Anda di halaman 1dari 57

PERSEPSI NEURO SENSORI

DAN
PERUBAHAN SENSORI
FISIOLOGIS PADA USIA LANJUT

RAHARDYAN P.

PERSEPSI NEURO
SENSORI
RESEPTOR
SUSUNAN SARAF PUSAT
FUNGSI
SENSORIK SSP
SENSASI

PERSEPSI
SINAPS DI SSP

FUNGSI MOTORIK
SSP

NEURON AFFERENT DARI


SARAF PERIFER
JARINGAN
TARGET

NEURON EFFERENT DARI


SARAF PERIFER (td. Saraf somatik/motorik & Autonom

Sensasi Normal

Penerimaan, persepsi dan reaksi adalah 3


komponen setiap pengalaman sensori
Dalam menjalankan fungsinya organ sensori
berkaitan erat dengan sistem persyarafan yang
berfungsi sebagai reseptor dan penghantar
stimulus, sehingga tercipta sebuah persepsi yang
dapat menimbulkan reaksi dari individu
Stimulus
Tingkat
Tingkat
kesadaran
kesadaran

Organ
sensori

Reaksi

Sel syaraf

Persepsi

Impuls
syaraf

Medula spinalis
Otak

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI FUNGSI SENSORI
1. USIA

Bayi tidak bisa membedakan stimulus sensori


karena jalur sarafnya belum matang
Lansia mengalami perubahan degeneratif pada
organ sensori dan fungsi persyarafan >
mengalami penurunan ketajaman penglihatan,
pendengaran dll.

2. MEDIKASI

Beberapa antibiotika (mis: streptomisin,


gentamisin) bersifat ototoksik dan secara
permanen dapat merusak syaraf pendengaran
Kloramfenikol dapat mengiritasi syaraf optik

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI FUNGSI SENSORI
3. TINGKAT KENYAMANAN

Nyeri dan kelelahan mengubah cara seseorang


berpersepsi dan bereaksi terhadap stimulus

4. PENYAKIT YANG DIDERITA

Katarak dapat menyebabkan penurunan penglihatan


Infeksi pada telinga dapat menyebabkan gangguan
pendengaran, dll.

5. MEROKOK

Penggunaan tembakau yang kronik dapat


menyebabkan atrofi ujung2 saraf pengecap sehingga
mengurangi persepsi rasa

SENSASI
Proses

manusia dalam dalam menerima informasi


sensoris dari lingkungan melalui penginderaan dan
menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyalsinyal neural yang bermakna.

Misalnya:
Ketika seseorang melihat (menggunakan indera
visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah,
maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang
ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan
ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang
kemudian diinterpretasikan sebagai warna merah.

SENSASI..
Sebuah

proses yang aktif dari


manusia dalam memilah,
mengelompokkan, serta memberikan
makna pada informasi yang
diterimanya.

Benda

berwarna merah akan


memberikan sensasi warna merah,
tapi orang tertentu akan merasa
bersemangat ketika melihat warna

SENSASI
SENSASI MERUPAKAN FUNGSI
FISIOLOGIS, DAN
TERGANTUNG PADA
KEMATANGAN SERTA
BERFUNGSINYA ORGANORGAN SENSORIS.

Sensasi
EKSTEROSEPTOR

Sensasi meliputi fungsi


visual, audio,
penciuman dan
pengecapan, serta
perabaan,
keseimbangan dan
kendali gerak
Sensasi
INTEROSEPTIK

SENSASI
PROPRIOSEPTIK

SENSASI
EKSTEROSEPTIK
Sensasi

yang timbul akibat impuls


yang berasal dari reseptor bagian
luar tubuh.

Misalnya:
Rasa sentuh, rasa suhu, rasa tekan,
penglihatan, pendengaran,
penciuman.

SENSASI INTEROSEPTIK
Sensasi

yang timbul akibat impuls


yang berasal dari reseptor bagian
dalam tubuh.

Misalnya:
Rasa lapar, rasa lelah.

