Anda di halaman 1dari 52

DOSEN

HANI SUBAGIO, SH., KN., MM.


WAHYU WIBOWO EKO YULIANTO, S.Pd.,
MM.
back

PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DALAM
KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL
( UU RI 20/2003)

PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI


MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK SERTA
PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM RANGKA
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA
(Ps 3 UU RI No 20 tahun
2003)
PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUAN :
UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR MENJADI
MANUSIA YANG BERIMAN BAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG
MAHA ESA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI, DAN
MENJADI WARGANEGARA YANG DEMOKRATIS DAN BERTANGGUNG
JAWAB ( Ps 3 UU RI No.20 Tahun 2003)

Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DALAM KONTEKS PENDIDIKAN
NASIONAL
( UU RI No. 20/2003)
KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH WAJIB MEMUAT :

PENDIDIKAN AGAMA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
c.
BAHASA
a.

b.

( Ps 37 AYAT 1 UU No 20 tahun 2003 )

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI WAJIB MEMUAT :

PENDIDIKAN AGAMA;
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN;
c.
BAHASA.
a.

b.

( Ps 37 AYAT 2 UU No.20 tahun 2003)

Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DALAM KONTEKS PENDIDIKAN
NASIONAL
( UU No. 20/2003)
Penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU RI No.20
Tahun 2003:

Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk

membentuk peserta didik menjadi manusia yang


memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air

Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

SASARAN PEMBELAJARAN PKN DI


PERGURUAN TINGGI
WAWASAN
KEWARGANEGARAAN
INDONESIA
KOGNITIF

SIKAP DAN
TANGGUNG
JAWAB
DEMOKRATIS

PERCAYA
DIRI SBG
BANGSA
WARGA
NEGARA YANG
CERDAS DAN
BAIK

PARTISIPASI
SOSPOL

KOMITMEN
BELA
NEGARA

AFEKTIF

HOLISTIK
(Komprehensif
- integral )

KETERAMPILAN
KEWARGANEGARAAN
PSIKOMOTOR

VISI
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
(Menurut SKep Dirjen Dikti No.
~ SUMBER
NILAI DAN
38/DIKTI/Kep./2002
)
~ PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PROGRAM STUDI DALAM MENGANTARKAN
MAHASISWA, UNTUK
~ MENGEMBANGKAN KEPRIBADIANNYA
SELAKU
WARGANEGARA YANG BERPERAN AKTIF
~ MENEGAKKAN DEMOKRASI MENUJU
MASYARAKAT MADANI
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

MISI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
( Menurut SKep Dirjen Dikti No.
38/DIKTI/Kep./2002 )
Membantu mahasiswa selaku warganegara,
agar mampu :

~ mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan


bangsa Indonesia,
~ mewujudkan kesadaran berbangsa dan
bernegara,
~ menerapkan ilmunya secara bertanggung
jawab terhadap kemanusiaan.
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

KOMPETENSI
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI

(Menurut SKep Dirjen Dikti No.


38/DIKTI/Kep./2002 )

Mengantarkan mahasiswa
selaku warganegara, memiliki :

BERTUJUAN UNTUK
MENGUASAI :
~ Kemampuan berfikir,
~ Bersikap rasional, dan
dinamis,
~ Berpandangan luas sebagai
manusia intelektual.

a. Wawasan kesadaran bernegara,


untuk :
- bela negara.
- cinta tanah air.
b. Wawasan kebangsaan, untuk :
- kesadaran
berbangsa
mempunyai ketahanan nasional.
c. Pola pikir, sikap yang
komprehensifIntegral
pada seluruh aspek kehidupan
nasional.
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
8

TUJUAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
( Menurut SKep Dirjen Dikti No.
38/DIKTI/Kep./2002 )
Agar mahasiswa :
1. Memiliki motivasi menguasai materi pendidikan
kewarganegaraan,
2. Mampu mengkaitkan dan mengimplementasikan
dalam peranan dan kedudukan serta
kepentingannya, sebagai individu, anggota
keluarga/masyarakat dan warganegara yang
terdidik.
3. Memiliki tekad dan kesediaan dalam mewujudkan
kaidah-kaidah nilai berbangsa dan bernegara untuk
menciptakan masyarakat madani.
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

