Punya Mia
Punya Mia
ANATOMI FISIOLOGI
DAN PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK
Oleh:
Siti Aminah Multazamiyah, S.Ked
Preseptor :
dr. Fitriyani, Sp.S.,M.Kes
REFERAT
Mengetahui:
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas referat ini dalam rangka
memenuhi salah satu persyaratan Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf yang
berjudul ”ANATOMI FISIOLOGI & PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK”.
Kami menyadari bahwa penulisan referat ini tidak akan selesai tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. dr. Fitriyani, Sp.S.,M.Kes selaku pembimbing referat kami yang telah
bersedia memberikan bimbingan, arahan, kritik dan saran yang sangat
berharga kepada kami selama menyusun referat ini.
2. Teman-teman bagian Neurologi yang telah banyak membantu dan
mendukung kami hingga akhirnya tersusunlah referat ini.
3. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan referat ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa dalam referat ini masih banyak terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun tentunya sangat kami harapkan. Semoga segala bantuan berupa
nasehat, motivasi, masukan dan budi baik semua pihak akan mendapat rahmat,
karunia dan pahala yang diridhoi oleh Allah SWT. Dan semoga referat ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak, khususnya di bagian Ilmu Penyakit Saraf. Aamiin.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
iv
BAB I
PENDAHULUAN
serta terdiri dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan
internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Sistem saraf dibagi menjadi
dua yaitu: system saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medulla spinalis dan
system saraf perifer yang meliputi seluruh jaringan saraf lain ditubuh. Secara
mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP dan Saraf eferen (motorik)
Sistem sensoris merupakan salah satu sistem yang penting bagi manusia,
karena dengan sistem ini kita dapat merasakan hal-hal yang ada di dunia ini.
Semua rangsangan itu dapat kita rasakan melalui bermacam-macam reseptor yang
ada di dalam tubuh kita, lalu dari reseptor akan dikirim ke central nervous system
(syaraf pusat) kita sebagai sinyal ataupun informasi. Proses penerimaan sinyal
inilah yang termasuk ke dalam sistem sensoris. Sistem sensoris sendiri adalah
gabungan dari sistem syaraf dan sistem penginderaan pada manusia. Dimana
diawali dengan adanya sensasi yang dideteksi oleh organ-organ lalu berkembang
spinalis).
bahaya yang mengancam atau menimpa dirinya. Adanya bahaya dapat diketahui
1
2
sensorik. Sistem ini menerima ribuan informasi kecil dari berbagai organ sensoris
tubuh. Sebagian terbesar kegiatan sistem saraf berasal dari pengalaman sensoris
dari reseptor sensoris, baik berupa reseptor visual, reseptor auditorius, reseptor
raba di permukaan tubuh, atau jenis reseptor lain. Pengalaman sensoris ini dapat
kemudian dapat membantu menentukan reaksi tubuh di masa yang akan datang.
Sensasi dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu superfisial, dalam, viseral, dan khusus.
(statognesis) dari otot dan persendian, rasa getar (pallesthesia), rasa tekan-dalam,
rasa nyeri dalam otot. Sensasi viseral (interoseptif) dihantar melalui serabut
otonom aferen dan mencakup rasa lapar dan rasa nyeri pada visera.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. SISTEM SARAF
1.1 Definisi
Sistem saraf juga bertanggung jawab sebagai sistem persepsi, perilaku dan
bagian terkecil dari organ dalam tubuh, tetapi merupakan bagian yang
menjadi tiga tahap. Suatu stimulus eksternal atau internal yang mengenai
3
4
berjalan ke arah susunan saraf pusat (SSP) (impuls afferent), terjadi proses
stimulus.
1.2 Fungsi
tanggapan.
5
a. Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh.
Hal ini dilakukan oleh alat indera yang meliputi mata, hidung,
telinga, lidah, dan kulit. Karena ada indera, dengan mudah kita dapat
kerja alat tubuh maka jaringan saraf terdapat pada seluruh alat tubuh.