SENSASI PROPIOSEPTIK
Sensasi

yang memberikan informasi


tentang posisi dan pergerakan
anggota tubuh.

Misalnya:
Duduk, berdiri, berlari dll.

MACAM SENSASI.

SENSASI GNOSTIK
Sensasi

yang dapat segera


diketahui dari kejadian/pengalaman
sehari-hari.
Terdiri dari sensasi epikritik dan
protopatik.
Contoh:
Mendengar suara, membaui parfum,
rasa makanan, sentuhan di kulit

SENSASI EPIGRITIK
Sensasi

yang sangat mudah


dibedakan.

Misalnya:
Orang yang merasakan tusukan
pada kulit, dapat melokalisir
dengan tepat bagian yang ditusuk
(tes two point localization/TPL).

SENSASI PROTOPATIK
Sensasi

yang sangat sukar


dibedakan.

Misalnya:
Rasa sakit akibat luka bakar, rasa
sakit dalam otot.

SENSASI NON GNOSTIK


Sensasi

yang baru diketahui dari


analisis/ suatu eksperimen, tetapi
prosesnya terjadi secara tidak sadar.

Misalnya:
Kerja saraf sensoris yang mengontrol
denyut jantung (cardiac muscle).
Saluran pencernaan >> SSO

SENSASI DAN PERSEPSI


SENSASI

PERSEPSI

Proses
pendeteksian
hadirnya stimuli
yang timbul
sebagai akibat
perangsangan
suatu reseptor.

Proses lanjutan dari


sensasi yang
melibatkan integrasi
(penggabungan),
rekognisi
(pengulangan
kembali) dan
intepretasi yang lebih
kompleks.

SENSASI DAN PERSEPSI


Reseptor Rufinis akan merasakan sensasi
panas dari lilin.
Seseorang mempunyai trauma dengan
api, maka akan ada pengintegrasian
antara sensasi yang dialami dengan
proses rekognisi terhadap pengenalannya
dengan api.
Panas api lilin dapat diintepretasikan
sebagai api besar yang akan
membakarnya.
Selanjutnya akan timbul reaksi histeria >
persepsi dari api lilin.

PERSEPSI
MEMPUNYAI KEMAMPUAN
DALAM MEMBANDINGKAN
DAN MENGENAL MANA
YANG MERUPAKAN
RESPON DARI LUAR
DIRINYA
GANGGUAN PERSEPSI
KETIDAKMAMPUAN
MANUSIA DALAM
MEMBEDAKAN ANTARA
RANGSANG YANG TIMBUL
DARI SUMBER INTERNAL
SEPERTI PIKIRAN,
PERASAAN, SENSASI
SOMATIK DENGAN IMPULS

PERSEPSI
Proses diterimanya
stimulus atau
rangsang sampai
rangsang itu
disadari dan
dimengerti
penginderaan/sens
asi .

TAHAP PERTAMA
TAHAP PROSES KEALAMAN
ATAU
PROSES FISIK

PROSES DITANGKAPNYA
SUATU STIMULUS OLEH
ALAT INDERA MANUSIA

TAHAP KEDUA
TAHAP PROSES
FISIOLOGIS
PROSES
DITERUSKANNYA
STIMULUS YANG
DITERIMA OLEH
RESEPTOR
(ALATINDERA) MELALUI
SARAF- SARAF
SENSORIS.

TAHAP KETIGA
TAHAP PROSES
PSIKOLOGIS

PROSES TIMBULNYA
KESADARAN
INDIVIDU TENTANG
STIMULUS YANG
DITERIMA
RESEPTOR

TAHAP KEMPAT
TAHAP PROSES
PERSEPSI

HASIL YANG
DIPEROLEH DARI
PROSES PERSEPSI
YAITU BERUPA
TANGGAPAN
DAN PERILAKU.

FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSEPSI
1. KETERSEDIAAN INFORMASI SEBELUMNYA
Ketiadaan informasi ketika seseorang menerima
stimulus yang baru bagi dirinya akan
menyebabkan kekacauan dalam mempersepsi.
Misalnya:
Seseorang yang datang di tengah-tengah diskusi,
mungkin akan menangkap hal yang tidak tepat,
lebih karena ia tidak memiliki informasi yang
sama dengan peserta diskusi lainnya.
Informasi juga dapat menjadi cues (isyarat) untuk
mempersepsikan sesuatu.

FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSEPSI
2. KEBUTUHAN
Seseorang akan cenderung
mempersepsikan sesuatu
berdasarkan kebutuhannya saat itu.
Misalnya
Seseorang akan lebih peka mencium
bau masakan ketika lapar daripada
orang lain yang baru saja makan.

FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSEPSI
3. PENGALAMAN MASA LALU
Hasil dari proses belajar, pengalaman
akan sangat mempengaruhi bagaimana
seseorang mempersepsikan sesuatu.

FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSEPSI
4. IMPRESI
Stimulus yang salient (menonjol)
akan lebih dahulu mempengaruhi
persepsi seseorang.
Gambar yang besar, warna kontras,
atau suara yang kuat dengan pitch
(nada) tertentu, akan lebih menarik
seseorang untuk memperhatikan
dan menjadi fokus dari persepsinya.

PERUBAHAN
SENSORI FISIOLOGIS
PADA USIA LANJUT

Bagaimana Proses
Menjadi Tua?
Gaya hidup

GENETIK

Sel menjadi
Mengkerut
Jaringan menjadi
Rusak

LINGKUNGAN

Organ tubuh
Menjadi tua

INTERNAL FACTORS
GENETIC
BIOLOGICAL

NORMAL
AGING
EXTERNAL FACTORS
ENVIRONMENT LIFE STYLE
SOCIOCULTURAL
ECONOMIC

Bagaimana pengaruh penuaan YANG


NORMAL terhadap seseorang

TEORI TEORI PROSES


MENUA
TEORI GENETIK CLOCK
Proses menua telah terprogram
secara genetik untuk spesiesspesies tertentu.

Tiap spesies mempunyai


didalam nukleus(inti sel)nya
suatu jam genetik yang telah
diputar menurut suatu replikasi
tertentu.

RECORDS IN LIFE SPAN


(REKOR TENTANG HIDUP)

Bulus
170
Kucing
30
tahun
tahun
Manusia
116
Anjing
27
tahun
tahun
Kerang
80
Sapi
20
tahun
tahun
Kakatua
70
Kelinci
18
tahun
tahun
Gajah
70
Ayam
14
tahun
tahun
Burung hantu
68
Tikus
5
tahun
tahun
Kuda
62
Mencit
5
tahun
tahun
Chipanse
50
Kecoa
1
tahun
atatantahun
: makhluk-makhluk itu rentang hidup rata-ratanya
lebih pendek dari ini
Gorilla
48
Nyamuk
5
terutama binatang binatang yang hidup dialam bebas
tahun
bulan
Beruang
47
Lalat
70
Kending
& huttonn, 1979- dikutip Euderink
et al 1993
tahun
hari

2. MUTASI SOMASTIK
(TEORI ERROR CATASTROPHE)

Faktor-faktor yang menyebabkan proses menua


adalah faktor lingkungan yang menyebabkan
terjadinya mutasi somatik
Radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur,
sebaliknya menghindari terkena radiasi atau
tercemar zat kimia yang bersifat karsinogenik atau
toksik dapat memperpanjang umur
Menurut teori ini terjadi mutasi yang progresif pada
DNA sel somatik , akan menyebabkan terjadinya
penurunan kemampuan fungsional sel tersebut

3. RUSAKNYA SISTEM IMUM TUBUH


Mutasi yang berulang atau perubahan protein
pasca translasi, dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan sistem imum tubuh
mengenali sirinya sendiri (self recognation)
Jika mutasi somastik menyebabkan terjadinya
kelainan pada antigen permukaan sel, maka
hal ini dapat menyebabkan sistem imum tubuh
menganggap sel yang mengalami perubahan
tersebut sebagai sel asing dan
menghancurkannya, perubahan ini yang
menjadi dasar terjadinya peristiwa autoimum

