Anda di halaman 1dari 13

Agar Gorengan Tetap Renyah (cooking)

Sumber: ibu ibu DI

Bagaimana cara menjaga kerenyahan penganan gorengan jika kita tidak


langsung menyajikannya setelah digoreng?? Berikut tips dari para Ibu
di Dunia Ibu mengenai serba-serbi gorengan...!!
- Digoreng jangan terlalu lama sebelum disajikan (kalau disajikan
siang hari, goreng pagi harinya saja, jangan malam sebelumnya), atau
dalam adonannya tepungnya ditambahkan tepung beras.
- Bisa juga dihangatkan di oven dengan api kecil. [nk]
- Setelah digoreng langsung letakkan di tissue / kitchen towel, dan
jangan ditumpuk langsung dengan gorengan lainnya. Fungsinya
tissue/kitchen towel tsb untuk menyerap minyak; supaya gorengannya
tidak lengket satu sama lain. [as]
- Untuk menambah kerenyahan, pada adonan tepung untuk menggoreng bisa
dicampurkan tepung sagu/kanji dengan perbandingan 1 sendok teh tepung
sagu/kanji untuk 3-5 sendok makan tepung terigu. Sebaiknya dicoba
dulu sampai pas perbandingannya, karena kalau terlalu banyak
sagu/kanji bisa jadi keras sekali
- Untuk menambah kegurihan, tambahin sedikit aja garam, atau kadang
aku iseng suka dikasih royco rasa ayam sejumput saja. [md]
- Setelah digoreng jangan langsung disimpan di tempat tertutup.
Biarkan dulu kena angin dan baru ditaruh di tempat tertutup kalau mau
dibawa ke tempat tujuan. [ri]
- Kalau gorengan sudah kurang renyah / agak melempem, bisa dipanaskan
sebentar dalam panggangan roti yang seperti oven [toaster oven],
supaya jadi renyah lagi. [dn]
- Tukang jual gorengan biasanya tambahin sedikit air kapur sirih di
adonan tepungnya mereka supaya gorengan tetap renyah. Trus, gorengnya
sebaiknya dengan minyak yg banyak. Jadi, biarpun bertumpuk2, gorengan
dijamin tetap renyah. Tapi hati2 lho, kalo kebanyakan air kapur
sirih, malah jadi keras tuh gorengannya. [ir]
- Cara buat air kapur sirih: beli kapur sirih di pasar, di tukang
bunga rampai/tukang jual bumbu dapur belinya. Taruh di toples kaca,
tutupin. Kalo mau dipakai kasih air sedikit, goyang goyang botolnya
supaya kapurnya larut sedikit. Tinggal tuang airnya, siap dipakai.[st]
- Ibu mertuaku sering bikin pisang goreng, tapi tepungnya pake tepung
beras Rose Brand. Tepung berasnya cuma dicampur dengan telur 1
garam pewarna kuning biar nggak pucet air kapur sirih dikit.
Trus di goreng. Wah aku paling suka tepung gorengnya. [ab]
- Aku punya dua cara bikin tepung pisang goreng, yang pertama mirip
sama punya Ambar, cuma aku tambah tepung kanji dg perbandingan 1 : 2

untuk tepung kanji sama tepung beras. Pakai 1 bt telur puyuh garam
gula pasir dikit (supaya tepungnya berwarna agak kecoklatan) air
kapur sirih.
- Cara kedua lebih enak, tepung lebih renyah dan garing dan awet,
tapi bikinnya lebih susah. Tepungnya pake segitiga dikasih mentega,
diaduk terus sampai rata, baru dikasih air sedikit sedikit sampai
cukup konsentrasinya (tidak terlalu encer). Enak, deh! [st]
- Untuk menjaga gorengan tetap renyah :
1. Tambahkan santan di adonan tepung
2. Tambahkan tepung beras &/ tepung tapioka di adonan tepung terigu.
3. Jangan tutup wadah gorengan sebelum dingin betul
4. Sisa minyak goreng harus benar-benar tiris
5. Untuk gorengan yang gurih-gurih (ex: martabak, bakwan, perkedel
dll), tambahkan putih telur di adonan tepung. [rn]
- Saya kalau bikin bakwan justru tepungnya tepung terigu, sementara
kalau untuk pisang goreng sudah pasti pakai tepung beras air kapur
sirih air kunyit sedikit vanila. [id]

