159

GAS INERT ( ARGON , HELIUM )

JIKA PENGELASAN
GTAW DILAKSANAKAN
DIRUANG
TERTUTUP ,
RUANGAN HARUS DILENGKAPI DENGAN
VENTILASI DAN EXHAUST FAN UNTUK MENARIK GAS INERT
KELUAR RUANGAN DAN MEMASUKKAN UDARA SEGAR .
SEBAB JIKA TERJADI KUMULASI GAS INERT DIDALAM
RUANGAN DAPAT MENCEKIK JURU DAN INSPEKTOR LAS.

OZON
OZON
MERUPAKAN
GAS
YANG
BERBAHAYA
BAGI
KESEHATAN.
OZON BERASAL DARI OKSIGEN DALAM UDARA YANG
TERURAI OLEH SINAR ULTRA VIOLET YANG DIPANCARKAN
OLEH NYALA BUSUR LAS.
JIKA RUANGAN PENGELASAN DIBERI VENTILASI ,MAKA
TIDAK AKAN TERJADI KUMULASI OZON SEHINGGA TIDAK
MEBAHAYAKAN JURU DAN INSPEKTOR LAS.

NO2 ( NITROGEN DIOKSIDA )

MERUPAKAN GAS YANG MEMBAHAYAKAN SYARAF .
TERBENTUKNYA HANYA DIDAERAH SEKITAR NYALA LAS ( 6
JARAKNYA DARI NYALA ) . JIKA VENTILASI CUKUP MAKA GAS
INI TIDAK TERAKUMULASI DAN KARENANYA TIDAK
MEBAHAYAKAN.

UAP METAL ( FUME )

UAP METAL BIASANYA DIHASILKAN OLEH PENGELASAN
SMAW . UAP INI MEMBAHAYAKAN PARU PARU . JIKA
VENTILASINYA CUKUP SEHINGGA SELALU ADA ALIRAN
UDARA SEGAR , BAHAYA FUME INI DAPAT DIKENDALIKAN.
AKUMULASI
FUME TERGANTUNG DARI
INTENSIFNYA
PENGELASAN , JENIS METAL , LUASAN YANG DILAS , SERTA

160

TINGKAT KETERTUTUPAN ( CONFINEMENT ) ATAU HALANGAN

TERHADAP ALIRAN UDARA SEGAR.

RADIASI ULTRA VIOLET

RADIASI ULTRAVIOLET DAPAT MERUSAK RETINA MATA DAN
MEBAKAR KULIT JURU LAS ATAU SIAPA SAJA YANG
BERDEKATAN DENGAN PENGELASAN .
UNTUK PERLINDUNGAN MATA DIGUNAKAN KACA HITAM
PEKAT YANG DAPAT MENYARING INTENSITAS ULTRA VIOLET.
UKURAN KEGELAPANNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
TINGKAT KEGELAPAN
( SHADE No )
8

HINGGA 75

10

75

200

ARUS PENGELASAN
AMPER.

- 200

- 400
14

DIATAS 400

UNTUK MELINDUNGI KULIT DARI SENGATAN RADIASI

ULTRAVIOLET DAN PERCIKAN API , DIGUNAKAN BAJU
KATUN , CELEMEK KULIT , SELONGSONG TANGAN KULIT ,
TOPENG LAS , SARUNG TANGAN LAS ( KULIT ) ,
SELONGSONG SEPATU , TOPI PET ATAU SEJENISNYA UNTUK
MELINDUNGI KULIT KEPALA DAN RAMBUT , SERTA JIKA
PERLU PELINDUNG TELINGA ( JIKA GOUGING DIPERLUKAN ,
KARENA SUARANYA SANGAT BISING ).

161

3.5

LAS LISTRIK GAS METAL

( GAS METAL ARC WELDING / GMAW )

UMUM
LAS LISTRIK GAS METAL ATAU GAS METAL ARC WELDING
( GMAW ) ADALAH PROSES LAS LISTRIK YANG
MENGGUNAKAN BUSUR LISTRIK YANG BERASAL DARI
ELEKTRODA , YANG DIPASOK TERUS MENERUS SECARA
TETAP DARI SUATU MEKANISME, KEKOLAM LAS.
UNTUK MENCEGAH TERJADINYA OKSIDASI , PENGELASAN INI
DILINDUNGI OLEH ALIRAN GAS LINDUNG YANG DAPAT
BERUPA GAS AKTIF , MISALNYA CO2 , SEHINGGA DISEBUT
METAL ACTIVE GAS ( MAG ) , ATAU GAS INERT ( MISALNYA
ARGON ) SEHINGGA DISEBUT METAL INERT GAS ( MIG ) ,
KARENANYA GMAW JUGA DISEBUT MIG MAG WELDING.
PENGELASAN INI DAPAT DILAKSANAKAN SECARA SEMI
OTOMATIS ATAU OTOMATIS SEPENUHNYA.
JENIS LAS INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGELAS BAJA
CARBON , BAJA PADUAN RENDAH BERKEKUATAN TINGGI ,
STAINLESS STEEL , ALUMINIUM , TEMBAGA , TITANIUM DAN
PADUAN NIKEL DALAM SEGALA POSISI DENGAN MERUBAH
JENIS GAS LINDUNG , ELEKTRODA DAN VARIABEL LAS
LAINNYA.
TENAGA LISTRIK PENGELASAN INI MENGGUNAKAN ARUS
BOLAK BALIK ( AC ) MULAI DARI 230 / 460 VAC
DENGAN
FREKUENSI BAIK 50 MAUPUN 60 Hertz ( Hz ) .
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN GMAW ADALAH :
1)

DAPAT DIGUNAKAN UNTUK BERBAGAI JENIS METAL

KOMERSIL.

162

2)

3)
4)
5)
6)

7)

DAPAT DIGUNAKAN MENGELAS TERUS MENERUS TANPA

BERHENTI
KARENA ELEKTRODA YANG ,
BERUPA
KAWAT YANG SANGAT PANJANG DAN TERGULUNG
DALAM SUATU KLOS , DIPASOK DENGAN KECEPATAN
PEMASOKAN YANG TETAP.
PENGELASAN DAPAT DILAKSANAKAN DISEGALA POSISI.
LAJU PENDEPOSISIAN METAL LEBIH TINGGI DARI SMAW.
KECEPATAN LAS LEBIH TINGGI DARI SMAW
JIKA DIGUNAKAN TEKNIK NYALA SEMBUR ( SPRAY
TRANSFER ) MENGHASILKAN PENETRASI LEBIH DALAM
DARI SMAW , SEHINGGA DAPAT DIGUNAKAN KAWAT
LAS YANG LEBIH KECIL DIBANDING SMAW NAMUN
MEMILIKI KEKUATAN YANG SAMA.
HASIL PENGELASAN RELATIF LEBIH BERSIH KARENA
TIDAK ADA SLAGNYA SEBAGAIMANA HALNYA SMAW.

KARENANYA GMAW SESUAI UNTUK FABRIKASI YANG BANYAK

MENGGUNAKAN PENGELASAN DENGAN PRODUKTIFITAS
TINGGI APALAGI JIKA DILAKSANAKAN OLEH ROBOT.
KEKURANGAN / KERUGIAN PENGGUNAAN GMAW ADALAH :
1)
2)
3)

4)

UNITNYA LEBIH MAHAL , LEBIH RUMIT PENANGANANNYA

, DAN KURANG PORTABEL.
LEBIH SULIT DIGUNAKAN DILOKASI SEMPIT / TERBATAS
DAN SUSAH DICAPAI DIBANDING SMAW .
PENGELASAN INI ANTI TIUPAN ANGIN SEHINGGA HARUS
SELALU TERLINDUNG ( DALAM RUANGAN ) , SERTA
MONCONG OBOR HARUS SEDEKAT MUNGKIN DENGAN
BENDA KERJA UNTUK MELINDUNGI GAS LINDING DARI
TIUPAN ANGIN ( 3/8 HINGGA 3/4 ).
PELAKSANA
AGAK
SEGAN
MENGELAS
GMAW
BERHUBUNG RADIASI PANASNYA SANGAT TINGGI.

KARENA GMAW MENGGUNAKAN ARUS TETAP DAN

KECEPATAN PASOK KAWAT YANG TETAP PULA , MAKA
MANAKALA
POSISI
OBOR
BERGERAK
MENJAUH
ELEKTRODA AKAN MEMANJANG KELUAR ( STICK OUT )
BERGERAK NAIK PULA AMPERNYA , SEHINGGA PANJANG
BUSUR NYALA AKAN SELALU TETAP .

163

GAS INERT

SKEMA PENGELASAN GMAW

OBOR

GAS

SUMBER TENAGA

KABEL MASA
BAHAN INDUK

POMPA SIRKULASI AIR

PENDINGIN

KABEL
KONTROL

LISTRIK MASUK

MEKANISME TRANSFER METAL

SIFAT SIFAT LAS LISTRIK GAS METAL ( GMAW ) DAPAT
DIBEDAKAN DARI CARANYA MENTRANSFER METAL KEBAHAN
INDUK .
TIGA SIFAT TERSEBUT ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1) TRANSFER ARUS PENDEK ( SHORT CIRCUIT )
2) TRANSFER BERBENTUK BOLA ( GLOBULAR )
3) TRANSFER BENTUK SEMPROTAN ( SPRAY )
TIPE TRANSFER
DIBAWAH INI :

DITENTUKAN OLEH BEBERAPA FAKTOR

164

SIFAT TRANSFER ARUS PENDEK ( SHORT

CIRCUIT / KORT SLUITING )

VOLTASE

ARUS

1)

BESARAN DAN TIPE ARUS PENGELASAN

DIAMETER ELEKTRODA
KOMPOSISI ELEKTRODA
PERPANJANGAN ELEKTRODA ( EXTENSION )
GAS LINDUNG

BUSUR MENYALA

1)
2)
3)
4)
5)

ARUS PENDEK ( BUSUR MATI )

SKEMA TRANSFER ARUS PENDEK

PERISTIWA TRANSFER BAHAN LAS INI TERJADINYA HANYA
SEPER SEKIAN DETIK PER SIKLUS , SEHINGGA TERDENGAR
SEPERTI SUARA YANG MERUPAKAN RENTETAN CEPAT
SEKALI SELAMA PENGELASAN.

WAKTU

165

SISTIM INI MELIBATKAN CAKUPAN ARUS YANG TERENDAH

SERTA DIAMETER KAWAT LAS YANG TERKECIL.
SISTIM TRANSFER INI MENGHASILKAN KOLAM LAS KECIL
DAN CEPAT MEMBEKU , SEHINGGA SESUAI UNTUK
PENGELASAN PELAT TIPIS , PENGELASAN DILUAR POSISI /
JALUR YANG SEHARUSNYA , SERTA MEMBUAT BRIDGING
UNTUK MENGISI CELAH LAS ( GAP ) YANG TERLALU LEBAR.
TRANSFER HANYA TERJADI KETIKA ELEKTRODA MENYENTUH
KOLAM LAS , DAN SELAMA BUSUR MENYALA TIDAK ADA
TANSFER BAHAN LAS KEDALAM KOLAM.
FREKUENSI TRANSFER BAHAN LAS DIMANA ELEKTRODA
MENYENTUH KOLAM LAS BERKISAR ANTARA 2O X HINGGA
200 X PER DETIK .

2)

SIFAT TRANSFER BENTUK BOLA

( GLOBULAR )

PENGELASAN DENGAN SISTIM TRANSFER GLOBULAR

MENGGUNAKAN ARUS SEARAH DENGAN ELEKTRODA PADA
POSISI POSITIVE ( DCEP ) .
ARUS YANG DIGUNAKAN RELATIF RENDAH APAPUN JENIS
GAS LINDUNGNYA. NAMUN JIKA DIGUNAKAN CO2 ATAU
HELIUM , JENIS TRANSFER INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
ARUS LAS MANAPUN YANG BIASA DIPAKAI.
TRANSFER GLOBULAR DITANDAI OLEH MENETESNYA BOLA
BOLA BAHAN LAS CAIR DENGAN UKURAN LEBIH BESAR DARI
DIAMETER KAWAT LAS . BOLA BOLA METAL CAIR INI DENGAN
MUDAH DIPENGARUHI OLEH GRAVITASI SEHINGGA AGAK
SULIT MENGHASILKAN TRANSFER YANG BAIK PADA
PERMUKAAN YANG DATAR.

166

PADA BESARAN ARUS RATA RATA YANG SEDIKIT DIATAS

ARUS TRANSFER KORT SLUITING ( KOSLET ) , DAPAT DICAPAI
TRANSFER
GLOBULAR
ARAH
AKSIAL
DENGAN
MENGGUNAKAN GAS LINDUNG AGAK BERLEBIH.
APABILA BUSUR TERLALU PENDEK ( VOLTASE RENDAH ) ,
BOLA BOLA METAL CAIR AKAN TERLALU DEKAT DENGAN
BENDA
KERJA
SEHINGGA SUHU TERLALU PANAS
( OVERHEATED ) , AKIBATNYA GLOBULAR
PECAH DAN
MENGHASILKAN PERCIKAN PERCIKAN LAS ( SPATTER ) YANG
LUAR BIASA BANYAKNYA.
KARENANYA BUSUR HARUS CUKUP PANJANG ( VOLTASE
CUKUP MEMADAI ) UNTUK MEYAKINKAN BOLA BOLA METAL
BAHAN LAS MENCAPAI KOLAM LAS DENGAN BAIK.
NAMUN DEMIKIAN PENGELASAN DENGAN VOLTASE YANG
TERLALU TINGGI JUSTRU MENGHASILKAN SAMBUNGAN
MENTAH SEHINGGA TIDAK ADA FUSI ANTARA BAHAN LAS
DAN BENDA KERJA ( LACK OF FUSION ) , PENETRASI TIDAK
SEMPURNA ( INCOMPLETE PENETRATION ) , DAN KONTUR
TERLALU MENONJOL ( EXCESSIVE REINFORCEMENT ) .
ITULAH SEBABNYA FENOMENA TERSEBUT DIATAS SANGAT
MEMBATASI PENGGUNAAN JENIS TRANSFER GLOBULAR
UNTUK KEPERLUAN INDUSTRI .

ELEKTRODA
GAYA
ELEKTRO
MAGNIT

JATUH
OLEH
GRAVITASI

BENDA KERJA
GAYA,REAKSI ANODA
KOSLET
MODA TRANSFER
YANG BAIK
TERLALU
PECAH
( GAS LINDUNG CO2 , VOLTASE SEDANG )
PANAS

MODA TRANSFER YANG TIDAK BAIK

( GAS LINDUNG CO2 , VOLTASE RENDAH )

167

KONDISI TERSEBUT DIATAS DAPAT DISIASATI DENGAN

MENGGUNAKAN TEKNIK BUSUR TERBENAM . DENGAN
DEMIKIAN ATMOSFIR BUSUR TERDIRI DARI GAS LINDUNG
DAN UAP BAJA , SEHINGGA TRANSFER MIRIP SEPERTI
DISEMPROTKAN ( SPRAY LIKE ) . GAYA BUSUR CUKUP
MEMADAI UNTUK MENEKAN RONGGA YANG MENYEBABKAN
BANYAK PERCIKAN LAS ( SPATTER ) .
TEKNIK INI MENGGUNAKAN ARUS YANG LEBIH TINGGI DAN
MENGHASILKAN PENETRASI YANG CUKUP DALAM . NAMUN
DEMIKINA APABILA
KECEPATAN PENGELASAN TIDAK
DIKENDALIKAN DENGAN HATI HATI , TINGKAT PENCAIRAN
YANG BURUK ( POOR WETTING ACTION ) AKAN
MENGHASILKAN KONTUR
YANG TERLALU MENONJOL
( EXCESSIVE REINFORCEMENT ) .

3 ) SIFAT TRANSFER BENTUK SEMPROTAN

DENGAN MENGGUNAKAN GAS LINDUNG ARGON MURNI ,
DAPAT DIHASILKAN TRANSFER SEMPROTAN AKSIAL YANG
BEBAS DARI PERCIKAN .
MODA INI MEMERLUKAN ARUS SEARAH DENGAN POSISI
ELEKTRODA POSITIF ( DCEP ) , DENGAN LEVEL ARUS DIATAS
HARGA KRITIS YANG DISEBUT ARUS TRANSISI .

168

DIBAWAH AMBANG ARUS KRITIS INI , MENYEBABKAN

TRANSFER MENJADI BENTUK GLOBULAR DENGAN LAJU
BEBERAPA TETES SETIAP DETIK .
DENGAN ARUS DIATAS LEVEL KRITIS INI , TRANSFER
MENJADI BERBENTUK BUTIR BUTIR KECIL DENGAN LAJU
BEBERAPA RATUS BUAH DALAM SATU DETIK.
BUTIR BUTIR TERSEBUT DIPERCEPAT OLEH GAYA AKSIAL
MENYEBERANGI DAERAH BUSUR NYALA ( ARC GAP ) .
ARUS TRANSISI YANG TERGANTUNG PADA TEGANGAN
PERMUKAAN CAIRAN METAL , SEBANDING DENGAN
DIAMETER ELEKTRODA , DAN SEDIKIT OLEH PERPANJANGAN
KAWAT LAS ( EXTENSION ) .
BESARAN ARUS INI TERGANTUNG PADA SUHU PENCAIRAN
BAHAN LAS DAN KOMPOSISI GAS LINDUNG .
DAFTAR ARUS TRANSISI INI
DIBAWAH INI .

TERTERA DALAM TABEL

TRANSFER BENTUK SEMPROTAN AKSIAL

169

MODA TRANSFER BENTUK SEMPROTAN MENGHASILKAN

BUTIR BUTIR YANG DISEMPROTKAN SECARA TERARAH YANG
DIPERCEPAT OLEH GAYA BUSUR DENGAN KECEPATAN YANG
DAPAT MENGATASI PENGARUH GRAVITASI.
KARENA HAL TERSEBUT DIATAS MAKA PROSES INI , DALAM
KONDISI TERTENTU, DAPAT DIGUNAKAN DISEMUA POSISI
PENGELASAN .
BERHUBUNG UKURAN BUTIR BUTIR LEBIH KECIL DARI
PANJANG BUSUR , MAKA TIDAK AKAN TERJADI KOSLET
( KORTSLUIT / ARUS PENDEK ) OLEH KARENANYA
KEMUNGKINAN TERJADINYA SPATTER BOLEH DIKATAKAN
TIDAK ADA .
SIFAT TRANSFER BENTUK SEMPROTAN LAINNYA ADALAH
TERJADINYA PENETRASI SANGAT DALAM SEHINGGA
DIKATAKAN SEBAGAI JARI PENETRASI ( FINGER ).
PENETRASI INI MUDAH DIPENGARUHI OLEH MEDAN MAGNIT
SEHINGGA ARAHNYA KEMANA MANA .
UNTUK MENGATASI HAL TERSBUT , MEDAN MAGNIT HARUS
DIKENDALIKAN AGAR FINGER TERSEBUT TERARAH KEPUSAT
PROFIL PENETRASI LAS.
TRANSFER BENTUK SEMPROTAN INI DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK MENGELAS HAMPIR SEMUA JENIS METAL MAUPUN
PADUAN METAL BERKAT SIFAT GAS INERT ( ARGON )
SEBAGAI PELINDUNG SERTA LAJU DEPOSISI YANG TINGGI.
NAMUN DEMIKIAN AGAK SULIT BAGI JENIS TRANSFER INI
UNTUK PENGELASAN PELAT TIPIS KARENA MEMBUTUHKAN
ARUS YANG TINGGI GUNA MENGHASILKAN SEMPROTAN
TERSEBUT . TENAGA BUSUR
ARUS YANG TINGGI INI
BUKANNYA MENYAMBUNG PELAT TIPIS TERSEBUT NAMUN
JUSTRU AKAN MEMOTONGNYA.
SELANJUTNYA LAJU DEPOSISI METAL YANG TINGGI AKAN
MENGHASILKAN KOLAM LAS YANG TERLALU LEBAR ,
SEHINGGA SULIT UNTUK DIDUKUNG OLEH TEGANGAN

170

PERMUKAAN PADA POSISI PENGELASAN VERTIKAL

DIATAS KEPALA.

ATAU

ARUS TRANSISI ANTARA TRANSFER GLOBAL DAN TRANSFER

BENTUK SEMPROTAN UNTUK BERBAGAI JENIS ELEKTRODA
TIPE KAWAT LAS

MILD STEEL
MILD STEEL
MILD STEEL
MILD STEEL
STAINLESS STEEL
STAINLESS SYEEL
STAINLESS STEEL
ALUMINIUM
ALUMINIUM
ALUMINIUM
TEMBAGA
TEMBAGA
TEMBAGA
SILICON BRONZE
SILICON BRONZE
SILICON BRONZE

DIAMETER KAWAT
In.
mm
0.030
0.035
0.045
0.062
0.035
0.045
0.062
0.030
0.045
0.062
0.035
0.045
0.062
0.035
0.045
0.062

0.8
0.9
1.1
1.6
0.9
1.1
1.6
0.8
1.1
1.6
0.9
1.1
1.6
0.9
1.1
1.6

GAS LINDUNG

ARUS TRANSISI
MINIMUM , Amp.

98% Ar 2% O2
98% Ar 2% O2
98% Ar 2% O2
98% Ar 2% O2
98% Ar 2% O2
98% Ar 2% O2
98% Ar 2% O2
ARGON
ARGON
ARGON
ARGON
ARGON
ARGON
ARGON
ARGON
ARGON

150
165
220
275
170
225
285
95
135
180
180
210
310
165
205
270

KEKURANGAN TRANSFER BENTUK SEMPROT DALAM HAL

KETEBALAN PELAT DAN POSISI PENGELASAN , DAPAT
DIATASI DENGAN MENGGUNAKAN PEMASOK TENAGA YANG
KHUSUS YANG MENGHASILKAN BENTUK GELOMBANG YANG
SANGAT TERKENDALI DAN FREKUENSI YANG BERDENYUT
( PULSE ) .
PULSA INI TERDIRI DARI DUA JENIS ARUS , YAKNI ARUS
LATAR BELAKANG
( BACK GROUND ) YANG MENAHAN
BUSUR
TANPA
MEMBERI
CUKUP
TENAGA
UNTUK
MENETESKAN BAHAN LAS , DAN LAINNYA ADALAH ARUS
YANG BERPULSA TUMPANG TINDIH
( SUPERIMPOSED )

171

DENGAN AMPLITUDO LEBIH BESAR DARI ARUS TRANSISI

GUNA MENCIPTAKAN TRANSFER BENTUK SEMPROTAN .
AMPLITUDO DAN FREKUENSI INI MENGENDALIKAN TENAGA
BUSUR SEHINGGA DENGAN SENDIRINYA MENGENDALIKAN
PULA LAJU PENCAIRAN KAWAT LAS.
DENGAN DEMIKIAN PENGELASAN DENGAN SISTIM TRANSFER
BENTUK SEMPROTAN DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGELAS
BAIK PELAT TIPIS MAUPUN PELAT TEBAL DALAM SEGALA
POSISI.
MESIN DENGAN BERBAGAI ARUS BERPULSA DIBUAT UNTUK
BERBAGAI KEPERLUAN. MESIN YANG PALING SEDERHANA
MEMILIKI FREKUENSI TUNGGAL DAN BERPULSA ANTARA 60
ATAU 120 pps ( PULSA PER DETIK ) . UNTUK MESIN YANG
LEBIH CANGGIH MENGGUNAKAN SINERGI ANTARA ARUS
BACK GROUND DENGAN ARUS BERBAGAI PULSA .
PULSA ARUS PUNCAK

TRANSFER BENTUK
SEMPROTAN

PULSA
ARUS
TRANSISI

ARUS

TRANSFER
BENTUK
GLOBULAR

1 2 3 4
ARUS LATAR BELAKANG

WAKTU
SIFAT ARUS BUSUR SPRAY BERPULSA

172

VARIABEL PROSES
DIBAWAH INI ADALAH VARIABEL LAS YANG MEMPENGARUHI
PENETRASI , UKURAN JALUR ( BEAD GEOMETRY ) DAN MUTU
KESELURUHAN LAS :
1) ARUS PENGELASAN ( KECEPATAN PASOKAN KAWAT
LAS )
2) POLARITAS
3) TEGANGAN BUSUR ( ARC VOLTAGE ) ATAU PANJANG
BUSUR
4) KECEPATAN PENGELASAN
5) PERPANJANGAN ELEKTRODA
6) ORIENTASI ELEKTRODA ( TRAIL OR LEAD ANGLE )
7) POSISI SAMBUNGAN LAS
8) DIAMETER ELEKTRODA
9) KOMPOSISI GAS LINDUNG DAN LAJU ALIRAN GAS.
PENGETAHUAN TENTANG VARIABEL INI PENTING UNTUK
MENGHASILKAN LAS YANG BERMUTU TINGGI SECARA
KONSISTEN.
VARIABEL INI TIDAK SELALU MANDIRI TETAPI DAPAT SALING
BERKAITAN SATU DENGAN LAINNYA , SEHINGGA JIKA KITA
INGIN MERUBAH SUATU VARIABEL , DAPAT SAJA SATU ATAU
DUA VARIABEL LAINNYA JUGA IKUT BERUBAH
UNTUK
MENDAPATKAN HASIL YANG DIHARAPKAN .
HARGA YANG OPTIMUM BIASANYA TERGANTUNG PADA :
1) JENIS BAHAN DASAR
2) KOMPOSISI ELEKTRODA
3) POSISI PENGELASAN
4) PERSYARATAN MUTU.
KARENANYA TIDAK ADA SATUPUN PARAMETER TUNGGAL
YANG MAMPU MENGHASILKAN MUTU LAS YANG OPTIMUM
DALAM SETIAP PENGELASAN.

ARUS LAS

KECEPATAN PASOK KAWAT LAS , In / MENIT

173

APABILA SEMUA VARIABEL DIKENDALIKAN AGAR TETAP ,

MAKA ARUS LAS AKAN BERUBAH APABILA KECEPATAN LAS
ATAU LAJU PENCAIRAN BERUBAH PULA DALAM HUBUNGAN
YANG TIDAK LINIER .
APABILA KECEPATAN PASOKAN KAWAT LAS BERUBAH , ARUS
PENGELASAN AKAN BERUBAH SEPERTI HALNYA JIKA
DIGUNAKAN MESIN ( SUMBER TENAGA ) YANG MEMILIKI
TEGANGAN TETAP ( CONSTANT VOLTAGE POWER SOURCE ).
HUBUNGAN
ANTARA
ARUS
PENGELASAN
DENGAN
KECEPATAN PASOK KAWAT LAS UNTUK BAHAN KAWAT LAS
BAJA CARBON DAPAT DIGAMBARKAN DALAM
GRAFIK
800
DIBAWAH INI.
700

0.035
0.030 ( 0.8 mm )

600

0.045
500
400
300
200
100
0

50

100

150

200

250

300

ARUS LAS , Amp ( DCEP )

ARUS LAS UMUM VERSUS KECEPATAN PASOK KAWAT LAS BAJA CARBON

CONTACT TUBE
KEBENDA KERJA

NOZZLE KEBENDA
KERJA

174

TERMINOLOGI GMAW

OBOR ( NOZZLE )

CONTACT TUBE

PERPANJANGAN
ELEKTRODA
PANJANG BUSUR

BENDA) KERJA
TEGANGAN BUSUR ( ARC VOLTAGE
DAN
PANJANG BUSUR ( ARC LENGTH )
SUDAH MERUPAKAN SALAH KAPRAH BAHWA TERMINOLOGI
TEGANGAN BUSUR TERTUKAR DENGAN PANJANG BUSUR ,
DEMIKIAN PULA SEBALIKNYA.
KEDUA HAL TERSEBUT BERBEDA SAMA SEKALI WALAUPUN
ADA KAITAN SATU DENGAN LAINNYA.