4. KERUSAKAN AKIBAT RADIKAL


BEBAS

Radikal bebas (RB) dapat terbentuk di alam bebas


dan didalam tubuh.
Radikal bebas bersifat merusak, karena sangat
reaktif, sehingga dapat bereaksi denga DNA,
protein, asam lemak tidak jenuh, seperti dalam
membran sel

5. TEORI MENUA AKIBAT


METABOLISME

Pengurangan intake kalori akan


menghambat petumbuhan.
Penurunan jumlah kalori antara lain
disebabkan karena menurunnya salah
satu beberapa proses metabolisme
sehingga terjadi penurunan pengeluaran
hormon yang merangsang proliferasi sel
mis; insulin, hormon pertumbuhan

PERUBAHAN NEUROSOMATIK
PADA ORGAN INDERA
DI USIA LANJUT

INDERA PENGLIHATAN
Lensa

yang terdiri kapsul elastik


yang berisi cairan protein dan
serabut transparan lensa
dikelilingi oleh Musc. Ciliaris.
Musc. Ciliaris dlm keadaan
relaksasi:
Kekuatan lensa menjadi sekecilkecilnya (lensa berbentuk
datar/sferis).
Musc. Ciliaris dlm keadaan

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENGLIHATAN AKIBAT PROSES
MENUA
NO PERUBAHA
N
1 Terjadinya
presbiopi
dengan
kehilangan
kemampuan
akomodasi

PENYEBAB

HASIL

Kerusakan ini
terjadi karena
otot-otot siliaris
menjadi lebih
lemah dan
kendur, dan
lensa kristalin
mengalami
sklerosis
Lensa tidak
dapat
berakomodasi

Kehilangan
elastisitas dan
kemampuan untuk
memusatkan
penglihatan jarak
dekat.
IMPLIKASI:
kesulitan dalam
membaca hurufhuruf yang kecil dan
kesukaran dalam
melihat dengan

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENGLIHATAN AKIBAT PROSES
MENUA
N
O
2.

PERUBAHAN
Penurunan
ukuran pupil
atau miosis
pupil

PENYEBAB

HASIL

Karena sfingkter
pupil
mengalami
sklerosis

Penyempitan
lapang pandang
dan
mempengaruhi
penglihatan
perifer pada
tingkat tertentu

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENGLIHATAN AKIBAT PROSES
MENUA
NO PERUBAHAN
3

Perubahan
warna dan
meningkatnya
kekeruhan
lensa kristal

PENYEBAB

HASIL

Perubahan
IMPLIKASI :
warna dan
Penglihatan menjadi
meningkatnya
kabur yang
kekeruhan lensa
mengakibatkan
kristal yang
kesukaran dalam
terakumulasi
membaca dan
dapat
memfokuskan
menimbulkan
penglihatan.
katarak
Peningkatan sensitivitas
terhadap cahaya.
Berkurangnya
penglihatan pada malam
hari
Gangguan dalam
persepsi kedalaman atau

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENGLIHATAN AKIBAT PROSES
MENUA
NO
PERUBAHAN
4. Penurunan produksi air
mata

HASIL
IMPLIKASI:
Berpotensi
terjadi
sindrom mata
kering

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENDENGARAN AKIBAT PROSES
MENUA
NO
PERUBAHAN
IMPLIKASI
1. Pada telinga bagian
Kehilangan pendengaran
dalam terdapat
secara bertahap.
penurunan fungsi
Ketidakmampuan
sensorineural, hal ini
untukmendeteksi
terjadi karena telinga
volume suara dan
bagian dalam dan
ketidakmampuandalam
komponen saraf
mendeteksi suara
tidakberfungsi dengan
dengan frekuensi tinggi
baiksehingga terjadi
seperti beberapa
perubahan konduksi
konsonan (misal f, s,sk,
sh, l)