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minyak Goreng
Minyak dalam kemasan atau minyak curah, sama-sama bisa dipakai. Pilih
minyak goreng yang bersih dan tidak berbau. Pakailah minyak yang baru,
bukan jelantah. Apabila minyak mulai kotor, sementara menggoreng belum
usai, saring minyak lalu tambahkan lagi sedikit minyak yang baru.
Mentega Putih
Ini adalah bahan alternatif untuk mencegah lelehan minyak pada makanan.
Campurkan sedikit mentega putih pada minyak untuk menggoreng. Mentega
putih akan membeku pada suhu ruang, sehingga gorengan tampak tidak
berminyak.
Tepung Maizena
Tepung ini sangat baik dijadikan campuran kulit gorengan. Gorengan akan menjadi
semakin renyah, bila adonannya dicampurkan dengan sedikit tepung kanji atau
maizena.
Tepung Beras
Penambahan tepung beras ke dalam adonan akan membuat gorengan tidak
cepat layu dan lembap. Takaran bisa 50:50 atau 70:30 antara tepung terigu
dan tepung beras. Tepung beras juga memberikan efek warna putih pada

gorengan. Pilihlah tepung beras yang masih segar.


Cetakan Kembang Goyang
Cetakan ini terbuat dari logam yang diberi pegangan kayu. Logam cetakan
harus dimasukkan dahulu dalam minyak yang sedang dipanaskan, agar
dapat menyerap panas. Sesudah itu baru dimasukkan ke dalam adonan
sampai setinggi cetakan. Adonan akan melekat dengan sendirinya. Jika
adonan tidak melekat, artinya cetakan belum cukup panas.
Ampia (Alat Penggiling Adonan)
Alat ini bisa menipiskan adonan dalam tiga tingkat ketebalan yang bisa diatur
sesuai dengan kebutuhan. Dengan alat ini kita juga bisa membuat mi. Alat ini
memang sangat memudahkan pekerjaan. Namun jika tidak ada, adonan bisa
juga ditipiskan dengan cara biasa.
Wajan
Wajan cekung lebih baik untuk menggoreng dibandingkan dengan wajan
datar. Karena minyak akan menggenang dan berkumpul di satu titik panas.
Gunakan minyak yang banyak supaya bahan yang digoreng terendam
sempurna.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Alasan lain mengapa jangan berlebih memberikan tepung, yaitu karena tepung nantinya akan banyak
menyimpan minyak. Jika ini terlalu tebal maka akan membuat gorengan mudah lembek tidak se-crispy
ketika baru matang.
Selain itu usahakan setelah bahan makanan dibalur tepung agar tidak terlalu lama menunggu proses
penggorengan. Harus cepat digoreng.
"Karena di dalam tepung terdapat kadar asam yang tinggi. Kalau didiamkan lama, rasa gorengan akan
berubah. Tepung pun akan mengumpal ketika digoreng, proses inilah yang bikin makanan sulit matang,"
beber juri kompetisi memasak di salah satu stasiun televisi ini.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Komposisi Adonan Tepung


Komposisi adonan tepungnya apakah banyak menggunakan tepung, air atau lemak seperti telur,
mentega, minyak, dan lain-lain. Jika menggunakan tepung terigu sebaiknya dicampur dengan
tepung beras atau sagu. Setiap 200 gr tepung terigu tambahkan 1 sdm tepung beras/sagu.
Pastikan Minyak Benar-Benar Panas

Goreng adonan dalam minyak panas yang terendam agar hasilnya bisa renyah dan kriuk, angkat
dan tiriskan minyaknya. Jika menggoreng dengan minyak yang kurang panas maka makanan
akan berminyak karena minyak akan terserap oleh makanan.
Tiriskan Dan Simpan Dengan Benar
Tiriskan di atas saringan sehingga sirkulasi panasnya terbuang sempurna, jadi tidak lembab
makanannya dan akan renyah terus. Selain saringan, Ibu juga bisa menggunakan tisu makan
untuk menyerap minyak dengan lebih sempurna. Jangan langsung dimasukkan ke dalam kotak
makanan yang tertutup rapat ketika gorengan masih panas.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Agar Hasil Gorengan Renyah Garing, Perhatikan 6 Hal Ini!

Agar renyahnya tahan lama, menu gorengan harus diolah dengan tahapan yang tepat. Muali dari
bahan, jenis wajan, suhu minyak hingga waktu menggoreng. Kalau telaten mengikuti beberapa
tahap ini, dijamin gorengan kriuk enak!
Teknik deep frying sendiri merupakan metode penggorengan makanan dengan menggunakan
minyak dalam jumlah melimpah. Agar hasilnya garing enak, perhatikan 6 hal ini.