HISTORIS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI
INDONESIA
CIVICS/KEWARGAAN
NEGARA
: SMA/SMP
62, SDINI
68, SMP 1969,
SEJAK
1960-AN
SAMPAI
SAAT

SMA 1969
PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA (PKN) : SD 68, PPSP 73
PENDIDIKAN MORAL PANCASILA (PMP) : SD, SMP,SMU 1975, 1984.
PENDIDIKAN PANCASILA : PT 1970-an - 2000-an
PENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an - 2001
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : PT 2002 - Sekarang
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) : SD,
SMP, SMU 1994-Sekarang
PENDIDIKAN KEWARGAAN : IAIN/STAIN 2002 - sekarang
(rintisan)
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) : SD, SMP, SMU, PT
(UU No.20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS)
(Adaptasi dan pengembangan dari : Udin : 2003 oleh tim MKUUnair, 2005)
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

10

HISTORIS .
(LANJUTAN)

CATATAN :
PENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an 2000
- Walawa (Wajib Latih Mahasiswa) :
~ Ektra Kurikuler, tapi intra Universiter
~ Di beberapa PTN.
~ 1970-an
~ Resimen Mahasiswa berdasar teritorial (seperti
: Yon Maha
Jaya, Maha Surya, dsj).
~ sertifikatnya Tamtama Cadangan.
- Pendidikan Perwira Cadangan :
~ SKep Bersama Mendikbud-Menhankam/Pangab
untuk PTN : 0228/U/73 dan
Kep.B.43/XII/73, 08-12-1973.
~ prinsipnya Wamil untuk Jurusan tertentu,
- sarjana muda ( eqivalen 90 sks)
- diberi pangkat Letnan Dua.
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

11

MUATAN KONSEPTUAL
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DOMAIN
KAJIAN
ILMIAH

DOMAIN
KURIKULER
SMART &
GOOD
CITIZENSHIP

DOMAIN
SOSIALKULTURAL
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

12

WACANA KONSEPTUAL
PENDIDIDKAN KEWARGANEGARAAN
ISTILAH :
DI DUNIA

CIVICS, CIVIC EDUCATION

CITIZENSHIP EDUCATION
TALIMATUL MUWWATANAH,
TARBIYATUL AL WATONIYAH
EDUCACION CIVICAS
SACHUNTERNICHT
CIVICS, SOCIAL STUDIES
SOCIAL STUDIES
ZEALAND)
LIFE ORIENTATION
PEOPLE AND SOCIETY
CIVICS AND MORAL EDUCATION
OBSCESVOVEDINIE
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

(USA)
(UK)

(TIMTENG)
(MEXICO)
(JERMAN)
(AUSTRALIA)
(USA NEW
(AFSEL)
(HONGARIA)
(SINGAPORE)
(RUSIA)
13

1.

PARADIGMA
DASAR
EDUCATION
ABOUT CITIZENSHIP /

DEMOCRACY

THIN
MINIMUM

KNOWING CITIZENSHI
P
2. EDUCATION THROUGH
CITIZENSHIP/DEMOCRACY

DEMOCRAC
Y

CITIZENSHI
P
DEMOCRAC
Y
3. EDUCATION FOR CITIZENSHIP / DEMOCRACY

MODERATE

DOING

THICK
MAXIMUM

BUILDING CITIZENSHI
P
DEMOCRAC
Y
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

14

ISI DAN MODUS


PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
CONTINUM OF DEMOCRACY EDUCATION
Education about
Democracy

THIN
CITIZENSHIP
EDUCATION

Education in Democracy

MODERATE
CITIZENSHIP
EDUCATION

Education for Democracy

THICK
CITIZENSHIP
EDUCATION

(exclusive, elitist, formal,


content-led, knowledgebased, didactic
transmission, easier to
achieve, civic education)

(inclusive, activist,
participative, processled, value-based,
interactive, more difficult
to achieve, citizenship
(Central, South & East Europe,
education)
(South East Asia : Indonesia)
(North Europe,
USA, New
Australia)
Zealand)

Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

15

PARADIGMA KONSENTRIS
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

EDUCATION
ABOUT
DEMOCRACY

EDUCATION
THROUGH
DEMOCRAC
Y

PKN SD,SMP,SMA

Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

EDUCATION
FOR
DEMOCRAC
Y

PKN DIKTI

16

KERANGKA SASARAN PEMBENTUKAN


DALAM PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
CIVIC
KNOWLED
GE

CIVIC
CONFIDENC
E

CIVIC
DISPOSITIONS

SMART &
GOOD
CITIZENSHIP

CIVIC
COMPETENC
E

CIVIC
COMMITTMEN
T

CIVIC SKILLS

Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

17

ATRIBUT MASYARAKAT MADANI


INDONESIA
BER-KETUHANAN YANG MAHA ESA,
BERKEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB,
BERSATU DALAM NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA,
DEMOKRATIS-KONSTITUSIONAL,
BERKEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA,
BERBHINNEKA TUNGGAL IKA,
MENJUNJUNG TINGGI HAK DAN KEWAJIBAN
AZASI MANUSIA,
MENCINTAI PERDAMAIAN DUNIA.

Tim UNAIR - PULSE 05

Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

18

REFERENSI PENGANTAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1. Udin S. Winataputra, H., (2004). Pendidikan kewarganegaraan sebagai
wahana psiko- pedagogis untuk mewujudkan masyarakat madani.
Makalah Bahan Sajian dan Diskusi Dalam Lokakarya
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Dirjen DiktiDepdiknas. 21-22
September 2004.
2. UU. No. 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. SKep. Dirjen DIKTI Depdiknas, No. 38/DIKTI/Kep/2002. tentang Ramburambu pelaksanaan Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi.
4. Sudargo Gautama. (1997). Warga Negara dan Orang Asing. Bandung :
Alumni.
5. Sharp, Gene. (1997). Menuju Demokrasi tanpa Kekerasan. Terjemahan:
Sugeng Bahagiyo. Jakarta : Pustaka Sinar Haraoan.
6. Bondan Gunawan S. (2000). Apa itu Demokrasi . Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
7. Beetham, David & Boyle, Kevin. (1995). Demokrasi . Terjemahan : Bern.
Hidayat. Yogyakarta : Kanisius.
8. Saafroedin Bahar dan A.B. Tangdililing. (Penyunting). ( 1996). Intergrasi
Nasional : Teori, Masalah dan Strategi. Jakarta : Ghalia Indonesia.
9. F. Isjwara. (1982). Ilmu Politik. Bandung : Angkasa.
10.Tim Dirjen Dikti-Dep Diknas. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta
: Gramedia Pustaka Utama.
Pengantar Pendidikan
11.Tim Lemhannas. (1994). Kewiraan
untuk Mahasiswa. Jakarta : Gramedia 19
Kewarganegaraan
Pustaka Utama.

LATIHAN PENGUASAAN KONSEP


DAN PEMECAHAN MASALAH
1.

Buat contoh kasus dan peristiwa yang selaras


dan tidak selaras dengan visi, misi dan
kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan
dikaitkan dengan bidang studi.

2.

Buat contoh upaya bela negara dalam


berbagai bidang profesi kecuali militer dan
polisi.

3.

Jelaskan mengapa penambangan pasir di


Kepulauan Riau yang dijual ke Singapura
dapat mengancam eksistensi Wawasan
Nusantara

4.

Jelaskan apakah dengan adanya Internet dan


Pengantar Pendidikan
penggunaannyaKewarganegaraan
dapat mengancam
20

DISKUSIKAN

Mampukah Pendidikan Kewarganegaraan

menjadi lokomotif yang tangguh untuk


menarik Nations Competitiveness yang
tertinggal dari negara lain

back

Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan

21

Apakah Bangsa itu dan bagaimana

proses pembentukan bangsa


Siapakah bangsa Indonesia dan apa
hakekat negara bangsa Indonesia
Apa saja yang dapat dijadikan
identitas nasional Indonesia?
Mengapa perlu ada identitas
nasional dan apa manfaatnya bagi
kita selaku anak bangsa?