175

DALAM GMAW , PANJANG BUSUR MERUPAKAN VARIABEL

YANG MENENTUKAN YANG HARUS DIKENDALIKAN DENGAN
SANGAT HATI HATI , MISALNYA DALAM MODA BUSUR
SEMPROTAN ( SPRAY ARC ) DENGAN GAS LINDUNG ARGON ,
BUSUR YANG TERLALU PENDEK AKAN MENYEBABKAN ARUS
PENDEK ( KORTSLUITING )
SEMENTARA
SEHINGGA
MENYEBABKAN GOYANGNYA TEKANAN YANG BERAKIBAT
MASUKNYA UDARA KEDALAM LINGKUNGAN BUSUR DAN
MENYEBABKAN POROSITAS
ATAU LEBIH PARAH LAGI
MENYEBABKAN PENGGETASAN AKIBAT INTRUSI UNSUR
NITROGEN KEDALAM KOLAM LAS .
JIKA
BUSUR
TERLALU
PANJANG
MENGAKIBATKAN
KECENDERUNGAN
UNTUK
MENYIMPANG
SEHINGGA
MEMPENGARUHI PENETRASI DAN BENTUK JALUR LAS.
BUSUR YANG TERLALU PANJANG JUGA MRNGACAUKAN
ALIRAN GAS LINDUNG .
DALAM HAL TEKNIK BUSUR TERBENAM
DENGAN CO2
SEBAGAI GAS LINDUNG , BUSUR YANG TERLALU PANJANG
AKAN MENYEBABKAN PERCIKAN LAS ( SPATTER ) YANG
BERLEBIHAN DAN POROSITAS ; SEBALIKNYA APABILA BUSUR
TERLALU
PENDEK
,
UJUNG
ELEKTRODA
AKAN
BERSINGGUNGAN DENGAN KOLAM LAS DAN MENYEBABKAN
KETIDAK STABILAN PENGELASAN.
PANJANG BUSUR MERUPAKAN VARIABEL YANG TIDAK
BERDIRI SENDIRI . PANJANG BUSUR TERGANTUNG PADA
TEGANGAN BUSUR DAN VARIABEL LAINNYA , SEPERTI
MISALNYA KOMPOSISI DAN UKURAN ELEKTRODA , GAS
LINDUNG , TEKNIK PENGELASAN , DAN PANJANG KABEL LAS.
TEGANGAN
BUSUR
MERUPAKAN
SARANA UNTUK
MENYATAKAN PANJANG BUSUR DALAM ISTILAH LISTRIK ,
WALAUPUN TEGANGAN BUSUR JUGA DAPAT DISEBABKAN
OLEH PENURUNAN TEGANGAN ( VOLTAGE DROP ) AKIBAT
PERPANJANGAN ELEKTRODA ( ELECTRODSE EXTENSION )
YANG KELUAR DARI CONTACT TUBE ( LIHAT GAMBAR
DIATAS ) .

176

PENYETELAN TEGANGAN BUSUR TERGANTUNG PADA BAHAN

BENDA KERJA , GAS LINDUNG DAN MODA TRANSFER , UNTUK
JELASNYA DAPAT DILIHAT PADA TABEL DIBAWAH INI.
TEGANGAN BUSUR UNTUK GMAW BERBAGAI METAL a)
TRANSFER GLOBULAR SPRAY b)
DIAMETER ELEKTRODA 1/16 ( 1.6 mm )
BAHAN
BAHAN

ARGON HELIUM

25%Ar-75%He Ar- 1-5%02

TRANSFER ARUS PENDEK

DIAMETER ELEKTRODA
CO2

ARGON

Ar- 1-5%02

25%Ar-75%He

CO2

ALUMINIUM
MAGNESIUM

25
26

30
-

29
28

19
16

CARBON STEEL
BAJAPADUAN RENDAH
STAINLESS STEEL

24

28
28
26

30
30
-

17
17
18

18
18
19

19
19
21

20
20
-

NIKEL
NIKEL PADUAN Cu
Ni-Cr-Fe

26
26
26

30
30
30

28
28
28

22
22
22

TEMBAGA
Cu-Ni

30
28

36
32

33
30

24
23

22
-

Si-BRONZE
Al-BRONZE
P-BRONZE

28
28
28

32
32
32

30
30
30

28
23

23
23
23

a)
b)

LEBIH ATAU KURANG SEKITAR 10% . TEGNAGAN YANG LEBIH RENDAH BIASANYA DIGUNAKAN PADA BAHAN YANG
RINGAN DAN PADA AMPER RENDAH , VOLTASE YANG LEBIH TINGGI DIGUNAKAN UNTUK BAHAN YANG LEBIH BERAT
PADA AMPER TINGGI .
UNTUK PULSA BERVARIASI DARI TRANSFER SPRAY , TEGANGAN BUSUR ANTARA 18 28 V TERGANTUNG PADA
JANGKAUAN PENGGUNAAN ARUS .

JENIS ARUS PENGELASAN

WALAUPUN ARUS LISTRIK YANG MASUK ADALAH ARUS
BOLAK BALIK 230/460 VAC 50/60 Hz , NAMUN ARUS
PENGELASANNYA SENDIRI ADALAH ARUS SEARAH ( DC )
BAIK ELEKTRODA POSITIF ( DCEP ) MAUPUN ELEKTRODA
NEGATIF
( DCEN ) , JADI MESIN GMAW SEBENARNYA
ADALAH MESIN PERATA ARUS ( RECTIFIER ) . PENGGUNAAN
DCEN
BIASANYA
ADALAH
UNTUK
SURFACING
( PEMBENTUKAN PERMUKAAN ATAU PELAPISAN ) KARENA
PENETRASINYA DANGKAL DAN LAJU DEPOSISINYA TINGGI.

177

DCEP DIGUNAKAN UNTUK PENGELASAN GMAW LAINNYA ,

KARENA DCEP MENGHASILKAN BUSUR YANG STABIL ,
TRANSFER METAL YANG LANCAR DAN HALUS , SEDIKIT
MENGHASILKAN PERCIKAN , PENETRASI DALAM , DAN
BENTUK LAS YANG BAIK , SERTA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
JANGKAUAN ARUS YANG CUKUP LEBAR .
ARUS BOLAK BALIK ( AC ) PERNAH DICOBA NAMUN
HASILNYA KURANG BAIK . HAL INI DISEBABKAN OLEH
GELOMBANG YANG BERBENTUK SIKLUS ( CYCLE )
MENGHASILKAN BUSUR YANG TIDAK STABIL KARENA
KECENDERUNGAN BUSUR UNTUK MATI SEWAKTU SIKLUS
ARUS MELALUI TITIK 0 .
PERCOBAAN TELAH DILAKUKAN YANG BERKAITAN DENGAN
PERLAKUAN PERMUKAAN ( SURFACE TREATMENT ) UNTUK
MENGATASI HAL TERSEBUT DIATAS , NAMUN BIAYANYA
SANGAT MAHAL SEHINGGA DIANGGAP TIDAK EKONOMIS.

ORIENTASI ELEKTRODA
SAMA HALNYA DENGAN PROSES LAS LAIN , ORIENTASI
ELEKTRODA TERHADAP BENDA KERJA / SAMBUNGAN LAS ,
MEMPENGARUHI BENTUK JALUR DAN PENETRASI LAS ,
LEBIH DIBANDING DENGAN PENGARUH TEGANGAN BUSUR
DAN KECEPATAN PENGELASAN .
ORIENTASI ELEKTRODA DIGAMBARKAN DALAM DUA CARA ,
YAKNI :
1) HUBUNGAN ANTARA SUMBU ELEKTRODA DENGAN
ARAH PENGELASAN ( SUDUT PERJALANAN / TRAVEL
ANGLE )
2) SUDUT
ANTARA
SUMBU
ELEKTRODA
DENGAN
PERMUKAAN BENDA KERJA DIDEKATNYA ( SUDUT
KERJA / WORK ANGLE )
APABILA ELEKTRODA MENGARAH TERBALIK TERHADAP
ARAH PERJALANAN LAS ( WELD TRAVEL ) , TEHNIK

178

TERSEBUT DISEBUT BACK HAND WELDING DENGAN SUDUT

SERET ( DRAG ANGLE ).
APABILA ELEKTRODA MENGARAH SAMA DENGAN ARAH
PERJALANAN LAS , TEHNIK TERSEBUT DISEBUT FOREHAND
WELDING DENGAN SUDUT PELOPOR ( LEAD ANGLE ) .

75

TEKNIK BACK HAND

( MUNDUR )

75

TEKNIK TEGAK LURUS

ARAH PENGELASAN

TEKNIK FOREHAND
( MAJU )

179

TEKNIK SERET MUNDUR DIGUNAKAN HAMPIR DISEMUA

POSISI PENGELASAN DENGAN SUDUT SEKITAR 5 - 15 DARI
GARIS VERTIKAL . HAL INI DIKARENAKAN TEKNIK INI
MENGHASILKAN BUSUR YANG LEBIG STABIL , JALUR YANG
LEBIH CEMBUNG , PENETRASI YANG LEBIH DALAM , JALUR
SEDIKIT LEBIH SEMPIT / RAMPING DAN LEBIH SEDIKIT
PERCIKAN LASNYA.
UNTUK PENGELASAN ALUMINIUM , TEKNIK FOREHAND LEBIH
PRAKTIS KARENA MENGHASILKAN
AKSI PEMBERSIHAN
TERLEBIH DAHULU SEBELUM METAL MENCAIR MENJADI
KOLAM LAS , SEHINGGA MENGHASILKAN PROSES
PEMBASAHAN ( WETTING ) DAN MENGURANGI PROSES
OKSIDASI .
DALAM PENGELASAN POSISI HORISONTAL
ELEKTRODA
SEBAIKNYA MEMBENTUK SUDUT 45 DARI GARIS VERTIKAL

45

45

180

OBOR LAS
TERDAPAT BANYAK SEKALI DESAIN OBOR LAS GMAW YANG
SEMUANYA BERTUJUAN AGAR DIDAPAT HASIL LAS
SEOPTIMUM MUNGKIN DENGAN BIAYA SEEFISIEN MUNGKIN .
DESAIN OBOR MULAI DARI HEAVY DUTY UNTUK AMPER
BESAR
DAN PRODUKTIFITAS TINGGI
HINGGA DESAIN
RINGAN UNTUK AMPER RENDAH .
OBOR YANG DIDINGINKAN DENGAN UDARA BIASANYA LEBIH
BERAT DARI PADA OBOR YANG DIDINGINKAN DENGAN AIR
DENGAN CAKUPAN AMPER DAN SIKLUS TUGAS ( DUTY CYCLE
) YANG SAMA . HAL INI DIKARENAKAN UNTUK MENDAPATKAN
DAYA PENDINGINAN YANG SAMA DENGAN AIR DIPERLUKAN
KONSTRUKSI
YANG
LEBIH
LUAS
PERMUKAAN
PENDINGINNYA.
DIBAWAH INI ADALAH KOMPONEN DASARNYA :
1) CONTACT TUBE ATAU TIP , 2) GAS SHIELD NOZZLE
( MONCONG ) , 3) KONDUIT ELEKTRODA DAN LINER , 4)
SELANG GAS , 5) SELANG AIR PENDINGIN , 6) KABEL LISTRIK ,
DAN 7) SWITS PENGENDALI.

GAMBAR PENAMPANG OBOR LAS

GMAW

POWER BLOCK
SWITCH
SALURAN GAS LINDUNG
RUANG AIR
KONDUIT KAWAT LAS

SELANG AIR
MASUK

KABEL LISTRIK
DAN AIR KELUAR

181

PIRANTI PEMASOK ELEKTRODA

( ELECTORDE FEEDER )
ELECTRODE FEEDER TERDIRI DARI MOTOR LISTRIK , RODA
PENGGERAK ( DRIVE ROLL ) , DAN KELENGKAPAN UNTUK
MENJAGA STELAN KELURUSAN DAN TEKANAN ELEKTRODA .
UNIT INI DAPAT DIINTEGRASIKAN DENGAN PENGATUR
KECEPATAN ( SPEED CONTROL ) ATAU TERPISAH SECARA
MANDIRI.
MOTOR LISTRIK BIASANYA JENIS ARUS RATA , TUGASNYA
MENDORONG ELEKTRODA MELALUI OBOR KEBENDA KERJA .
MOTOR INI MEMILIKI SIRKIT TERKENDALI YANG MENGATUR
KECEPATAN PUTAR MOTOR DALAM CAKUPAN YANG CUKUP
LEBAR.
BIASANYA DIGUNAKAN PEMASOK KAWAT LAS DENGAN
KECEPATAN TETAP ( CONSTANT SPEED WIRE FEEDER ) YNAG
DIKOMBINASIKAN DENGAN SUMBER TENAGA DENGAN
TEGANGAN YANG TETAP ( CONSTANT POTENTIAL POWER
SOURCE ). UNIT INI DAPAT DIGUNAKAN DENGAN PEMASOK
ARYUS TETAP ( CONSTANT CURENT POWER SUPPLIES
APABILA DITAMBAHKAN PADA KOMBINASI INI SISTIM SIRKIT
RUN IN LAMBAT UNTUK PASOKAN ELEKTRODA.
DIBAWAH INI CONTOH
WIRE FEEDER YANG
TELAH DITINGKATKAN
KINERJANYA

CONTOH WIRE
FEEDER UNTUK
TUGAS BERAT
( HEAVY DUTY )

182

PIRANTI PEMASOK KAWAT LAS INI DILENGKAPI DENGAN

PEMANDU PEMASUKAN DAN PENGELUARAN ( INLET
&
OUTLET GUIDE ) UNTUK MENJAGA KELURUSAN KAWAT LAS
SELAMA DIPASOK GUNA MENCEGAH TERJADINYA TEKUKAN (
BUCKLING ) YANG MENGUSUTKAN KAWAT LAS .
APABILA DIGUNAKAN SUMBER TENAGA DENGAN ARUS
TETAP ( CONSTANT CURRENT / CC ) , UNIT PEMASOK
DILENGKAPI DENGAN PENGENDALI SENSOR TEGANGAN
( VOLTAGE SENSING CONTROL ) . PENGENDALI AKAN
MENDETEKSI
PERUBAHAN
TEGANGAN
BUSUR
DAN
LANGSUNG MENGATUR KECEPATAN PASOKAN KAWAT LAS ,
SEHINGGA PENGENDALI TERSEBUT DAPAT MENJAMIN
TETAPNYA PANJANG BUSUR ( ARC LENGTH ).
TERDAPAT PULA OBOR YANG DILENGKAPI DENGAN SPOOL
KAWAT LAS ( SPOOL ON GUN
) UNTUK PEKERJAAN
PEKERJAAN YANG TIDAK TERLALU PANJANG DAN BERAT ,
SEHINGGA DAPAT DILAKSANAKAN SECARA MANUAL .
TERDAPAT BEBERAPA JENIS OBOR SPOOL ON GUN , YAKNI a)
DENGAN SIKLUS TUGAS 60% MAMPU MENGELAS HINGGA 150
Amper , SERTA b) DENGAN SIKLUS TUGAS 100% MAMPU
MENGELAS HINGGA 200 Amper .
OBOR INI DILENGKAPI DENGAN KABEL LAS SEPANJANG 6 m
( 20 KAKI ) UNTUK MEMUDAHKAN PERGERAKAN TUKANG
LAS.
HINGGA 200 Amper , CV / DC

HINGG 200 Amper CC,CV / DC

183

MESIN LAS ( POWER SOURCE )

TERDAPAT DUA JENIS MESIN LAS YANG SEBENARNYA
ADALAH PERATA ARUS ( RECTIFIER ) , YAKNI : a) TIPE
BERPUSINGAN ( ROTATING ) , YAITU GENERATOR YANG
DIGERAKKAN MESIN ( ENGINE DRIVEN GENERATOR ) , SERTA
b) TIPE STATIS YAITU TRANSFORMER RECTIFIER DAN
INVERTER .
UNTUK PEKERJAAN DIBENGKEL LEBIH DISUKAI TIPE STATIS
YANG DAPAT MENGGUNAKAN SUMBER LISTRIK AC
BERTEGANGAN 230 V ATAU 460 V . TIPE INI MEMILIKI SIFAT
CEPAT TANGGAP ( QUICK RESPONSE ) , LEBIH TENANG DAN
TIDAK MENGHASILKAN POLUSI ASAP.
TIPE BERPUSINGAN DIPERLUKAN DILOKASI YANG TIDAK
MEMILIKI SUMBER TENAGA LISTRIK DAN DIDAERAH / MEDAN
TERBUKA DIMANA FAKTOR POLUSI ASAP TIDAK TERLALU
DIRISAUKAN.
KEDUA JENIS INI DAPAT DIDESAIN DAN DIKONSTRUKSI
UNTUK MEMASOK TENAGA LISTRIK ARUS SEARAH KONSTAN
( CC ) ATAU VOLTASE TETAP ( CV ).
TIPE STATIS INVERTER
GMAW ( MIG / MAG )

TIPE ROTATING GMAW / FCAW

MESIN PENGGERAK - DIESEL

184

SIFAT SUMBER TENAGA

TEGANGAN , Volt

a. SUMBER TENAGA ARUS TETAP (CONSTANT CURRENT / CC)

( DROOPER )

A
ARUS , Amper

b) SUMBER TENAGA VOLTASE TETAP ( CONSTANT

VOLTAGE / CV )
TEGANGAN , Volt

SIRKIT TERBUKA = 48V

38V,100A
28V 200A

SLOPE KURVA CV =
V =
A

V
Amper

ARUS , Amper

38V-28V = 10V
100A
100A

185

PENGENDALIAN PANJANG BUSUR OTOMATIS

CONTACT TUBE
CONTACT TUBE

1
3/4

BENDA
KERJA
( 6.4 mm )
32
310
400 ( 170 mm ) /menit

PANJANG BUSUR = L
TEGANGAN BUSUR = V
ARUS BUSUR = A
KECEPATAN PASOKt

( 6.4 mm )
32
280
400 ( 170 mm) /menit

PERSYARATAN TIPE ARUS PENDEK UNTUK

TRANSFER METAL DENGAN MODA ARUS PENDEK
BAHAN ELEKTRODA

DIAMETER ELEKTRODA
INCI
mm

MODA ARUS PENDEK

Amp ( DCRP )

CARBON STEEL

0.030

0.8

300

CARBON STEEL

0.035

0.9

320

ALUMINIUM

0.030

0.8

175

ALUMINIUM

0.035

0.9

195

186

PENGATUR ALIRAN GAS LINDUNG

UNTUK MENGATUR ALIRAN GAS LINDUNG SELAMA PROSES
PELAKSANAAN LAS GUNA MELAWAN TEKANAN UDARA LUAR
, DIPERLUKAN SUATU SISTIM TERTENTU.
REGULATOR GAS BERFUNGSI MENGURANGI TEKANAN ASAL
GAS LINDUNG MENJADI TEKANAN KERJA YANG TETAP
BERAPAPUN VARIASI TEKANAN ASAL GAS LINDUNG
TERSEBUT .
ASAL GAS LINDUNG DAPAT BERUPA BOTOL GAS
BERTEKANAN , SILINDER BERISI GAS CAIR ATAU SISTIM GAS
CAIR CURAH .
JIKA DIGUNAKAN CAMPURAN GAS , DIPERLUKAN PIRANTI
PENCAMPUR GAS AGAR DIDAPAT CAMPURAN YANG BENAR
YANG DIPERLUKAN OLEH PENGELASAN ATAU DAN SELALU
DALAM KOMPOSISI YANG TETAP .

SUMBER KAWAT LAS

GMAW MENGGUNAKAN KAWAT LAS DALAM PASOKAN YANG
CUKUP TINGGI
, KARENANYA DIPERLUKAN PIRANTI
PEMASOK KAWAT LAS YANG MEMUNGKINKAN PASOKAN
YANG LANCAR DAN AMAN.
PIRANTI TERSEBUT BERUPA SPOOL ATAU COIL YANG DAPAT
MENAMPUNG KAWAT SEBERAT 10 HINGGA 60 PON ( 0.45
HINGGA 27 kg KAWAT LAS ).
PENGGULUNGAN KAWAT LAS HARUS SISTIMATIS DAN
SANGAT RAPI SEHINGGA TIDAK AKAN TERJADI
KINK
( TAKIK ) ATAU KUSUT.
SPOOL UKURAN BESAR DAPAT MENAMPUNG KAWAT LAS
HINGGA SEBERAT 250 PON ( 114 kg ) , SEDANGKAN KAWAT

187

LAS DIPASOK DALAM DRUM ATAU KLOS ( REEL ) YANG BERISI

750 HINGGA 1000 PON ( 340 HINGGA 450 kg ) KAWAT LAS.
UNTUK OBOR TIPE SPOOL ON GUN , MENGGUNAKAN SPOOL
YANG MEMUAT 1 HINGGA 2 PON ( 0.45 HINGGA 0.9 kg ) KAWAT
LAS.
DIBAWAH
INI
ADALAH
FAKTOR
FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI PEMILIHAN GAS LINDUNG DAN KAWAT LAS :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

BAHAN DASAR
PERSYARATAN KEKUATAN MEKANIS BAHAN LAS
KONDISI DAN KEBERSIHAN BAHAN DASAR
SIFAT OPERASIONAL INSTALASI YANG DILAS DAN
PERSYARATAN SPESIFIKASI YANG TERAPLIKASI
POSISI PENGELASAN
MODA TRANSFER METAL YANG DIKEHENDAKI

KAWAT LAS
KAWAT LAS GMAW TERCAKUP DALAM SPESIFIKASI AWS
SEPERTI MISALNYA KODE SPESIFIKASI AWS A5.XX ( DAFTAR
SPESIFIKASI AWS KAWAT LAS GMAW TERTERA
DIBAWAH
INI ) .
SPESIFIKASI AWS MENENTUKAN PERSYARATAN UKURAN ,
TOLERANSI , PENGEMASAN , KOMPOSISI KIMIAWI , DAN
KADANG KADANG KEKUATAN MEKANIS.
SEMESTINYA MASING MASING MANUFAKTUR KAWAT LAS
DISAMPING
MENGEMUKAKAN
SPESIFIKASI
KHUSUS
PRODUKNYA , JUGA MEMBERIKAN SPESIFIKASI AWS
SEBAGAI ACUAN KONVERSI UMUM .
PADA BIASANYA UNTUK KEPERLUAN PENYAMBUNGAN ,
KOMPOSISI KIMIAWI BAHAN ELEKTRODA ( KAWAT LAS ) SAMA
DENGAN KOMPOSISI BAHAN BENDA KERJA . NAMUN
KOMPOSISI TERSEBUT DAPAT DIUBAH SEDIKIT UNTUK
MENGIMBANGI KEHILANGAN METAL YANG TERJADI PADA

188

BUSUR LAS , ATAU UNTUK MEMBERI SIFAT DEOKSIDASI

PADA KOLAM LAS .
PADA KASUS KASUS TERTENTU DIMANA DIPERLUKAN SIFAT
DAN BAHAN LAS YANG MEMUASKAN
, DIPERLUKAN
KOMPOSISI KIMIAWI KAWAT LAS YANG SANGAT BERBEDA
DENGAN KOMPOSISI BAHAN BENDA KERJA .
ELEKTRODA YANG SANGAT COCOK UNTUK MENGELAS
BAHAN ALUMINIUM BERKEKUATAN TINGGI DAN BAJA
PADUAN SERING TERBUAT DARI BAHAN YANG BERBEDA
DENGAN BAHAN BENDA KERJA .
SPESIFIKASI BERBAGAI JENIS ELEKTRODA GMAW
BAHAN ELEKTRODA
CARBON STEEL
BAJA PADUAN RENDAH
PADUAN ALUMINIUM
PADUAN TEMBAGA
MAGNESIUM
PADUAN NIKEL
STAINLESS STEEL SERI 300
STAINLESS STEEL SERI 400
TITANIUM

SPESIFIKASI AWS
A 5. 18
A 5. 28
A 5. 10
A 5. 7
A 5. 19
A 5. 14
A 5. 9
A 5. 9
A 5. 16

GAS LINDUNG
UMUM
FUNGSI UTAMA GAS LINDUNG ADALAH MENGUSIR
DILINGKUNGAN BUSUR DAN KOLAM LAS AGAR
BERSINGGUNGAN
DENGAN
CAIRAN
METAL
MENCEGAH
TERJADINYA
PROSES
OKSIDASI
TERSEBUT OLEH OKSIGEN DALAM UDARA.

UDARA
TIDAK
UNTUK
METAL

189

PADA SUHU TINGGI OKSIGEN BERREAKSI DENGAN BAHAN

METAL MENJADI OKSIDA METAL .
OKSIGEN JUGA BEREAKSI DENGAN CARBON DIDALAM
CAIRAN METAL MENJADI CO ( CARBON MONOKSIDA ) DAN
CO2 ( CARBON DIOKSIDA ) .
PROSES PROSES INI DAPAT MENGHASILKAN CACAT LAS
SEPERTI INKLUSI TERAK ( SLAG ) , POROSITAS DAN
PENGGETASAN .
KARENANYA UNSUR OKSIGEN DAN NITROGEN HARUS
DIJAUHKAN DARI BAHAN METAL YANG SEDANG MENCAIR
ATAU PANAS.
DISAMPING FUNGSI TERSEBUT DIATAS , GAS LINDUNG JUGA
BERFUNGSI UNTUK :
1) MEMPENGARUHI SIFAT BUSUR
2) MODA TRANSFER METAL
3) PENETRASI DAN PROFIL JALUR LAS
4) KECEPATAN LAS
5) KECENDERUNGAN UNTUK SISI LONGSOR ( UNDERCUT )
6) AKSI PEMBERSIHAN
7) SIFAT MEKANIS BAHAN LAS
DIBAWAH INI ADALAH
PENGELASAN GMAW.

TABEL

GAS

LINDUNG

UNTUK

SIFAT GAS LINDUNG SECARA RINCI TELAH DIBAHAS PADA

BAB 3.4 GTAW .

HELIUM
GAS LINDUNG HELIUM JIKA DIGUNAKAN SENDIRI TANPA
DICAMPUR DENGAN ARGON AKAN MENGHASILKAN VOLTASE
BUSUR YANG LEBIH TINGGI JIKA VARIABEL LAINNYA
DIPERTAHANKAN TETAP , HAL INI DISEBABKAN OLEH
POTENSI IONISASI YANG LEBIH TINGGI PULA .

190

BUSUR YANG HANYA DILINDUNGI OLEH GAS HELIUM SAJA

TIDAK MENGHASILKAN TRANSFER SEMPROT AKSIAL YANG
SEBENARNYA PADA BESARAN ARUS MANA SAJA.
AKIBATNYA AKAN TERJADI PERCIKAN ( SPATTER ) YANG
CUKUP BANYAK DAN JALUR LAS YANG KASAR DIBANDING
GAS ARGON ATAU CAMPURAN HELIUM ARGON KARENA
STABILITAS BUSURNYA YANG TERBATAS . NAMUN DEMIKIAN
UNTUK BEBERAPA PENGELASAN TERTENTU JUSTRU
DIPERLUKAN PENGGUNAAN HELIUM MURNI AGAR DIDAPAT
PENETRASI YANG DALAM , JALUR LAS YANG LEBAR DAN
MELENGKUNG / PARABOL .
GAS HELIUM MURNI SEBAGAI GAS LINDUNG JUGA
MENYEBABKAN SULITNYA PENYALAAN AWAL ELEKTRODA.

