Bab1 4
Bab1 4
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DALAM
KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL
( UU RI 20/2003)
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DALAM KONTEKS PENDIDIKAN
NASIONAL
( UU RI No. 20/2003)
KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH WAJIB MEMUAT :
PENDIDIKAN AGAMA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
c.
BAHASA
a.
b.
PENDIDIKAN AGAMA;
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN;
c.
BAHASA.
a.
b.
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DALAM KONTEKS PENDIDIKAN
NASIONAL
( UU No. 20/2003)
Penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU RI No.20
Tahun 2003:
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
SIKAP DAN
TANGGUNG
JAWAB
DEMOKRATIS
PERCAYA
DIRI SBG
BANGSA
WARGA
NEGARA YANG
CERDAS DAN
BAIK
PARTISIPASI
SOSPOL
KOMITMEN
BELA
NEGARA
AFEKTIF
HOLISTIK
(Komprehensif
- integral )
KETERAMPILAN
KEWARGANEGARAAN
PSIKOMOTOR
VISI
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
(Menurut SKep Dirjen Dikti No.
~ SUMBER
NILAI DAN
38/DIKTI/Kep./2002
)
~ PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PROGRAM STUDI DALAM MENGANTARKAN
MAHASISWA, UNTUK
~ MENGEMBANGKAN KEPRIBADIANNYA
SELAKU
WARGANEGARA YANG BERPERAN AKTIF
~ MENEGAKKAN DEMOKRASI MENUJU
MASYARAKAT MADANI
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
MISI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
( Menurut SKep Dirjen Dikti No.
38/DIKTI/Kep./2002 )
Membantu mahasiswa selaku warganegara,
agar mampu :
KOMPETENSI
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
Mengantarkan mahasiswa
selaku warganegara, memiliki :
BERTUJUAN UNTUK
MENGUASAI :
~ Kemampuan berfikir,
~ Bersikap rasional, dan
dinamis,
~ Berpandangan luas sebagai
manusia intelektual.
TUJUAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
( Menurut SKep Dirjen Dikti No.
38/DIKTI/Kep./2002 )
Agar mahasiswa :
1. Memiliki motivasi menguasai materi pendidikan
kewarganegaraan,
2. Mampu mengkaitkan dan mengimplementasikan
dalam peranan dan kedudukan serta
kepentingannya, sebagai individu, anggota
keluarga/masyarakat dan warganegara yang
terdidik.
3. Memiliki tekad dan kesediaan dalam mewujudkan
kaidah-kaidah nilai berbangsa dan bernegara untuk
menciptakan masyarakat madani.
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
HISTORIS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI
INDONESIA
CIVICS/KEWARGAAN
NEGARA
: SMA/SMP
62, SDINI
68, SMP 1969,
SEJAK
1960-AN
SAMPAI
SAAT
SMA 1969
PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA (PKN) : SD 68, PPSP 73
PENDIDIKAN MORAL PANCASILA (PMP) : SD, SMP,SMU 1975, 1984.
PENDIDIKAN PANCASILA : PT 1970-an - 2000-an
PENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an - 2001
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : PT 2002 - Sekarang
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) : SD,
SMP, SMU 1994-Sekarang
PENDIDIKAN KEWARGAAN : IAIN/STAIN 2002 - sekarang
(rintisan)
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) : SD, SMP, SMU, PT
(UU No.20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS)
(Adaptasi dan pengembangan dari : Udin : 2003 oleh tim MKUUnair, 2005)
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
10
HISTORIS .
(LANJUTAN)
CATATAN :
PENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an 2000
- Walawa (Wajib Latih Mahasiswa) :
~ Ektra Kurikuler, tapi intra Universiter
~ Di beberapa PTN.
~ 1970-an
~ Resimen Mahasiswa berdasar teritorial (seperti
: Yon Maha
Jaya, Maha Surya, dsj).
~ sertifikatnya Tamtama Cadangan.
