat mengukur diameter telur ikan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Morfometri Ikan
Morfometri ikan merupakan ukuran dalam satuan panjang dan
2.2.
Seksualitas Ikan
Sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara
2.3.
perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan. Ketika ikan dewasa secara
seksual, produksi seks akan matang dan kegiatan reproduksi nakan berlangsung.
Banyak faktor yang mempengaruhi peristiwa ini yaitu faktor internal yang berasal
3
dari diri ikan, yaitu meliputi jenis ikan dan hereditasnya, makanan dan faktor
fisiologi yang hakekatnya sangat sulit dipisahkan dari hereditasnya. Sedangkan
faktor eksternal adalah lamanya penyinaran, suhu dan naiknya permukaan air pada
musim penghujan. Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian
dari reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Selama itu sebagian besar hasil
metabolisme tertuju kepada perkembangan gonad. Dalam individu telur terdapat
proses yang dinamakan vitellogenesis yaitu terjadinya pengendapan kuning telur
tiap-tiap individu telur. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan
dalam gonad (Effendi, 2002).
Kesteven
Nikolsky
Dara
Organ
seksual
berdekatan
sangat
dengan
Belum masak
kecil
tulang
kecil.
Tahap istirahat
Produksi
seksual
berkembang,
ukurannya,
belum
mulai
gonad
telur
kecil
belum
dapat
Pemasakan
dengan
gonad
pembuluh
darah
dengan
cepat
sedang
berjalan,
testes
berubah
dari
serbuk putih.
Perkembangan II
Masak
kalau
tetapi
bagian
Ovarium
pert
berwarna
di
tekan.
kemerah-
produk
urut/di tekan.
/3
ruang bawah.
Bunting
tersebut
seksual
Reproduksi
Organ
seksual
mengisi
ruang
atau
dengan
sperma
sedikit
keluar
Kondisi salin
Kondisi
seksual
telah
ditekan.
kantung
kemis,
ovarium
berisi
sperma sisa.
Mijah salin
Tahap istirahat
sekali.
bulat telur.
Belum
kosong
sama
kembali.
Putih salin
Testes dan ovarium jernih, abu-abu
sampai merah
2.5. Fekunditas
Fekunditas adalah jumlah telur yang telah masak dalam suatu ovari
sebelum dikeluarkan pada waktu memijah. Ada berbagai mecam fekunditas yaitu
fekunditas individu, fekunditas relative, fekunditas mutual atau fekunditas total.
meliputi musim, waktu makan, intensitas cahaya, saat dan jenis makanan terakhir
dan suhu. Faktor panca indera meliputi rasa, bau, penglihatan, sentuhan, sister
garis rusuk.
Cara makan
Kebiasaan makan
Jenis makan
(Cahyono, 2001)
(Effendie, 2002)
(Djarijah, 1995)
Golongan predator
Ikan monophagus
Ikan
yang
hanya
Herbivora
Ikan pemakan
mengkonsumsi satu
tumbuh-tumbuhan
macam makanan.
yang berbentuk
mikroorganisme
seperti
phytoplankton.
Contoh ikan
herbivora adalah
bandeng.
Golongan greezer
Ikan stenophagus
Karnivora
Ikan yang
mengkonsumsi
terbatas.
ikan
Ikan euryphagus
Omnivora
Ikan
bermacam-macam
mengkonsumsi
atau campuran
yang
Contohnya
mujair.
Golongan penghisap
Planktonophagh
Ikan-ikan
pemakan
10
plankton.
memakan
ikan
ini
berbagai
golongan
zooplankton maupun
phytoplankton.
Golongan parasit
2.7. Telur
Rasio pembuahan sering digunakan sebagai parameter untuk mendeteksi
kualitas telur. Penggabungan gamet biasanya disertai dengan pengaktifan telur.
Selama fertilisasi dan pengaktifan, telur-telur ikan teleostei mengalami reaksi
kortikal. Kortikal alveoli melebur, melepaskan cairan koloid, dan selanjutnya
memulai pembentukan ruang periviteline (Kjorsvik et al., 1990 dalam Utiah,
2006). Kortikal alveoli muncul setelah terjadinya fertilisasi dan reaksi kortikal
yang tidak lengkap menunjukkan kualitas telur yang jelek. Beberapa hal yang
mempengaruhi pembuahan adalah berat telur ketika terjadi pembengkakan oleh
air, pH cairan ovari, dan konsentrasi protein (Lahnsteiner et al., 2001).
Telur yang belum dibuahi bagian luarnya dilapisi oleh selaput yang
dinamakan selaput kapsul atau khorion. Di bawah khorion terdapat selaput yang
kedua dinamakan selaput vitelin. Selaput yang mengelilingi plasma telur
dinamakan selaput plasma. Ketiga selaput ini semuanya menempel satu sama lain
dan tidak terdapat ruang diantaranya. Ukuran telur dapat dinyatakan dalam banyak
cara. Diameter tunggal yang biasa digunakan, tetapi diameter terpanjang juga
kadang-kadang digunakan. Selain itu panjang telur dan lebar telur juga digunakan.
Ukuran-ukuran telur yang lain mencakup volume telur, bobot basah dan bobot
kering. Dari segi energetika istilah terbaik untuk ukuran telur adalah kandungan
energi per telur atau joule per telur. Kalori telur menunjukkan jumlah energi yang
tersedia bagi embrio untuk berkembangan.