CAMPURAN ARGON HELIUM

CAMPURAN GAS ARGON HELIUM ( 80% ARGON 20 % HELIUM )
AKAN MENGHASILKAN TRANSFER SEMPROT AKSIAL ( AXIAL
SPRAY TRANSFER ) MANAKALA ARUS MENCAPAI DIATAS
NILAI TRANSISI DAN PENETRASI YANG DALAM SERTA JALUR
LAS YANG LEBAR DAN PARABOL.
ARGON ASLI DIGUNAKAN SEBAGAI GAS LINDUNG UNTUK
PENGELASAN BAHAN NON FERROUS ( BUKAN BESI / BAJA ) .
PADA
PENGELASAN
YANG
MENGGUNAKAN
TEKNIK
TRANSFER ARUS PENDEK DIMANA DIPERLUKAN MASUKAN
PANAS ( HEAT INPUT ) YANG BESAR AGAR TERJADI FUSI
YANG BAIK , DISARANKAN AGAR DIGUNAKAN GAS LINDUNG
CAMPURAN ANTARA ARGON DAN HELIUM ( 60 HINGGA 90%
HELIUM ) .
CAMPURAN ARGON DENGAN SEDIKIT HELIUM DIPERLUKAN
UNTUK GAS LINDUNG PENGELASAN STAINLESS STEEL DAN
BAJA PADUAN RENDAH.
CAMPURAN ARGON HELIUM YANG MENGANDUNG HELIUM
ANTARA 50 HINGGA 75 % DAPAT MENINGKATKAN VOLTASE

191

GAS LINDUNG UNTUK GMAW DENGAN TEKNIK SPRAY TRANSFER

METAL

ALUMINIUM

GAS LINDUNG

KETEBALAN

100% ARGON

0 - 1 ( 0 - 25 mm )

35% Ar -65% He

1 3 ( 25 76 mm )

25%Ar 75% He

> 3 ( DIATAS 76 mm )

MAGNESIUM

100% ARGON

BAJA CARBON

95% Ar- 3.5% 02

90% Ar 8/10% C02

98%Ar - 2% 02

99% Ar 1% 02

98%Ar 2% 02

--

BAJA PADUAN
RENDAH
STAINLESS STEEL

Ni , Cu DAN
PADUANNYA

TITANIUM

100% ARGON

HINGGA 1/8 ( 3.2 mm )

ARGON HELIUM

100% ARGON

KEUNTUNGAN

TRANSFER METAL YANG TERBAIK ,

SPATTER SEDIKIT ,
USUR STABIL
MASUKAN PANAS LEBIH TINGGI , FUSI
NAIK 5XXX UNTUK PADUAN AL - Mg
MASUKAN PANAS LEBIH , SPATTER
SEDIKIT
AKSI PEMBERSIHAN YANG BAIK
SEKALI
MEMPERBAIKI STABILITAS BUSUR ,
MENGHASILKAN KOLAM LAS YANG
LEBIH
CAIR
DAN
MUDAH
DIKENDALIKAN
,
MUDAH
MENGENDALIKAN LAJUR LAS ,
UNDERCUT MINIMUM , KECEPATAN
LAS LEBIH TINGGI
LAS OTOMATIS CEPAT , LAS MANUAL
MURAH
UNDERCUT MINIMUM , MENAMBAH
KEULETAN ( TOUGHNESS )
MENAIKKAN STABILITAS BUSUR ,
MENGHASILKAN KOLAM LAS YANG
LEBIH
CAIR
DAN
MUDAH
DIKENDALIKAN
, MEMPERBAIKI
KONTUR LAJUR LAS , UNDERCUT
MINIMUM PADA PELAT TEBAL
BUSUR LEBIH STABIL , PENGELASAN
LEBIH CEPAT PADA PELAT LEBIH TIPIS
WETTING BAGUS , MENINGKATKAN
PENCAIRAN BAHAN LAS
MASUKAN PANAS LEBIH TINGGI ,
CAMPURAN
Ar + 50-75%He
MENGURANGI KEHILANGAN PANAS
PADA PELAT TEBAL
STABILITAS
BUSUR
BAIK
,
KONTAMINASI DALAM LAS MINIMUM ,
PERLU PURGING PADA AKAR LAS.

192

GAS LINDUNG UNTUK GMAW DENGAN TEKNIK TRANSFER ARUS PENDEK

METAL
BAJA CARBON

GAS LINDUNG
75% Ar 25% CO2
- -

KETEBALAN
< 1/8 ( 3.2 mm )
> 1/8 ( 3.2 mm )

Ar + 5 10% CO2

STAINLESS STEEL

9% He -7.5%Ar- 2.5% CO2

BAJA PADUAN
RENDAH

60-70%He 25-35%Ar
4.5% CO2

75% Ar 25% CO2

Al ,Cu , Mg , Ni
DAN PADUANNYA

Ar DAN Ar / He

> 1/8 ( 3.2 mm )

KEUNTUNGAN
KECEPATAN LAS TINGGI TANPA BURN
THROUGH , DISTORSI MINIMUM ,
SPATTER MINIMUM
SPATTER MINIMUM , LAS BERSIH ,
PENGENDALIAN KOLAM LAS BAGUS
PADA LAS VERTIKAL DAN OVERHEAD
PENETRASI
LEBIH
DALAM
,
KECEPATAN LAS LEBIH TINGGI.
TIDAK
ADA
PENGARUH
PADA
KETAHANAN KARAT , HAZ SEMPIT ,
TIDAK ADA UNDERCUT , DISTORSI
MINIMUM
REAKTIVITAS MINIMUM , KEULETAN
BAIK SEKALI , STABILITAS BUSUR
BAIK SEKALI , SIFAT WETTING ,
KONTUR JALUR LAS BAIK , SPATTER
SEDIKIT.
KEULETAN SEDANG , STABILITAS
BUSUR BAIK SEKALI ,
SIFAT
WETTING , KONTUR JALUR LAS BAIK ,
SPATTER SEDIKIT
ARGON BAIK UNTUK PELAT TIPIS
( SHEET ) , UNTUK PENGELASAN
BAHAN DASAR DIGUNAKAN Ar / He

BUSUR DENGAN PANJANG BUSUR YANG SAMA . CAMPURAN

INI COCOK UNTUK PENGELASAN ALUMINIUM , MAGNESIUM
DAN TEMBAGA , KARENA MASUKAN PANAS YANG TINGGI
MENCEGAH / MENGURANGI PENGARUH KONDUKTIVITAS
TERMAL BAHAN INDUK YANG TERLALU BESAR.

TAMBAHAN SEDIKIT O2 DAN CO2 PADA Ar / He

ARGON MENGHASILKAN LAS YANG BAIK UNTUK BAHAN NON
FERROUS , HELIUM MENGHASILKAN SEDIKIT DIBAWAH
ARGON.

193

NAMUN ARGON MURNI UNTUK PENGELASAN BAJA PADUAN

MENGHASILKAN MASALAH PADA BUSUR NYALA SERTA
TERJADI KECENDERUNGAN UNTUK UNDERCUT .
DENGAN SEDIKIT PENAMBAHAN O2 ( 1 5 % ) , ATAU CO2 ( 3
HINGGA 25% ) SANGAT MEMPERBAIKI STABILITAS BUSUR
SERTA BEBAS UNDERCUT ( YAKNI DENGAN MENGELIMINASI
BUSUR YANG MENYIMPANG AKIBAT KATODA YANG

SPUTTERING ) .

ARGON

ARGON O2

ARGON HELIUM

ARGON CO2

HELIUM

CO2

CO2

194

JUMLAH PENAMBAHAN YANG OPTIMUM TERGANTUNG PADA

PERMUKAAN BENDA KERJA ( KEBERADAAN OKSIDA ATAU
KERAK ) , UKURAN SAMBUNGAN , DAN KOMPOSISI BAHAN
BENDA KERJA , PADA UMUMNYA SEKITAR 2% O2 DAN 8
HINGGA 10% CO2.
PENAMBAHAN JUMLAH CO2 AKAN MEMPERINDAH UJUD
JALUR LAS .
DENGAN MENAMBAH 1 HINGGA 9% O2 PADA CAMPURAN GAS
AKAN MENAMBAH PENCAIRAN KOLAM LAS , MEMPERDALAM
PENETRASI DAN MENAMBAH KESTABILAN BUSUR.
CAMPURAN GAS LINDUNG DENGAN OKSIGEN MENURUNKAN
ARUS TRANSISI DAN
MENGURANGI KECENDERUNGAN
TERJADINYA UNDERCUT , NAMUN SEBALIKNYA TERJADI
PENINGKATAN PROSES OKSIDASI PADA BAHAN LAS YANG
DAPAT DITENGARAI DENGAN MENURUNNYA JUMLAH SILICON
DAN MANGAN.
CAMPURAN ARGON DENGAN 5% CO2 DIGUNAKAN UNTUK
PENGELASAN DENGAN BUSUR BERPULSA ( PULSED ARC )
DENGAN BAHAN LAS BERUPA BAJA CARBON .
CAMPURAN ARGON , CO2 DAN HELIUM SANGAT DISUKAI
UNTUK PENGELASAN BUSUR BERPULSA DENGAN KAWAT
LAS STAINLESS STEEL.
CAMPURAN ARGON
20% CO2 DAN 3 HINGGA 5% O2
MERUPAKAN
GAS LINDUNG YANG SANGAT POPULER
KARENA DISAMPING MEMBERIKAN PERLINDUNGAN PADA
KOLAM LAS DAN LINGKUNGAN BUSUR , NAMUN JUGA COCOK
UNTUK PENGELASAN DENGAN MODA BUSUR BERPULSA ,
TEKNIK TRANSFER SPRAY , DAN TEKNIK TRANSFER ARUS
PENDEK .
CAMPURAN ARGON ,HELIUM , DAN CO2 DIGUNAKAN UNTUK
PENGELASAN DENGAN TEKNIK ARUS PENDEK DAN ARUS
BERPULSA UNTUK BAHAN BAHAN BAJA CARBON , BAJA
PADUAN RENDAH DAN STAINLESS STEEL.

195

CAMPURAN QUAD MIX YANG TERDIRI DARI ARGON ,

HELIUM , CO2 DAN O2
SANGAT POPULER UNTUK
PENGELASAN GMAW DENGAN TINGKAT DEPOSISI BAHAN
LAS SANGAT TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN BUSUR TIPE
ARUS
DENSITAS
TINGGI . CAMPURAN TERSEBUT
MENGHASILKAN SAMBUNGAN LAS DENGAN KEKUATAN
MEKANIS DAN TINGKAT KEMAMPUAN OPERASIONAL TINGGI
UNTUK BAHAN BAHAN PADUAN RENDAH DENGAN KUAT
TARIK TINGGI SERTA BAJA CARBON DENGAN TINGKAT
PRODUKTIVITAS LAS SANGAT TINGGI.

APLIKASI
GMAW DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MATERIAL DAN KONFIGURASI .

BERBAGAI

JENIS

TINGKAT KESUKSESAN APLIKASI GMAW TERGANTUNG PADA

FAKTOR DIBAWAH INI :
1) ELEKTRODA : KOMPOSISI BAHAN , DIAMETER ,
KEMASAN
2) GAS LINDUNG DAN LAJU ALIRAN GAS
3) VARIABEL PROSES TERMASUK ARUS , VOLTASE ,
KECEPATAN PERJALANAN ( TRAVEL ) LAS , DAN MODA
TRANSFER
4) DESAIN SAMBUNGAN
5) PERALATAN , TERMASUK SUMBER TENAGA ( MESIN
LAS ) , OBOR , DAN PENGUMPAN KAWAT LAS .

PEMILIHAN ELEKTRODA
PEMILIHAN ELEKTRODA GMAW DIMAKSUDKAN UNTUK
MENGHASILKAN DEPOSISI LAS DENGAN SIFAT DASAR
SEBAGAI BERIKUT :
1)
DEPOSIT YANG COCOK DENGAN SIFAT MEKANIS DAN
FISIK
BAHAN
DASAR
,
DAN
SEKALIGUS
MENINGKATKAN SIFAT BAHAN DASAR TERSEBUT
SEPERTI MISALNYA KETAHANAN TERHADAP KARAT
ATAU KEAUSAN .

196

2)

SAMBUNGAN LAS YANG BAIK DAN BERSIH DARI

SEGALA JENIS CACAT LAS .

JENIS JENIS KAMPUH

JENIS JENIS KAMPUH
DILIHAT PADA BAB. 3.2

LAS BUTT SECARA RINCI DAPAT

MASALAH DALAM GMAW

PENGGETASAN HIDROGEN
GAS LINDUNG HARUS BEBAS DARI KANDUNGAN AIR . MINYAK
GEMUK ATAU KOMPON PADA KAWAT LAS ATAU BENDA KERJA
, KARENA DAPAT MERUPAKAN UNSUR YANG AKAN
MENANGKAP HIDROGEN DALAM BAHAN LAS.
KOTORAN DAPAT PULA MENGENAI KAWAT LAS SEWAKTU
PENANGANAN SEBELUM PENGELASAN .
HAL INI SEMUA AKAN MENIMBULKAN MASALAH DALAM
PENGELASAN
BAJA
YANG
MUDAH
MENGERAS
( HARDENABLE ) BERUPA PENGGETASAN HIDROGEN .
KARENANYA PIHAK PABRIK PEMBUAT , PIHAK PEMASOK
MAUPUN PIHAK PEMAKAI HARUS SADAR BETUL TENTANG
KEBERSIHAN DALAM PENANGANAN KAWAT LAS .
DALAM HAL PENGELASAN ALUMINIUM , SERING TERJADI
POROSITAS / KEROPOS AKIBAT KEBERADAAN GAS
HIDROGEN DALAM BAHAN ALUMINIUM SEWAKTU MEMBEKU .
ALUMINIUM TIDAK MENGALAMI PENGGETASAN HIDROGEN.

KONTAMINASI OKSIGEN DAN NITROGEN

JIKA GAS LINDUNG TIDAK SEPENUHNYA MURNI , KARENA
TERCEMAR OLEH INTRUSI OKSIGEN DAN NITROGEN DARI
UDARA ,
KEDUA UNSUR
GAS
TERSEBUT
DAPAT

197

MENYEBABKAN
MENURUNNYA
KEULETAN
(
NOTCH
TOUGHNESS ) BAHAN LAS AKIBAT TERJADINYA OKSIDA DAN
NITRIT DALAM STRUKTURNYA.
BAHAN LAS YANG DIDEPOSISIKAN OLEH GMAW TIDAK
SEULET BAHAN LAS YANG DIDEPOSISIKAN OLEH GTAW.
PENAMBAHAN OKSIGEN DALAM GAS LINDUNG SEKITAR 5%
TIDAK AKAN MEMPENGARUHI MUTU LAS.

CACAT LAS
JENIS CACAT
UNDERCUT

PENYEBAB
1) KECEPATAN

1) PERLAMBAT KECEPATAN LAS

2)

2)

3)
4)
5)

POROSITAS

PENANGGULANGAN

LAS
TERLALU TINGGI
VOLTASE TERLALU
TINGGI
ARUS
TERLALU
BERLEBIHAN
WAKTU PENCAIRAN
( DWELL ) TERLALU
PENDEK
SUDUT OBOR TIDAK
TEPAT

1) LINDUNGAN
GAS
KURANG MEMADAI
2)

TURUNKAN VOLTASE

3) KURANGI
KECEPATAN
PASOK
KAWAT LAS
4) TAMBAH
WAKTU
PENCAIRAN
PADA SISI KOLAM LAS
5) BETULKAN
POSISI
OBOR
SEHINGGA TENAGA BUSUR DAPAT
MEMBANTU DEPOSISI BAHAN LAS.

1) OPTIMALKAN
ALIRAN
GAS
LINDUNG
SEHINGGA
DAPAT
MENGUSIR
INTRUSI
UDARA
KEDALAM LINGKUNGAN BUSUR.
KURANGI ALIRAN GAS YANG
BERLEBIHAN
UNTUK
MENGHINDARI
TERJADINYA
TURBULENSI
YANG
MENARIK
UDARA KEDALAM LINGKUNGAN
BUSUR.
PERBAIKI KEBOCORAN PADA
SELANG /SALURAN GAS.
HENTIKAN ALIRAN UDARA
MENUJU LOKASI PENGELASAN
YANG BRASAL DARI EXHAUST
FAN , PINTU TERBUKA , DLL.
HINDARI MEMBEKUNYA
REGULATOR AKIBAT PENGUAPAN

198

JENIS CACAT

PENYEBAB

PENANGGULANGAN

POROSITAS ( LANJUT )

CO2 DENGAN
PEMANAS.

MENGGUNAKAN

KURANGI KECEPATAN LAS

KURANGI JARAK UJUNG OBOR
DRNGAN
PERMUKAAN
BENDA
KERJA
TAHAN OBOR PADA UJUNG JALUR
LAS HINGGA METAL MEMBEKU
2)

KONTAMINASI GAS

2)

GUNAKAN
GAS
KHUSUS UNTUK LAS

3)

ELEKTRODA
TERKONTAMINASI

3)

GUNAKAN KAWAT LAS YANG

KERING DAN BERSIH

4)

BENDA
KERJA
TERKONTAMINASI

4)

5)

VOLTASE
BUSUR TERLALU
TINGGI

6)

JARAK
CONTACT TUBE
DENGAN BENDA
KERJA TERLALU
DEKAT
( STICK OUT )

1)

6)

FUSI TIDAK SEMPURNA

( INCOMPLETE FUSION )

PERMUKAAN
SONA LAS TIDAK
BEBAS DARI FILM
KOTORAN
ATAU
OKSIDA
2)
MASUKAN
PANAS
TIDAK
CUKUP

BERSIHKAN
PERMUKAAN
YANG AKAN DILAS DARI AIR , CAT ,
GEMUK , KERAK KARAT , DAN
KOTORAN LAINNYA .
5)
TURUNKAN VOLTASE

1)

3)

KOLAM LAS
TERLALU LEBAR

4)

TEKNIK LAS
YANG TIDAK TEPAT

LINDUNG

2)

KURANGI STICK OUT )

BERSIHKAN KAMPUH ATAU

PERMUKAAN YANG AKAN DILAS
DARI MINYAK , KERAK , OKSIDA
DAN SAMPAH LAINNYA.

NAIKKAN KECEPATAN PASOK

KAWAT LAS DAN VOLTASE BUSUR
SERTA KURANGI PERPANJANGAN
KAWAT LAS .
3)
MINIMALKAN AYUNAN YANG
BERLEBIHAN
UNTUK
MENGHASILKAN KOLAM LAS YANG
LEBIH TERKENDALI . NAIKKAN
KECEPATAN LAS.
4)
JIKA MENGGUNAKAN TEKNIK
MENGAYUN ( WEAVING ) HENTIKAN
SESAAT
ELEKTRODA
DISISI
KAMPUH ( DWELL ) AGAR FUSI
SEMPURNA . BUATLAH BUKAAN
AGAR
AKAR
LAS
DAPAT
DIKERJAKAN DENGAN SEMPURNA

199

JENIS CACAT

PENYEBAB

FUSI TIDAK SEMPURNA

( LANJUTAN )
5) DESAIN
SAMBUNGAN TIDAK
TEPAT

6) KECEPATAN
BERLEBIHAN
PENETRASI TIDAK SEM
PURNA ( INCOMPLETE
PENETRATION ).

LAS

1) PERSIAPAN KAMPUH YANG SALAH

2) TEKNIK PENGELAS
AN YANG SALAH.

3) ARUS LAS
MEMADAI .
TERBAKAR TEMBUS (
MELT
THROUGH
/
BURNT THROUGH ).

TIDAK

1) MASUKAN
PANAS
BERLEBIHAN
2) PENETRASI LAS KU
RANG BAIK

RETAK
LAS

PADA

BAHAN

1) DESAIN SAMBUNGAN KURANG TEPAT.

PENANGGULANGAN
ARAHKAN ELEKTRODA SELALU
PADA SISI DEPAN KOLAM LAS
( LEADING EDGE ) .
5) GUNAKAN
SUDUT
KAMPUH
CUKUP
LEBAR
SEHINGGA
ELEKTRODA MUDAH MENCAPAI
CELAH
AKAR
LAS
DENGAN
PERPANJANGAN
ELEKTRODA
YANG BENAR ,ATAU GUNAKAN
KAMPUH J ATAU U .
6) KURANGI KECEPATAN LAS.

1) DESAIN SAMBUNGAN HARUS MEM

BERI AKSES YANG CUKUP UNTUK
PENGELASAN AKAR LAS DENGAN
BAIK , SEDANGKAN PERPANJANG
AN ELEKTRODA TETAP BAIK.
KURANGI MUKA AKAR ( ROOT
FACE ) ANG TERLALU LEBAR.
LEBARKAN CELAH AKAR ( ROOT
GAP ) UNTUK MEMPERMUDAH PE
NGISIANNYA DENGAN KAWAT LAS
DAN TINGKATKAN KEDALAMAN
GOUGING AKAR LAS ( BACK GOU
GING ) .
2) PERTAHANKAN SUDUT ELEKTRO
DA TEGAK LURUS DENGAN PERMUKAAN BENDA KERJA UNTUK
MENDAPATKAN PENETRASI YANG
MAKSIMUM . PERTAHANKAN BUSUR NYALA PADA SISI DEPAN KO
LAM LAS.
3) TINGKATKAN KECEPATAN PASOK
KAWAT LAS ( ARUS LAS ) .
1) KURANGI KECEPATAN PASOKAN
KAWAT LAS ( ARUS LAS ) DAN
VOLTASE . NAIKKAN KECEPATAN
LAS
2) KURANGI CELAH LAS ( ROOT GAP
) DAN PERLEBAR MUKA AKAR .

1) PERTAHANKAN UKURAN KAMPUH

YANG BENAR UNTUK MEMPERMUDAH DEPOSISI BAHAN LAS ATAU
PENAMPANG LAS YANG CUKUP
MEMADAI UNTUK MENGATASI
TEGANGAN
INTERNAL
YANG
TERJADI.
DI.

200

JENIS CACAT
RETAK PADA BAHAN
LAS ( LANJUTAN )

PENYEBAB
2) PERBANDINGAN AN
TARA LEBAR DAN
DALAM LAS TERLA
LU BESAR.
3) JALUR LAS TERLA
LU SEMPIT ( TERUTAMA FILLER DAN
AKAR LAS ).

2) NAIKKAN VOLTASE BUSUR ATAU

TURUNKAN ARUS LAS ATAU
KEDUANYA UNTUK MEMPERLE BAR JALUR
LAS ATAU
MENGURANGI PENETRASI.
3) KURANGI KECEPATAN LAS UNTUK
MEMPERBESAR PENAMPANG LAS

4) MASUKAN PANAS
TERLALU TINGGI
SEHINGGA MENYE
BABKAN PENGKERUTAN TERLALU BE
SAR DAN DISTORSI

4) KURANGI ARUS ATAU TEGANGAN

ATAU KEDUANYA , NAIKKAN KE
CEPATAN LAS .

5) RETAK HOT SHORT

7) PENDINGINAN CEP AT PADA KAWAH DI

AKHIR JALUR LAS

5) PERGUNAKAN KAWAT LAS YANG

BERKANDUNGAN MANGAN LEBIH
TINGGI ( GUNAKAN BUSUR LEBIH
PENDEK UNTUK MENGURANGI KE
HILANGAN TERLALU BANYAK MA
NGAN DALAM BUSUR NYALA ,
STEL SUDUT KAMPUH UNTUK
MEMPERBESAR TAMBAHAN BAHAN LAS . ATUR URUTAN PENGELASAN UNTUK MENGURANGI TE
GANGAN PADA SAMBUNGAN LAS
SEWAKTU MENDINGIN.
GANTI ELEKTRODA DENGAN JENIS
LAIN YANG LEBIH SESUAI .
6) GUNAKAN
PEMANASAN
AWAL
UNTUK MENGURANGI TEGANGAN
SISA . ATUR URUTAN LAS UNTUK
MENGURANGI KONDISI RESTRAIN
7) HILANGKAN KAWAH DENGAN TEK
NIK
PENGELASAN
MUNDUR
( BACK STEP ) .

1) PENGERASAN DALAM SONA TERIMBAS PANAS

1) PEMANASAN AWAL UNTUK MEMPERLAMBAT LAJU PENDINGINAN.

6) TEGANGAN TINGGI PADA BAGIAN

SAMBUNGAN

RETAK
PADA SONA
TERIMBAS
PANAS
( HAZ ) .

PENANGGULANGAN

2) TEGANGAN SISA
TERLALU TINGGI
3) PENGGETASAN HI
DROGEN

2) GUNAKAN PERLAKUAN PANAS

PASKA LAS.
3) GUNAKAN KAWAT LAS YANG BER
SIH DAN KERING DAN GAS LIN=
DUNG YANG TIDAK TERKONTAMI
NASI AIR . KERINGKAN PERMUKA
AN BENDA KERJA . PENDINGINAN
LAMBAT ( SLOW COOLING ).

201

PENANGGULANGAN MASALAH
( TROUBLE SHOOTING )
PENANGGULANGAN
MASALAH
PADA
PROSES
LAS
MEMERLUKAN PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN TENTANG
PERALATAN LAS YANG TERKAIT DAN FUNGSI DARI MASING
MASING KOMPONEN , BAHAN YANG TERKAIT , SERTA JENIS
PROSES LAS ITU SENDIRI .
MASALAH GMAW LEBIH RUMIT DIBANDING MASALAH PADA
SMAW ATAU GTAW
KARENA TINGKAT KERUMITAN
PERALATAN CUKUP TINGGI JUMLAH VARIABEL LAS YANG
RELATIF BANYAK SERTA SALING PENGARUH ANTAR
VARIABEL TERSEBUT.
UNTUK MEMPERMUDAH PEMBAHASAN , MASALAH LAS
GMAW DIKELOMPOKKAN DALAM TIGA KATEGORI , YAKNI :
LISTRIK , MEKANIK DAN PROSES.
MASALAH BIASANYA DIDAPATKAN SELAMA PELAKSANAAN
PENGELASAN .
PENCEGAHAN MASALAH DILAKSANAKAN APABILA INSPEKSI
MENEMUKAN PENYIMPANGAN ATAU KETIDAK SESUAIAN
PADA PELAKSANAAN PENGELASAN TERDAHULU .

KESELAMATAN DALAM LAS GMAW.

UMUM
KESELAMATAN PENGELASAN DAN PEMOTONGAN TERMAL
SERTA PROSES YANG TERKAIT , DIBAHAS DALAM STANDARD
ANSI Z49.2
PARA PELAKSANA DAN PERSONIL PENGELASAN HARUS
MENGETAHUI DAN PAHAM AKAN HAL HAL YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KESELAMATAN , TERUTAMA DALAM
PENGELASAN GMAW.

202

PENANGGULANGAN MASALAH KELISTRIKAN DALAM LAS GMAW

MASALAH
.SULIT MENGAWALI LAS

SEBAB
.POLARITAS SALAH
.HUBUNGAN GROUND JELEK

PENANGGULANGAN
.CEK POLARITAS , BALIK GOUNDING JIKA
PERLU .
.PERBAIKI HUBUNGAN GROUND

.PASOKAN KAWAT TIDAK

TERATUR DAN TERBAKAR
BALIK ( BURNBACK )

.SIRKIT TENAGA NAIK TURUN

.POLARITAS SALAH

.PERIKSA SALURAN LISTRIK

.PERIKSA POLARITAS , BALIK KABEL
GROUND JUKA PERLU

.KABEL LAS PANAS SEKALI

.KABEL TERLALU KECIL

ATAU TERLALU PANJANG
.HUBUNGAN KABEL
LONGGAR
.KABEL LEPAS ATAU PUTUS
DALAM SIRKIT PENGENDALI
.PC BOARD DIUNIT PENGEN
DALI JELEK..