- Pendidikan Perwira Cadangan :
~ SKep Bersama Mendikbud-Menhankam/Pangab
untuk PTN : 0228/U/73 dan
Kep.B.43/XII/73, 08-12-1973.
~ prinsipnya Wamil untuk Jurusan tertentu,
- sarjana muda ( eqivalen 90 sks)
- diberi pangkat Letnan Dua.
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
11
MUATAN KONSEPTUAL
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DOMAIN
KAJIAN
ILMIAH
DOMAIN
KURIKULER
SMART &
GOOD
CITIZENSHIP
DOMAIN
SOSIALKULTURAL
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
12
WACANA KONSEPTUAL
PENDIDIDKAN KEWARGANEGARAAN
ISTILAH :
DI DUNIA
CITIZENSHIP EDUCATION
TALIMATUL MUWWATANAH,
TARBIYATUL AL WATONIYAH
EDUCACION CIVICAS
SACHUNTERNICHT
CIVICS, SOCIAL STUDIES
SOCIAL STUDIES
ZEALAND)
LIFE ORIENTATION
PEOPLE AND SOCIETY
CIVICS AND MORAL EDUCATION
OBSCESVOVEDINIE
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
(USA)
(UK)
(TIMTENG)
(MEXICO)
(JERMAN)
(AUSTRALIA)
(USA NEW
(AFSEL)
(HONGARIA)
(SINGAPORE)
(RUSIA)
13
1.
PARADIGMA
DASAR
EDUCATION
ABOUT CITIZENSHIP /
DEMOCRACY
THIN
MINIMUM
KNOWING CITIZENSHI
P
2. EDUCATION THROUGH
CITIZENSHIP/DEMOCRACY
DEMOCRAC
Y
CITIZENSHI
P
DEMOCRAC
Y
3. EDUCATION FOR CITIZENSHIP / DEMOCRACY
MODERATE
DOING
THICK
MAXIMUM
BUILDING CITIZENSHI
P
DEMOCRAC
Y
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
14
THIN
CITIZENSHIP
EDUCATION
Education in Democracy
MODERATE
CITIZENSHIP
EDUCATION
THICK
CITIZENSHIP
EDUCATION
(inclusive, activist,
participative, processled, value-based,
interactive, more difficult
to achieve, citizenship
(Central, South & East Europe,
education)
(South East Asia : Indonesia)
(North Europe,
USA, New
Australia)
Zealand)
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
15
PARADIGMA KONSENTRIS
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
EDUCATION
ABOUT
DEMOCRACY
EDUCATION
THROUGH
DEMOCRAC
Y
PKN SD,SMP,SMA
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
EDUCATION
FOR
DEMOCRAC
Y
PKN DIKTI
16
CIVIC
CONFIDENC
E
CIVIC
DISPOSITIONS
SMART &
GOOD
CITIZENSHIP
CIVIC
COMPETENC
E
CIVIC
COMMITTMEN
T
CIVIC SKILLS
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
17
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
18
REFERENSI PENGANTAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1. Udin S. Winataputra, H., (2004). Pendidikan kewarganegaraan sebagai
wahana psiko- pedagogis untuk mewujudkan masyarakat madani.
Makalah Bahan Sajian dan Diskusi Dalam Lokakarya
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Dirjen DiktiDepdiknas. 21-22
September 2004.
2. UU. No. 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. SKep. Dirjen DIKTI Depdiknas, No. 38/DIKTI/Kep/2002. tentang Ramburambu pelaksanaan Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi.
4. Sudargo Gautama. (1997). Warga Negara dan Orang Asing. Bandung :
Alumni.
5. Sharp, Gene. (1997). Menuju Demokrasi tanpa Kekerasan. Terjemahan:
Sugeng Bahagiyo. Jakarta : Pustaka Sinar Haraoan.
6. Bondan Gunawan S. (2000). Apa itu Demokrasi . Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
7. Beetham, David & Boyle, Kevin. (1995). Demokrasi . Terjemahan : Bern.
Hidayat. Yogyakarta : Kanisius.
