Oleh:
IWAN DARMAWAN
NIM. 1210202091
BANDUNG
2013
ketika disuruh seorang-seorang masih banyak yang jauh dari kaidah membaca alQuran yang benar.
Ketiga permasalahan tersebut tidak bisa dipecahkan secara sekaligus,
namun harus bertahap mulai dari tumbuhnya minat siswa untuk belajar al-Quran,
penguasaan dasar-dasar membaca al-Quran seperti penguasaan huruf-huruf
hijaiyah dan kemudian penerapan hukum-hukum (tajwid) membaca al-Quran.
(Identifikasi Masalah)
Fenomena seperti dikemukakan di atas membuat penulis sebagai calon
pendidik khususnya pada bidang studi PAI menjadi resah dan berusaha mencari
solusi yang efektif untuk mengatasinya. Dari kenyataan tersebut teridentifikasi
tiga masalah yang muncul, yaitu: 1) rendahnya minat; 2) rendahnya kemampuan
menguasai dasar-dasar al-Quran; 3) rendahnya kemampuan menguasai hukumhukum membaca al-Quran. Setelah direnungkan dan dikaji berdasarkan teori
yang ada, maka ditemukan beberapa faktor penyebab yang berhasil diidentifikasi,
diantaranya: 1) metode dan media belajar kurang menarik dalam menumbuhkan
minat siswa; 2) diduga metode yang digunakan dan suasana pembelajaran kurang
menyebabkan daya hafal siswa meningkat; 3) teknik belajar yang diterapkan
belum efektif mempercepat penerapan hukum-hukum membaca al-Quran. Sejalan
dengan itu, maka terdapat beberapa alternatif solusi yang diperlukan, diantaranya:
1) diperlukan metode dan media baru yang dapat menumbuhkan minat belajar; 2)
diperlukan metode atau teknik yang dapat meningkatkan kemampuan hafalan, dan
3) diperlukan teknik atau alat yang dapat memudahkan penerapan hukum-hukum
membaca al-Quran.
(Teori Sebagai Argumen Tindakan Pemecahan)
Menurut teori, belajar akan lebih berhasil bila situasinya menyenangkan
(Sagala; 2006: 100). Proses belajar akan lebih baik jika siswa memiliki minat
terhadap kegiatan belajar (Sutikno; 2009: 16). Belajar hafalan dapat lebih baik
hasilnya, jika disertai minat, sebab minat seperti menurut Kurt Singer, adalah
suatu landasan yang paling meyakinkan untuk keberhasilan suatu proses belajar.
Menurutnya lagi, jika siswa merasa ingin belajar, ia akan cepat mengerti dan
mengingatnya (Singer; 1987: 78). Edgar Dale yang terkenal dengan Kerucut
Pengalaman (Cone of Experience) mengemukakan bahwa kemampuan manusia
2
komputer
untuk
menciptakan,
menyimpan
dan
menggunakan
kandungan multimedia.
(Rencana Tindakan Pemecahan)
Atas dasar teori di atas, maka untuk pembelajaran Al-Quran Hadits di
Semester I Kelas VII MTs. Al-Jihad Pangalengan dirancang suatu upaya untuk
meningkatkan minat belajar siswa dan kemampuan membaca al-Quran dengan
menggunakan Multimedia Interaktif Macromedia Flash. Untuk memastikan
proses dan keberhasilannya, akan diteliti melalui kegiatan Penelitian Tindakan
Kelas dengan judul:
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF MACROMEDIA FLASH
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadits di Kelas VII
MTs. Al-Jihad Pangalengan)
B. Perumusan Masalah
Masalah yang menjadi fokus utama penelitian ini adalah: adakah proses
belajar melalui Multimedia Interaktif Macromedia Flash dapat meningkatkan
minat belajar dan kemampuan membaca al-Quran siswa kelas VII MTs. AlJihad?
Sejalan dengan fokus rumusan masalah penelitian tersebut, dan sejalan
dengan model penelitian kualitatif yang dipilih, secara lebih rinci diajukan
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
pembelajaran
dengan
menggunakan
Multimedia
Interaktif
Macromedia Flash?
2. Bagaimana tingkat ketepatan proses pembelajaran dengan Multimedia
Interaktif Macromedia Flash pada pembelajaran Al-Quran Hadits di kelas
VII MTs. Al-Jihad Pangalengan?
3. Bagaimana kepastian hasil peningkatan minat dan kemampuan membaca
al-Quran siswa setelah pembelajaran melalui Multimedia Interaktif
Macromedia Flash?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan pertanyaan penelitian di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Memastikan bahwa setting kelas VII MTs. Al-Jihad Pangalengan
kondusif pada saat pelaksanaan pembelajaran melalui Multimedia
Interaktif Macromedia Flash;
2. Memastikan bahwa proses pembelajaran dengan Multimedia Interaktif
Macromedia Flash di kelas VII MTs. Al-Jihad Pangalengan berjalan
tepat sesuai dengan teori;
3. Memastikan terdapat peningkatan minat belajar dan kemampuan
membaca al-Quran siswa kelas VII MTs. Al-Jihad Pangalengan.
