Anda di halaman 1dari 5

INTERPRETASI

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

INTERPRETASI TENTANG PERLAKUAN


AKUNTANSI ATAS PEMBERIAN SUMBANGAN
ATAU BANTUAN

ISAK No.

03

INTERPRETASI TENTANG PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PEMBERIAN SUMBANGAN ATAU BANTUAN

ISAK No. 03

PENGANTAR (LATAR BELAKANG)


Sehubungan pemberian sumbangan atau bantuan oleh perusahaan, maka timbul
beberapa pertanyaan tentang perlakuan akuntansi sumbangan atau bantuan
tersebut.
Komite SAK dalam hal ini memandang perlu untuk menerbitkan interpretasi
mengenai makna yang tersirat dalam paragraf 33 PSAK No. 21 tentang
Akuntansi Ekuitas dan paragraf 51 PSAK No. 25 tentang Laba atau Rugi
Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan
Akuntansi.
Pada kesempatan ini Komite SAK mengucapkan terima kasih kepada Komite
Perpajakan - Ikatan Akuntan Indonesia dan Forum Akuntan Pasar Modal Kompartemen Akuntan Publik, yang telah memberikan masukan yang
berharga dalam perumusan interpretasi ini:

Jakarta, 24 Februari 1997

Komite Standar Akuntansi Keuangan

Jusuf Halim
Istini T. Sidharta
Mirza Mochtar
Wahjudi Prakarsa
Katjep K.
Abdoelkadir Jan
Hoesada
Hein G.
Surjaatmadja Sobo
Sitorus
Timoty E. Marnandus
Mirawati Sudjono
Nur Indriantoro
Rusdy Daryono
Siti Ch. Fadjriah
Osman Sitorus
Jusuf Wibisana
Yosefa Sayekti
Heri Wahyu
Setiyarso

Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota

INTERPRETASI TENTANG PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PEMBERIAN SUMBANGAN ATAU BANTUAN

ISAK No. 03

DAFTAR ISI

Halama
n
PENGANTAR (LATAR BELAKANG)INTERPRETASI TENTANG PERLAKUAN AKUNTANSI
ATAS PEMBERIAN

SUMBANGAN ATAU BANTUAN .............................................................

3.1-3.2

KUTIPAN SAK ....................................................................................

3.1

ALASAN INTERPRETASI .......................................................................

3.1

INTERPRETASI ...................................................................................

3.1-3.2

INTERPRETASI TENTANG PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PEMBERIAN SUMBANGAN ATAU BANTUAN

INTERPRETASI
TENTANG
PERLAKUAN
PEMBERIAN SUMBANGAN ATAU BANTUAN .

ISAK No. 03

AKUNTANSI

ATAS

KUTIPAN SAK
PSAK No. 21 tentang Akuntansi Ekuitas, paragrap 33, memuat ketentuan sebagai
berikut:
"Saldo laba tidak boleh dibebani atau dikredit dengan pos-pos yang
seharusnya diperhitungkan pada laporan laba rugi tahun berjalan".
PSAK No. 25 tentang Laba dan Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan
Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi, Paragraf 51, memuat
ketentuan sebagai berikut:
"Semua unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode harus
tercakup dalam penetapan laba atau rugi bersih untuk periode tersebut,
kecuali jika standar akuntansi keuangan yang berlaku mewajibkan atau
memperbolehkan sebaliknya".
ALASAN INTERPRETASI
Dalam menjalankan usahanya, dapat terjadi bahwa perusahaan memberikan
sumbangan atau bantuan kepada pihak lain atau masyarakat. Sehubungan
dengan sumbangan atau
bantuan tersebut, timbul pertanyaan, apakah suatu sumbangan atau bantuan
merupakan beban atau distribusi laba (pembagian saldo laba), dan kapan
pemberian suatu sumbangan atau bantuan diakui dalam laporan keuangan.
INTERPRETASI
1. Sumbangan atau bantuan diakui sebagai beban dalam penetapan laba
rugi bersih periode berjalan, kecuali apabila pemberian sumbangan
atau bantuan tersebut berkaitan dengan perolehan suatu aktiva
2. Apabila pemberian suatu sumbangan atau bantuan berkaitan dengan
perolehan suatu aktiva, maka sumbangan atau bantuan tersebut
merupakan bagian dari biaya perolehan aktiva yang bersangkutan.

3.1

INTERPRETASI TENTANG PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PEMBERIAN SUMBANGAN ATAU BANTUAN

ISAK No. 03

3. Pemberian suatu sumbangan atau bantuan diakui pada saat


terjadinya dengan menggunakan dasar akrual. Saat terjadinya
pemberian suatu sumbangan atau bantuan adalah pada saat kondisi
tertentu yang disyaratkan untuk pemberian sumbangan atau bantuan
telah terpenuhi, atau bila kegiatan atau transaksi tertentu yang
mendasarinya telah dilakukan, atau pada saat dijanjikan atau dibayar.
Dengan demikian:
a. Apabila pemberian suatu sumbangan atau bantuan didasarkan
pada kondisi tertentu, maka sumbangan atau bantuan tersebut diakui
pada saat kondisi tertentu yang disyaratkan tersebut telah dipenuhi.
Misalnya, pemberian suatu sumbangan atau bantuan yang didasarkan
pada pencapaian laba tertentu diakui dalam periode laba tersebut
diperoleh.
b. Apabila pemberian suatu sumbangan atau bantuan didasarkan pada
suatu kegiatan atau transaksi tertentu, maka sumbangan atau
bantuan tersebut diakui pada saat kegiatan atau transaksi yang
mendasarinya telah dilakukan. Misalnya, pemberian sumbangan
atau bantuan sehubungan dengan perolehan aktiva tertentu (seperti
perizinan, konsesi atau aktiva lainnya) diakui pada saat yang sama dengan
pengakuan aktiva yang bersangkutan.
c. Apabila pemberian suatu sumbangan atau bantuan tidak dikaitkan
dengan kondisi tertentu atau dengan kegiatan atau transaksi tertentu,
maka sumbangan atau bantuan tersebut diakui pada saat diputuskan
atau pada saat dibayar.

3.2

Anda mungkin juga menyukai