.PERIKSA KAPASITAS KABEL ,GANTI ATAU

DIPENDEKKAN KALAU PERLU
.TAMBAH IKAT

.BUSUR TIDAK STABIL

.HUBUNGAN KABEL
LONGGAR

. TAMBAH IKAT

. PASOKAN KAWAT TIDAK

JALAN

. SIKRING CONTROL PUTUS

. SIKRING PUTUS PADA
SUMBER TENAGA
. TRIGER OBOR RUSAK ATAU
KABEL GROUND PUTUS.

. GANTI SIKRING
.GANTI SIKRING

. PASOKAN KAWAT JALAN ,

TETAPI GAS LINDUNG TIDAK
MENGALIR

. SOLENOID VALVE GAS

RUSAK
. HUBUNGAN KABEL
KESOLENOID LONGGAR
ATAU PUTUS

. GANTI SOLENOID

.KAWAT LAS TERPASOK

TETAPI TIDAK ADA MUATAN
LISTRIK

. KABEL WORKPIECE TIDAK

TERHUBUNG DENGAN BAIK
. SAMBUNGAN KENDOR
. KONTAKTOR COIL UTAMA
RUSAK
. KABEL KONTAKTOR PUTUS

. IKAT ULANG JIKA KENDOR , ATAU

BERSIHKAN TERMINAL KABEL .
. TAMBAH IKAT
. PERBAIKI ATAU GANTI

. HUBUNGAN KE SOLENOID
VALVE KENDOR ATAU PUTUS

. PERBAIKI ATAU GANTI

.TIDAK ADA KENDALI

KECEPATAN PASOK KAWAT
LAS

.POROSITAS PADA
SAMBUNGAN LAS

.PERBAIKI JIKA PERLU

.GANTI PC BOARD

. CEK HUBUNGAN , GANTI SWITCH

. CEK DAN PERBAIKI JIKA PERLU.

. PERBAIKI ATAU GANTI

203

PENANGGULANGAN MASALAH MEKANIK DALAM LAS GMAW

MASALAH
. PASOKAN KAWAT LAS TIDAK
TERATUR DAN TERBAKAR
BALIK

SEBAB
. TEKANAN PADA ROL
PENGGERAK KAWAT
KURANG
. CONTACT TUBE BUNTU
ATAU AUS.
. KAWAT LAS TERTEKUK
( KINK )
. KABEL OBOR TERGULUNG
. KONDUIT KAWAT LAS
KOTOR ATAU AUS
. KONDUIT TERLALU
PANJANG

. KAWAT LAS KUSUT PADA

RODA PENGGERAK

PENANGGULANGAN
. STEL TEKANAN ROL
. BERSIHKAN ATAU GANTI
. POTONG KAWAT TERTEKUK ATAU GANTI
SPOOL
. LURUSKAN ATAU GANTUNG PEMASOK
KAWAT
. BERSIHKAN ATAU GANTI
. PENDEKKAN ATAU PASANG PENGGERAK
TIPE TARIK DORONG ( PUSH PULL DRIVE )

. TEKANAN PADA ROL

TERLALU TINGGI.
. LINER KONDUIT ATAU
CONTACT TIP SALAH
. ROL PENGGERAK ATAU
PEMANDU KAWAT LAS
BERGESER POSISINYA
. HAMBATAN PADA OBOR
ATAU KABEL OBOR

. STEL TEKANAN

.DEPOSIT LAS TEROKSIDASI

HEBAT

. UDARA / AIR BOCOR

KEDALAM OBOR DAN KABEL

. PERIKSA , PERBAIKI ATAU GANTI JIKA

PERLU.

. PASOKAN KAWAT TERHENTI

SEWAKTU MENGELAS

. TEKANAN PADA ROL

TERLALU TINGGI ATAU
TERLALU LONGGAR
. ROL PENGGERAK AUS ATAU
BERGESER POSISINYA.
. LINER ATAU CONTACT TUBE
BUNTU

. STEL TEKANAN ROL

. PASOKAN KAWAT JALAN

TETAPI GAS TIDAK MENGALIR

. MOTOR PEMASOK JALAN

TETAPI PASOKAN TIDAK ADA

. BOTOL GAS KOSONG

. VALVE GAS TERTUTUP
. FLOWMETER TIDAK DISTEL
.TERDAPAT HALANGAN
DALAM SALURAN GAS ATAU
OBOR.
. TEKANAN ROL KURANG
. ROL PENGGERAK SALAH
UKURAN
. TEKANAN PADA REM SPOOL
TERLALU BESAR
. TERDAPAT HALANGAN
DALAMKODUIT , LINER ATAU
OBOR .
. LINER ATAU CONTACT TUBE
SALAH. UKURAN

. SESUAIKAN LINER DAN CONTACT TIP

DENGAN UKURAN KAWAT LAS
. PERIKSA DAN STEL KEMBALI
. HILANGKAN HAMBATAN.

. REPOSISI ULANG ATAU GANTI

. BERSIHKAN ATAU GANTI

. GANTI BOTOL BARU DAN PURGE SALURAN

GAS SEBELUM LAS DIMULAI LAGO
. BUKA VALVE GAS
. STEL FLOW METER SESUAI KETENTUAN
. PERIKSA DAN BERSIHKAN.
.
. STEL ULANG
. SESUAIKAN UKURANNYA DENGAN KAWAT
. KURANGI TEKANAN PADA REM
. CEK ,BERSIHKAN ATAU GANTI JIKA PERLU
. CEK DAN GANTI DENGAN UKURAN YANG
SESUAI.

204

LANJUTAN MASALAH MEKANIK

MASALAH
.OBOR TERLALU PANAS

SEBAB
. SALURAN PENDINGIN
TERGENCET ATAU
TERSUMBAT
. LEVEL AIR DALAM
RESERVOIR TERLALU
RENDAH.
. POMPA AIR PENDINGIN
TIDAK BERES.

PENANGGULANGAN
. PERIKSA DAN PERBAIKI
. PERIKSA DAN TAMBAH AIR
. PERIKSA , PERBAIKI ATAU GANTI JIKA
PERLU.

PENANGGULANGAN MASALAH PROSES DALAM LAS GMAW

MASALAH
. BUSUR TIDAK STABIL

SEBAB

PENANGGULANGAN

. KAMPUH KOTOR
. SUDUT OBOR TIDAK TEPAT

. BERSIHKAN KAMPUH
. GUNAKAN SUDUT PANDU (LEAD ) ATAU
JEJAK ( TRAIL ) 15
. LINDUNGI PENGELASAN DARI ANGIN
. KURANGI JARAK MENJADI SEKITAR 1/2
HINGGA 3/4
. SENTERKAN CONTACT TUBE

. HEMBUSAN ANGIN
. JARAK OBOR KEBENDA
KERJA TERLALU JAUH.
. CONTACT TUBE TIDAK
SENTER
. JALUR LAS KEROPOS
( POROSITY )

. ELEKTRODA MASUK
KEBENDA KERJA

. PERMUKAAN BENDA
KERJA KOTOR
. KECEPATAN PASOK
TERLALU TINGGI
. GASLINDUNG
MENGANDUNG UAP AIR
. ELEKTRODA YANG
TERKONTAMINASI

. BERSIHKAN PERMUKAAN BENDA KERJA.

. KECEPATAN PASOK
TERLALU TINGGI
. VOLTASE BUSUR TERLALU
RENDAH
. PENYETELAN MESIN LAS
SALAH ( EXCEESIVE SLOPE )
LAS JENIS TRAANSFER ARUS
PENDEK .

. KURANGI KECEPATAN

. KURANGI KECEPATAN
. GANTI BOTOL GAS
. JAGA JANGAN SAMPAI KAWAT KOTOR
SEBELUM MEMASUKI PEMASOK KAWAT
( WIRE FEEDER )

. NAIKKAN VOLTASE
. STEL MESIN LAS UNTUK MENGURANGI
SLOPE.

205

PENANGGULANGAN MASALAH PROSES ( lanjutan )

MASALAH
. PERCIKAN BERLEBIHAN

SEBAB
. VOLTASE BUSUR
KEBESARAN .
. SLOPE MESIN LAS
TIDAK CUKUP ( UNTUK
TRANSFER ARUS
PENDEK )
. CONTACT TUBE
TERLALU MASUK
KEDALAM MONCONG
OBOR.
. LAJU ALIRAN GAS
TERLALU TINGGI

. OBOR TERLALU PANAS

. ARUS TERLALU TINGGI

UNTUK OBOR

PENANGGULANGAN
. KURANGI VOLTASE BUSUR
. NAIKKAN PENYETELAN SLOPE

. STEL ATAU GANTI DENGAN YANG

LEBIH PANJANG.
. KURANGI LAJU ALIRAN GAS
. KURANGI ARUS ATAU GANTI OBOR
DENGAN YANG BERKAPASITAS
LEBIH TINGGI.

PENANGANAN BOTOL GAS BERTEKANAN

BOTOL GAS HARUS DITANGANI DENGAN HATI HATI DAN
HARUS DIIKAT DENGAN BAIK JIKA SEDANG DIGUNAKAN ,
KARENA JIKA JATUH , TERBENTUR ATAU DITANGANI SECARA
KASAR MENYEBABKAN RUSAKNYA BOTOL TERSEBUT YANG
DAPAT MENIMBULKAN BAHAYA .
SEWAKTU DIPASOK , VALVE BOTOL HARUS DILINDUNGI
DENGAN PENUTUP / CAP.
DIBAWAH INI ADALAH FAKTOR FAKTOR YANG HARUS
MENDAPAT PERHATIAN SEWAKTU MEMASANG BOTOL GAS
LINDUNG UNTUK PENGELASAN GMAW.

206

1) POSISIKAN BOTOL GAS DILOKASI YANG SANGAT AMAN

DAN TERIKAT DENGAN BAIK.
2) SEBELUM
MENGHUBUNGKAN
REGULATOR
GAS
DENGAN VALVE DARI BOTOL , VALVE HARUS DIBUKA
PENUH SESAAT UNTUK KEMUDIAN DITUTUP KEMBALI ,
MAKSUDNYA ADALAH AGAR SEGALA DEBU DAN
SAMPAH LAINNYA PADA MULUT PENGELUARAN VALVE
TERHEMBUS PERGI.
OPERATOR HARUS SELALU BERADA DISAMPING VALVE
DAN TIDAK DIDEPANNYA UNTUK MENGHINDARI HAL HAL
YANG TIDAK DIINGINKAN.
3) SETELAH REGULATOR TERPASANG , PUTAR
BAUT
PENGATUR TEKANAN UNTUK MEMBUKA TEKANAN GAS .
PEMUTARAN HARUS KEARAH KEBALIKAN PUTARAN
JARUM JAM ( COUNTER CLOCK WISE ) . KEMUDIAN
BUKA VALVE PERLAHAN LAHAN UNTUK MENGHINDARI
TERJADINYA LONJAKAN
TEKANAN
TINGGI GAS
KEDALAM REGULATOR. KEMUDIAN BAUT PENGATUR
TEKANAN DIPUTAR ARAH JARUM JAM ( CLOCK WISE )
UNTUK MENGATUR TEKANAN YANG TEPAT.
4) JIKA BOTOL GAS HARUS DITINGGAL PERGI , MAKA
VALVENYA HARUS DITUTUP , DAN BAUT PENGATUR
TEKANAN DIKEMBALIKAN KEPOSISI AWAL.
5) BOTOL GAS TIDAK BOLEH DILETAKKAN PADA POSISI
TIDUR ATAU MIRING DAN LANGSUNG TERKENA
SENGATAN SINAR MATAHARI

BAHAYA GAS GAS CO , CO2 , OZON , NO2 ,

GAS INERT , DAN UAP METAL ( FUME )
TELAH DIBAHAS PADA BAB.3.4

PELINDUNG TELINGA

207

SETIAP PERSONIL PENGELASAN HARUS MEMAKAI

PELINDUNG PENDENGARAN SELAMA MELAKSANAKAN
PENGELASAN DAN PEMOTONGAN METAL .

SENGATAN LISTRIK
SETIAP PERSONIL PENGELASAN HARUS BERHATI HATI
TERHADAP SENGATAN LISTRIK KARENA VOLTASE YANG
DIGUNAKAN DALAM GMAW BERKISAR ANTARA 110 HINGGA
575 VOLTS. PROSEDURNYA SESUAI DENGAN ANSI Z49.1
KACA LAS GELAP UNTUK GMAW
ARUS LAS , Amper

No.KEGELAPAN
MINIMUM

No.KEGELAPAN
NYAMAN

DIBAWAH 60

60 160

10

11

160 250

10

12

250 500

10

14

MESIN LAS GMAW OTOMATIS ( MECHANIZED )

208

SPOOLDISARANKAN
PEMASOK KAWAT
ELEKTRODA UNTUK GMAW YANG
LAS

BAHAN DASAR
TIPE
KLASIDIKASI

REGULATOR

AWS

GAS INERT

ALUMINIUM
DAN PADUAN
ALUMINIUM
(ASTM STD.
VOL 2.02)

1100
3003 , 3004
5052 , 54 54
5083 , 5086
5456
6061GAS
, 6063
BOTOL

PADUAN
MAGNESIUM
( ASTM STD.
VOL 2.02)

TEMBAGA
DAN PADUAN
TEMBAGA
( ASTM STD
VOL 2.01)

AZ10A
AZ31B ,AZ61A
AZ80A
ZE10A
SUMBER
TENAGA
ZK21A
AZ63A, AZ81A
AZ91C
AZ92A , AM100A
HK31A , H M 21A
HM31A
LA141A
KOMERSIL MURNI
KUNINGAN ( BRASS )
PADUAN Cu-Ni
MANGANESE BRONZE
ALUMINIUM BRONZE
BRONZE ( PERUNGGU )

1
NIKEL DAN
PADUAN
NIKEL ( ASTM
STD VOL.2.04)

KOMERSIL MURNI
PADUAN Ni Cu
PADUAN Ni Cr Fe

ER4043
ER5356
12
ER5554 , ER5556
ATAU ER5183
ER5556 ATAU ER5356
ER4043 ATAU ER5356
ERAZ61A , RTAZ92A
11
ERAZ61A , ERAZ92A
ERAZ61A , ERAZ92A
ERAZ92A
PENGENDALI
EREZ33A
EREZ33A
10
EREZ33A
EREZ33A

A 5.10

7
6
5

A 5.19

ERCu
ERCuSi-A , ERCuSn-A
ERCuNi
ERCuAl-A2
2ERCuAl-A2
9
ERCuSn-A

A 5.7

8ERNi

A 5.14

ERNiCu-7
ERNiCrFe-5

1 LISTRIK MASUK

TITANIUM
KOMERSIL MURNI
ERTi-1 , 2 , 3 , 4
8
KEBENDA KERJA
DAN PADUAN
Ti6 AlLEAD
4V
2 KABEL
ERTi-6Al-4V
TITANIUM
Ti O.5 Pd
ERTi-0.2Pd
( ASTM
Ti 5Al
2 5Sn
ERTi-5Al2.5Sn 9
KABEL
TENAGA
3
STD.VOL.2.04)
Ti 13V 11Cr -3 Al
ERTi-13V-11Cr-3Al

AIR PENDINGIN KELUAR

MASUKAN GAS INPUT

A 5.16

AIR PENDINGIN MASUK

10 115 VAC MASUK KE PENGENDALI LAS

4 GAS LINDUNG MASUK

AUSTENITIC
TIPE 201
SS.( ASTM
TIPE 301 , 302 MASUK
5 AIR PENDINGIN
STD.VOL 1.04)
304 , 308
TIPE 304LKAWAT LAS
6 PASOKAN
TIPE 310
TIPE 316
TIPE 321
TIPE 347

ER308

CARBON
STEEL

E70S-3 , E70S-1
E70S-2 , E70S-4
E70S-5 , E70S-6

DIROL PANAS DAN DIROL

DINGIN
BAJA CARBON BIASA

SPESIFIKASI
ELEKTRODA

MOTOR PENGGERAK
KLASIFIKASI
ELEKTRODA
MESIN LAS

ER308
ER308L
ER310
ER316
ER321
ER347

11

115 VAC KEPENGENDALI MESIN

12

KABEL LISTRIK MASUK KEMOTOR

PENGGERAK MESIN

A 5.9

A 5.18

209

KONDISI UMUM LAS GMAW UNTUK BAJA DAN BAJA PADUAN RENDAH
TEBAL BAHAN TIPE LAS DIAMETER KAWAT ARUS/VOLTASE1 KECEPATAN PASOK GAS LINDUNG
In.
mm.
In
mm
AMPER
VOLT IPM
mm / DETIK
2

ALIRAN GAS
CFM LPM

0.062

1.6

BUTT3

0.035

0.9

95

18

150

64

Ar75% C02-25%

25

12

0.125

3.2

BUTT3

0.035

0.9

140

20

250

106

Ar75% C02-25%

25

12

0.187

4.7

BUTT3

0.035

0.9

150

20

265

112

Ar75% C02-25%

25

12

0.250

6.4

BUTT3

0.035

0.9

150

21

265

112

Ar75% C02-25%

25

12

0.250

6.4

BUTT4

0.045

1.1

200

22

250

106

Ar75% C02-25%

25

12

210

KONDISI UMUM LAS GMAW UNTUK SS.AUSTENITIK DENGAN SISTIM

SHORT CIRCUIT
TEBAL BAHAN TIPE LAS DIAMETER KAWAT ARUS/VOLTASE1 KECEPATAN PASOK GAS LINDUNG
In.
mm.
In
mm
AMPER VOLT * IPM
mm / DETIK
0.062

1.6

BUTT

0.030

0.8

85

21

1 85

78

0.093

2.4

BUTT

0.030

0.8

105

23

230

97

1. ARUS SEARAH ELEKTRODA POSITIF ( DCEP )

2. CO23.2
GRADASI
JUGA
0.125
BUTTLAS DAPAT
0.030 DIGUNAKAN
0.8
125

KONDISI
* DCEP

ALIRAN GAS
CFM LPM

He90% Ar 7.5%
C02-2.5%

30

He90% Ar 7.5%
C02- 2.5%
3. CELAH AKAR 0.03 in ( 0.8 mm )
4.
mm )Ar- 7.5%
280 CELAH
118AKAR 0.062
102 in ( 1.6He90%
C02-2.5%

14

30

14

30

14

UMUM LAS GMAW UNTUK ALUMINIUM PADA POSISI DATAR

TEBAL BAHAN TIPE LAS DIAMETER KAWAT ARUS/VOLTASE1 KECEPATAN PASOK GAS LINDUNG
In.
mm.
In
mm
AMPER VOLT* IPM
mm / DETIK

ALIRAN GAS
CFM LPM

KONDISI UMUM LAS GMAW UNTUK PADUAN TEMBAGA PADA POSISI

1.6
BUTT
0.030
0.8
90
18
365
155
ARGON
30
14
DATAR

0.062

TEBAL3.2
BAHAN BUTT
TIPE LAS 0.030
DIAMETER
ARUS/VOLTASE1
KECEPATAN
GAS LINDUNG
0.125
0.8KAWAT 125
20
440
186 PASOK ARGON

ALIRAN
30
14 GAS

0.187

ARGON

35

16

182

ARGON
ARGON

35

2516

40

3019 14

In.

mm.

4.8

In

mm

AMPER

VOLT * IPM

mm / DETIK

BUTT

0.045

1.1

160

23

275

116

0.125 6.43.2
0.250

BUTT
BUTT

0.035
0.045

1.10.9

175
205

2423

335430

142

0.187 9.54.8
0.375

BUTT
BUTT

0.045
0.063

1.61.1

210
240

2625

215 240 91

1 01

ARGON
ARGON

ELEKTRODA
0.250* ARUS
6.4 SEARAH
BUTT
0.062
1.6 POSITIF
365
BERJARAK

26

240

1 01

ARGON

CFM

LPM

35

12

16

KONDISI UMUM LAS GMAW UNTUK SS.AUSTENITIK SPRAY ARC POSISI DATAR
* DCEP
TEBAL BAHAN TIPE LAS DIAMETER KAWAT ARUS/VOLTASE1 KECEPATAN PASOK GAS LINDUNG ALIRAN GAS
In.
mm.
In VARIABEL
mm
AMPER
1 IPM
mm /UNTUK
DETIK
CFM LPM
PENYETELAN
UMUMVOLT
LAS
GMAW
MAGNESIUM
TEBAL3.2
BAHAN BUTT
TIPE+LAS 0.062
DIAMETER1.6KAWAT 225
ARUS/VOLTASE1
GAS LINDUNG
0.125
24
1 KECEPATAN
30
55 PASOK Ar98%
02 2%
BACKING
In.
mm.
In
mm
AMPER VOLT * IPM
mm / DETIK
0.250(1) 6.4
0.062
1.6

17 5
160

74

ALIRAN
30
14GAS
CFM LPM

BUTT V
0.062
KAMPUH
0.062
SUDUT
60

1.6
1.6

27 5
70

26
16

182

Ar98% 02 - 2%
ARGON

35

BUTT V
0.062
KAMPUH
0.062
SUDUT
60

1.6
1.6

300
105

28
17

104

Ar98% 0 2- 2%
ARGON

35

125

18

290

1 23

ARGON

50

24

50

16

24

SEGI / FILLET

0.375(1) 9.5
0.090
2.3

240

245

102

16
50
24

SEGI / FILLET

1. DCEP
3.2
KAMPUH
0.062
1.6
2. DIPERLUKAN
2 LAJUR ( PASS )
SEGI / FILLET

0.125
0.250

6.4

KAMPUH

0.062

1.6

265

25

600

254

ARGON

60

28

0.094

2.4

335

26

370

157

ARGON

60

28

SEGI / FILLET

0.375

9.5

KAMPUH
SEGI / FILLET

* DCEP

211

212

3.6 LAS LISTRIK KAWAT BERINTI

FLUKS ( FCAW )
( FLUX CORED ARC WELDING )
UMUM
LAS LISTRIK KAWAT BERINTI FLUKS ADALAH SEJENIS LAS
LISTRIK
YANG MENGGUNAKAN
ELEKTRODA KAWAT
BERINTIKAN FLUKS .
FLUKS YANG BERASAL DARI DALAM ELEKTRODA KAWAT
BERFUNGSI SEBAGAI PERISAI YANG MEMISAHKAN BAJA
CAIR / BERSUHU TINGGI DENGAN UDARA UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA
OKSIDASI
YANG
SANGAT
MERUGIKAN
KEKUATAN MEKANIS SAMBUNGAN LAS TERSEBUT .
PROSES INI DAPAT TANPA MAUPUN DENGAN PERLINDUNGAN
TAMBAHAN BERUPA GAS LINDUNG YANG DIALIRKAN TANPA
TEKANAN PADA KOLAM AS.
BAHAN LAS FCAW ADALAH BERUPA KAWAT BAJA YANG
BERLUBANG DIMANA DALAM LUBANG TERSEBUT BERISI
BERBAGAI SERBUK ( FLUKS ) YANG JIKA MENCAIR
KEMUDIAN MEMBEKU KEMBALI AKAN BERUBAH MENJADI
LAPISAN TERAK
( SLAG ) YANG SELALU MELINDUNGI
PERMUKAAN BAHAN LAS BAIK SELAMA BERUPA LOGAM
CAIR DALAM KOLAM LAS HINGGA TERDEPOSISI
DAN
MEMBEKU MENJADI LAJUR LAS.
KAWAT LAS BERINTI FLUKS , YANG DIPASOK TERUS
MENERUS KEDALAM KOLAM LAS , BERBEDA DENGAN
ELEKTRODA BERINTI METAL YENG MERUPAKAN BAGIAN DARI
LAS LISTRIK GAS METAL .
ELEKTRODA BERINTI METAL HANYA MENGHASILKAN SEDIKIT
LAPISAN TERAK DIPERMUKAAN LAJUR LAS SEHINGGA
KARENANYA TIDAK CUKUP MEMADAI UNTUK MELINDUNGI
LAJUR DEPOSISI BAHAN LAS DARI PROSES OKSIDASI .

213

ITULAH SEBABNYA PROSES LAS INI MEMERLUKAN BANTUAN

GAS LINDUNG .
LAIN HALNYA DENGAN KAWAT LAS BERINTI FLUKS YANG
MAMPU MELINDUNGI LAJUR DEPOSISI BAHAN LAS DARI
PENGARUH OKSIGEN KARENA LAPISAN TERAKNYA CUKUP
TEBAL DAN 100% MELINGKUPI SELURUH PERMUKAAN
DEPOSISI LAS.
FCAW TIPE LINDUNGAN
MANDIRI ( SELF SHIELDING )
OBOR LAS

TERAK

PEMANDU PERPANJANGAN
ELEKTRODA
ELEKTRODA KAWAT BERINTI
FLUKS

ARAH PENGELASAN

FCAW TIPE DENGAN GAS

LINDUNG

GAS LINDUNG

ARAH PENGELASAN

214

FCAW JUGA DIGUNAKAN DALAM ELECTRO GAS WELDING

( EGW ) . PROSES PENGELASANNYA LAJUR TUNGGAL
( SINGLE PASS ) DAN VERTIKAL NAIK ( VERTICAL UP ) .
ELECTRO GAS WELDING TIDAK DIBAHAS DALAM BUKU INI
MENGINGAT PENGGUNAANNYA BELUM ADA DI INDONESIA.
FCAW DAPAT DILAKSANAKAN SECARA SEMI OTOMATIS DAN
OTOMATIS SEPENUHNYA .
TERDAPAT TIGA KEUNTUNGAN DALAM OENGGUNAAN FCAW ,
YAITU : 1) PRODUKTIFITAS TINGGI KARENA ELEKTRODE BE
RUPA KAWAT YANG SANGAT PANJANG.
2) FLUKS YANG DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN SAMBUNGAN LAS.
3) TERAK ATAU SLAG YANG MENDUKUNG DAN SEKALIGUS MEMBENTUK LAJUR LAS.
FCAW MERUPAKAN KOMBINASI DARI SMAW ( LAS LISTRIK
BUSUR TERLINDUNG ) , GMAW ( LAS LISTRIK GAS METAL )
DAN SAW ( LAS LISTRIK MUSUR TERPENDAM )
GAS YANG DIGUNKAN DALAM FCAW TIPE BERGAS LINDUNG
ADALAH CO2 ATAU CAMPURAN ANTARA ARGON DAN CO2.
GAS LINDUNG DIGUNAKAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA
PROSES OKSIDASI DAN NITRIFIKASI BAHAN LAS DENGAN
OKSIGEN DAN NITROGEN DARI UDARA.
WALAUPUN UDARA TELAH TERUSIR DARI LINGKUNGAN
BUSUR DAN KOLAM LAS , NAMUN AKIBAT SUHU TINGGI
SEBAGIAN DARI GAS LINDUNG CO2 TERDISOSIASI
( TERURAI ) MENJADI CO DAN O2.
KARENANYA ELEKTRODA DIBUAT DENGAN CAMPURAN
UNSUR
DEOXIDIZER
YANG
BERFUNGSI
UNTUK
MENETRALISASI KANDUNGAN OXIGEN DIDALAM GAS
LINDUNG YANG BERASAL DARI PROSES DISOSIASI CO2
TERSEBUT DIATAS.

215

DALAM FCAW TIPE LINDUNGAN MANDIRI ( SELF SHIELDING ) ,

FUNGSI FLUKS ADALAH MENGHASILKAN UAP , YANG
MENGUSIR KEBERADAAN UDARA DILINGKUNGAN BUSUR
DAN KOLAM LAS , DAN SEKALIGUS MENCAIR DAN
MENGAPUNG DIPERMUKAAN KOLAM LAS SEHINGGA
MELINDUNGI CAIRAN BAJA DARI PROSES OKSIDASI DENGAN
UDARA , YANG KEMUDIAN SETELAH MENDINGIN BERUBAH
MENJADI TERAK
( SLAG ) YANG MELINGKUPI SELURUH
PERMUKAAN DEPOSISI LAS / LAJUR LAS .
KARENANYA FCAW TIPE LINDUNGAN MANDIRI MASIH DAPAT
MENTOLERANSI SEDIKIT HEMBUSAN ANGIN , DIBANDING
DENGAN FCAW TIPE BERGAS LINDUNG .
CIRI
KHAS
FCAW
LINDUNGAN
MANDIRI
ADALAHA
PANJANGNYA EKSTENSI ELEKTRODA HINGGA MENCAPAI 1/2
( 19 mm ) HINGGA 3 3/4 ( 95 mm ) TERGANTUNG JENIS
APLIKASINYA.
DENGAN MAKIN PANJANGNYA EKSTENSI ELEKTRODA , MAKIN
MENINGKATKAN SUHU AKIBAT TAHANAN LISTRIK PADA
ELEKTRODA , KARENANYA ELEKTRODA TERPANASI AWAL
DAN BERAKIBAT PADA BERKURANGNYA PENURUNAN
VOLTASE BUSUR SEHINGGA OTOMATIS MENURUNKAN ARUS
PENGELASAN .
PENURUNAN ARUS INI MENGAKIBATKAN TURUNNYA SUHU
YANG DIPERLUKAN UNTUK MENCAIRKAN BAHAN INDUK .
AKIBATNYA LAJUR LAS MENJADI SEMPIT DAN DANGKAL .
HAL INI JUSTRU MENGUNTUNGKAN UNTUK PENGELASAN
PELAT TIPIS DAN UNTUK BRIDGING ( PENGISIAN ) CELAH LAS
YANG TERLALU LEBAR.
JIKA PANJANG BUSUR ( TEGANGAN BUSUR ) DAPAT
DIKENDALIKAN DENGAN MENAIKKAN
VOLTASE
PADA
PEMASOK TENAGA ( POWER SUPPLY ) DAN KECEPATAN
PASOK KAWAT LAS , MAKA EKSTENSI ELEKTRODA YANG
PANJANG AKAN MENAMBAH LAJU DEPOSISI BAHAN LAS.

216

PADA BEBERAPA FCAW TIPE LINDUNGAN MANDIRI ,

POLARITAS YANG DIGUNAKAN ADALAH JENIS POLARITAS
LURUS ( DCEN ) , KARENA PENETRASINYA TIDAK DALAM
SEHINGGA ELEKTRODA DIAMETER KECIL SEPERTI MISALNYA
0.030 ( 0.8mm ) , O.O35 ( 0.9 mm ) DAN O.O45
( 1.2 mm )
TERBUKTI SANGAT BERHASIL DALAM PENGELASAN PADA
BAHAN YANG TIPIS .
BEBERAPA JENIS ELEKTRODA FCAW DIDESAIN KHUSUS
UNTUK PENGELASAN PELAT BAJA BERLAPIS SENG
( GALVANIZED ) ATAU BAJA BERLAPIS ALUMINIUM
( ALUMINIZED ) YANG BANYAK DIGUNAKAN DALAM INDUSTRI
OTOMOTIF.
SEBALIKNYA FCAW JENIS DENGAN GAS LINDUNG LEBIH
COCOK
UNTUK PENGELASAN JALUR SEMPIT DENGAN
PENETRASI DALAM .
EKSTENSI ELEKTRODA PENDEK DENGAN ARUS PENGELASAN
TINGGI SESUAI UNTUK SEMUA UKURAN DIAMETER
ELEKTRODA .
KHUSUSNYA UNTUK PENGELASAN FILLET , FCAW PELINDUNG
MANDIRI AKAN MENGHASILKAN LAJUR LAS SEMPIT NAMUN
DENGAN LEHER ( THROAT ) YANG LEBIH DALAM JIKA
DIBANDING DENGAN SMAW.
PRINSIP
EKSTENSI
ELEKTRODA
INI
TIDAK
DAPAT
DITERAPKAN PADA FCAW DENGAN GAS LINDUNG , KARENA
AKAN MENGGANGGU KINERJA GAS LINDUNG TERSEBUT .

PENGGUNAAN FCAW
SEBAGAI DIJELASKAN DIDEPAN FCAW MENGGUNAKAN
ELEKTRODA BERBENTUK KAWAT BERLUBANG YANG INTINYA
BERISI FLUKS.

217

FLUKS TERSEBUT BERSIFAT SERBUK DAN BERFUNGSI :

1) MENGHASILKAN GAS
2) MENGHASILKAN TERAK ( SLAG )
3) MEMULUNG OKSIGEN ( SCAVENGING & DIOXIDIZING )
KEDUA JENIS FCAW TERSEBUT DIATAS MASING MASING
DIGUNAKAN UNTUK MAKSUD YANG BERBEDA SEPERTI
MISALNYA UNTUK SPOT WELDING ( LAS TITIK ) PADA
SAMBUNGAN TUMPU ( OVERLAP ) , UNTUK CLADDING ,
UNTUK PENGERASAN PERMUKAAN ( HARD FACING ) , DAN
PENGELASAN METAL BERBEDA
FCAW DIGUNAKAN UNTUK MENGELAS BAHAN BAHAN BAJA
CARBON , BAJA PADUAN RENDAH , STAINLESS STEEL DAN
BESI TUANG .
TIPE FCAW YANG DIGUNAKAN TERGANTUNG PADA TIPE
ELEKTRODA YANG TERSEDIA , PERSYARATAN KEKUATAN
MEKANIS SAMBUNGAN LAS , DAN DESAIN SAMBUNGAN
SERTA PENYETELAN ( FIT UP ).
FCAW JENIS PELINDUNG MANDIRI SERING DIGUNAKAN
UNTUK MENGELAS SEBAGAI PENGGANTI SMAW , SEDANG
TIPE BERGAS LINDUNG DIGUNAKAN SEBAGAI PENGGANTI
GMAW.
BEBERAPA KEUNTUNGAN PENGGUNAAN FCAW
DIBANDING DENGAN SMAW , ADALAH :
1) PRODUKTIVITAS TINGGI
2) LEBIH EKONOMIS EFISIEN.
3) LEBIH MUDAH MELAKSANAKAN
4) PENGELASAN TERUS MENERUS TAPA TERPUTUS
5) LAJU DEPOSISI BAHAN METAL YANG TINGGI

JIKA

FCAW DAPAT DIGUNAKAN DIBENGKEL , PEMELIHARAAN

( PERBAIKAN LAS / WELD REPAIR ) , DAN INSTALASI DI
LAPANGAN .
KEKURANGAN FCAW DIBANDING DENGAN SMAW ADALAH :
1) HARGA MESIN YANG MAHAL

218

2) MESIN LEBIH RUMIT DALAM PENYETELAN DAN

PENGENDALIAN.
3) JARAK HUBUNG YANG TERBATAS ANTARA PELAKSANA
DENGAN ALAT PEMASOK KAWAT ELEKTRODA.
4) MENGHASILKAN GAS / UAP METAL ( FUME ) LEBIH
BANYAK SEHINGGA JIKA DILAKSANAKAN DALAM
RUANGAN HARUS DILENGKAPI DENGAN EXHAUST FAN.
5) JIKA DIBANDING DENGAN GMAW , FCAW MASIH
MEMERLUKAN PEMBERSIHAN SLAG.
KONDUIT

KABEL
CONTACTOR
SWITCH

PELINDUNG
TANGAN
TUBE PEMANDU
ELEKTRODA

CONTACT TUBE

PELINDUNG EKSTENSI
ELEKTRODA

OBOR UNTUK FCAW SEMI OTOMATIS

219

MESIN SEMI OTOMATIS

PRINSIP FCAW PELINDUNG MANDIRI DENGAN FCAW DENGAN
GAS LINDUNG SAMA , BEDANYA ADALAH PADA SARANA
PEMASOK DAN PENGENDALI GAS KEBUSUR .
TENAGA LISTRIK YANG DIGUNAKAN JENIS ARUS SEARAH
TIPE VOLTASE TETAP ( CONSTANT VOLTAGE ) , SAMA HALNYA
DENGAN TENAGA LISTRIK UNTUK GMAW .
PEMASOK TENAGA LISTRIK HARUS MAMPU BEKERJA PADA
KAPASITAS PENUH DIMANA DIPERLUKAN ARUS MAKSIMUM
UNTUK KEPERLUAN PENGELASAN TERTENTU .
PADA UMUMNYA MESIN FCAW SEMI OTOMATIS DIGUNAKAN
UNTUK PENGELASAN DIBAWAH 500 AMPER . SEDANGKAN
PENGENDALI VOLTASE MEMILIKI KETELITIAN PERUBAHAN
( INCREMENT ) KURANG DARI 1 VOLT.
PENGGUNAAN ARUS SEARAH TIPE ARUS TETAP ( CONSTANT
CURRENT ) JUGA ADA NAMUN JARANG .
MAKSUD PIRANTI PENGENDALI KAWAT ELEKTRODA ADALAH
UNTUK MEMASOK KAWAT ELEKTRODA KEDAERAH BUSUR
PADA LAJU YANG TETAP SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG
DIKEHENDAKI.
KECEPATAN PASOK MENENTUKAN AMPER PENGELASAN
YANG KELUAR DARI MESIN LAS TIPE VOLTASE TETAP .
APABILA KECEPATAN PASOK DIRUBAH MAKA MESIN LAS
SECARA OTOMATIS AKAN MENGATUR VOLTASE BUSUR .
KECEPATAN PASOK DAPAT DIKEMDALIKAN MELALUI SARANA
ELEKTRONIK
MAUPUN
MEKANIK
.
PROSES
INI
MENGGUNAKAN RODA PENGERAK YANG TIDAK AKAN
MEMIPIHKAN
KAWAT
ELEKTRODA SEHINGGA DAPAT
MEMBUAT KUSUT KAWAT TERSEBUT .

220

BERBAGAI BENTUK PERMUKAAN RODA PENGGERAK

SEPERTI
ALUR
,
GERIGI
,
DIGUNAKAN
UNTUK
MENGGERAKKAN KAWAT ELEKTRODA .
PIRANTI PEMASOK KAWAT KADANG KADANG MEMILIKI
HANYA SATU PASANG RODA PENGGERAK , NAMUN ADA JUGA
YANG MEMILIKI DUA PASANG RODA PENGGERAK , DIMANA
KADANG HANYA SEPASANG YANG DAPAT DIGERAKKAN
SECARA MANDIRI , NAMUN ADA JUGA YANG KEDUA PASANG
RODA PENGGERAKNYA DAPAT DIGERAKKAN SEKALIGUS.
JIKA KEDUA RODA PENGGERAK DAPAT BERGERAK SECARA
SEKALIGUS , TEKANAN TERHADAP KAWAT LAS MENJADI
SEDIKIT BERKURANG.
BENTUK OBOR UNTUK MESIN FCAW SEMI OTOMATIS
DENGAN PELINDUNG MANDIRI TERTERA PADA SKETSA
DIATAS , SEDANGKAN BENTUK OBOR DENGAN GAS LINDUNG
TERTERA DIBAWAH INI .
OBOR
TERSEBUT
DIDESAIN
UNTUK
KEMUDAHAN
PENANGANANNYA . GERAKAN KAWAT LAS DAN ARUS
PENGELASAN DIMULAI DENGAN MENEKAN SWITCH YANG
ADA DIBAGIAN BAWAH OBOR .
OBOR DAPAT DIDINGINKAN DENGAN UDARA MAUPUN
DENGAN AIR . NAMUN BIASANYA OBOR YANG BERPENDINGIN
UDARA LEBIH DISUKAI KARENA
TIDAK MEMERLUKAN
PASOKAN AIR.
NAMUN OBOR YANG DIDINGINKAN DENGAN AIR MEMILIKI
BENTUK YANG LEBIH KOMPAK DAN RINGAN SERTA TIDAK
TERLALU SULIT UNTUK PEMELIHARAANNYA DIBANDING
DENGAN OBOR YANG DIDINGINKAN UDARA.
OBOR PENDINGIN AIR MEMILIKI CAKUPAN AMPER YANG
LEBIH BESAR ( HINGGA 600 AMPER ) DENGAN TUGAS TERUS
MENERUS ( CONTINUOUS DUTY ) .

221

OBOR ADA YANG MEMILIKI MONCONG LURUS DAN ADA PULA

YANG MEMILIKI MONCONG BENGKOK . OBOR MONCONG
BENGKOK MEMILIKI SUDUT TEKUKAN ANTARA 40 HINGGA 60
. DALAM BEBERAPA HAL OBOR MONCONG BENGKOK
MEMILIKI KELEBIHAN DALAM HAL FLEKSIBILITAS DAN
PEMANIPULASIAN ELEKTRODA .
KABEL LISTRIK

SALURAN GAS

RUANG YANG DIDINGINKAN OLEH GAS

SWITCH

OBOR FCAW BERGAS LINDUNG

CONTACT TUBE
MONCONG GAS

BEBERAPA OBOR LINDUNGAN MANDIRI MEMERLUKAN

EKSTENSI ELEKTRODA MINIMUM UNTUK MENGHASILKAN
LINDUNGAN YANG BENAR .

222

GAS LINDUNG

SUMBER TENAGA
ARUS SEARAH
VOLTASE TETAP
PENGENDALI VOLTASE
PENGENDALI CONTACTOR
PENGENDALI
KAWAT ( ARUS )

SUPLAI 115 V

REEL KAWAT

GAS LINDUNG

KABEL PENGENDALI

MOTOR PENGGERAK KAWAT

OBOR LAS

BENDA KERJA

SKEMA MESIN LAS FCAW YANG SEMI OTOMATIS.

MESIN LAS FCAW OTOMATIS

223

GAS LINDUNG

SUMBER TENAGA
ARUS SEARAH
VOLTASE TETAP
PENGENDALI VOLTASE
PENGENDALI CONTACTOR

SUPLAI 115 V

PENGENDALI
KAWAT ( ARUS )

REEL KAWAT
GAS LINDUNG

KABEL
PENGENDALI

MOTOR PENGGERAK
KAWAT

GAS LINDUNG
PEMANDU LAS DAN CONTACT TUBE

BENDA KERJA

224

UNTUK LAS FCAW OTOMATIS DIPERLUKAN SUMBER TENAGA

ARUS SEARAH DENGAN VOLTASE TETAP ( DC , CV ) , YANG
DIDESAIN UNTUK SIKLUS TUGAS ( DUTY CYCLE ) 100% .
UKURAN SUMBER TENAGA DITENTUKAN OLEH KEBUTUHAN
ARUS PENGELASAN . KARENA ELEKTRODA UKURAN BESAR ,
LAJU PASOKAN KAWAT TINGGI , SERTA WAKTU PENGELASAN
YANG LAMA , DIPERLUKAN PIRANTI PEMASOK KAWAT
DENGAN MOTOR PENGGERAK BERKEKUATAN BESAR DAN
KOMPONEN YANG LEBIH BERAT DIBANDING DENGAN MESIN
LAS FCAW SEMI OTOMATIS.
TERDAPAT DUA JENIS PASANGAN MONCONG LAS ( WELDING
NOZZLE ) , MISALNYA NOZZLE DENGAN GAS LINDUNG
SAMPING ATAU NOZZLE DENGAN PELINDUNG CONCENTRIK .
NOZZLE TIPE PELINDUNG SAMPING MAMPU DIGUNAKAN
UNTUK MENGELAS KAMPUH SEMPIT DAN DALAM , SERTA
MEMINIMALKAN JUMLAH PERCIKAN LAS ( SPATTERS ).
SISTIM PENDINGINAN NOZZLE DAPAT MENGGUNAKAN AIR
MAUPUN UDARA . NOZZLE DENGAN PENDINGIN UDARA LEBIH
DISUKAI KARENA LEBIH PRAKTIS UNTUK PENGELASAN
HINGGA 600 AMPER , SEDANGKAN NOZZLE YANG
DIDINGINKAN AIR DIGUNAKAN UNTUK PENGELASAN DIATAS
600 AMPER.
UNTUK PENGELASAN DENGAN LAJU DEPOSISI BAHAN LAS
YANG TINGGI , DIGUNAKAN DUA BUAH NOZZLE DENGAN GAS
LINDUNG ( TANDEM ) .
UNTUK KEPERLUAN PEMBINAAN PERMUKAAN ( SURFACING )
BERSKALA BESAR , PENINGKATAN PRODUKTIFITAS DAPAT
DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN PERALATAN OTOMATIS
DENGAN ELEKTRODA BANYAK SERTA MENGGUNAKAN ARUS
LISTRIK YANG OSCILLATING
( BERGETAR ) . UNTUK
ITU DIGUNAKAN MANIPULATOR YANG BERGERAK DIATAS REL
YANG MENDUKUNG KEPALA LAS
( WEDING HEAD ) YANG
MEMUAT BANYAK ELEKTRODA DENGAN MASING MASING
MEMILIKI PEMASOK MANDIRI.

225

INSTALASI LAS FCAW PELAPIS PERMUKAAN

CONTACT TUBE

PEMASOK KAWAT DAN PASANGAN OSCIATOR

MANIPULATOR KEPALA LAS

SUMBER TENAGA LAS

PEMUTAR BENDA KERJA

PANEL KONTROL PNEUMATIC

SISTIM PENANGANAN ELEKTRODA

SKETSA DIATAS MENGGAMBARKAN INSTALASI LAS FCAW

DENGAN 6 BUAH SISTIM ELEKTRODA OSCILLATING DARI
FCAW PELINDUNG MANDIRI UNTUK PELAPISAN PERMUKAAN
SEBELAHA DALAM BEJANA STAINLESS STEEL.

PEMBUANG UAP METAL

( FUME EXTRAXTOR )
PIRANTI INI DIPERLUKAN UNTUK MENGHISAP SELURUH ASAP
DAN UAP METAL YANG TERJADI SELAMA PENGELASAN FCAW
. KARENA TERPASANG LANGSUNG PADA MESIN LAS , MAKA
FUNGSI PENGHISAPANNYA SANGAT EFEKTIF . NAMUN YANG

226

MENJADI MASALAH ADALAH BAHWA PIRANTI INI MENAMBAH

BERAT DAN RUMIT
RAKITAN MESIN LAS FCAW SEMI
OTOMATIS.

PIRANTI PEMASOK GAS LINDUNG

PIRANTI INI DIGUNAKAN OLEH FCAW YANG MENGGUNAKAN
GAS
LINDUNG
.
FUNGSINYA
UNTUK
MELINDUNGI
LINGKUNGAN BUSUR DARI KONTAMINASI DENGAN UDARA .
PIRANTI INI TERDIRI DARI RANGKAIAN
SUMBER GAS
( BOTOL , TANGKI TIMBUN , CURAH . DLL ) , REGULATOR
TEKANAN , METER ALIRAN ( FLOW METER ) , SELANG DAN
PENGHUBUNG ( CONNECTOR ) .
SERING TERJADI PEMBEKUAN PADA REGULATOR DSAAT
PASOKAN GAS CO2 TERLALU TINGGI , SEHINGGA UNTUK
MENCEGAH KERUSAKAN AKIBAT PENGGETASAN , PADA
REGULATOR TERSEBUT DIPASANG PENGHANGAT .
DIPERLUKAN TINGKAT MUTU TERTENTU UNTUK GAS
LINDUNG GUNA KEPERLUAN LAS , KARENA KANDUNGAN
AIR
,WALAUPUN
SEDIKIT,
AKAN
MENYEBABAKAN
KEKEROPOSAN ( POROSITAS ) PADA SAMBUNGAN LAS ATAU
ABSORBSI
HIDROGEN
OLEH BAHAN
LAS
YANG
MENGAKIBATKAN
PENGGETASAN
(
HYDROGEN
EMBRITTLEMENT ) . TITIK EMBUN GAS LINDUNG HARUS
-40F .

GAS LINDUNG DALAM FCAW

GAS CO2 MERUPAKAN GAS YANG PALING UMUM DIGUNAKAN
DALAM FCAW
KARENA DISAMPING MURAH JUGA
MENGHASILKAN PENETRASI YANG CUKUP DALAM.
WALAUPUN GAS INI BIASANYA MENGHASILKAN TRANSFER
METAL BENTUK GLOBULAR, BEBERAPA JENIS FLUKS JIKA
DIKOMBINASI DENGAN GAS CO2 AKAN MENGHASILKAN
TRANSFER METAL BENTUK SEMPROT( SPRAY ).

227

CO2 PADA SUHU KAMAR BERSIFAT PASIF , NAMUN PADA

SUHU PENGELASAN CO2 AKAN TERURAI ( DISSOCIATE )
MENJADI CO DAN O2
2CO2

2CO + O2

AKIBATNYA ATMOSFIR BUSUR BANYAK MENGANDUNG O2

DAN BEREAKSI SECARA ULANG ALIK DENGAN CAIRAN
METAL MENJADI OKSIDA BESI DAN CARBON MONOKSIDA :
Fe + CO2

FeO + CO

DALAM KEADAAN MEMBARA CO MENGURAI SECARA ULANG

ALIK MENJADI CARBON DAN O2.
2CO

2C + O2

KARENANYA PENGARUH GAS LINDUNG CO2 TERHADAP

KADUNGAN CARBON DARI BAJA CARBON DAN BAJA PADUAN
RENDAH MENJADI UNIK . KANDUNGAN CARBON ASLI DARI
BAHAN DASAR DAN ELEKTRODA MENYEBABKAN ATMOSFIR
CO2 DAPAT BERSIFAT SEBAGAI UNSUR CARBURISASI DAN
SEKALIGUS JUGA SEBAGAI UNSUR DECARBURISASI .
JADI DENGAN KATA LAIN , APAKAH UNSUR CARBON
TERSEBUT AKAN NAIK ATAU MENURUN TERGANTUNG PADA
KANDUNGAN CARBON DIDALAM BAHAN DASAR MAUPUN
ELEKTRODA .
JIKA KANDUNGAN CARBON DALAM BAHAN LAS SEKITAR
0.05 % , KOLAM LAS AKAN MENANGKAP UNSUR OKSIGEN
DARI GAS LINDUNG CO2 .
NAMUN SEBALIKNYA JIKA KANDUNGAN CARBON PADA
BAHAN LAS > 0.10% , MAKA KOLAM LAS AKAN KEHILANGAN
UNSUR CARBON TERSEBUT .
KEHILANGAN CARBON INI DAPAT DITENGARAI DENGAN
TERBENTUKNYA GAS CARBON MONOKSIDA ( CO ) , HAL INI

228

DISEBABKAN OLEH SIFAT CO2 YANG MENJADI DEOKSIDASI

PADA SUHU TINGGI.
JIKA HAL INI TERJADI BESAR KEMUNGKINAN GAS CO AKAN
TERPERANGKAP DALAM BAHAN LAS DAN MENJADI CACAT
POROSITAS .
FENOMENA INI DAPAT DIPERKECIL DENGAN MENGATUR
KEBERADAAN ELEMEN DEOKSIDASI DIDALAM FLUKS ,
SEHINGGA OKSIGEN AKAN LEBIH SENANG BEREAKSI
DENGAN BAHAN DEOKSIDASI TADI DARIPADA DENGAN
UNSUR CARBON DIDALAM BAJA.
HASIL REAKSI TERSBUT AKAN BERUPA OKSIDA KOMPON
YANG TERAPUNG DIATAS KOLAM LAS DAN KEMUDIAN
MENJADI TERAK ( SLAG ) .

CAMPURAN GAS
CAMPURAN GAS YANG DIGUNAKAN DALAM FCAW MEMILIKI
FUNGSI
MENYATUKAN
BEBERAPA KELEBIHAN
YANG
TERPISAH PISAH DARI MASING MASING KOMPONEN GAS
YANG TERKAIT .
MAKIN TINGGI KANDUNGAN GAS INERT DIDALAM CAMPURAN
DENGAN CO2 ATAU O2 , MAKIN TINGGI EFISIENSI TRANSFER
UNSUR DEOXIDIZER YANG TERKANDUNG DIDALAM FLUKS
GAS ARGON MAMPU MELINDUNGI KOLAM LAS DALAM SUHU
PENGELASAN BERAPAPUN . KEBERADAAN ARGON DIDALAM
CAMPURAN DENGAN CO2 AKAN MENGURANGI TERJADINYA
OKSIDASI DIBANDING JIKA DIGUNAKAN GAS CO2 MURNI .
CAMPURAN GAS LINDUNG YANG BIASA DIGUNAKAN FCAW
ADALAH 75% ARGON DAN 25% CO2 . BAHAN LAS YANG
DILINDUNGI DENGAN CAMPURAN GAS INI BIASANYA MEMILIKI
KUAT TARIK DAN KUAT YIELD LEBIH TINGGI DIBANDING JIKA
DILINDUNGI HANYA OLEH CO2.

229

JIKA FCAW MENGGUNAKAN GAS CAMPURAN SEBAGAI

PELINDUNG AKAN DAPAT DIHASILKAN TRANSFER METAL
BENTUK SEMPROT ( SPRAY ) . CAMPURAN Ar / CO2
DIGUNAKAN UNTUK PENGELASAN FCAW PADA POSISI POSISI
YANG SULIT , KARENA LEBIH MUDAH PELAKSANAANNYA
SERTA MENGHASILKAN BUSUR YANG LEBIH BAIK .
NAMUN APABILA SUATU ELEKTRODA DIDESAIN HANYA
UNTUK LINDUNGAN CO2 MURNI , JIKA DIGUNAKAN GAS
CAMPURAN
SEBAGAI
PELINDUNGNYA
AKAN
MENGAKIBATKAN
TERJADINYA
PENUMPUKAN
UNSUR
MANGAN , SILICON DAN UNSUR DEOXIDIZER LAINNYA
DIDALAM BAHAN LAS SECARA BERLEBIHAN .
KONDISI TERSEBUT DIATAS AKAN MEMPENGARUHI SIFAT
MEKANIS BAHAN LAS . KARENANYA PIHAK PABRIK PEMBUAT
MARUS DIHUBUNGI UNTUK MEMBERIKAN SARAN YANG
TERBAIK TENTANG PERUBAHAN SIFAT MEKANIS ELEKTRODA
PRODUKSINYA APABILA DIGUNAKAN CAMPURAN GAS. JIKA
TERNYATA TIDAK TERDAPAT DATA PENDUKUNG , MAKA
SEBAIKNYA TERLEBIH DAHULU DILAKSANAKAN UJI COBA
UNTUK MENGETAHUI DAN MEYAKINKAN PERUBAHAN SIFAT
MEKANIS TERSEBUT.
CAMPURAN GAS YANG TERDIRI DARI 95% ARGON DAN 5%
CO2 TIDAK DIGUNAKAN DALAM FCAW KARENA AKAN
MENGHILANGKAN TERAK ( SLAG ) YANG DIPERLUKAN .

BAHAN YANG DAPAT DILAS DENGAN FCAW

SPESIFIKASI BAHAN
-ASTM A36 , A515 , DAN
A516
-ASTM A440 , A441 , A572 ,
A588
-ASTM A514 , A517 , A533
-1 1/4Cr1/2Mo , 2 1/4Cr 1 Mo
-AISI 304,309,316,347,410,
430, 502 , ACI TP CF3, CF8
-ASTM A203
_
-

JENIS KEGUNAAN
BAJA LUNAK ( MILD STEEL ) , BAJA STRUKTURAL
DAN BEJANA TEKAN
BAJA STRUKTURAL BERKEKUATAN TINGGI
BAJA PADUAN QUENCHED AND TEMPERED
BAJA CHROM MOLYBDEN
STAINLESS STEEL WROUGHT DAN CAST
BAJA NIKEL
BAJA PADUAN ANTI ABRASI

230

ELEKTRODA
ELEKTRODA FCAW BERUPA KAWAT TUBULAR ( BERLUBANG )
YANG BERISI CAMPURAN
SERBUK YANG TERDIRI DARI
BERMACAN MACAM BAHAN KIMIA YANG LAZIM DISEBUT
FLUKS .
BAHAN KAWAT DAPAT BERUPA BAJA BERCARBON RENDAH
ATAU BAJA PADUAN

ELEKTRODA YANG TELAH JADI KEMUDIAN

SECARA RAPI DAN SISTIMATIS KEDALAM REEL.