1. Siapkan alat dan bahan

Saat menggoreng, butuh ketepatan waktu agar tingkat kematangannya pas, dan gorengan yang
sudah matang harus cepat diangkat. Agar tak menghabiskan waktu, siapkan saringan dan juga
wadah beralaskan kertas atau tisu untuk meniriskan. Juga potong atau iris bahan-bahan yang
akan digoreng.

2. Jenis penggorengan

Untuk hasil pemasakan yang ideal, alat deep fryer elektrik bisa jadi solusinya. Namun untuk
penggunaan rumahan, bisa digunakan panci berukuran sedang. Panci dipilih karena
permukaannya yang datar dan membuat panasnya lebih merata, dibanding wajan dengan
permukaan melengkung.

3. Penggunaan minyak

Ukuran dan tinggi panci menjadi acuan untuk menakar minyak. Umumnya, minyak yang
digunakan sekitar setengah dari tinggi panci. Jangan lebih dari setengah, karena biasanya minyak
akan naik sekitar 5 cm karena diisi oleh makanan yang digoreng.

4. Suhu minyak

Sebelum makanan dimasukkan ke dalam minyak, pastikan jika minyaknya sudah benar-benar
panas. Suhu minyaknya yang paling ideal 170 C.

5. Tahap penggorengan

Untuk menggoreng, usahakan untuk terus mengamati makanan yang digoreng. Saat
permukaannya sudah mulai kuning keemasan, warna gorengan akan cepat berubah menjadi
kecokelatan. Tiriskan segera agar tidak menjadi gosong.

6. Jumlah bahan yang digoreng

Usahakan untuk tidak menggoreng dalam jumlah terlalu banyak. Gorenglah secara bertahap.
Usahakan masih ada ruang untuk makanan yang digoreng di dalam wajan agar bisa matang
sempurna dalam waktu sama. tak berlebihan, Untuk tahap penggorengan kedua, jangan langsung
dimasukkan adonannya. beri jeda waktu sebelum memasukkan adonan agar suhu minyak
kembali naik atau panas.

------------------------------------------------------------------------------

Mengapa Gorengan Berminyak dan Tidak Kriuk Renyah?

Jika dilakukan dengan benar, menggoreng dengan teknik deep frying akan menghasilkan
makanan yang renyah di luar, matang dan juicy di dalam, serta tak berminyak. Namun, hasilnya
justru gorengan keras, melempem, dan berminyak. Mengapa?
Menggoreng sebenarnya mudah saja dilakukan, namun tak jarang hal-hal kecil justru bisa

merusak hasilnya. Hindarilah kesalahan-kesalahan menggoreng berikut ini agar gorengan Anda
sempurna:

1. Salah memilih minyak


Tak semua jenis minyak cocok dipakai untuk menggoreng, terutama deep frying. Minyak dengan
titik asap (smoke point) rendah akan cepat berasap, tanda molekul minyak mulai rusak. Jika
sudah rusak, minyak bisa jadi pemicu peradangan (inflamator) jika dikonsumsi.
Pilihlah minyak yang bertitik asap di atas 190 C seperti minyak kelapa sawit, kelapa, kacang
tanah, safflower, bunga matahari, atau canola. Selain itu, beberapa jenis minyak goreng juga
memiliki rasa kuat sehingga bisa memengaruhi citarasa makanan. Pilihlah sesuai selera.

2. Suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah


Menggoreng sebaiknya dimulai dengan api sedang, yakni bersuhu sekitar 176-190 C. Jika terlalu
tinggi, minyak akan berasap dan cepat rusak. Namun, jika suhu minyak terlalu rendah, minyak
akan masuk ke dalam makanan.
Suhu yang pas akan membuat minyak hanya menempel di permukaan makanan karena ditolak
oleh kandungan air dalam makanan, sehingga bagian luarnya renyah sementara bagian dalamnya
tetap juicy.

3. Menggunakan wajan datar


Penggunaan wajan datar akan membuat makanan sulit terendam sepenuhnya. Bukannya deep
frying, Anda malah memasak dengan teknik shallow frying. Gunakan deep fryer atau wajan
dengan bagian dasar tebal dan sisi-sisi yang tinggi, sehingga minyak dengan mudah merendam
makanan.
Wajan dengan bagian dasar yang tebal akan membuat api memanaskan minyak secara perlahan,
sementara dasar yang tipis akan membuat panas minyak tak stabil. Sisakan jarak permukaan
minyak dengan bibir wajan sekitar 5 cm atau tak lebih dari setengah tinggi wajan untuk
menghindari percikan minyak saat makanan ditambahkan.