HAKEKAT BANGSA
Konsep bangsa (nation) memiliki dua (2) pengertian yaitu

bangsa dalam arti sosiologis antropologis dan bangsa dalam arti


politis (Badri Yatim, 1999), Dalam istilah lain cultural unity dan
political unity (AT Soegito, 2004)
Bangsa dalam pengertian arti sosiologis antropologis (cultural
unity) adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri
yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut
merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat. Jadi
mereka menjadi satu bangsa karena disatukan oleh kesamaan
ras, budaya, keyakinan, bahasa , keturunan dan sebagainya.
Contoh ; bangsa Kasmir, bangsa Yahudi, bangsa Kurdi, bangsa
Jawa, bangsa Batak,
Bangsa dalam pengertian politik (political unity) adalah suatu
masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk
kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan
tertinggi ke luar dan ke dalam. Bangsa dalam arti politik adalah
bangsa yang sudah bernegara. Contoh; bangsa Indonesia,
bangsa India, bangsa Jerman

Proses pembentukan
bangsa

Dikenal adanya dua proses pembentukan bangsa negara

yaitu model ortodoks dan model mutakhir. (R Surbakti 1999).


Model ortodoks bermula dari adanya suatu bangsa terlebih
dahulu untuk kemudian bangsa itu membentuk satu negara
Model mutakhir berawal dari adanya negara terlebih dahulu,
yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan
penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan
ras
Kedua model ini berbeda dalam empat hal yaitu; ada tidaknya
perubahan unsur dalam masyarakat, lamanya waktu yang
diperlukan dalam proses pembentukan bangsa-negara,
munculnya kesadaran politik masyarakat dan derajat
partisipasi politik dan rezim politik
Model ortodoks menghasilkan bangsa negara yang relatif
homogen. Contoh Israel. Model mutakhir menghasilkan
bangsa negara yang relatif heterogen Contoh AS

Identitas bangsa
Bangsa memiliki penanda, jati diri atau identitas yang bisa

membedakan atau dibedakan dengan bangsa lain


Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu
bangsa meliputi primordial, sakral, tokoh, bhinneka tunggal ika,
sejarah, perkembangan ekonomi dan kelembagaan (Ramlan
Surbakti, 1999).
Cultural unity ditandai oleh adanya kesamaan dalam hal ras, suku,
agama, adat dan budaya, keturunan (darah) dan daerah asal
(homeland). Identitas cultural unity dapat disebut pula identitas
kesukubangsaan.
Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity kurang lebih bersifat
askriptif (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah (bawaan) , primer
dan etnik.
Setiap anggota cultural unity memiliki kesetiaan atau loyalitas pada
identitasnya. Misal setia pada sukunya, pada agamanya, pada
budayanya , pada kerabatnya, pada daerah asal dan pada bahasanya
Loyalitas pada identitas kelompok (etnik) pada umumnya kuat dan
langgeng (bertahan lama)

Identitas bangsa
Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian

politik yaitu bangsa yang telah bernegara. Negara


baru perlu menciptakan identitas yang baru pula
untuk bangsanya. Identitas itu merupakan identitas
kebangsaan atau nasional negara yang bersangkutan
Identitas kebangsaan itu merupakan kesepakatan dari
banyak bangsa (suku) didalamnya. Identitas itu
bersifat buatan, sekunder, etis dan nasional. Identitas
nasional itu dapat saja berasal dari identitas sebuah
bangsa didalamnya yang selanjutnya disepakati
sebagai identitas nasionalnya.
Beberapa bentuk identitas nasional adalah; bahasa
nasional, lambang nasional, semboyan nasional,
bendera nasional, danideologi nasional.

Loyalitas Ganda
Seorang warga dalam sebuah negara bangsa pada dasarnya

memiliki dua identitas yaitu identitas kesukubangsaan dan


identitas nasional
Ia memiliki identitas kesukubangsaan oleh karena sebagai warga
dari cultural unity. Ia juga memiliki identitas kebangsaan/
nasional karena ia adalah warga dari suatu political unity
Setiap identitas menuntut loyalitas (kesetiaan). Karena memiliki
2 identitas maka memiliki pula dua loyalitas (loyalitas ganda)
Kesetiaan pada identitas nasional amat penting karena dapat
mempersatukan warga bangsa itu sebagai satu bangsa dalam
satu negara.
Karena itu sebuah negara bangsa perlu adanya national caracter
building yang terus menerus dalam diri warga negara

Hakekat negara bangsa


Indonesia
Bangsa Indonesia adalah seluruh manusia-manusia yang menurut

wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal secara bersama di wilayah


nusantara dari ujung Barat (Sabang) sampai ujung Timur (Merauke)
yang memiliki "Le desir d'etre ensemble" (kesatuan kehendak) dan
"Charaktergemeinschaft" ( karakter yg sama karena persatuan nasib)
yang telah menjadi satu
Faktor-faktor penting bagi pembentukan negara bangsa Indonesia
adalah : adanya persamaan nasib yaitu penderitaan bersama di bawah
penjajahan bangsa asing yang lebih kurang selama 350 tahun; adanya
keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu
penjajahan; adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran
dan keadilan sebagai suatu bangsadan adanya kesatuan tempat tinggal
yaitu wilayah nusantara yang membentang dari Sabang sampai
Merauke
NKRI adalah negara kebangsaan modern yaitu negara yang
pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau
nasionalisme- yaitu adanya tekad suatu masyarakat untuk membangun
masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun
warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau
golongannya.

Hakekat negara bangsa


Indonesia
Faktor pembentukan identitas kebangsaan

Indonesia bukanlah faktor-primordial, tetapi faktor


historis. Kesatuan bangsa Indonesia tidak bersifat
alamiah tetapi historis. Persatuan bangsa
Indonesia tidak bersifat etnik melainkan etis.
(Frans Magnis Suseno , 1995)
Tanggal 17 Agustus 1945 dapat dikatakan sebagai
revolusi integratifnya bangsa Indonesia
Dalam kenyataannya Indonesia terbentuk melalui
proses perjuangan (revolusi). Yaitu perjuangan
melawan penjajahan dan berhasil
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
Secara teoritis, proses pembentukan bangsa
Indonesia digambarkan secara berurutan dalam
keempat alinea pada Pembukaan UUD 1945

Identitas Nasional
Indonesia
Identitas nasional Indonesia menunjuk pada sejumlah ciri,

penanda, jati diri yang melekat pada diri bangsa Indonesia


(pengertian politik), sehingga bisa dibedakan dengan dengan
bangsa lain
Beberapa wujud dari identitas nasional Indonesia adalah
bahasa Indonesia, ideologi Pancasila, lambang negara,
semboyan negara, kebudayaan yg bisa diterima secara
nasional
Identitas nasional perlu dijaga, dipertahankan dan bila perlu
dikembangkan lagi beberapa bentuk identitas nasional yang
baru dan bisa diterima oleh segenap warga bangsa.
Identitas nasional berfungsi membedakan dengan bangsa lain
dan juga dapat menyatukan para warga dari negara bangsa
yang bersangkutan

Bangsa dan Identitas


CULTURAL UNITY

IDENTITAS
KESUKUBANGSAAN

NATION

POLITICAL UNITY

IDENTITAS
NASIONAL

BAB 3
HAK DAN KEWAJIBAN
WN
Apakah arti warga negara dan kewarganegaraan?
Bagaimana kedudukan warga negara dalam

suatu negara ?
Siapakah warga negara Indonesia (WNI) dan
bagaimana perihal kewarganegaraan di
Indonesia?
Apa saja hak dan kewajiban warga negara
Indonesia ?