Ukuran telur berkorelasi dengan ukuran larva. Larva yang besar lebih
tahan tanpa pakan dibandingkan dengan larva berukuran kecil yang dipijahkan
11
dari telur kecil. Hubungan positif antara ukuran larva dan ukuran telur telah
dilaporkan untuk Salmo salar, Onchorhynchus mykiss, Onchorhynchus keta, dan
Clupea harengus (Kamler, 1992 dalam Anonim 2010). Hasil evaluasi biokimia
kualitas telur sebelum fertilisasi mungkin dapat digunakan. Material yang
diperlukan selama perkembangan secara umum dapat dibagi menjadi 1)
diperlukan secara langsung untuk sintesis jaringan embrionik, dan 2) digunakan
untuk energi metabolisme (Tang dan Affandi, 2000 dalam Anonim, 2010).
Kadar protein, lipid dan karbohidrat berkorelasi positif terhadap
kelangsungan hidup larva. Protein merupakan komponen dominan kuning telur,
sedangkan jumlah dan komposisinya menentukan besar kecilnya ukuran telur
(Kamler, 1992 dalam Utiah, 2006). Kondisi
12
BAB 3
MATERI DAN METODE
3.1.
3.2.
Materi Praktikum
Materi/ parameter yang akan diamati dalam praktikum ini mencakup :
a. Analisis Morfometri
b. Membedakan jenis kelamin ikan jantan dan betina (seksualitas ikan)
c. Analisis Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
d. Analisis Indeks Kematangan Gonad (IKG)
e. Perhitungan fekunditas ikan
f. Analisis kebiasaan makan ikan
g. Perhitungan diameter telur
3.3.
Cara Kerja
12
13
Bentuk tubuh
Ekor
Sirip dada
Sirip punggung
Sirip perut
Warna tubuh
Bentuk kepala
14
- Warna testes
- Pengisian testes dalam rongga tubuh
- Keluar tidaknya testes dalam tubuh ikan (dalam keadaan segar)
Ukuran ikan betina :
- Bentuk ovarium
- Besar kecilnya ovarium
- Pengisian ovarium dalam rongga perut
- Warna ovarium
- Warna telur
c. Ditentukan klasifikasi kematangan gonad dengan melihat kunci kematangan
gonad menurut Kesteven dan Nikolsky
Bg
Bt
3.3.5. Fekunditas
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Gonad yang telah diambil dari tubuh ikan dan telah dibersihkan, ditimbang
beratnya dengan menggunakan timbangan digital
15
b. Gonad diambil, kemudian potong gonad menjadi empat bagian dan ambil
sebagian gonad pada bagian pangkal, tengah dan ujung gonad untuk
pengamatan selanjutnya, sehingga diharapkan seluruh bentuk dan ukuran telur
terwakili
c. Sebagian telur yang telah diambil tersebut ditimbang beratnya
d. Setelah ditimbang, gonad diencerkan dengan air sebanyak 100 cc dan aduk
hingga homogen, dimana tidak ada lagi telur yang mengelompok
e. Setelah homogen, hitung telur dari ikan sampel.
f. Fekunditas ikan dianalisis menggunakan metode gravimetric
Keterangan :
F : Fekunditas (butir)
G : Berat gonad (g)
Q : Berat gonad sampel (g)
N : Jumlah telur pada gonad sampel (butir)
16
Ambil telur ( 50 butir) dari tiga bagian : posterior, median dan anterior dari
gonad
b.
c.
d.
e.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
PENUNTUN PRAKTIKUM
BIOLOGI PERIKANAN
Oleh :
TIM BIOPER
19
IDENTITAS PEMILIK
Nama
NIM
Program Studi
Alamat Lengkap
Nama Orangtua
.....(Ayah) .....(Ibu)
Hobbi
Motto Hidup
Praktikan,
3x4
(.............)
NIM..........
20
1. Praktikan harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum dari awal sampai akhir,
untuk dapat mengikuti ujian akhir praktikum (UAP). Tidak ada ujian susulan.
2. Praktikan telah berada di Laboratorium Bersama Perikanan 10 menit sebelum
praktikum dan telah mengenakan jas lab sebelum masuk ke dalam
laboratorium
3. Praktikan harus mengikuti responsi pada wal dan akhir praktikum. Jika nilai
dibawah 75 maka akan dikenakan sanksi
4. Praktikan diperbolehkan meninggalkan laboratorium praktikum apabila sudah
diberi izin oleh dosen/asisten pendamping.
5. Selama praktikum berlangsung, praktikan diwajibkan selalu menjaga
kebersihan, ketertiban dan kenyamanan laboratorium.
6. Praktikan diperbolehkan meninggalkan laboratorium setelah selesai praktikum
apabila laboratorium sudah bersih.
7. Praktikan dilarang membuang sampah ditempat yang bukan semestinya.
8. Setiap praktikum, praktikan harus membawa alat dan bahan yang diperlukan.
9. Praktikan yang tidak mentaati peraturan baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis akan diberi sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan.
10. Selesai praktikum, praktikan wajib melaporkan hasil praktikum dalam bentuk
laporan sementara.
21
KETENTUAN FORMAT
LAPORAN TETAP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang (minimal 1 lembar)
1.2.
Tujuan dan Kegunaan
1.2.1. Tujuan
1.2.2. Kegunaan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
(masing-masing ikan sesuai dengan praktikum)
2.1.
Sistematika dan Morfologi Ikan
2.2.
Analisa Morfometri Ikan
2.3.
Seksualitas Ikan
2.4.
Tingkat Kematangan Gonad
2.5.
Indeks Kematangan Gonad
2.6.
Fekunditas
2.7.
Feeding Habits
2.8.
Diameter Telur
Bab 3 PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1.
Tempat dan Waktu
3.2.
Bahan dan Metoda
3.3.
Cara Kerja
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
4.2.
Pembahasan
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA (Daftar pustaka untuk referensi minimal dari tahun 2000)
LAMPIRAN
22
KATA PENGANTAR
Penyusun