D. Manfaat Penelitian:
1.
Manfaat teoritis:
Tindakan
Kelas
semakin
2.
Manfaat praktis:
dengan
lemah
lunglainya
tubuh
dan
timbul
10
1) Tahqiq; yaitu membaca al-Quran dengan menempatkan hakhak huruf (makharijul huruf, sifatul huruf, mad, qosr, tarqiq,
tahkim, dsb.) yang semestinya, sambil mencermati/ meresapi
arti dan maknanya bagi yang telah mampu.
2) Tartil; membaca al-Quran dengan berlahan-lahan (tidak
tergesa-gesa) sambil mencermati/ meresapi arti dan makna bagi
yang telah mampu.
3) Tadwir; membaca al-Quran dengan sedang, antara cepat dan
perlahan-lahan.
4) Hadr; membaca al-Quran dengan cepat.
Keempat cara membaca al-Quran tersebut wajib menggunakan
tajwid dengan menyesuaikan bacaanya (tahqiq, tartil, tadwir, dan
hadr) (Qomari Sholeh: 10).
c) Penguasaan Tajwid
Tajwid menurut bahasa (etimologi) adalah mendatangkan atau
membaca dengan baik, sedang menurut Hasani Syaikh Usman ilmu
tajwid adalah: Ilmu untuk mengetahui cara mengucapkan kalimatkalimat al-Quran (Hasani Syaikh Usman: 49).
(Asumsi hubungan antara tindakan dengan peningkatan minat dan
kemampuan membaca al-Quran)
Ada pendapat beberapa ahli mengenai asumsi teoretik yang menyatakan
bahwa minat belajar sesuatu dapat ditumbuhkan oleh guru dengan menciptakan
model belajar yang menarik, dan jika siswa belajar disertai minat yang baik, maka
akan mudah mengerti (paham) dan mudah hafal, diantaranya:
1. Minat dapat dipelajari dan ditumbuhkan oleh guru dengan menciptakan
pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan dan memuaskan (Singer;
1987: 78).
2. Minat merupakan landasan pokok untuk keberhasilan suatu proses belajar;
jika seorang murid memiliki minat, rasa ingin belajar, maka akan cepat
mengerti dan mengingatnya lebih baik atau hafal (Singer;1987: 78).
3. Menurut Moh. Surya, guru harus berusaha menciptakan rangsangan yang
menarik minat siswa, berupa penampilan menarik, menggunakan berbagai
metode dan teknik, serta menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
Sesuatu yang diminati akan lebih menarik perhatian; dengan perhatian yang
11
besar siswa akan melakukan pengamatan yang lebih baik; sehingga proses
dan hasil pembelajaran lebih berhasil (Surya; 2004: 72)
Atas dasar asumsi seperti di atas, maka dapat ditarik simpulan, berupa
dugaan sementara atas hipotesis tindakan: bahwa penggunaan Multimedia
Interaktif Macromedia Flash yang menarik dan menyenangkan diduga dapat
meningkatkan minat belajar siswa, dan dengan minat yang tinggi dan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan pemahaman siswa agar
dapat dengan cepat menerapkannya dalam membaca al-Quran.
(Standar keberhasilan minat dan kemampuan membaca al-Quran)
Atas dasar definisi operasional di atas, ditetapkan standar keberhasilan
tindakan mengenai minat dan kemampuan membaca sebagai hasil suatu tindakan,
sebagai berikut:
1. Keberhasilan meningkatnya minat diukur dengan tiga indikator:
a Perhatian, memperhatikan dengan antusias;
b Curiousity: atau rasa ingin tahu;
c Adanya perasaan senang; merasa puas setelah belajar.
2. Keberhasilan meningkatnya kemampuan membaca ditandai dengan:
a. Kelancaran;
b. Kafasihan; dan
c. Penguasaan tajwid.
Untuk lebih memudahkan pemahaman, secara skematik kerangka teori dan
logika pemikiran mengenai hubungan antara konsep tindakan dan konsep masalah
yang dipecahkan, dapat dilihat pada gambar bagan sebagai berikut:
Gambar Bagan:
Kerangka Teori Pengaruh Multimedia Interaktif Macromedia Flash
Terhadap Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca Siswa kelas VII
TINDAKAN:
Penggunaan
Media
SYNTAX:
Macromedia
Flash
Peneliti
menyiapkan
bahan; (materi dalam
bentuk flash, laptop dan
proyektor)
Peneliti menata kelas;
Peneliti menyampaikan
materi dengan media
flash
Siswa dipersilahkan
mengulangi materi;
Peneliti dan siswa
menerapkan teori pada
praktik langsung
membaca al-Quran di
kelas
Peneliti mengevaluasi
MASALAH YANG
DIATASI:
Minat dan Kemampuan
Membaca al-Quran
S
E
T
T
I
N
G
Siklus I: Minat;
Indikator:
antusias;
curiousity;
senang;
puas
12
HASIL:
Setelah
Tindakan
KELEBIHAN:
Macromedia Flash
menarik;
menyenangkan;
jelas;
P
R
O
S
E
S
F. Metode Penelitian
Pada bagian langkah-langkah atau prosedur penelitian ini akan dibahas
sedikitnya mengenai empat hal, yaitu Setting Lokasi penelitian; Skenario
Tindakan; Metode Penelitian dan Teknik pengumpulan data; dan Analisis data
sebagai hasil Refleksi. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Setting Lokasi Penelitian:
a. Lokasi: Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Al-Jihad
Kecamatan Pangalengan; terletak di Jln. Raya Pangalengan Km. 29
Cibiana Desa Lamajang Pangalengan.
b. Kondisi kelas dan jumlah siswa: mengingat jenis penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang termasuk jenis penelitian
kualitatif, dengan jenis metode studi kasus maka sampelnya
merupakan sampel kasuisitik; yaitu di kelas VII yang terdapat masalah
yang dihadapi untuk dipecahkan. Rombel kelas VII sebanyak 25 orang
siswa, terdiri atas empat belas orang siswa dan sebelas orang siswi.
c. Waktu: Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama empat
bulan, mulai dari studi pendahuluan dan literatur sampai penyusunan
laporan PTK. Dan pelaksanaan PTK siklus ke-1 dan ke-2 disesuaikan
dengan jadwal bidang studi Al-Quran Hadits di kelas tersebut.
2. Skenario Tindakan:
Langkah skenario tindakan terdiri atas langkah secara umum, dan langkah
khusus tiap siklus dengan uraian sebagai berikut:
a. Skenario tindakan secara garis besar:
1) Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan sebanyak dua siklus,
dengan alasan karena diperlukan siklus bertahap untuk dua tujuan,
yaitu fokus peningkatan minat pada siklus ke-1, dan fokus
13
bahan
pembelajaran
al-Quran
dengan
Siklus
ke-1
dijadikan
bahan
perencanaan
untuk
15
2) Observasi
dilakukan
selama
pembelajaran
berlangsung;
refleksi,
yaitu
mengkritisi
dan
mendiskusikan
hasil
b. Standar Keberhasilan:
16
17
LAMPIRAN
1. Jadwal Penelitian:
JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Waktu Kegiatan
Jul
Ags
Sep Okt
No
Materi Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
Perencanaan PTK Siklus ke-2
Pelaksanaan PTK Siklus ke-2
Refleksi dan analisis hasil PTK siklus ke2
Penyusunan laporan PTK
18
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Nur. Membaca Cepat Dan Efektif. Sinar Bari. Bandung: 1978;
Mahmud dan Priatna, Tedi. Penelitian Tindakan Kelas; Teori dan Praktik. Tsabita.
Bandung: 2008;
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran;Untuk membantu memecahkan
problematika belajar dan mengajar. Alfabeta. Bandung: 2006;
Singer, Kurt. Membina Hasrat Belajar di Sekolah (Penerjemah: Bergman Sitorus),
Remaja Karya. Bandung: 1987;
Summa, Muhammad A.. Tafsir Ahkam I. Wacana Ilmu Logos. Jakarta: 1997;Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai
Pustak. Jakarta: 2005;
Sulistyowati, Sofchah. Cara Belajar Yang Efektif Dan Efisien. Cinta Ilmu.
Pekalongan: 2001;Suparjo. Materi Pendidikan Agama Islam IX. Tiga
Serangkai. Jakarta: 1996;
Surya, Mohamad. Psikologi Pengajaran dan Pembelajaran, Pustaka Bani
Quraisy. Bandung: 2004.
Suryabrata, Sumardi. Psikologi Pendidikan. Rajawali. Jakarta: 1986; Suryana,
Yaya & Priatna, Tedi. Metode Penelitian Pendidikan. Azkia Pustaka
Utama. Bandung: 2007.
Suryana, Yaya. Prosedur dan Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas;
Suatu Model Desain Pendekatan Kualitatif. (Makalah) Suplemen Pelatihan
Peningkatan Kualitas Guru PAI Kemenag Tasikmalaya. Tasikmalaya: 2012
Sutikno, Sobri M. Belajar dan Pembelajaran; Upaya Kreatif dalam mewujudkan
Pembelajaran yang Berhasil. Prospect. Bandung: 2009.
Sholeh, Qomari. Ilmu Tajwid Penuntun Baca Alquran Fasih dan Benar. Pesantren
Darussalam Ngesong Sengon. Jombang;
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Cet. III. Rineka Cipta.
Jakarta: 1995;
Usman, Hasani Syaikh. Haq at-Tilawah. Daar al Munaarah Linnatsri wa at Tauzi.
Jeddah;Shodiq, M.. Kamus Istilah Agama. Bonafida Cipta Pratama.
Jakarta: 1991;
Yunus, Mahmud. Kamus Bahasa Arab Indonesia. Hardika Agung. Jakarta: 1990;
Zarkasi, Dachlan Salim. Metode Praktis Belajar Alquran Metode Qiraati. Al
Alawiyah. Semarang: 1978;
19