4. Tidak mengeringkan makanan sebelum digoreng


Air dan minyak tak pernah bersatu. Makanya, jika air atau makanan basah dimasukkan ke
minyak panas, akan muncul ledakan-ledakan atau cipratan minyak panas yang tentu berbahaya.
Sebaiknya sebelum digoreng, keringkan makanan dengan tisu dapur (paper towel) atau baluri
dengan tepung untuk mengunci kelembapan makanan di dalamnya.

5. Menggarami makanan sebelum digoreng


Tambahan garam dalam makanan yang digoreng akan menarik kandungan airnya ke permukaan
makanan, sehingga menyebabkan minyak panas terpercik. Garam juga dapat menurunkan titik
asap minyak, sehingga dapat merusak molekul minyak lebih cepat. Sebaiknya langsung taburi
garam ke makanan setelah diangkat dari penggorengan agar menempel dengan baik.

6. Wajan terlalu penuh makanan


Karena tak sabar, beberapa potong makanan dimasukkan sekaligus ke dalam wajan berisi
minyak. Hal ini membuat suhu minyak menurun, makanan menjadi berminyak dan melempem.
Sebaiknya masukkan makanan satu per satu dengan hati-hati dan pastikan ada ruang di sekeliling
setiap potong makanan.

7. Memakai minyak berulang kali


Menurut pakar gizi Emilia E. Achmadi, MS, RD, minyak goreng berkualitas baik sebaiknya
dipakai maksimal 2-3 kali. Namun, batasan ini berlaku untuk skala rumahan yang
menggorengnya sebentar.
Kalau minyak dipanaskan terus seperti dalam penggunaan komersil, strukturnya bisa berubah,
warnanya menjadi gelap, dan muncul asap. Jika demikian, sebaiknya setelah sekali dipakai,
minyak didinginkan lalu dibuang.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ternyata Rahasia Gorengan Renyah Ada Pada Tepungnya

Gorengan berbalut tepung baru dipopulerkan tahun 1976 oleh Roscoe's House of Chicken and
Waffles di Amerika. Selain bahan makanan yang bervariasi, adonan celupan dan lapisan luar
tepung juga beragam.
Tepung berperan penting dalam gorengan. Bisa dibuat adonan untuk celupan bahan makanan
atau sebagai tepung kering pelapis luarnya. Inilah beragam jenis tepung yang biasa dipakai untuk
gorengan.

1. Tepung Terigu
Kata terigu berasal dari bahasa Portugis, trigo yang berarti gandum. Selain terkenal sebagai
bahan dasar pembuat kue dan mie, adonan tepung terigu yang karakteristiknya lebih halus

banyak dipakai dalam gorengan bertesktur lembut seperti mendoan.

2. Tepung Beras
Seperti namanya, tepung ini memang terbuat dari beras baik yang putih atau merah. Walaupun
banyak dibuat sebagai bahan pembuat kue, tepung beras banyak dicampurkan bersama tepung
terigu untuk membuat adonan celupan supaya tekstur gorengan lebih renyah dan garing.

3. Tepung Panir
Biasa dikenal dengan nama tepung roti, jenis tepung ini terbuat dari roti tawar kering yang
ditumbuk agak kasar. Di Jepang, tepung ini disebut panko yang digunakan untuk melapisi
hidangan katsu dan ebi furai dengan karakteristik lapisan luar yang renyah. Kini tepung ini dijual
dengan pilihan warna oranye kuning dan putih polos.

4. Tepung Tapioka
Tepung yang terbuat dari singkong ini banyak dikenal sebagai bahan perekat makanan seperti
bakso. Untuk mendapatkan hidangan gorengan yang renyah, ampurkan satu sendok teh tepung
kanji dalam 3-5 sendok makan tepung terigu untuk adonan celupan.

5. Tepung Maizena
Tepung ini terbuat dari jagung dan pemakaiannya dalam gorengan harus dalam jumlah cukup
untuk menghindari tekstur gorengan yang terlalu keras. Campuran tepung maizena dan terigu
biasanya dipakai untuk celupan pertama lalu kembali digunakan sebagai pelapis terakhir. Hal ini
bisa membuat gorengan mempunyai tekstur renyah tetapi empuk.
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai