i
DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................................................. ii
1.1 Referensi……………………………………………………………..29
1.2 Aktivitas………………………….…………………………………..29
2.1 Referensi……………………………………………………………..30
2.2 Diskusi……………………………………………………......….....30
2.3 Pemeriksaan……………………………………………………….. 30
2.4 Pikirkan………………………………………….…………...…….. 30
3.2 Aktivitas………………………………………….…….……………. 31
3.3 Diskusi……………………………………………….……………… 31
3.4 Pikirkan………………………………………….………………….. 32
H. Lampiran.......................................................................................... 33
2. Referensi ..................................................................................... 35
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
1
A. PENDAHULUAN
a. Bacaan Referensi
b. Pengantar Teori
c. Langkah Kerja
e. Lampiran :
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
3
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Ikon Keterangan
4
D. BACAAN REFERENSI
1. Inspeksi Pengelasan.
a. INSPEKSI PENGELASAN
https://drive.google.com/file/d/1hAtV8D2-
-
7bem6J_BBqNjXOUTwPmoqki/view?usp=sh
aring
1.1. Dari sudut pandang konsumen ( oleh J.M Juran ):“ mutu adalah
sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan atau cocok terhadap
pemakaian “
6
(bagian dalam lasan) yang tidak diperbaiki akan menurunkan keandalan
produk atau bahkan menyebabkan kegagalan pada lasan.
6. Jadi pelanggan adalah orang yang menentukan suatu mutu dari suatu
produk, di mana pelanggan dapat digolongkan kedalam dua jenis yaitu :
7
penyelesaian masalah, bukan tentang mencari kambing hitamnya.
Prinsip pokok tersebut adalah:
Mutu bukan biaya, namun investasi yang ditanam dan akan di panen
karena produknya terjual.
Link download:
8
https://drive.google.com/file/d/1hAtV8D2--
7bem6J_BBqNjXOUTwPmoqki/view?usp=sharing
a.
10.2. “Mutu bukan biaya, namun investasi yang ditanam dan akan
dipanen karena produknya terjual “
Banyak orang percaya bahwa mutu yang baik adalah mahal. Mereka
melihat pada harga sebuah produk lasan, dan berasumsi bahwa barang
yang termahal adalah mutu yang terbaik. Tetapi definisi dari mutu
mengatakan “sesuai dengan spesifikasi”, meskipun harga tersebut lebih
murah namun memenuhi kesesuain dengan spesifikasi, maka dikatakan
bermutu. Sebenarnya, harga jual sebuah produk sudah mencakup biaya
produksi dan biaya perusahaan. Ini berarti bahwa tiap kali dalam proses
produksi diperlukan re-work, atau adanya scrap dan material terbuang
akan merugikan perusahaan dan tenaga kerja. Biaya dari re-work dan
scrap akan ditanggung perusahaan sedangkan pendapatan dari
penjualan produksi tidak mengkompensasinya/tidak termasuk biaya
repair/rework atau material terbuang. Manajemen Mutu memberikan
pada perusahaan suatu alat yang digunakan untuk memproduksi
barang-barang dengan benar, tanpa re-work atau scrap. Ini menuju pada
kulitas barang pada harga yang termurah. Investasi dalam bentuk lain
adalah budaya kerja 5R, yang berkontribusi pada keberhasilan sistem
mutu di tempat kerja,
10.2.1. Konsep 5R
9
a. RINGKAS, adalah memisahkan segala sesuatu yang diperlukan
dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja.
Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan
disimpan, serta bagaimana cara menyimpan supaya dapat diakses
dengan mudah.
Jika pelanggan tidak puas, dia akan membeli ketempat lain. Sekarang
kita juga tahu bahwa pelanggan/internal juga penting. Pelanggan
internal adalah orang atau operasi berikut yang menerima prdoduk
suatu proses.
10
kualitasnya. Perjanjian ini mempunyai arti bagi perusahaan untuk dapat
membuat kepastian/yakin permintaan pelanggan terpenuhi
meliputi/termasuk proses berikutnya dalam perusahaan yang sama.