8. Saafroedin Bahar dan A.B. Tangdililing. (Penyunting). ( 1996). Intergrasi
Nasional : Teori, Masalah dan Strategi. Jakarta : Ghalia Indonesia.
9. F. Isjwara. (1982). Ilmu Politik. Bandung : Angkasa.
10.Tim Dirjen Dikti-Dep Diknas. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta
: Gramedia Pustaka Utama.
Pengantar Pendidikan
11.Tim Lemhannas. (1994). Kewiraan
untuk Mahasiswa. Jakarta : Gramedia 19
Kewarganegaraan
Pustaka Utama.
2.
3.
4.
DISKUSIKAN
back
Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
21
HAKEKAT BANGSA
Konsep bangsa (nation) memiliki dua (2) pengertian yaitu
Proses pembentukan
bangsa
Identitas bangsa
Bangsa memiliki penanda, jati diri atau identitas yang bisa
Identitas bangsa
Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian
Loyalitas Ganda
Seorang warga dalam sebuah negara bangsa pada dasarnya
Identitas Nasional
Indonesia
Identitas nasional Indonesia menunjuk pada sejumlah ciri,
IDENTITAS
KESUKUBANGSAAN
NATION
POLITICAL UNITY
IDENTITAS
NASIONAL
BAB 3
HAK DAN KEWAJIBAN
WN
Apakah arti warga negara dan kewarganegaraan?
Bagaimana kedudukan warga negara dalam
suatu negara ?
Siapakah warga negara Indonesia (WNI) dan
bagaimana perihal kewarganegaraan di
Indonesia?
Apa saja hak dan kewajiban warga negara
Indonesia ?
Pengertian
kewarganegaraan
Kewarganegaraan (citizenship) artinya keanggotaan
Pengertian
kewarganegaraan
Setiap negara berdaullat berwenang menentukan siapa-siapa
Kewarganegaraan
Indonesia
Peraturan yang mengatur perihal kewarganegaraan
Bab 4
Negara dan Konstitusi
Apa itu konstitusi dan apa itu
konstitusionalisme?
Apa konstitusi dari NKRI dan apa saja isinya?
Apa sistem ketatanegaraan Indonesia
berdasar konstitusi negara?
Apa yang perlu dilakukan warga negara
terhadap konstitusi negara?
Konstitusi
Konstitusi berasal dari kata constituer (bhs
Konstitusionalisme
Untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang baik,
Negara Konstitusional
Adalah negara yang berdasar atas suatu
Konstitusi NKRI
Konstitusi yang berlaku di NKRI adalah UUD
Isi Konstitusi
Berisi hal-hal yg mendasar, penting bagi negara
Umumnya bersifat garis-garis besar yang nanti
(Pasal II AT)
Pembukaan terdiri atas 4 alinea sebagai perwujudan
pandangan hidup, cita-cita, dan falsafah yang
merupakan nilai-nilai luhur bangsa. Pembukaan mrp
pokok kaidah yang fundamental bagi NKRI
Nomor pasal mulai dari pasal 1 pasal 37. Jumlah
keseluruhan 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal
Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan
Bagian pasal berisi pengaturan mengenai; identitas
negara, lembaga negara, sistem pemerintahan
negara, hubungan warga negara dengan negara,
konsepsi negara , perubahan konstitusi , aturan
peralihan dan aturan tambahan
Kesepakatan dasar
mengenai UUD 1945
Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
Tetap mempertahankan Negara Kesatuan
Ketatanegaraan
Indonesia
Bentuk negara : kesatuan dengan asas
desentralisasi
Bentuk pemerintahan : republik
Sistem pemerintahan : presidensiil
Sistem politik : demokrasi
Ketentuan ketentuan demikian dapat
ditemukan dalam UUD 1945
Dengan demikian konstitusi negara
menggambarkan sistem ketatanegaraan
dari negara itu sendiri