1.3 Klasifikasi
Susunan sistem saraf terbagi secara anatomi yang terdiri dari saraf
pusat (otak dan medula spinalis) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal)
metabolik.
a. Otak
pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah dan otak serta
medula spinalis.
Susunan saraf tepi (SST) yaitu saraf kranial dan saraf spinalis
tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke SSP.
kesadaran.
a) Saraf kranial
b) Saraf spinal
tidak disadari. Jaringan dan organ tubuh yang diatur oleh sistem
yaitu:
Sistem saraf pada manusia terdiri dari dua komponen yaitu sel
saraf dan sel glial. Sel saraf berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan
12
impuls dari panca indera menuju otak yang selanjutnya oleh otak akan
dikirim ke otot. Sedangkan sel glial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada
neuron.
terdiri dari tiga bagian utama yaitu badan sel (soma), dendrit dan
akson.
dendrit.
dan melekat pada badan sel. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek
beberpa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan
tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit.Akson pada
melalui neurotransmiter.
oligodendrosit (sel glia khusus) di sistem saraf pusat dan oleh sel
schawan di sistem saraf perifer, selubung mielin dibentuk oleh dua sel
yang berdekatan dan dipisahkan oleh area yang tidak diselubungi oleh
selubung mielin lebih tebal dan dengan nodus ranvier yang jauh
120 m/detik.
15 m/detik.
neuron area permukaan. Badan sel dihubungkan dengan sel yang lain
glia, yang secara kasar dapat diperkirakan 5 kali dari jumlah neuron.
organisasi yang penting antara jaringan sistem saraf pusat dan sitem
saraf tepi.
Ada empat macam sel glia yang memiliki fungsi berbeda yaitu:
pada GBS
17
cerebrospinal.
Neuron pada sistem saraf tepi biasanya berkumpul jadi satu dan
dan akson disekat atau diselubungi oleh sel glia. Sel glia yang
a) Sel Satelit
b) Sel Schwann
otot, badan sel motorik neuron ini terletak dalam SSP, dan
C. Sinaps
pascasinaps),
dihantarkan).
20
D. Neurotransmiter
(GABA).
sebagainya.
mengalami kerusakan. Dalam sel body (inti sel/ sel tubuh), bagian
kromatofilik menghilang dan nukleus keluar dari pusat sel. Jika neuron
keadaan normal. Jika suplai oksigen atau nutrisi dihambat, seperti yang
selalu terjadi pada stroke atau trauma mekanik mengenai neuron, seperti
yang selalu pada kerusakan medula spinalis atau perifer, neuron tidak akan
waktu beberapa menit atau jam. Jika keadaan stress ini terjadi terus
kerusakan permanen.
21
yang semakin memburuk dan migrasi makrofag pada sel tersebut untuk
proses fagositosis sel mati tersebut. Sel Schwann di area yang putus
akson yang sebenarnya. Selain itu, sel Schwann juga mengelurkan growth
putus, akson yang baru akan mulai muncul dari bagian proksimal bagian
yang putus dalam beberapa jam. Pada sebagian kerusakan yang biasa pada
proksimal akson yang rusak akan mati dan menyusut beberapa sentimeter
Jika tidak tumbuh lagi atau menyimpang, fungsi normalnya tidak akan
kembali. Akson yang tumbuh mencapai tujuannya, jika bagian distal dan
2.1 Definisi
Sel saraf sensoris disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi
otak→saraf motoris→efektor→persepsi.