MASUK LORONG LEBIH

SEMPIT LAGI SAMBIL
DITARIK UNTUK
MEMBENTUK DIAMETER
LEBIH KECIL DAN
KOMPAK

TEKUKAN STRIP MASUK

CETAKAN MENYEMPIT
UNTUK MENANGKUP
BUKAAN STRIP TSB.

SAMBIL BERJALAN ,
TEKUKAN STRIP DIISI
SERBUK FLUX

SAMBIL BERJALAN
STRIP DITEKUK

STRIP BAJA PANJANG

CARA PEMBUATAN KAWAT ELEKTRODA BERINTI FLUKS

ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

DIGULUNG

BIASANYA PIHAK PARIK PEMBUAT MEMATENKAN CAMPURAN

SERBUK KIMIA YANG DIMASUKKAN KEDALAM INTI KAWAT.
DARI KOMBINASI BAHAN KIMIA YANG TERKANDUNG DALAM
INTI KAWAT DENGAN BAHAN STRIP, TERCIPTALAH SIFAT
SIFAT ELEKTRODA SEBAGAI BERIKUT :

231

1) MENGHASILKAN BENTUK LAS YANG BERKISAR MULAI

DARI LAJU DEPOSISI YANG TINGGI PADA POSISI DATAR
HINGGA FUSI YANG SEMPURNA DENGAN BENTUK LAJUR
LAS YANG BAIK PADA POSISI ATAS KEPALA
( OVERHEAD ) .
2) MENGHASILKAN BERBAGAI JENIS ELEKTRODA YANG
SESUAI DENGAN BERBAGAI CAMPURAN GAS LINDUNG ,
SERTA JENIS LINDUNGAN MANDIRI .
3) MENGHASILKAN METAL DAN PADUAN METAL MULAI
DARI BAJA CARBON BIASA HINGGA STAINLESS STEEL
PADUAN TINGGI ( HIGH ALLOY STAINLESS STEEL ) .
FUNGSI SERBUK INTI KAWAT ELEKTRODA ADALAH SEBAGAI
BERIKUT :
1) MEMBERIKAN SIFAT MEKANIS , METALURGIS , DAN
TAHAN KARAT PADA BAHAN LAS DENGAN MENGATUR
KOMPOSISI BAHAN KIMIA DIDALAM FLUKS .
2) MEMPERBAIKI KEMURNIAN BAHAN LAS DENGAN
MEMBERI PERLINDUNGAN PADA KOLAM LAS
DARI
PROSES OKSIDASI DAN NITRISASI AKIBAT PENGARUH
UDARA .
3) MEMULUNG SAMPAH DALAM KOLAM LAS MELALUI
REAKSI FLUXING.
4) MENGHASILKAN LAPISAN TERAK UNTUK MELINDUNGI
METAL PANAS DARI PROSES OKSIDASI DAN NITRISASI
SERTA MEMBENTUK UJUT LAJUR
LAS
PADA
PENGELASAN POSISI TERTENTU SESUAI DENGAN
DESAIN PERUNTUKAN KAWAT LAS TERKAIT .
5) MENSTABILKAN BUSUR MELALUI JALUR LISTRIK
UNTUK MENGURANGI TERJADINYA PERCIKAN LAS
(
SPATTER
)
SERTA
MEMPERLANCAR
DAN
MEMPERHALUS DEPOSISI BAHAN LAS .

232

PADA TABEL DIBAWAH INI DIURAIKAN BERBAGAI BAHAN

KIMIA YANG MERUPAKAN KOMPONEN SERBUK FLUX DALM
INI KAWAT ELEKTRODA.
KESEIMBANGAN ANTARA ZAT DEOXIDIZER DENGAN ZAT
DENITRIFIER , KHUSUSNYA UNTUK KAWAT ELEKTRODA
JENIS PELINDUNG MANDIRI ( TANPA GAS LINDUNG ) DARI
BAHAN BAJA CARBON DAN BAJA PADUAN RENDAH ,
HARUS DIKENDALIKAN DENGAN HATI HATI UNTUK
MENGASILKAN SAMBUNGAN LAS YANG BERMUTU BAIK
DENGAN SIFAT DAKTILITAS DAN KEULETAN ( TOUGH
NESS ) YANG MEMADAI
SEPERTI MISALNYA UNSUR
SILIKON DAN MANGAN YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN
OKSIGEN UNTUK MEMBENTUK OKSIDA STABIL .
HAL INI AKAN DAPAT MENCEGAH KEHILANGAN ELEMEN
PADUAN MELALUI OKSIDASI DAN PEMBENTUKAN CO2
YANG MENYEBABKAN POROSITAS .
UNSUR DENITRIFIER SEPERTI ALUMINIUM, YANG JIKA
BERKOMBINASI
DENGAN
NITROGEN
AKAN
MENGHASILKAN NITRIDA YANG STABIL , AKAN MENCEGAH
TERJADINYA POROSITAS AKIBAT NITROGEN DAN NITRIDA
YANG BERSIFAT MERUSAK .

233

HUBUNGAN
DENGAN
BENDA
KERJA

GAS LINDUNG

GAS LINDUNG

SIRKULASI
AIR

MONCONG DENGAN
PENDINGIN UDARA , GAS
LINDUNG SAMPING

MONCONG DENGAN
PENDINGIN AIR , GAS
LINDUNG CONCENTRIC

ELEKTRODA

NOZZLE FCAW UNTUK LAS OTOMATIS

DENGAN GAS LINDUNG

234

KLASIFIKASI ELEKTRODA
ELEKTRODA BAJA CARBON ( MILD STEEL )
SEMUA ELEKTRODA MILD
STEEL
UNTUK
FCAW
DIKLASIFIKASI BERDASARKAN STANDARD ANSI/AWS A5.20
SISTIM IDENTIFIKASINYA MENGIKUTI POLA UMUM UNTUK
KLASIFIKASI ELEKTRODA DARI ANSI / AWS SEBAGAI
BERIKUT :
SISTIM IDENTIFIKASI AWS UNTUK ELEKTRODA BAJA CARBON

BERARTI ELEKTRODA
MENUNJUKKAN KUAT TARIK MINIMUM
DARI BAHAN LAS YANG TERDEPOSISI
PADA LAS UJI YANG MENGGUNAKAN
ELEKTRODA BERSANGKUTAN PADA
KONDISI PENGELASAN TERTENTU .

E X X T - X

POSISI PENGELASAN UNTUK MANA

ELEKTRODA TERMAKSUD DIDESAIN
O = POSISI DATAR DAN POSISI
HORISONTAL
1 = SEMUA POSISI
MENUNJUKKAN
KEGUNAAN
KEMAMPUAN KINERJA
MENUNJUKKAN ELEKTRODA

DAN
FCAW.

SEBAGAI CONTOH MISALNYA ELEKTRODA

DENGAN
INDIKASI E 70T-1 , ARTINYA DIJIT PERTAMA BERUPA
HURUF ( E ) YANG BERARTI ELEKTRODA.
DIJIT KEDUA DAN KETIGABERUPA ANGKA 7 , ARTINYA
KEKUATAN
TARIK
BAHAN
LAS
DALAM
KONDISI
SEBAGAIMANA DILASKAN = 7 X 10.000 PSI = 70.000 PSI.

235

DIJIT KETIGA ADALAH ANGKA

O , ARTINYA POSISI
PENGELASAN ADALAH DATAR ( FLAT ) DAN HORISONTAL
BAIK UNTUK LAS KAMPUH ( GROOVE WELD ) MAUPUN LAS
FILLET .
DIJIT KEEMPAT BERUPA HURUF T , ARTINYA BENTUK
ELEKTRODA ADALAH TUBULAR ( SEPERTI PIPA ) .
DIJIT KELIMA BERUPA ANGKA 1 , ARTINYA ELEKTRODA
TERMASUK DALAM GRUP KOMPOSISI KIMIA TERTENTU
DARI BAHAN LAS SETELAH TERDEPOSISI .
ELEKTTODA MILD STEEL UNTUK FCAW DIKLASIFIKASI
BERDASARKAN PERLU TIDAKNYA PENGGUNAAN
GAS
LINDUNG CO2
, JENIS ARUS , MAMPU TIDAKNYA
DIGUNAKAN UNTUK PENGELASAN PADA POSISI POSISI
YANG SULIT ( OUT OF POSITION ) , UNTUK PENGELASAN
PASS TUNGGAL ATAU PASS BERGANDA , KOMPOSISI
KIMIA , DAN SIFAT MEKANIS BAHAN LAS YANG TELAH
TERDEPOSISI .
JIKA SUATU SAMBUNGAN LAS HARUS MEMENUHI
PERSYARATAN SUATU SPESIFIKASI , MAKA ELEKTRODA
YANG
DIGUNAKAN
HARUS
DIDESAIN
UNTUK
MENGASILKAN KOMPOSISI KIMIA DAN KEKUATAN MEKANIS
YANG SESUAI DENGAN PERSYARATAN SPESIFIKASI
TERSEBUT .
UKURAN ELEKTRODA BERVARIASI DARI 0.045 ( 1.2 mm )
HINGGA
5/32 ( 4.0 mm ) , DAPAT PULA DIBUAT
ELETRODA DENGAN DIAMETER KHUSUS SESUAI DENGAN
KEPERLUAN KHUSUS PULA .
SIFAT SAMBUNGAN LAS TERGANTUNG PADA UKURAN
ELEKTRODA , ARUS PENGELASAN , TEBAL PELAT ,
BENTUK DESAIN LAS , SUHU PEMANASAN AWAL DAN
ANTAR LAJUR ( INTERPASS ) , KONDISI PERMUKAAN ,
KOMPOSISI KIMIA BAHAN DASAR , DAN GAS LINDUNG .
ELEKTRODA BERDIAMETER DIBAWAH 3/32 ( 2.4 mm )
DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PENGELASAN DENGAN POSISI

236

SULIT DENGAN ARUS RELATIF RENDAH DARI SARAN

PABRIK PEMBUAT.
DIBAWAH INI ADALAH DAFTAR KLASIFIKASI ELEKTRODA :
BAHAN FLUKS INTI KAWAT ELEKTRODA FCAW
ELEMEN

UJUD

MAKSUD KEGUNAAN

ALUMINIUM

SERBUK METAL

. EOKSIDISER , DENITRIFIER

CALCIUM

MINERAL SEPERTI CaF2 , CaC03

CARBON

ELEMEN DALAM BESI MANGAN

. MEMBERI LINDUNGAN DAN MEMBENTUK

TERAK
. MENAIKKAN KEKERASAN DAN KEKUATAN

CHROME

PADUAN BESI ATAU SERBUK METAL

BESI

PADUAN BESI ATAU SERBUK METAL

MANGAN

BESI MANGAN ATAU SERBUK METAL

. MENINKATKAN KETAHANAN TERHADAP

CREEP , KEKERASAN , KEKUATAN DAN
KETAHANAN TERHADAP KARAT
.
BAHAN PADUAN DALAM PADUAN
NIKEL
.

MOLIBDEN

PADUAN BESI

NIKEL

SERBUK METAL

POTASIUM

MINERAL , SILIKAT DALAM FRITS

DEOKSIDISER , MnS ,
MENINGKATKAN KEKERASAN DAN
KEKUATAN , MEMBENTUK TERAK
.
MENINGKATKAN KEKERASAN ,
KEKUATAN DAN DALAM AUSTENITIC SS
MENINGKATKAN KETAHANAN TERHADAP
PITTING ( SUMURAN ).
.
MENINGKATKAN KEKERASAN ,
KEKUATAN , KEULETAN DAN KETAHANAN
THD. KARAT

SILIKON

BESI SILIKON , SILIKON MANGAN

SODIUM

MINERAL , SILIKAT DALAM FRITS

TITANIUM

BESI TITAN , MINERAL , RUTILE

MENSTABILKAN BUSUR DAN

MEMBENTUK TERAK
.
DEOKSIDISER DAN MEMBENTUK
TERAK
.

ZIRKONIUM

OKISIDA ATAU SERBUK METAL

VANADIUM

OKSIDA ATAU SERBUK METAL

MENSTABILKAN BUSUR DAN

MEMBENTUK TERAK
.
DEOKSIDISER DAN DENITRIFIER ,
MEMBENTUK TERAK , MENSTABILKAN
CARBON DALAM BEBERAPA JENIS SS.
.

DEOKSIDISER DAN DENITRIFIER ,

MEMBENTUK TERAK
.
MENINGKATKAN KEKUATAN

EXXT-1

ELEKTRODA YANG TERMASUK DALAM GRUP T-1

DIDESAIN
UNTUK
LINDUNGAN
DENGAN
CO2DAN
DIGUNAKAN
DENGAN
DCEP . NAMUN DEMIKIAN
CAMPURAN GAS ARGON DAN CO2 JUGA DIGUNAKAN
UNTUK MENAIKKAN DAYA GUNA KHUSUSNYA UNTUK

237

POSISI TIDAK LAZIM . PENGURANGAN KANDUNGAN CO2

DARI CAMPURAN ARGON / CO2 AKAN MENAIKKAN
MANGAN DAN SILIKON DALAM BAHAN LAS YANG
TERDEPOSISI SEHINGGA MENINGKATKAN SIFAT TAHAN
TUMBUKAN ( IMPACT ) . ELEKTRODA INI DIDESAIN UNTUK
JALUR LAS TUNGGAL ATAU JALUR LAS BERGANDA . JENIS
ELEKTRODA INI DIKHUSUSKAN UNTUK MODA TRANSFER
METAL TIPE SEMPROT , SEDIKIT SPATTER , BENTUK LAS
YANG DATAR DAN SEDIKIT CEMBUNG DAN JUMLAH TERAK
YANG CUKUP UNTUK MELINGKUPI DEPOSISI LAS DENGAN
BAIK.

EXXT 2

ELEKTRODA INI MENGGUNAKAN DCEP , PADA

DASARNYA ADALAH
ELEKTRODA
T-1
DENGAN
KANDUNGAN MANGAN ATAU SILIKON LEBIH TINGGI.
HANYA UNTUK JALUR TUNGGAL DENGAN POSISI DATAR
DAN FILLET HORISONTAL .
DENGAN TINGGINYA KANDUNGAN UNSUR DEOKSIDISER ,
PENGELASAN JALUR TUNGGAL INI DAPAT DITERAPKAN
PADA PERMUKAAN BAJA YANG BERKERAK ATAU OKSIDA
TEBAL DENGAN HASIL RADIOGRAFI YANG CUKUP BAIK.
ELEKTRODA T 2 DENGAN UNSUR MANGAN SEBAGAI
DEOKSIDISER MEMBERIKAN SIFAT MEKANIS YANG BAIK
PADA PENGELASAN JALUR TUNGGAL MAUPUN JALUR
BERGANDA . KHUSUS UNTUK JALUR BERGANDA UNSUR
MANGAN DAN KUAT TARIK BAHAN LAS YANG TERDEPOSISI
AKAN LEBIH TINGGI.
SIFAT LAINNYA SEPERTI BUSUR DAN LAJU DEPOSISI SAMA
DENGAN T 1 .

EXXT 3

ELEKTRODA INI BERPELINDUNG MANDIRI

( SELF SHIELDED ) , MENGGUNAKAN DCEP DAN MEMILIKI
MODA TRANSFER SEMPROTAN ( SPRAY ARC ). SISTIM SLAG
MEMUNGKINKAN KECEPATAN PENGELASAN YANG SANGAT
TINGGI.

238

ELEKTRODA INI DIDESAIN UNTUK JALUR TUNGGAL PADA

POSISI DATAR , HORISONTAL DAN PENGELASAN TURUN
HINGGA 20 PADA PELAT TIPIS HINGGA 3/16 ( 4.8 mm )
ELEKTRODA INI TIDAK SESUAI UNTUK JALUR BERGANDA
DAN UNTUK KETEBALAN PELAT MELEBIHI 3/16 ( 4.8 mm ).

EXXT 4

ELEKTRODA INI BERPELINDUNG MANDIRI DAN

DIGUNAKAN DENGAN DCEP , SERTA MEMILIKI MODA
TRANSFER GLOBULAR .
SISTIM
SLAGNYA
MEMUNGKINKAN
PENGELASAN
DILAKSANAKAN DENGAN LAJU DEPOSISI TINGGI DENGAN
DESULFURISASI BAHAN LAS SEKALIGUS SEHINGGA
MENURUNKAN KANDUNGAN BELERANG ( S ) , KARENANYA
AKAN MENGHASILKAN LAS YANG TAHAN TERHADAP
KERETAKAN .
ELEKTRODA INI BERPENETRASI DANGKAL , SEHINGGA
COCOK UNTUK PENGELASAN SAMBUNGAN YANG SULIT
PENYETELANNYA.
ELEKTRODA INI UNTUK JALUR TUNGGAL MAUPUN
BERGANDA DENGAN POSISI DATAR DAN HORISONTAL .

EXXT 5

ELEKTRODA INI MENGGUNAKAN GAS LINDUNG

CO2 ATAU CAMPURAN ARGON / CO2 , UNTUK JALUR
TUNGGAL MAUPUN BERGANDA DENGAN POSISI DATAR
ATU FILLET HORISONTAL .
ELEKTRODA INI MEMILIKI MODA TRANSFER GLOBULAR
DAN MENGHASILKAN JALUR LAS SEDIKIT CEMBUNG .
LAPISAN SLAGNYA TIPIS DAN KARENANYA TIDAK CUKUP
UNTUK MELINGKUPI SELURUH PERMUKAAN JALUR LAS.
SIFAT SAMBUNGAN LAS DARI ELEKTRODA INI LEBIH
TAHAN TERHADAP TUMBUKAN ( IMPACT ) ATAU RETAK
DIBANDING DENGAN TIPE RUTILE ( EXXT 1 DAN
EXXT 2 ).

239

EXXT 6

ELEKTRODA INI BERPELINDUNG MANDIRI DAN

DIGUNAKAN DENGAN DCEP SERTA MEMILIKI MODA
TRANSFER SEMPROTAN ( SPRAY ARC ).
SISTIM SLAGNYA MEMUNGKINKAN SAMBUNGAN LAS
MEMILIKI SIFAT SANGAT TAHAN TERHADAP TUMBUKAN
PADA SUHU RENDAH, BERPENETRASI DALAM , DAN
SANGAT BAIK UNTUK PEMBUANGAN SLAG DALAM
KAMPUH YANG DALAM .
ELEKTRODA INI SESUAI UNTUK JALUR TUNGGAL ATAU
BERGANDA DENGAN POSISI DATAR DAN HORISONTAL .

EXXT 7

ELEKTRODA INI BERPELINDUNG MADIRI DAN

DIGUNAKAN DENGAN DCEN . SISTIM SLAGNYA SESUAI
UNTUK PENGELASAN DENGAN ELEKTRODA YANG LEBIH
BESAR DENGAN LAJU DEPOSISI TINGGI , SEDANGKAN
ELEKTRODA UKURAN KECIL SESUAI UNTUK PENGELASAN
DISEGALA POSISI.
SLAG SISTIMNYA MENDESULFURISASI BAHAN LAS
SECARA SEMPURNA SEHINGGA TAHAN TERHADAP
KERETAKAN .
ELEKTRODA INI COCOK UNTUK PENGELASAN JALUR
TUNGGAL MAUPUN BERGANDA.

EXXT 8

ELEKTKRODA INI BERPELINDUNG MADIRI DAN

DIGUNAKAN
DENGAN
DCEN
.
SISTIM
SLAGNYA
MEMUNGKINKAN
UNTUK
PENGELASAN
DENGAN
BERBAGAI POSISI SERTA MENGHASILKAN SAMBUNGAN
LAS YANG TAHAN TUMBUKAN PADA SUHU RENDAH.
ELEKTRODA INI COCOCK UNTUK LAS JALUR TUNGGAL
MAUPUN BERGANDA DAN SEKALIGUS MENDESULFURISASI
BAHAN LAS SEHINGGA TAHAN RETAK .

240

EXXT 10

ELEKTRODA INI BERPELINDUNG MANDIRI

DAN DIGUNAKAN DENGAN
DCEN . SISTIM SLAGNYA
MEMUNGKINKAN PENGELASAN DENGAN KECEPATAN
TINGGI DAN HANYA SESUAI UNTK LAS JALUR TUNGGAL
PADA PELAT DENGAN BERBAGAI KETEBALAN DENGAN
POSISI DATAR , HORISONTAL , MAUPUN LAS TURUN
HINGGA 20 .

EXXT 11

ELEKTRODA INI BERPELINDUNG MANDIRI

DAN DIGUNAKAN DENGAN DCEN SRTA BERMODA
TRANSFER SEMPROT YANG HALUS .
SISTIM SLAGNYA MEMUNGKINKAN PENGELASAN DISEMUA
POSISI DENGAN KECEPATAN TINGGI .
ELEKTRODA INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK BERBAGAI
KEPERLUAN
(
GENERAL
PURPOSE
)
DENGAN
PENGELASAN JALUR TUNGGAL MAUPUN BERGANDA
DISEGALA POSISI .

EXXT G

ELEKTRODA INI MASIH BARU DAN

DIGUNAKAN UNTUK PENGELASAN JALUR BERGANDA
YANG TIDAK TERCAKUP DALAM SEMUA KLASIFIKASI
TERSEBUT DIATAS .
SISTIM SLAG , SIFAT BUSUR , UJUD JALUR LAS DAN
POLARITASNYA MASIH BELUM DAPAT DITENTUKAN.

EXXT GS

ELEKTRODA INI MASIH BARU DAN

DIPERUNTUKKAN PENGELASAN JALUR TUNGGAL DAN
TIDAK
TERMASUK
DALAM
SEMUA
KLASIFIKASI
SEBELUMNYA .
SISTIM SLAG , SIFAT BUSUR , UJUD JALUR LAS DAN
POLARITASNYA MASIH BELUM DAPAT DITENTUKAN .

ELEKTRODA BAJA PADUAN RENDAH

241

ELEKTRODA INI TERCAKUP DALAM STANDARD ANSI / AWS

A5.29 DAN DIDESAIN UTNUK MENGASILKAN DEPOSISI LAS
YANG MEMILIKI KOMPOSISI KIMIA DAN SIFAT MEKANIS
YANG SAMA DENGAN ELEKTRODA SMAW UNTUK BAJA
PADUAN RENDAH.
ELEKTRODA
INI
BIASANYA
DIGUNAKAN
UNTUK
PENGELASAN BAHAN BAJA PADUAN RENDAH YANG SAMA
KOMPOSISI KIMIANYA .
BEBERAPA DIANTARA ELEKTRODA INI DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK PENGELASAN DISEMUA POSISI SEDANG JENIS
ELEKTRODA LAINNYA HANYA SESUAI UNTUK PENGELASAN
POSISI DATAR DAN FILLET HORISONTAL .
ELEKTRODA INI JUGA DIBERI SISTIM IDENTIFIKASI OLEH
AWS SEBAGAI TERTERA PADA TABEL BERIKUT INI .
SISTIM IDENTIFIKASI AWS UNTUK ELEKTRODA BAJA PADUAN RENDAH
BERARTI ELEKTRODA
MENUNJUKKAN KUAT TARIK MINIMUM
DARI BAHAN LAS YANG TERDEPOSISI
PADA LAS UJI YANG MENGGUNAKAN
ELEKTRODA BERSANGKUTAN PADA
KONDISI PENGELASAN TERTENTU .

E X X T - X

POSISI PENGELASAN UNTUK MANA

ELEKTRODA TERMAKSUD DIDESAIN
O = POSISI DATAR DAN POSISI
HORISONTAL
1 = SEMUA POSISI
MENUNJUKKAN KOMPOSISI KIMIA
BAHAN LAS TERDEPOSISI . PIHAK
PEMASOK
DIHARUSKAN
MENCANTUMKAN
KEKUATAN
MEKANIS
KHUSUS UNTUK SUATU
JENIS
ELEKTERODA
DALAM
KELOMPOK INI , MISALNYA EXXT 5Ni3.
MENUNJUKKAN
KEGUNAAN
KEMAMPUAN KINERJA
MENUNJUKKAN ELEKTRODA

DAN

FCAW.

242

EXXT1 X

ELEKTRODA INI DIDESAIN UNTUK

DIGUNAKAN DENGAN GAS LINDUNG CO2 DAN GAS
CAMPURAN ARGON / CO2 SERTA DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK PENGELASAN DIPOSISI SULIT .
ELEKTRODA INI COCOK UNTUK PENGELASAN JALUR
TUNGGAL MAUPUN BERGANDA , MENGGUNAKAN SPRAY
TRANSFER , SEDIKIT SPATTER SERTA MENGHASILKAN
JALUR YANG SEDIKIT CEMBUNG . ELEKTRODA INI
MENGHASILKAN SLAG YANG CUKUP UNTUK MELINGKUPI
SELURUH PERMUKAAN JALUR LAS YANG MASIH PANAS.

EXXT4 X

ELEKTRODA INI BERPELINDUNG MANDIRI

DAN DIGUNAKAN DENGAN DCEP , MEMILIKI MODA
TRANSFER GLOBULAR .
SIFAT
SLAG
MEMUNGKINKAN
PENGELASAN
DILAKSANAKAN DENGAN LAJU DEPOSISI YANG TINGGI
SERTA MEMILIKI KEMAMPUAN DESULFURISASI SEHINGGA
JALUR LAS TAHAN TERHADAP KERETAKAN .

243

ELEKTRODA INI DIDESAIN UNTUK PENETRASI DANGKAL

SEHINGGA SESUAI UNTUK PENGELASAN JALUR TUNGGAL
MAUPUN GANDA PADA SAMBUNGAN YANG SULIT DISTEL
DENGAN POSISI DATAR DAN HORISONTAL.

EXXT5 - X

ELEKTRODA INI DIDESAIN DENGAN

PERLINDUNGAN GAS CO2 DAN GAS CAMPURAN ARGON /
CO2 SERTA MENGGUNAKAN DCEP , UNTUK JALUR
TUNGGAL MAUPUN BERGANDA PADA POSISI DATAR DAN
HORISONTAL FILLET .
KHUSUS
UNTUK
POSISI
SULIT
,
PENGELASAN
MENGGUNAKAN DCEN DENGAN GAS LINDUNG CAMPURAN
ARGON / CO2.
ELEKTRODA INI MEMILIKI MODA TRASFER GLOBULAR
DENGAN JALUR SEDIKIT CEMBUNG . SLAGNYA SEDIKIT
SEHINGGA
SULIT
UNTUK
MELINGKUPI
SELURUH
PERMUKAAN JALUR LAS PANAS . DEPOSISI LAS TAHAN
TERHADAP TUMBUKAN DAN TAHAN KERETAKAN .

EXXT 8X

ELEKTRODA INI BERPELINDUNG MANDIRI

DAN DIGUNAKAN DENGAN DCEN .
SISTIM SLAG
MEMUNGKINKAN PENGELASAN DISEMUA POSISI SERTA
MEMUNGKINKAN SAMBUNGAN LAS TAHAN TUMBUKAN
PADA SUHU RENDAH .
ELEKTRODA INI MAMPU MENDESULFURISASI BAHAN LAS
SEHINGGA JALUR LAS TAHAN TERHADAP KERETAKAN
SERTA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK LAS JALUR TUNGGAL
MAUPUN BERGANDA.