Pengertian warga negara


Warga negara merupakan terjemahan kata citizens (bhs

Inggris) yang mempunyai arti ; warganegara, petunjuk dari


sebuah kota, sesama warga negara , sesama penduduk,
orang setanah air; bawahan atau kaula
Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga dari
suatu organisasi atau perkumpulan. Warga negara artinya
warga atau anggota dari organisasi yg bernama negara
Ada istilah rakyat, penduduk dan warga negara. Rakyat
lebih merupakan konsep politis. Rakyat menunjuk pada
orangorang yang berada dibawah satu pemerintahan dan
tunduk pada pemerintahan itu. Istilah rakyat umumnya
dilawankan dengan penguasa. Penduduk adalah orangorang yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara
dalam kurun waktu tertentu

Pengertian
kewarganegaraan
Kewarganegaraan (citizenship) artinya keanggotaan

yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara


negara dengan warga negara.
Istilah kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu
a. kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
dan b. kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil
Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang
tersebut memiliki pertalian hukum serta tunduk pada
hukum negara yang bersangkutan.
Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak
jatuh pada kekuasaan atau kewenangan negara lain.
Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidahkaidah hukum pada orang yang bukan warga
negaranya.

Pengertian
kewarganegaraan
Setiap negara berdaullat berwenang menentukan siapa-siapa

yang menjjadii warga negara.Dalam menentukan


kewarganegaraan seseorang, dikenal adanya asas berdasar
kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan perkawiinan
Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran
dikenal dua asas yaitu asas Ius Soli dan asas Ius Sanguinis
Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada aspek
perkawinan mencakup asas kesatuan hukum dan asas
persamaan derajjat..
Negara tidak terikat oleh negara lain dalam menentukan
kewarganegaraan Negara lain juga tidak boleh menentukan
siapa saja yang menjadii warga negara darii suatu negara..
Problem kewarganegaraan adalah munculnya apatride dan
bipatride bahkan multipatride.. Hal ini dikarenakan perbedaan
asas kewarganegaraan yg digunakan negara..

Warga negara Indonesia


Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa

Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang


disahkanndengan undang-undang sebagaii warga negara..
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia..
Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan
undang- undang (pasal 26 UUD 1945)
Undang-undang yang mengatur tentang warga negara adalah
UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia. UU ini
sebagai pengganti atas UU No 62 th 1958
Sebelumnya, pembagian penduduk Indonesia berdasar
Indishe Staatregeling 1927 pasall 163 ,, (wariisan Belanda)
yaitu;
Gollongan Eropa,,
Gollongan Tiimur Asiing,,
Gollongan Bumiiputra atau Priibumii

Kewarganegaraan
Indonesia
Peraturan yang mengatur perihal kewarganegaraan

di Indonesia adalah UU No 12 th 2006 tentang


Kewarganegaraan Republik Indonesia
Hal-hal yang diatur dalam undang-undang ini adalah
perihal; siapa yang menjadi warga negara
Indonesia ; syarat dan tata cara memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia ; kehilangan
kewarganegaraan Republik Indonesia dan; syarat &
tata cara memperoleh kembali Kewarganegaraan
Republik Indonesia
Asas asas yang dipakai dalam UU ini adalah; asas
ius sanguinis, asas ius soli terbatas, asas
kewarganegaraan tunggal dan asas
kewarganegaraan ganda terbatas
Undang undang ini tidak mengatur perihal isi
kewarganegaraan (hak dan kewajiban warga negara)

Kedudukan warga negara


dalam negara
Dengan memiliki status sebagai warga negara,

maka orang memiliki hubungan hukum dengan


negara. Hubungan itu berwujud status, peran,
hak dan kewajiban secara timbal balik
Sebagai warga negara maka ia memiliki
hubungan timbal balik yang sederajat dengan
negaranya
Secara teori, status warga negara meliputi
status pasif, aktif, negatif dan positif.
Peran (role) warga negara juga meliputi peran
yang pasif, aktif, negatif dan positif
(Cholisin,2000)

Peran Warga negara


Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku.


Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk
terlibat (berpartisipasi) serta ambil bagian dalam
kehidupan bernegara, terutama dalam
mempengaruhi keputusan publik.
Peran positif merupakan aktivitas warga negara
untuk meminta pelayanan dari negara untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Peran negatif merupakan aktivitas warga negara
untuk menolak campur tangan negara dalam
persoalan pribadi