2.2 Reseptor
sel rambut untuk rasa raba; bulbus krauss untuk rasa dingin; korpuskel
ruffini untuk rasa panas; dan ujung-ujung saraf bebas untuk rasa nyeri.
namun rasa raba, nyeri, panas dan dingin dapat diapresiasi. Stimulasi yang
berlebihan pada tiap ujung sensorik, terlebih bila bersifat melukai akan
2.3 Stimulus
sistem somatosensory terdiri dari tiga sistem yang terpisah yang saling
sebagai berikut:
di kulit, terbagi menjadi beberapa kelas, ujung saraf bebas dan ujung
saraf berkapsul. Ujung saraf bebas terdiri dari nosiseptor (nyeri) dan
pada telapak tangan dan kaki, juga pada bibir, ujung lidah dan genital
yang memberikan respon baik terhadap raba dan tekanan ringan, dan
25
korpuskel vater paccini pada lapisan kulit lebih dalam antara kutis dan
subkutis.
tekanan otot.
yang merupakan salah satu bagian tubuh yang paling peka terhadap
sentuhan.
26
rangka dan selubung mielin yang sangat tebal dan termasuk kelompok
mencapai otak dan impuls eferen yang berasal dari pusat motorik
traktus. Traktus merupakan seikat serabut dengan asal dan tujuan dan
fungsi yang sama. Traktus dapat berjalan naik (ascendens) dan turun
(descendens).
yang menyilang garis tengah dan naik ke tingkat susunan saraf yang
Serabut aferen dari spindel otot dan organ tendon golgi masuk ke
cerebellum.
emosional.
kesadaran.
lemniscus spinalis.
cuneatus
neuron tingkat pertama (primer) di ganglion akar dorsal dari saraf spinal.
otak. Akson neuron sekunder melintas garis tengah dan menuju pada sisi
Daerah yang dirangsang oleh akar dorsal kiri dan kanan di segmen
otak, yaitu jalur dengan sistem kolom dorsal lemniskus medial dan jalur
ventral di talamus.
yang berasal dari jari kaki adalah neuron terpanjang dalam tubuh
manusia.
Pada jalur ini, informasi yang dibawa adalah berupa rasa sakit
yaitu:
yang cedera tersebut. Hal ini bergantung pada bagian yang cedera
terjadi, pada jalur somatosensori yang mana dan di tingkat mana atau
dibandingkan bila terjadi pada tingkat atau daerah yang lebih tinggi.
37
daerah jari, tangan, wajah, bibir, leher, dan lidah. Sedangkan yang
dan keinginan pasien untuk bekerja sama. Sensasi dirasakan oleh pasien
(sifat subjektif) dan oleh karena itu pemeriksa sangat bergantung pada
pemeriksaan cepat pada wajah, leher, lengan, badan, dan kaki dengan
adalah mencari perbedaan antara kedua sisi tubuh. Lebih baik untuk
bertanya apakah rangsangan pada sisi berlawanan dari tubuh terasa sama
dari:
A. Sentuhan ringan
B. Sensasi nyeri
C. Sensasi getaran
D. Propriosepsi
E. Lokalisasi taktil
memeriksa adanya sensasi normal pada ujung jari tangan dan kaki.
tidak diperlukan. Jika ada gejala atau tanda yang menunjukkan gangguan
sangat dingin dan juga dengan berbagai larutan kimia. Sensasi nyeri
ialah rasa nyeri dan bukan rasa raba. Kita periksa seluruh tubuh, dan
hz. Ketuklah garpu tala dengan tumit tangan anda dan letakkanlah di
suatu tonjolan tulang di bagian distal tubuh pasien. Minta pasien untuk
itu lagi. Minta kepada pasien untuk menutup matanya. Letakkan garpu
tala yang sedang bergetar pada falangs distal jari tangan pasien dan
jari tangan anda sendiri. Dengan cara ini anda akan dapat mersakan
Setelah jari tangan periksa juga jari kaki. Jika tidak ada gangguan
batas gangguannya.
D. Pemeriksaan Propiosepsi
pemeriksaan pada falang terminal sebuah jari pada tiap tangan dan
falang terminal jari kaki. Jika tidak ada gangguan sensasi posisi,
disebut ekstingsi.
Stimulus : ujung yang tajam dari ujung swab stick yang patah , jarum
atau peniti, ujung tumpul menggunakan ujung swab stick yang tidak
patah.
kali saya menyentuh anda, apakah anda merasakan tajam atau tumpul
untuk rasa dingin dan untuk rasa panas dengan air panas (40-500
celcius). Suhu yang kurang dari 50C dan lebih dari 500C akan
talamik.