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENDENGARAN AKIBAT PROSES
MENUA
N
PERUBAHAN
IMPLIKASI
O
2. Pada telinga bagian
Gangguan
tengah terjadi
konduksi
pengecilan daya tangkap suara
membran timpani,
pengapuran dari tulang
pendengaran

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENDENGARAN AKIBAT PROSES
MENUA
1. Degenerasi primer di organ corti berupa hilangnya sel ephitel
saraf yang dimulai pada usia pertengahan.
2. Degenerasi primer dari serabut aferen dan eferen sel
sensorik dari kokhlea.
3. Terjadi perubahan pada sel ganglion spiralis di basal kokhlea
dan membran timpani
4. Pasokan darah dari reseptor neurosensorik mengalami
gangguan.
5. Gangguan pendengaran tipe konduktif
6. Gangguan bersifat mekanik, sebagai akibat dari kerusakan
kanalis auditorius, membran tympani atau tulang-tulang
pendengaran.

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENDENGARAN AKIBAT PROSES
MENUA
7. Gangguan terhadap lokalisasi suara
8. Kemampuan membedakan arah suara
terutama dalamlingkungan yang agak
bising
9. Ketidakmampuan utk mendeteksi volume
suara
10.Ketidakmampuan utk mendeteksi suara
dengan nadafrekuensi yang tinggi spt
beberapa konsonan (misal: f,s, sk, sh, dan
l)

ALAT BANTU DENGAR


Cochlear

Implant adalah alat Bantu


dengar yang dipasang didalam rumah
siput (Cochlear).
Fungsinya adalah untuk merangsang
syaraf pendengaran secara langsung
dan menggantikan sebagian fungsi
rumah siput dalam menangkap dan
meneruskan gelombang suara ke otak.
Oleh otak, gelombang listrik ini
diterjemahkan sebagai suara.

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENDENGARAN AKIBAT PROSES
MENUA
Sensasi

penciuman bekerja akibat


stimulasi reseptor olfaktorius oleh
zat kimia yang mudah menguap.
Perubahan yang terjadi pada
penciuman akibat proses menua
yaitu penurunan atau kehilangan
sensasi penciuman kerena penuaan
dan usia.

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENDENGARAN AKIBAT PROSES
MENUA
Penyebab

lain yang juga dianggap


sebagai pendukung terjadinya
kehilangan sensasi penciuman
termasuk pilek, influenza, merokok,
obstruksi hidung, dan faktor
lingkungan
Implikasi dari hal ini adalah
penurunan sensitivitas terhadap bau.

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENGECAP AKIBAT PROSES
MENUA
Kerusakan

fungsi
pengecap akan
menyebabkan makan
kurang bergairah
terkadang seorang lansia,
perlu menambah jumlah
garam karena dia merasa
bahwa terasa kurang asin.

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA


PENGECAP AKIBAT PROSES
MENUA
Jumlah

total taste bud pada


lidah mengalami penurunan
dan kerusakan yang dapat
menurunkan sensitifitas
terhadap rasa.
Faktor lain yg menumpulkan
sensasi terhadap
rasa,yaitu : merokok,
penurunan produksi saliva,
penggunaan denture dll

PERABAAN
Lansia lebih tertarik dalam sentuhan dan
sensasi taktil karena:
Lansia sudah kehilangan orang yang
dicintai
Penampilan lansia tdk semenarik pada
waktu dulu dan tidak mengundang
sentuhan dari orang lain
Sikap masyarakat umum terhadap lansia
tidak mendorong utk melakukan kontak
fisik dengan lansia.

SEORANG IBU SANGGUP


MEMELIHARA SEPULUH ORANG
ANAKNYA, TETAPI SEPULUH
ORANG ANAK BELUM TENTU
DAPAT BERBHAKTI PADA
SEORANG IBU PADA SAAT USIA
LANJUTNYA

Anda mungkin juga menyukai