Hak dan kewajiban WNI


Di Indonesia, hubungan antara warga negara dengan

negara (hak dan kewajiban) digambarkan dalam UUD 1945


Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia
tersebut digambarkan dalam pengaturan mengenai hak dan
kewajiban yang mencakup berbagai bidang
Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27
sampai dengan pasal 34 UUD 1945
Penjabaran lanjut mengenai hak dan kewajiban warga
negara dituangkan dalam berbagai peraturan
perundangundangan..Contoh hal dan kewajiban WNI dalam
bidang pendidikan pada pasal 31 dijabarkan kedalam UU No
20 tahun 2003 ttg Sisdiknas
Disamping adanya hak dan kewajiban warga negara
terhadap negara, dalam UUD 1945 hasil amandemen I telah
dicantumkan adanya hak asasii manusiia dan kewajiban
dasar manusia yaitu pada pasal 28 I J UUD 1945

Hak dan kewajiban


negara
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki

negara terhadap warga negara.


Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada
dasarnya merupakan kewajiban dan hak warga thdp negara
Beberapa contoh kewajiban negara adalah kewajiban
negara untuk menjamin sistem hukum yang adil, kewajiban
negara untuk menjamin hak asasi warga negara , kewajiban
negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional
untuk rakyat, kewajiban negara memberi jaminan sosial,
kewajiban negara memberi kebebasan beribadah
Beberapa contoh hak negara adalah hak negara untuk
ditaati hukum dan pemerintahan , hak negara untuk dibela,
hak negara untuk menguasai bumi air dan kekeyaan untuk
kepentingan rakyat

Bab 4
Negara dan Konstitusi
Apa itu konstitusi dan apa itu

konstitusionalisme?
Apa konstitusi dari NKRI dan apa saja isinya?
Apa sistem ketatanegaraan Indonesia
berdasar konstitusi negara?
Apa yang perlu dilakukan warga negara
terhadap konstitusi negara?

Konstitusi
Konstitusi berasal dari kata constituer (bhs

Perancis) yang berarti membentuk.


Dimaksudkan untuk pembentukan suatu
negara
Konstitusi sebagai peraturan dasar/awal
mengenai negara. Sebagai dasar pembentukan
negara, landasan penyelenggaraan bernegara
Berarti hukum dasar-nya negara, hukum
tertinggi negara . Hukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis (pengertian luas)
Sebagai undang-undang dasar nya negara
(Konstitusi tertulis/ pengertian sempit)
Konstitusi penting bagi negara karena
penyelenggaran bernegara diatur dan
didasarkan atas konstitusi negara

Konstitusionalisme
Untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang baik,

penyelenggaraan bernegara perlu diatur dan


dituangkan dalam suatu konstitusi. Sebab tanpa
aturan, penyelengaraan bernegara cenderung
disalahgunakan
Ingat hukum besi kekuasaan; power tends corrupt,
absolute power corrupts absolutely
Konstitusionalisme adalah suatu gagasan/paham
yang menyatakan bahwa suatu konstitusi /undang
undang dasar harus memiliki fungsi khusus yaitu
membatasi kekuasaan pemerintah dan menjamin
hak-hak warga negara
Konstitusi yg berpaham konstitusionalisme
bercirikan bahwa konstitusi itu isinya berisi
pembatasan atas kekuasaan dan jaminan thd hak
hak dasar warga negara

Negara Konstitusional
Adalah negara yang berdasar atas suatu

konstitusi/ memiliki konstitusi sebagai dasarnya


bernegara
Disamping itu konstitusi negara tsb haruslah
memuat gagasan mengenai konstitusionalisme
Dengan demikian tidak setiap negara yang
berdasar/memiliki konstitusi dinamakan negara
konstitusional
Perlu memiliki syarat bahwa konstitusi di negara
tersebut bersifat konstitusionalisme
Banyak negara yang memiliki konstitusi (UUD)
tetapi belum tentu menganut konstitusionalisme

Konstitusi NKRI
Konstitusi yang berlaku di NKRI adalah UUD

1945 yang ditetapkan PPKI tanggal 18


Agustus 1945, diberlakukan kembali melalui
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 , dikukuhkan
secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959
oleh DPR dan yang telah mengalami 4 kali
perubahan (amandemen) menurut putusan
MPR tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002
Konstitusi lain yang pernah berlaku adalah
KRIS (1949-1950) dan UUDS (1950-1959)
Konstitusi yang berlaku di Indonesia adalah
hukum dasar tertulis (undang-undang dasar)

Isi Konstitusi
Berisi hal-hal yg mendasar, penting bagi negara
Umumnya bersifat garis-garis besar yang nanti

dituangkan lebih lanjut dalam peraturan


perundangan dibawahnya
Konstitusi negara umumnya berisi tentang
identitas /organisasi negara, pola kekuasaan negara,
hubungan antar lembaga negara, hubungan negara
dengan warga negara, aturan tentang perubahan
konstitusi
Konstitusi juga mengandung pandangan hidup, citacita, dan falsafah yang merupakan nilai-nilai luhur
bangsa ybs.
Dalam jenjang norma, konstitusi termasuk kelompok
Staatgrundgesetz atau aturan dasar/pokok negara

Isi UUD 1945


Terdiri atas dua bagian : Pembukaan dan Pasal-pasal

(Pasal II AT)
Pembukaan terdiri atas 4 alinea sebagai perwujudan
pandangan hidup, cita-cita, dan falsafah yang
merupakan nilai-nilai luhur bangsa. Pembukaan mrp
pokok kaidah yang fundamental bagi NKRI
Nomor pasal mulai dari pasal 1 pasal 37. Jumlah
keseluruhan 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal
Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan
Bagian pasal berisi pengaturan mengenai; identitas
negara, lembaga negara, sistem pemerintahan
negara, hubungan warga negara dengan negara,
konsepsi negara , perubahan konstitusi , aturan
peralihan dan aturan tambahan

Kesepakatan dasar
mengenai UUD 1945
Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
Tetap mempertahankan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI)


Mempertegas sistem presidensiil
Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal
normatif akan dimasukan ke dalam pasalpasal
Perubahan dilakukan dengan cara adendum

Perubahan UUD 1945

Perubahan atas UUD 1945 dilakukan dengan sistem

amendemen (melampirkan naskah perubahan pada


naskah asli)
Atau dilakukan dengan cara addendum (menyisipkan ke
naskah konstitusi asli). Bagian yang diamandemen
menjadi satu kesatuan dari konstitusi. Isi dari konstitusi
asli yang belum berubah masih tetap eksis
Amandemen konstitusi berbeda dengan pembaharuan
konstitusi . Yang terakhir ini berlaku konstitusi yang
sama sekali baru Konstitusi lama atau asli ditinggalkan
UUD 1945 terdiri dari lima naskah. 1) naskah 1945 yang
ditetapkan melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959. 2), naskah
perubahan pertama ditetapkan 19 Oktober 1999. 3),
naskah perubahan kedua ditetapkan 18 Agustus 2000.
4), naskah perubahan ketiga ditetapkan November 2001.
5), naskah perubahan ditetapkan 10 Agustus 2002.
Kelima naskah dijadikan satu, yang masing-masing
berlaku mengikat sesuai dengan tanggal ditetapkannya

Ketatanegaraan
Indonesia
Bentuk negara : kesatuan dengan asas

desentralisasi
Bentuk pemerintahan : republik
Sistem pemerintahan : presidensiil
Sistem politik : demokrasi
Ketentuan ketentuan demikian dapat
ditemukan dalam UUD 1945
Dengan demikian konstitusi negara
menggambarkan sistem ketatanegaraan
dari negara itu sendiri

Apa yang perlu dilakukan


WNI
Memahami secara utuh dan lengkap mengenai

konstitusi negara, bukan memperdebatkan


eksistensi konstitusi (perlu tidaknya konstitusi)
Bersikap dan berperilaku yang konstitusional dalam
hidup bernegara
Menghindari perilaku in- konstitusional dalam hidup
bernegara. Perilaku in- konstitusional bisa
dilakukan oleh penyelenggara negara maupun oleh
rakyat negara. Perilaku in- konstitusional
membahayakan kehidupan kontitusional dan
praktek bernegara pada umumnya
Berfikir kritis dan konstruktif terhadap konstitusi
untuk kemajuan bangsa dan negara
Perlu pendidikan kesadaran berkonstitusi, sehingga
konstitusi benar-benar berjalan dan ditaati

Anda mungkin juga menyukai