Pada orang normal pasien sudah dapat merasakan arah gerakan bila
jari kaki, pegang jari kaki pada bagian lateral dan hindari bersentuhan
43
atau ke bawah”
tangan kiri dengan posisi yang sama seperti yang saya lakukan
Tes lain untuk tes rasa gerak dan sikap adalah tes tunjuk hidung dan
c. Tes Romberg
keseimbangan.
kolumna posterior.
kaki, maleolus lateral dan medial kaki, tibia, spina iliaka anterior
Garputala kita ketok dan ditempatkan pada ibu jari kaki atau tulang
jari kaki kita sendiri. Dengan demikian kita dapat memeriksa adanya
jalan membandingkan dengan bagian lain dari tubuh atau dengan rasa
getar pemeriksa.
46
tumpul pada kulit pasien, atau memencet otot tendon dan serabut
syaraf.
Teknik : tekan kulit pasien atau dengan jalan memencet otot tendon,
Instruksi pada pasien: “pejamkan mata anda, beritahu pada saya jika
lokasinya.
syaraf yang terletak dekat permukaan, memencet testes atau biji mata.
Teknik : kita pencet otot lengan atas, lengan bawah, paha , betis dan
tendon Achilles, juga dapat dengan jalan menekan biji mata, laring,
nyeri dalam.
yaitu rasa yang hilang timbul dari organ-organ internal. Pasien mungkin
kembung. Nyeri visceral ini biasanya difus, tidak tegas lokalisasinya. Pada
diperiksa. Selain lokalisasinya yang difus, kita tidak dapat melakukan tes
didapatkan pada dermatom yang sama atau yang berdekatan dengan organ
mungkin pula pada tempat yang lebih jauh. Misalnya nyeri angina pectoris
dapat dirujuk ke lengan kiri, nyeri ginjal dapat dirujuk ke daerah inguinal.
luhur meliputi :
A. Rasa diskriminasi
bahwa kita ditusuk dengan dua jarum atau dengan satu jarum pada
dan sentuhlah ujung jari tangan pasien. Mintalah kepada pasien untuk
penemuan ini dengan daerah yang sama pada ujung jari tangan
ujung jari tangan dapat membedakan 1 mm, jari kaki 3-8 mm, telapak
parietalis.
B. Barognesia
C. Stereognosia
klip kertas atau mata uang di telapak tangan pasien dan mintalah
D. Topostesia (topognosia)
dimana ia disentuh.
E. Grafestesia
KESIMPULAN
bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Sistem saraf merupakan
salah satu sistem yang berfungsi untuk memantau dan merespon perubahan yg
terjadi di dalam dan diluar tubuh atau lingkungan. Sistem saraf adalah sistem
manusia mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat komunikasi, pengendali
Susunan sistem saraf terbagi secara anatomi yang terdiri dari saraf pusat
(otak dan medula spinalis) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal) dan secara
Sel saraf sensoris disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi membawa
rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang
Sensasi somatosensory yang kita ketahui pada umumnya hanya sensasi perabaan
terdiri dari tiga sistem yang terpisah yang saling berinteraksi dengan media yang
50
51
terdiri dari: Pemeriksaan Rasa Raba, Pemeriksaan Rasa Nyeri, Pemeriksaan Rasa
Rasa Gerak dan Rasa Sikap (tes lain untuk tes rasa gerak dan sikap adalah tes
tunjuk hidung dan tes tumit-lutut serta tes Romberg), Pemeriksaan Rasa Getar,
Pemeriksaan Rasa Raba Kasar (rasa tekan), Pemeriksaan Rasa Nyeri Dalam.
interoseptif ini sukar dievaluasi dan sukar diperiksa. Selain lokalisasinya yang
difus, kita tidak dapat melakukan tes pada organ yang letaknya di dalam tubuh.