EXXTX G

ELEKTRODA INI MASIH BARU DICIPTAKAN

UNTUK PENGELASAN JALUR BERGANDA . KARENANYA
BELUM TERIDENTIFIKASI SEBAGAIMANA ELEKTRODA LAIN
SEBELUMNYA .

244

SISTIM SLAG , SIFAT BUSUR , UJUD JALUR LAS DAN

POLARITASNYA MASIH BELUM DITENTUKAN .

PADA
UMUMNYA
ELEKTRODA
FCAW
DIDESAIN
MENGGUNAKAN GAS LINDUNG CO2 DENGAN FLUX INTI
KAWAT YANG BERFORMULASI T1-X ATAU T5 X .
ELEKTRODA YANG BERPELINDUNG GAS CAMPURAN 75%
ARGON DAN 25% CO2 BIASANYA MENGHASILKAN
SAMBUNGAN ALS YANG TAHAN TUMBUKAN
SEKITAR
20 ft-lb ( 27 ) PADA 0 F ( - 18 C ) ATAU LEBIH RENDAH
LAGI .
ELEKTRODA BAJA NIKEL DENGAN FLUX FORMULASI
T4 X ATAU T8 X DIGUNAKAN DENGAN PELINDUNG
MANDIRI . ELEKTRODA DENGAN FLUX
T4 TAHAN
TERHADAP TUMBUKAN SEKITAR
20 ft-lb ( 27 ) PADA
0 F ( - 18 C ) , SEDANGKAN ELEKTRODA DENGAN FLUX
T8 TAHAN TERHADAP TUMBUKAN 20 ft-lb ( 27 ) PADA
- 20 F ( - 29 C ) .

ELEKTRODA UNTUK
( HARD FACING )

PELAPISAN

KERAS

ELEKTRODA FCAW
DIDESAIN UNTUK BERBAGAI
KEPERLUAN TERMASUK PELAPISAN KERAS DENGAN
BAHAN PADUAN BERBASIS BESI SEPERTI FERRITIC ,
MARTENSITIC ATAU AUSTENITIC , BAHAN METAL YANG
MENGANDUNG CIRBIDA TINGGI , BAHAN YANG TAHAN
KARAT , TAHAN EROSI , TAHAN TUMBUKAN DAN LAIN LAIN.
ELEKTRODA INI DAPAT JUGA DIGUNAKAN UNTUK
MEMBANGUN ULANG BENTUK YANG TELAH AUS ATAU
RUSAK .

245

ELEKTRODA STAINLESS STEEL

ELEKTRODA
STAINLESS
STEEL
DIKLASIFIKASIKAN
BERDASARKAN
KOMPOSISI
BAHAN
LAS
YANG
TERDEPOSISI
DAN
BAHAN
GAS
LINDUNG
YANG
DIGUNAKAN.
ELEKTRODA EXXXT 1 MENGGUNAKAN GAS LINDUNG
CO2 , BIASANYA KEHILANGAN SEDIKIT ELEMEN YANG
MUDAH
TEROKSIDASI DAN MENAIKKAN KANDUNGAN
CARBON.
ELEKTRODA EXXXT 3
TIDAK MENGGUNAKAN GAS
LINDUNG , BIASANYA KEHILANGAN SEDIKIT ELEMEN YANG
MUDAH TEROKSIDASI DAN MENANGKAP NITROGEN YANG
JUMLAHNYA CUKUP BERARTI ; HAL INI DISEBABKAN OLEH
ARUS RENDAH DAN BUSUR PANJANG ( VOLTASE BUSUR
TINGGI ) .
NITROGEN AKAN MENSTABILKAN
AUSTENIT DAN
KARENANYA MENGURANGI KANDUNGAN FERRIT DALAM
BAHAN LAS. ELEKTRODA INI BERDIAMETER
0.035
( 0.9 mm ).

PERLINDUNGAN TERHADAP KELEMBABAN

PADA UMUMNYA ELEKTRODA FCAW
MENYERAP
KELEMBABAN DARI UDARA , DIMANA KELEMBABN
TERSEBUT DAPAT MENYEBABKAN RETAK PANAS ATAU
POROSITAS DALAM BAHAN LAS .
OLEH KARENANYA REKONDISI ELEKTRODA SETELAH
BERADA DILUAR UNTUK BEBERAPA SAAT DIPERLUKAN
UNTUK MEMULIHKAN KEKONDISI SEMULA.
REKONDISI
TERSEBUT
DILASANAKAN
MELALUI
PEMANASAN DIDALAM OVEN YANG LAZIM DISEBUT
BAKING PADA SUHU 300 F HINGGA 600 F ( 150C

246

HINGGA 315C ) , KARENANYA SPOOL KAWAT ELEKTRODA

HARUS TERBUAT DARI METAL .
SIFAT LINDUNGAN DAN ARUS LAS ELEKTRODA FCAW DARI
STAINLESS STEEL
KLASIFIKASI AWS a

BAHAN PELINDUNG

ARUS DAN POLARITAS

EXXXT 1

CO2

DCRP b ( ELEKTRODA + )

EXXXT 2

Ar + 2% O2

DCRP b ( ELEKTRODA + )

EXXXT 3

DCRP B ( ELEKTRODA + )

EXXXT - G

BELUM DIKETAHUI

BELUM DIKETAHUI

a.

KLASIFIKASI TERDAPAT DALAM AWS A5.22 . SPESIFIKASI UNTUK ELEKTRODA FCAW YANG
TAHAN KARAT DENGAN BAHAN Cr DAN Cr Ni .HURUF XXX MENUNJUKKAN KOMPOSISI
KIMIA ( TIPE AISI ) SEPERTI 308 , 410 DAN 502

b.

ARUS SEARAH POLARITAS TERBALIK

PENGENDALIAN PROSES
ARUS LAS
ARUS PENGELASAN SEBANDING DENGAN LAJU PEMASOKAN
KAWAT UNTUK ELEKTRODA DENGAN DIAMETER KHUSUS ,
BERIKUT KOMPOSISI BAHAN DAN EKSTENSINYA.
HUBUNGAN ANTARA LAJU PASOKAN KAWAT DENGAN
LAS UNTUK ELEKTRODA BAHAN MILD STEEL
DILINDUNGI GAS , DAN ELEKTRODA MILD STEEL
BERPELINDUNG MANDIRI DIGAMBARKAN PADA TIGA
DIAGRAM BERIKUT INI .

AURS
YANG
YANG
BUAH

SUMBER TENAGA DENGAN VOLTASE TETAP DAN UKURAN

TEPAT,
DIGUNAKAN UNTUK MENCAIRKAN ELEKTRODA
DENGAN LAJU YANG MEMELIHARA KELUARAN ( OUTPUT )

247

YANG ADA
LENGTH ).

DALAM

BENTUK

PANJANG

BUSUR

ARC

APABILA VARIABEL LAS LAINNYA DIUPAYAKAN TETAP UNTUK

SUATU DIAMETER ELEKTRODA TERTENTU , MAKA APABILA
ARUS LAS BERUBAH AKAN MENGAKIBATKAN PENGARUH
DIBAWAH INI :
(1) DENGAN NAIKNYA ARUS LAS AKAN BERTAMBAH PULA
LAJU DEPOSISILAS
(2) DENGAN MENAIKKAN ARUS AKAN MEPERDALAM
PENETRASI
(3) JIKA ARUS
BERLEBIHAN AKAN
MENYEBABKAN
CEKUNGNYA JALUR LAS ( CONCAVITY ) YANG TAMPAK
BURUK
(4) ARUS YANG TERLALU RENDAH AKAN MENYEBABKAN
SPATTER BERLEBIHAN DAN TRANSFER METAL YANG
BESAR BESAR.
(5) ARUS YANG TIDAK MEMADAI AKAN MENYEBABKAN
PENYERAPAN NITROGEN SECARA BERLEBIHAN DAN
MENYEBABKAN POROSITAS DALAM PENGELASAN
DENGAN ELEKTRODA BERPELINDUNG MANDIRI .
SEWAKTU ARUS LAS DINAIKKAN ATAU DITURUNKAN DENGAN
MERUBAH
LAJU PASOK ELEKTRODA , MAKA VOLTASE
SUMBER TENAGA HARUS DIRUBAH UNTUK MEMELIHARA
HUBUNGAN ANTARA VOLTASE BUSUR DENGAN ARUS LAS
SECARA OPTIMAL .
UNTUK SUATU LAJU PASOKAN ELEKTRODA TERTENTU ,
UKURAN ARUS LAS TERGANTUNG PADA EKSTENSI
ELEKTRODA
.
DENGAN
MEMANJANGNYA
EKSTENSI
ELEKTRODA , ARUS LAS AKAN MENURUN DAN DEMIKIAN
PULA SEBALIKNYA .

VOLTASE BUSUR
VOLTASE BUSUR DAN PANJANG BUSUR
SANGAT ERAT
HUBUNGANNYA . ANGKA YANG TAMPAK PADA VOLTMETER
DARI SUMBER TENAGA ADLAH JUMLAH TURUNNYA VOLTASE
DISELURUH SIRKIT LAS TERMASUK TURUNNYA VOLTASE

248

DIDALAM KABEL LAS , EKSTENSI ELEKTRODA , BUSUR ,

BENDA KERJA DAN KABEL AARDE .
JADI DAPAT DIKATAKAN BAHWA VOLTASE BUSUR AKAN
SEBANDING DENGAN PENUNJUKKAN PADA VOLTMETER ,
ASALKAN SELURUH ELEMEN SIRKIT LAINNYA DALAM
KEADAAN TIDAK BERUBAH .

LAJU PASOKAN ELEKTRODA mm / Detik

LAJU PASOKAN ELEKTRODA in / Min.

TAMPAK UJUD , KESEMPURNAAN DAN SIFAT JALUR LAS

YANG DIBUAT DENGAN PROSES FCAW DAPAT DIPENGARUHI
OLEH VOLTASE BUSUR .

APABILA VOLTASE BUSUR TERLALU TINGGI ( BUSUR

TERLALU PANJANG ) DAPAT MENYEBABKAN SPATTER
BERLEBIHAN SERTA JALUR YANG LEBAR DAN TIDAK
BERATURAN .

AKAN HALNYA ELEKTRODA BERPELINDUNG MANDIRI

,
VOLTASE
BUSUR TERLALU TINGGI DAPAT MENYEBABKAN
1000
PENYERAPAN NITROGEN YANG BERLEBIHAN , DAN JIKA
ELEKTRODA TERSEBUT BERBAHAN MILD STEEL , 400
MAKA
PENYERAPAN NITROGEN BERLEBIHAN MENYEBABKAN
POROSITAS.
350
DIAM.0.045 ( 1.1 mm )

800

SEDANGKAN
APABILA
ELEKTRODA
TERBUAT
DARI
STAINLESS STEEL , MAKA PENYERAPAN NITROGEN 300
AKAN
MENGURANGI KANDUNGAN FERRIT PADA BAHAN LAS YANG
BERAKIBAT
PADA TERJADINYA KERTAKAN .
600
250
SEBALIKNYA MANAKALA DIAM.1/16
VOLTASE
BUSUR
TERLALU RENDAH
( 1.6 mm
)
( BUSUR TERLALU PENDEK ) , MENYEBABKAN JALUR
200LAS
MENYEMPIT DAN CEMBUNG DENGAN SPATTER BERLEBIHAN
DAN400
PENETRASI DANGKAL . DIAM. 5/64 ( 2.0mm )
150

DIAM.3/32 ( 2.4 mm )

200

100

200

300

400

500

ARUS LAS , AMPER

DIAM. 7/64 ( 2.8mm )

100

DIAM.1/8 ( 3.2 MM )

50

600

700

800

249

LAJU VERSUS
PASOKARUS
ELEKTRODA
TERHADAP
LAJU PASOK
LAS ELEKTRODA
BAJA E70-1ARUS
DENGANLAS
GAS UNTUK
LINDUNG CO2
ELEKTRODA BAJA CARBON PELINDUNG MANDIRI

LAJU PASOKAN ELEKTRODA in / Min.

250

EKSTENSI ELEKTRODA

DIAM. 1/16 ( 1.6mm )

DIAM. 5/64 ( 2.0 mm )

BAGIAN ELEKTRODA YANG TIDAK TERCAIRKAN

YANG
MENJULUR
KELUAR DARI CONTACT TUBE DIPANASKAN
OLEH
TAHANAN
LISTRIK
SEBANDING
DENGAN
PANJANGNYA ,
APABILA VARIABEL LAS LAINNYA
DIASUMSIKAN TETAP .
SEBAGAIMANA
DIJELASKAN TERDAHULU SUHU ELEKTRODA
400
DIAM. 1/8DEPOSISI
( 3.2 mm )
MEMPENGARUHO
ENERGI
BUSUR , LAJU
ELEKTRODA DAN PENETRASI LAS , SERTA DAPAT PULA
MEMPENGARUHI
350WUJUD LAS DAN KESTABILAN BUSUR.
PENGARUH EKSTENSI ELEKTRODA MERUPAKAN FAKTOR
OPERASI DALAM FCAW , MENAMBAH VARIABEL LAS BARU
YANG HARUS 300
DIPERTAHANKAN DALAM KONDISI SEIMBANG
DENGAN KONDISI LINDUNGAN GAS DAN VARIABEL LAS
DIAM. 1/8 ( 3.2 mm )
LAINNYA YANG250
TERKAIT.

150

125

DIAM. 1/6 ( 3.2mm )

150

DIAM.3/32 ( 2.4 mm )

DIAM. 3/32 ( 2.4 mm )

MISALNYA , PENCAIRAN DAN AKTIFASI KOMPONEN BAHAN

200
FLUKS DITENGAH
KAWAT HARUS
KONSISTEN DENGAN
PENCAIRAN DARI DINDING METAL KAWAT DAN SIFAT BUSUR
.

75

APABILA EKSTENSI ELEKTRODA TERLALU PANJANG AKAN

MENGAKIBATKAN
100 BUSUR YANG TIDAK TETAP DAN SPATTER
BERLEBIHAN .

50

DIAM.5/32 ( 4.0 MM )

25

50
SEBALIKNYA APABILA
EKSTENSI KAWAT TERLALU PENDEK ,
AKAN MENGAKIBATKAN BUSUR YANG TERLALU PANJANG
PADA PENYETELAN VOLTASE TERTENTU.
0

200

400

600

ARUS LAS , AMPER

800

100

1000

251

PADA ELEKTRODA YANG BERPELINDUNG GAS , KONDISI

TERSEBUT DIATAS AKAN MENYEBABKAN SPATTER YANG
BERLEBIHAN PADA MONCONG OBOR YANG DAPAT
MENGGANGGU PASOKAN GAS LINDUNG .
PERLINDUNGAN GAS YANG TIDAK MEMADAI AKAN
MENYEBABKAN OKSIDASI BERLEBIHAN DAN POROSITAS.
KEBANYAKAN
PIHAK PABRIK PEMBUAT ELEKTRODA
MENYARANKAN PANJANG EKSTENSI DARI HINGGA 1
( 19 mm HINGGA 38 mm ) UNTUK ELEKTRODA YANG
DILINDUNGI OLEH GAS , DAN DARI HINGGA 3 ( 19 mm
HINGGA 95 mm ) UNTUK ELEKTRODA BERPELINDUNG
MANDIRI .

KECEPATAN LAS
KECEPATAN LAS BERPENGARUH PADA PENETRASI LAS DAN
KONTUR ( BENTUK PERMUKAAN ) LAS.
JIKA VARIABEL LAS LAINNYA TETAP , PENETRASI PADA
KECEPATAN LAS RENDAH LEBIH DALAM DARIPADA PADA
KECEPATAN TINGGI .
KECEPATAN LAS RENDAH DIPADU DENGAN ARUS TINGGI
MENYEBABKAN BAHAN DASAR MENGALAMI OVERHEATING
( TERLALU PANAS ) . BENTUK LAS MENJADI KASAR DAN
TERDAPAT SLAG DILIPATAN ALUR LAS , DAN BAHKAN DAPAT
MENEMBUS BAHAN DASAR ( BURNT THROUGH ) .
KECEPATAN LAS TINGGI CENDERUNG UNTUK MEMBENTUK
JALUR LAS YANG TIDAK BERATURAN DAN MIRIP TALI .

ALIRAN GAS LINDUNG

UNTUK ELEKTRODA YANG DILINDUNGI GAS , ALIRAN GAS
LINDUNG AKAN MEMPENGARUHI MUTU LAS . ALIRAN YANG
KURANG MEMADAI AKAN MENGURANGI PERLINDUNGAN

252

TERHADAP KOLAM LAS DAN MENYEBABKAN POROSITAS

DAN OKSIDASI .
SEBALIKNYA APABILA ALIRAN GAS LINDUNG TERLALU
DERAS , AKAN TERJADI TURBULENSI YANG JUSTRU AKAN
MENARIK UDARA KEDALAM LINGKUNGAN BUSUR DAN
MENGAKIBATKAN HAL YANG SERUPA DENGAN JIKA GAS
LINDUNG TIDAK MEMADAI .

LAJU DEPOSISI DAN EFISIENSI

LAJU DEPOSISI DALAM SUATU PENGELASAN ADALAH
JUMLAH BERAT DARI BAHAN LAS YANG DIDEPOSISIKAN
DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU.
LAJU DEPOSISI TERGANTUNG PADA DIAMETER ELEKTRODA ,
KOMPOSISI BAHAN KIMIA ELEKTRODA , EKSTENSI
ELEKTRODA , DAN ARUS LAS.
EFISIENSI DEPOSISI BAHAN LAS PADA FCAW SEKITAR 80
HINGGA 90% UNTUK ELEKTRODA DENGAN GAS LINDUNG ,
DAN SEKITAR 78 HINGGA 87% UNTUK ELEKTRODA
BERPELINDUNG MANDIRI .
EFISIENSI DEPOSISI ADALAH PERBANDINGAN ANTARA BERAT
BAHAN LAS YANG TERDEPOSISI DENGAN BERAT ELEKTRODA
YANG DIGUNAKAN.

LAJU PASOK ELEKTRODA in / Min.

253

LAJU PASOK ELEKTRODA TERHADAP A

600

500
DIAM .1/16 ( 1.6 mm )

DI

400

300

200

SUDUT ELEKTRODA
SUDUT YANG DIBENTUK OLEH100PEMEGANG ELEKTRODA
TERHADAP BENDA KERJA MENENTUKAN ARAH GAYA BUSUR
YANG DIBERLAKUKAN PADA KOLAM LAS . APABILA SEMUA
VARIABEL LAS DISTEL DENGAN TEPAT UNTUK KEPERLUAN
PENGELASAN , GAYA BUSUR DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MELAWAN PENGARUH GAYA GRAVITASI .
0

300
200
ARUS
LAS
, AMPER
PADA FCAW DAN GMAW , GAYA BUSUR DIGUNAKAN BUKAN
100

HANYA UNTUK MEMBENTUK JALUR LAS , NAMUN JUGA

UNTUK MENCEGAH AGAR SLAG TIDAK MELUNCUR TERLEBIH
DAHULU
MENDAHULUI
BAHAN
LAS
SEHINGGA
TERPERANGKAP DIDALAM BAHAN LAS TERSEBUT .

254

APABILA MENGELAS FILLET ATAU LAS KAMPUH PADA POSISI

DATAR , GRAVITASI CENDERUNG UNTUK MEMPENGARUHO
KOLAM LAS UNTUK MENGALIR MENDAHULUI PENGELASAN .
UNTUK MNGATASI HAL TERSEBUT DIATAS , ELEKTRODA
HARUS DIPOSISIKAN
BERSUDUT TERHADAP VERTIKAL
DENGAN UJUNG ELEKTRODA MENGARAH KEBELAKANG
PADA BAHAN LAS ( BERLAWANAN DENGAN ARAH
PERJALANAN PENGELASAN / TRAVEL ) .
SUDUT TRAVEL ( SUDUT SERET / DRAG ANGLE ) ADALAH
SUDUT YANG DIBENTUK ANTARA ELEKTRODA DENGAN GARIS
VERTIKAL PADA BIDANG SUMBU PENGELASAN .
SUDUT SERET FCAW YANG BENAR TERGANTUNG PADA
METODA YANG DIGUNAKAN , KETEBALAN BENDA KERJA DAN
POSISI PENGELASAN.
UNTUK ELEKTRODA BERPELINDUNG
SERETNYA HAMPIR SAMA DENGAN
BERPELINDUNG GAS .

MANDIRI , SUDUT
ELEKTRODA YANG

UNTUK POSISI DATAR DAN HORISONTAL , SUDUT SERET

BERKISAR ANTARA 20 HINGGA 45 , SEDANG UNTUK PELAT
TIPIS DIGUNAKAN SUDUT SERTE YANG LEBIH BESAR.
2 - 15

MAKIN TEBAL BENDA KERJA , SUDUT SERET MAKIN

KECIL
SUDUT
SERET
UHNTUK MENDAPATKAN PENETRASI YANG BAIK .
2 15

UNTUK POSISI VERTIKAL

KEATAS
( VERTICAL UP ) , SUDUT
SERET BERKISAR ANTARA 5 HINGGA 10 . DENGAN
40 50
ELEKTRODA BERPELINDUNG GAS SUDUT SERTE HARUS
KECIL ( SEKITAR 2 HINGGA 15 , NAMUN TIDAK BOLEH
MELEBIHI 25 .
SATU DIAMETER
ELEKTRODA

JIKA SUDUT SERET TER;A;U LEBAR , KEEFEKTIFITASAN

SUDUT KERJA GAS
LINDUNG AKAN HILANG.
40 50
PADA PENGELASAN FILLET HORISONTAL , KOLAM LAS
CENDERUNG MENGALIR KEDUA ARAH , YAKNI ARAH

255

11.3

25

DIAM. 1/8 ( 3.2 mm )

DIAM. 7/64 ( 2.8 mm )
DIAM. 3/32 ( 2.4 mm )

10

20
DIAM. 5/64 ( 2.0 mm )

POSISI
DATAR
DIAM. 1/16 ( 1.6 mm )
OTOMATIS
LAJU DEPOSISI TERHADAP ARUS LAS ELEKTRODA
E70T - 1
15

DIAM.0.045 ( 1.1.mm )

POSISI DATAR
SEMI OTOMATIS

10
4
POSISI HORISONTAL
5
2

0
100

200

300

400

500
ARUS LAS , Amper

600

700

0
800

LAJU DEPOSISI Kg / Jam

LAJU DEPOSISI Pon / J am

PERJALANAN LAS DAN ARAH YANG TEGAK LURUS

TERHADAP PERJALANAN LAS . UNTUK MENCEGAH AGAR
KOLAM LAS TIDAK MENGALIR KESAMPING , ELEKTRODA
HARUS DIARAHKAN PADA DASAR PELAT DEKAT SUDUT DAN
SEBAGAI TAMBAHAN ATAS SUDUT SERETNYA , ELEKTRODA
HARUS MEMILIKI SUDUT KERJA 40 HINGGA 50 TERHADAP
GARIS VERTIKAL.

256

UNTUK PENGELAAN VERTIKAL NAIK DAPAT DIGUNAKAN

SUDUT YANG LEBIH KECIL UNTUK ELEKTRODA YANG
BERGERAK MAJU.

40

18

35

16

E 70T 4

30

3 ( 96 mm ) EXT

14

POSISI DATAR

12
25
SEMI OTOMATIS
OTOMATIS

20

10

LAJU DEPOSISI Kg / Jam

LAJU DEPOSISI Pon / Jam

LAJU DEPOSISI TERHADAP ARUS LAS DARI ELEKTRODA BAJA

BERPELINDUNG MANDIRI

257
E 70T 4

2 ( 70 mm ) EXT

POSISI DATAR DAN

HORISONTAL

15

E70T G

1 ( 32 mm ) EXT.

6
10

5
E 60T 7

200

1 ( 25 mm ) EXT SEMUA POSISI

600
400
ARUS LAS , Amper

800

0
1000

= DIAMETER 1/16 ( 1.6 mm )

= DIAMETER 3/32 ( 2.4 mm )

= DIAMETER 5/32 ( 4.0 mm )

= DIAMETER 1/ 8 ( 3.2 mm )

= DIAMETER 5/64 ( 2.0 mm )

LAJU DEPOSISI TERHADAP ARUS LAS , ELEKTRODA E 308LT 3

STAINLESS STEEL BERPELINDUNG MANDIRI
20

E308L T 3 ( 1 ) 25 mm EXT.

10

15

10

6
DIAM.5/ 64 ( 2.0 mm )

LAJU DEPOSISI Kg / Jam

LAJU DEPOSISI Pon / Jam

DIAM. 3/32 ( 2.4 mm )

258
4
DIAM.1/16 ( 1.6 mm )

5
2

100

200

0
400

300

ARUS LAS , Amper

DESAIN SAMBUNGAN DAN PROSEDUR LAS

DESAIN
SAMBUNGAN
DAN
PROSEDUR
LAS
FCAW
TERGANTUNG
PADA PENGGUNAAN
METODA ELEKTRODA
ELEKTRODA
UNTUK PROSEDUR
LAS FCAW BERPELINDUNG
GAS UNTUK
BERPELINDUNG
MANDIRI
ATAU
BERPELINDUNG
GAS.
BAJA CARBON DAN BAJA PADUAN RENDAH ( EXXT 1 )
DESAIN
KETEBALAN
SAMBUNGAN
T
In

mm

BUKAAN AKAR
KAMPUH R
in

JUMLAH LAJUR

mm

DIAMETER ARUS LAS L AJU PASOK KAWAT

ELEKTRODA DCRP ( EP )
in

mm

in / men.