“Jika sesuatu tidak bisa diukur, maka hal itu tidak dapat diawasi. Dan
jika sesuatu tidak dapat diawasi maka hal ini tidak dapat diperbaiki”
Kita dapat memastikan bahwa kita dapat memperbaiki mutu jika kita
mempunyai fakta dan data yang mendukung pekerjaan kita.
b. Bertindak tepat dan benar pada awal pekerjaan dan setiap saat
12
k. Memiliki disiplin diri yang kuat (self discipline) tidak tergantung pada
kedisiplinan orang lain
13
12. Elemen-elemen Mutu
14
proses organisasi sehingga organisasi tersebut menghasilkan produk
yang memuaskan harapan pelanggan
• Panduan Mutu
• Prosedur
• Instruksi Kerja
• Formulir
Proses
Bahan Baku Proses Inspeksi
Pemotongan Delivery
Masuk pengelasan Produk
dan fit up
1 ASME BPVC
16
2 ANSI/ASME B31.4. PIPELINE
c. Contoh standard dapat di download
ASME B31_4_PIPELINE TRANSPORTATION SYSTEMS BAHAN TRAINING
https://drive.google.com/file/d/12cyAwzHMnPc0Pa8_Ipn4IoSaPP6zSIv1/view?usp=sharing
Referensi dokumen:
a. Cacat Las dan Quality Assurance
https://drive.google.com/file/d/1hC33KxaQjSZJskmOHrPCoXAkEiwkZXYF/view?usp=sha
ring
b. POSTER CACAT LAS USE
https://drive.google.com/file/d/1KbreNNO3-
_BDwegTczl9hANisAfnaGZ_/view?usp=sharing
19
5 Siklus Implementasi ISO 9001
21
F. LANGKAH KERJA
22
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
6 CHECKLIST INSPEKSI PENGELASAN
23
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
standard acuan:
24
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
25
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
26
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
7 Contoh Prosedur
27
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
5.2. Prosedur pengerjaan dan standar
produk dari pelanggan/pengguna/pemilik
diidentifikasi.
28
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Memeriksa hasil produk sesuai prosedur
Aktivitas 1.2 :
Silakan mencari jenis-jenis cacat las yang ada pada hasil
pengelasan dan mencari penyebabnya.
Diberikan satu contoh test produk las-lasan.
29
Elemen Kompetensi 2
Diskusi 2.2 :
Pemeriksaan 2.3 :
Pikirkan 2.4 :
Elemen Kompetensi 3
30
Elemen Kompetensi 3
Sebutkan alat-alat pengelasan yang digunakan untuk dapat menjamin mutu produk:
Cari infromasi Keberterimaan (Acceptance criteria) untuk setiap jenis cacat las
(identifikasi standard acuan yang digunakan, dimensi/ukuran cacat, jenis cacat,
kedalaman dan bentuk cacat las).
Diskusi
Diskusi 3.3 :
31
Silahkan diskusikan hasil yang telah anda peroleh dan membahas
Bersama rekan untuk hasil lain yang rekanmu peroleh. Presentasikanlah
Pikirkan 3.4:
1. Pikirkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menjamin mutu
produk lasan.
2. Identifikasi dokumen yang diperlukan untuk menjamin mutu produk
lasan
3. Pikiran-pikiran pokok dalam implementasi ISO 9001:2015
4. Pikirkan isi dokumen dan rekaman mutu yang diperlukan dalam
industri pengelasan.
Pikirkan 3.5 :
Studi Kasus 1
Ternyata panduan mutu, dokumen dan informasi untuk melakukan
pemeriksaan hasil lasan tidak tersedia, sedangkan saudara diminta
berkontribusi menjamin kualitas lasan.
Apa yang saudara lakukan?
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Kompeten/Belum Kompeten
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
32
H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
33
berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
melibatkan seluruh anggota organisasi.
34
REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2. AWS, Welding Handbook, Volume 1 - Welding Science and Technology by Jenney, Cynthia L.
O’Brien, Annette (Eds.). Chapter 13, 14, 15, 16
3. ASME BPVC (Boiler and Pressure Vessel Code) Section II A, IIC dan Section IX.
4. ANSI/ASME B31.4. Tentang Desain, fabrikasi, instalasi, testing dan inspeksi perpipaan
5. AWS D1.1/D1.1M:2020 Structural Welding Code-Steel
6. BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) RULE VOL 6. WELDING
7. ISO 5817 Fusion Welding-Quality Levels for Imperfection
8. STD ISO 9001 2015. Quality Management System.
35
UNIT KOMPETENSI
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
2.1 Peralatan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 ATK
(Tidak ada)
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan tes lisan atau tertulis dan/atau
praktik atau observasi.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
(Tidak ada)
3.2 Keterampilan
(Tidak ada)
4.2 Teliti
4.3 Cermat
5. Aspek kritis
38
DAFTAR NAMA PENYUSUN
Jabatan Dalam
NO. NAMA PROFESI
Tim
3. Bayu - Validator
39