Mm / det

POSISI DATAR
R
T

6
13

1/8

3
6

1
2

5/64
3/32

2.0
2.4

30
32

425
450

275
195

116
80

13
25

0
0

0
0

2
6

3/32
3/32

2. 4
2. 4

30
32

480
480

225
225

95
95

5/8
1

16
25

3/16
3/16

5
5

3
6

3/32
3/32

2. 4
2. 4

32
32

480
480

225
225

95
95

1
2

25
51

0
0

0
0

6
14

32 450
32 450

195
195

80
80

60
T
R

6
0

30

3
45
T

3/32
3/32

2. 4
2. 4

259
45
T

1
2

25
51

0
0

0
0

4
10

3/32
3/32

13
25

1/8
1/8

3. 2
3. 2

6
16

5/64
5/64

2. 4
2. 4

32 450
32 450

195
195

80
80

28
28

175
175

75
75

45
R

R
T
60
R

0.14 3.4
3/8
10
3/8
10

13

5/32
3/8
0
0

4
10

3/8
3/8
1/8

3/32
3/32

10
10

13
25
6
13
13
76

0
0

3. 2
6
2. 4
2. 4

2. 0
2. 0

350
350

LAS KAMPUH DATAR ( SEMI OTOMATIS )

1
3/32C 2.4
29+ 300
150 85
2
1/8C 3.2
33+ 500
200 85
2
1/16 1. 6
23 220
165
3
1/16 1. 6
23 220
165
3
8

1
1
2
26

1/8C
1/8C

3. 2
32+ 500
3. 2
36+ 500
3/32
2. 4 30 450
3/32
2. 4 30 450
3/32C 2. 4
29+ 350
1/8C 3.2
36+ 550

200 85
300 125
195
195
190 80
300 125

2
2
70
70

70
70

2
3
83
83
2
3

70
95

ELEKTRODA UNTUK PROSEDUR LAS FCAW BERPELINDUNG MANDIRI

3/8
10
3/8
10
2
1/8C 3. 2
32+ 500
200 85
2
DARI
BAJA
CARBON
DAN
BAJA
PADUAN
RENDAH
1 32
3/8
10
7
1/8C 3. 2
36+ 550
300 125
3

70
95

70
95

DESAIN
KETEBALAN
AKAR
JUMLAH1LAJUR 5/64
DIAMETER
ARUS
AJU 55
EKSTENSI
0.105 2.7 BUKAAN
1/8
3
d 2. 0
20- LAS
250 L110
1
25
SAMBUNGAN T 6
KAMPUH
ELEKTRODA
DCRP ( 350
EP ) PASOK
7/32 5 R
3
5/64
d 2. 0
25230 100 ELEKTRODA
1
25
In
mm
In
mm in
mm
in
mm
V
A
Men. Det. In.
mm
5/16 8
3/32 2. 4
1
1/16d 1. 6
18150
90 40
1
25
R
1
25
3/32 2. 4
1
1/16d 1. 6
21195
120 50
1
25
T

30

3/8
1

10
25

3/16
3/16

5
5

2
6

1/16d 1. 6
5/64d 2. 0

1919-

170
190

105 46
110 45

1
1

25
25

3/8
1

10
36

6
6

1
4

1/16d 1. 6
5/64d 2.0

1919-

170
190

105 45
110 45

1
1

25
25

R
603

R
R

20
T

260

R
T

60
T
R

1/16

45

5/8
1

6
16
38

0
0
0

0
0
0

1
1
4

1/16d 1. 6 18
1/16d 1. 6 21
1/16d 1. 6 21

130
185
190

80
108
110

35
45
45

1
1
1

25
25
25

5/16
1

8
32

3/16
3/16

5
5

3
16

3/32C 2. 4 28+
1/8C 3.2 29+

300
400

150
160

65
70

2
2

70
70

19
38

3/32
3/32

2. 4
2. 4

6
12

3/32C 2. 4 28+
1/8C 3. 2 29+

300
400

140
160

60
70

2
2

70
70

R
R

3
45
0
T

LANJUTAN
DESAIN
KETEBALAN BUKAAN AKAR JUMLAH LAJUR DIAMETER
ARUS LAS
L AJU
EKSTENSI
SAMBUNGAN
T
KAMPUH R
ELEKTRODA DCRP ( EP ) PASOK
ELEKTRODA
0.105 2.7
0
0
1
1/16d 1. 6 18150 100 40 1
25
In
mm

19
0
0
6
1/16d 1. 6 19180 115 50 1
25
In
mm in
mm
in
mm
V
A
Men. Det. In.
mm
1/16
1/16

LAS FILLET VERTIKAL ( SEMI OTOMATIS )

1. 6
2
1/16d 1. 6 18150
1. 6
8
1/16d 1. 6 19170

90
105

40
45

1
1

25
25

0.105 2.7
3/16 5

0
0

LAS KAMPUH HORISONTAL ( SEMI OTOMATIS )

0
1
5/64d 2. 0 20235 105
0
1
3/32d 2. 4 21335 110

45
45

1
1

25
25

6
25

0
0

0
1
3/32c 2. 4 29+ 325 150
0
5
1/8c 3.2 29+ 450 175
LAS KAMPUH HORISONTAL ( SEMI OTOMATIS

65
75

1
2

25
70

5/16 8
1
25

0
0

80 2
140 3

70
95

5/16
1

8
25

45
R

45
R

0
0

1
4

3/32c 2. 4 30+
1/8c 3.2 27+

350
580

190
330

261

LAS KAMPUH DAN FILLET ATAS KEPALA ( SEMI OTOMATIS )

T

R
T

45

LAS FILLET HORISONTAL ( SEMI OTOMATIS )

T

LAS DATAR ( SEMI OTOMATIS )

LANJUTAN
DESAIN
KETEBALAN BUKAAN AKAR JUMLAH LAJUR DIAMETER ARUS LAS
L AJU
EKSTENSI
SAMBUNGAN
T
KAMPUH R
ELEKTRODA DCRP ( EP ) PASOK
ELEKTRODA
In
mm
In
mm in
mm
in
mm
V
A
Men. Det. In.
mm
LAS KAMPUH POSISI DATAR ( OTOMATTIS )
0.05
3/16

1.2
5

0
0

0
0

1
1

3/32c 2. 4
5/32c 4.0

26+
27+

425
950

160 70
150 65

1
1

25
32

LAS FILLET HORISONTAL ( OTOMATIS )

T
T

0.05
3/16

1.2
5

0
0

0
0

1
1

3/32c 2. 4 26+
5/32c 4. 0 26+

475
900

170 70
140 60

1
1

25
32

0.06
3/16

1.5
5

0
0

0
0

1
1

3/32c 2. 4
5/32c 4. 0

425
875

160 70
130 55

1
1

25
32

26+
27+

262

NAMUN PADA UMUMNYA KEDUA JENIS METODA INI DAPAT

DIGUNAKAN UNTUK SEMUA PENGELASAN FCAW .
KAMPUH YANG BIASA DIGUNAKAN UNTUK PENGELASAN
SMAW DAPAT PULA DIGUNAKAN UNTUK PENGELASAN FCAW
TERDAPAT PERBEDAAN UNTUK KAMPUH KAMPUH YANG
BERUKURAN KHUSUS UNTUK KEDUA JENIS PROSES LAS INI ,
INI
6 DISEBABKAN
1/8
3. 2
1 PERBEDAAN
3/32 2. 4 ANTARA
27.5 300 FORMULA
190 70
1
HAL
OLEH
3/8
10
1/8
3.2
2
3/32 2. 4 27.5 300 170 70
1
BAHAN , TUJUAN DAN SIFAT OPERASIONAL DARI KEDUA
PROSES LAS TERSEBUT . SEHINGGA NILAI
VARIABEL
PROSEDUR
LAS NYAPUN
BERBEDA.

13
3/16
5
2
3/32 2.4
27.5 300 170 70
1

19

3/16

3/32

2.4

27.5

300

170 70

25
25
25
25

ELEKTRODA BERPELINDUNG GAS

7/8
22
3/8
10
6
3/32 DAPAT
2.4
27.5
300 170
70
1
25
PADA
UMUMNYA
SAMBUNGAN
LAS
DIDESAIN
UNTUK
1

32
3/8
10
8
3/32
2.4
27.5
300
170
70
1-1
25-32
MEMANFAATKAN KEUNTUNGAN DARI PENETRASI LAS YANG
DIHASILKAN DARI KEPADATAN ARUS ( DENSITY )
YANG
TINGGI.UNTUK PROSEDUR LAS FCAW BERPELINDUNG MANDIRI DARI
ELEKTRODA

STAINLESS STEEL UNTUK BAHAN STAINLESS STEEL

13
1/8
3.2
2
3
76
1/8
3.2
25
DESAIN
KETEBALAN BUKAAN AKAR JUMLAH LAJUR
SAMBUNGAN
T
KAMPUH R

45

mm

3/32 2.4
27.5 300 170 70
1
25
3/32 2.4
27.5 300 170 70 1-1 25-32
DIAMETER ARUS LAS
L AJU
EKSTENSI
ELEKTRODA DCRP ( EP ) PASOK
ELEKTRODA
In
mm
in
mm
V
A
Men. Det. In.
mm

In

mm

in

3/8
1

10
32

3/8
3/8

10
10

3/8

10
10

0
0

0
0

1
3

3/32
3/32

2.4
2.4

1/8
3/8

3.2
10

0
0

0
0

1
1

1/16
3/32

1.6
2.4

3
3/32
2.4DATAR
27.5
LAS KAMPUH
POSISI
8
3/32 2.4
27.5

300
300

170 70
1
25
170 70 1-1 25-32

27.5
27.5

300
300

170 70
170 70

1
1

25
25

24
27

185
300

265 110
170 70

13
25

R
303

20 0

T
R

45

30

RTT T

LAS FILLET POSISI

POSSI DATAR
HORISONTAL

263

KETERANGAN ;
C = ELEKTRODA E70T-4
d = ELEKTRODA E60T-7
e = ELEKTRODA E70T - G

KAMPUH

KAMPUH SEMPIT DENGAN SUDUT BUKAAN YANG KECIL ,

JARAT AKAR YANG SEMPIT , DAN MUKA AKAR YANG LEBAR ,
YANG
BIASANYA
LEBIH
PRAKTIS
DILAS
DENGAN
MENGGUNAKAN SMAW DAPAT PULA DILAS DENGAN FCAW
DAN LAS BERPELINDUNG GAS LAINNYA .

264

DALAM MENDESAIN SAMBUNGAN UNTUK PENGELASAN

FCAW ADA DUA FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN ,
YAKNI :
(1)
(2)

SAMBUNGAN HARUS DIDESAIN SEDEMIKIAN RUPA

SEHINGGA PANJANG EKSTENSI ELEKTRODA AKAN
SELALU TETAP SELAMA PENGELASAN.
SAMBUNGAN HARUS DIDESAIN SEDEMIKIAN
RUPA SEHINGGA AKAR LAS MUDAH DICAPAI.

PEMBUATAN SUDUT KAMPUH HARUS MEMPERTIMBANGKAN

ALIRAN GAS LINDUNG , POSISI MONCONG OBOR ( NOZZLE ) ,
DAN PANJANG EKSTENSI ELEKTRODA.
PERLINDUNGAN GAS DARI SAMPING ( SIDE SHIELDING )
UNTUK LAS OTOMATIS BIASANYA LEBIH MEMBERIKAN
KEBEBASAN UNTUK PENGELASAN KAMPUH SEMPIT DAN
SUDUT KAMPUH KECIL DIBANDING DENGAN NOZZLE DENGAN
PERLINDUNGAN KONSENTRIS.
LAJU ALIRAN GAS LINDUNG TERGANTUNG PADA UKURAN
NOZZLE , KONDISI ALIRAN ANGIN ( DRAFT ) , DAN EKSTENSI
ELEKTRODA.
PENGELASAN PADA ATMOSFIR YANG TENANG DIPERLUKAN
LAJU GAS LINDUNG SEKITAR 30 HINGGA 40 KAKI KUBIK PER
JAM ( 14 HINGGA 19 LITER PER MENIT ).
LAJU ALIRAN GAS LINDUNG PADA PENGELASN DALAM
KONDISI UDARA BERGERAK ( ANGIN ) ATAU PADA SAAT
EKSTENSI ELEKTRODA LEBIH PANJANG DAPAT MENCAPAI 55
KAKI KUBIK PER JAM ( 26 LITER PE MENIT ) .
JIKA KEKUATAN ANGIN CUKUP KUAT , MAKA DIPERLUKAN
SEBENG / PELAT PENGHALANG ANGIN ATAU WEATHER
SHIELD / SCREEN AGAR ANGIN TIDAK MENGHEMBUS GAS
LINDUNG PERGI.

265

ELEKTRODA BAJA CARBON BERPELINDUNG

MANDIRI
DASAR DESIN SAMBUNGAN UNTUK FCAW BERPELINDUNG
GAS DAN SMAW SAMA DENGAN DESAIN UNTUK FCAW
BERPELINDUNG MANDIRI , BEDANYA HANYA PADA DIMENSI
TERTENTU.
PADA UMUMNYA FCAW BERPELINDUNG MANDIRI MEMILIKI
LAJU DEPOSISI LEBIH BESAR DAB PENETRASI LEBIH
DANGKAL .
UNTUK PENGELASAN KAMPUH POSISI DATAR TANPA PELAT
PENDUKUNG , DIPERLUKAN EKSTENSI ELEKTRODA LEBIH
PANJANG UNTUK MENGHASILKAN PENETRASI AKAR YANG
MEMADAI .
BANYAK JURU LAS YANG MENGALAMI KESULITAN UNTUK
MENGELAS AKAR DENGAN MENGGUNAKAN FCAW , OLEH
SEBAB ITU DISARANKAN UNTUK PENGELASAN AKAR
DIGUNAKAN SMAW AGAR PENGENDALIAN PENETRASI DAN
FUSI LEBIH MUDAH .
UNTUK PENGELASAN AKAR LAS KAMPUH DENGAN PELAT
PENDUKUNG DIPERLUKAN BUKAAN AKAR ( ROOT OPENING )
LEBIH LEBAR UNTUK MENGHASILKAN PENETRASI YANG BAIK
DENGAN SISTIM TRANSFER METAL TIPE GLOBULAR.
PENGELASAN
KAMPUH
MENDATAR
DILAKUKAN
SEBAGAIMANA SMAW
DENGAN ELEKTRODA LOW
HYDROGEN , SEDANGKAN UNTUK PENGELASAN VERTIKAL
PADA PELAT 3/4 INCI TANPA PELAT PENDUKUNG , LAS AKAR
DAPAT DILAKSANAKAN VERTIKAL TURUN ( VERTICAL DOWN )
, SEDANGKAN PENGELASAN LAS KAMPUH DENGAN PELAT
PENDUKUNG DILAKSANAKAN SECARA VERTIKAL NAIK
( VERTICAL UP ).
BERHUBUNG
ELEKTRODA
BERPELINDUNG
MANDIRI
MENGANDUNG BANYAK SEKALI ZAT DENITRIDER SEHINGGA

266

DAPAT MEMBERI PENGARUH BURUK JIKA TERDILUSI DALAM

KOLAM LAS BAJA CARBON DAN BAJA PADUAN RENDAH
( BUKAN STAINLESS STEEL ) YANG DIALIRI GAS LINDUNG ,
DISARANKAN UNTUK TIDAK MENGGUNAKAN ELEKTRODA
BERPELINDUNG MANDIRI UNTUK PENGELASAN AKAR.

ELEKTRODA STAINLESS STEEL BERPELINDUNG

MANDIRI
PADA UMUNYA ELEKTRODA JENIS INI PENGGUNAANNYA
MASIH TERBATAS PADA LAS KAMPUH POSISI DATAR , LAS
FILLET POSISI DATAR DAN HORISONTAL DAN PELAPISAN
( SURFACING ) DENGAN POSISI DATAR DAN HORISONTAL .
NAMUN ELEKTRODA TIPE EXXXT-1 DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
PENGELSAN STAINLESS STEEL DENGAN BERBAGAI POSISI .
SEWAKTU PELAKSANAAN PELAPISAN BAJA CARBON DAN
BAJA PADUAN RENDAH , PERLU DIPERHATIKAN TENTANG
PENGENDALIAN DILUSI PADA AWAL JALUR PELAPISAN.

PEMOTONGAN KAMPUH ( EDGE PREPARATION )

PEMOTONGAN PELAT UNTUK PEMBUATAN KAMPUH DAPAT
DILAKSANAKAN DENGAN MENGGUNAKAN OXY ACETYLENE ,
BUSUR PLASMA ,
GOUGING DENGAN BUSUR UDARA
CARBON ( AIR ARC CARBON ) ATAU DENGAN MESIN
TERGANTUNG PADA BENDA KERJA
DAN DESAIN
SAMBUNGAN .
UNTUK KESEMPRNAAN X-RAY SEBAIKNYA SISA SISA
PEMOTONGAN
SEPERTI OKSIDA ,
KEKASARAN
PERMUKAAN , DAN MINYAK MESIN HARUS DIBERSIHKAN
TERLEBIH DAHULU .

MUTU LAS

267

MUTU LAS FCAW TERGANTUNG PADA JENIS ELEKTRODA ,

METODA
PENGELASAN
(
BERGAS-LINDUNG
ATAU
BERPELINDUNG MANDIRI ) , KONDISI BENDA KERJA , DESAIN
SAMBUNGAN LAS , DAN KONDISI PENGELASAN .
SIFAT KEULETAN BAHAN LAS ( IMPACT PROPERTY ) SANGAT
DIPENGARUHI OLEH METODA PENGELASAN , MISALNYA
ELEKTRODA BERPELINDUNG MANDIRI SANGAT BANYAK
MENGANDUNG ZAT DEOXIDISER YANG DAPAT MENURUNKAN
KEULETAN BAHAN LAS.
KARENANYA KEULETAN BAHAN LAS YANG DIPERSYARATKAN
( CHARPY V NOTCH REQUIEMENT ) MERUPAKAN FAKTOR
YANG PATUT DIPERTIMBANGKAN SEBELUM MEMILIH METODA
PENGELASAN DAN JENIS ELEKTRODA TERTENTU .
APABILA MENGELAS PERMUKAAN BAJA YANG KOTOR
( PENUH OKSIDA ) , WALAUPUN BEBERAPA JENIS
ELEKTRODA
FCAW
DIDESAIN
UNTUK
MENGATASI
PERMUKAAN
KOTOR TERSEBUT , PENGELASAN JALUR
BERGANDA DAPAT MENYEBABKAN KERETAKAN PADA
BAHAN LAS AKIBAT AKUMULASI KANDUNGAN ZAT
DEOKSIDISER .
APABILA PERSYARATAN SPESIFIKASI CUKUP RINGAN , MAKA
PENGELASAN DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN KECEPATAN
DAN ARUS TINGGI . SEDIKIT CACAT , YANG TERJADI DAN
TIDAK TERLALU MEMPENGARUHI SIFAT SAMBUNGAN LAS ,
DAPAT DIABAIKAN .
PENGELASAN FCAW PADA STAINLESS STEEL DAPAT
BERHASIL BAIK . FAKTOR YANG MENENTUKAN PENGELASAN
DENGAN ELEKTRODA BERPELINDUNG MANDIRI
ADALAH
POSISI
PENGELASAN
DAN
PANJANG
BUSUR
( ARC LENGTH ) .
PENGELASAN
PADA
POSISI
YANG
SULIT
SANGAT
BERPENGARUH PADA MUTU LAS. PANJANG BUSUR YANG
BERLEBIHAN DAPAT MENYERAP NITROGEN KEDALAM
BAHAN LAS. BERHUBUNG NITROGEN MENSTABILKAN

268

STRUKTUR
AUSTENIT
,
PENYERAPAN
NITROGEN
BERLEBIHAN KEDALAM BAHAN LAS DAPAT MENCEGAH
TERBENTUKNYA FERRIT YANG DIPERLUKAN , SEHINGGA
MENYEBABKAN
KEPEKAAN TERHADAP TERJADINYA
MICROFISSURING ( RETAK RETAK MIKRO ) .
SIFAT KEULETAN PADA SUHU RENDAH DALAM PENGELASAN
FCAW BAHAN BAJA PADUAN RENDAH DAPAT DICAPAI
APABILA DIGUNAKAN ELEKTRODA JENIS TX-1 ATAU TX-5 .
SECARA UMUM DAPAT DIKATAKAN BAHWA KOMPOSISI
BAHAN LAS HARUS SAMA DENGAN BAHAN BENDA KERJA.

KEUNGGULAN FCAW
KEUNGGULAN FCAW TERHADAP SMAW , SAW DAN GMAW
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
(1) DEPOSIT BAHAN LAS BERMUTU TINGGI , (2) TAMPAK
UJUD JALUR LAS YANG INDAH , (3) KONTUR JALUR YANG
BAIK SEKALI PADA PENGELASAN POSISI DATAR , (4) MUDAH
DIBENTUK SECARA MEKANIS , (5) DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MENGELAS BAJA DENGAN CAKUPAN KETEBALAN YANG
CUKUP LEBAR , (6) LAJU DEPOSISI YANG TINGGI DAN EFISIEN
DIBANDING SMAW ( 4 X LEBIH BESAR ) DENGAN KEPADATAN
ARUS YANG TINGGI ( CURRENT DSENSITY ) , (7) DESAIN
SAMBUNGAN YANG CUKUP MURAH , (8) BUSUR YANG TAMPAK
SEHINGGA MUDAH MEMANIPULASINYA , (9) SYARAT
KEBERSIHAN
PERMUKAAN
YANG
RELATIF
RINGAN
DIBANDING GMAW , (10) DISTORSI LEBIH SEDIKIT DIBANDING
SMAW , (11) KHUSUS DENGAN ELEKTRODA BERPELINDUNG
MANDIRI , TIDAK MEMERLUKAN INSTALASI GAS LINDUNG
DAN LEBIH FLEKSIBEL TERHADAP CUACA YAHG BERANGIN ,
(12)
LEBIH
KEBAL
TERHADAP
KEBERADAAN
ZAT
KONTAMINAN YANG MENYEBABKAN KERETAKAN. (13) TAHAN
TERHADAP RETAK BAWAH KAMPUH ( UNDERBEAD CRACK ) .

KETERBATASAN FCAW

269

DISAMPING KEUNGGULAN , FCAW JUGA MEMILIKI BEBERAPA

KEKURANGAN DIBANDING JENIS LAS LAINNYA , YAITU :
(1) FCAW HINGGA KINI HANYA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
PENGELASAN BAHAN FERRUS DAN BAHAN BERBASIS NIKEL
SAJA , (2) PENGELASAN MENGHASILKAN SLAG YANG HARUS
DIBERSIHKAN , (3) KAWAT ELEKTRODA LEBIH MAHAL
ALIRAN GAS TERGANGGU / TIDAK LANCAR.
NAIKKAN
STELAN
FLOWMETER
,
DAN
POROSITAS
/
DIBANDING
BATANG ELEKTRODA BIASA, BERSIHKAN
(4) PERALATANNYA
UJUNG NOZZLE DARI SPATTER
KEROPOS
LEBIH RUMITALIRAN
DANGAS
MAHAL
DIBANDING SMAW
, (5)
PENGUMPAN
TERLALU TINGGI
KURANGI
SETELAN
UNTUK MENGHILANGKAN
TURBULENSI
KAWAT DAN SUMBER TENAGA HARUS DEKAT DENGAN
ALIRAN
UDARA YANG TERLALU (6)
TINGGIUNTUK
ALINGI
ARUS ANGIN
DENGAN SHIELD
LOKASI / TITIK
PENGELASAN,
JENIS
ELEKTRODA
BERPELINDUNG
GASYANG
, SANGAT
PEKA DENGAN
HEMBUSAN
GAS LINDUNG
TERKONTAMINASI
PERIKSA SUMBER
GAS , PERIKSA KEBOCORAN
SELANG GAS.
ANGIN , (7)
BIAYA PEMELIHARAAN PERALATAN LEBIH
BENDA
KERJABANYAK
YANG TERCEMAR
BERSIHKAN
PERMUKAAN
TINGGI , (8) LEBIH
MENGASILKAN
ASAP
DANKAMPUH
GASLAS
ELEKTRODA YANG
TERKONTAMINASI
( FUME ) DIBANDING
GMAW
DAN SAW . BERSIHKAN MINYAK DAN KOTORAN LAINNYA

PENANGGULANGAN
MASALAH
JUMLAH FLUKS INTI KURANG
( TROUBLE SHOOTING )
VOLTASE BERLEBIHAN

DARI KAWAT , RODA ROLL.

KERINGKAN
/
OVEN
ELEKTRODA ( REBAKE ).
GANTI KAWAT
LEBIH BAIK

ULANG

ELEKTRODA DENGAN

KAWAT
YANG

STEL ULANG VOLTASE

BERLEBIH
ULANG
EKSTENSI DAN
SEIMBANGKAN
BEBERAPA EKSTENSI
JENISELEKTRODA
CACAT
LAS FCAWSTEL
BERASAL
DARI
ARUS LAS
PROSEDUR LAS ATAU PELAKSANAAN PENGELASAN YANG
EKSTENSI ELEKTRODA KURANG
STEL ULANG EKSTENSI DAN SEIMBANGKAN
SALAH .
ARUS LAS
KECEPATAN LAS BERLEBIHAN

STEL ULANG KECEPATAN LAS

WALAUPUN BEBERAPA CACAT SEBENARNYA SECARA

STRUKTURAL TIDAK MEMBAHAYAKAN , NAMUN CUKUP
MANIPULASI NOZZLE KURANG BAIK
ARAHKAN ELEKTRODA PADA AKAR KAMPUH.
FUSI ATAU
MEMPERBURUK PENAMPILAN SAMBUNGAN LAS .

PENETRASI
PARAMETER LAS KURANG MEMADAI
NAIKKAN ARUS , KURANGI KECEPATAN LAS ,
KURANGI EKSTENSI , GUNAKAN DIAMETER
YANG TIDAKPENANGGULANGAN MASALAH PENGELASAN
FCAW
KAWAT YANG LEBIH KECIL , UNTUK ELEKTRODA
SEMPURNA
BERPELINDUNG MANDIRI NAIKKAN KECEPATAN
LAS
MASALAH
KEMUNGKINAN PENYEBAB
PENANGGULANGAN

RETAK

ELEKTRODA
TIDAK CAIR

DESAIN SAMBUNGAN YANG KURANG BAIK

LEBARKAN BUKAAN AKAR ( ROOT OPENING )

DAN SEMPITKAN MUKA AKAR
( TOOR FACE )

REGANGAN SAMBUNGAN TERLALU TINGGI

KURANGI REGANGAN , GUNAKAN PEMANASAN

AWAL , GUNAKAN BAHAN YANG LEBIH DAKTIL /
LUNAK , , GUNAKAN PEENING

ELEKTRODA TIDAK COCOK

DEOKSIDISER TIDAK CUKUP ATAU FLUKS
YANG TIDAK KONSISTEN

PERIKSA KOMPOSISI DAN ISIAN FLUKS

CONTACT TIP AUS BERLEBIHAN

KURANGI TEKANAN PADA ROL PENGGERAK

CONTACT TIP CAIR ATAU MACET

KURANGI VOLTASE , STEL KENDALI TERBAKAR

BALIK ( BACK BURNT ) , GANTI LINER YANG AUS

KONDUIT KAWAT KOTOR

GANTI LINER KONDUIT , DAN

DENGAN ANGIN BERTEKANAN

BERSIHKAN

270

KESELAMATAN
KARENA LAJU DEPOSISI BAHAN LAS PADA FCAW JAUH LEBIH
BESAR DARI SMAW , MAKA GAS ATAUFUME YANG
DIHASILKAN JUGA JAUH LEBIH BESAR.
BATAS AMBANG KANDUNGAN FUME YANG DIIJINKAN ( PEL /
PERMISSABLE
EXPOSURE LIMIT )
OLEH OSHA
( OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH ADMINISTRATION )
ADALAH 5 mg / METER KUBIK.
HARUS DIGUNAKAN SARANA PELINDUNG KESEHATAN DAN
KESELAMATAN OPERATOR LAS
DARI FUME YANG

271

MENGANDUNG UNSUR MANGAN , APABILA MENGELAS

BAHAN YANG MENGANDUNG MANGAN .
DEMIKIAN PULA DALAM MENGELAS BAHAN STAINLESS
STEEL DAN PELAPISAN DENGAN MENGGUNAKAN PADUAN
CHROME , OPERATOR AKAN DIHADAPKAN PADA BAHAYA
FUME YANG MENGANDUNG UNSUR CHROME.
GAS LINDUNG , WALAUPUN TIDAK BERACUN NAMUN JUGA
MERUPAKAN BAHAYA TERSENDIRI MANAKALA PENGELASAN
DILAKSANAKAN
DALAM
RUANG
TERTUTUP KARENA
KEBERADAANNYA
AKAN
MENGUSIR
OKSIGEN
( ASPHYXIANTS ) DARI DALAM RUANGAN PENGELASAN.
GAS LINDUNG YANG BANYAK MENGANDUNG GAS ARGON
AKAN MENGHASILKAN RADIASI ULTRA VIOLET YANG
BERLEBIHAN YANG AKAN MERUBAH UDARA SEKITAR BUSUR
MENJADI OZONE.
KARENANYA DISARANKAN , DALAM PENGGUNAAN FCAW
SEBAGAI SARANA PENGELASAN , SARANA VENTILASI YANG
EFEKTIF DAN MEMADAI , YANG DITEMPATKAN TEPAT DIATAS
TITIK PENGELASAN DAN SARANA KESELAMATAN LAINNYA
UNTUK MELINDUNGI MATA , SERTA PASOKAN UDARA SEGAR
YANG TIDAK MENGGANGGU KINERJA GAS LINDUNG.

3.7 LAS LISTRIK BUSUR

TERPENDAM ( SUBMERGED ARC
WELDING / SAW )
DASAR OPERASIONAL

272

273

HUBUNGAN
DENGAN BENDA
KERJA

GAS LINDUNG